Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97329 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reihan Putra
"ABSTRAK

3D printer merupakan sumber daya yang terus berkembang dan bertambah penggunanya, baik digunakan dari konsumer kecil hingga industrial. Penggunaan 3D printer pada umumnya masih menggunakan cara konvensional dimana pengguna harus mengoperasikan alat ditempat secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun Remote 3D printer sehingga 3D Printer bisa diakses secara wireless dan melakukan analisis pada skenario indoor yaitu 6 skenario dengan jenis penghalang yang berbeda-beda untuk mendapatkan kondisi optimal dari perangkat agar bisa bekerja secara maksimal. Raspberry pi bekerja sebagai server antara 3D printer dengan user sehingga user dapat memonitor dan mengendalikan 3D printer dari perangkat lain secara web-based. Berdasarkan pengujian didapat performansi sistem bekerja dengan optimum pada skenario LoS dengan nilai RSSI -65 dBm dan nilai throughput 1.4 x 107 Bits/s untuk sistem monitoring.

 



ABSTRACT
3D printer
is a growing resources that number of users keep increasing. Both are used from small to industrial consumers. The use of 3D printers in general is still using conventional methods where the user have to operate the printer directly. This study aims to design remote web-based 3D Printer so it can be operated wirelessly, then analyze the communication performance of Remote 3D printer in indoor scenario which varied by the kind of barrier used into 6 scenarios to obtain optimal conditions of the device in order to work optimally. Raspberry pi works as a server between 3D printers and users so that users can monitor and control 3D printers from other devices on a web-based basis. Based on the testing, it is found that the system performance works with the optimum in the LoS scenario with a RSSI value of -65 dBm and a throughput value of 1.4 x 107 Bits / s for the monitoring system.

 

 

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosua Tresno Surojo
"ABSTRAK
Pembuatan objek tiga dimensi menggunakan 3D printer membutuhkan suatu mikrokontroler yang dapat bekerja dengan optimal untuk mengatur pergerakan peleleh filamen agar objek yang dibentuk memiliki kualitas terbaik. Proses pembentukan suatu objek sering kali membutuhkan waktu berjam-jam sehingga jika terjadi pemutusan listrik secara mendadak maka 3D printer harus melakukan pengulangan proses pembentukan objek dari awal. Peleleh filamen juga perlu dijaga agar suhu peleleh selalu terjaga di nilai yang sudah ditentukan sesuai karakteristik filamen yang digunakan tetapi seringkali suhu peleleh filamen tidak terjaga dengan baik. Selain itu, pengukuran kedataran heating bed 3D sprinter yang masih menggunakan waterpas memiliki akurasi pengukuran yang tidak terlalu bagus. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya fitur auto continue printing berdasarkan nomor line command terakhir yang dijalankan oleh 3D printer, hot end PID tuning untuk mencari konstanta PID optimal dan auto bed leveling. Ketiga fitur diatas berbasis mikrokontroler Arduino Mega 2560 dipadu dengan single board computer Raspberry Pi 3 menggunakan bahasa pemrograman C++.

ABSTRACT
Creating a three dimensional object using 3D printer basically need a microcontroller which could work optimal to control the movement of hot end to build a 3D object with best quality. Object creation process usually took hours, furthermore if there is sudden electricity supply cut, 3D printer must start the process from zero again. Hot end temperature need to be controlled at setpoint value based on filament characteristic that used altough sometimes hot end temperature did not controlled carefully indicate from temperature deviation from set point around 20-30 Celcius degree. Following that, level measurement on 3D printer heating bed which still use waterpass has small measurement accuracy. 3D printer need to be add some features such as auto continue printing based on latest line command that run by 3D printer, hot end PID tuning to get optimum PID constant, and auto bed levelling. All of that features are based on microcontroller Arduino Mega 2560 and Raspberry Pi 3 single board computer using C++ and programming language."
2016
S65711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evans, Brian
"This book takes you beyond how to build a 3D printer, to calibrating, customizing, and creating amazing models, including 3D printed text, a warship model, a robot platform, windup toys, and arcade-inspired alien invaders. You'll learn about the different types of personal 3D printers and how they work, from the MakerBot to the RepRap printers like the Huxley and Mendel, as well as the whiteAnt CNC featured in the Apress book Printing in Plastic."
New York: Springer, 2012
e20425560
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Kentaro Alif Tanido
"3D Printing adalah metode manufaktur aditif yang menciptakan objek 3D dari model digital. Objek dibuat secara layer-by-layer dengan material seperti plastik, logam, atau bahan organik pada sebuah bed printer. Untuk objek yang lebih besar dari ukuran bed printer, mereka dibagi menjadi beberapa bagian dan disambung menggunakan metode interlocking. Penelitian ini menguji empat jenis balok (U beam, I beam, bar beam, dan hollow beam) yang terbuat dari bahan High Strength Low Alloy (HSLA) dengan tiga jenis pembebanan (lentur, aksial, dan puntir). Mekanisme interlocking menggunakan pengunci male-to-female dengan variasi panjang pengunci male. Analisis tegangan dilakukan menggunakan perangkat lunak Autodesk Inventor. Hasil penelitian menunjukkan mekanisme terbaik: U beam - panjang male locker 10 cm dengan posisi pengencang 5 cm dari pangkal; bar beam dan I beam model 1 - panjang male locker 10 cm dengan posisi pengencang 1,67 cm dari pangkal; H model 2 - panjang male locker 20 cm dengan posisi pengencang 13,33 cm dari pangkal; dan hollow beam - panjang male locker 5 cm dengan posisi pengencang 1,67 cm dari pangkal. Panjang dan posisi ini menghasilkan faktor keamanan terbesar, sehingga cocok untuk aplikasi dengan beban tersebut.

3D Printing is an additive manufacturing method that creates 3D objects from a digital model. Objects are built layer-by-layer using materials like plastic, metal, or organic matter on a printer bed. For objects larger than the printer bed, they are divided into sections and joined using interlocking methods. This research tested four types of beams (U beam, H beam, bar beam, and hollow beam) made from High Strength Low Alloy (HSLA) material with three types of loading (bending, axial, and torsion). The interlocking mechanism used male-to-female locking with variations in the male locker length. Stress analysis was conducted using Autodesk Inventor software. Results showed the best mechanisms: U beam - male locker length of 10 cm with the fastener position 5 cm from the base; bar beam and H beam model 1 - male locker length of 10 cm with the fastener position 1.67 cm from the base; H beam model 2 - male locker length of 20 cm with the fastener position 13.33 cm from the base; and hollow beam - male locker length of 5 cm with the fastener position 1.67 cm from the base. These lengths and positions yielded the largest safety factors, making them suitable for applications with those loads."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Zabrina
"Tujuan: (1) Untuk menganalisis perbedaan ukuran linier gigi dan besaran crowding antara model plaster, digital, dan 3D-printed dengan berbagai derajat keparahan crowding, (2) untuk mengetahui hubungan antara derajat keparahan crowding dengan perbedaan ukuran linier gigi dan besaran crowding antara ketiga jenis model studi.
Metode penelitian: 30 model studi dibagi menjadi tiga kelompok: crowding ringan (0-4 mm, n=10), sedang (4.01-8 mm, n=10), dan berat (≥8.01 mm, n=10). Model studi plaster direplikasi menjadi model digital melalui pemindaian dengan intraoral scanner Trios3. Data digital dicetak menjadi model 3D-printed berbahan resin dengan 3D-printer Formlabs2. Pengukuran dilakukan pada bidang mesiodistal, bukolingual, servikoinsisal, dan besaran crowding (selisih antara required space dibandingkan available space) pada 12 gigi di setiap model studi.
Hasil: Uji statistik komparatif numerik menunjukkan perbedaan ukuran linier mesiodistal, bukolingual, servikoinsisal, dan besaran crowding yang bermakna secara statistik antara ketiga jenis model studi, baik pada kondisi crowding ringan, sedang, dan berat. Perbedaan signifikan ditemukan antara model plaster-digital dan plaster-3D-printed. Analisis Bland-Altman menunjukkan level of agreement yang tinggi antara ketiga jenis model studi terlepas dari keparahan crowding. Hasil pengukuran model digital dan 3D-printed memiliki tendensi lebih besar dibandingkan dengan model plaster, namun perbedaan pengukuran antar model studi relatif kecil (<0.5 mm).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan ukuran linier gigi dan besaran crowding antara model plaster, digital, dan 3D-printed yang siginifikan secara statistik namun tidak relevan secara klinis, terlepas dari keparahan crowding. Derajat keparahan crowding tidak mempengaruhi besar perbedaan pengukuran gigi pada ketiga jenis model studi.

Objectives: (1) To analyze tooth size and crowding measurement differences between plaster, digital, and 3D-printed models with different degrees of crowding, (2) to find the association between severity of crowding with tooth size and crowding measurement differences on three types of study models.
Methods: 30 models were divided into three groups; mild crowding (0-4 mm; n=10), moderate crowding (4.01-8 mm, n=10), and severe crowding (≥8.01 mm, n=10). Plaster models were scanned with Trios3 intraoral scanner into digital models. .STL data were then produced into resin models with Formlabs2 3D-printer. Mesiodistal, buccolingual, servicoincisal, and crowding were measured on 12 teeth in each model.
Results: Comparative statistical test found significant tooth size and crowding measurement differences between three types of study models in all category of crowding. Post-hoc tests showed significant differences between plaster-digital models and plaster-3D-printed models. Bland-Altman plots displayed high level of agreement between three types of study models regardless of severity of crowding. Digital and 3D-printed model measurements were found likely to be larger than plaster model, although the differences in four measured parameters were relatively small (<0.5 mm).
Conclusions: Differences of linier tooth size and crowding measurements on plaster, digital, and 3D-printed models were found to be statistically significant, although clinically irrelevant, irrespective of degrees of crowding. No association was established between severity of crowding and measurement differences between three types of study models.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diegel, Olaf
"This book provides a wealth of practical guidance on how to design parts to gain the maximum benefit from what additive manufacturing (AM) can offer. It begins by describing the main AM technologies and their respective advantages and disadvantages. It then examines strategic considerations in the context of designing for additive manufacturing (DfAM), such as designing to avoid anisotropy, designing to minimize print time, and post-processing, before discussing the economics of AM.
The following chapters dive deeper into computational tools for design analysis and the optimization of AM parts, part consolidation, and tooling applications. They are followed by an in-depth chapter on designing for polymer AM and applicable design guidelines, and a chapter on designing for metal AM and its corresponding design guidelines. These chapters also address health and safety, certification and quality aspects. A dedicated chapter covers the multiple post-processing methods for AM, offering the reader practical guidance on how to get their parts from the AM machine into a shape that is ready to use. The books final chapter outlines future applications of AM. "
Singapore: Springer Nature, 2020
e20505492
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"3D imaging, analysis and applications brings together core topics, both in terms of well-established fundamental techniques and the most promising recent techniques in the exciting field of 3D imaging and analysis.
Composed of three sections, the first examines 3D imaging and shape representation, the second, 3D shape analysis and processing, and the last section covers 3D imaging applications. "
London: Springer, 2012
e20406290
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Amir
"Dalam tugas akhir ini dibahas mengenai bagaimana memperagakan obyek dimensi 3 ke dalam layar komputer. ObyeK yang di ambil adalah obyek yang telah diketahui model matematiknya. Dalam hal ini diambil beberapa bentuK Konikoida sebagai obyek peraga."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S27222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Aji Apriana
"Triclustering merupakan salah satu metode data mining yang juga merupakan pengembangan dari metode biclustering dan clustering. Metode tersebut mengelompokkan set data berupa matriks tiga dimensi (gen, kondisi, dan waktu) menjadi kelompok-kelompok submatriks yang memiliki kesamaan satu sama lain. Salah satu algoritma dari analisis triclustering adalah Extended Dimension Iterative Signature Algorithm (EDISA). Algoritma ini mempertimbangkan jarak Pearson antara tiap gen dan kondisi terhadap vektor rata-rata sebagai ukuran kemiripan. Proses pertama dari EDISA adalah langkah preprocessing yaitu menghapus gen yang memiliki nilai ekspresi gen yang berbeda sangat signifikan dengan nilai ekspresi gen lainnya. Lalu langkah selanjutnya yaitu memilih sebanyak s sampel gen dengan cara memilih satu gen secara random untuk menjadi seed gen, lalu mencari sebanyak s-1 gen yang memiliki jarak Pearson terdekat dengan seed gen tersebut. Tahap berikutnya membuat vektor bobot gen dan kondisi, lalu memasangkannya dengan sampel gen yang telah terpilih, kemudian menghitung vektor rata-ratanya. Proses selanjutnya yaitu proses iterasi di mana setiap gen dan kondisi yang memiliki jarak Pearson terhadap vektor rata-rata di atas ambang batas tertentu (TG dan TG, keduanya merupakan ukuran seberapa baik keselarasan suatu gen dan kondisi terhadap rata-rata kandidat tricluster) harus dihapus karena dianggap tidak memiliki kemiripan yang cukup dengan anggota tricluster lain pada setiap iterasinya. Proses selanjutnya adalah postprocessing yang bertujuan untuk menggabungkan tricluster yang memiliki kemiripan untuk dijadikan tricluster yang lebih besar dan dijadikan sebagai kumpulan tricluster final. Algoritma ini diterapkan pada data ekspresi gen penyakit paru-paru. Penerapan algoritma tersebut menggunakan beberapa skenario dengan nilai Tg dan TG yang berbeda. Hasil dari penerapan pada data ekspresi gen penyakit paru-paru diperoleh bahwa semakin besar nilai TG, maka jumlah gen yang dapat masuk ke dalam tricluster makin banyak, dan semakin besar nilai TG, maka jumlah kondisi yang dapat masuk ke dalam tricluster juga makin banyak. Selain itu, dilakukan evaluasi dari tricluster menggunakan nilai Tricluster Diffusion Score (TD Score) untuk mencari skenario terbaik. Didapat bahwa skenario terbaik merupakan skenario dengan nilai Tg=0,3 dan nilai TG=0,2. Melalui algoritma ini dapat dideteksi gen-gen yang dapat membedakan karakteristik pasien yang berpenyakit paru-paru dan pasien yang sehat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Gunawan
"[ABSTRAK
Konsep 3D imaging diperlukan agar hasil pencitraan yang didapat lebih detail. Dari sekian metode 3D imaging, anaglyph adalah salah satu metode untuk menciptakan pencitraan 3D dan metode ini telah diaplikasikan untuk sistem surveillance pada rover di Mars.
Efek-efek depth perception, binocular depth, dan efek lain-nya dari metode analgyph dimanfaatkan untuk aplikasi sistem prototipe 3D surveillance. Dan proses pembuatan anaglyph dalam aplikasi tersebut dibuat tanpa melewati post processing sehingga bisa dipantau secara real time. Dengan menggunakan prototipe yang dibangun, teknik-teknik pembuatan citra anaglyph serta dari hasil eksperimen yang dilakukan, didapatkan kesimpulan-kesimpulan pembuatan sistem anaglyph secara real time dan tanpa post processing untuk sistem surveillance. Dan juga harapan dari hasil penelitian ini bisa menjadi referensi untuk sistem visualisasi berbasis anaglyph secara real time yang lebih lanjut, misalkan untuk aplikasi robot.
ABSTRAK
3D imaging concept is needed for getting more detailed result from an image. From various kind of 3D imaging method, anaglyph is one method to produce 3D image and this method itself has applied in the surveillance system on the Mars' rover.
Such effect like depth perception, binocular depth, and any other effect from anaglyph's method are used for application of prototype 3D surveillance system. And also it does not need any post processing in creating the anaglyph image itself so that it can be viewed in real time.
Finally, some conclusions in creating non post processing and real time anaglyph's system has been reached due to the experimental results by using this prototype and techniques in creating anaglyph image. And also hoped this experimental results could be a future reference for advance application that using anaglyph visualization., 3D imaging concept is needed for getting more detailed result from an image. From various kind of 3D imaging method, anaglyph is one method to produce 3D image and this method itself has applied in the surveillance system on the Mars' rover.
Such effect like depth perception, binocular depth, and any other effect from anaglyph's method are used for application of prototype 3D surveillance system. And also it does not need any post processing in creating the anaglyph image itself so that it can be viewed in real time.
Finally, some conclusions in creating non post processing and real time anaglyph's system has been reached due to the experimental results by using this prototype and techniques in creating anaglyph image. And also hoped this experimental results could be a future reference for advance application that using anaglyph visualization.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S54226
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>