Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96684 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Butar-Butar, Juliant Putra
"Pada 2015, menurut BPS, Indonesia berpenduduk 255 juta jiwa. Namun penduduk di Indonesia cenderung berpusat di Jawa. Karenanya, jumlah kendaraan di Indonesia cenderung terpusat di Pulau Jawa. Bertambahnya jumlah kendaraan juga akan menambah jumlah Sebagai negara yang menggunakan transportasi darat sebagai alat transportasi utamanya, maka diperlukan suatu metode yang berdasarkan data untuk memperoleh hasil untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang akan menambah atau mengurangi jumlah kecelakaan. Kecelakaan Penelitian ini akan berfokus pada faktor-faktor seperti AADT (lalu lintas harian rata-rata tahunan), panjang ruas jalan, dan beberapa faktor lain yang mungkin mempengaruhi jumlah kecelakaan. Penelitian ini akan menggunakan regresi binomial negatif untuk mengetahui perubahan faktor-faktor tersebut terhadap jumlah kecelakaan di jalan raya. Studi dilakukan terhadap jalan tol yang dikelola PT. Jasa Marga, pembagian tol berdasarkan jumlah lajur dan ruas tol masing-masing. Hasil penelitian menemukan bahwa pada jalan tol dua lajur, perubahan volume kendaraan berdampak paling besar terhadap frekuensi kecelakaan dibandingkan dengan ruas tol yang memiliki tiga atau empat lajur. Selain itu, perubahan panjang ruas jalan tersebut akan memberikan pengaruh yang lebih kuat pada jalan tol yang memiliki tiga lajur dibandingkan jalan tol dengan dua atau empat lajur. Fakta lain, panjang ruas jalan berdampak positif terhadap jumlah kecelakaan dan juga untuk beberapa segmen, faktor AADT (jumlah kendaraan), jumlah lajur, dan keberadaan rest area juga berpengaruh. tentang jumlah kecelakaan di ruas jalan tol tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ismail Hafidz Sadjidullah
" ABSTRAK
Ruas jalan tol sebagai jalur yang dapat menghubungkan transportasi darat yang diklaim bebas hambatan membutuhkan sebuah parameter kualitas pelayanan yang dapat terukur yang mengikuti standar yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Permen PU No. 392 Tahun 2005, Pemerintah mengeluarkan Standar Pelayanan Minimal SPM yang secara umum menjelaskan parameter mengenai kondisi pelayanan minimum ruas jalan tol yang meliputi kondisi jalan, kecepatan tempuh rata ndash; rata, aksesibilitas, mobilitas, keselamatan, dan unit pertolongan/penyelamatan dan bantuan pelayanan. Pada penelitian ini, dari keenam parameter tersebut akan diuraikan menjadi 33 parameter lainnya yang dimasukkan ke dalam desain kuisioner yang disusun oleh Badan Pengawas Jalan Tol BPJT . Dengan menggunakan data yang didapat dari kuisioner yang telah disebar, dilakukan analisis terhadap hasil kuisioner menggunakan Structural Equation Models SEM dengan pendekatan Partial Least Square PLS yang menghasilkan nilai koefisien yang menyatakan pengaruh dari masing ndash; masing variabel terhadap kepuasan dan harapan dari 11 sampel ruas jalan tol yang ada di Indonesia.
ABSTRACT Toll roads as a pathway to facilitate land transportation which claimed by the freeway requires a service quality parameter that can be measured by following the standards issued from the government Through Permen PU No. 392 In 2005, the Government issued a Standar Pelayanan Minimal SPM , which generally describes the parameters on the condition of minimum service toll roads include road conditions, travel speed average mobility, accessibility, safety, the unit rescue, and rest area. In this study, the six parameters will be broken down into 33 other parameters which are incorporated into a questionnaire prepared by the Toll Road Regulatory Agency BPJT . Following the questionnaire that has been deployed on the toll roads and questionnaire analysis results using Structural Equation Models SEM which use the model of Partial Least Squares PLS obtained in the form of values coefficient of importance of toll roads satisfaction and expectation in 11 samples of toll roads in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzalya Oktyane Putri
"Pelindungan terhadap pengguna jalan tol sebagai konsumen merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan, hal ini harus diiringi dengan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tulisan ini menganalisa mengenai pelindungan konsumen di jalan tol dan tanggung jawab yang dimiliki oleh Badan Usaha Jalan Tol, khususnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dalam mengatasi kasus pungutan liar yang terjadi dalam ruas jalan tol. Penggunaan jasa derek di jalan tol cukup tinggi, yang terkadang dimanfaatkan oleh oknum untuk melakukan pungutan liar. Penelitian ini memanfaatkan pendekatan doktrinal yang didasarkan pada peraturan yang berlaku di Indonesia serta teori-teori yang sesuai dengan situasi yang terjadi. Data yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang mengacu pada hukum positif di Indonesia, seperti KUHPER, KUHP, UU Perlindungan Konsumen, UU Jalan, UU Jalan Tol, dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan pelindungan konsumen. Dari kasus pungutan liar derek mobil ini, terungkap bahwa hak-hak yang dimiliki konsumen atas keamanan dan transparansi biaya sesuai dengan UU Perlindungan Konsumen telah dilanggar. Sehingga dalam hal ini, Badan Usaha Jalan Tol sebagai pelaku usaha bertanggung jawab untuk menggantikan kerugian konsumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tidak hanya memiliki tanggung jawab untuk mengganti kerugian, Badan Usaha Jalan Tol juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan upaya pencegahan dan pengawasan terhadap praktik pungutan liar yang terjadi dalam jasa layanan derek mobil di Jalan Tol Jagorawi. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan peraturan yang berkaitan sehingga praktik pungutan liar derek mobil ini dapat diminimalisir.

Protection of toll road users as consumers is an important aspect that needs to be considered, this must be accompanied by the application of Minimum Service Standards (MSS) for Toll Roads by applicable regulations. This paper analyzes the protection of consumers on toll roads and the responsibilities of Toll Road Business Entities, especially PT Jasa Marga (Persero) Tbk, in overcoming cases of illegal levies that occur on toll roads. The use of towing services on toll roads is quite high, which is sometimes utilized by unscrupulous people to commit illegal levies. This research utilizes a doctrinal approach based on applicable regulations in Indonesia and theories that are following the situation. The data used in this research is secondary data that refers to positive laws in Indonesia, such as the KUHPER, KUHP, Consumer Protection Law, Road Law, Toll Road Law, and other regulations related to consumer protection. The case of illegal fees for towing cars revealed that consumers' rights to safety and transparency of fees per the Consumer Protection Law have been violated. So in this case, the Toll Road Business Entity as a business actor is responsible for replacing consumer losses under applicable regulations. Not only has the responsibility to compensate for losses, the Toll Road Business Entity also has the responsibility to make efforts to prevent and supervise the practice of illegal levies that occur in car towing services on the Jagorawi Toll Road. This can be done by improving the relevant regulations so that the practice of illegal car towing can be minimized."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lanny H. Tjakranata
"Kelelahan adalah suatu kondisi fisik manusia yang menurun, dan berkurangnya kemampuan otot untuk melakukan suatu tindakan refleks serta bertambahnya waktu kontraksi dan relaksasi, atau suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh dapat menghindari kerusakan yang lebih lanjut, sehingga dengan demikian terjadilah pemulihan.
Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda (Peraturan Pemerintah no. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan Pasal 93).
Kecelakaan lalu lintas di jalan raya merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat diduga seringkali diakibatkan oleh faktor manusia. Penyebab kecelakaan tersebut pada umumnya terdiri atas 4 (empat) faktor yaitu manusia, kendaraan, jalan dan lingkungan. Pengemudi pada umumnya memacu kendaraannya dengan kecepatan yang tinggi di jalan tol, dan hal tersebut memerlukan suatu kondisi fisik yang cukup prima, karena pada kecepatan yang tinggi masalah waktu merupakan suatu hal yang sangat sensitif dan dapat berakibat fatal, apabila pengemudi tidak mempunyai daya refleks yang baik.
Kondisi fisik seseorang dalam pekerjaannya dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain kondisi pekerjaan yang monoton, beban dan lamanya bekerja, faktor kejiwaan dan sakit atau rasa sakit atau kurang gizi. Hal tersebut seringkali sangat mempengaruhi kondisi seseorang yang mengakibatkan kelelahan. Untuk mengatasi hal tersebut, agar didapat hasil yang produktif serta produktivitas kerja yang meningkat, maka diperlukan penyegaran seperti kepemimpinan yang memberikan motivasi dari semangat kerja, manajemen yang baik, perhatian perusahaan terhadap keluarga karyawan, peningkatan kesehatan dari kesejahteraan tenaga kerja termasuk upah serta gizi kerja, dan organisasi perusahaan yang menentukan waktu bekerja serta istirahatan yang diperlukan oleh suatu jenis pekerjaan tertentu. Apabila hal tersebut dapat dipenuhi, maka pekerja pada umumnya akan dapat bekerja secara produktif dan menghasilkan peningkatan produktivitas kerja, dan merekapun akan mempunyai dorongan untuk bekerja yang lebih baik daripada hari-hari sebelumnya.
Jumlah kecelakaan yang terjadi di jalan tol Jakarta - Cikampek merupakan jumlah terbesar di antara semua jalan tol yang ada di Indonesia, dan dari data jumlah kecelakaan yang pernah terjadi, ternyata faktor pengemudi menduduki peringkat teratas yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Kurang antisipasi, lengah dan mengantuk merupakan bagian di dalam faktor kelelahan pada pengemudi yang merupakan penyebab terjadinya kecelakaan di jalan tol. Penelitian ini meninjau masalah hubungan antara kelelahan pengemudi kendaraan bus dengan frekuensi kecelakaan lalu lintas. Pada jalan tol ini jumlah kejadian kecelakaan pada jenis kendaraan bus cukup banyak, yaitu sebagai berikut, jumlah kecelakaan pada tahun 1993 sebanyak 87 kejadian; tahun 1994 sebanyak 132 kejadian; pada tahun 1995 sebanyak 153 kejadian. Jika rata-rata satu bus memuat 40 orang, maka jumlah orang yang dirugikan pada tahun 1995 ialah 6.120 orang, belum termasuk kemacetan dan kerugian harta benda akibat kecelakaan tersebut.
Penelitian yang dilakukan, selain berdasarkan data sekunder yang didapat dari PT Jasa Marga (Persero) Cabang Jakarta - Cikampek, juga dilakukan pengumpulan data primer dengan Cara wawancara langsung kepada para pengemudi bus. Pertanyaan yang diajukan meliputi 3 (tiga) pokok permasalahan yaitu latar belakang pekerjaan, keadaan sekarang dan faktor yang berpengaruh dalam perjalanan. Dari data kuesioner yang diolah tersebut didapat hasil sebagai berikut :
1. Jumlah kecelakaan terbesar yang terjadi di jalan tol Jakarta - Cikampek disebabkan oleh faktor pengemudi, yaitu akibat faktor kelelahan karena masalah kurang antisipasi, lengah dan mengantuk adalah gejala kelelahan seseorang.
2. Jarak perjalanan yang telah ditempuh mempunyai asosiasi/hubungan dengan kelelahan pengemudi dengan tingkat kepercayaan atau probabilitas 90%.
3. Adanya supir pengganti atau cadangan seperti yang disyaratkan dalam Peraturan Pemerintah no. 44 tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi Pasal 240 seringkali tidak dipenuhi. Dari hasil perhitungan statistik didapat asosiasi/hubungan antara faktor adanya supir pengganti dengan kelelahan mempunyai tingkat kepercayaan atau probabilitas 80%.
Sesuai dengan hasil penelitian tersebut, disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Bagi P.T.Jasa Marga (Persero) dan P.T.Jasa Marga Cabang Jakarta - Cikampek, melalui Departemen Perhubungan c.q. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, agar memberikan surat edaran kepada perusahaan bus yang mempunyai trayek lebih dari 300 km atau 6 jam waktu perjalanan. Di samping itu, juga mengharuskan menyediakan pengemudi pengganti yang mempunyai ketrampilan minimum sama dengan pengemudi utama, karena menurut peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Pemerintah no. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi, Pasal 240 bahwa istirahat dilaksanakan setiap 4 jam bekerja, dan trayek dengan lama perjalanan 8 jam wajib mempunyai pengemudi pengganti.
2. Kepada pihakP.T.Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek yang sudah berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan pemeriksaan ban pada tempat-tempat tertentu, dapat dilaksanakan terus menerus secara berkala.
3. Mendisiplinkan para pengemudi kendaraan dan memberi sanksi kepada para pelanggar peraturan, terutama kepada kendaraan-kendaraan dengan kecepatan melebihi ketentuan dan melaju pada bahu jalan.
4. Menyebarluaskan data kecelakaan yang lebih lengkap secara luas, baik melalui media cetak (yang sudah dilakukan), selebaran maupun melalui media elek-tronik yaitu radio, televisi yang sangat banyak jumlahnya. Hal ini bertujuan agar masyarakat secara tidak langsung dapat disadarkan bahwa betapa banyaknya kecelakaan yang telah terjadi karena kelelahan pengemudi (yang di dalamnya tercakup masalah kurang antisipasi, lengah dan mengantuk), ketidakdisiplinan pengemudi, ketidakprimaan kondisi kendaraan dan hal-hal lain yang dilakukan secara berkala dan terus menerus. Mudah mudahan pihak yang bersangkutan yaitu P.T.Jasa Marga cabang Jakarta - Cikampek tidak bosan melakukannya, yang memang untuk diperlukan dana yang tidak sedikit jumlahnya.

Fatigue is a condition where the human physical went down, with a decreased ability of the tendons to do reflex reaction and it will take a longer period of time for the tendons to do contraction or relaxation. Fatigue is actually a body preventive mechanism to avoid any further damage to the body, and in turn will allow the recovering processes to take place.
Traffic accident is an unpredictable and unexpected event on the road that involves a vehicle, several vehicles or several vehicles with the other road users, which usually resulted in casualties and property losses (Government Regulation no. 43 of 1993 Article 93 re. Infrastructure and Road Traffic).
Traffic accidents are unpredicted events that usually caused by human factors. In general the cause of traffic accidents are the following factors: human factor, vehicle factor, road factor and the environmental factor. People usually driving at a very high speed when they are on a toll road. This behavior of speedy driving actually needs to be supported by excellent physical condition of the driver, because in high speed driving, time is a very dominant factor that can cause a fatal accidents if the driver doesn't have a good reflex reaction.
Someone's physical condition in carrying out his/her duties is influenced by several factors: i.e. monotonous nature of work, the load and time period of the work, mental condition, health condition or suffering pains at parts of his/her body, or he/she is in a malnutrition condition. In most cases those are the main factors influenced someone's physical condition caused fatigue. To overcome this fatigue issue and in order to increase the productivity of the workers, there should be refreshing actions, such as good leadership that can give motivation and working spirit, good management, employer's attention to the worker's family, better health facilities and benefits. That includes the salaries, the nutrition, and the company's organization that decides on the working hour and the resting time required for certain type of job activity. If all the above have been fulfilled, the workers should be able to work more productively and that will also motivate them to perform better in the future.
The total traffic accidents that happened along the Jakarta - Cikampek Toll road was the highest in number amongst all toll roads in Indonesia, and it turned out that the driver factor was the main caused of those accidents. Lack of anticipation, carelessness and sleepiness are indications of the fatigue experienced by the bus drivers that have caused the traffic accidents_ This study looked into the relationship between the driver's fatigue condition and the frequency of traffic accidents. The number of traffic accidents that involved busses on the toll road is quite excessive. The records collected are as follows: 87 cases in 1993, 132 cases in 1994 and 153 cases in 1995. If each of the bus carried an average of 40 passengers, that means during 1995 alone there were 6,120 people have suffered, doesn't count traffic disruptions and material losses have been resulted by those accidents.
This study has been conducted based on the secondary data available from PT Jasa Marga (Persero), the Jakarta - Cikampek Branch, as well as the primary data that have been collected through direct interview to the bus drivers by asking three (3) basic questions: 1) The working background, 2) Current employment status and 3) The affecting factors on the trip. I have processed data collected, and the result is as follows:
1. Most of the accidents happened on the Jakarta - Cikampek toll road were because of the driver's factor. The driver's fatigue has caused lack of anticipation, carelessness and sleepiness.
2. The distance that has been travelled has an association/connection with the driver's fatigue, with a probability factor of 90%.
3. The provision for an alternate driver as required under the Government Regulation No. 44' Chapter 240, Year 1993, re. Vehicles and Drivers, in most cases were not followed, and based on statistical calculation the association! connection of the provision of an alternate driver with the driver's fatigue has a probability factor of 80%.
In accordance with the above study, the following recommendations are suggested:
1. P.T. Jasa Marga (Persero) and P.T. Jasa Marga Jakarta - Cikampek Branch, through the Department of Transportation, c.q. the Directorate General of Land Transportation, to issue a Circular Letter to all the bus companies that have designated routes exceeding 300 km or more than 6 hours travel time, to require them to provide alternate drivers with minimum qualification similar to the main drivers. Because, in, accordance with the Government Regulation No. 44 Chapter 240, Year 1993, re. Vehicles and Drivers, that the drivers should take rest every 4 hours work, and for the designated routes with more than 8 hours travel must be provided with alternate drivers.
2. P.T, Jasa Marga Jakarta - Cikampek Branch that has done their best effort through the tire checking at certain location will continue this effort intermittently.
3. To take disciplinary actions to the drivers by sanctioning the violators, especially they who drove faster than the allowable speed and drove on they who drove on the road shoulder,
4. To disseminate the accidents data more widely and complete, through the newspaper (has been done), hand outs or through electronic medias such as the radios and television, in order that people can be informed of how many accidents have happened due to the driver's fatigue (which has caused the lack of anticipation, carelessness and sleepiness), the indisciplinary actions of the drivers, poor condition of the vehicles and other factors, and this can be done intermittently or continuously-. We hope that P.T. Jasa Marga Jakarta - Cikampek Branch will not be tired of taking this action, as this action will need quite an amount of financial resources.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Yuda Hermawan
"Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim mencatat angka kecelakaan di jalan tol Trans Jawa masih tinggi diikuti dengan peningkatan jumlah korban jiwa, luka berat dan luka ringan. Kecelakaan di Tol Nganjuk menuju Jombang juga cukup tinggi pada periode 2018-2020 yaitu 87 kasus dengan 22 kasus pada 2018, 37 kasus pada 2019, dan pada 2020 sebanyak 28 kasus kecelakaan. Banyaknya kecelakaan lalu lintas terjadi karena kelalaian pengemudi dan kendaraan yang tidak layak, serta sedikitnya faktor karena kondisi jalan dan lingkungan. Tingginya fatalitas korban kecelakaan pada ruas jalan tol perlu dikaji untuk berbagai faktor infrastruktur jalan dan lingkungan yang dapat mempengaruhi terjadinya kecelakaan berdasarkan analisis keselamatan jalan. Oleh karena itu, dibuatlah penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor Geometrik dan Lingkungan terhadap Jumlah Korban Kecelakaan di Jalan Tol”. Didapatkan hubungan antara faktor geometrik dari infrastruktur dan lingkungan jalan, serta karakteristik lalu lintas terhadap Korban Kecelakaan terdistribusi dengan pendekatan poisson. Variabel bebas yang berpengaruh signifikan yaitu Akses ops, Tipe Objek Sisi Jalan, Lengkungan dan Mean Speed dengan pengaruh sebesar 21,29 % terhadap jumlah korban kecelakaan. Rekomendasi dapat dilakukan dengan menciptakan desain jalan yang berkeselamatan dan memaafkan (forgiving road) melalui faktor geometrik dan lingkungan yang berpengaruh signifikan di ruas jalan Tol Nganjuk – Jombang.

The Directorate of Traffic for the East Java Regional Police noted that the number of accidents on the Transjawa toll road was still high, followed by an increase in the number of fatalities, serious injuries and minor injuries. Accidents on the Nganjuk Toll Road to Jombang were also quite high in the 2018-2020 period, namely 87 cases with 22 cases in 2018, 37 cases in 2019, and in 2020 there were 28 accident cases. Many traffic accidents occur due to negligence of drivers and improper vehicles, as well as a few factors due to road and environmental conditions. The high fatality of accident victims on toll roads needs to be studied for various road infrastructure and environmental factors that can affect the occurrence of accidents based on road safety analysis. Therefore, a research entitled "Analysis of Geometric and Environmental Factors on Numre of Accident Victims on Toll Roads" was made. There is a relationship between the geometric factors of the road infrastructure and environment, as well as the traffic characteristics of the Accident Victims distributed using the Poisson approach. Independent variables that have a significant effect are ops access, type of roadside object, curvature and mean speed with an effect of 21.29% on the number of accident victims. Recommendations can be made by creating a road design that is safe and forgiving (forgiving road) through geometric and environmental factors that have a significant effect on the Nganjuk - Jombang toll road."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryono Sukarto, auhtor
"Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu masalah yang perlu mendapatkan perhatian lebih besar, khususnya pada jalan jalan tol yang sebenarnya telah di rancang sebagai jalan bebas hambatan dan dilengkapi dengan fasilitas fasilitas untuk kenyamanan, kelancaran dan keamanan bagi lalu lintas. Kenyataan yang terjadi adalah bahwa kecelakaan lalu lintas pada jalan jalan tol di Indonesia semakin meningkat, terutama pada jalan jalan tol di sekitar Jakarta.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas dapat dikategorikan sebagai faktor manusia (pengemudi), faktor kendaraan, factor jalan dan faktor lingkungan. Dari keempat faktor ini dikaji lebih jauh faktor yang paling berpengaruh untuk menetapkan usaha usaha yang perlu dilakukan dalam menanggulangi masalah kecelakaan lalu lintas tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh factor-faktor yang berperan dalam kecelakaan lalu lintas di jalan tol, baik secara sendiri sendiri atau pun secara bersama-sama antara beberapa faktor, serta untuk mengetahui tingkat kesadaran dan pemahaman para pengemudi terhadap persyaratan mengemudi di jalan tol.
Penyebab kecelakaan dapat diketahui dari data statistik kecelakaan lalu lintas yang dikeluarkan oleh PT. Jasa Marga (Persero) sebagai pengelola jalan tol di Indonesia. Data tersebut memuat dengan lengkap faktor penyebab kecelakaan dan uraian proses terjadinya kecelakaan. Data kecelakaan lalu lintas di jalan tol ini dicatat sejak mulai dibukanya jalan tol yang bersangkutan, sedangkan untuk penelitian ini dikumpulkan data sampai dengan tahun 1992.
Data kecelakaan meliputi volume lalu lintas, lalu lintas harian rata rata (LHR) tahunan, jumlah kendaraan kilometer, jumlah kecelakaan lalu lintas, jumlah kecelakaan dengan korban meninggal (fatalitas), tingkat kecelakaan, tingkat fatalitas, serta factor-faktor penyebab kecelakaan (pengemudi, kendaraan, jalan dan lingkungan). Data ini merupakan variabel yang akan dicari korelasinya (antara variabel yang satu dengan variabel yang lain), sedangkan tahun pendataan merupakan satuan contoh (sampling unit).
Metode yang digunakan dalam melakukan analisis korelasi adalah metode Analisis Komponen Utama '(Principle Component Analysis), dengan memakai program SAS dari komputer. sari basil analisis ini dapat diketahui factor-faktor yang sangat berperan dalam kecelakaan lalu lintas di jalan tol, serta hubungan/korelasi antar factor-faktor tersebut.
Untuk menunjang analisis data sekunder, maka perlu dilakukan survai untuk memperoleh data primer tentang kesadaran dan pemahaman pengemudi terhadap persyaratan mengemudi di jalan tol di sekitar Jakarta, yaitu Jalan Tol Jagorawi, Jalan Tol Jakarta-Merak dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Survai dilakukan dengan membagikan kuesioner yang telah disiapkan terlebih dahulu, kepada para pengemudi yang melewati jalan jalan tol tersebut. Data isian kuesioner yang merupakan data primer ini diproses dengan komputer, untuk selanjutnya dievaluasi guna mengetahui tingkat pemahaman dan kesadaran para pengemudi terhadap ketentuan mengemudi di jalan tol.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa faktor pengemudi merupakan faktor penyebab kecelakaan yang paling besar pengaruhnya, sedangkan faktor lingkungan tidak terlalu besar peranannya sebagai penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan tol. Di samping itu pemahaman para pengemudi terhadap ketentuan dan persyaratan mengemudi di jalan tol dianggap kurang.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disusun beberapa usaha yang perlu dilakukan dalam mengurangi jumlah dan tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan tol, yaitu dengan melakukan pengetatan di dalam pemberian Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi para calon pengemudi kendaraan bermotor, memberikan pendidikan khusus bagi para pengemudi kendaraan umum tentang etika mengemudi dan cara cara serta sikap mengemudi di jalan tol, mengeluarkan peraturan atau undang undang lalu lintas yang mengatur tentang penggunaan sabuk pengaman (khususnya di jalan tol), melakukan penyuluhan kepada masyarakat atau penduduk di sakitar jalan tol tentang fungsi jalan tol dan keamanan lalu lintas di jalan tol, membuat sarana untuk istirahat pada jalan tol yang cukup panjangatau yang menghubungkan jalan utama antar propinsi , serta membuat jalur hijau sepanjang jalan tol.

Traffic accidents have become a serious problem that need more attention, particularly on toll roads which have actually been designed as freeways to facilitate traffic comfortably and safely. It is a fact that traffic accidents on toll roads in Indonesia, particularly on toll roads surrounding Jakarta, have shown a remarkable increase.
Factors affecting traffic accident may be categorized as human (driver) factors, vehicle factors, road factors and environmental factors. These factors need to be analyzed to determine the dominant factors and take certain actions or counter measures to overcome the traffic accident problem.
The aim of this research-is to understand the influence of various factors which play a role in the traffic accident on the toll road, either by each factor or the interaction among a few factors, and to determine the driver's understanding of the traffic rules and the requirements of driving on a toll road.
The cause of traffic accident can be identified from the traffic accident statistical data issued by PT. Jasa Marga as the Toll Road Management Corporation in Indonesia. This data includes complete accident cause factors and the description of the accident's process. Traffic accident data has been recorded since the opening of the toll road, and data for this research has been collected up to 1992.
Traffic accident data includes the traffic volume, annual average daily traffic (AADT), vehicle kilometer, number of traffic accidents, number of fatalities, accident rate, fatality rate, and accident cause factors (driver, vehicle, road and environment). These data are considered as variables which will be analyzed for their correlation, whereas the year of the data will become the sampling units.
The method used for analyzing the correlations is the Principle Component Analysis (PCA), using SAS program from the computer. From the result of this analysis, the factor (or factors) which play the main role in traffic accidents on the toll road, and the correlations between factors can be determined.
To support the analysis of secondary data there is primary data consisting of surveys conducted on three toll roads surrounding Jakarta (Jagorawi, Jakarta-Merak, and Jakarta-Cikampek) to get data on the driver's understanding of the knowledge requirements for driving on a toll road. Questionnaires which have been prepared are distributed to the drivers who pass over the toll roads. This primary data from the completed questionnaires, was processed by computer for further evaluation to understand the knowledge and understanding of the drivers toward the regulations for driving on toll roads.
The result of this research shows that the human or driver factors have the most significant effect in traffic accidents, whereas the environmental factors do not play a significant role in the traffic accident on the toll road. Besides, the driver's knowledge and understanding toward the rules and requirements of driving on the toll road are considered insufficient.
The results of this research indicate that certain actions or counter measures could be taken that would reduce the number of accidents, the accident rate and the severity of accidents on the toll road. Those actions are: a tight selection in issuing the driving license for motor vehicle driver candidates; special training and education, particularly for drivers of public transport vehicles, on driving ethics and methods, and the behavior in driving on toll roads; a traffic rule or law which requires the use of safety belt on toll roads; information to the people surrounding the toll road about the function of toll road and traffic safety on toll road; provide a rest area along the toll road, or a toll road which connects the main road between provinces; make a green belt along the toll road.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewanto Satriaputra
"Penelitian ini mengenai analisis sistem informasi akuntansi pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk., serta penerapan akuntansi berdasarkan PSAK 23, PSAK 16, ISAK 16 dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik: Industri Jalan Tol. Peneliti menemukan bahwa prosedur sistem informasi akuntansi pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. telah berjalan dengan baik. Perlakuan akuntansi pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. juga telah sesuai dengan ketentuan PSAK 23, PSAK 16, ISAK 16 dan ketentuan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik: Industri Jalan Tol.

This research is about accounting information system on PT. Jasa Marga (Persero) Tbk., also to examine implementation of PSAK 23, PSAK 16, ISAK 16, and Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik: Industri Jalan Tol. researcher found that accounting information system procedure in PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. has implemented well. Accounting treatment in PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. has met the accounting provision according to PSAK 23, PSAK 16, ISAK 16, and Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik: Industri Jalan Tol.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldrin Maulana Najib
"Tesis ini membahas bagaimana strategi untuk meningkatkan kelayakan proyek infrastruktur jalan tol dengan tingkat kelayakan rendah agar tetap dilanjutkan, dan juga mengetahui bagaimana dampak dari penerapan strategi tersebut terhadap kelayakan finansial nya, serta melakukan komparasi strategi yang digunakan di negara lain untuk meningkatkan kelayakan proyek. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan Mixed Method. Hasil penelitian menyarankan bahwa efisiensi beban operasi dan pemeliharaan serta optimalisasi struktur modal tidak cukup untuk membuat pengusahaan Jalan Tol Mando Bitung menjadi layak. Untuk membuat pengusahaan Jalan Tol Manado Bitung menjadi layak diperlukan negosiasi perjanjian KPBU dengan Pemerintah yaitu dengan mengusulkan penambahan masa konsesi dan adanya jaminan atas pendapatan dengan skema avaibility payment. Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan manfaat kepada stakeholder dalam penanganan KPBU jalan tol yang memiliki tingkat pengembalian rendah.

This thesis discusses strategies for increasing the feasibility of toll road infrastructure projects with low feasibility levels so that they continue and determines the impact of implementing these strategies on their financial feasibility, as well as comparing strategies used in other countries to increase project feasibility. This research is research with a Mixed Method approach. The research results suggest that the efficiency of operating and maintenance costs as well as optimizing the capital structure are not enough to make the Manado-Bitung Toll Road operation feasible. To make the operation of the Manado-Bitung Toll Road feasible, it is necessary to negotiate a PPP agreement with the Government, namely by proposing an increase in the concession period and a guarantee of income with an availability payment scheme. It is hoped that this research will provide benefits to stakeholders in handling toll road PPPs that have a low rate of return."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Irmasari
"ABSTRAK
Pekerja loket tol mempunyai risiko terpapar debu, khususnya PM2.5 yang
dapat berakibat pada sindrom metabolik tubuh. Penelitian ini membandingkan
antara pekerja loket tol dengan pekerja office terkait adanya sindrom metabolik
yang diukur melalui tekanan darah, profil lipid (LDL, HDL, trigliseride, dan
kolesterol total) dan Indek Massa tubuh (IMT). Hasil penelitian ditemukan adanya
perbedaan rata-rata nilai tekanan darah distolik (Pvalue 0,470), kadar LDL
kolesterol (Pvalue 0,349), kadar HDL kolesterol (Pvalue 0,336), Trigliseride
(Pvalue 0,023), dan Kolesterol Total(Pvalue 0,142), dimana pekerja office
(kelompok kontrol) mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan pekerja loket tol
(kelompok terpapar).

ABSTRACT
Toll booth workers had risk of dust exposure, especially PM2.5 which can
affect metabolic syndrome in the body. This study compared the toll booth worker
to office worker related to the metabolic syndrome as measured by blood
pressure, lipid profile (LDL, HDL, trigliseride, and total cholesterol) and Body
Mass Index (BMI). Results reveal the different mean values for diastolic blood
preasure (Pvalue 0,470), LDL cholesterol (Pvalue 0,349), HDL cholesterol
(Pvalue 0,336), triglyceride (Pvalue 0,023), and total cholesterol (Pvalue 0,142),
which is office workers (control group) has a higher value than the toll booth
workers (exposed group)."
Universitas Indonesia, 2013
T35667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fasya Nazhirah Lukitaputri
"Penelitian ini mengangkat studi kasus jalan tol Cisumdawu. Cileunyi - Sumedang – Dawuan atau Cisumdawu terletak di Jawa Barat. Pembangunannya dimulai pada tahun 2017 dan direncanakan dapat beroperasi penuh pada tahun 2019. Namun, karena masalah pembebasan lahan dan pandemi COVID-19, pengoperasian jalan tol Cisumdawu tertunda selama kurang lebih tiga tahun, sehingga berdampak negatif pada profitabilitas proyek. Menyikapi kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi kembali kelayakan investasi Jalan Tol Cisumdawu dengan mempertimbangkan variabel risiko dan ketidakpastian dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) dan simulasi Monte Carlo. Analisis tersebut menggunakan beberapa kriteria atau indikator kelayakan, yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period. Hasil analisis kelayakan menunjukkan bahwa proyek Cisumdawu masih layak untuk dilaksanakan dengan nilai NPV sebesar Rp1.431.749.000.000, IRR sebesar 6,4%, dan Payback Period selama 23,3 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan investasi menurun ketika dihadapkan pada risiko dan ketidakpastian. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa risiko yang paling signifikan mempengaruhi kelayakan investasi adalah volume lalu lintas. Tiga skenario tambahan dirancang untuk mengeksplorasi berbagai potensi hasil dan menilai kelayakan finansial proyek dalam berbagai kondisi.

This research uses the case study of Cisumdawu toll road. Cileunyi - Sumedang - Dawuan or Cisumdawu toll road is located in West Java. The construction started in 2017 and was expected to fully operate in 2019. Unfortunately, due to land acquisition issues and COVID-19 pandemic, the Cisumdawu toll road operation has been delayed by approximately three years, thus negatively impacting the project’s profitability. In response to this condition, this research aims to assess and re-evaluate the feasibility of Cisumdawu Toll Road investment by considering risks and uncertainty variables using Discounted Cash Flow (DCF) and Monte Carlo simulation. The analysis uses several criteria or indicators of feasibility, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period. The result of the feasibility analysis shows that the Cisumdawu project is still feasible with a NPV of Rp1.431.749.000.000, an IRR of 6,4%, and a Payback Period of 23,3 years. The results shown that the investment feasibility decreases when faced with risks and uncertainties. It also shows that the most significant risk affecting the investment feasibility is the traffic volume. Three additional scenarios are designed to explore different potential outcomes and assess the project's financial feasibility under various conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>