Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134276 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moch Zulfikar Eka Prayoga
"Indonesia sebagai negara kepulauan masih mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) untuk elektrifikasi 111 pulau terluar dan daerah pedesaan terpencil. Dengan total produksi 41.7 juta ton CPO pada akhir 2018, Indonesia menjadi produsen Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia. Saat ini, sudah tersedia teknologi Pembangkit Listrik Tenaga nabati Crude Palm Oil (PLTBn CPO) yang menggunakan 100% CPO. Dalam penelitian ini, dilakukan perbandingan biaya bahan bakar high speed diesel (HSD) yang digunakan pada PLTD, dengan CPO yang digunakan pada PLTBn CPO. Dengan memperhitungkan komponen harga pembelian dan biaya pengiriman untuk HSD, sedangkan CPO diperoleh dari perkebunan setempat (tanpa biaya transportasi). Hasilnya, harga pembelian HSD sebesar IDR 22,245/liter di Oksibil, Papua, menghasilkan biaya produksi pembangkitan PLTD sebesar IDR 6,386/kWh. Jika menggunakan CPO dengan harga pembelian sebesar IDR 7,334/liter (tanpa biaya transportasi), diperoleh biaya produksi pembangkitan PLTBn CPO sebesar IDR 2,760/kWh. Sehingga, biaya produksi pembangkitan PLTBn CPO lebih murah dibandingkan PLTD. Tetapi di beberapa tempat lain, seperti di Pulau Subi, Kepulauan Riau, harga HSD sebesar IDR 8,853/liter, menghasilkan biaya produksi pembangkitan PLTD IDR 2,660/kWh. Sedangkan harga CPO sebesar IDR 7,334/liter, menghasilkan biaya produksi pembangkitan PLTBn CPO sebesar IDR 2,760/kWh. Yang ternyata, biaya pembangkitan PLTD lebih murah dibandingkan PLTBn CPO. Dengan kondisi ini, dapat disimpulkan bahwa pedesaan terpencil dan pulau terluar di Papua lebih diutamakan memanfaatkan CPO daripada HSD. Sehingga diharapkan dapat mengurangi impor HSD.

Indonesia as an archipelago country still relies on Diesel Power Plants (PLTD) for electrification of remote areas. With total production of 41.7 million tons at 2018, Indonesia become the largest Crude Palm Oil (CPO) producer in the world. Currently, technology of Crude Palm Oil Fired Power Plant (PLTBn CPO) is available which uses 100% CPO. This study compared high speed diesel (HSD) fuel price used in PLTD, with CPO used in PLTBn CPO. By calculating purchase price and shipping cost for HSD, while CPO obtained from local plantation (without shipping cost). As a result, HSD purchase price IDR 22,245/liter in Oksibil, Papua, resulted generation cost IDR 6,386/kWh. If using CPO with purchase price IDR 7,334/liter, obtained generation cost IDR 2,760/kWh. Thus, generation cost of PLTD is more expensive than PLTBn CPO. But in other places, on Subi Island, Riau, HSD purchase price IDR 8,853/liter, resulted generation cost IDR 2,660/kWh. Whereas, using CPO IDR 7,334/liter, resulted generation cost IDR 2,760/kWh. Evidently in Subi island, PLTD generation cost is cheaper than PLTBn CPO. With this condition, it can be concluded that remote areas with high shipping cost, such as Papua, are preferred to use CPO rather than HSD, to reduce HSD import."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Budi Sriutomo
"Kondisi sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara sepanjang tahun 2014 memperlihatkan kekurangan pasokan listrik, kondisi tersebut sangatlah ironis mengingat Provinsi Sumatera Utara mempunyai potensi energi biomassa dari limbah hasil produksi kelapa sawit sebesar 4.248 GWh per tahun. PT Perkebunan Nusantara 3 melalui PLTBS Rambutan telah memanfaatkan limbah padat tersebut untuk dikonversi menjadi listrik dan dijual ke PLN, dimana dari rencana penjualan energi listrik rata-rata 1.051.200 kWh per bulan, hanya terealisasi rata-rata 115.301 kWh. Tidak tercapainya target penjualan listrik, akibat kuranganya suplai bahan bakar dan tidak kontinyu hasil limbah padatnya. Dengan realisasi tersebut, maka diperlukan skenario operasi untuk mendapatkan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan Perusahaan. Model keekonomian pemanfaatan limbah padat yang dapat menyelamatkan investasi (NPV>0 dan IRR>14%) yaitu minimum operasi per tahun pada Faktor Kapasitas 79,18% dengan tidak ada biaya bahan bakar. Selain itu, untuk memastikan kontinuitas pasokan bahan bakar perlu mencadangkan selama 7 hari operasi dan frekuensi maintenance boiler pembangkit yang menggunakan serat tankos agar lebih rutin dibandingkan apabila pembangkit menggunakan serat (fibre).

The condition of the electrical system of Northern Sumatra throughout 2014 showed lack of power supply, this condition is ironic considering the North Sumatra province has the energy potential of waste biomass from oil palm production is about 4,248 GWh per year. PT PTPN 3 through PLTBS Rambutan have taken opportunities of the solid waste utilization to be converted into electricity and sold to PLN, where the planned sale of electricity on average 1.0512 million kWh per month, but realization only 115 301 kWh. Not achieving the target of electricity sales, due to the lack of fuel supply and not continuous of solid waste result. With this realization, so needed the operating scenarios to get the expected rate of return by the Company. Economics model of solid waste utilization that can save the investment (NPV> 0 and IRR> 14%) is minimum operation at capacity factor per year at 79.18% and with no fuel costs. In addition, to ensure the continuity of fuel supply, is needed feedstock for 7 days of operation and frequency of boiler maintenance that using empty fruit bunch to be more routine than PLTBS with using fibre."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fajri Jufri
"ABSTRAK
Rasio elektrifikasi di Provinsi Jambi merupakan yang terendah di Sumatera dengan rasio eletrifikasi sebesar 39,59 . Dibutuhkan adanya tambahan energi listrik di daerah Jambi, terutama di daerah yang belum terjangkau energi listrik salah satunya adalah dengan memanfaatkan biogas yang berasal dari limbah cair pengolahan kelapa sawit atau sering disebut Palm Oil Mill Effluent POME , menjadi energi listrik. Sebagaimana diketahui kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan yang terbesar di jambi, limbah cair dari pengolahan kelapa sawit masih belum dimanfaatkan hanya ditampung pada kolam terbuka yang dapat menyebabkan terbentuknya emisi gas rumah kaca. Pada penelitian ini akan digunakan data-data dari salah satu perkebunan kelapa sawit di Jambi, dengan produksi POME sekitar 144.859 ton/tahun. Dengan COD sebesar 64.005 mg/l. Berdasarkan kajian teknologi yang dilakukan dipilih tipe bioreaktor anaerob jenis Continues Stirred Tank Reactor CSTR dengan volume bioreaktor sebesar 2808 m3 dan HRT selama 6,79 hari . Digunakan simulasi untuk memprakirakan proses dan hasil yang terjadi pada sistem Pembangkit Listrik Biogas dari POME PLTBg POME .Berdasarkan hasil simulasi bahan baku POME sebesar 167766 kg/jam dapat menghasilkan 2777 kg/jam. Hasil simulasi Gas Engine menghasilkan energi listrik sebesar 1050 kW. Produksi biogas sebesar 2.988.889 m3/ tahun, serta energi listrik yang dihasilkan sekitar 5380 MWh per tahunnya.Nilai investasi sekitar 3.663.119 USD dapat menarik para investor jika harga jual tarif listrik diwilayah sumatera lebih dari 1.500 IDR/kWh, dengan IRR sebesar 11,2 dan NPV sebesar USD 43.010. dan payback period sekitar 8 tahun.

ABSTRACT
Electrification ratio Jambi Province is the lowest in Sumatra with eletrification ratio around to 39.59 . Needed the addition of electrical energy in Jambi, especially in areas which not reached by electricity. One of choice is using biogas derived from liquid waste from palm oil mill or called Palm Oil Mill Effluent POME into electrical energy.As it is known palm oil is the largest plantation commodity in Jambi, liquid waste from palm oil mill is still not used only accommodated in open ponds which can lead to the formation of greenhouse gas emissions.In this research will be using data from one of the oil palm plantations in Jambi, with POME production about 144 859 tonnes year. With COD 64 005 mg l. Based on studies conducted chosen technology type anaerobic bioreactor types Continues Stirred Tank Reactor CSTR with volume of bioreaktor 2808 m3 and HRT for 6,79 days Using a simulation to predict the processes and outcomes that occur on the system of POME Biogas Power Plant PLTBg POME .Based on simulation results feed POME 16766 kg hour will be produce methane 2777 kg hour, it can be generate electicity 1050 kW.Biogas production amounted to 2,988,889 m3 year, and the electrical energy produced approximately 5380 MWh per year.Investment value approximately 3,663,119 , will be attractive for investors if the sale price of electricity tariffs in the region of Sumatra more than 1,500 IDR kWh, with an IRR of 11 2 and a NPV of USD 43 010. and payback period of about 8 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T49684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatima Vanessa
"Pemerintah Indonesia menargetkan PLTBg dapat mencapai kapasitas 55.000 MW tahun 2025 untuk mendukung target bauran energi, sedangkan realisasinya baru mencapai 731,5 MW. Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan investasi pada proyek pembangunan PLTBg berbahan baku limbah cair kelapa sawit sebagai salah satu solusi untuk tercapainya target Pemerintah Indonesia. Pada penelitian ini, enam skema kombinasi dari teknologi pengolahan limbah cair kelapa sawit menjadi biogas dan teknologi PLTBg disimulasikan menggunakan SuperPro Designer. Kelayakan investasi keenam skema kemudian dianalisis dengan menghitung parameter keekonomian proyek yang menghasilkan skema terbaik berupa skema kombinasi antara teknologi CSTR dan pembangkit listrik tenaga gas dan uap berporos ganda, dengan produksi listrik sebesar 45.919 kWh/day, nilai NPV sebesar IDR 78.886.977.772, IRR sebesar 85,5%, LCoE sebesar 1,40 sen/kWh, dan PBP selama 1,7 tahun. Parameter keekonomian pada skema terbaik sensitif terhadap fluktuasi harga jual produk. Analisis risiko yang dilakukan dengan studi hazard identification (HAZID) dan hazard identification and operability (HAZOP) mengidentifikasi 5 bahaya berisiko tinggi, 9 bahaya risiko sedang, dan 6 bahaya berisiko rendah. Studi dengan bow tie diagram menghasilkan kesimpulan dari bahaya berupa biogas yang mengarah pada terjadinya kejadian utama berupa kebocoran biogas dari CSTR, terdapat 6 ancaman dengan 16 kontrol preventif, serta 6 konsekuensi yang dapat terjadi dengan 17 kontrol mitigasi yang dapat dilakukan.

Indonesian government sets target for biogas power plant to reach 55.000 MW capacity by 2025 to support the nation’s energy mix target, meanwhile in reality it only reached 731,5 MW. Because of that, this research will conduct investment feasibility study for the construction of a biogas power plant from palm oil mill effluent as one of the solution to reach the Indonesian government’s target. There are six technology schemes that combined palm oil mill effluent processing technologies and biogas power plant technologies in this research, that simulated using SuperPro Designer software so the result would be analyzed to see the feasibility by calculate the economical parameter. The best scheme is combination between CSTR and combined cycle gas turbine multishaft that produce 45. 919 kWh/day, with net profitability index value of IDR 78.886.977.772, and the internal rate of return is 85,5%, the levelized cost of energy is 1,40 cent/Kwh, the payback period is 1,7 years. The best scheme economical parameter is more sensitive to selling price fluxtuation. The risk analysis using hazard identification study (HAZID) and hazard identification and operability study (HAZOP) identified 5 high risk hazards, 9 moderate risk hazards, dan 6 low risk hazards. The bow tie analysis concluded that biogas as a high risk hazard can cause the top event occurs, which is biogas leak from CSTR, with 6 possible causes and 16 preventive controls, plus 6 concequences with 17 mitigative controls."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Kurniawan
"Indonesia merupakan produsen Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia dengan produksi sebesar 26,5 juta ton (55,5%) pada tahun 2013 (GAPKI, 2014). Pusat-pusat produksi CPO berada di pulau Sumatera dan Kalimantan yang juga merupakan penghasil minyak bumi dan gas. Namun demikian pada kedua pulau tersebut justru mengalami defisit listrik selama satu dekade terakhir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter uji berupa efisiensi thermal, daya, tegangan, frekuensi, dan respon terhadap perubahan beban untuk komposisi bahan bakar CPO murni (CPO100) maupun campuran (CPO25 dan CPO75) terhadap solar tidak memiliki perbedaan yang signifikan, sehingga CPO layak menggantikan peran solar sebagai bahan bakar generator set diesel pada komposisi dan suhu tertentu.
Konsumsi bahan bakar berturut-turut Solar100 (414,85 gr/kWh), CPO25 (495,19 gr/kWh), CPO100 (522,24 gr/kWh) dan CPO75 (528,41 gr/kWh). Biaya perolehen energi listrik dihitung melalui Unit Cost of Electricity (COE) berturut-turut CPO100 (Rp. 5.772,17/kWh), CPO75 (Rp. 6.615,52/kWh), Solar100 (Rp. 7.158,43/kWh) dan CPO25 (Rp. 7.754,26/kWh). Hasil analisa sensitivitas COE menunjukkan Fuel Price memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perubahan nilai COE

Indonesia is a crude palm oil (CPO) producer in the world with a production of 26.5 (55.5%) million tonnes in 2013 (GAPKI, 2014). CPO production centers located on the island of Sumatra and Kalimantan, which is also a center of oil and gas production. However, the two islands had power deficit during the last decade.
Based on the research, the test parameters such as thermal efficiency, power, voltage, frequency, and response to changes in the composition of the fuel load for pure CPO (CPO100) or mixed (CPO25 and CPO75) against solar does not have significant differences, so that the CPO worthy of replacing the role diesel as fuel for diesel generator sets for certain composition and temperature.
SFC value respectively Solar100 (414,85 gr/kWh), CPO25 (495,19 gr/kWh), CPO100 (522,24 gr/kWh) and CPO75 (528,41 gr/kWh). The cost for producing electrical energy is calculated by Unit Cost of Electricity (COE) respectively CPO100 (Rp. 7.689,47/kWh), CPO75 (Rp. 8.532,82/kWh), Solar100 (Rp. 8.847,41/kWh) and CPO25 (Rp. 9.291,03/kWh). The sensitivity analysis shows that the Fuel Price has a very strong influence on the change in value of COE.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andruska
"ABSTRACT
Siphons sebagai mana jet pump pada umumnya adalah salah satu jenis ejector yang mempunyai geometri konstruksi yang hampir sama, menggunakan fluida primer dan fluida sekunder yang sama jenisnya atau tidak terlalu jauh bedanya, baik berat jenis, rumus kimia, maupun kekentalannya. Hal ini erat kaitannya dengan efisiensi jet pump maksimum yang berkisar antara 40% sampai 42% (D. Blevins, 1984 : 259 dan Banga, 1982 : 503). Untuk air sphons dengan udara sebagai fluida penggerak, maka Huida hisap akan sangat dekat dengan titik didihnya, dan NPSH yang dihasilkan sangat rendah (Karassik, 1986 : 4.22). Dan air siphon akan lebih efisien apabila besaran-besaran operasinya lebih kecil dibandingkan dengan water jet pump atau jenis je! pump lainnya (Karassik, 1986 : 4.22). Untuk mengetahui unjuk kerja atau efisiensi satu jenis jet pump (dalam tulisan ini air siphon) dapat ditinjau salah satunya adalah dari segi jenis fluida yang akan dihisap. Dikarenakan air sivhons menggunakan liquid sebagai fluida hisap (Karassik, 1986 : 422), maka untuk mengetahui efisiensi appararus air siphons yang telah didisain sesuai kriteria perancangan yang dianjurkan, digunakan sebagai fluida hisap minyak kelapa sawit (palm oil) dan air (water) sebagai pembanding.
Perbandingan antara diameter driving nozzle dengan diameter mixing chamber (dfD) yang digunakan adalah 0,208 dan jarak driving nozel ke mixing chamber (E) = 2d.
Elisiensi maksimum air siphon dengan fluida hisap minyak kelapa sawit diperoleh pada tekanan kompresor 3 kg/omg sebesar 6 % dengan rasio aliran volume 1,23. Lebih rendah dibandingkan dengan efisiensi maksimum air siphon dengan fluida hisap air adalah sebesar 8,826% dengan rasio aliran volume 1,5. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang sangat mempengaruhi efisiensi air siphon, antara lain:
1. Rasio d/D yang terlalu rendah;
2. Tekanan kompresor yang digunakan belum mencapai titik optimum;
3. Ukuran konstruksi body apparatus air srphon yang terlalu besar;
4. Terbentuknya zona resirkulasi dan arus Eddy di dalam mixing chamber;
5. Ketidak sempurnaan disain konstruksi apparaizis air siphon;
6. Bentuk geometri dari fluida hisap, yaitu wujud fluida hisap, viskositas, dan massa jenis.

"
1999
S36899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginas Alvianingsih
"Tingginya pemanfaatan dan eksploitasi energi fosil memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan mengganti bahan bakar fosil dengan minyak kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia, dengan produksi yang terus meningkat setiap tahunnya. Dengan latar belakang dan potensi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menganalisis penggunaan sistem pemanas untuk campuran minyak kelapa sawit dan minyak solar untuk bahan bakar generator set diesel skala kecil.
Metode yang digunakan yaitu merancang sistem yang terdiri dari pemanas bahan bakar, pengatur aliran bahan bakar, sistem kontrol, dan beberapa komponen pendukung berdasarkan studi literatur serta melakukan eksperimen pengukuran indikator kinerja generator set diesel saat diintegrasikan dengan sistem pemanas.
Hasil dari penelitian ini adalah sistem pemanas bahan bakar dengan hasil panas bahan bakar maksimum sebesar 70oC. Generator set diesel dapat bekerja dengan bahan bakar minyak kelapa sawit sampai dengan persentase 50. Implementasi untuk sistem ini memiliki keluaran daya listrik dan tingkat kebisingan yang tidak berbeda jauh dengan keluaran bakar bakar solar, sedangkan konsumsi bahan bakar dan suhu gas buangnya lebih tinggi dari bahan bakar solar karena nilai kalor minyak kelapa sawit yang lebih rendah. Analisis kerja sistem dapat menjadi acuan pengembangan teknologi selanjutnya.

High utilization and exploitation of fossil fuels have adverse environmental impacts. One effort to overcome this problem is to replace fossil fuels with palm oil. Indonesia is the biggest producer of palm oil in the world, with production that continues to increase in every year. Because of this background, this study aims to design and analyze the heater system usage to palm oil and diesel oil mixture as fuel for small scale diesel power plant.
The methods are design a system that consist of a fuel heater, fuel flow regulator, control system, and several supporting components based on study literature and do some measurement experiments the performance indicator of diesel generator when integrated with heater systems.
The results of this study is a fuel heater system with a maximum temperature of output fuel is 70oC. Generator set diesel runs with palm oil as fuel up to 50 in concentration. Implementation of this system has electrical power output and noise level that not too different with diesel oil output. Fuel consumption and exhaust gas temperature of the matchine when it use palm oil as fuel are higher than diesel oil because of their value of heat. The analysis of system rsquo s performance can be a reference for further technological development.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Wasinton Haratua
"ABSTRAK
Studi keekonomian Marine CNG (Compressed Natural Gas) dengan membeli kapal Votrans dan menyewa kapal Coselle dilakukan pada tiga pembangkit yang direncanakan dibangun di Maluku. Metoda yang digunakan adalah Hub and Spoke dan Milk and Run. Keekonomian suplai CNG dibandingkan terhadap HSD (High Speed Diesel). Analisis keekonomian dilakukan dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PBP). Evaluasi keekonomian menunjukkan bahwa metoda Hub and Spoke dengan kapal Coselle tidak layak untuk digunakan. Metoda Hub and Spoke kapal Votrans, dan metoda Milk and Run baik Votrans maupun Coselle memberikan evaluasi keeokonomian yang layak. Rentang ideal untuk tariff gas adalah antara USD 2,5-6,5/MMBtu dibandingkan harga HSD USD 16,83/MMbtu. Metoda terbaik adalah dengan metoda Milk and Run Votrans 8 kapal yaitu NPV USD 493 M, dan Milk and Run 10 kapal dengan PBP 2,06 tahun dan IRR 41 %.

ABSTRACT
Economical study of Marine CNG with buying Votrans vessel and renting Coselle vessel is applied at the future three power plants in the Maluku. The methods are Hub and Spoke and Milk and Run. Economical CNG supply is compared to the HSD (High Speed Diesel). The economic analysis is done by calculating the Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and payback period (PBP). The economic evaluation shows that the Hub and Spoke method with renting Coselle ship cannot be applied. The Hub and Spoke method with buying Votrans, and Milk and Run methods with buying or renting ship gives a positive economic evaluation. The ideal gas tariff is between USD 2,5-6,5/MMbtu compared to HSD price USD 16,83/MMbtu. The best method is Milk and Run Votrans with 8 vessels with NPV USD 493 M, and Milk and Run Coselle with 10 vessel with PBP 2,06 years and IRR 59%.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djuang Marhendra
"Kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat setiap tahunnya. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut yaitu dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan. Maka dibangunlah suatu konsep yaitu zero energy building, dimana tujuannya adalah mengurangi emisi karbon dengan memanfaatkan bioenergi. Penelitian dilakukan pada turbin gas bioenergi mikro proto-X2. Pengujian dilakukan dengan menguji tiga jenis bahan bakar yaitu solar, minyak jarak dan minyak sawit.
Hasilnya menunjukkan bahwa minyak jarak dan minyak sawit tidak dapat diaplikasikan dalam keadaan murni, sementara solar berhasil diaplikasikan. Kemudian unjuk kerja turbin gas dengan bahan bakar solar dianalisa. Hasil analisa menunjukkan bahwa putaran tertinggi yang dihasilkan solar adalah 38.693,5 [rpm] dengan suhu nyala adiabatik 2147,695 [°C]. Hasil ini akan dibandingkan dengan bahan bakar campuran pada penelitian selanjutnya.

Human need for energy have been increased year to year. One of an effort to satisfy this need is to take the advantage of renewable energy. Then the concept zero energy building was built due to this cause, where the aim is to reduce the carbon emission by utilizing bioenergy. The research has been done to Proto-X2 Micro Bioenergy Gas Turbine. The testing is done by using three kind of fuel like diesel, jatropha oil and palm oil.
The result shown that the jatropha oil and palm oil cannot be applied purely, while the diesel is successfully applied. Then, the performance of gas turbine with diesel fuel were analyzed. From the analyze we get that the highest speed was 38.693,5 [rpm] with adiabatic flame temperature 2147,695 [°C]. This result will be compared with the fuel blend on the next research.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denia Apriliani Rahman
"Peningkatan kesadaran akan penggunaan energi berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia semakin terlihat, salah satunya dengan penggunaan biodiesel. Namun, terdapat beberapa kekurangan yang dimiliki biodiesel, seperti harganya cenderung lebih mahal dibandingkan solar konvensional serta secara performa terdapat kekurangan lain pada biodiesel, yaitu biodiesel 20 kali lebih rentan terhadap kontaminasi air dibandingkan dengan diesel konvensional, hal ini bisa menyebabkan korosi, filter rusak, dan pitting di piston. Asam levulinat merupakan salah satu platform chemical yang dapat zat aditif pada produksi biodiesel. Kebutuhan global asam levulinat yang diprediksi akan mencapai 3.439 ton/tahun pada tahun 2018 dan road map biodiesel di Indonesia mencapai 20% dari konsumsi diesel pada tahun 2016-2025 mendasari pertimbangan dalam didirikannya pabrik asam levulinat di Indonesia.
Dalam penelitian ini, dilakukan pengkajian kelayakan ekonomi dari pra-perancangan pabrik produksi asam levulinat dan produk samping berbasis TKKS di Indonesia melalui perhitungan keekonomian. Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dipilih karena, TKKS merupakan limbah padat terbesar yang dihasilkan oleh perkebunan kelapa sawit (PKS) dengan jumlah hingga tahun 2015 mecapai 36,5 juta ton. Dalam penelitian ini, digunakan perangkat lunak SuperPro Designer 9.0 sebagai program simulator proses dalam perancangan pabrik.
Berdasarkan hasil analisis nilai ekonomi dari rancangan pabrik, didapatkan Net Present Value (NPV) sebesar US$ 548.850.764, Internal Rate Return (IRR) sebesar 24,75%, serta payback period (PBP) dalam kurun waktu 6 tahun dengan Mininum Attractive Rate Return (MARR) 6,1 %. Kapasitas produksi optimal asam levulinat 12.425 ton/tahun dan produk samping, furfural 15.105 ton/tahun serta asam formiat 6.074 ton/tahun.

The awareness of sustainable energy use in Indonesia is visibly increasing, as more biodiesel is on demand. However, there are still some disadvantages of using biodiesel. The prices is more expensive than conventional diesel; biodiesel is 20 times more susceptible to water contamination compared that can cause corrosion, filter damage, and pitting in the pistons. Levulinic acid is a platform chemical that may be invoked as biodiesel additive in biodiesel production. Global demand of levulinic acid is expected to reach 3,439 tons/year in 2018 and the road map of biodiesel in Indonesia reaches 20% of diesel consumption in the year 2016-2025. These figures become the considerations for establishing levulinic acid plant in Indonesia.
In this study, conducted assessment of the economic viability of integrated levulinic acid production plant design based on Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB) in Indonesia. OPEFB was selected as raw material because it is the largest solid waste generated by oil palm plantations (PKS) with the number in 2015 was 36.5 million tons. In this plant design, software SuperPro Designer 9.0 is used as process simulator.
The economical analysis shows the Net Present Value (NPV) is US $ 548,850,764, Internal Rate of Return (IRR) ois 24.75%, and payback period (PBP) is within a period of 6 years with Mininum Attractive Rate return (MARR) 6.1%. Optimal production capacities of levulinic acid, furfural and formic acid are 12,425, 15,105 and 6,074 tonnes/year, respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>