Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118728 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Baby Asrofa
"ABSTRAK
Pencahayaan merupakan salah satu hal yang penting dalam melakukan suatu aktivitas kerja. Cahaya terdiri dari dua sumber utama yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan. Sumber cahaya alami memiliki karakteristik yang tidak dapat diubah dan merupakan sumber cahaya yang sudah tersedia oleh alam sehingga manusia tidak dapat merubah karakteristik maupun kekuatan cahayanya. Berbeda dengan sumber cahaya buatan. Sumber cahaya buatan merupakan lampu memiliki karakteristik dapat diatur tingkat pencahayaannya. Hal ini karena lampu terdiri dari komponen-komponen yang mampu disediakan dan diatur oleh manusia. Lampu juga memiliki beberapa jenis yang dibedaan dari material pembuatannya. Dengan adanya karakteristik lampu beserta pencahayaan yang dapat diatur maka lampu juga memiliki fungsi yang berbeda. Hal ini dapat dibedakan berapa besar tingkat pencayaan pada lampu untuk menerangi suatu ruang atau bidang kerja. Kuat pencahayaan pada suatu lampu menerangi ruangan dapat diukur dengan menggunakan lux meter. Sehingga pencahayaan memiliki standar-standar untuk menerangi setiap ruangan berbeda

ABSTRACT
Lighting is one of the important things in doing a work activity. Light consists of two main sources, namely natural light sources and artificial light sources. Natural light sources have characteristics that cannot be changed and are a source of light that is availableby nature so that humans cannot change the characteristics or strength of their light. Unlike the artificial light source. An artificial light source is a lamp that has characteristics that can be adjusted to its lighting level. This is because the lightsconsist of components that can be provided and regulated by humans. The lamp also has several types that are distinguished from the manufacturing material. With the characteristics of the lights and lighting that can be adjusted, the lights also have different functions. It can be distinguished how much the level of illumination on the lamp to illuminate a space or field of work. Strong lighting on a lamp illuminating a room can be measured using lux meters. So lighting has standards to illuminate each room differently.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Dwi Risandy
"Permintaan daya energi listrik seiring berjalannya waktu meningkat hal ini karena menyangkut dengan kebutuhan bergeraknya ekonomi dan membantu mempermudah dalam kehidupan sehari, tanpa terkecuali institusi Pendidikan yaitu Fakultas Teknik Universitas Indonesia, yaitu gedung Mochtar Riady Plaza Quantum MRPQ , fungsi gedung diantaranya sebagai ruang rapat dosen, auditiorium, laboratorium, riset menjadikan gedung ini fundamental bagi Departemen Teknik Elektro, menggunakan peralatan listrik, yang membuat pemakaian listrik bervariasi setiap harinya. Maka dari itu diperlukan analisis kualitas daya untuk mengetahui mutu kelistrikan gedung tersebut. Diperoleh nilai tegangan maksimum dan minimum sebesar MRPQ yang didirikan pada Tahun 2008 dengan kapasitas tegangan yang diberikan dari transformator sebesar 0,38 kV, dengan tegangan maksimum yaitu 229,45 V dan minimum 214,60 V, arus maksimum dan minimum per fasa 34,86 A dan 25,48 A Terdapat berbagai macam kegiatan terjadi, namun masih terasa kurangnya pemahaman serta implementasi akan pentingnya akan konservasi energi listrik dan penggunaannya.

Demand for electrical energy over time increases this because it involves the need for economic moves and help simplify the day to day life, without exception, educational institutions i.e Faculty of Engineering University of Indonesia, the building Mochtar Riady Plaza Quantum MRPQ , building functions such as lecturers meeting room , auditiorium, laboratory, research purposes makes this building fundamental for the Department of Electrical Engineering, using electrical equipment, which makes the use of electricity varies every day. Therefore the required quality of power analysis to determine the electrical quality of the building. Maximum and minimum voltage values obtained MRPQ were established in 2008 with a given voltage capacity of the transformer of 0.38 kV, with a maximum voltage of 229.45 V and a minimum of 214.60 V, the maximum and minimum currents per phase 34 , 86 A and 25.48 A There is a wide range of activities going on, but there is still a lack of understanding and implementation importance of conserving electrical energy and its use."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ratnawisesa
"Saat seorang murid melalui proses belajar, terdapat berbagai faktor ergonomi lingkungan yang dapat mempengaruhi proses tersebut seperti akustik dan pencahayaan dari ruang yang digunakan sebagai prasarana belajar. Di lingkungan universitas, ruang auditorium dapat digunakan sebagai ruang perkuliahan untuk mata kuliah yang memiliki peserta berjumlah banyak. Penelitian ini fokus untuk mengetahui keadaan akustik dan pencahayaan ruang auditorium sebagai ruang perkuliahan di Universitas Indonesia. Hasil dari penelitian yang berbasis pada dua ruang auditorium di Universitas Indonesia ini menunjukkan kedua ruang auditorium ini belum dapat memenuhi kriteria akustik dan pencahayaan yang ada untuk mendukung kegiatan belajar.

When a student goes through the learning process, there are several environmental ergonomic factors that can affect the process such as acoustic and lighting condition of the room that is used. At universities, auditoriums can be used as lecture rooms for lectures that have a large amount of participants. This research is focused on discovering the acoustic and lighting condition of auditoriums used as lecture halls at University of Indonesia. The result of this research that based on two auditoriums in University of Indonesia shows that these two auditoriums have not met the acoustic and lighting criteria set for supporting learning process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42002
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Afif Fachri
"Keberadaan sumber cahaya yang sesuai adalah salah satu faktor terpenting dalam mendukung kegiatan belajar mengajar yang nyaman di ruang kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengaudit sistem pencahayaan eksisting pada ruang kelas gedung EC FTUI, kemudian dilakukan penggantian lampu eksisting dengan lampu LED yang dapat memenuhi kebutuhan standar pencahayaan pada ruang kelas, sesuai pada SNI 03-6575-2001 yaitu 250 lux. Berdasarkan hasil pengukuran, dapat diketahui bahwa pencahayaan alami dan buatan sudah memenuhi standar pencahayaan dengan kesesuaian 334,66%. Akan tetapi, pencahayaan dari sumber buatan saja masih belum memenuhi standar pencahayaan, di mana kesesuaian pencahayaan buatan dengan standar adalah 56,7%. Penggantian lampu akan dilakukan dengan dua skenario. Skenario pertama adalah skenario penggantian lampu tanpa mengubah titik lampu aktual, sedangkan skenario kedua adalah skenario penggantian lampu bersamaan dengan pengubahan titik lampu yang disesuaikan dengan dimensi ruangan. Hasil analisis menunjukkan rata-rata pencahayaan lampu pengganti skenario 1 sebesar 298,5 lux dan skenario 2 sebesar 309,4 lux. Penggantian lampu kedua skenario juga berdampak kepada konsumsi energi listrik per hari masing-masing sebesar 10,4192 kWh dan 10,8384 kWh. Berdasarkan analisis biaya, biaya penggantian lampu yang dibutuhkan pada skenario 1 dan skenario 2 masing-masing sebesar Rp60.953.114,08 dan Rp58.231.375,92. Selain itu, biaya operasional lampu penggantian skenario 1 dan skenario 2 masing-masing sebesar Rp2.408.416,03 dan Rp2.505.312,06 setiap tahunnya.

The existence of an appropriate light source is one of the most important factors in supporting comfortable teaching and learning activities in the classroom. This study aims to audit the existing lighting system in the classrooms of the EC FTUI building, then replace the existing lamps with LED lamps that can meet the needs of lighting standards in classrooms, according to the SNI 03-6575-2001, which is 250 lux. Based on the measurement results, it can be seen that natural and artificial lighting has met the lighting standards with 334.66% suitability. However, lighting from artificial sources alone still does not meet lighting standards, where the suitability of artificial lighting with standards is 56,7%. Lamp replacement will be carried out in two scenarios. The first scenario is a lamp replacement scenario without changing the actual lamp point, while the second scenario is a lamp replacement scenario along with changing the lamp point according to the dimensions of the room. The results of the analysis show that the average replacement lamp lighting for scenario 1 is 298.5 lux and scenario 2 is 309.4 lux. The replacement of lamps in both scenarios also has an impact on electricity consumption per day by 10.4192 kWh and 10.8384 kWh, respectively. Based on the cost analysis, the cost of replacing the lamps required in scenario 1 and scenario 2 is Rp60,953,114.08 and Rp58,231,375.92, respectively. In addition, the operational costs for replacement lamps in scenario 1 and scenario 2 are Rp2,408,416.03 and Rp2,505,312.06, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasuhut, Mohammad Almas
"Sistem pencahayaan pada sebuah bangunan atau tempat kerja menjadi aspek yang penting dalam kehidupan kita karena sistem pencahayaan dapat mempengaruhi produktivitas para pekerja yang sedang bekerja di bangunan tersebut. Penelitian ini berlokasi pada ruang studio yang terletak di Gedung Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Hasil audit menunjukkan bahwa 100% ruang studio yang dimiliki belum memenuhi standar pencahayaan yang berlaku di Indonesia, yaitu SNI 03-6575-2001. Maka, perlu adanya desain penggantian tata pencahayaan pada setiap ruang studio yang terdapat pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia atau disebut dengan skenario. Skenario penggantian tersebut terdiri dari 2 jenis, yaitu skenario 1 dan skenario 2. Skenario pertama dilakukan dengan mengganti lampu aktual dengan lampu baru dengan lumen yang lebih besar tanpa adanya perubahan dari titik lampu tersebut. Dan skenario 2 dilakukan dengan penggantian lampu aktual dengan lampu baru yang berbeda dengan skenario 1 dengan adanya penambahan dan pengubahan titik lampu pada ruangan. Lampu yang digunakan untuk skenario 1 dan 2 merupakan lampu jenis hemat energi, yaitu LED(Light Emitting Diode). Hasil dari analisis desain penggantian skenario 1 dan 2 menunjukkan bahwa skenario 1 dan 2 mampu memperbaiki tingkat pencahayaan setiap ruangan dengan rata-rata kesesuaian dengan standar sebesar 120,15% dan 118,685%. Dan juga, lampu yang digunakan masing-masing skenario meningkatkan efikasi cahaya dibandingkan dengan pencahayaan aktual dengan selisihnya sebesar 63 dan 120 lm/W. Lalu, juga terdapat hasil analisis konsumsi energi yang menunjukkan bahwa terdapat peningkatan konsumsi energi listrik per hari dari lampu masing-masing sebesar 13,528 dan 3,552 kWh. Dan terakhir, terdapat analisis biaya yang menunjukkan kenaikan biaya instalasi masing-masing sebesar Rp Rp170.200.492,00 dan Rp616.922.500,00 dan kenaikan biaya operasional sebesar Rp4.880.554,00 dan Rp2.920.837,00.

Lighting systems in a building or workplace become an important aspect of our lives because lighting systems can affect the productivity of workers who are working in the building.  This research is located in a studio room located in the Architecture Department Building of the Faculty of Engineering, University of Indonesia. The audit results showed that 100% of the studio space owned did not meet the lighting standards that apply in Indonesia, namely SNI 03-6575-2001. Therefore, there is a need to design lighting replacement in every studio room contained in the Faculty of Engineering, University of Indonesia or called a scenario. The replacement scenario consists of 2 types, namely scenario 1 and scenario 2. The first scenario is done by replacing the actual lamp with a new lamp with a larger lumen without any change from the lamp point. And scenario 2 is done by replacing the actual lamp with a new lamp that is different from scenario 1 with the addition and alteration of light points in the room. The lights used for scenarios 1 and 2 are energy-efficient types of lights, namely LEDs (Light Emitting Diode). Results from scenario replacement design analysis 1 and 2 showed that scenarios 1 and 2 were able to improve the lighting level of each room with average conformity to the standard of 120.15% and 118.685%. Also, the lights used in each scenario increase the efficacy of light compared to actual lighting by a difference of 63 and 120 lm/W. Then, there are also the results of energy consumption analysis that shows that there is an increase in electricity consumption per day from lamps by 13,528  and 3,552 kWh, respectively. And finally, there is a cost analysis that shows an increase in installation costs of Rp170.200.492,00 and Rp616,922,500.00 and an increase in operating costs of Rp4,880,554.00 and Rp2,920,837.00, respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faris Baskoro
"Pengaturan pencahayaan yang baik akan memberikan kenyamanan pada saat melakukan aktivitas dan akan meningkatkan produktivitas. Penelitian ini melakukan audit sistem pencahayaan internal pada ruang kelas di Gedung S Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Dari hasil audit yang dilakukan pada siang hari, semua ruang kelas pada Gedung S FTUI telah memenuhi standar SNI 03-6575-2001. Namun, terdapat beberapa kelas yang memiliki persebaran cahaya yang buruk sehingga beberapa area bidang kerja pada tidak mendapatkan cahaya yang memenuhi standar. Pergantian sistem pencahayaan dengan tujuan untuk mendapat persebaran cahaya yang lebih baik dan merancang sistem pencahayaan yang lebih hemat energi. Desain dilakukan dengan tiga skenario. Skenario 1 dilakukan dengan mengganti lampu tanpa merubah titik lampu. Skenario 2 dilakukan dengan mengganti lampu dan merubah titik lampu. Skenario 3 menargetkan penambahan lampu dan titik lampu hanya pada ruangan yang memiliki masalah penyebaran cahaya dari hasil pengukuran. Ketiga skenario tersebut disimulasikan dengan kondisi malam hari dan siang hari. Hasil dari analisis desain pergantian menunjukkan bahwa persebaran cahaya pada skenario 2 adalah yang terbaik dari ketiga skenario tersebut dengan penghematan konsumsi energi sebesar 97,33 kWh dan penghematan biaya sebesar Rp9.745.493.

Lighting is one important aspect in human’s life. A good lighting system can provide convenience of sight on daily activities which, furthermore, can affect productivity. This research evaluates the lighting system in classrooms at S building of University of Indonesia. The result finds that every classroom has meet the lighting standards of SNI 03-6575-2001. However, some classroom has a problem in the light distribution across the room that cause certain area does not get enough lighting based on the standards. Three replacement scenarios are done to solve the problem and to make a system with lower energy consumptions. Scenario 1 is done by replacing all the lamp with new LED lamps. Scenario 2 is done by replacing all the lamp with the addition of changing the lights point of the room. Scenario 3 is done by adding lights only in the class that has problem with the light distribution. The study from the simulation shows that implementation of scenario 2 has successfully reduced the energy consumption by 97.33 kWh and reduced the cost by Rp9,745,493."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Haritsyafah
"Pembumian (grounding) listrik merupakan sebuah sistem pentanahan untuk menghilangkan perbedaan potensial pada suatu instalasi listrik, sehingga kebocoran tegangan atau arus dapat langsung dialirkan ke tanah. Sistem pentanahan disini diperlukan untuk melindungi bangunan dan peralatan dari aliran listrik akibat gangguan sambaran petir. Grounding juga bisa berfungsi untuk melindungi alat elektronik dari kebocoran arus listirk. Dikarenakan banyak fungsi sistem pentanahan(grounding), maka grounding merupakan suatu sistem yang sangat vital bagi suatu bangunan, dan instalasi suatu sistem pentanahan di suatu gedung sebaiknya perlu diperhatikan agar fungsi-fungsi dari grounding itu sendiri bisa digunakan secara optimal. Penelitian pengukuran sistem pentanahan ini dilakukan di gedung Departemen Teknik Elektro, Departemen Teknik Mesin, dan Departemen Arsitektur Universitas Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kelayakan sistem grounding di gedung-gedung tersebut. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat maka penulis melakukan pengukuran sebanyak 3 kali. Dalam penelitian ini meninjau berbagai elemen seperti struktur tanah, kondisi tanah, serta kondisi lingkungan. Hasil yang didapat dari pengukuran dengan menggunakan earth tester yakni ketujuh objek yang diukur nilai pentanahannya sudah sesuai dengan standar PUIL 2000 yakni sebesar 5 Ω, dilihat dari hasil pengukuran nilai pentanahan di gedung Departemen Teknik Elektro, Departemen Teknik Mesin, serta Departemen Arsitektur ini maka bisa dikatakan “baik dan optimal’’ untuk sebuah sistem grounding. Setelah melakukan penelitian ini, maka penulis bisa menyimpulkan bahwa ketujuh objek yang diteliti sudah sesuai dengan standar PUIL 2000 dan instalasi pentanahannya masih cukup optimal.

Electrical grounding is a grounding system to eliminate potential differences in an electrical installation, so that voltage or current leakage can be directly channeled to the ground. The grounding system here is needed to protect buildings and equipment from electricity due to lightning strikes. Grounding can also serve to protect electronic devices from leakage current. Due to the many functions of the grounding system, grounding is a very vital system for a building, and the installation of a grounding system in a building should be considered so that the functions of the grounding itself can be used optimally. This grounding system measurement research was conducted in the building of the Department of Electrical Engineering, Department of Mechanical Engineering, and Department of Architectural, University of Indonesia. The purpose of this research is to evaluate the feasibility of the grounding system in these buildings. To get more accurate results, the author took measurements 3 times. This study reviewed various elements such as soil structure, soil conditions, and environmental conditions. The results obtained from measurements using an earth tester are that the seven objects measured grounding value is in accordance with PUIL 2000 standards of 5 Ω, seen from the measurement results of the grounding value in the building of the Department of Electrical Engineering, Department of Mechanical Engineering, and Department of Architecture, it can be said "good and optimal" for a grounding system. After conducting this research, the author can conclude that the seven objects studied are in accordance with the PUIL 2000 standard and the grounding installation is still quite optimal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa Fuadi
"

Tujuan dari makalah ini adalah untuk menguji efisiensi energi melalui studi kinerja dalam siklus kompresi uap untuk auditorium di Universitas Indonesia menggunakan refrigeran alami R290. Pemasangan sistem chiller yang merupakan yang pertama di Indonesia dalam lembaga akademis sangat relevan mengingat minat dan penelitian mengenai penerapan sistem pendingin menggunakan ODP dan GWP yang relatif rendah sebagai alternatif untuk menggantikan HCFC-22. Ditemukan bahwa COP tertinggi selama 64% beban pendinginan parsial adalah 4,27 pada inlet air suhu adalah 8,9ºC. COP maksimum selama 75% muatan parsial adalah 5,25 pada inlet air suhu 6,8 ºC. Kapasitas pendinginan adalah 125,93 kW dan 148,39 kW masing-masing selama 64% dan 75%.


The purpose of this paper is to examine energy efficiency through the study of performance in vapour compression cycle for auditorium in University of Indonesia using natural refrigerant R290. The installation of the chiller system which is the first in Indonesia within academic institution is particularly relevant in light of the gaining interest and research regarding the implementation of refrigeration system utilizing relatively low ODP and GWP refrigerant as alternative to replace the refrigerant HCFC-22. It is found that the highest COP during 64% partial cooling load is 4.27 at temperature water inlet is 8.9ºC. The maximum COP during 75% partial load is 5.25 at temperature water inlet is 6,8 ºC. The cooling capacity are 125.93 kW and 148.39 kW during 64% and 75% load, respectively.

"
2019
T53332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arkhan Pradanugraha
"Gedung K FTUI memiliki beberapa ruang perkuliahan yang masih kurang dalam tingkat pencahayaan ruang. Studi ini bertujuan untuk mengganti sumber penerangan menggunakan lampu LED pada ruang perkuliahan sesuai standar pencahayaan yang berlaku, hemat energi, dan mengetahui biaya investasi dan operasional penerangan dalam ruang perkuliahan. Skenario penggantian pertama adalah mengganti jenis lampu tanpa merubah titik lampu yang telah terpasang. Skenario pertama ini berlaku pada ruang yang sesuai standar pencahayaan namun mengalami boros energi. Skenario penggantian kedua adalah mengganti jenis lampu dan titik lampu. Skenario kedua ini berlaku pada ruang yang belum sesuai dengan standar pencahayaan yang berlaku. Standar pencahayaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah SNI 03-6575-2001 tingkat pencahayaan ruang kuliah sebesar 250 lux. Lampu dalam penelitian adalah lampu X dengan arus cahaya sebesar 2.500 lumen. Hasil audit penelitian ini adalah tingkat pencahayaan terendah 164 lux di ruang K205 dan tertinggi adalah 385 lux di ruang K106. Analisis arus cahaya menunjukkan jumlah lampu ideal ruang kuliah kecil adalah 16 buah dan ruang kuliah besar adalah 28 buah. Hasil analisis tingkat pencahayaan ruang menunjukkan perubahan tingkat pencahayaan tertinggi pada ruang K205 dari 164 lux menjadi 294 lux. Hasil analisis konsumsi daya menunjukkan pada kondisi eksisting adalah 11.200 watt dan pada kondisi skenario penggantian 1 dan 2 adalah 6.696 watt. Hasil analisis konsumsi energi menunjukkan pada kondisi eksisting adalah 2.240 KWh dan pada kondisi skenario penggantian adalah 1.339,2 KWh. Hasil analisis biaya skenario penggantian menunjukkan biaya investasi sebesar Rp128.629.000,00 dan persentase penghematan biaya operasional sebesar 29,21%.

Building FTUI has several lecture halls which are still lacking in the level of room lighting. This study aims to replace the lighting sources using LED light in the lecture room according to applicable lighting standards, energy saving, and know the cost of installation and operation lighting in a lecture room. This research method uses of two scenarios. The first replacement scenario is to change the type of lamp without changing the installed light points. The first scenario applies to spaces that are in accordance with lighting standards but experience energy waste. The second replacement scenario is to replace the type of lamp and the point of the lamp. This second scenario applies to spaces that are not in accordance with applicable lighting standards. The lighting standard used in this study is SNI 03-6575-2001 for the lighting level of lecture rooms by 250 lux. The audit results of this study are the lowest lighting level of 164 lux in room K205 and the highest is 385 lux in room K106. Light current analysis shows ideal number of lamps for small lecture halls are 16 and large lecture halls are 28. The results of the analysis of the room lighting level showed change in the highest lighting level in the K205 from 164 lux to 294 lux. The result of the analysis of power consumption show that the existing conditions are 11.200 watts and the replacement scenario are 6.696 watts. The result of the energy consumption analysis show that the existing condition is 2.240 KWh and the replacement scenario is 1.339,2 KWh. The result of the replacement analysis show the installation costs are Rp128.629.000,00 and the percentage of operational cost savings of 29,21%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Levy Aninditio
"The energy crisis in the future will be a threat for human life. Many advancement of technology currently focus on creating something that perform better than its predecessor but consuming less power. LED lighting technology has been introduced as a breakthrough of technology which possesses big advantages over the other lighting technology. LED lighting technology is able to produce a high luminous flux with very low power consumption, and also lasts longer than others. By consuming lower power, hence the amount of energy being consumed in order to generate the same amount of light will be reduced, and hence, energy saving will happen.
This undergraduate thesis discusses replacement analysis of lighting at classrooms at Engineering Center of Faculty of Engineering Universitas Indonesia. The analysis is in terms of illuminance aspect, power quality performance and cost, and it is done by replacing the existing CFL with three different options of LED lamp exist in the market with competitive price. The study suggests that using LED lamp as a replacement for CFL at classrooms at Engineering Center of Faculty of Engineering Universitas Indonesia is more efficient consuming less energy by 42.86 , and moreover saving the electricity cost as well, from IDR 864,360 annually to IDR 493,920. A comparative analysis between the three different LED lamp options is also performed. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>