Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108076 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Denni Kesuma
"ABSTRAK
Percobaan kali ini menggunakan sayap model delta dengan swept angle sebesar 65o untuk mengukur performa dari sayap. Dua hal yang menjadi focus pada penelitian ini adalah pengukuran lift dan drag dari sayap delta dengan dan tanpa menggunakan kontrol aliran akutator plasma. Pengujian dilakukan menggunakan wind tunnel dengan kecepatan free stream sebesar 5,74 m/s dengan bilangan Reynolds sebesar 83000. Aktuator plasma yang digunakan menggunakan konfigurasi multi-DBD. Didapatkan pengaruh dari aktuator plasma terhadap performa dari sayap delta yang dapat meningkatkan nilai koefisien lift dan mengurangi nilai koefisien

ABSTRACT
In this study, an experiment was carried out to measure the performance of a delta wing with 65o swept angle. There are two things that will be focused, the measurement of lift and drag on the delta wing with and without plasma actuator. The experiment is utilizing a wind tunnel with a free stream velocity of 5.74 m/s and at Reynolds number amounting to 83000. Multi-DBD plasma actuator was implemented on top of the wing. The performance of the wing was positively affected by the use of plasma actuator, proven by the increasing lift coefficient and the decreasing of drag coefficient.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianus Jan Felix
"Manajemen risiko yang efektif adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan untuk mengelola risikonya. Untuk menjaga nilai asetnya, sebuah perusahaan perlu mengestimasi risiko pasar dalam berinvestasi dengan alat ukur risiko yang efektif. Salah satu alat ukur risiko yang sering digunakan adalah Expected Shortfall (ES), didefinisikan sebagai nilai ekspektasi kerugian jika diketahui kerugian melebihi nilai Value-at-Risk. Secara umum, risiko kerugian dari sebuah aset dalam portofolio dapat diprediksi dengan mengasumsikan distribusi return mengikuti distribusi normal. Pada aset derivatif  tidak berlaku sama karena memiliki distribusi nonlinear, return bergantung pada harga underlying asset, waktu jatuh tempo, volatilitas, dan tingkat bunga. Perhitungan return portofolio secara umum dilakukan dengan simulasi Monte Carlo (MC).  Dalam penggunaannya, metode MC membutuhkan waktu lama jika portofolio memiliki banyak campuran aset saham, obligasi, maupun derivatif. Alternatif pengukuran ES yang lebih cepat dibanding simulasi MC adalah menggunakan formula eksplisit pada metode Delta-Gamma. Formula eksplisit metode Delta-Gamma dapat dirumuskan berdasarkan distribusi nonsentral Chi-Squared derajat bebas satu. Pada penelitian ini, aset derivatif yang menjadi perhatian adalah waran, yaitu kontrak finansial yang diterbitkan perusahaan untuk membeli saham pada waktu tertentu dengan harga yang telah ditentukan. Pengukuran ES pada waran dalam penelitian ini menggunakan model Black-Scholes untuk mendapatkan parameter Delta dan Gamma. Hasil pengukuran ES pada waran menggunakan formula eksplisit Delta-Gamma menghasilkan Average Percentage Error (APE) dibawah 0.06% dibandingkan dengan simulasi MC.

An effective risk management is a key to the success of companies in managing its risks. To maintain the value of their assets, company should be able to estimate market risk in investing using an effective risk measuring tool. Expected Shortfall (ES) is one of the most used effective risk measures, defined as expected loss value if it is known that the loss exceeds Value-at-Risk. In general, the risk of loss of an asset in a portfolio can be predicted by assuming the distribution of returns follows normal distribution. However, it does not apply to derivative assets, because they have a nonlinear distribution, the return depends on the price of the underlying asset, time to maturity, volatility, and interest rates. Calculation for portfolio returns is generally carried out using Monte Carlo (MC) simulations. The MC method takes a lot of time if the portfolio has a large mix of stock, bond, or derivative assets. An alternative for measuring ES that is faster than MC simulation is to use an explicit formula of Delta-Gamma method. The explicit formula of the Delta-Gamma method can be formulated based on the non-central Chi-Squared distribution with one degree of freedom. In this study, the concern in derivative assets are the warrants, namely financial contracts issued by companies to buy shares at a certain time at a predetermined price. The measurement of ES on warrants in this study uses the Black-Scholes model to produce Delta and Gamma parameters. The results of the ES measurement on warrants using the explicit Delta-Gamma formula produce Average Percentage Error (APE) below 0.06% compared to the MC simulation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Gunawan
"Gerak longitudinal dan lateral suatu pesawat terbang terdiri dari 3 sistem sumbu gerak yaitu roll, pitch dan Yau. Semua variable seperti kecepatan linier, kecepatan sudut dan gaya aerodinamik dan momen aerodinamik diacu terhadap ketiga sumbu gerak tersebut. Variable gerak longitudinal maupun lateral akan saling mempengaruhi dan berinteraksi.
Besarnya interaksi diteliti dengan simulasi yang didasarkan pada pemodelan sistem gerak suatu pesawat penumpang tipe jet bermesin empat. Interaksi antar variable gerak tersebut dihilangkan-dikurangi dengan menggunakan metoda Bristol. Setelah pengaruh interaksi berhasil dihilangkan, maka dilakukan perancangan kontroller P, PI dan PD untuk mengendalikan gerak sistem tersebut sehingga didapat response waktu yang baik.
Pada gerak longitudinal kecepatan pada sumbu roll Δv mencapai 90% untuk Kp = 6 dan dapat diperkecil menjadi 10%, tetapi waktu stabil menjadi panjang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Philipus Rionaldo
"Hanggar adalah sebuah struktur bangunan yang mempunyai atap tertutup diatasnya, berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan perawatan pesawat. Pada penelitian ini perencanaan hanggar digunakan untuk mengetahui perilaku struktur sistem rangka dan sistem rigid frame atau portal dengan material baja. Variasi yang dilakukan adalah bangunan A adalah bangunan yang memiliki sistem rangka dengan perletakkan portal 3 sendi, bangunan B adalah bangunan yang memiliki sistem portal dengan perletakkan sendi, serta bangunan C adalah bangunan yang memiliki sistem portal dengan sistem perletakkan jepit. Hasil penelitian menunjukkan bangunan A menggunakan profil 2L 80x80x6 dan 2L 70x70x6 (double angles) dan bangunan B menggunakan profil WF 300x150, WF 400x200, dan WF 500x200 (wide flange). Struktur rangka baja membutuhkan komponen baja dengan profil lebih kecil dan ringan dibandingkan dengan kebutuhan baja untuk strutkur baja dengan sistem portal.

Hangar is a building structure that has a roof covered on top of it, functions as aircraft maintenance and storage area. On this research, hangar planning was used to know the behavior of the structural truss system and the rigid frame system. The variations that was done were : building A was a building that had truss system with three hinged connections, building B was a building that had frame system with two hinged support, while building C was a building that had frame system with two fixed support. The results showed that building A used 2L 80x80x6 and 2L 70x70x6 (double angles) profiles and building B used WF 300x150, WF 400x200, and WF 500x200 (wide flange) profiles. Steel truss structures required steel components with smaller and lighter profiles compared to the steel for the frame system structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Anggit Wirawan
"Lapangan KX di Cekungan Tarakan Kalimantan Utara memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai lapangan gas. Melalui hasil pemboran sumur KX-1 , zona reservoar pada Lapangan KX adalah reservoar batupasir delta. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakter reservoar delta dan mendukung dalam pengambilan keputusan pengembangan lapangan.Pada lingkungan reservoar batupasir delta, karakter lingkungan pengendapan yang memiliki banyak variasi adalah sebuah tantangan dalam pengembangan lapangan. Kualitas dan distribusi reservoar batupasir tidak merata pada lingkungan delta. Dengan metode seismik inversi impedansi akustik dan seismik atribut tras komplek , penentuan karakter dari reservoar delta Formasi Tarakan telah berhasil dilakukan. Metode seismik atribut tras komplek dapat menentukan penyebaran batupasir Formasi Tarakan melalui perbedaan frekuensi sesaat. Seismik atribut fase sesaat dan inversi impedansi akustik mampu menggambarkan lingkungan pengendapan saat reservoar Formasi Tarakan diendapkan. Dengan interpretasi penyebaran batupasir dalam frekuensi sesaat dan rekonstruksi lingkungan pengendapan maka dapat ditentukan zona reservoar batupasir Formasi Tarakan yang memiliki kualitas baik dan zona non reservoar. Metode seismik atribut tras komplek dan inversi impedansi akustik dapat menentukan arah pengembangan lapangan KX dengan menggabungkan antara interpretasi geologi delta, interpretasi seismik atribut tras komplek dan inversi impedansi akustik. Dengan penentuan kualitas reservoar batupasir Formasi Tarakan yang memililki nilai 4300-5800 (m/s*g/cm3) dan porositas 20-30% diinterpretasikan sebagai reservoar gas yang layak dikembangkan. Nilai cadangan dari struktur DFY ini mencapai 156.21 BCF.

KX field in North Borneo Tarakan Basin has the potential to be developed as a gas field. Through the KX-1 well drilling, reservoir zones in the Field KX is a delta sandstone reservoir. This study aims to get the character of reservoir delta and support in decision making field development.In the delta sandstone reservoir environment, which has many variety of depositional enviromnent , is a challenge in the development field. The quality and distribution of reservoir sandstones is uneven in delta environment. With the method of seismic acoustic impedance inversion and complex trace seismic attribute, determining the character of reservoir delta of Tarakan Formation has been successfully carried out.The sandstone reservoir distribution of Tarakan Formation has been deliniated in lateral extent with acoustic impedance interpretation. Depostional environment of sandstone reservoir of Tarakan Formation has been reconstructed by interpretation of complex trace attributes.The integrated interpretation of the instantaneous frequency and the reconstruction of depositional environment can then be determined for sandstone reservoir Tarakan Formation zones that have good quality and separated non-reservoir zones.The direction of development in KX field has been carried out with the integrated interpretation of acoustic impedance inversion and complex trace attributes. Reservoir sandstones that have good quality range in 4300-5800 (m/s*g/cm3) and porosity 20-30%. The initial gas in place reserves are estimated worth 156.21 BCF. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T46472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Priyo Tri Utomo
"ABSTRAK
Separasi merupakan salah satu masalah pada model airfoil yang menyebabkan pengurangan dari gaya lift dan peningkatan dari gaya drag yang dihasilkan, oleh karena itu dibutuhkan kontrol aliran untuk mengatasi separasi. Kontrol aliran dengan menggunakan plasma aktuator pada model airfoil sangatlah menjanjikan. Tetapi kurangnya penelitian pada bagian trailing edge dari airfoil membuat kemampuan dari airfoil masih dipertanyakan. Pada Re = 75000 dan dengan konfigurasi penggunaan plasma aktuator yang telah ditentukan diharapkan dapat memberikan momentum kepada aliran dan membuat aliran lebih turbulen agar terjadi penundaan terhadap separasi. Dari hasil eksperimen serta simulasi penggunaan plasma aktuator dengan konfigurasi yang telah ditentukan pada penelitian ini dapat meningkatkan gaya lift maksimal sebesar 12 pada ?=8odan penurunan dari gaya drag maksimal sebesar 22,4 pada ?=-2o.

ABSTRACT
Rtant problem on airfoil that reduce lift force and increase drag force that generated. Flow control using plasma actuator on airfoil models are promising. But lack on research on trailing edge of the airfoil make plasma actuator performance questionable. On this research will use plasma actuator on airfoil trailing edge and for prove that plasma actuator could control the flow on Re 75.000. With given configuration on this research plasma actuator is expected to gives momentum to air and makes flow become more turbulent to delaying separation that could increase lift and reduce drag. From experimental and simulation data show us that with this configuration could increase lift force up to 12 on 8o and reduce drag force up to 22,4 on 2o."
2017
S68960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivaldo Gere Gurky
"Bagian sayap depan mobil adalah salah satu elemen aerodinamis yang memberikan dampak
signifikan karena pengaruhnya terhadap aliran udara di seluruh bagian badan mobil karena
sayap depan mobil merupakan bagian pertama yang bersentuhan dengan udara. Sayap depan
mobil juga memengaruhi aliran udara pada saluran rem, radiator dan diffuser, dan main engine
intake. Lokasinya sebagai elemen aerodinamis yang terkena fluida terlebih dahulu menjadi
sangat penting karena produksi downforce oleh sayap depan juga akan memberikan dampakdampak
lain kepada komponen lain sampai di belakang. Dengan dasar ini, penulis ingin melihat
perkembangan aspek aerodinamis yang dipengaruhi oleh sayap depan pada tahun 2018 dan
2019. Penelitian ini dibantu oleh perangkat luna berupa auto desk inventor untuk mendesain
sayap depan dan CFD untuk menyimulasikan sisi aerodinamis pada sayap depan yang telah
didesain. Berdasarkan hasil analisis yang telah dibuat oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa
desain sayap depan tahun 2019 berhasil memberikan down force yang lebih besar dibandingkan
dengan sayap depan tahun 2018 sebesar 35%, down coefficient sebesar 10%, penurunan drag
coefficient sebesar 4%, dengan adanya kenaikan pada nilai drag force sebesar 16% pada bagian
sayap depan. Hal ini dikarenakan bentuk sayap depan 2018 memiliki cascade yang
mengarahkan fluida untuk menjauh dari ban dengan tujuan mengurangi drag force.

The front wing of the car is the only aerodynamic element that has a significant impact because
of its effect on air flow throughout the body of the car and because the front wing of the car is
the first part that comes into contact with air. The front wing of the car also affects the air flow
in the brake lines, radiator and diffuser, and the main engine intake. Its location as an
aerodynamic element that is exposed to the fluid first becomes very important because the
production of downforce by the front wing will also have other impacts on other components
downstream. With this basis, the author wants to see the development of aerodynamic aspects
that are influenced by the front wing in 2018 and 2019. This research is assisted by a software
tool in the form of an auto desk inventor to design the front wing and CFD to simulate the
aerodynamic side of the designed front wing. Based on the results of the analysis made by the
author, it can be concluded that the front wing design in 2019 succeeded in providing a down
force greater than the 2018 front wing by 35%, down coefficient by 10%, decrease in drag
coefficient by 4%, with an increase at a drag force value of 16% on the front wing. This is
because the shape of the front wing 2018 has a cascade that directs the fluid to move away
from the tire in order to reduce drag force.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
James Julian
"Perkembangan penelitian tentang aktuator plasma khususnya dalam aplikasi kontrol aliran terus berkembang pesat dalam dekade belakangan ini. Kemampuan aktuator plasma yang dapat bekerja tanpa adanya bagian yang bergerak secara mekanik atau fleksibel dan konsumsi energi yang sedikit menjadi keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan peralatan kontrol aktif yang sebelumnya telah digunakan seperti blowing, suction, dan jet sintetik. Aktuator plasma adalah susunan beberapa material yang terdiri dua buah lembaran tembaga sebagai elektroda yang diantaranya terdapat sebuah dielektrik material sebagai penahan medan listrik. Kedua elektroda tersebut dihubungkan dengan transformer bertegangan tinggi yang memiliki keluaran 5500-volt dengan rasio 137.5 dengan jenis step-up. Dalam melakukan modifikasi atau rekayasa suatu aliran ada beberapa metode yang umum digunakan yaitu modifikasi laminar ke transisi turbulen, separasi dan turbulen. Metode-metode tersebut dapat terapkan dengan baik dengan melakukan perubahan pada lapisan batas di setiap perubahan rezim alirannya. Pada penelitian ini dilakukan kajian untuk mendapatkan pemahaman terhadap modifikasi struktur aliran turbulen dengan memanipulasi kondisi lapisan batas yang terbentuk pada plat datar dengan mengunakan turbulen promoter sebagai pemicu meningkatan turbulensi aliran pada lapisan batas. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dan komputasi untuk mendapatkan fenomena yang lebih riil dan komprehensif. Secara eksperimen, penggunaan aktuator plasma pada kondisi tanpa aliran free stream memberikan kemampuan menghasilkan angin ion maksimal sebesar 1.2 m/s dan dengan mengunakan aliran free stream sebesar 2 m/s dapat mereduksi tebal lapisan batas sebesar 9 mm. Secara komputasi, diketahui bahwa aktuator plasma bekerja menginduksi suatu aliran karena pengaruh dari medan elektromagnetik dengan membentuk efek body force di sekitar aktuator. Pemodelan body force dikembangkan sebagai pengembangan model numerik untuk mengembangkan model komputasi dalam fluid mechanics. Dari hasil pemodelan numerik tersebut didapatkan persamaan body force yang bekerja untuk aktuator plasma dengan eror 2 jika dibandingkan dengan hasil pengukuran kecepatan secara eksperimen.

The research development in plasma actuator especially in its application of flow control keeps rapidly expanding in the past decades. The ability of plasma actuator which can work without any mechanically moving parts or flexible and the little amount of energy consumption that it needs have been a unique advantage if compared to other past active control devices such as blowing, suction, and synthetic jet. Plasma actuator is a configuration of few materials, which consists of two copper plates as the electrodes with a dielectric material in between as the electrical field resistor. Both electrodes then were connected to the high voltage transformer with the output of 5500 volt and the ration of 137.5. The type of the transformer itself is a step up transformer. In the effort of modifying or altering the flow, there are few methods which generally being used modifying laminar to trubulent transition, separation, and turbulent. Those methods can be implemented by altering the flow on its boundary layer in each flow rezime. This research focuses in the study of acquiring an understanding in the modification of the turbulent flow structure by manipulating the boundary layer condition which formed on the flat plate using the turbulent promoter as the trigger to form the boundary layer. This research was conducted experimentally and computationally to obtain the more real and comprehensive phenomenon. In the experimental result, it is obtained that the usage of plasma actuator on the condition without the free stream flow can achieved the ability to generate the maximum ionic wind of 1.2 m s. Meanwhile, in the condition with 2 m s free stream velocity, plasma actuator can decrease the boundary layer thickness up to 9 mm. In the computational result, it is known that plasma actuator works by inducting the flow due to the effect of electromagnetic field by forming the body force effect around the actuator. The body force modelling later was developed as numerical model development to develop the simulation model in fluid mechanics. From this numerical modelling, the body force equation is later obtained that can be applied into plasma actuator with an error of 2 , if compared with the result of velocity measurement which obtained experimentally."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D2380
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Adeline
"ABSTRACT
Pada studi ini telah dilakukan analisis hubungan antara pola kompaksi batuan dengan porositas batuan pada Lapangan X khususnya formasi berumur Miosen Akhir Cekungan Kutai, Kalimantan Timur. Analisis tersebut berfokus pada 3 marker yaitu marker MF6, MF7, dan MF8 yang setara dengan umur geologi Miosen Akhir. Hubungan antara kompaksi dan porositas batuan dihasilkan dari korelasi data crossplot antara nilai porositas dan kedalaman dengan Burial History Chart dari setiap marker penelitian. Selain untuk mengetahui keterkaitan antara kompaksi dan porositas batuan, hasil lain yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai salah satu metode mitigasi bencana, penurunan muka tanah, maupun evaluasi mitigasi dan strategi pemboran.

ABSTRACT
This study has analysed the relations between sandstone compaction and sandstone porosity in X Field which focused on Late Miocene Formation of Kutai Basin, East Kalimantan. This analysis is specific to 3 Late Miocene regional markers, they are MF8, MF7 and MF6. The relations between compaction and porosity are obtained from the correlation of both porosity vs depth crossplot and Burial History Charts from each regionan marker. Not only knowing the relationship between those 2 aspects, this research can be used as one of the methods for disaster mitigation, subsidence analysis, as well as evaluation for drilling mitigation and strategy."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renaud, Fabrice G., editor
"This book about the Mekong Delta presents a unique collection of state-of-the-art contributions by international experts from different scientific disciplines about the characteristics and pressing water-related challenges of the Mekong Delta in Vietnam."
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20405685
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>