Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124248 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yanuarta Ilham Partama
"Fenomena Pabrik Pintar pada era Industri 4.0 yang dipercaya memiliki banyak keunggulan dianggap sebagai momentum yang tepat untuk merevitalisasi sektor manufaktur yang kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia semakin menurun setiap tahunnya. Meskipun demikian penerapan Pabrik Pintar tidaklah mudah karena memiliki berbagai tantangan. Beberapa penelitian tentang Industri 4.0 yang telah dilakukan mengabaikan analisis tentang tantangan yang akan dihadapi dalam penerapannya. Selain itu dibutuhkan penelitian yang lebih spesifik terhadap industri tertentu dan dengan keadaan negara tertentu dalam menerapkan Pabrik Pintar Industri 4.0. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Pabrik Pintar pada industri manufaktur otomotif di Indonesia menggunakan multi criteria decision making (MCDM) yang disebut Best Worst Method (BWM). Hasil penelitian menunjukan bahwa masalah kompleksitas dalam mengintegrasikannya, tingginya biaya investasi, dan kurangnya infrastruktur digital menjadi tiga tantangan prioritas. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pedoman agar terciptanya penerapan Industri 4.0 yang sukses sehingga Pabrik Pintar dalam industri manufaktur otomotif dapat tercapai.
Everyone is talking about smart factories of Industry 4.0. Many believe this phenomena provides the right momentum to revitalize the manufacturing sector which in the last several years has shown a decline in its contribution to the Indonesian economy. However, the implementation of smart factories, is not without challenges, and studies on i4.0 thus far have not really addressed these challenges. In fact, a more thorough study on smart factories of i4.0 is needed for a specific industry within a certain country condition. This study aims to analyze the implementation of smart factories in the automotive manufacturing industry in Indonesia using multi-criteria decision making, called the Best Worst Method (BWM). The results will show the complexity of system integration, high investment costs, lack of digital infrastructure are the three challenges to be prioritized. Results of the study are expected to provide a guideline for a successful implementation of Industry 4.0 for smart factories in the automotive manufacturing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zharfan Ainun Azka
"Industri otomotif merupakan backbone pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan sembilan kuartal berturut-turut mencatatkan pertumbuhan positif (Q2 2021 - Q2 2023). Indonesia juga termasuk dalam enam besar negara dengan manufaktur mobil terbesar di Asia pada 2021 dan penjualan mobil terbesar di Asia Tenggara pada 2023. Namun, pertumbuhan ini meningkatkan potensi limbah industri. Solusi berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi potensi limbah yang meningkat seiring pertumbuhan industri, dan prinsip ekonomi sirkular menawarkan pendekatan yang mengubah model linear menjadi sirkular, meminimalisasi penggunaan sumber daya, serta limbah. Penelitian ini mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat penerapan ekonomi sirkular di industri otomotif Indonesia melalui studi literatur dan validasi oleh ahli menggunakan metode Content Validity Index (CVI) dan Modified Kappa. Hubungan antarfaktor dianalisis menggunakan metode DEMATEL berbasis ANP. Penelitian ini mengevaluasi 18 faktor pendorong dan 18 faktor penghambat yang dikelompokkan dalam 5 dimensi. Faktor pendorong utama adalah proses bisnis yang peduli lingkungan dengan bobot 10,66%, sedangkan faktor penghambat utama adalah kurangnya keahlian dengan bobot 7,15%. Temuan penelitian ini dapat digunakan untuk merumuskan strategi untuk mengatasi faktor penghambat dan mengoptimalkan faktor pendorong.

The automotive industry is the backbone of Indonesia's economic growth, consistently recording positive growth for nine consecutive quarters (Q2 2021 - Q2 2023). In 2021, Indonesia ranked among the top six largest car manufacturers in Asia and had the highest car sales in Southeast Asia in 2023. However, this growth also brings an increased potential for industrial waste. Sustainable solutions are needed to address the rising waste generated by the industry's expansion. The circular economy principle offers an alternative solution by transforming the linear model into a circular one, minimizing resource use and waste production, and maintaining material utility. This research identifies the drivers and barriers for implementing the circular economy in Indonesia's automotive industry through literature studies and expert validation using the Content Validity Index (CVI) and Modified Kappa methods. The relationships among the validated factors were assessed using the DEMATEL-based ANP method. The study evaluates 18 driving factors and 18 inhibiting factors across five dimensions. The primary driving factor is environmentally friendly business processes with the weight of 10.66%, while the main inhibiting factor is a lack of expertise with the weight of 7.15%. The findings of this research can be used to formulate strategies to overcome the barriers and optimize the drivers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dachyar
"Engine Plant PT. X memiliki enam jalur produksi. Untuk kegiatan pemeliharaan, keenam jalur produksi ini dikelompokkan menjadi empat bagian utama yang masing-masing ditangani oleh satu kelompok kerja pemeliharaan, yaitu jalur produksi cylinder block, crank cap dan piston casting, jalur produksi manifold, crank shaft dan cylinder head cover, jalur produksi assembly line dan terakhir, jalur produksi piston, flywheel dan cylinder head. Perencanaan pemeliharaan pencegahan yang dilakukan meliputi perencanaan anggaran dan perencanaan kerja untuk mesin-mesin produksi pada jalur produksi piston, flywheel, dan cylinder head yang ditangani oleh tiga pekerja. Untuk mempermudah perhitungan, kegiatan pemeliharaan mesin-mesin produksi yang ada (47 mesin) disusun berdasarkan komponen anggaran pemeliharaan, yaitu pekerja langsung, bahan baku langsung, dan overhead yang terbagi atas pekerja tidak langsung, bahan baku tidak langsung, dan depresiasi peralatan. Komponen biaya pekerja terdiri dari jenis pekerjaan, waktu kerja, jumlah pekerja yang dibutuhkan serta upah pekerja langsung, sedangkan komponen biaya bahan baku terdiri atas bahan baku yang dibutuhkan, periode penggantian serta harga bahan baku. Dalam perencanaan anggaran, dilakukan perhitungan biaya pertahun untuk seluruh komponen biaya yang ada. Total nilai dari seluruh komponen biaya ini merupakan anggaran pemeliharaan pencegahan satu tahun untuk jalur produksi tersebut. Dengan asumsi tingkat suku bunga dan pengambilan periode penelaahan selama tiga tahun, dapat diperoleh perencanaan anggaran pemeliharaan selama 3 tahun berdasarkan nilai uang saat ini. Untuk perencanaan pembagian kerja, waktu kerja yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan setiap mesin didistribusikan kepada ketiga pekerja pemeliharaan yang ada. Pembagian ini memperhatikan faktor letak mesin-mesin produksi agar tidak banyak waktu yang terbuang untuk pergerakan atau perpindahan. Diusahakan agar waktu kerja untuk masing-masing pekerja tidak terlalu jauh berbeda. Dari hasil pembagian kerja,jum1ah waktu kerja setiap tenaga kerja dapat diketahui sehingga dapat dilihat efisiensi masing-masing pekerja.Sebagai bahan pembanding, dilakukan percobaan pembagian kerja untuk empat pekerja,sehingga dapat menjadi dasar penentuan jumlah pekerja yang dibutuhkan."
Depok: Fakultas Teknik , 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jeannette Juniarti
"Ketika strategi bisnis berorientasi pada kemampuan menghasilkan produk (production oriented), maka di sini konsumen harus berhati-hati dalam mengkonsumsi barang dan jasa yang ditawarkan pelaku usaha. Konsumen tidak memiliki banyak peluang untuk memilih barang atau jasa yang akan dikonsumsinya sesuai dengan selera, daya beli dan kebutuhan. Konsumsi masyarakat justru banyak ditentukan oleh pelaku usaha dan bukan oleh konsumennya sendiri. Seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya tingkat pendidikan, meningkat pula daya kritis masyarakat. Sehingga pelaku usaha tidak mungkin lagi mempertahankan strategi bisnisnya yang lama, dengan resiko barang atau jasa yang ditawarkan tidak akan laku dipasaran. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen antara lain menegaskan, pelaku usaha berkewajiban untuk menjamin mutu barang dan atau jasa yang diproduksi dan atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan atau jasa yang berlaku. Dalam hal hak-hak konsumen yang tidak dipenuhi akan mengakibatkan terjadinya sengketa konsumen. Sehubungan dengan itu, diperlukan adanya peraturan-peraturan perundang-undangan pelaksana lebih lanjut sebagai turunan peraturan dari Undang-Undang serta partisipasi dari pemerintah, pelaku usaha serta konsumen untuk menyadari hak dan kewajibannya, sehingga kepentingan para pihak tetap terlindungi. Penelitian ini berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap konsumen dan penerapan penyelesaian sengketa konsumen.

When a business strategy oriented for ability to produce or production oriented, then the consumer should be careful when consuming goods and services which is offered by producer/entrepreneurs. Consumers do not have many opportunities to choose the goods or services to be consumed in accordance with their choose, potential and needs. Consumption of the community is largely determined by the Seller and not by consumers themselves. Along with technological developments and the increasing level of education, made community become. So that by producer/entrepreneurs no longer possible to maintain the previous business strategy, with the risk of the goods or services offered will not be sold in the market. Law No. 8 of 1999 on Consumer Protection, entrepreneurs are obliged to guarantee the quality of goods and or services produced and traded under the provisions of standards or quality of goods and or services are applicable. In the conditions consumer rights are not fulfilled will caused consumer disputes. Accordingly, it is necessary implements rules and regulations i regulations further as a derivative of the Act and the participation of governments, businesses and consumers to realize the rights and obligations, so that the interests of the parties is protected. This study relates to the legal protection of consumers and implementation of the settlement of consumer disputes."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T25797
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Likman Daniyasti
"

Memimpin pasar mobil di kawasan ASEAN dan Asia Tenggara, industri otomotif Indonesia menjadi salah satu pilar penting sektor manufaktur yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Seiring dengan kehadiran revolusi industri baru, Industri 4.0 telah menciptakan katalis bagi pemerintah Indonesia untuk mendorong pertumbuhan industri manufaktur otomotif dalam meningkatkan kontribusinya pada pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Namun, kompleksitas proses yang terdapat di industri manufaktur otomotif telah menimbulkan pertanyaan, aspek atau faktor apa yang bisa mempercepat upaya adopsi teknologi Industri 4.0? Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak kebijakan pemerintah Indonesia terhadap upaya akselerasi adopsi teknologi Industri 4.0 di industri otomotif Indonesia. Eksplorasi kebijakan dilakukan melalui perancangan model konseptual kualitatif, yang dikembangkan dengan pendekatan pemodelan sistem dinamis, untuk memberikan pemahaman tentang dinamika hubungan antara faktor-faktor yang terlibat di dalam penciptaan ekosistem Industri 4.0 di Indonesia.


Leading the car market in ASEAN and Southeast Asia region, the Indonesian automotive industry is being considered as one of the manufacturing sector important pillars that significantly contributes to national economic growth. Along with the presence of the next wave industrial revolution, Industry 4.0 creates the catalyst for the Indonesian government to stimulate the growth of the automotive manufacturing industry to boost its contribution on further national economic growth. However, the complexity or process that exists in automotive manufacturing industry has raised a question, what aspects or factors that could accelerate the Industry 4.0 technology adoption process? Hence, this research aims to explore the policy impact towards the growth of Industry 4.0 technology adoption in Indonesian automotive industry. The policy exploration will be done through a qualitative conceptual model, developed within system dynamics modeling approach, to provide an understanding of the relationship dynamics between factors included in the fourth industrial ecosystem creation in Indonesia.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Aditya Herbanu
"ABSTRAK
Pelaksanaan strategi keberlanjutan perusahaan terus tumbuh mantap dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini terutama berlaku untuk produsen otomotif. Industri otomotif menarik untuk dikaji di negara - negara berkembang dikarenakan dapat meningkatkan pendapatan negara, mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri pendukungnya, serta dapat menyerap tenaga kerja dan modal yang besar dan merata. Penelitian ini membahas hubungan antara variabel - variabel yang berpengaruh dengan performa di produsen otomotif Indonesia dengan kapabilitas manufaktur dan strategi keberlanjutan. Data yang dikumpulkan dari produsen otomotif di sekitar area Jakarta, Bekasi Karawang. Data diproses menggunakan Structural Equation Modelling SEM . Analisis dari perusahaan - perusahaan yang dipilih disediakan dengan tujuan untuk membantu memahami bagaimana produsen otomotif mengetahui efek dari strategi keberlanjutan dalam performa perusahaan berdasarkan kapabilitas manufaktur yang dimiliki. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa kapabilitas manufaktur mempunyai pengaruh positif terhadap strategi keberlanjutan. Dan strategi keberlanjutan juga mempunyai pengaruh positif terhadap performa manufaktur. Hasil ini penelitian ini dapat berimplikasi secara teoritik maupun secara praktik kepada dunia manufaktur.Kata kunci: strategi keberlanjutan, performa manufaktur, dan kapabilitas manufaktur.

ABSTRACT
The implementation of sustainability strategy in corporate has continued to grow steadily in recent years. This is particularly true for automotive manufacturer. This research discusses the correlations between influential variables with performance in Indonesia automotive manufacturer by manufacturing capability and sustainability strategy. Data was collected from automotive manufacturers around Jakarta, Bekasi Karawang area. Data was processed using Structural Equation Modeling SEM . The analysis of this paper in the selected companies is provided with the purpose to help understand how automotive manufacturers know the effect of sustainability strategy in manufacturing performance based on their manufacturing capability. The result of the research is manufacturing capability have positive influence towards sustainability strategy. Sustainability strategy also have positive influence against the performance of manufacturing. The research of result may have implications for in theoritic as well as in practice to the manufacturing.Keywords sustainability strategy, manufacturing performance, and manufacturing capability."
2018
T50028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denise Savia Anindita
"Kontribusi Industri Manufaktur terhadap PDB Indonesia diproyeksikan akan terus mengalami penurunan apabila tidak dilakukan upaya untuk merevitalisasi Industri Manufaktur. Seiringan dengan penurunan kontribusi tersebut, Indonesia beraspirasi untuk menjadi Top 10 PDB Global pada tahun 2030 melalui meningkatkan faktor kontributor ekspor netto. Pemerintah Indonesia memiliki inisiatif Making Indonesia 4.0 yang bertujuan untuk merevitalisasi Industri Manufaktur melalui implementasi teknologi Industri 4.0 pada lima sektor fokus dengan salah satu sektornya adalah sektor otomotif. Melalui inisiatif ini diharapkan ekspor netto negara dapat meningkat. Teknologi yang menjadi lapisan paling dasar implementasi Industri 4.0 adalah internet of things. Namun, penelitian menunjukkan bahwa hanya 26% perusahaan yang mengalami kesuksesan ketika mengimplementasikan IoT. Berdasarkan keadaan tersebut, perusahaan perlu mempertimbangkan key success factors (KSF) ketika mengimplementasikan IoT dimana tujuannya adalah untuk membantu memfokuskan aktivitas perusahaan dan menghindari pemborosan sumber daya pada aktivitas yang kurang penting sehingga mampu mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi KSF, mencari hubungan antar KSF, mendapatkan bobot KSF, dan merancang strategi implementasi IoT di Industri Manufaktur pada sektor otomotif berdasarkan KSF prioritas. Hasil dari penelitian ini mendapatkan delapan dimensi dan dua puluh empat KSF implementasi IoT. Hasil perhitungan menunjukkan tiga KSF yang terpilih, yaitu market requirements, peraturan dan kebijakan pemerintah, dan technology standardization approach dimana masing-masing KSF tersebut dibuat rancangan strategi.

The contribution of the Manufacturing Industry to Indonesia's GDP is projected to continue to decline if no efforts are made to revitalize the Manufacturing Industry. Along with the decline in this contribution, Indonesia aspires to become the Top 10 Global GDP in 2030 by increasing the net export contributor factor. The Indonesian government has the Making Indonesia 4.0 initiative which aims to revitalize the Manufacturing Industry through the implementation of Industry 4.0 technology in five focus sectors, one of which is the automotive sector. Through this initiative, it is hoped that the country's net exports can increase. The technology that is the most basic layer of the implementation of Industry 4.0 is the internet of things. However, research shows that only 26% of companies experience success when implementing IoT. Based on these circumstances, companies need to consider key success factors (KSF) when implementing IoT where the goal is to help focus company activities and avoid wasting resources on activities that are less important so as to support the achievement of company goals. Therefore, this study aims to identify KSF, look for the relationship between KSF, get the weight of KSF, and design an IoT implementation strategy in the Manufacturing Industry in the automotive sector based on priority KSF. The results of this study get eight dimensions and twenty four KSFs of IoT implementation. The results of the calculation show that the three selected KSFs are market requirements, government regulations and policies, and the technology standardization approach where a strategy is designed for each KSF."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldila Harisanto
"Pemerintah sedang bersemangat mengembangkan industri otomotif nasional sebagai basis produksi industri otomotif global. Bahkan ditargetlam pada tahun 2015 ukan mengrunbil alih pcranan basis produksi otomotif ASEAN yang selama ini dilakukan Thailand. Dalam penelitian ini dilakukan analisis mengenai industri otomotif di Indonesia. Ana1isis yang dilakukan meliputi analisis eksternal industrl, analisis internal industri, analisis persaingan serta perencanaan strategis pengembangan industri otomotif Indonesia.
Dari hasil penelitian diperoleh keslmpulan bahwa Indonesia memang memiliki potensi untuk menjadi basis produksi industri otomotif global. Potensi yang ada perlu disertai regulasi yang menarik bagi prinsipal dan investor industri otomotif untuk: mengcmbangkan industri otomotif nasional. Industri otomotlf menjadi sumber penggerak perekonomian yang cukup potensial untuk: dikembangkan.

The government is eager to develop the national automotive industry as a production base for the global automotive industry. Even targeted in 2015 will take over the role of the ASEAN automotive production base that has been done by Thailand. This study conducted an analysis of the automotive industry in Indonesia. The analysis was conducted on the analysis of industrlar external factor. industrial internal factor analysis, competitivness analysis and strategic planning for the development of Indonesia's automotive industry.
From the research we concluded that Indonesia docs have the potential to become a global automotive industry production base. The potential need to be accompanied by regulations that appeal to principals and investors of automotive industry to develop the national automotive industry. The automotive industry can be considerable as potential economy support."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T31665
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Deo Saputra
"Penelitian tentang Implementasi Kebijakan Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau yang berada pada Peraturan Menteri Perindustrian NO 33 tahun 2013. Bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan impelemtasi kebijakan ini dari mulai sosialisasi sampai dengan pengawasan. Kebijakan dibentuk untuk meningkatkan kegiatan dan nilai tambah dalam bidang industri otomotif. Hal tersebut dilakukan dengan memberikan pembebasan pajak pada bahan baku yang di impor untuk program KBH2. Penelitian ini juga ditujukan untuk mengetahui kendala yang terjadi dalam proses implementasi kebijakan. Dengan pendekatan penelitian kualitatif dan metode pengumpulan data kualitatif peneliti dapat mendeskripsikan proses implementasi kebijakan. Selain itu peneliti juga menemukan kendala dalam implementasi kebijakan dari dalam pemerintahan sendiri yang membuat jalannya proses implementasi berjalan dengan tidak maksimal

This research is about the Implementation of Development of cars production policy which saving energy and affordable inside of Peraturan Menteri Perindustrian Article 33 Year 2013.The purposes of this research are to know and describe the implementation of this policy from socialization until monitoring. This policy made for increase activity and value added in automotive industry. That thing did by giving tax-free to import raw materials to KBH2 program. Beside of that purpose, this research is for knowing problem which happens during policy implementation. With qualitative approach and qualitative data collecting method, researcher can describe the process of policy implementation.Moreover, researcher can find the problem of policy implementation from goverment side whom made the process of policy implementation didn’t maximum"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jerry Yudhatama
"Industri otomotif merupakan salah satu industri yang berperan besar dalam sumber pemasukan Indonesia salah satunya dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari terutama untuk transportasi dan logistik. Hal ini menyebabkan terus bertumbuhnya target produksi truk tiap tahunnya. Hal ini sudah menjadi salah satu fokus Indonesia yang menargetkan 1,29 juta unit truk diproduksi di tahun 2020. Oleh karena itu, dibutuhkan optimalisasi dalam lini produksi truk untuk merealisasikan target tersebut. Penelitian ini memiliki tujuan untuk meminimalkan waktu produksi dengan jumlah stasiun kerja yang optimal untuk meminimalkan biaya-biaya yang akan keluar apabila ingin meningkatkan kapasitas produksi dalam lini perakitan truk di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan pendekatan lean manufacturing untuk menganalisis waste yang terdapat pada lini perakitan. Penelitian dimulai dengan melihat dan mencatat waktu setiap stasiun kerja, kemudian dilakukan perhitungan waktu setiap pekerjaan dengan menggunakan metode time study. Waktu yang sudah didapat kemudian di-input ke model matematika programa linear mixed integer linear programming yang dikembangkan dalam perangkat lunak LINGO 17.0. Hasil dari pengolahan data pada perangkat lunak LINGO 17.0 adalah alokasi setiap pekerjaan ke stasiun kerja yang baru untuk mendapat cycle time produksi yang sesuai dengan takt time produksi, dan juga total idle time dari lini perakitan yang baru. Penelitian ini juga membahas hasil dari beberapa skenario perubahan parameter yang mungkin terjadi pada perusahaan.

The automotive industry is one of the industries that plays a major role in Indonesia's revenue sources, one of which is in meeting daily needs, especially for transportation and logistics. This causes the growth of truck production targets each year. This has become one of Indonesia's focus to target 1.29 million trucks produced in 2020. Therefore, optimization in the truck production line is needed to realize this target. This study aims to minimize production time with the optimal number of workstations to minimize costs that will come out if you want to increase production capacity in truck assembly lines in Indonesia. The study was conducted with a lean manufacturing approach to analyze the waste contained in the assembly line. The study began by looking at and recording the time of each workstation, then time was calculated for each work using the time study method. The time obtained is then inputted to the linear mixed integer linear programming mathematical programming model developed in the LINGO 17.0 software. The result of data processing in the LINGO 17.0 software is the allocation of each job to the new workstation to get the production cycle time in accordance with the production takt time, and also the total idle time of the new assembly line. This study also discusses the results of several scenario changes in parameters that might occur in the company."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>