Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44291 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Endah Permata
"Limbah cair sintesis yang mengandung senyawa 2,4-diklorofenol (DCP) dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Teknologi plasma dengan reaktor Dielectric Barrier Discharge (DBD) plasma non-termal diketahui dapat mendegradasi senyawa DCP menjadi senyawa yang lebih sederhana didegradasi oleh lingkungan. Lucutan plasma dihasilkan oleh pembangkit tegangan tinggi di antara celah elektroda yang dilapisi penghalang dielektrik sehingga limbah cair berfase gas akan terionisasi sehingga dihasilkan sepesi aktif. Spesies aktif yang dihasilkan yaitu elektron, senyawa radikal (hidroksil, ozon, hidrogen peroksida), dan partikel netral yang akan mendegradasi limbah cair dengan cara memutus ikatan senyawa limbah.
Tujuan penelitian ini adalah mendegradasi limbah cair sintetis senyawa DCP menjadi senyawa yang lebih sederhana yaitu CO2 dan H2O. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa proses degradasi DCP menggunakan reaktor DBD plasma selama 90 menit dapat mencapai 89,55. Penambahan ozon dalam proses degradasi DCP dapat meningkatkan degradasi DCP menjadi 99,62%.Kondisi optimum diperoleh ketika mengunakan laju alir udara 2,5 lpm, laju alir limbah 85 mlpm, tegangan plasmatron 13,6 kV, dan penambahan ozon pada aliran.

Synthesis of wastewater containing compounds 2,4-dichlorophenol can endanger human health and the environment. Plasma technology with a Dielectric Barrier Discharge (DBD) plasma reactor non-thermal can degrade 2,4-dichlorophenol compounds into compounds that are more easily degraded by the environment. A plasma discharge is produced by a high voltage generator between the electrode leaks that the dielectric barrier requires so that the wastewater takes the gas to be ionized so that an active session is produced. The active species produced are electrons, radical compounds, and neutral particles that will degrade wastewater by breaking the joint bond of waste.
The purpose of this study was to degrade the wastes of synthetic manganese and 2,4-dichlorophenol compounds into simpler compounds, CO2 and H2O. From the results of the study, it was found that the DCP degradation process using a plasma DBD reactor for 90 minutes could reach 89,55%. Addition of ozone into the DCP degradation process can increase DCP degradation to 99,62%. The optimum condition is obtained when using an air flow rate of 2.5 lpm, 85 mlpm waste flow rate, 13.6 kV plasmatron voltage, and ozone injection system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangusong, Febri Monica Diristiani
"Kelompok senyawa diklorofenol (DCP) merupakan salah satu polutan yang terkandung pada limbah cair industri yang sulit terdegradasi di lingkungan sehingga dapat menimbulkan bahaya yang dampaknya dapat berlanjut bagi kesehatan manusia. Senyawa DCP terdapat dalam beberapa isomer berdasarkan letak atom klorin pada cincin aromatik yang harus disisihkan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. Teknologi yang digunakan untuk menyisihkan kadar konsentrasi DCP yaitu aplikasi Reaktor Plasma Dielectric Barrier Discharge (DBD) karena dinilai memiliki tingkat efisiensi energi tinggi. Reaktor ini menerapkan proses oksidasi lanjutan dengan mengandalkan spesi aktif kuat yaitu radikal ‧OH dan O3. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui efektivitas reaktor DBD dalam mendegradasi isomer DCP yaitu 2,4-DCP dan 2,5-DCP dalam kondisi asam (pH 4) dan basa (pH 10). Berdasarkan percobaan, dalam waktu proses 120 menit, reaktor DBD mampu mencapai persentase penyisihan DCP paling tinggi sebesar 89,05 % pada degradasi senyawa 2,5-DCP dengan kondisi pH 10; laju alir 50 mL/menit; laju alir udara 2,5 L/menit; tegangan plasmatron 19 kV. Sedangkan dengan kondisi operasi yang sama, 2,4-DCP terdegradasi sebesar 86,95%. Nilai lebih rendah ditunjukkan pada saat pH asam dari hasil pengolahan kedua isomer DCP tersebut. Penurunan kadar COD limbah mencapai 46,88% pada senyawa 2,5-DCP dan 46,14% pada 2,4-DCP.
.....The dichlorophenol compound group (DCP) is one of the pollutants contained in industrial wastewater that is difficult to be degraded in the environment which can lead to pose hazards, even more, the impact can continue to human health. DCP compounds are present in several isomers based on the location of the chlorine atoms in the aromatic ring, which, must be removed to reduce the impact. The technology used to eliminate DCP concentration levels in wastewater is the application of Dielectric Barrier Discharge (DBD) plasma reactor that has high efficiency. This reactor implements advanced oxidation processes (AOPs) by relying on strong active species namely ‧OH radical and O3 This study aims to determine the effectiveness of DBD reactor in degrading isomer DCP, namely 2,4-DCP and 2,5-DCP under acidic (pH 4) and alkaline (pH 10) conditions. Based on experiments, in the process of 120 minutes, the DBD reactor was able to achieve the highest percentage of DCP removal of 89.05% on the degradation of 2.5-DCP compounds with a pH of 10; flow rate of 50 mL/minute; airflow rate of 2.5 L / min; plasmatron voltage of 19 kV. Whereas with the same operating conditions, 2,4-DCP was degraded by 86.95%. Lower values are indicated when the pH is acidic on both DCP isomers. Reduction of COD content of waste reached 46.88% on 2,5-DCP compounds and 46.14% on 2,4-DCP."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veny Luvita
"Senyawa fenolik merupakan salah satu kandungan berbahaya dalam air limbah industri yang memiliki toksisitas akut dan sulit untuk didegradasi di lingkungan, maka dari itu diperlukan pengolahan limbah senyawa fenolik yang efektif. Pada penelitian ini dilakukan proses degradasi limbah yang mengandung senyawa fenolik cair artifisial dengan konsentrasi tertentu menggunakan teknologi ozon plasma gelembung nano yang dihasilkan dari reaktor plasma Dielectric Barrier Discharce (DBD). Gelembung nano merupakan fenomena pembentukan gelembung gas kecil dengan ukuran diameter < 200 nm dan memiliki kestabilan tinggi dalam larutan. Kinerja proses-proses oksidasi basah maupun oksidasi lanjut yang berbasiskan ozon maupun perokson dinilai masih banyak kelemahannya, salah satunya adalah karakteristik oksidasinya yang meliputi jalur rekasi yang terjadi terhadap senyawa-senyawa organik persisten dan juga senyawa-senyawa berbasis nitrogen-amonia. Usaha-usaha untuk meningkatkan kinerja reaktor plasma yang digunakan perlu dilakukan dalam penelitian ini, terutama dalam hal intensivitas maupun reaktivitas spesi-spesi yang bereaksi maupun ukuran gelembungnya yang lebih halus/kecil (hambatan perpindahan massa dan difusivitas) dalam pelarut polar. Reaktor OPN (ozon plasma gelembung nano) yang digunakan dalam penelitian ini merupakan integrasi medan plasma dalam reaktor tubular (PFR, plug flow reactor) yang dikombinasikan dengan nosel penghasil gelembung nano untuk meningkatkan kemampuan plasma dalam intesifikasi proses oksidasi. Hasil-hasil penelitian yang terpenting dalam penelitian ini adalah berupa kelarutan oksigen, kelarutan ozon, produksi H2O2 serta sinergitas dari spesi-spesi tersebut yang sangat dipengaruhi oleh besaran tegangan listrik yang digunakan, laju alir gas umpan maupun kemurnian oksigen yang digunakan dalam sistem injeksinya. Dari penelitian yang telah dilakukan, data tertinggi degradasi 4-klorofenol menggunakan input oksigen dengan konsentrasi awal 10 mg/L, 50 mg/L, 150 mg/L, 250 mg/L dan 500 mg/L masing-masing adalah 99,97%; 99,90%; 100%; 99,99% dan 99,69% dengan menggunakan tegangan 17 kV. Untuk ozon terlarut tertinggi adalah 3,39 g/jam, kelarutan oksigen 30,5 mg/L, dengan konsentrasi hidrogen peroksida terbentuk adalah 9 mmol. Hal ini menunjukkan bahwa reaktor OPN dapat berfungsi dengan optimal.

The phenolic compound is one of the hazardous substances in industrial liquid waste with high toxicity and is difficult to be degraded in the environment; therefore, effective phenol waste treatment is needed. In this research, the process of wastes degradation containing liquid phenolic compounds will be carried out using nanobubble technology generated from the Dielectric Barrier Discharge (DBD) plasma reactor. Nanobubble ozone, formed in the DBD plasma reactor, has smaller bubbles than the existing system, and the bubbles have a longer lifetime stays in liquid. The performance of wet oxidation processes and advanced oxidation processes based on ozone and peroxone is considered to have many weaknesses, especially their oxidation characteristics against persistent organik compounds and nitrogen-ammonia and amine-phenolic-based compounds. It is also necessary to increase and improve the performance of the plasma reactor used, especially in terms of the intensity and reactivity of the reacting species and their finer bubble size to have a smaller impact on mass transfer or diffusivity in polar solvents. For this purpose, in this research, hydrodynamic characterization and several tests of the most important Physico-chemical parameters of a prototype nanobubble plasma ozone reactor are carried out so that its performance can be comprehensively known in a reaction system that takes place in an aqueous solvent. The reactor used in this study, also known as the OPN (Ozone Plasma Nanobubble) reactor, is a reaction vehicle that integrates the synergistic effect of a cold plasma field in a tubular reactor (PFR, plug flow reactor) with a nanobubble-producing nozzle to increase the plasma's ability to absorb water. Intensification of the accompanying oxidation or decomposition processes. The most important research results reported in this study are in the form of oxygen solubility, ozone solubility, H2O2 production, and the synergy of these species being strongly influenced by the amount of electric voltage used, the flow rate of the feed gas, and the purity of the oxygen used in the injection system. From this research, the highest data on the degradation of 4-chlorophenol using oxygen input by using a voltage 17 kV with initial concentrations of 10 mg/L, 50 mg/L, 150 mg/L, 250 mg/L and 500 mg/L were 99,97%, 99,90%, 100%, 99,99% dan 99,69% respectively. The highest dissolved oxygen is 3,39 g/h, dissolved oxygen 30,5 mg/L, with the concentration of hydrogen peroxide form is 9 mmol. It shows that the OPN reactor can work optimally."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Anissa Cahyani
"Fenol adalah salah satu kandungan berbahaya dalam limbah cair industri yang memiliki toksisitas akut dan sulit untuk didegradasi di lingkungan, maka dari itu diperlukan pengolahan limbah fenol yang efektif. Reaktor  Dielectric Barrier Discharge (DBD) plasma berkonfigurasi silinder spiral digunakan pada penelitian ini untuk mendegradasi limbah sintetik yang mengandung senyawa fenol melalui spesies aktif yang terbentuk dalam reaktor memiliki potensial oksidasi yang tinggi dan dapat menguraikan berbagai polutan organik dalam limbah. Teknik ozonasi juga diaplikasikan pada reaktor DBD dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah ozon dan radikal OH sehingga dapat memaksimalkan proses degradasi fenol.
Penelitian ini bertujuan untuk mengivestigasi kinerja reaktor DBD plasma dalam mendegradasi fenol dan membandingkan efektivitas reaktor DBD plasma dengan pengaplikasian teknik ozonasi dalam reaktor DBD terhadap proses degradasi. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa proses degradasi dalam 90 menit dengan reaktor DBD plasma mencapai 57,5%. Pengaplikasian teknik ozonasi pada reaktor DBD mampu meningkatkan degradasi fenol menjadi 98,41%. Kondisi optimal diperoleh ketika menggunakan laju alir air limbah 85 mL/menit, laju aliran udara 2,5 L/menit dan tegangan sekunder EPT 13,63 kV.

Phenol is one of the pollutant contain in industrial wastewater that has high toxicity and persistent in the environment, therefore, it is urgent to develop effective method to  remove phenol from wastewater. Reactor Dielectric Barrier Discharge (DBD) plasma with sylinder coaxial configuration is employed in this study to degrade synthethic wastewater contain phenol, through large chemical active species that has high oxidation potential and able to degrade organic compound in wastewater. Ozonation technique is applied on DBD reactor which aims to increase ozone and OH radicals, thus maximize phenol degradation process.
This study aims to investigated DBD reactor performance in phenol degradation and compared DBD plasma reactor effectivity with application of ozonation technique on DBD plasma reactor in degradation process. From experiment result, it was found that in 90 minutes degradation process of phenol with DBD reactor achieve 57.5%. Application of ozonation on DBD reactor was able to increase the degradation of phenol to 98.41%. The optimum condition of the degradation process was obtained by using wastewater flow rate 85 mL/min, air flow rate 2.5 L/min, and secondary EPT voltage 13.63 kV.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maylen Rhona Vika
"Dalam penelitian ini limbah cair yang mengandung limbah sintetis pklorofenol sebesar 50 ppm diozonasi menggunakan RHOP (reaktor hibrida ozonplasma) dan ozonator standar, pada kondisi asam, netral, dan basa. Penelitian ini dilakukan dengan variasi lainnya, yaitu 3 (tiga) macam konfigurasi sistem reaksi (reaksi penyisihan limbah dalam RHOP, ozon dikontakkan dengan limbah cair dalam skema reaksi CSTR, dan ozon dikontakkan dengan limbah cair yang dilanjutkan dengan reaksi dalam RHOP). Kondisi pH limbah cair yang digunakan adalah 3,9 (asam), 6,8 (netral) dan 10,8 (basa). Penelitian ini menghasilkan kondisi terbaik untuk mendegradasi p-koloronenol yang terkandung dalam limbah cair yaitu, kondisi basa pH 10,8 dan sistem reaksi ozon dikontakkan dengan limbah cair yang dilanjutkan dengan reaksi dalam RHOP. Persentase degradasi yang dihasilkan mencapai 83,97%, dengan konsentrasi akhir 8,01 ppm.

In this experiment the liquid waste of p-chlorophenol synthetic 50 ppm ozonated by RHOP (ozone-plasma hybrid reactor) and standard ozonator, in acid, neutral and base condition. The experiment was carried out with 3 kinds variations of system configurations reaction (eliminination reaction liquid waste in RHOP, the liquid waste contacted with ozone in CSTR reaction scheme and the liquid waste contacted with ozone followed by reaction in RHOP). The liquid waste pH conditions used was 3,9 (acid), 6,8 (neutral) and 10,8 (base). The maximum conditions to degrade liquid waste containing p-chlorophenol are base at pH 10,8 and the ozone contacted with the liquid waste followed by reaction in RHOP. The degradation percentage obtained in this experiment is around 83,97% with concentrations 8,01 ppm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43757
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ken Azzahra
"Air lindi merupakan air yang telah melalui tumpukan sampah sehingga berpotensi untuk merusak lingkungan dan menimbulkan penyakit. Lindi dapat diolah menggunakan teknik Advanced Oxidation Processes (AOPs) berbasis ozon yang digenerasikan dengan Sistem Reaktor Plasma Dielectric Barrier Discharge (DBD) Ozon Nanobubble dengan umpan gas oksigen. Ozon dan spesies reaktif lainnya berperan untuk mengoksidasi air lindi sehingga dapat menurunkan konsentrasi Chemical Oxygen Demand (COD), Biology Oxygen Demand (BOD), Total Suspended Solid (TSS), Total Dissolved Solid (TDS), dan nitrat (NO3-), serta menetralisir pH larutan yang akan menjadi parameter penelitian. Penelitian dilakukan dengan lindi yang diambil di TPST Bantar Gebang dan diberi pre-treatment koagulasi menggunakan tawas dan filtrasi menggunakan karbon aktif. Penelitian dilakukan selama 60 menit dengan variasi laju alir, tegangan listrik, dan durasi uji. Hasil terbaik yang didapat dari masing- masing parameter percobaan adalah pH dengan penurunan 21,8%, TSS dengan degradasi 100%, TDS dengan kenaikan 514,4%, COD dengan penurunan 91,7%, nitrat dengan penurunan 78,8%, dan BOD dengan penurunan 75,1%.

Leachate is water that has gone through a pile of garbage so it has the potential to damage the environment and cause disease. Leachate can be processed using the Advanced Oxidation Processes (AOPs) technique with the basis of ozonation generated by the Ozon Nanobubble Dielectric Barrier Discharge (DBD) Plasma Reaktor System with oxygen gas feed. Ozon and other reactive species play a role in oxidizing leachate so that it can reduce the concentrations of Chemical Oxygen Demand (COD), Biological Oxygen Demand (BOD), Total Suspended Solid (TSS), Total Dissolved Solid (TDS), and nitrate (NO3-), as well as neutralize the pH of the solution which will be the research parameter. This research was carried out with leachate taken at the Bantar Gebang TPST and pre-treated with coagulation using alum and filtration using activated carbon. The research was conducted for 60 minutes with variations in flow rate, voltage, and test duration. The best results obtained from each experimental parameter were pH with 21,8% decrease, TSS with 100% degradation, TDS with 514,4% increase, COD with 91,7% decrease, nitrate with 78,8% decrease, and BOD with a decrease of 75.1%."
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Didik Ujianto
"

Permasalahan limbah cair perkantoran merupakan masalah yang mengkhawatirkan, terutama di wilayah yang memiliki kegiatan perindustrian dan perkantoran yang sibuk di perkotaan besar seperti Jakarta. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa sebagian besar kota-kota besar di Indonesia juga belum memiliki sarana pengelolaan air limbah domestik yang mampu mengelola seluruh limbahnya dengan baik, sedangkan kebutuhan air bersih semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan peningkatan taraf hidup yang lebih baik. Penelitian ini akan membahas suatu metode pengolahan air limbah yang lebih murah dan sederhana, yaitu dengan metode glow discharge dengan menggunakan dua elektroda bertegangan tinggi. Selain itu dibahas pula reaksi kimia plasma dan pembentukkan beberapa senyawa yang aktif secara kimia, seperti H2O2, O, OH, H O3, N2, O2-, O-, O2, dll, yang diproduksi dalam fenomena pelepasan listrik (electrical discharge). Sebagian besar senyawa tersebut merupakan oksidator yang lebih kuat daripada ozon sehingga pengolahan air dengan metode pelepasan listrik secara langsung dapat menjadi sarana untuk pemanfaatan senyawa ini selain pemanfaatan ozon dalam reaksi oksidasi. Tinjauan teknis dalam metode ini akan dibahas dalam tulisan. Secara khusus, akan digunakan suatu sumber arus searah yang akan ditingkatkan level tegangannya hingga mencapai suatu tegangan yang optimal dalam pembentukan lucutan pijar (glow discharge), dengan memanfaatkan rangkaian Zero-Voltage Switching dan transformator flyback sebagai komponen penaik tegangan arus searah. Hasil dari percobaan pembangkitan plasma menunjukan adanya suatu lucutan bertegangan tinggi yang ditimbulkan dari elektroda tembaga yang selanjutnya dapat diaplikasikan sebagai sumber kontak langsung terhadap reaksi oksidasi di dalam reaktor pengolahan air.

 


The problem of wastewater is a worrying problem, especially in areas that have busy industrial and office activities in large cities such as Jakarta. This is reinforced by the fact that most major cities in Indonesia also do not have domestic wastewater management facilities that are able to manage all of their waste properly, while the need for clean water is increasing in line with population growth and improved living standards. This study will discuss a cheaper and simpler method of wastewater treatment, namely the glow discharge method using two high-voltage electrodes. In addition, plasma chemistry reactions are discussed and the formation of several chemically active compounds, such as H2O2, O, OH, HO3, N2, O2-, O-, O2, etc., which are produced in the phenomenon of electrical discharge. Most of these compounds are oxidizers that are stronger than ozone so that water treatment with a direct method of electricity release can be a means of utilizing these compounds in addition to the use of ozone in oxidation reactions. The technical review in this method will be discussed. In particular, a direct current source will be used which will increase its voltage level to achieve an optimal voltage in the formation of glow discharge, by utilizing a Zero-Voltage Switching and flyback transformer as a direct current voltage enhancing component. The results of the plasma generation experiments show that there is a high voltage discharge generated from copper electrodes which can then be applied as a direct source of contact with the oxidation reaction in the water treatment reactor.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abizar Yusa Alfiando
"Indonesia merupakan negara dengan areal perkebunan karet terluas di dunia dengan luas mencapai 3,4 juta hektar dengan tingkat produksi mencapai 1 juta ton per hektar. Sebesar 55 karet alam yang dihasilkan digunakan oleh industri manufaktur ban. Industri ban di Indonesia merupakan salah saru komuditas ekspor yang menjajikan dengan nilai mencapai US 1,6 milyar pada tahun 2014. Dalam upaya untuk lebih meningkatkan daya saya produk ban di pasar internasional maka dilakukanlah pengembangan teknologi ban, salah satunya adalah modifikasi dari bahan baku ban. Karet alam sebagai bahan baku ban memiliki elastisitas dan kekuatan tarik yang baik, tetapi memiliki nilai modulus kekakuan yang rendah. Salah satu upaya mengatasinya adalah dengan menambahkan additif pada proses manufaktur ban. Starch yang banyak ditemukan pada tumbuhan-tumbuhan hijau memiliki nilai modulus kekakuan yang lebih baik dari pada karet alam, sehingga dapat digunkan sebagai additif yang tepat untuk ban. Tetapi starch yang merupakan unsur polar akan sulit untuk dicampurkan dengan karet alam yang merupakan unsur non-polar. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyatukannya adalah dengan menggunakan glow discharge electrolysis plasma GDEP yang menghasilkan energi tinggi pada prosesnya sehingga dapat memicu terbentuknya ikatan. Proses grafting dengan mengunakan metode GDEP ini antara karet alam yang masih dalam bentuk emulsi atau yang lebih dikenal dengan sebutan latex dengan starch diharapkan akan menghasilkan ikatan eter C-O , sehingga akan meningkatkan kompatibilitas dari additif. Proses GDEP dilakukan dengan menggunakan variasi waktu t 5, 10, dan 15 menit serta variasi tegangan V 612.9 V, 658.3 V, dan 703.7 V. Kemudian produk latex-starch hibrida dikarakterisasi dengan menggunakan pengujian FT-IR, sessile drop, STA, dan persen yield. Dari hasil pengujian ini dapat diketahui bahwa proses grafting antara latex dan starch dapat menghasilkan produk latex-starch hibrida yang ditunjukan dengan munculya ikatan eter C-O dari hasil pengujian FT-IR. Produk yang dihasilkan memiliki sifat permukaan yang hidrofilik, selain itu juga memiliki nilai tegangan permukan yang lebih tinggi dari latex sehingga kompatibilitasnya sebagai additif juga baik dengan stabilitas termal yang serupa dengan latex. Pada proses sintesisnya ditemukan waktu t dan tegangan optimum untuk menghasilakn produk yang efisien adalah 10 menit dan 658.3 V secara berturut-turut.

Indonesia as the biggest natural rubber plantation in the world have 3.4 million hectare plantation with production capacity 1 million ton per hectare. 55 natural rubber form indonesia used by tire manufacture industry. Tire industry in Indonesia is one of promised export comodity with the value reach US 1.6 billion in 2014. To improve the competitivenes tire form Indonesia in the international market, the technolgy of tire have to improve too. One of the methode is modification the raw material of tire. Natural rubber as the raw material have good elsticity and tensile strength, but it have low stiffnes modulus. So additive must be added to improve this properties. Starch with good stiffnes modulus property is one of the choice to be used as a tire additive. But starch is polar and it can not be mixed with non polar natural rubber. Glow discharge electrolysis plasma GDEP that produce high energy is used as a method to bond between starch and latex as an emulsion phase of nutural rubber. Hybrid latex starch is produced by grafting latex with starch using GDEP method and they are conected by ether C O bonding, so it can improve the compatiblity between tire additive and natural rubber. The GDEP procces were used time V variation of 5, 10, 15 minute and voltage V variation of 612.9 V, 658.3 V, and 703.7 V. Hybrid latex starch product were characterizized using FT IR, sessile drop test, STA, and yield percent anlysis methode. Eters bonding C O between starch and latex in hybrid latex starch was founded in FTIR data. The product have a good hidrofilicity properties and the surface tension is higher than latex, so the compatiblity was improved when it using as a tire additive with same thermal stablity as natural rubber. In the synthesis procces was founded there is an optimum time and voltage to produced a good product in 10 minute and 658.3 V respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alicia Elke Christianti
"Senyawa polutan berbahaya dalam limbah cair industri berupa diklorofenol (DCP) didegradasi dengan menggunakan plasma ozon nanobubble untuk menyisihkan atom klorin yang terdapat dalam beberapa isomer berdasarkan letaknya pada cincin aromatik. Teknologi yang digunakan untuk menyisihkan DCP adalah Reaktor Plasma Dielectric Barrier Discharge (DBD) yang dikombinasikan dengan teknologi nanobubble karena dinilai memiliki tingkat efisiensi energi tinggi. Reaktor ini menerapkan proses oksidasi lanjutan (AOP) dengan mengandalkan spesi aktif kuat yaitu radikal •OH dan juga ozon (O3). Penelitian dilakukan menggunakan limbah sintetis 2,4-DCP dan 2,5-DCP dengan konsentrasi 50 ppm yang dipaparkan ozon nanobubble selama 30 menit dengan memvariasikan jenis fluida gas, laju alir gas, tegangan reaktor, dan pH limbah cair. Berdasarkan percobaan, persentase penyisihan DCP paling tinggi yaitu 2,4-DCP sebesar 100% dan 2,5-DCP sebesar 99,88% pada kondisi operasi pH larutan 10, tegangan reaktor 17 kV, dan laju alir oksigen sebesar 5 L/min.

Hazardous pollutant compound in industrial wastewater in the form of dichlorophenol (DCP) is degraded using plasma ozone nanobubble to remove chlorine atoms that varies as multiple isomers according to the chlorine atom position in the aromatic ring. The technology used to eliminate DCP levels in wastewater is Dielectric Barrier Discharge (DBD) plasma reactor combined with nanobubble technology that has high efficiency. This reactor implements advanced oxidation processes (AOPs) by relying on strong active species namely •OH radical and ozone (O3). This study is done by exposing 50 ppm 2,4-DCP and 2,5-DCP synthetic wastewater to plasma ozone nanobubble for 30 minutes by varying the type of gas fluid, gas flowrate, reactor voltage, as well as solvent’s pH. Based on experiments, the highest percentage of DCP degradations are 100% for 2,4-DCP and 99,88% for 2,5-DCP with operating conditions at solvent’s pH of 10, 17 kV of reactor voltage, and oxygen flowrate of 5 L/min."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Priyogoreno Adiwidodo
"Pada penelitian ini dilakukan percobaan pengolahan air limbah yang mengandung amonia menggunakan metode CGDE. Amonia yang berasal dari limbah dan polutan dapat mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan limbah air yang mengadung amonia untuk meminimalisir jumlah amonia yang memasuki sumber-sumber air yang dipakai oleh manusia. Pengolahan limbah amonia telah dilakukan dalam beberapa metode yaitu dengan menggunakan kultur bakteri Nitrosomonas sp. dan bakteri Nitrobacter sp, menggunakan radikal hidroksil (OH?) yang dihasilkan dari photolysis H2O2, dan menggunakan proses kontak fasa uap. Contact Glow Discharge Electrolysis (CGDE) atau elektrolisis plasma adalah metode yang dapat menghasilkan radikal hidroksil (OH?) dimana radikal hidroksil tersebut merupakan spesies aktif non-selektif yang dapat mendegradasi berbagai macam komponen. Pada penelitian ini CGDE dilakukan dengan beberapa variasi yaitu variasi konsentrasi elektrolit, variasi konsentrasi limbah amonia, serta variasi penambahan katalis. Dari hasil penelitian didapat kondisi yang optimum yaitu dengan menggunakan larutan elektrolit dengan konsentrasi 0,02 molar dan tidak menggunakan katalis dimana persentasi degradasi yang dihasilkan mencapai 81,99 % dengan konsumsi energi untuk mendegradasi amonia mencapai 592.131,6 kilojoule/mol amonia terdegradasi.

In this research, amonia contained waste water treatment will use CGDE methods. Ammonia comes from waste water as a pollutant that influences human?s health and environment. Therefore it is necessary to treat ammonia contained waste water to minimize the amount of ammonia that contaminate human?s water sources. Ammonia waste water treatment recently observed by some methodes like using some bacterias like Nitrosomonas spand Nitrobacter sp. The other ways are by using hysroxyl radical (OH?) generated from H2O2 photolysis and by using vapour phase contact. Contact Glow Discharge Electrolysis (CGDE) is a method that can generate hydroxyl radical where hydroxy radical itself is a non-selective active species that can degradate much components. Inthis research, CGDE is runned in some variations such as various lectrolyte consentrations, various ammonia concentration and in addition of catalyst. This research generate optimum condition from using 0,02 molar electrolyte concentration without catalyst where ammonia degradation percentation reachs 81,99 % while consumting energy to degradate as much as 592.131,6 kilojoule / mol degradated ammonia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43768
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>