Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110701 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulius
"Tesis ini membahas perilaku pile group spunpile dengan memperhatikan sambungan antara pile dengan pilecap pada kondisi tanah lunak. Penelitian ini mengunakan analisis numerik metode elemen hingga menggunakan software SAP2000. Hasil analisa pushover grup spunpile pada tanah sangat lunak menunjukkan bahwa dengan menambah prosentase tulangan pada koneksi antara pile dengan pilecap menambah performa grup tiang; dan dengan bertambahnya beban vertikal menurunkan performa dari grup spunpile.

This thesis discusses the behavior of spunpile pile groups by paying attention to the connection between pile and pilecap in soft soil conditions. This study uses numerical analysis of finite element methods using SAP2000 software. The results of the spunpile group pushover analysis on very soft soils indicate that by increasing the percentage of reinforcement on the connection between the pile and pilecap increasing performance of spunpile group; and with increasing vertical load decreases the performance of the spunpile group."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfetra Henoch Tandita
"Analisis yang dilakukan terhadap fondasi di Indonesia masih berada di tahap linear elastis dan batas displacement yang disyaratkan oleh SNI 8460:2017 hanya sebesar 12 mm untuk kondisi gempa rencana dan 25 mm untuk kondisi gempa ekstrem pada kondisi free-head. Akibatnya, diperlukan jumlah dan ukuran fondasi yang besar supaya fondasi tetap berperilaku elastis dan tidak terjadi kegagalan sama sekali. Namun, kenyataannya kerusakan pada fondasi tidak dapat dihindari jika terjadi gempa ekstrem. Potensi kerusakan fondasi pada bangunan di Indonesia menjadi semakin besar akibat terjadinya peningkatan percepatan gempa pada tahun 2017 silam sehingga nantinya desain fondasi akan menjadi semakin besar untuk dapat memenuhi persyaratan deformasi izin lateral tiang. Di sisi lain, struktur atas telah menerapkan konsep performance-based design yang mengizinkan terjadinya kerusakan pada balok di area yang mudah diperbaiki. Penggunaan konsep performance-based design pada struktur bawah masih dalam tahap penelitian mengingat sulitnya proses perbaikan pada fondasi. Oleh karena itu, dilakukan uji eksperimen pada spun pile berdiameter 450 mm yang telah mengalami kerusakan akibat pembebanan siklik arah lateral kemudian diperbaiki menggunakan fiber reinforced polymer (FRP) lalu diuji kembali. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penggunaan Sika Carbodur 512 (FRP Plate) dan Sika Wrap 231C (FRP Wrap) mampu memulihkan kapasitas benda uji dengan perilaku struktur yang kurang lebih sama, bahkan ketika terjadi kegagalan debonding pada FRP Plate. Perilaku FRP yang sangat elastis memberikan banyak keunggulan pada drift awal hingga menuju drift akhir, khususnya pada failure mode serta degradasi kekuatan. Bahkan, kapasitas lateral fondasi yang diperbaiki menggunakan FRP mampu pulih sebesar 68-97% dari kapasitas awal sebelum perbaikan. Namun, pada drift yang sangat besar, terjadi kegagalan pada FRP plate dan pile cap sehingga terjadi penurunan kekuatan dan kekakuan yang sangat tinggi. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan tulangan pengisi sehingga fondasi masih memiliki cadangan kekuatan dan mampu berdeformasi secara inelastis. Tulangan pengisi juga memberikan berkontribusi yang besar terhadap perilaku pinching. Namun, berdasarkan perhitungan, daktilitas dan energi disipasi benda uji yang telah diperbaiki relatif lebih kecil daripada benda uji sebelum perbaikan.

Study of spun pile and its connection has not attracted such a considerable amount of research in Indonesia since the design code is still based on the elastic concept. Lateral displacement of pile is restricted to 12 mm for the earthquake design load and 25 mm for severe earthquakes for single-pile with free-head condition, in order to maintain the elastic condition and avoid any damages in pile. In fact, many foundations were damaged after severe earthquake. This inevitable failure could be worse due to increase of seismic demand in Indonesia and thus leads to the larger size of foundation in order to meet the requirements of strength and displacement. Meanwhile, design of upper structure has overcome the problem by implementing performance-based design which allows plastic hinge in some repairable areas, such as beam-end support. The research of performancebased design in foundation is still ongoing due to the difficulty of the repair process. Therefore, an experimental study was conducted on 450 mm diameter spun pile which has been tested against lateral cyclic loading then repaired using fiber reinforced polymer (FRP) and the lateral cyclic loading was conducted again. Experimental results show that the application of Sika Carbodur 512 (FRP Plate) and Sika Wrap 231C (FRP Wrap) can restore the foundation capacity along with the better structure behavior compared with the initial condition before repair occurred. Elastic behavior of FRP provides many advantages at early drift, especially the failure mode and strength degradation. Lateral capacity of the foundation repaired using FRP is able to recover by 68-97% of the initial capacity before repair occurred. However, at the very large drift, occurrence of flexural failure of FRP plate and debonding failure of pile cap increase the stiffness and strength degradation rapidly. This problem can be overcome by providing reinforcement on concrete infill as the residual capacity so that the foundation could undergo large displacement with minimum degradation. Reinforcement of the concrete infill can also reduce the pinching behavior. However, ductility and energy dissipation of the repaired foundation is smaller than the one before repair occurred."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianto H. Nugroho
"Apabila di dekat sebuah fondasi tiang pancang dilakukan penggalian maka akan terjadi gerakan tanah ke arah galian yang akau menyebabkan timbulnya respon tiang (fenomena passive pile) . Pada penelitian sebelumnya fenomena ini disimulasi dengan menggunakan teknik free-field dimana model tanah dan tiang dipisahkan. Thesis ini membahas fenomena tersebut dengan menggunakan metode elemen hingga tiga dimensi dengan memodelkan tiang dalam massa tanah sebagai elemen beam.
Penelitian ini difokuskan pada galian dangkal hingga 4 m dengan dinding penahan tanah dan menguji secara komprehensif mengenai efek kekakuan tiang, kedalaman tiang, pelapisan tanah, jarak tiang dari dinding dan kekangan puucak tiang pada respon yang terjadi pada tiang. Penelitian menunjukkan bahwa gerakan tanah sangat dipengaruhi oleh kekakuam dinding, pelapisan tanah dan panjang dinding. Gerakan tanah, jarak, dan kekangan puncak yang mempengaruhi secara langsung respon tiang. Penambahan kekakuan dinding akan menyebabkan rotasi kaku dinding sehingga respon tiang utama ada di bagian alas tiang. Penelitian ini menjabarkan beberapa kondisi yang harus menjadi perhatian.

When an excavation is carried out near an existing pile foundation, lateral soil movement will be induced and in turn generate pile responses (passive pile phenomenon). Previous studies on this phenomenon utilized free-field techniques where the pile and soil models were separated. This Thesis studies passive piles by employing three dimensional finite element analyses by modeling piles as beam element embedded into the soil mass.
The focus of this study is shallow excavations up to 4 in with cantilever walls as support and will study comprehensively on the effects of wall stiffness, depth of wall embedment, pile distance to wall and top restraints to pile responses. Increase of wall stiffness will induce rigid rotation of the wall, moving the main responses to the top of the pile. This study will also elaborate on several conditions relevant to this study.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27551
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fieneshia Sevita
"Limbah lumpur minyak bumi merupakan limbah B3 yang harus diolah untuk dapat dibuang ke lingkungan, salah satunya dengan solvent extraction dan biopile. Dalam penelitian ini, pengolahan solvent extraction menggunakan pelarut n-heksana dan avtur dengan waktu pengadukan 15 dan 30 menit, sedangkan pengolahan biopile menggunakan bulking agent berupa kompos dan serabut kelapa. Limbah lumpur minyak bumi yang diolah mengandung TPH sebesar 49,12%, kadar air 37,78%, jumlah mikroorganisme 32.000 CFU/ml dan suhu 21⁰C. Pengolahan solvent extraction menghasilkan besar penyisihan minyak pada n-heksana terbesar adalah 64% dan penyisihan minyak pada avtur sebesar 75% dengan waktu pengadukan 30 menit. Selanjutnya pada pengolahan biopile didapatkan nilai TPH pada reaktor kontrol, bulking agent kompos, dan serabut kelapa masing-masing sebesar 5,48%, 5,29% dan 7,92% setelah 30 hari pengolahan. Nilai koefisien degradasi TPH pada sistem biopile kontrol, kompos dan serabut kelapa, masing-masing adalah 0,018; 0,020; dan 0,009. Dapat disimpulkan bahwa pelarut avtur memiliki nilai penyisihan minyak tertinggi, yakni 75% dengan waktu pengadukan 30 menit dan bulking agent kompos pada pengolahan biopile memiliki kemampuan mendegradasi TPH terbaik dengan efisiensi 65%.

Oil sludge is hazardous waste must be processed to be discharged into the environment, either by solvent extraction and biopile. In this research, solvent extraction processing using n-hexane and aviation fuel by stirring time 15 and 30 minutes, while the biopile processing using a bulking agent in the form of compost and coconut fibers. Oil sludge containing TPH processed by 49.12%, 37.78% moisture content, the amount of microorganisms 32,000 CFU / ml and the temperature of 21⁰C. The most oil removal in solvent extraction was 64% with n-hexane and 75% with aviation fuel when stirring time of 30 minutes. Furthermore, the processing biopile TPH value obtained in the control reactors, compost, and coconut fibers respectively by 5.48%, 5.29% and 7.92% after 30 days of treatment. TPH degradation coefficient value biopile system control, compost and coconut fibers, each of which is 0,018; 0,020; and 0.009. It can be concluded that the solvent aviation fuel has the highest value of oil removal, which is 75% with a stirring time of 30 minutes and compost bulking agent on processing biopile have the best ability to degrade TPH with efficiency of 65%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44439
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernaldy Rifky Pradana
"Sambungan antara spun pile-pile cap merupakan komponen penting yang berperan sebagai penahan gaya gempa yang dialami oleh struktur. Di Indonesia, spun pile yang dibuat dengan metode pracetak seringkali digunakan sebagai pondasi untuk jembatan. Mengingat sulitnya perbaikan yang dilakukan pada pondasi saat terjadinya gempa, jenis perkuatan perlu dilakukan untuk meminimalisir kerusakan yang diakibatkan oleh gaya gempa. Studi ini dilakukan secara analitis dengan membuat sambungan antara spun pile-pile cap dengan bentuk sambungan umum serta dengan adanya perkuatan menggunakan circular steel hollow. Pada studi ini, analisis dilakukan dengan melihat perilaku spesimen dengan jenis sambungan yang berbeda melalui hasil pushover analysis yang mempengaruhi pada kekuatan, daktilitas, serta persebaran tegangan pada setiap komponen. Parameter pengujian yang dilakukan berupa efek penambahan beton pengisi, efek penambahan perkuatan, serta efek lekatan antar komponen.
Mengingat belum adanya studi yang dilakukan di Indonesia mengenai sambungan antara spun pile pile cap, studi ini perlu dilakukan. Berdasarkan hal ini, kinerja akibat gaya gempa pada spesimen dievaluasi. Permodelan elemen hingga dilakukan dengan menggunakan software ABAQUS. Permodelan sambungan spun pile pile cap dilakukan dengan menggunakan elemen solid C3D8R untuk beton serta elemen wire (T3D2) untuk tulangan. Dengan didapatkannya hasil berupa kurva hubungan antara gaya deformasi, model sambungan dapat dianalisis. Berdasarkan studi yang dilakukan, penambahan perkuatan dengan circular steel hollow dapat menambah kekuatan serta daktilitas pada spesimen. Pola kehancuran pada beton terletak pada daerah tekan di bagian sambungan spun pile pile cap dan tulangan yang digunakan mengalami leleh.

The spun pile-pile cap connection is an important part must be able to resist the earthquake loads that received by the structure. In Indonesia, a prestressed high-strength concrete spun pile commonly used as foundation for bridges. Given the difficulty of repairs made to the foundation caused by earthquake, retrofitting for the foundation must be done to minimize the damage caused by the earthquake. This study investigated analitycally for spun pile pile cap connection with common connection model and a strengthened connection with circular steel hollow. Spesifically, by the result of pushover analysis that affect the strength, ductility, and the distribution of stress which drive to the failure modes of the connection. Parametric chosen were compressive strength of concrete filling, effect of the retrofitting, and gap effect from the interaction.
Since there is no study about spun pile pile cap connection in Indonesia, this study was conducted as soon as possible. Based on this exposure, the seismic performance of the connection can be evaluated as well. The Finite Element Model (FEM) was created using ABAQUS. This FEM can be analysed and the force-displacement curve can be obtained using ABAQUS. The FEM are using solid element C3D8R for concrete and wire element T3D2 for rebar. With the results obtained in the form of a curve between the deformation forces, the connection model can be analyzed. Based on studies conducted, the addition of reinforcement with circular steel hollow can increase strength and ductility in the specimen. The failure mode in concrete lies in the compressive region in the spun pile pile cap connection and the reinforcement used has yield.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Satria
"Geoteknik adalah salah satu cabang ilmu teknik sipil yang tertua di Dunia, yang terus berkembang bersamaan dengan tingkat peradaban manusia. Dalam prakteknya terdapat banyak faktor ketidakpastian, baik dari segi desain dan juga dengan material tanah itu sendiri yang mempunyai inherent variability yang besar dan data tanah yang terbatas akan membuat ahli geoteknik mengambil parameter tanah menjadi under estimated bahkan bisa menjadi over estimated. Oleh karena itu faktor keamanan FS digunakan dalam desain sebagai solusi untuk mengurangi resiko kegagalan desain, namun FS dapat menyesatkan karena biasanya dianjurkan atau digunakan tanpa refrensi khusus dan terlalu subjektif.
Salah satu pendekatan alternative adalah Reliability Based Design RBD, RBD merupakan metodologi desain yang mencoba merangkum dan memasukan faktor-faktor kunci dari ketidakpastian, sebab-akibat antara setiap variable dan kemungkinan-kemungkinan akibat resiko yang akan terjadi, sehingga hasilnya akan lebih mendekati kondisi sesungguhnya.
Pada penelitian ini penulis akan membahas mengenai analisis ketidakpastian terhadap penurunan pondasi tiang pancang berdasarkan data tanah hasil penyelidikan lapangan yang akan dikalibrasi dengan data hasil pengujian pembebanan statik aksial tekan pada beberapa proyek di Jakarta, diharapkan dengan menggunakan faktor-faktor kunci dari ketidakpastian yang merupakan tahap awal dari RBD akan menghasilkan desain yang lebih optimal dan ekonomis dengan tetap mempertahankan keamanan dari desain yang dihasilkan.Kata Kunci: Ketidakpastian, Inherent variability, Faktor keamanan, Reliability dan Penurunan tiang pancang.

Geotechnical engineering is one of the oldest majors of civil engineering in the World, which continues to grow along with the level of human civilization. In the practice there are many factors of uncertainty, both in terms of design and also with the soil material itself which has large inherent variability and limited soil data will make geotechnical experts take the parameters of the soil to be under estimated even be over estimated. Therefore the safety factor FS is used in the design as a solution to reduce the risk of design failure, but FS can be misleading as it is usually recommended or used without specific refrence and is very subjective.
One of the alternative approach is Reliability Based Design RBD , RBD is a design methodology that tries to summarize and incorporate the key factors of uncertainty, the couse and effect for ecery variable and possible consequences of the consequences that will occur, so the results will be more accurate.
In this study the authors will discuss about uncertainty analysis of pile settlement based on soil investigation data and the result will be calibrated with the data of static axial loading test based on some projects in Jakarta, it is expected by using the key factors of uncertainty which is the initial step of the RBD will make the result more optimal and economical design while maintaining the safety of design.Key Word Uncertainty, Inherent variability, Safety Factor, Reliability and Pile Settlement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Surya Kencana
"Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk di kota Jakarta untuk setiap tahunnya, maka hal ini berdampak langsung terhadap semakin banyaknya zone-zone rawan kemacetan di pusat kota Jakarta tersebut, salah satu contohnya adalah daerah stasiun Kota. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, maka pemerintah daerah kota Jakarta bekerja sama dengan Dinas Perhubungan mengusulkan untuk membangun sarana penyeberangan bagi pejalan kaki. Terdapat dua pilihan mengenai tempat penyeberangan ini, yaitu dibangun di atas level permukaan jalan atau di bawah permukaan jalan. Berhubung daerah stasiun Kota tersebut merupakan daerah kota tua yang mempunyai nilai sejarah, maka pilihan untuk membangun tempat penyeberangan untuk pejalan kaki ini adalah berada di bawah level permukaan jalan atau bi bawah tanah. Permasalahan muncul bersamaan dengan ditentukannya metode pelaksanaan pembangunan terowongan tersebut dengan cara mendorong box beton precast yang telah dicor di tempat pelaksanaan dengan menggunakan alat dorong hidraulik. Dari segi teknis, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dimana hal tersebut sangat berhubungan dengan penyaluran gaya dorong terhadap box.
Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk melakukan suatu analisa atau verifikasi mengenai gaya-gaya yang menghambat pergerakan box tersebut. Gaya-gaya hambatan yang akan dibahas tersebut meliputi, gaya tahanan akibat friksi antara pelat baja dengan casting yard, gaya tahanan tanah akibat friksi pada dinding box yang berinteraksi dengan tanah, gaya tahanan tanah akibat friksi tanah dengan bagian bawah box dan gaya tahanan ujung pada saat box telah memasuki tanah.
Metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kombinasi antara pendekatan empiris (trend line) dan pedekatan secara teoritis yang kemudian dioperasikan secara aljabar linear. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk mengestimasikan besarnya gaya dorong yang diperlukan untuk mendorong box ke arah stasiun Kota.

As the increasing number of population in Jakarta city each year, therefore it cause the zones of the traffic jam become increasing in the center of Jakarta city, one of the zones is at the area of Kota station. For solving this problem, the governor of Jakarta co-operate with the ministry of public transportation suggest to construct the pedestrian way. There are two options for constructing the pedestrian way, the first is to build it at the above of the road surface and the second is to build it below the road surface. Due to the area of Kota station is located at the old city of Jakarta and it has a precious historical value, that have to be prevented so it will not be perish as time goes by, so the choice which was decided was to build the pedestrian way below the road surface or at the underground level. As the construction method for constructing the tunnel, had been chosen by pushing the massive precast concrete box into the soil, problems had been appeared. Technically, there are a lot of things that have to be fully considered which is about the jacking force transfer from the hydraulic device to the box.
The main purposed of this thesis is to do the analysis or the verification of the restrained force that inhibit the movement of the box. Those restrained forces, that will be discussed in this thesis, consist of the restrained force caused by friction between the steel plate and the casting yard, the restrained force caused by friction between the wall side of the box which has been interacted with the soil, the restrained force caused by friction between soil and the bottom of concrete and also the end bearing.
The method of analysis which be done in this research is using the combination of empirical approached (by using the trend line approached) and the theoretical approached then the equation wil be solved by the operation of linear algebra. The result of this research can be used to estimated the jacking force that will be needed for pushing the box into the Kota station.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadila Rahmariana
"Spun pile digunakan secara luas dalam konstruksi bangunan pencakar langit serta jembatan di Indonesia. Namun, spun pile yang digunakan di Indonesia ditemukan memiliki daktilitas dan rasio volumetrik kekangan spiral yang rendah. Selain itu, sambungan dari pile-pile cap biasanya adalah bagian dengan kerusakan terbanyak terutama ketika terjadi gempa bumi.
Analisa numerik untuk studi perilaku dari sambungan spun pile pile cap berbasis common practice di Indonesia dilaksanakan menggunakan software SAP2000. Spesimen spun pile diperoleh dari PT. Wika, permodelan numerical diproses untuk pushover analysis menggunakan beban monotonik untuk melihat perilakunya. Berbagai parameter seperti efek dari jarak kekangan spiral, efek dari diameter spiral, efek dari rasio area tulangan baja, dan efek dari tambahan isian beton dipelajari.

Spun pile is extensively used for high rise buildings and bridges construction in Indonesia. However, it is found that the spun pile used in Indonesia has lower ductility and volumetric ratio of spiral confinement. In addition, connection of the pile pile cap is usually the part with most damage especially when earthquake event is occurred.
Numerical analysis to study the behavior of spun pile-pile cap connection based on common practice in Indonesia is conducted using SAP2000 software. The spun pile specimens used in the analysis model are obtained from PT. Wika, the models are subjected to pushover analysis using monotonic load in order to observe the behavior. Various parameters such as the effect of confinement spacing, effect of spiral wire diameter, effect of steel reinforcement area ratio, and effect of core fill addition are studied."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Handayani Kamal
"Spun pile pada jenis fondasi elevated RC pile cap (EPC) merupakan tiang pancang beton bertulang yang berbentuk lingkaran lubang di bagian tengah yang difabrikasi secara pracetak dan prategang yang dijadikan satu kesatuang pada fondasi yang ditanam sebagian dalam tanah dengan letak pile cap yang ditinggikan dari permukaan tanah. Pada penelitian ini, diinvestigasi perilaku keruntuhan model fondasi spun pile yang berdasar dari penggabungan fondasi EPC dari eksperimen Liu et al. (2020) untuk fondasi tiang grup 1x1, 2x2, dan 2x3 pada tanah pasir dan eksperimen spun pile SPPC untuk tiang hollow dan infill. Permodelan numerikal dilakukan berdasarkan pendekatan Beam-on-Nonlinear-Wrinkler-Foundation (BNWF) melalui aplikasi Opensees, dengan tanah pasir dari eksperimen Liu et al disubstitusi menjadi tanah lempung. Diberikan variasi kuat geser tanah sebesar 20, 60, dan 100 KPa untuk mengetahui bagaimana nilai daktilitas, proses pembentukan sendi plastis, dan interaksi tanah lempung dengan masing-masing jenis tiang fondsi grup. Daktilitas yang didapat dari permodelan fondasi 1x1, 2x2, dan 2x3 untuk tiang infill secara berturut-turut adalah 3.942, 3.738, dan 3.55. Semakin besar nilai kuat geser yang digunakan maka semakin besar gaya dalam momen yang dihasilkan dan semakin cepat pula pembentukan sendi plastis, maka semakin besar kuat geser semakin tinggi lokasi sendi plastis. Untuk semua jenis model fondasi, akan terbentuk sendi plastis yang terletak pada pile head atau sambungan. Yang terbentuk sendi plastis kedua di dalam tanah hanya pada tiang SPPC02 fondasi tunggal dengan kuat geser tanah 60 KPa dan 100 KPa. Pembentukan sendi plastis pada model terbentuk di semua tiang. Untuk fondasi 2x3, walaupun momen pada leading pile dan center pile berbeda, dimana momen pada center pile lebih kecil, tetap terbentuk sendi plastis. Semakin tinggi kuat geser tanah yang digunakan, maka semakin rendah defleksi yang terjadi. Faktor P-multiplier juga mempengaruhi besar defleksi yang dihasilkan, pada nilai kuat geser tanah yang sama, semakin besar faktor p-multiplier yang diberikan pada tiang, maka akan semakin kecil nilai defleksi yang dihasilkan tiang tersebut. Pada tegangan tanah, semakin tinggi nilai kuat geser tanah maka semakin cepat perubahan elastis menjadi plastisitas pada tanah. Jenis tiang, atau lebih spesfiknya nilai p-multiplier, mempengaruhi tegangan tanah, yang mana semakin kecil nilai p-multiplier nya maka semakin kecil tegangan batasnya, namun sejalan juga dengan semakin kecil tegangan tanah yang dihasilkan tiap tiang pada model.

Elevated RC pile cap (EPC) is a reinforced concrete pile partially buried in the ground with its pile cap high from the ground. The inelastic behavior of spun pile hollow and infill piles on 1x1, 2x2, and 2x3 EPC pile foundations is investigated. Numerical modeling is carried out based on the Beam-on-Nonlinear-Wrinkler- Foundation (BNWF) approach through Opensees. The shear strength variations (Su) of 20, 60, and 100 KPa were given to determine the ductility value, how the plastic hinges formed, and the interaction of clay with each group foundation pile. The ductility obtained from modeling the 1x1, 2x2, and 2x3 foundations for the infill piles are 3,942, 3,738, and 3.55, respectively. The greater the value of Su used, the greater the resulting moment, and the faster the formation of plastic hinges. Plastic hinges are formed at connections in all types of foundations. The higher the Su value used, the lower the deflection occurs. The greater the p-multiplier factor given to the pile, the smaller the deflection produced. The higher the Su value, the faster the soil changes to plasticity. The smaller the p-multiplier value, the smaller the limit soil stress, but in line with the smaller the soil stress produced by each pile in the model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeffry Fendy
"Dermaga merupakan salah satu komponen yang penting dalam kegiatan perekonomian suatu daerah, dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar secara ekonomis jika mengalami kerusakan. Salah satu tipe dermaga yang banyak ditemui di Indonesia adalah dermaga tipe pile supported wharf, yaitu dermaga yang di dukung oleh tiang pancang. Salah satu alternatif desain dermaga yang sedang berkembang adalah dengan mempergunakan sistem sesimic isolation, yang diharapkan mampu memberikan performa yang lebih baik dari dermaga konvensional. Penelitian ini bertujuan antara lain mempelajari performa dermaga seismic isolation terhadap gaya statik dan dinamiknya, mengetahui korelasi antara dimensi dermaga, bentuk dermaga (irregular/ regular), dan seberapa besar penggunaan seismic isolation dapat menghemat material tiang pancang.
Metode penelitian yang dipergunakan berupa analisa model Finite Element 3 dimensi, dimana untuk sistem seismic isolation dipergunakan tipe LRB (Lead Rubber Bearing). Model yang dipergunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu model konvensional dan seismic isolation, dimana masing-masing divariasikan menjadi bentuk reguler dan irregular, kemudian divariasikan terhadap rasio Panjang/lebar, dengan total 18 variasi model. Dimana dari hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan sistem seismic isolation mampu menghemat material tiang pancang sebesar 21% dan efektif pada dermaga dengan rasio panjang/lebar yang tinggi maupun dengan bentuk irregular.

Wharf structure is an important element in the economic activity of a society, it could cause a huge economic loss when its damaged and cannot be operated. Pile supported wharf is one of wharf variant that often found in Indonesia, this wharf is a deck (usually from concrete) supported by several piles. One of the alternative designs that has been emerging is the seismic isolation system, which expected to perform and give better results compared to the conventional wharf design. The objectives of this research are to study the seismic isolated wharf performance with its dynamic and static force, to study the correlation between the dimension/configuration and seismic isolation usage, and to study how much savings can be done (in terms of pile material) with seismic isolation system.
The research method used is a 3D finite element modeling, which uses LRB (Lead Rubber Bearing) type isolator as the seismic isolation mechanism. The models are classified into 2 groups, seismic isolated and conventional. Each group are varied into regular and irregular configuration, and also varied with the dimension ratio, with total 18 variation models. From this research, it is shown that the usage seismic isolation system can be used to save 21 % pile material, and that seismic isolation system gives a better result when applied on wharf that has high length/width dimension and/or irregular configuration.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>