Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173500 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nisrina Helmi
"Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di setiap provinsi di Indonesia cukup beragam, namun masih banyak provinsi yang memiliki nilai IKLH yang sangat rendah atau dapat dikategorikan sebagai daerah waspada. Selain itu, jumlah penduduk di Indonesia sangat banyak dan pakaian merupakan produk yang di konsumsi setiap hari oleh masyarakat Indonesia, sehingga penting bagi produsen dan konsumen pakaian di Indonesia untuk memerhatikan proses produksi dan konsumsi pakaian agar tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dimana perilaku tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Penelitian ini betujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumsi pakaian yang berkelanjutan. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Muslim di Indonesia dengan tidak membatasi umur dan domisili dari konsumen tersebut. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling pada Lisrel 8.8.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fashion involvement dan pro environmental attitude memiliki pengaruh positif, sementara knowledge of the environmental impacts tidak memiliki pengaruh terhadap sustainable clothing consumption. Pengaruh religiosity diantara hubungan fashion involvement dan sustainable clothing consumption tidak signifikan, namun religiosity meningkatkan pengaruh diantara hubungan pro environmental attitude dan sustainable clothing consumption.

The Environmental Quality Index (IKLH) in each province in Indonesia is quite diverse, but there are still many provinces that have low IKLH standard ​​or can be categorized as alert areas. In addition, Indonesia has a large population and clothing is a product that is consumed every day by all Indonesian people, so it is important for clothing producers and consumers in Indonesia to pay attention during production and consumption process of clothing in order to protect the environment in accordance with Islamic teachings.
This study aims to examine factors that influence sustainable clothing consumption. Sample that used on this study is Muslim consumers in Indonesia by not limiting the age and recident domicile. Data was processed by using the Structural Equation Modeling method on Lisrel 8.8.
The results showed that fashion involvement and pro environmental attitude has positive influence, but knowledge of environmental impacts had no effect on sustainable clothing consumption. The influence of religiosity among fashion involvement and sustainable clothing consumption is not significant, but religiosity enhances relationship between pro environmental attitude and sustainable clothing consumption.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Rahmawati
"Konsumsi fast fashion yang berlebihan merusak lingkungan, mengakibatkan pengingkatan limbah. Mendorong konsumsi pakaian berkelanjutan, seperti membeli pakaian bekas, dapat membantu mengurangi dampak-dampak tersebut. Penelitian ini berfokus pada Generasi Z dan mengkaji efek dari electronic word of mouth (eWOM) terhadap perilaku konsumsi sadar (MCB) mereka terkait pakaian bekas. Penelitian ini juga menjelajahi peran mediasi dari keterlibatan lonsumen dan sikap terhadap pakaian bekas. Penelitian ini melibatkan 201 partisipan dan menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (SEM-PLS) untuk analisis. Temuan menunjukkan bahwa eWOM beerpengaruh positif terhadap sikap Generazi Z terhadap pakaian bekas dan keterlibatan konsumen. Selain itu, keterlibattan konsumen dan sikap terhadap pakaian bekas memediasi hubungan antara eWOM dan MCB. Penelitian ini berkontribusi dalam mempromosikan perilaku yang sadar dalam pembelian pakaian bekas.

Excessive fast fashion consumption harms the environment, leading to increased waste. Encouraging sustainable clothing consumption, such as buying second-hand clothes, can help mitigate these impacts. This study focuses on Generation Z and examines the effects of electronic word of mouth (eWOM) on their mindful consumption behavior (MCB) regarding second-hand clothes. It also explores the mediating role of consumer engagement and attitude towards second-hand clothing (SHC). The study involved 201 participants and utilized Partial Least Squares – Structural Equation Modeling (SEM-PLS) for analysis. Findings indicate that eWOM positively influences Gen Z’s attitude towards SHC and consumer engagement. Additionally, consumer engagement and attitude towards SHC mediate the relationship between eWOM and MCB. This research contributes to promoting mindful behavior in second-hand clothes purchasing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Qoriyanti
"Penelitian ini merupakan adaptasi dari penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan di Pakistan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi konsumen terhadap konsumsi fashion yang berkelanjutan. Data dikumpulkan melalui self-administrated questionnaire kepada responden yang berdomisili di DKI Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan Makassar yang pernah berbelanja di fashion store di pusat perbelanjaan modern (mall).
Peneliti menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) untuk menganalisis pengaruh dari nilai belanja hedonis dan utilitarian, fashion involvement, pro-environmental attitude, dan religuisitas terhadap konsumsi fashion yang berkelanjutan.
Hasil dari penelitian ini adalah hanya nilai belanja utilitarian, pro-environmental attitude, dan religiusitas intrapersonal yang memengaruhi konsumsi fashion yang berkelanjutan. Sedangkan, religiusitas hanya meningkatkan pengaruh positif dari fashion involvement dan pro-environmental attitude terhadap konsumsi fashion yang berkelanjutan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk pelaku bisnis fashion agar dapat memprioritaskan aspek keberlanjutan dalam proses produksinya.

This study is adopted from previous study was conducted in Pakistan. This study aims to determine factors those affect consumer to sustainable fashion consumption. Data was collected from self-administrated questionnaire within DKI Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, and Makassar who had bought at a fashion store in a modern shopping center (mall).
This research using a Structural Equation Modelling (SEM) to analyze the effect of hedonic and utilitarian shopping value, fashion involvement, pro-environmental attitude and religiosity on sustainable fashion consumption.
The results of this study that only the utilitarian shopping value, pro-environmental attitude, and religiosity that affect sustainable fashion consumption. However, religiosity is only a positive increase from the fashion involvement and a pro-environmental attitude towards sustainable fashion consumption. The results of this study can be used as a reference for business clothing in order to prioritize sustainability aspects in the production process.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faza Imaduddin
"Muslim telah dikonsiderasikan sebagai segmen konsumen yang penting di industri fashion karena karakteristiknya yang unik dan pertumbuhan yang pesat dalam pengeluaran dan konsumsinya. Namun, tingkat konsumsi produk fashion tersebut dianggap dipengaruhi oleh materialisme yang merupakan karaktrteristik yang secara konsep tidak sesuai dengan ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pembelian fashion cloting konsumen muslim dan hubungannya dengan materialisme. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Muslim di Indonesia yang sebagian besar merupakan mahasiswa. Data diolah dengan menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modelling PLS SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pembelian fashion clothing dipengaruhi oleh materialisme yang dimediasi oleh consumer lifestyle, status consumption dan fashion involvement. Selain itu, ditemukan bahwa fashion consciousness yang dipengaruhi oleh susceptibility to interpersonal influence, media exposure dan self-concept, memengaruhi materialisme. Self-monitoring dan personal values terbukti tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap fashion consciousness. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa religiositas tidak memiliki peranan yang signifikan dalam mengurangi kecenderungan konsumen untuk bersifat materialisme dan mengonsumsi produk karena statusnya.

Muslim has been identified as an essential consumer segment in fashion industry because of their unique characteristics and significant expenditure and consumption growth in the industry. However, their fashion product consumption is considered to be affected by materialism which is perceived to be not in line with Islam beliefs. This study aims to analyse factors affecting fashion clothing purchase behaviour and their association with materialism. Data for this research were collected from Muslim consumers in Indonesia, most of which are students from universities. They were then analysed using Partial Least Square Structural Equation Modelling Method PLS SEM. This study found that materialism significantly affect fashion clothing purchase behaviour which is mediated by consumer lifestyle, status consumption dan fashion involvement. In addition, fashion consciousness which has been identied to be affected by susceptibility to interpersonal influence, media exposure and self concept was found to have positive effect on materialism. Self monitoring and personal values were found to have insignificant influence on fashion consciousness. The results of this study also showed that religiosity has no significant role on reducing the Muslim rsquo s materialism level and tendency to consume status products.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risman Hadi Ansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap perilaku berbelanja yang meliputi beberapa faktor, yaitu kesadaran atas kewajiban islam, kesadaran atas harga, kesadaran atas kualitas, kesadaran atas mode, kesadaran atas pembelian impulsif, dan kesenangan berbelanja, serta partisipasi olahraga, pendapatan, usia, dan jenis kelamin sebagai variabel kontrol. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari data primer yang didapatkan melalui proses survei secara online. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen muslim yang pernah atau sedang menggunakan produk pakaian olahraga dan berdomisi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode non probability sampling dengan tipe convenience sampling dengan jumlah responden sebanyak 195 orang. Metode analisis yang digunakan adalah factorial ANOVA dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas memiliki pengaruh secara umum terhadap perilaku berbelanja pakaian olahraga muslim, terutama pada faktor kesadaran atas kewajiban islam dan kesadaran mode. Kemudian dengan menambahkan variabel kontrol berupa pendapatan, maka religiusitas akan mempengaruhi perilaku berbelanja pakaian olahraga dari segi merek dan mode.

This study aims to determine the effect of religiosity on shopping behavior which includes several factors, namely Islamic obligations conciousness, price conciousness, quality conciousness, fashion conciousness, impulsive shopping conciousness, and shopping enjoyment, as well as sports participation, income, age, and gender as an control variable. The type of data used in this study came from primary data obtained through the online survey process. Respondents in this study are Muslim consumers who have used or are currently using sports apparel products and are in Indonesia. This study uses a non probability sampling method with the type of convenience sampling with 195 respondents. The analytical method used is ANOVA factorial using the IBM SPSS 26 application. The results of this study indicate that religiosity has a general influence on shopping behavior of Muslim sportswear, especially on the Islamic obligations conciousness and fashion conciousness. Then by adding interaction factors, especially income, religiosity will influence the shopping behavior of sportswear in terms of brand conciousness and fashion conciousness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arkania Choirin Tameema
"Energi karbon kini menjadi isu penting yang menjadi perhatian dunia. Di Indonesia, industri tenaga listrik menjadi sektor penghasil emisi karbon terbesar. Konsumsi listrik per kapita yang kian meningkat seiring berjalannya waktu tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada kerusakan lingkungan dan perubahan iklim di masa mendatang. Masyarakat Indonesia memiliki tingkat religiositas yang tinggi. Tingkat religiositas dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam mengambil keputusan, salah satunya konsumsi energi. Dengan menggunakan data IFLS 5, penelitian ini hendak menguji penagruh dari tingkat religiositas terhadap konsumsi energi rumah tangga muslim di Indonesia sebagai negara dengan mayoritas masyarakat beragama Islam. Mengingat terdapat permasalahan endogenitas pada variabel tingkat religiositas, studi ini menggunakan metode estimasi two-stage least squares (2SLS) dengan jumlah sampel sebanyak 21.023 individu yang berasal dari rumah tangga muslim. Hasil studi ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif tingkat religiositas dengan konsumsi listrik rumah tangga. Artinya, semakin tinggi tingkat religiositas seseorang, maka konsumsi energi listrik pada rumah tangganya akan semakin berkurang. Hal ini didasari oleh teori bahwa aktivitas yang berhubungan dengan keagamaan akan mengurangi alokasi waktu seseorang untuk mengonsumsi energi.

Carbon emissions have now become an important issue of global concern. In Indonesia, the electricity industry is the largest carbon emitter sector. The increasing per capita electricity consumption over time may potentially have an impact on environmental damage and climate change in the future. Indonesian society has a high level of religiosity. The level of religiosity can influence a person's attitudes and decision-making, including energy consumption. Using IFLS 5 data, this research aims to examine the influence of religiosity on household energy consumption among Muslim households in Indonesia, a country with a majority of Islamic population. Considering the endogeneity issue in the variable of religiosity, this study employs the two-stage least squares (2SLS) estimation method with a sample size of 21,023 individuals from Muslim households. The results of this study indicate a negative relationship between religiosity and household electricity consumption. This means that the higher the level of religiosity, the lower the electricity energy consumption in their households. This is based on the theory that religious activities reduce a person's allocation of time for energy consumption."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ana Yunira
"Adanya pandemi memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan banyak hal, salah satunya jual beli online. Produk fashion menjadi salah satu produk yang paling banyak dibeli secara online di Indonesia selama masa COVID-19. Namun, membeli produk secara online membutuhkan banyak pertimbangan karena konsumen tidak bisa menilai secara langsung produk yang akan dibeli. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh information adoption, perceived e-WOM credibility, gender, online brand experience, website design and layout, dan online brand familiarity terhadap online purchase behavior konsumen merek pakaian fashion lokal di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga ingin mengetahui pengaruh central route dan peripheral route terhadap information adoption. Sebanyak 283 responden yang pernah membeli produk pakaian fashion merek lokal melalui website selama masa COVID-19 berhasil dikumpulkan dan kemudian dianalisis menggunakan Smart Partial Least Square (SmartPLS). Hasil penelitian ini memvalidasi Elaboration Likelihood Model yang menunjukkan bahwa central route dan peripheral route memiliki hubungan positif dengan information adoption. Selain itu, information adoption mempengaruhi perilaku pembelian online dan dapat dimediasi oleh perceived e-WOM credibility. Selanjutnya, online brand experience memiliki pengaruh yang signifikan terhadap online purchase behavior dan dapat dimediasi oleh online brand familiarity. Terakhir, gender dan website design and layout tidak memiliki pengaruh yang signifikan sebagai variabel moderasi antara perceived e-WOM credibility dan online purchase behavior, dan antara online brand experience dan online purchase behavior.

The existence of a pandemic forces people to adapt to many things, one of which is buying and selling online. Fashion products are one of the most purchased products online in Indonesia during the COVID-19 period. However, buying products online requires a lot of consideration since consumers cannot directly judge the products to be purchased. This study aims to examine the influence of information adoption, perceived e-WOM credibility, gender, online brand experience, website design and layout, and online brand familiarity on consumer online purchase behavior of local fashion clothing brands in Indonesia. In addition, this study also intends to determine the influence of central route and peripheral route on information adoption. A total of 283 respondents who have experienced of purchasing local fashion clothing brand products through websites during COVID-19 period were successfully collected and then analyzed using the Smart Partial Least Square (SmartPLS). The results of this study validate Elaboration Likelihood Model, which show that central route and peripheral route have positive relationship with information adoption. In addition, information adoption influences online purchase behavior and can be mediated by perceived e-WOM credibility. Furthermore, online brand experience has a significant influence on online purchase behavior and can be mediated by online brand familiarity. Lastly, gender and website design and layout do not have any significant influence as moderating variables between perceived e-WOM credibility and online purchase behavior, and between online brand experience and online purchase behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zarah Beby Ningrum
"Kerusakan lingkungan telah terjadi hampir di semua wilayah di dunia, terutama wilayah dengan jumlah penduduk yang tinggi seperti wilayah perkotaan. Penerapan perilaku ramah lingkungan sebagai bentuk perlindungan lingkungan perlu diterapkan oleh semua orang termasuk mahasiswa. Namun, berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepedulian lingkungan dan perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa masih termasuk rendah.
Riset ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor sosio-demografi (jenis kelamin, usia, dan pendapatan), kepedulian lingkungan, dan pengetahuan dengan perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa, serta menyusun strategi untuk mengoptimalkan perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa di wilayah kampus.
Metode yang digunakan pada riset adalah metode kuantitaf dan kualitatif. Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan Spearman test dan metode AHP untuk penentuan strategi.
Hasil riset menunjukkan tidak adanya hubungan antara faktor sosio-demografi dengan perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa. Kepedulian lingkungan yang dimiliki 46% mahasiswa termasuk kategori peduli dan 38% mahasiswa memiliki perilaku ramah lingkungan yang baik. Dari hasil penelitian juga ditemukan terdapat hubungan yang yang signifikan diantara kepedulian lingkungan dan perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa dengan kekuatan sedang (r=0,459). Pengetahuan tentang lingkungan memiliki pengaruh yang kecil terhadap perilaku ramah lingkungan pada mahasiswa. Strategi yang dapat diterapkan sesuai kriteria yang terpenting adalah strategi kebijakan berupa imbalan dan pinalti.

Environmental damage has occurred in almost all regions of the world, especially in urban areas. Pro-environmental behavior is a form of environmental protection needs to be applied by everyone including college students. However, based on previous research shows that environmental concern and pro-environmental behavior among students is still low.
This research aims to analyze the correlation of socio-demographic factors (gender, age, and income), environmental concern, and knowledge with pro-environmental behavior to students, and develop strategies to optimize pro-environmental behavior for students in the campus area.
The method used in this research is quantitative and qualitative methods. Correlation test was carried out using Spearman test and AHP method for determining strategies. The results of the research showed no correlation between socio-demographic factors with pro-environmental behavior among college students. Environmental concern of 46% of students have good category and 38% of students have good pro-environmental behavior.
The results of the study also found a significant relationship between environmental concern and pro-environmental behavior among students with moderate strength (r=0.459). Knowledge of the environment has small influence towards pro-environmental behavior among students of SIL and SKSG. The applicable stategies in accorddance with the most important criteria are implementing policy strategy in the form of reward and penalty.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
T53503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Ekasari
"ABSTRAK
Perilaku peduli lingkungan merupakan salah satu aktivitas umat manusia untuk mencapai sustainability keberlanjutan . Untuk mendorong orang melakukannya, diperlukan kontribusi disiplin ilmu pemasaran, khususnya pemasaran sosial. Melalui pemberian informasi menggunakan iklan sosial diharapkan terjadi respons positif dari khalayak sasaran untuk mau melakukan perilaku peduli lingkungan. Penelitian ini menguji pengaruh iklan sosial terhadap respons konsumen, yaitu sikap dan intensi melakukan perilaku peduli lingkungan. bagian.Hasil penelitian membuktikan iklan menggunakan tingkat abstraksi norma konkrit digabung dengan pembingkaian pesan menggunakan tiga orientasi nilai ekologis biospheric, egoistic dan altruistic memperoleh respons lebih positif dibanding jika pesan menampilkan norma abstrak. Temuan lain menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan orientasi nilai ekologis egoistic dan altruistic terhadap respons akan iklan sosial berbingkai konkrit-egoistic dan konkrit-altruistic, baik sikap mengenai iklan maupun intensi melakukan perilaku peduli lingkungan.

ABSTRACT
Pro environmental behavior is one of human activities to achieve sustainability. In order to encourage people to do so, it needs contribution of marketing discipline, especially social marketing. By using social advertising, it is expected that the target audience are willing to do pro environmental behavior. This research examined the effect of social advertising on consumer responses, which are attitude towards the advertisement and intention to do pro environmental behavior.The result indicated that the level of concrete norm abstraction combined with message framing using three ecological value orientation biospheric, egoistic and altruistic gained a more positive response than the use of abstract norm. The result also showed thate there is no significant differences in ecological value orientation egoistic and altruistic on responses toward social advertising using concrete egoistic and concrete altruistic message framing."
2014
D1730
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>