Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54782 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azhar Aditya Rahman
"Produksi komoditas sawit terbesar di dunia. Proses pengolahan sawit menghasilkan limbah tandan kosong sawit (TKS) dengan kisaran 20-23 % dari berat tandan buah segar. TKS merupakan biomassa lignoselulosa, sehingga mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Pemanfaatan selulosa dan hemiselulosa membutuhkan praperlakuan untuk membuka ikatan lignin yang menyelubungi keduanya. Pada penelitian ini, akan dilakukan praperlakuan tandan kosong sawit dengan metode amonium hidroksida berbantuan gelombang mikro. TKS diberi praperlakuan fisika dengan pencucian dan penggilingan hingga mencapai ukuran 30 mesh. Selanjutnya TKS dimasukkan ke dalam gelas kimia dan diberikan larutan amonium hidroksida dengan rasio padat-cair 1:10 dan konsentrasi yang divariasikan (7,5; 10; 12,5%). Campuran dimasukkan ke dalam microwave dengan variasi daya 280, 560, dan 840 W, serta variasi waktu 3, 6, dan 9 menit. Sampel dikarakterisasi dengan uji lignin Klason, SEM, dan XRD.
Hasil yang diperoleh kemudian dioptimasi dengan metode Response Suface Methodology dengan pengaplikasian model Box-Behnken. Hasil mikrograf SEM menunjukkan perekahan dan pembentukan pori-pori pada mikrostruktur TKS. Hasil difraktogram XRD menunjukkan penurunan kristalinitas selulosa TKS sebesar 36,38%. Delignifikasi tertinggi diperoleh pada daya 840 Watt, konsentrasi 10%, dan waktu radiasi 9 menit, yaitu sebesar 63,32%. Hasil uji statistik dan model yang diperoleh menunjukkan efek linear pada faktor daya dan konsentrasi, sedangkan faktor waktu radiasi menunjukkan efek kuadratik. Titik optimum yang diperhitungkan terdapat pada daya 839,190 Watt, konsentrasi 12,427%, dan waktu radiasi 8,762 menit, dengan prediksi delignifikasi sebesar 79,514%.

Indonesia is an agricultural country with the largest production of palm oil commodities in the world. The palm oil processing will produce oil palm empty fruit bunches (OPEFB) waste with a range of 20-23% of the weight of fresh fruit bunches. OPEFB is a lignocellulosic biomass, which contain cellulose, hemicellulose, and lignin. The use of cellulose and hemicellulose requires pretreatment to open the lignin bond that covers those materials. In this study, pretreatment of oil palm empty bunches using microwave-assisted ammonium hydroxide method will be carried out. The OPEFB was given a physical pretreatment by washing and grinding to reach a size of 30 mesh. After that, the OPEFB was put into a beaker and mixed with ammonium hydroxide solution with a solid-liquid ratio of 1: 10 under varied concentration (7.5; 10; 12.5%). The mixture was put into a microwave under power variation of 280, 560, and 840 W, with time variation of 3, 6, and 9 minutes. The samples were then characterized by Klason lignin, SEM, and XRD tests.
The results obtained were then optimized using Response Suface Methodology with the application of the Box-Behnken Model. The SEM micrograph showed openings and formation of pores in the OPEFB microstructure. The XRD diffractogram showed a 36.38% decrease in cellulose crystallinity. The highest delignification was obtained at power of 840 Watts, concentration of 10%, and time of 9 minutes, which was 63.32%. The statistical test and the model that was obtained showed a linear effect on power and concentration factors, while the radiation time factor showed a quadratic effect. The calculated optimum point was obtained at power of 837.190 Watts, concentration of 12.427%, and time of 8.762 minutes, with the predicted delignification of 79.514%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isni Nur Sadrina
"Tandan Kosong Sawit (TKS) merupakan salah satu jenis limbah padat utama yang banyak dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit di Indonesia setiap tahunnya. Limbah ini mengandung lignoselulosa yang dapat dikonversi menjadi beberapa produk bernilai jual tinggi, salah satunya adalah senyawa furfural yang diperoleh melalui proses hidrolisis hemiselulosa. Namun, sifat struktur biomassa lignoselulosa yang sulit dipecah mengharuskan langkah praperlakuan yang efisien untuk meningkatkan hasil delignifikasi agar membuat hemiselulosa lebih mudah dihidrolisis. Praperlakuan TKS dengan metode basa NaOH berbantuan gelombang mikro dapat menjadi alternatif yang baik karena metode ini efektif dari segi waktu dan biaya dalam meningkatkan kinerja delignifikasi. Penelitian ini melakukan optimasi kondisi proses menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Kondisi yang dioptimasi adalah daya gelombang mikro, konsentrasi NaOH, dan waktu radiasi. Nilai kondisi optimasi model RSM adalah 832,9 Watt untuk daya gelombang mikro, 2,7% untuk konsentrasi NaOH, dan 8,9 menit untuk waktu radiasi dengan persentase delignifikasi sebesar 88,10%. Sedangkan kondisi optimasi saat percobaan RSM adalah daya gelombang mikro sebesar 840 Watt, konsentrasi NaOH sebesar 2%, dan waktu radiasi selama 9 menit dengan persentase delignifikasi yang dicapai adalah 73,75%. Hasil optimasi RSM juga menunjukkan bahwa efek interaktif yang paling signifikan dengan kinerja delignifikasi adalah interaksi antara daya gelombang mikro dan waktu radiasi. Pengaruh dan interaksi variabel yang diuji terhadap kinerja delignifikasi dijelaskan pada penelitian ini. Kinerja delignifikasi TKS yang maksimal juga terbukti dari hasil uji SEM dan uji XRD yang disajikan pada penelitian ini. Modifikasi struktural dan perubahan fisik pada TKS diamati menggunakan uji SEM, sedangkan indeks kristalinitas TKS ditentukan dengan menggunakan uji XRD.

Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB) is one of the main types of solid waste produced by palm oil mills in Indonesia every year. This waste contains lignocellulose which can be converted into several high-value products, one of which is furfural compounds obtained through the hemicellulose hydrolysis process. However, the nature of the structure of lignocellulosic biomass that is difficult to break down requires efficient pretreatment steps to improve the delignification results to make hemicellulose easier to hydrolyze. Pretreatment of OPEFB fibers using Gelombang Mikro-assisted NaOH base methods, that it can be good alternative because this method is effective in terms of time and cost in improving delignification performance. This study optimizes process conditions using Response Surface Methodology (RSM). The conditions optimized are microwave power, NaOH concentration, and radiation time. The optimization condition of the RSM model is 832.9 Watts for microwave power, 2.7% for NaOH concentration, and 8.9 minutes for radiation time with delignification percentage of 88.10%. While the optimization conditions during the RSM experiment were respectively 840 Watts microwave power, 2% NaOH concentration, and 9 minutes radiation time with the percentage of delignification achieved was 73.75%. The results of RSM optimization also show that the most significant interactive effect with delignification performance is the interaction between Gelombang Mikro power and radiation time. The influence and interaction of the variables tested on the performance of delignification are explained in this study. Maximum delignification performance of OPEFB was also evident from the results of the SEM test and the XRD test presented in this study. The structural modification and physical changes in OPEFB were observed using SEM test, while crystallinity index of OPEFB was determined by using XRD test."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Andre Fahriz Perdana
"Tandan Kosong Sawit (TKS) adalah limbah biomassa industri kelapa sawit, dengan kandungan utamanya meliputi selulosa, hemiselulosa, dan lignin, yang dihasilkan dalam jumlah berlimpah setiap tahunnya di Indonesia. Hemiselulosa pada TKS dapat dikonversi menjadi senyawa furfural dengan terlebih dahulu melakukan praperlakuan untuk merusak struktur lignoselulosa dan menghilangkan lignin. Produksi furfural berbasis biomassa melalui reaksi hidrolisis berkatalis asam menghasilkan produk samping berupa asam levulinat dan asam format yang sangat tergantung pada kondisi reaksi. Pada penelitian ini dilakukan optimasi kondisi reaksi hidrolisis TKS yang meliputi waktu, suhu, dan konsentrasi asam, secara simultan terhadap yield furfural dengan Response Surface Methodology (RSM). TKS dengan ukuran 30 - 40 mesh pertama-tama diberikan praperlakuan alkali berbantuan gelombang mikro dengan menggunakan NaOH dan NH4OH. Variasi praperlakuan dengan NaOH meliputi konsentrasi basa (1; 2; 3 %), daya microwave (280; 560; 840 W), dan waktu (3; 6; 9 menit). Sedangkan variasi praperlakuan dengan NH4OH meliputi konsentrasi basa (7,5; 10; 12,5 %), daya microwave (280; 560; 840 W), dan waktu (3; 6; 9 menit). Uji kandungan lignin sesuai SNI 0492:2008, FTIR dan SEM dilakukan untuk mengetahui pengaruh praperlakuan. Efek konsentrasi basa, daya microwave, dan waktu dianalisis menggunakan RSM. Praperlakuan menggunakan NaOH dengan konsentrasi basa 2%, daya microwave 840 W, dan waktu 9 menit menghasilkan TKS dengan kadar lignin terendah sebesar 7,58%. Selanjutnya hidrolisis dilakukan terhadap TKS hasil praperlakuan pada kondisi tersebut dengan variasi waktu reaksi (20; 40; 60 menit), suhu (140; 160; 180 °C), dan konsentrasi H2SO4 (0,3; 0,5; 0,7 M). Konsentrasi furfural, asam levulinat, dan asam format dalam fraksi cair hidrolisis kemudian dianalisis menggunakan HPLC. Optimasi respons konsentrasi furfural dilakukan dengan RSM pada software Design Expert menggunakan model Box-Behnken. Hasil optimasi menunjukkan konsentrasi furfural tertinggi sebesar 2481ppm dapat diperoleh pada waktu reaksi 60 menit, suhu 141 °C, dan konsentrasi H2SO4 0,3 M.
Oil Palm Empty Fruit Bunch (OPEFB) is biomass waste from palm oil industry, with the main content including cellulose, hemicellulose, and lignin, which is produced in abundant quantities every year in Indonesia. Hemicellulose in OPEFB can be converted into furfural by first doing pretreatment to damage the lignocellulose structure and to remove lignin. Biomass-based furfural production through acid-catalyzed hydrolysis reaction produces by-products such as levulinic acid and formic acid which is highly dependent on the reaction conditions. In this study, the optimization of the hydrolysis reaction conditions of OPEFB was carried out which included time, temperature, and acid concentration, simultaneously on furfural yield with Response Surface Methodology (RSM). The 30-40 mesh OPEFB was first given microwave assisted alkali pretreatment using NaOH and NH4OH. Pre-treatment variations with NaOH included alkaline concentrations (1; 2; 3%), microwave power (280; 560; 840 W), and time (3; 6; 9 minutes). While pre-treatment variations with NH4OH included alkaline concentrations (7,5; 10; 12,5%), microwave power (280; 560; 840 W), and time (3; 6; 9 minutes). Test on lignin content according to SNI 0492:2008, FTIR and SEM were carried out to determine the effect of pretreatment. The effects of alkaline concentration, microwave power, and time were analyzed using RSM. Pre-treatment using NaOH with alkaline concentration of 2%, microwave power 840 W, and 9 minutes could produce OPEFB with the lowest lignin content of 7,58%. Subsequently hydrolysis was carried out on the pretreated OPEFB in these conditions with variations in reaction time (20; 40; 60 minutes), temperature (140; 160; 180 ° C), and H2SO4 concentrations (0,3; 0,5; 0,7 M ) The furfural concentration, levulinic acid, and formic acid in the hydrolysis liquid fraction were then analyzed by using HPLC. Optimization of furfural concentration response was done by RSM in Design Expert software using the Box-Behnken model. The optimization results show that the highest furfural concentration of 2481 ppm can be obtained at the reaction time of 60 minutes, temperature of 141 °C, and H2SO4 of concentration 0,3 M."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Anshory Hendri
"Indonesia tercatat sebagai salah satu negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Industri kelapa sawit tersebut menghasilkan limbah berupa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang umumnya dianggap sebagai masalah lingkungan karena jumlahnya yang banyak dan sulit untuk didaur ulang. Salah satu kandungan senyawa yang ada di dalam TKKS adalah lignin. Penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa lignin memiliki aktivitas antibakteri. Selain limbah TKKS, salah satu masalah yang masih dihadapi Indonesia adalah ancaman resistensi antibiotik. Salah satu jenis bakteri yang umum dijumpai dan cepat resisten terhadap antibiotik terutama golongan beta laktam adalah Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kombinasi dari ekstrak lignin TKKS dengan amoksisilin dalam menghambat pertumbuhan bakteri S.aureus menggunakan metode Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST). Ekstrak lignin TKKS diperoleh melalui proses delignifikasi dengan teknik hidrotermal menggunakan larutan asam oksalat dihidrat 4%. Ekstraksi dilakukan dalam autoklaf selama 90 menit pada kondisi yang optimal. Selanjutnya ekstrak ditambahkan Ca(OH)2 untuk memisahkan ion oksalat dari ekstrak. Kandungan lignin dalam TKKS dikuantifikasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 280 nm, sedangkan uji sinergisme antibakteri kombinasi ekstrak lignin TKKS dengan amoksisilin dilakukan menggunakan metode AZDAST. Hasil kuantifikasi menunjukkan TKKS mengandung lignin sebanyak 1,06 % (b/b). Pada hasil uji sinergisme antibakteri kombinasi ekstrak lignin TKKS-amoksisilin diperoleh diameter zona bening sebesar 15,83 mm, sedangkan diameter zona bening amoksisilin tunggal hanya sebesar 14,23 mm. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa kekuatan aktivitas antibakteri dari kombinasi ekstrak lignin TKKS-amoksisilin lebih kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dibandingkan amoksisilin tunggal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kombinasi ekstrak lignin TKKS dengan amoksisilin bersifat sinergistik dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

Indonesia is one of the world's largest producers of palm oil. The palm oil industry generates waste in the form of Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB), commonly considered an environmental problem due to their large quantities and difficulty in recycling. OPEFB contain lignin, a compound that has been shown in previous research to possess antibacterial activity. Another issue faced by Indonesia is the threat of antibiotic resistance. Staphylococcus aureus, a commonly encountered bacterium, is particularly quick to develop resistance, especially to beta-lactam antibiotics. This study aims to assess the combination of OPEFB lignin extract with amoxicillin to inhibit the growth of S. aureus bacteria using the Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST) method. The OPEFB lignin extract was obtained through a delignification process with the hydrothermal technique using a 4% solution of oxalic acid dihydrate. The extraction was performed in an autoclave under optimal conditions for 90 minutes. Subsequently, Ca(OH)2 was added to separate oxalate ions from the extract. The lignin content in OPEFB was quantified using UV-Vis spectrophotometry at a wavelength of 280 nm. The synergistic antibacterial test of the combination of OPEFB lignin extract with amoxicillin was conducted using the AZDAST method. The quantification results showed that OPEFB contains 1.06% (w/w) of lignin. In the synergistic antibacterial test, the combination of OPEFB lignin extract with amoxicillin resulted in a clear zone diameter of 15.83 mm, whereas the clear zone diameter of a single amoxicillin was 14.23 mm. These results indicated that the antibacterial activity of the OPEFB lignin extract amoxicillin combination was stronger in inhibiting the growth of S. aureus bacteria compared to single amoxicillin. In conclusion, this research demonstrates that the combination of OPEFB lignin extract with amoxicillin exhibits a synergistic effect in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus bacteria."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Salsabila
"Tandan Kosong Sawit (TKS) merupakan limbah padat utama dari industri pengolahan kelapa sawit. Salah satu polimer penyusun TKS adalah lignin. Saat ini pemanfaatan lignin paling banyak digunakan sebagai perekat kayu. Aktivitas antioksidan lignin telah menerima banyak perhatian karena struktur polifenol yang dimiliki oleh lignin. Meskipun penelitian terdahulu membuktikan bahwa lignin mempunyai aktivitas antioksidan, namun lignin mudah teroksidasi dalam penyimpanan. Oleh karena itu dibutuhkan bahan untuk menjaga stabilitas lignin. Penelitian ini menganalisis kelayakan investasi dari pabrik produsi lignin terenkapsulasi dari TKS sebagai bahan baku. Pabrik akan dibangun di daerah Kertajaya, Banten, dengan masa usia proyek 15 tahun dan ditargetkan untuk mampu memenuhi target 1% market share. Penelitian ini membandingkan empat macam proses praperlakuan, yaitu basa dengan NaOH, asam-basa, steam explosion, dan basa dengan NH4OH. Simulasi proses produksi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SuperPro Designer untuk memperoleh data neraca massa, energi, dan parameter keekonomian. Simulasi menunjukkan produksi lignin terenkapsulasi dengan metode praperlakuan menggunakan NaOH sebagai alternatif terbaik dengan parameter profibilitas berupa NPV, IRR, PBP, sebesar USD USD 6.078.000; 35,23 % dan 3,19 tahun; secara berurutan pada harga jual produk sebesar USD 40/kg.

Oil Palm Empty Fruit Bunch (EFB) is the main solid waste from the palm oil processing industry. One of the main constituent polymers of Oil Palm EFB is lignin. Currently, the use of lignin is most widely used as wood adhesives. The antioxidant activity of lignin has received much attention recently because of the structure of the polyphenols possessed by lignin. Although previous studies have shown that lignin has antioxidant activity, lignin is easily oxidized while in storage. Therefore we need materials to maintain lignin stability. This research analyzes the investment feasibility of a lignin production plant encapsulated from oil palm empty fruit bunches (TKS) as raw material. The factory will be built in theKertaja area Banten, with a project life span of 15 years and is targeted to be able to meet 1% market share. This study compared four kinds of pretreatment processes, namely bases with NaOH, acid-bases, steam explosion, and bases with NH4OH. The production process simulation is carried out by using the SuperPro Designer software to obtain mass, energy, and economic parameter data. Simulations show the production of encapsulated lignin with the alkaline pretreatment using NaOH method as the best alternative with the profitability parameters in the form of NPV, IRR, and PBP, of USD 6.078.000; 35,23 % and 3,19 years, respectively, at the product selling price of USD 40/kg."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Muthia
"Penelitian berupa peningkatan kualitas bio-oil dengan bahan baku tandan kosong kelapa sawit merupakan sebuah kontribusi untuk merealisasikan pemanfaatan biooil sebagai bahan bakar alternatif. Hingga saat ini, terdapat beberapa kendala yang menghalangi penggunaan bio-oil di tengah masyarakat, yaitu rendahnya nilai heating value, tingginya tingkat keasaman, korosif, dan tidak stabilnya produk. Permasalahan tersebut bersumber dari tingginya kandungan senyawa oksigenat di dalam bio-oil.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bio-oil dengan kadar oksigenat yang lebih rendah. Dalam penelitian ini, digunakan metode fast pyrolysis pada temperatur 550o C, dengan empat perlakuan, yaitu produksi bio-oil tanpa katalis, dengan katalis RCC komersial, dengan katalis zeolit alam lampung teraktivasi, dan dengan katalis nanokristal ZSM-5 yang disintesis di laboratorium.
Dari hasil sintesis katalis tidak terbentuk kristal SiO2, Al2O3, dan kristal mineral zeolit tertentu sehingga diperoleh beberapa evaluasi dari sintesis yang dijalankan. Produk bio-oil memiliki properti fisik dan kimia yang berbeda satu sama lain. Katalis zeolit terbukti mampu mereduksi senyawa oksigenat. Selain itu, katalis tersebut meningkatkan sejumlah kadar fenol yang mampu menaikkan nilai heating value.
Secara berurutan, kandungan senyawa oksigenat dan fenol pada bio-oil tanpa katalis, dengan RCC komersial, dengan ZAL teraktivasi, dan dengan katalis sintesis adalah 42,48% dan 10,74%; 31,79% dan 29,1%; 33,26% dan 26,49%; serta 36,09% dan 22,94%. RCC komersial merupakan katalis yang memberikan produk bio-oil terbaik dengan penurunan senyawa oksigenat. Hal ini disebabkan karena kekuatan kristal yang lebih baik dibandingkan katalis zeolit alam teraktivasi dan katalis yang disintesis di laboratorium.

Research in increasing quality of bio-oil with empty fruit bunch of palm as raw materials was a contribution to realize the utilization of bio-oil as an alternative fuel. There were several obstacles that inhibit the use of bio-oil, namely low heating value, high levels of acidity, corrosive, and unstable products. Those problem were due to the high content of oxygenate compounds in the bio-oil.
Purpose of the research is to get bio-oil product with less oxygenate compounds. This study uses methods of fast pyrolysis at 550o C, with four treatments: production of bio-oil without catalyst, with commercial RCC, with activated lampung zeolite catalyst, and with nanocrystal ZSM-5 catalyst synthesized in the laboratory.
Synthesis catalyst did not form crystal SiO2, Al2O3 and specific zeolite mineral, so it brings some evaluations. Bio-oil products have different physical and chemical properties. Zeolite catalyst can reduce oxygenate compounds. Besides, it is able to increase phenol quantity that makes effect for increasing of heating value.
Sequentially, oxygenates and phenol content in bio-oil produced without catalyst, with commercial RCC, with activated lampung zeolite catalyst, and with nanocrystal ZSM-5 catalyst synthesized are 42.48% and 10.74%; 31.79% and 29.1%; 33.26% and 26.49%; 36.09% and 22.94%. Commercial RCC gives best quality bio-oil with less oxygenates. It is caused by better crystalline strength compared with activated lampung zeolit catalyst and synthesized catalyst at laboratory.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1536
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andiko Prasetyanto
"Sebagian besar dari energi di seluruh dunia dan produk material berasal dari kilang bahan bakar fosil. Ketergantungan yang kuat pada bahan bakar fosil berasal dari penggunaan intensif dan konsumsi turunan minyak bumi yang dikombinasikan dengan sumber daya minyak yang semakin berkurang, menyebabkan masalah lingkungan dan politik. Karena kenaikan harga sumber daya fosil yang berkelanjutan, ketersediaannya yang tidak menentu, dan masalah lingkungan mereka, solusi alternatif yang dapat memitigasi perubahan iklim dan mengurangi konsumsi bahan bakar fosil harus dipromosikan. Penggantian minyak dengan biomassa sebagai bahan baku untuk bahan bakar dan produksi kimia merupakan pilihan yang menarik dan merupakan kekuatan pendorong untuk pengembangan kompleks biorefinery. Hampir semua jenis bahan baku biomassa dapat dikonversi ke kelas biofuel dan biokimia yang berbeda melalui teknologi konversi yang diterapkan bersama. Asam suksinat adalah produk sampingan yang memiliki minat khusus pada biorefineries karena berpotensi menggantikan bahan kimia dan prekursor polimer yang berasal dari minyak bumi untuk berbagai aplikasi. Namun, produksi dari hidrolisat yang diturunkan dari biomassa belum sepenuhnya dieksplorasi atau dikembangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan memodifikasi metode pretreatment untuk mendapatkan kandungan Selulosa & Hemiselulosa dalam jumlah tinggi dan kadar Lignin yang rendah dari bahan baku Tandan Kosong Kelapa Sawit yang telah diuji coba sebelumnya. Menambahkan prosesor ultrasonik untuk membantu proses dan mencari tahu bagaimana variasi waktu yang berbeda mempengaruhi konten EFB. Variasi pretreatment berkinerja terbaik dalam percobaan ini adalah pretreatment berbantuan ultrasonik asam perasetat 3 jam dan pretreatment berbantuan ultrasonik berbantuan alkali peroksida 10 jam menghasilkan 14,1% Hemiselulosa, 77,3% Selulosa, dan 8,6% Lignin.

A great fraction of worldwide energy carriers and material products come from fossil fuel refinery. Our strong dependence on fossil fuels comes from the intensive use and consumption of petroleum derivatives which, combined with diminishing petroleum resources, causes environmental and political concerns. Because of the ongoing price increase of fossil resources, their uncertain availability, and their environmental concerns, alternative solutions able to mitigate climate change and reduce the consumption of fossil fuels should be promoted. The replacement of oil with biomass as raw material for fuel and chemical production is an interesting option and is the driving force for the development of biorefinery complexes. Almost all the types of biomass feedstocks can be converted to different classes of biofuels and biochemicals through jointly applied conversion technologies. Succinic acid is a co-product of particular interest in biorefineries because it could potentially displace petroleum-derived chemicals and polymer precursors for myriad applications. However, production from biomass-derived hydrolysates has not yet been fully explored or developed. The aim of the research is to explore and modify pretreatment method to gain high amount of Cellulose & Hemicellulose content and low amount of Lignin content from raw material of Oil Palm Empty Fruit Bunch that has been previously experimented. Adding ultrasonic processor to aid the process and find out how different time variation affect the EFB content. The best performing pretreatment variation in this experiment is the 3 hour peracetic acid ultrasonic-assisted pretreatment and 10 hour of Alkaline peroxide ultrasonic-assisted pretreatment yielding 14,1% Hemicellulose, 77,3% Cellulose, and 8,6% Lignin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linarty
"Indonesia memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap bahan bakar fosil dalam pemenuhan kebutuhan energi. Namun, penurunan ketersediaan bahan bakar fosil membuat perlu pengembangan energi terbarukan, salah satunya adalah bahan bakar nabati biobutanol. Biobutanol merupakan bahan bakar nabati pengganti bensin yang sangat potensial karena tidak menyebabkan korosi pada mesin kendaraan, tidak menyerap air, dan mempunyai nilai oktan yang hampir sama dengan bensin. Biobutanol dihasilkan dari fermentasi secara anaerobik oleh bakteri Clostridia dengan kemampuan konversi berbagai macam gula menjadi aseton, butanol, dan etanol (ABE). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh biobutanol dari bahan tandan kosong kelapa sawit menggunakan praperlakuan ball mill yang berisi aqueous amonia.
Dari variasi praperlakuan diperoleh konsentrasi gula reduksi terbaik pada penggilingan selama 3 jam menggunakan 15 buah bola baja Φ=22 mm dengan rasio substrat dan pelarut sebesar 1:10 pada suhu 450C, yang kemudian dilanjutkan dengan perendaman selama 24 jam. Selanjutnya dilakukan hidrolisis enzimatik dengan kombinasi enzim selulase dan xilanase, pada suhu 500C selama 72 jam. Hasil hidrolisis difermentasi secara anaerob selama 72 jam pada suhu 370C. Fermentasi dengan Clostridium beijerinckii NBRC 103909 menghasilkan biobutanol sebesar 0,0055 gr/ 100 gr tandan kosong kelapa sawit.

Indonesia has a high dependency on fossil fuels in energy needs. However, a decrease availability of fossil fuels making the development of renewable energy necessary, one of biofuels is biobutanol. Biobutanol is a potential gasoline substitute because it does not cause corrosion on the vehicle's engine, does not absorb water, and has a similar value to gasoline's octane. Biobutanol is produced from anaerobic fermentation of Clostridia bacteria with the ability to convert a wide variety of sugars into acetone, butanol, and ethanol (ABE). This research aims to obtain biobutanol made from oil palm empty fruit bunches using a ball mill pretreatment containing aqueous ammonia.
The variation of pretreatment produce the higher concentration of reducing sugar at grinding for 3 hours using 15 steel balls Φ=22 mm with substrate and solvent ratio 1:10 at 450C, followed by immersion for 24 hours. Furthermore enzymatic hydrolysis is performed with cellulase and xylanase enzyme combination, at 500C for 72 hours. The results of hydrolysis of fermented anaerobically for 72 hours at 370C. Fermentation by Clostridium beijerinckii NBRC 103909 produce biobutanol at 0.0055 g / 100 g of oil palm empty fruit bunches.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Monica
"ABSTRACT
Kebutuhan akan furfural meningkat setiap tahunnya, namun masih sedikit pabrik yang memproduksi furfural. Produksi furfural dapat ditingkatkan salah satunya dengan mengoptimasi waktu retensinya. Waktu retensi dipengaruhi oleh laju reaksi pembentukan, yang dalam penelitian ini akan diteliti lebih lanjut mengenai konstanta laju reaksi pembentukan furfural berbasis TKKS. Di penelitian ini, TKKS dihidrolisis dengan menggunakan katalis H2SO4 dan diberi variasi suhu 170oC, 180oC, 190oC serta diberi variasi waktu, yaitu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, 30 menit, 35 menit, 40 menit, dan 45 menit. Kondisi optimum pada penelitian dicapai pada suhu 170oC pada waktu 35 menit. Konstanta laju reaksi yang didapatkan pada suhu 170oC, 180oC dan 190oC untuk pembentukan furfural berturut-turut adalah 0,034 s-1; 0,042 s-1 dan 0,02 s-1. Konstanta laju reaksi untuk pembentukan decomposition product adalah 0,009 s-1; 0,067 s-1 dan 0,039 s-1. Pada penelitian ini energi aktivasi yang ditentukan untuk pembentukan furfural dan pembentukan decomposition product berturut-turut adalah -44.629,6 J/mol dan 126.606 J/mol.

ABSTRACT
The need for furfural increases every year, but still a little factory producing furfural. Furfural production can be increased either by optimizing the retention time which in this study done by determining the reaction rate constant of furfural formation from TKKS. In this study, TKKS hydrolysed using H2SO4 catalyst and by variations in temperature of 170oC, 180oC, 190oC and given the variation of time, which are 5 min, 10 min, 15 min, 20 min, 25 min, 30 min, 35 min, 40 min, and 45 minute. The optimum conditions in the study achieved at a temperature of 170oC in 35 minutes. Reaction rate constants for furfural formation obtained at a temperature of 170oC, 180oC and 190oC respectively 0,034 s-1; 0,042 s-1 dan 0,02 s-1. Meanwhile, the reaction rate constants for decomposition product formation at a temperature of 170oC, 180oC and 190oC respectively 0,009 s-1; 0,067 s-1 dan 0,039 s-1. In this study, the activation energy used for furfural formation and decomposition product respectively are -44.629,6 J/mol and 126.606 J/mol."
2016
S63730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ningsi Lick Sangadji
"Fermentasi asam suksinat dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menggunakan bakteri amobil dari rumen sapi saat ini sedand diteliti. TKKS adalah salah satu bahan baku yang dapat digunakan untuk produksi asam suksinat karena memiliki kandungan glukosa, harga rendah, serta tersedia banyak di alam. Asam suksinat dapat diproduksi dengan beberapa metode seperti fermentasi yang dianggap lebih ramah lingkungan karena mengkonsumsi CO2 selama prosesnya sehingga berkontribusi pada pengurangan emisi CO2. Bakteri yang digunakan dalam percobaan ini diisolasi dari rumen sapi dan akan diimobilisasi sebelum masuk ke proses produksi asam suksinat.
Fermentasi dilakukan dengan teknik Semi Simurrentous Saccharification and Fermentation (SSSF). Hidrolisis dilakukan dengan menggunakan enzim selulase selama 2 - 6 jam sebelum fermentasi terjadi. Yeast extract sebagai sumber nitrogen dan MgCO3 sebagai zat pengatur pH divariasikan kemudian akan hasil fermentasi berupa konsentrasi asam suksinat, yield, dan produktivitas akan dibandingkan. Fermentasi dilakukan selama 48 jam dalam water bath shaker dan suhunya dijaga pada suhu 37oC. Produk fermentasi akan dianalisis menggunakan HPLC untuk mengetahui kandungan asam suksinat.
Kondisi fermentasi optimal untuk produksi asam suksinat didapatkan saat: waktu hidrolisis - 6 jam, sumber pH awal - 20 g/L, konsentrasi agen pengatur pH awal - 20 g/L. Pada kondisi yang dioptimalkan ini, produksi maksimum asam suksinat ditemukan menjadi 1,43 g/L dengan hasil asam suksinat dengan konsentrasi glukosa awal dan 0,0297 g/L. produktivitas.

The fermentation of succinic acid from oil palm empty fruit bunches (EFB) using immobilized bacteria from cow rumen were investigated. EFB is one of raw material that can be used for succinic acid production due to its cellulose content, low prices, and availability. Succinic acid can be produced effectively by several methods, one of them is fermentation which considered more environmentally friendly due to CO2 consumed during the process, thereby potentially contributing to reduction of CO2 emission. Bacteria used in this experiment were isolated from cow rumen which must be immobilized before getting into succinic acid production process.
Fermentation is done by Semi Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSSF) technique. Saccharification was carried out using cellulase enzyme for 2 – 6 hours before fermentation occurs. Yeast extract as nitrogen sources and MgCO3 as pH regulating agent were varied and compared in terms of product concentration, yield, and productivity. Fermentation was carried out for 48 hours in shaker water bath and the temperature maintained at 37oC. Fermentation product was then examined using HPLC to find out the succinic acid content.
The optimum fermentation conditions for succinic acid production were found to be: saccharification time – 2 hours, initial nitrogen sources concentration – 20 g/L, initial pH regulating agent concentration – 20 g/L. At these optimized condition, the maximum production of succinic acid was found to be 1.47 g/L with 19.64 g/g yield of succinic acid to initial glucose concentration and 0.03 g/L.h productivity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>