Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184629 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adelina Rochyadi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kegiatan diversifikasi terhadap bank kinerja dan risiko bank. Pengamatan terhadap 90 bank umum terdaftar dari Negara-negara Asia Timur Jauh yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, China, Hong Kong, Taiwan, Jepang, dan Korea dari tahun 2008 hingga 2017. Penelitian ini mengukur dua jenis diversifikasi yang dilakukan oleh bank, diversifikasi pendapatan dan
diversifikasi aset terhadap kinerja bank dan risiko bank yang diukur dengan dua proksi. Dengan menerapkan Generalized Method of Moments (GMM) pada tiga klasifikasi sampel, temuan menunjukkan bahwa kegiatan diversifikasi mempengaruhi sampel secara heterogen klasifikasi. Secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa bank diuntungkan oleh pendapatan diversifikasi; yang meningkatkan kinerja bank dan menurunkan risiko bank. Namun, aset diversifikasi tampaknya kurang menguntungkan; yang bahkan menurunkan kinerja bank meski bisa mengurangi risiko bank. Penelitian ini memberikan wawasan tentang kegiatan diversifikasi yang memaksimalkan keuntungan bank.

ABSTRACT
This study aims to determine the impact of diversification activities on bank performance and bank risk. Observations of 90 registered commercial banks from Far East Asian countries, namely Indonesia, Singapore, Malaysia, Philippines, Thailand, China, Hong Kong, Taiwan, Japan, and Korea from 2008 to 2017. This study measures two types of diversification carried out by bank, income diversification and
diversification of assets on bank performance and bank risk as measured by two proxies. By applying the Generalized Method of Moments (GMM) to three sample classifications, the findings indicate that diversification activities affect the heterogeneous sample classification. Overall, this study finds that banks benefit from income diversification; which improves bank performance and reduces bank risk. However, diversified assets appear to be at a disadvantage; which even reduces bank performance even though it can reduce bank risk. This study provides insight into diversification activities that maximize bank profits.
"
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zaki Ashyari
"ABSTRAK
Penelitian ini menyelidiki apakah terdapat dampak dari diversifikasi pendapatan terhadap profitabilitas bank, dengan melihat juga bagaimana keuntungan yang timbul jika bank berusaha meningkatkan pendapatan bukan bunga berdasarkan data dari industri perbankan di Indonesia pada periode 2007-2016. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat manfaat dari peningkatan diversifikasi pendapatan untuk meningkatkan profitabilitas. Namun, penelitian ini juga menemukan komponen-komponen pendapatan bukan bunga berkorelasi secara negatif dengan profitabilitas bank. Hal tersebut menunjukan bahwa pergeseran pendapatan pada pendapatan bukan bunga tidak memberikan manfaat.

ABSTRACT
This research investigate the impact of revenue diversification on bank profitability, which also look at the benefit that will come if bank move to nontraditional business activities based on data from Indonesia banking industry 2007 2016. This research found that there are diversification benefits that increase bank profitability. However, all the noninterest income has negative correlation on bank profitability, which indicates that there is no benefit from moving into nontraditional business activities. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Eka Sari
"Laporan ini membahas tentang penerapan kebijakan revaluasi aset tetap yang dilihat dari sisi akuntansi dan sisi pajak pada PT DEF yang bergerak di industri perbankan terkait dengan dikeluarkannya PMK Nomor 191/PMK.010/2015. Analisis yang dilakukan mengacu kepada peraturan perpajakan serta kesesuaian terhadap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Dalam praktiknya, PT DEF telah menerapkan kebijakan ini sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku mulai dari pengajuan permohonan hingga pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) final atas revaluasi aset tetap. Namun bila penerapannya dianalisis dari sisi akuntansi, terdapat ketidaksesuaian dengan PSAK terkait penyajian nilai aset tetap dalam laporan keuangan setelah terjadi perubahan kebijakan akuntansi.

This report discusses on the implementation of fixed asset revaluation policy from accounting and tax perspectives at PT DEF which engaged in the banking industry related to the issuance of PMK Number 191/PMK.03/2015. The analysis was conducted with reference to tax regulations and conformity to the Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). In practice, PT DEF has implemented this policy in accordance with applicable tax regulations ranging from submission to payment of final Income Tax on revaluation. However, if the implementation is analyzed from accounting perspective, there are some discrepancies with PSAK regarding the presentation of fixed asset in the financial statements after a change in accounting policy."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Himawan Arie Wicaksono
"Penelitian ini meneliti pengaruh kompetisi dan konsentrasi pasar perbankan terhadap X-efficiency bank umum konvensional di Indonesia selama periode 2005 sampai dengan 2014 dengan menggunakan Stochastic Frontier Analysis (SFA) one-step regression. Data dalam penelitian ini terdiri dari 102 bank umum konvensional Indonesia selama periode 2005-2014. Hasilnya adalah X-efficiency bank umum konvensional di Indonesia secara rata-rata menurun dari tahun ke tahun selama periode penelitian. Hasilnya, kompetisi memiliki pengaruh negatif terhadap X-efficiency, sedangkan konsentrasi pasar perbankan memiliki pengaruh positif terhadap X-efficiency. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kompetisi perbankan, maka akan membuat X-efficiency bank menjadi menurun. Sebaliknya, semakin tinggi konsentrasi pasar perbankan akan meningkatkan X-efficiency bank. Oleh karena itu, hasil dari penelitian ini mendukung Information Gathering Hypothesis (IGH).

This paper examine the effect of banking competition and banking market concentration on Bank X-efficiency during the period 2005 to 2014 by using one-step regression Stochastic Frontier Analysis (SFA). This paper uses 102 conventional commercial bank Indonesia data during the period 2005-2014. The result is the competition has a negative effect on the X-efficiency, whereas the concentration of the banking market concentration has a positive influence on X-efficiency. So it can be concluded that the higher banking competition will make the X-efficiency of banks decreases. Conversely, the higher the concentration of the banking market will increase the X-efficiency of banks. Therefore, the results of this study support the Information Gathering Hypothesis (IGH)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S66106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ananda Surya Ramadhan
"Dengan berkembangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keberlangsungan lingkungan sekitar, perusahaan mulai menggerakkan inisiatif yang bertanggung jawab secara ESG dan memiliki sistem pelaporan khusus. Perbankan sebagai salah satu sektor yang dinamis dengan perubahan dunia dan memangku kepentingan masyarakat menjadi sektor yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor ESG yang diduga mempengaruhi kinerja keuangan sektor perbankan di negara ASEAN-5 (Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura). Sampel penelitian berjumlah 17 bank ASEAN-5 yang dipilih berdasarkan aset dikelola bank terkait pada periode 2014-2019. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan balanced panel data. Penelitian melakukan regresi variabel independen yang merupakan komponen ESG yaitu Environmental, Social dan Governance terhadap kinerja keuangan melalui return on assets, return on equity, stock market returns dan Tobin’s Q sebagai alat ukur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komponen Environmental dan Social memengaruhi Tobin’s Q namun tidak pada tiga indikator kinerja keuangan lainnya. Komponen Governance ditemukan memengaruhi ROE dan Tobin’s Q namun tidak pada indikator ROA dan SMR. Keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa Tobin’s Q dipengaruhi oleh ketiga komponen ESG namun pada indikator lainnya tidak ditemukan bukti yang definit bahwa ESG merupakan pengaruh yang signifikan.

There is a growing public interest on the importance of sustainability, reflected in firms’ initiatives and actions to launch ESG responsibility programs with its own reporting system. The banking sector is an interesting sector to examine due to it being a dynamic environment which is dependent on the changing times and in doing so is responsible in fulfilling society’s demands on their practices. This paper is written for the purpose of analyzing ESG as a factor that might affect a bank’s financial performance in ASEAN-5 countries (Indonesia, Philippines, Malaysia, Thailand, Singapore). Our data sample is on 17 banks that operates within ASEAN-5 that is chosen due to the number of assets under their management for the period of 2014 to 2019. Data used in this research is balanced panel data. The research uses panel data regression using ESG as an independent variable comprising of Environmental, Social and Governance towards financial performance using return on assets, return on equity, stock market returns dan Tobin’s Q as a proxy. The outcome of this paper shows that Environmental and Social factors affect Tobin’s Q significantly although the case is not the same with the other indicators. The Governance factor is found to affect both ROE and Tobin’s Q significantly although does not affect ROA and SMR. The overall outcome of this paper shows that Tobin’s Q is significantly affected by ESG and its three components although in other indicators the results are not definite enough to justify the existence of an effect of ESG towards financial performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Anriza Witi
"Kondisi perekonomian selalu mengalami perubahan, dimana pada periode tertentu mengalami pertumbuhan yang pesat dan mengalami perlambatan pertumbuhan pada periode lainnya. Maka dari itu, Variabel ekonomi makro sebagai indikator dari perekonomian tersebut harus dijaga kestabilannya oleh pemerintah karena perubahannya dapat berdampak pada seluruh sektor perekonomian, tidak terkecuali perbankan syariah.
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel ekonomi makro dan equivalent rate terhadap pertumbuhan aset perbankan syariah di Indonesia (ceteris paribus). Variabel yang digunakan adalah pertumbuhan M2, pertumbuhan kurs, dan pertumbuhan GDP sebagai variabel makro serta equivalent rate. Faktor-faktor tersebut diperoleh melalui studi literatur, penelaahan terhadap teori, dan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series periode Maret 2004 sampai dengan September 2008. Data yang digunakan bersumber dari statistik perbankan syariah Bank Indonesia baik publikasi maupun non publikasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah regresi linier berganda karena metode ini dapat digunakan untuk melihat pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan M2 dan pertumbuhan kurs secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan aset perbankan syariah di Indonesia. Sedangkan pertumbuhan GDP dan equivalent rate tidak mempengaruhi secara signifikan.

The economic condition always changes. It can grow rapidly in certain period, while it also can grow slowly in some other period. Therefore, government should maintain the stability of macroeconomic variables as they become the indicator of economic condition. Changes in macroeconomic variables can impact the whole economic sectors, including the Islamic banking.
This research is aimed to identify the influence of macroeconomics variables and equivalent rate to the Islamic banking assets growth in Indonesia (ceteris paribus). Variables used are M2 growth, exchange rate growth, GDP growth as macroeconomics variables, and also equivalent rate. These factors are obtained by carrying out literature study, exploring theories, and studying results of the previous researches. Data used in this research are time series data from March 2004 to September 2008. Data employed are taken from published and non-published Islamic Banking statistics announced by Bank Indonesia.
Research method used in this study is Multi Linier Regression since this method is able to identify influence of the variables observed. The result of this research shows that M2 growth and exchange rate growth significantly influence the Islamic banking assets growth. But GDP growth and exchange rate growth do not significantly influence the islamic banking assets growth."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25448
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adhyati Pritakinari
"ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh diversifikasi pendapatan dan kepemilikan asing bank terhadap financial stability bank di wilayah Asia-Pasifik dengan sampel 82 bank yang terdaftar pada bursa erfek di delapan negara Asia Pasifik sepanjang periode 2005 hingga 2015. Model penelitian diestimasi dengan menggunakan model data panel dengan metode random effect dan fixed effect. Hasil penelitian menemukan bahwa diversifikasi pendapatan dan kepemilikan asing memengaruhi financial stability bank. Namun, konsentrasi kepemilikan tidak signifikan memengaruhi financial stability bank.

ABSTRACT
This research aims to investigate the impact of income diversification and foreign ownership on the financial stability of banks. The observation includes 82 listed banks from 8 Asia Pacific countries annual data period of 2005 2015. By employing panel regression technique with random effect and fixed effect models, the findings suggest that income diversification and foreign ownership influenced the financial stability of banks. However, ownership concentration is insignificantly affect the bank rsquo s financial stability. "
2016
S66609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stigum, Marcial L.
Homewood, Ill.: Dow Jones-Irwin , 1983
332.1 STI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari Budhi Astuti
"Berbeda dengan studi yang pernah dilakukan sebelumnya, penelitian ini melakukan analisis menyeluruh terhadap efisiensi industri perbankan di Indonesia baik dari sisi operasional perusahaan, fungsi intermediasi maupun dalam perencanaan aset perbankan. Apakah pengembangan struktur industri perbankan yang telah ditempuh pemerintah sejak tahun 1983 diikuti dengan perbaikan kinerja perbankan yang diukur dari sisi efisiensi? Apakah krisis, struktur kepemilikan dan skala usaha berpengaruh terhadap efisiensi bank-bank umum di Indonesia? Pertanyaan-pertanyaan ini sangat panting untuk dikaji lebih lanjut mengingat dominasi industri perbankan dalam sektor keuangan dan peran pentingnya bagi perekonomian Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Envelopment Analysis (DEA) dengan data tahunan bank tahun 1994-2003 kecuali 1997-1998. Adapun untuk melihat hubungan antara krisis, struktur kepemilikan serta skala usaha terhadap efisiensi bank-bank umum di Indonesia digunakan korelasi hubungan Spearman's.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan struktur industri perbankan selama ini tidak diikuti dengan perbaikan kinerja perbankan yang tampak dari rendahnya efisiensi operasional, intermediasi maupun aset. Program restrukturisasi perbankan yang ditempuh oleh pemerintah dalam masa krisis, juga belum mampu memperbaiki efisiensi perbankan. Lebih dari itu, temuan empiris dari penelitian ini juga membuktikan ketidakbenaran pandangan umum bahwa bank asing dan bank dengan skala usaha (volume aset) besar meupakan kelompok bank yang paling efisien di Indonesia.
Di samping merupakan studi empiris menyeluruh yang pertama untuk kasus Indonesia, temuan empiris dalam penelitian ini mempunyai sejumlah implikasi penting bagi kebijakan pengaturan dan pengawasan perbankan oleh Bank Indonesia. Pertama, kebijakan perbankan lebih ditekankan pada pengukuran kinerja, khususnya dari sisi efisiensi di samping pengembangan struktur industri yang terus ditempuh. Kedua, ukuran efisiensi hendaknya disempurnakan tidak hanya efisiensi operasional, tetapi mencakup juga efisiensi fungsi intermediasi dan penanaman aset yang sesuai dengan kekhususan fungsi dari pasar perbankan. Ketiga, pengembangan struktur industri perbankan hendaknya lebih ditekankan pada peningkatan kinerja perbankan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T18872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Reisalinda Ayuningsih
"Pada tahun 1997 dan 2004-2005, Pemerintah Indonesia melikuidasi beberapa bank umum antara lain akibat adanya tindak pidana di bidang perbankan yang dilakukan oleh para pemegang saham dan/atau para pengurus bank. Sisa aset bank tersebut diserahkan kepada Pemerintah untuk dikelola, dimana hasil pengelolaan aset tersebut diperhitungkan sebagai pengurang kewajiban bank. Selama ± 13 tahun mengelola aset tersebut, Pemerintah mengeluarkan biaya pengelolaan aset yang cukup besar yang tidak sebanding dengan penerimaan hasil pengelolaan aset. Di sisi lain, Perserikatan Bangsa-Bangsa menerbitkan UNCAC 2003 yang antara lain mengatur mengenai Non-Conviction Based Asset Forfeiture (NCBAF). Beberapa negara, contohnya Amerika Serikat dan Thailand, menggunakan NCBAF ini sebagai strategi baru yang digunakan untuk memperbaiki situasi dimana penyitaan tidak efektif karena terlalu sulit untuk mencapai sanksi pidana. Untuk itu, penelitian ini mengkaji pengaturan dan pelaksanaan mekanisme ini di Indonesia, Amerika Serikat, dan Thailand terhadap tindak pidana di bidang perbankan, khususnya pada Bank Dalam Likuidasi (BDL) serta memberikan rekomendasi dalam rangka pengembalian aset (asset recovery) pengelolaan aset BDL ditinjau dari hukum responsif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif untuk memperoleh hasil kajian yang bersifat preskriptif-analitis dengan mengolah data baik primer maupun sekunder. Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa mekanisme ini telah berhasil dilaksanakan di Amerika Serikat dan Thailand. Namun, belum dilaksanakan di Indonesia karena masih menganut mekanisme criminal forfeiture dan dalam pelaksanaannya masih berhadapan dengan beberapa kendala. Oleh karena itu, Pemerintah perlu segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset dengan mengakomodir beberapa konsep kunci. Pengesahan ini merupakan perwujudan hukum yang responsif atas kebutuhan sosial masyarakat.

In 1997 and 2004-2005, the Government of Indonesia liquidated several commercial banks due to criminal acts in the banking sector committed by shareholders and/or bank administrators. The bank's assets are handed over to the Government to be managed, where the results of the management of these assets are taken into account as a deduction from the bank's liabilities.  During ± 13 years of managing these assets, the Government incurred sufficient asset management costs that were not proportional to the receipt of asset management results. On the other hand, the United Nations issued UNCAC 2003 which among other things regulates Non-Conviction Based Asset Forfeiture (NCBAF). Some countries, for example the United States and Thailand, are using the NCBAF as a new strategy used to improve situations where seizures are ineffective because it is too difficult to achieve criminal sanctions. For this reason, this study examines the regulation and implementation of this mechanism in Indonesia, the United States, and Thailand against criminal acts in the banking sector, especially in Banks In Liquidation (BDL) and provides recommendations in the context of asset recovery in the management of BDL assets in terms of responsive law. This research uses normative research methods to obtain prescriptive-analytical study results by processing data both primary and secondary. From the results of the study concluded that this mechanism has been successfully implemented in the United States and Thailand. However, it has not been implemented in Indonesia because it still adheres to the criminal forfeiture mechanism and in its implementation it is still facing several obstacles. Therefore, the Government needs to immediately pass the Asset Forfeiture Bill by accommodating several key concepts. This ratification is the embodiment of a law that is responsive to the social needs of the community."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>