Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112469 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Aziz Murdianto
"Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut membutuhkan keamanan untuk menjaga kedaulatannya. Salah satu kapal yang melindungi wilayah laut Indonesia adalah Kapal Patroli. Stern Foil adalah inovasi yang dapat digunakan pada kapal patroli. Inovasi ini menggunakan prinsip yang sama seperti Ductile dan Interceptor tetapi dengan menggunakan Hydrofoil. Ductile dan Interceptor digunakan untuk membuat Wetted Surface Area (WSA) pada transom berkurang dengan membuat vortex di bawah transom, perubahan semacam ini akan meningkatkan kecepatan dan mengurangi hambatan total kapal. Dan Hydrofoil adalah alat seperti sayap di pesawat yang akan digunakan pada kapal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efek Stern Foil yang dipasang ke kapal patroli dengan parameter-parameter hidrodinamik meenggunakan 3˚ dan 0˚ Stern Foil, Froude Number 0,6-1,3, dan tiga pembebanan yang berbeda (beban penuh, setengah, dan kosong). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kerja optimal untuk stern foil berada di beban setengah penuh, dengan reduksi hambatan sekitar 23.268% dan 26.705% masing-masing dengan Stern Foil 3 dan 0 di Froude Number 1.1 dan Froude Number 0.9. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamics yaitu Ansys.

Indonesia as an archipelagic country with lot of sea territory needs safety for Indonesias marine areas. One of the vessels that protects Indonesias marine territory is Patrol Vessel which is looking after territory itself. Stern Foil is an innovation that could be used on patrol vessels. This innovation uses the same principle as Ductile and Interceptor but with Hydrofoil. Ductile and Interceptor used to make wet area on transom of the hull decrease by creating vortex below transom, this kind of change will produce advantageous for hull itself such as increasing speed and reducing drag resistance. And Hydrofoil is a tools like the wings on aircraft that will be used on ships. This study aims to elaborate the Stern Foil assembled to the patrol vessels with parameters of hydrodynamic parameters in 3 Stern Foil and 0, Froude Number 0.6 - 1.3, and three different displacement (full, half, and empty displacement). The result concluded that the optimum work for stern foil was in half displacement, with reduction approximately 23,268% and 26.705% with 3 and 0 Stern Foil respectively at Froude Number 1.1 and Froude Number 0.9. This research was conducted using Computational Fluid Dynamics program like Ansys"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fuad Syahrudin
"ABSTRAK
Indonesia telah menjadi poros maritim dunia, yang merupakan salah satu strategi yang ingin diwujudkan oleh Presiden Joko Widodo. Strategi ini memiliki beberapa pilar utama, salah satunya adalah membangun kekuatan pertahanan maritim. Agen keamanan menuntut armada patroli atau kapal perang yang diharuskan memiliki berbagai kemampuan seperti kecepatan tinggi hingga kemampuan manuver yang baik. Namun di sisi lain, kemajuan teknologi yang diterapkan pada kapal membutuhkan bahan bakar primer. Faktanya ketersediaan bahan bakar fosil semakin menurun, sehingga kapal juga membutuhkan efisiensi kapal yang baik. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah meningkatkan efisiensi kapal itu sendiri. Salah satu teknologi untuk meningkatkan efisiensi di kapal adalah foil buritan. Foil buritan memiliki prinsip yang sama dengan hydrofoil, tetapi foil buritan hanya ditemukan di buritan kapal. Dengan mengurangi area basah di buritan kapal, secara otomatis akan mengurangi resistensi dan berdampak pada karakteristik kapal. Penelitian tentang penerapan stern foil dilakukan pada model kapal 1 m dengan metode uji derek. Hasil aplikasi stern foil menunjukkan pengurangan total resistansi kapal dengan nilai minimum 14,06% (Fn 0,7), nilai maksimum 41,14% (Fn 1,3), dan pengurangan resistansi rata-rata pada 17,28% (Fn 0.6-1.3).

ABSTRACT
Indonesia has become the world's maritime axis, which is one of the strategies that President Joko Widodo wants to realize. This strategy has several main pillars, one of which is building maritime defense forces. Security agents demand patrol fleets or warships that are required to have various capabilities such as high speed to good maneuverability. But on the other hand, technological advances applied to ships require primary fuel. The fact is the availability of fossil fuels is decreasing, so ships also need good ship efficiency. One solution to this problem is to improve the efficiency of the ship itself. One technology to improve efficiency on ships is stern foil. Stern foils have the same principles as hydrofoil, but stern foils are only found at ship stern. By reducing the wet area at the stern of the ship, it will automatically reduce resistance and have an impact on the characteristics of the ship. Research on the application of stern foil was carried out on a 1 m ship model with the crane test method. The results of the application of stern foil show a reduction in total ship resistance with a minimum value of 14.06% (Fn 0.7), a maximum value of 41.14% (Fn 1.3), and an average reduction in resistance at 17.28% (Fn 0.6 -1.3)."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Yudha Prawira
"Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi dalam pembangunan nasional. Salah satunya adalah dengan adanya industri perkapalan. Pada industri perkapalan, pengurangan hambatan pada kapal akan mengurangi energi yang dibutuhkan pada kapal dan akan mengurangi emisi CO2. Pengurangan hambatan dilakakukan dengan penambahan appendix berupa stern foil pada kapal. Stern foil digunakan untuk memberikan gaya angkat dan gaya dorong pada kapal untuk mengurangi hambatan. Desain stern foil yang digunakan adalah profil NACA 4412. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi operasi stern foil pada high speed craft dengan simulasi computational fluid dynamics. Peneliti melakukan penelitian ini untuk mendapatkan data hambatan kapal dengan variabel posisi kedalaman stern foil dengan variasi kecepatan. Metode simulasi digunakan untuk memprediksi hambatan kapal pada kapal dengan variasi kecepatan. Penelitian ini menggunakan software CFDSOF untuk melakukan simulasi. Hasil simulasi adalah berupa data hambatan total (N) kapal dengan variasi kecepatan yang direpresentasikan dengan Froude Number (Fn). Pada penelitian ini, kapal model yang digunakan memiliki panjang 1 m dengan variasi posisi stern foil di kedalaman 4 cm, 5 cm, 6 cm, dan di belakang transom di kedalaman 4 cm. Hasil penelitian ini menunjukan pengaplikasian paling optimal dari stern foil mengurangi hambatan kapal sebesar 21% - 29% di Froude Number 0.52 – 0.76.
Indonesia as an archipelago has potential in national development. One of them is with the shipping industry. In the shipping industry, reducing ship resistance will reduce the energy needed on ships and will reduce CO2 emissions. Reduction of ship resistance was carried out by adding appendixes in the form of stern foil to the ship. Stern foil is used to provide lift and thrust to the ship to reduce drag. The design of the stern foil used was the NACA 4412 profile. The purpose of this study was to determine the operating conditions of the stern foil at high speed craft with computational fluid dynamics simulations. Researchers conducted this study to obtain data on ship resistance with stern foil depth position variables with speed variations. The simulation method is used to predict ship resistance on ships with speed variations. This study uses CFDSOF software to conduct simulations. The simulation results are in the form of total resistance data (N) of ships with speed variations represented by Froude Number (Fn). In this study, the model ship used has a length of 1 m with a variation of the stern foil position at a depth of 4 cm, 5 cm, 6 cm, and behind the transom at a depth of 4 cm. The results of this study indicate that the most optimal application of stern foil reduces ship resistance by 21% - 29% in Froude Number 0.52 - 0.76."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haekal Dwiputera
"Indonesia sangat buruk saat menjadi Poros Maritim Dunia. Indonesia memiliki banyak wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang strategis sebagai pilar pembangunan ekonomi. Saat ini, dunia maritim internasional mulai beralih ke dunia pelayaran dan maritim yang lebih hijau dengan emisi karbon yang lebih rendah dan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi. Inovasi dalam menciptakan atau mengoptimalkan teknologi baru merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan dunia maritim yang hijau. Salah satu aspek yang mempengaruhi efisiensi adalah hidrodinamika kapal dengan penambahan elemen tegas. Foil buritan adalah hidrofoil bawah air yang dipasang di bagian belakang kapal untuk menghasilkan gaya angkat dan daya dorong tambahan saat kapal bergerak, sehingga mempengaruhi trim kapal dan area lapangan basah yang menyebabkan hambatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur simulasi software dan konfigurasi sudut optimal menggunakan model kapal 1 meter dengan sternfoil dengan variasi sudut serang 0 derajat, 1 derajat, 2 derajat, dan 5 derajat dengan metode simulasi menggunakan CFDSOF. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bukti yang kuat efektif dalam mengurangi hambatan kapal sebesar 9%-26% pada angka 0.5-0.75
Indonesia was very bad when it became the World Maritime Axis. Indonesia has many large marine, coastal and small islands areas that are strategic as pillars of economic development. Currently, the international maritime world is starting to shift to a more green shipping and maritime world with lower carbon emissions and higher fuel efficiency. Innovation in creating or optimizing new technology is one step towards realizing a green maritime world. One aspect that affects efficiency is the hydrodynamics of the ship with the addition of firm elements. The stern foil is an underwater hydrofoil that is installed at the rear of the ship to generate lift and additional thrust when the ship is moving, thus affecting the ships trim and the area of ​​wet fields causing drag. This study aims to measure the simulation software and optimal angle configuration using a 1 meter ship model with a sternfoil with varying angle of attack of 0 degrees, 1 degree, 2 degrees, and 5 degrees with the simulation method using CFDSOF. The results of this study show that firm evidence is effective in reducing resistance on ships by 9%-26% in numbers 0.5-0.75"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Alfiah Andini Putri
"Haluan kapal merupakan bagian pertama yang akan menghadang air yang mengalir saat kapal bergerak maju. Pada kapal selam, bentuk haluan sangat berpengaruh baik terhadap peletakan peralatan akustik, maupun besarnya tahanan yang akan dihasilkan. Penelitian ini berfokus untuk meninjau pengaruh bentuk haluan pada kapal selam tanpa appandages terhadap karakteristik tahanannya. Haluan akan divariasikan berdasarkan persamaan Hull Envelope yang mengatur desain bentuk haluan pada kapal selam. Simulasi komputasi dengan CFD dipilih sebagai metode untuk memprediksi hasil tersebut. Hasil menunjukkan bahwa nf= 2 merupakan bentuk haluan paling optimum dengan nilai tahanan total terendah yang memiliki luasan haluan yang cukup besar.

The bow of the ship is the first part that will hit the running water when the ship moves forward. In the submarine, the bow shape is very influential both on the laying of acoustic equipment, and for the magnitude of resistance to be generated. This study focuses on reviewing the influence of the bow shape on submarines without appandages to the characteristics of its resistance. The bow will be varied based on the Hull Envelope equation that governs the bow shape design on the submarine. The computational simulation with CFD is chosen as a method to predict the result. The results show that nf 2 is the most optimum bow shape with the lowest total resistance value that has a large enough extent."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Naufal
"Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah laut yang sangat luas. Oleh karena itu, peningkatan keamanan wilayah laut Indonesia menjadi salah satu fokus pemerintah Indonesia untuk menjaga wilayah laut Indonesia melalui pembuatan kapal patroli. Duct Vane merupakan sebuah inovasi baru yang dapat digunakan pada kapal patroli. Inovasi ini menggabungkan prinsip Wake Equalizing Duct WED dengan Hydrofoil. Wake Equalizing Duct terdiri dari dua duct aerofoil nozzle berbentuk setengah lingkaran yang dipasang pada dua bagian dibelakang kapal dan berada di depan propeller. Dan Hydrofoil merupakan komponen sejenis sayap pesawat terbang yang digunakan di kapal laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa Duct Vane yang diaplikasikan pada kapal patroli dengan mengamati parameter hidrodinamis pada Duct Vane. Penelitian ini dilakukan dengan simulasi menggunakan program Computational Fluid Dynamics.

Indonesia is an archipelagic country with a vast sea territory. Therefore, increasing the safety of Indonesia 39 s marine areas is one of the focus of the Indonesian government to safeguard Indonesia 39s marine territory through patrol boat making. Duct Vane is a new innovation that can be used on patrol boats. This innovation uses the principle of Wake Equalizing Duct WED with Hydrofoil. Wake Equalizing Duct consists of two semi circular aerofoil nozzles duct mounted on two sections behind the vessel and is in front of the propeller. And Hydrofoil is a component like the wings of aircraft used on ships. This study aims to determine the Duct Vane applied to the patrol boats with parameters of hydrodynamic parameters in Duct Vane. This research was conducted by using Computational Fluid Dynamics program."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfah Zikrina
"Pentamaran atau kapal lima lambung merupakan inovasi lambung terbaru dalam penelitian kapal multihull yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa kecepatan tinggi dan konfigurasi tertentu, kapal pentamaran memiliki hambatan yang sangat rendah. Pada penelitian ini dilakukan analisis hambatan kapal kepada lima kapal pentamaran dengan S/L 0.19 yang memiliki variasi peletakkan lambung. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan metode CFD menggunakan Ansys Fluent 17.2 software package. Pada penelitian ini dihasilkan bahwa konfigurasi yang memiliki koefisien hambatan terkecil di seluruh Froude Number adalah konfigurasi Inboard Outer. Hal ini dikarenakan adanya interaksi gelombang yang menguntungkan antara lambung-lambung pada kapal pentamaran Inboard Outer.

Pentamaran or five hulls design is new innovation in multihull research to decrease fuel consumption. The previous research declared that the pentamaran hull has very low resistance at high speed for certain configuration of hull which is determined by configuration and form of each hull. This research is aim to find the effect of asymmetric hull placement on pentamaran ship S L 0.19. CFD Computational Fluid Dynamics method and experimental method are used for validation process. The result of this research is the Inboard Outer asymmetric hull configuration has the lowest resistance coefficient due to the benefits of interaction of waves between each hull of pentamaran."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haasyir Ibrahim
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya adalah lautan. Pada UU No. 6 tahun 1996 dinyatakan bahwa Indonesia memiliki 17.508 Pulau. Banyaknya pulau dan luasnya lautan di Indonesia harus diimbangi oleh kebutuhan transportasi dan penunjang lainnya berupa kapal patroli yang digunakan untuk melakukan pengawasan pada perairan Indonesia. Hambatan kapal patroli memiliki nilai yang tinggi disebabkan kebutuhan kapal patrol untuk melaju pada kecepatan yang tinggi. Oleh sebab itu diperlukannya pengembangan pada desain kapal agar dapat menekan nilai hambatan total. Hal tersebut sejalan dengan keinginan Indonesia pada SDGs untuk melakukan perbaikan energi terutama pengembangan di sektor industri maritim. Menurut IMO(2014), pelayaran internasional menyumbang 796 juta ton CO2 pada tahun 2012. Pengurangan hambatan total dapat dilakukan dengan optimasi desain lambung kapal yang menghasilkan lambung kapal yang lebih streamline. Pengembangan optimasi menggunakan B-spline telah dilakukan oleh Sairoz(2005), Uyar et al.(2017) menggunakan metode Invasive weed untuk melakukan optimasi untuk memperhalus kurva B-spline. Bahkan B-spline digunakan untuk mencari optimasi stabilitas kapal menggunakan B-spline. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan evaluasi kurva B-spline dengan konfigurasi derajat 10, 15, dan 20. Pengujian simulasi menggunakan CFD Ansys Fluent dengan variasi kecepatan Fn 0,48-0,85 dengan penambahan tiap 0,06. Hasil didapatkan bahwa desain yang paling optimum adalah desain dengan konfigurasi derajat 20 dengan perubahan terhadap desain awal sebesar Δ (%) = 27,50%., desain derajat 15 = 17,24%., dan desain derajat 10 = 18,79%
Indonesia is an archipelagic country, most of which is the ocean. In Law no. 6 of 1996 stated that Indonesia has 17,508 islands. The number of islands and the breadth of the oceans in Indonesia must be provided by transportation needs and other supports in example kind of patrol boats used to carry out surveillance in Indonesian waters. Patrol boat resistance has a high value because of the patrol boat's need to travel at high speed. Therefore, it is necessary to develop the ship design in order to reduce the total resistance value. This is in line with Indonesia's desire on the SDGs to improve energy, especially development in the maritime industry sector. According to IMO(2014), international shipping had 796 million tonnes of CO2 in 2012. Total drag reduction can be achieved by optimizing the hull design which results in a finer hull or it’s called stream line. The development of optimization using B-spline has been carried out by Sairoz (2005), Uyar et al. (2017) used the Invasive weed method to optimize for smoothing the B-spline curve. Even B-spline is used to find optimization for stability of the ship. The method used in this research is to evaluate the B-spline curve by configuring degrees 10, 15, and 20. Simulation testing uses CFD Ansys Fluent with speed variations from froude number 0.48 to 0.85 with the addition of 0.06 each. The results obtained that the most optimal design is a design with a 20 degree configuration with changes to the initial design at Δ (%) = 27.50%, design with 15 degree configuration = 17.24%, and design with 10 degree configuration = 18.79%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Susena Griya Putra
"Sebuah peranti baru untuk air lubrication yang disebut Winged Air Induction Pipe WAIP telah dipelajari pada penelitian kali ini. Peranti tersebut, yang memiliki hydrofoil dengan suatu sudut tertentu, menggunakan daerah bertekanan rendah yang dihasilkan pada bagian atas dari hydrofoil saat kapal bergerak terhadap fluida cair disekitarnya. Tekanan rendah yang dihasilkan mendorong udara atmosferis ke dalam air pada kecepatan tertentu dimana tekanan yang dihasilkan adalah negatif dibandingkan dari tekanan atmosferis. Pendekatan computational fluid dynamics dilakukan untuk mempelajari pengaruh dari clearance dari hydrofoil pada Winged Air Induction Pipe dalam pengurangan tahanan yang dialami oleh pelat dimana peranti WAIP dipasangkan. Model multifase volume of fluid dan model turbulensi k-w SST shear stress transport digunakan di dalam simulasi numerik. Simulasi dilakukan dengan konfigurasi clearance dari hydrofoil terhadap botton plate model dan angle of attack yang berbeda. Pengaruh dari parameter tersebut terhadap pengurangan tahanan dijelaskan pada penelitian ini. Pengurangan tahanan diperoleh hingga 10 dibandingkan konfigurasi tanpa WAIP.

A new device for air lubrication called Winged Air Induction Pipe WAIP is studied in the present work. The device, which consists of angled hydrofoil uses the low pressure region produced above the hydrofoil as ship moves forward. The low pressure drives the atmospheric air into the water in certain velocities which the pressure is negative compare to atmospheric pressure. A computational fluid dynamics approach is presented to study the effect of hydrofoil clearance of Winged Air Induction Pipe in drag reduction experienced by the plate which WAIP attached. The well known 39 volume of fluid 39 model and k w SST shear stress transport turbulence closure model have been used in the numerical simulation. The numerical simulation is carried out with different configuration of hydrofoil clearance and angle of attack. Effects of these parameters on total drag force and drag reduction are reported. The reduction of drag force is found to increase to about 10 compared to bare plate configuration.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David
"Pada penelitian ini disimulasikan burner industri non-premixed berbahan bakar metana. Burner memiliki konfigurasi wall-fired yang bertujuan untuk menghasilkan flat flame dengan luas penampang yang besar untuk meradiasikan panas secara efektif ke tube-tube yang terdapat dalam furnace pirolisis. Dalam simulasi ini divariasikan geometri dan kecepatan, variasi suhu, dan variasi rasio ekivalensi yang semuanya ini mempengaruhi profil nyala dan temperatur yang dihasilkan. Untuk mensimulasikan burner digunakan konsep pemodelan computational fluid dynamics (CFD) dengan menggunakan program COMSOL Multiphysics. Model menggunakan laju reaksi eddy dissipation model, neraca massa, neraca momentum aliran turbulen k-ɛ, dan neraca energi. Hasil penelitian masih perlu dikaji kesesuaiannya untuk proses pirolisis karena terdapat lebih dari satu pilihan geometri yang memungkinkan.

In this research, a non-premixed industrial burner fueled with methane was simulated. Configuration of burner is wall-fired in order to produce flat flame with broad parameter to radiate heat effectively to the tubes in pyrolysis furnace. This simulation variated geometry and velocity, temperature, and equivalence ratio of combustion that all of these are known to influenced flame profile and resulted temperature. The concept of computational fluid dynamics (CFD) is used with program COMSOL Multiphysics to simulate burner. Modelling is using rate of eddy dissipation model, mass balances, momentum balances of turbulent flow k-ɛ, and energy balance. The results of this research need to be evaluated again for real application in pyrolysis furnace for there are more than one suitable geometry founded."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43274
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>