Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131489 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ferdianto
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kalibrasi pressure transducer SKU23XXXX dengan menggunakan Arduino Uno sebagai suplai daya dan perekam data output pressure transducer yang kemudian dapat diaplikasikan pada boiler di industri tahu rumahan. Untuk mengetahui karakteristik dari pembacaan pressure transducer SKU23XXXX, diperlukan tahapan kalibrasi dengan melakukan determinasi zero-offset pada saat kondisi ambien (tekanan 0 barg) dan melakukan pengujian pembacaan tekanan dengan pengaplikasian tekanan di antara 0 sampai 5 barg dari dua buah pressure transducer SKU23XXXX menggunakan kalibrator berupa pressure gauge merk Schuh EN837-1 SC250.
Dari hasil pengujian, zero-offset dari pressure transducer SKU23XXXX sebesar 524,51 milivolt dengan standar deviasi sebesar 20,602 milivolt. Output dari kedua pressure transducer menghasilkan persamaan linear dengan gradien garis 328,39 milivolt per barg dan intersep pada titik nol sebesar 499,52 milivolt. Persamaan inilah yang kemudian dijadikan sebagai acuan untuk kalibrasi pressure transducer SKU23XXXX lainnya. Adapun besar kesalahan pressure transducer akibat histerisis sebesar 0,808% dan kesalahan akibat ketidaklinearan (non-linearity) sebesar 1,2%, dan kesalahan akibat non-repeatability sebesar 1,552%, sehingga diperoleh kesalahan muenyeluruh pembacaan tekanan pressure transducer SKU23XXXX sebesar 2,122%.

This research aims to calibrate SKU23XXXX pressure transducers using Arduino Uno as a pressure transducer power supply and output data recorder so then can be used on boilers in the home tofu industries. To determine the characteristics of the SKU23XXXX transducer pressure reading, it is necessary to calibration process by zero-offset determination at ambient conditions (0 barg pressure) and pressure reading calibration with applying pressure between 0 to 5 barg to two SKU23XXXX pressure transducers using Schuh EN837-1 SC250 pressure gauge as the calibrator.
From the test results, the zero-offset of the SKU23XXXX pressure transducer is 524.51 millivolts with a standard deviation of 20.602 millivolts. The output of the pressure of the two transducers produced a linear gradient line of 328.39 millivolts per barg and intercept at zero at 499.52 millivolts. The pressure transducer error due to hysteresis is 0.808% and errors due to non-linearity are 1.2%, and error due to non-repeatability are 1,552%, so that the entire error of the SKU23XXXX pressure transducer are 2,122%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dan Dustriarto Dalame
"Penelitian ini dilakukan untuk melakukan kalibrasi pressure transducer merk Firstrate FST800 buatan China guna mengetahui karakteristik dan mendapatkan konstanta kalibrasi serta membuktikan nilai keakurasian dan konsistensi output pressure transducer dengan rentang 4-20 mA dengan membandingkan alat ukur tekanan dengan alat ukur lainnya secara empirik. Adanya dugaan bahwa hasil pengukuran tekanan oleh pressure gauge yang kurang akurat sehingga menjadi salah satu faktor penyebab keingintahuan terhadap pengukuran dengan menggunakan pressure transducer. Adanya ketidakpercayaan terhadap produk China terutama untuk alat ukur dan tidak ada standard yang tercantum dalam spesifikasi juga menjadi pertimbangan dalam memilih alat ukur yang diuji. Kalibrasi ini menggunakan alat ukur pembanding sebagai pengukur tekanan yang dimasukkan ke pressure transducer yaitu dengan rentang tekanan yang diberikan antara 0 barg sampai 5 barg dengan memakai pressure gauge merk Schuh EN837-1 SS250 buatan Jerman dan merk Migishita buatan Jepang yang memiliki nilai akurasi 1.6% FS dan sudah memiliki standard JIS untuk Bourdon tube Migishita dan standard DIN untuk Bourdon tube Schuh EN837-1 SS250 sehingga dapat dipercaya sebagai alat ukur pembanding. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengulangan data, menaikkan dan menurunkan tekanan sehingga dapat diketahui nilai ketidakpastian pressure transducer tersebut yang meliputi level of consistency, level of convidence, histeresis, non linierity, dan non repeatability.

This research conducted to calibrate pressure transducer Firstrate FST800 made in China to determine the characteristics and gain calibration constants and prove the value of accuracy and consistency of pressure transducer output range 4-20 mA by comparing pressure measurement device with each other empirically. Allegations that the result of the less accurate pressure gauge so that it becomes one of the factors causing the curiosity of measurements using a pressure transducer. Their distrust of China products especially for measuring and no standards set forth in the specification is also a consideration in choosing a measuring instrument tested. This calibration uses as a benchmark measuring instrument that is inserted into a pressure gauge pressure transducer is supplied with a pressure range between 0 barg to 5 barg pressure gauge using Schuh EN837-1 SS250 made in Germany and Migishita made in Japan which has a value of 1.6% FS accuracy and already has standards for Bourdon tube Migishita JIS and DIN standards for Schuh EN837-1 SS250 Bourdon tube so that it can be trusted as a measure of comparison. This research was conducted by the method of repetition of data, raising and lowering the pressure so that it can be seen that the value of the uncertainty of pressure transducer which includes the level of consistency, level of convidence, hysteresis, non linierity, and non-repeatability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Met Wisra
"Dalam kehidupannya manusia membutuhkan banyak alat bantu, salah satunya adalah sensor. Pada Tugas Akhir ini dirancang sebuah sensor tekanan yang menggunakan keping silikon dengan memanfaatkan sifat kapasitif untuk pengukuran tekanan rendah. Dalam perancangan dijelaskan beberapa teori dasar, spesifikasi sensor, struktur desain, rancangan proses dan simulasi rancangan dengan bantuan beberapa perangkat lunak. Sensor dirancang untuk bekerja pada tekanan 0-40 kPa. Untuk mengetahui unjuk kerja sensor maka rancangan disimulasikan, hasilnya kemudian dianalisa untuk melihat karakteristiknya. Dari hasil simulasi diketahui bahwa pada keadaan tanpa tekanan sensor mempunyai kapasitansi sebesar 3,23 pF yang meningkat menjadi 4,24 pF jika tekanan maksimum yang bisa diterima sensor diberikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tedy Ramadanus
"Pada Skripsi ini akan dibahas mengenai Perancangan Sensor Tekanan yang menggunakan Mugma rektangular dengan bahan substrat Silikon dan strain gauge kapasitif uniplanar dengan elektroda yang terbuat dari Aluminium dengan dielektrik dari udara Sensor ini bekerja atas dasar prinsip mekanis dan prinsip kapasitif. Prinsip mekanis dipakai dalam menghitung pengaruh tekanan terhadap efek perubahan defleksi diafragma rektangular. Prinsip kapasitif dipakai dalam menghitung efek perubahan panjang elektroda uniplana terhadap pernbahari kapasitansi. Sensor ini dapat difabrikasi dengan teknologi thin film IC. Menurut Heerens [1], unjuk keda sensor ini lebih balk dibandingkan dengan sensor strain gauge resistif atau strain gauge semikonduktor biasa. Dari basil simulasi dengan perangkat lunak MathCAD didapat kapasitansi sensor sebesar 1,0471 pF pada keadaan tanpa tekanan yang meningkat menjadi 1,0487 pF pada seat tekanan maksimum (1000 Pa), faktor gauge sensor sama dengan sate, dan sensisitivitas sensor sebesar 0,001398 pF.pF-1.kPa 1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Andreas
"Bilik ionisasi tipe pensil atau bilik pensil adalah alat ukur dosis radiasi pada pesawat CT Scan. Bilik ionisasi tersebut penting untuk selalu ada dalam kondisi terkalibrasi, dengan tujuan dosis radiasi pesawat CT Scan dapat diketahui dengan pasti. Dilakukan pengujian kalibrasi terhadap 2 bilik ionisasi tipe pensil pada fasilitas Laboratorium Dosimetri Standar Sekunder (SSDL) BATAN, Jakarta. Pelat kolimator berbahan Pb dibuat sebagai sarana kalibrasi bilik ionisasi tipe pensil tersebut. Bacaan dari kerma di udara bilik ionisasi tipe pensil acuan dan bacaan dari bilik ionisasi tipe pensil lapangan digunakan sebagai perbandingan untuk mendapatkan faktor kalibrasi, yang kemudian akan dikoreksi. Pengujian metode kalibrasi bilik pensil dilakukan dengan berdasarkan acuan IAEA, TRS #457. Hasilnya, didapat faktor kalibrasi dari bilik pensil lapangan, juga diketahui bacaan bilik pensil acuan lebih baik dari pada bacaan bilik pensil lapangan. Bilik pensil lapangan mengalami over bacaan dari volume efektifnya.

Pencil ionization chamber or pencil chamber is equipment used as a measurement tool for measure radiation dose on Computed Tomography. Pencil ionization chamber is important to be on calibrated condition. At Secondary Standard Diagnostic Laboratory (SSDL) BATAN, Jakarta, 2 Pencil ionization chamber was tasted to be calibrate. Collimator plate made from Timbel used for calibration tool, the plate used to calibrate pencil ionization chamber. The reading of KERMA on air pencil ionization chamber reference and the reading of pencil ionization chamber field were compared to achieve calibration factor and later will be corrected. Study of this calibration method was plan and research base on IAEA, TRS #457. The result, corrected factor for ionization chamber field was made, also known the reading of pencil ionization chamber reference are better than field. Pencil ionization field had over reading from his effective volume standard."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erman Deniarsah
"Penelitian ini dilakukan untuk melakukan validasi beberapa pressure gauge yang terdapat pada mesin PLTU 450 Watt dengan adanya permasalahan nilai efisiensi termal pada penelitian sebelumnya yang sangat rendah jika dibandingkan dengan nilai efisiensi normal. Adanya dugaan bahwa hasil pengukuran tekanan oleh pressure gauge yang kurang akurat sehingga menjadi salah satu faktor penyebab perhitungan nilai efisiensi yang kecil. Validasi pressure gauge ini dilakukan dengan metode perbandingan dengan suatu pressure transducer merk OMEGA tipe PX800-100 GV yang memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan pressure gauge.
Dari hasil pengujian pressure transducer, dapat diketahui bahwa output pressure transducer berbanding lurus (linear) dengan tekanan input yang diberikan dan memiliki nilai gradien garis 13,61 milivolt per bar gauge (barg) pada rentang pengukuran 0-8 barg. Dari hasil validasi pressure gauge terhadap 5 pressure gauge pada rentang tekanan 0- 8 barg dapat diketahui bahwa kelima pressure gauge memiliki range nilai akurasi 5% - 7,5%. Dengan demikian jika dibandingkan dengan nilai akurasi sesuai spesifikasinya yaitu 1,5 %, nilai akurasi pressure gauge P-01 s.d. P-05 memiliki nilai akurasi yang sudah turun.

The study was conducted to validate some pressure gauges located on the 450 watt power plant engine. The calculation of thermal efficiency in the previous studies was very low comparing to the normal efficiency. That was alleged by the pressure measurement which less accurate. Pressure gauge validation was performed by the method of comparison with a pressure transducer OMEGA PX800-100 GV that has higher accuracy when it was compared to the pressure gauge.
From the test results, it could be seen that the pressure transducer output is directly proportional (linear) with a given input pressure and has a gradient of line 13.61 milivolts per bar gauge (barg) in the measurement range of 0-8 barg. Validation results of five pressure gauges in the range of 0-8 barg have 5%-7,5% accuracy. Thus when this actual accuracy were compared with their pressure gauge specification, i.e 1.5%, the accuracy of all pressure gauges has been dropped.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42463
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Zulfa Abdurrohman
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem transduser dual transverse pada Ultrasonic Vibration Assisted Microforming (UVAM). Perancangan sistem transduser didasarkan pada dua gagasan terkait getaran yakni longitudinal dan transversal. Setiap sistem menggunakan transduser piezoelektrik Langevin, yang masing-masing dapat menciptakan getaran ultrasonik dengan amplitudo rendah. Pada gagasan longitudinal, getaran longitudinal yang dihasilkan oleh transduser diteruskan melalui sumbu yang sama menuju benda kerja. Sedangkan pada gagasan transversal, getaran longitudinal yang dihasilkan oleh dua transduser dalam fase yang sama diubah oleh sonotrode block berpori menjadi getaran dalam arah normal dengan permukaan benda kerja. Proses optimalisasi desain sistem transduser UVAM dilakukan dengan simulasi modal menggunakan metode Finite Element Analysis (FEA). Hasil analisis simulasi menunjukkan bahwa sistem transduser dual transverse dengan gagasan transversal memiliki frekuensi kerja yang lebih optimum dibandingkan gagasan lainnya, yakni sebesar 31,3 kHz dan memiliki amplitudo di permukaan dies pada sumbu normal sebesar 6,32 μm. Pada penelitian ini juga dilakukan validasi sistem transduser yang telah dikembangkan melalui uji amplitudo terhadap variasi getaran ultrasonik. Hasil dari skripsi ini adalah sistem transduser dual tansverse UVAM beserta microforming tool.

The purpose of this study is to develop a dual transverse transducer system for Ultrasonic Vibration Assisted Microforming (UVAM). The design of the transducer system is based on two ideas related to vibration, namely longitudinal and transverse. Each system uses Langevin piezoelectric transducers, each of which can create low-amplitude ultrasonic vibrations. In the longitudinal idea, the longitudinal vibration generated by the transducer is transmitted through the same axis toward the workpiece. Whereas in the transverse idea, the longitudinal vibrations generated by two transducers in the same phase are converted by the porous block sonotrode into vibrations in the direction normal to the surface of the workpiece. The process of UVAM transducer system design optimization was done by modal simulation using Finite Element Analysis (FEA) method. The simulated analysis result shows that the transducer system with the transverse concept has a more optimum working frequency than the other ideas, which is 31,3 kHz and has an estimated total displacement on the normal axis of 6,32 µm. This study also validated the transducer system that had been developed by testing the amplitude with ultrasonic vibrations variation. The results of this thesis is dual transverse  UVAM transducer systems and microforming tool."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adwiyadinul Haq
"Model Heston merupakan salah satu model yang sangat populer untuk menghitung harga opsi. Namun, keakuratan model tersebut sangat bergantung pada parameter model yang digunakan. Oleh karena itu, pemilihan model parameter sama pentingnya dengan model itu sendiri. Salah satu cara untuk menemukan parameter model Heston terbaik adalah dengan cara meminimumkan fungsi eror antara hara opsi model dengan harga opsi yang berlaku di pasar. Cara seperti ini disebut kalibrasi. Implementasi kalibrasi model Heston dengan algoritma differential evolution (DE) dapat dilakukan dengan enam langkah. Langkah pertama, yaitu menentukan data harga opsi yang digunakan. Langkah-langkah selanjutnya yaitu menentukan metode perhitungan model Heston, fungsi eror, variasi dan parameter kontrol DE, serta kondisi terminasinya. Langkah terakhir, DE diimplementasikan untuk mendapatkan parameter model. Hasil simulasi lima puluh kali kalibrasi pada data harga opsi artifisial menunjukan DE telah cukup baik dalam mengkalibrasi empat dari lima jenis data harga opsi yang digunakan. Lebih jauh lagi, kalibrasi menggunakan lima puluh data harga opsi saham Apple Inc juga memberikan hasil yang cukup baik.

The Heston Model is one of the most popular model for option pricing. Yet, its accuracy is highly depend on choosing model parameters. Thus, choosing model parameters is important as the model itself. One way to choose the best model parameters is minimizing eror function between the model price and the market price. Such a way is called calibration. Calibrating Heston model with differential evolution (DE) algorithm can be implemented in six steps. First, decide the option price data used for calibration. Then, choose a method for evaluating option price by Heston Model, error function for calibration, variation and control parameter for DE, Also terminating condition of the algorithm. The last, Implement DE to get pameters of the model. The result of fifty times calibration with DE was good enough in four of five artifisial data used. Moreover, calibration using fifty option price of The Apple Inc data also show a good result.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S59226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cica Yulinar
"Dalam kalibrasi keluaran berkas elektron linear accelerator (LINAC) medis mengikuti protokol TRS-398 IAEA atau AAPM TG-51. Pada tahun 2020, muncul penelitian tentang modifikasi kalibrasi keluaran berkas elektron, didapatkan hasil bahwa modifikasi kalibrasi tersebut memiliki ketidakpastian yang lebih rendah daripada protokol AAPM TG-51. Kemudian, sebagai pembanding telah dilakukan penerapan modifikasi kalibrasi keluaran berkas elektron berdasarkan TRS-398 dan memberikan hasil yang masih di bawah toleransi yang diperbolehkan. Pada penelitian ini akan dilakukan penerapan modifikasi kalibrasi dan dibandingkan dengan protokol AAPM TG-51 dan TRS-398. Kalibrasi berkas elektron dilakukan pada energi 6, 8, 10, 12, dan 15 MeV dari Linear Accelerator Elekta Synergy Platform dan Versa HD. Bacaan muatan akan dihitung oleh kamar ionisasi PTW 30013, IBA CC13, and Exradin A11. Dosis di kedalaman referensi dihitung dengan tiga metode, sesuai dengan AAPM TG 51, TRS 398, dan menggunakan modifikasi kalibrasi keluaran berkas elektron. Dosis di kedalaman maksimum dinyatakan dalam dosis per monitor unit (cGy/MU). Rata-rata rasio dosis serap menggunakan modifikasi kalibrasi dan TRS-398 adalah 1,004. Rata-rata rasio dosis serap menggunakan modifikasi kalibrasi dan TG-51 adalah 1,009. Hasil tersebut di bawah batas toleransi (±2%) berdasarkan IAEA TRS-398.

The electron beam output calibration follows the IAEA TRS-398 or AAPM TG-51 protocols. Muir proposed electron beam dosimetry modification and provided a lower deviation than AAPM TG-51. The modified calibration was applied based on TRS-398 and obtained results still below the permissible tolerance. This study aimed to compare the absolute calibration output based on IAEA TRS-398, AAPM TG-51, and modified calibration. Beam calibration at energies of 6, 8, 10, 12, and 15 MeV were carried out with Synergy Platform and Versa HD linear accelerator. Charge reading measurement is obtained using ionization chamber PTW30013, IBACC13, and ExradinA11. Electron beam dosimetry follows the AAPM TG-51, TRS-398, and modified calibration were performed to measure the dose at the maximum depth and expressed in dose/monitor unit (cGy/MU). The average absorbed dose ratio using the modified calibration and TRS-398 is 1,004. The average absorbed dose ratio using the modified calibration and TG-51 is 1,009. The results are below the tolerance limit (±2%) based on IAEA TRS-398. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>