Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63405 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prananda Darmobaroto A
"ABSTRAK
Latar Belakang: Telah terjadi peningkatan prevalensi pengguna rokok listrik di Indonesia dalam setahun terakhir. Rokok listrik digunakan oleh berbagai kelompok dan usia. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan kecanduan nikotin menggunakan kuesioner Fagerstorm dan dampak penggunaannya. rokok listrik di saluran pernapasan. Metode: Penelitian dilakukan oleh menggunakan studi cross-sectional analitik observasional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 993 responden yang dipilih dengan metode random sampling. Hubungan antar variabel dianalisis dengan uji Chi Square bivariat. Hasil: Berdasarkan Uji Chi Square, ada perbedaan yang signifikan dalam status gizi perokok dengan ketergantungan listrik ringan dan ketergantungan berat menggunakan kuesioner Fagerstorm (p = 0,122). Gejala sering dikeluhkan menggunakan e-rokok termasuk hit tenggorokan. Diskusi: Ketergantungan yang paling parah dari pengguna rokok elektrik memiliki status gizi yang lebih rendah. Merokok elektrik dapat digunakan sebagai pengontrol untuk menambah berat badan dalam menghentikan kebiasaan merokok. Dampak penggunaan e-rokok pada kesehatan tubuh termasuk peradangan saluran udara, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit neurovaskular, disregulasi lipid, disfungsi hati, dan keganasan.

ABSTRACT
Background: There has been an increase in the prevalence of electric cigarette users in Indonesia in the past year. Electric cigarettes are used by various groups and ages. Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between nutritional status and nicotine addiction using the Fagerstorm questionnaire and the impact of its use. electric cigarette in the respiratory tract. Method: The study was conducted by using an observational analytic cross-sectional study. The sample used in this study was 993 respondents selected by the random sampling method. Relationships between variables were analyzed with the Chi Square bivariate test. Results: Based on the Chi Square Test, there were significant differences in the nutritional status of smokers with mild electrical dependency and heavy dependence using the Fagerstorm questionnaire (p = 0.122). Symptoms are often complained of using e-cigarettes including throat hits. Discussion: The most severe dependence of e-cigarette users has lower nutritional status. Electric smoking can be used as a controller to gain weight in stopping smoking. The impact of using e-cigarettes on body health includes inflammation of the airways, increasing the risk of cardiovascular disease, neurovascular disease, lipid dysregulation, liver dysfunction, and malignancy."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhio Pratama Putra
"

Latar Belakang: Penggunaan Rokok Elektrik masih kontroversial, mengingat produk ini masih tergolong baru untuk masyarakat Indonesia. Di Indonesia sendiri merokok seakan menjadi suatu “budaya” yang diturunkan lintas generasi. Belum diketahui apakah memang benar adanya hubungan antara anggota keluarga yang merokok dengan tingkat adiksi seorang pengguna rokok elektrik. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat adiksi pengguna rokok elektrik dengan riwayat merokok dalam keluarga. Metode: Dengan desain penelitian cross-sectional, peneliti mengumpulkan sampel sebanyak 206 subjek yang dipilih dengan random sampling. Data yang terkumpul selanjutnya akan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Dari analisis hasil hitung uji Chi Square menunjukkan adanya asosiasi yang signifikan secara statistik antara tingkat adiksi rokok elektrik dengan riwayat merokok dalam keluarga, dengan nilai p = 0,013 dan Cramer’s V= 0,226 yang menunjukan adanya asosiasi moderat. Diskusi: Tingkat adiksi pengguna rokok elektrik dengan riwayat merokok dalam keluarga memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dan memiliki tingkat asosiasi yang moderat. Pengguna rokok elektrik dengan riwayat merokok dalam keluarga akan cenderung memiliki tingkat adiksi yang lebih tinggi. Sebaliknya, pengguna rokok elektrik tanpa riwayat merokok dalam keluarga akan cenderung memiliki tingkat adiksi yang lebih rendah.


Background: The use of electric cigarettes is still controversial, considering this product is still relatively new to Indonesian people. In Indonesia, smoking seems to be a "culture" passed down across generations. Relationship between family members who smoke with the addiction level of an electric cigarette user is still not yet known. Objective: This study aims to determine the relationship between addiction level of electronic cigarettes user with a family history of smoking. Methods: With cross-sectional study design, researchers collected samples of 206 subjects that are selected by random sampling. The collected data will then be analyzed using the Chi-Square test. Results:  Results from the analysis of Chi Square test show an association that statistically significant between addiction level of electronic cigarettes user with a family history of smoking, with p = 0.013 and Cramer's V = 0.226 which indicates a moderate association. Discussion: Addiction level of electronic cigarettes user with a family history of smoking has a statistically significant relationship and has a moderate level of association. Electronic cigarettes users with a family history of smoking will tend to have higher levels of addiction. Conversely, electronic cigarettes users without a family history of smoking will tend to have lower levels of addiction.

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhio Pratama Putra
"Latar Belakang: Penggunaan Rokok Elektrik masih kontroversial, mengingat produk ini masih tergolong baru untuk masyarakat Indonesia. Di Indonesia sendiri merokok seakan menjadi suatu “budaya” yang diturunkan lintas generasi. Belum diketahui apakah memang benar adanya hubungan antara anggota keluarga yang merokok dengan tingkat adiksi seorang pengguna rokok elektrik. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat adiksi pengguna rokok elektrik dengan riwayat merokok dalam keluarga. Metode: Dengan desain penelitian cross-sectional, peneliti mengumpulkan sampel sebanyak 206 subjek yang dipilih dengan random sampling. Data yang terkumpul selanjutnya akan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Dari analisis hasil hitung uji Chi Square menunjukkan adanya asosiasi yang signifikan secara statistik antara tingkat adiksi rokok elektrik dengan riwayat merokok dalam keluarga, dengan nilai p = 0,013 dan Cramer’s V= 0,226 yang menunjukan adanya asosiasi moderat. Diskusi: Tingkat adiksi pengguna rokok elektrik dengan riwayat merokok dalam keluarga memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dan memiliki tingkat asosiasi yang moderat. Pengguna rokok elektrik dengan riwayat merokok dalam keluarga akan cenderung memiliki tingkat adiksi yang lebih tinggi. Sebaliknya, pengguna rokok elektrik tanpa riwayat merokok dalam keluarga akan cenderung memiliki tingkat adiksi yang lebih rendah.

Background: The use of electric cigarettes is still controversial, considering this product is still relatively new to Indonesian people. In Indonesia, smoking seems to be a "culture" passed down across generations. Relationship between family members who smoke with the addiction level of an electric cigarette user is still not yet known. Objective: This study aims to determine the relationship between addiction level of electronic cigarettes user with a family history of smoking. Methods: With cross-sectional study design, researchers collected samples of 206 subjects that are selected by random sampling. The collected data will then be analyzed using the Chi-Square test. Results: Results from the analysis of Chi Square test show an association that statistically significant between addiction level of electronic cigarettes user with a family history of smoking, with p = 0.013 and Cramer's V = 0.226 which indicates a moderate association. Discussion: Addiction level of electronic cigarettes user with a family history of smoking has a statistically significant relationship and has a moderate level of association. Electronic cigarettes users with a family history of smoking will tend to have higher levels of addiction. Conversely, electronic cigarettes users without a family history of smoking will tend to have lower levels of addiction."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imran Khan Ismail
"Latar Belakang: Rokok elektrik muncul di pasaran dengan klaim sebagai alternatif merokok yang lebih sehat. Belum banyak studi yang menunjukkan dampak penggunaan rokok elektrik terhadap kesehatan. Hubungan antara aktivitas fisik sebagai pola gaya hidup sehat dengan tingkat adiksi rokok elektrik yang popularitasnya meningkat modern ini di Indonesia belum diketahui. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan aktivitas fisik dengan tingkat adiksi terhadap rokok elektrik serta dampaknya terhadap kesehatan Metode: Penelitian ini dilakukan dengan studi cross-sectional terhadap sampel sebanyak 937 subjek yang dipilih berdasarkan random sampling dan menggunakan metode wawancara terpimpin. Hasil penelitian diolah menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Dari hasil uji Chi Square menunjukkan terdapat asosiasi antara tingkat aktivitas fisik dan ketergantungan nikotin, χ2(1) = 10.267, p = 0.002. Diskusi: Tingkat aktivitas fisik mempengaruhi tingkat ketergantungan nikotin pada pengguna rokok elektrik. Tingkat aktivitas fisik aktif diasosiasikan dengan tingkat ketergantungan rendah. Sebaliknya, tingkat aktivitas fisik sedenter diasosiasikan dengan tingkat ketergantungan tinggi. Penggunaan rokok elektrik tidak terbebas dari resiko terhadap kesehatan meskipun dengan tingkat yang lebih ringan bila dibandingkan rokok tembakau.

Background: Electronic cigarette emerges in the market as a healthier alternative to smoking. There is little evidence regarding the effect of electronic cigarette consumption and its threat to the health of users. The relationship between physical activity as a healthy lifestyle and electronic cigarette addiction which increased in popularity nowadays in Indonesia is unknown. Objective: The study aimed to determine the relationship between physical activity level and electronic cigarette addiction and its threat to the health. Methods: This study is conducted by using the analytical observational cross-sectional study with 937 respondents selected by random sampling method and collected through structured interview. The relationship between variables was analyzed by Chi-Square test. Results: Based on Chi-Square test, association between physical activity and electronic cigarette addiction was observed, χ2(1) = 10.267, p = 0.002. Discussion: Physical activity level affects the level of nicotine dependece. Active individuals are associated with low dependence while sedentary individuals are associated with high dependence of nicotine. Use of electronic cigarette is not free of health risk, but studies shown it is relatively slighter compared to conventional cigarette."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Rizkani Eri
"Latar Belakang: Rokok elektrik muncul di pasaran sejak tahun 2004 dan kini mulai dikonsumsi banyak orang dengan berbagai alasan. Sebuah riset di Amerika Serikat menyebutkan bahwa 65% konsumen rokok elektrik memutuskan untuk mengonsumsi rokok elektrik untuk berhenti merokok. Padahal, pengetahuan terkait
dampak negatif yang ditimbulkan oleh rokok elektrik belum banyak diketahui. Tujuan: Peneliti bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat stres pada
tempat kerja dengan tingkat adiksi terhadap rokok elektrik. Metode: Peneliti menggunakan studi cross-sectional terhadap 87 sampel yang dipilih berdasarkan radnom sampling. Pengambilan sampel menggunakan metode pengisian kuesioner. Hasil penelitian diolah dengan uji Chi-Square. Hasil: Uji Chi Square menunjukkan adanya keterkaitan antara tingkat stres pada tempat kerja dan tingkat adiksi rokok elektrik dengan nilai p sebesar 0,022. Diskusi: Tingkat stres pada tempat kerja mempengaruhi tingkat adiksi terhadap rokok elektrik. Tingkat stres yang tinggi diasosiasikan dengan tingkat adiksi yang tinggi. Tingkat stres yang rendah diasosiasikan dengan tingkat adiksi yang rendah. Rokok elektrik tidak bebas dari
dampak negatif secara klinis. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan adalah adiksi.

Background: Electric cigarette emerged in the market since 2004 and has now been consumed by a lot of people for various reasons. One research conducted in US found that 65% of the electronice cigarette user decided to consumed it to stop smoking. While in fact, a lot of informations related to the negative effects of electric cigarette are still yet to be learned. Objective: The study aimed to determine the relationship between work-related stress and electric cigarette user addiction.
Methods:. This study is conducted by using the cross-sectional study to the 87 samples selected by random sampling and collected by online questionnaire. Results: The Chi-Square test shows that there is an association between workrelated
stress and electric cigarette user addiction with the p value of 0,022. Discussion: Work-related stress affects the electric cigarette user addiction. High level of work-related stress is associated with high level of electric cigarette user addiction. Low level of work-related stress is associated with low level of electric cigarette user addiction. Electric cigarette is not free from negative clinical effect. One of the negative effect caused by electric cigarette is addiction."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Kurnia Rabbani
"Gizi kurang sering dialami anak. Ini perlu perhatian karena menyangkut mutu generasi muda. Gizi buruk sering berakibat kematian. Kemiskinan sering dijadikan alasan penyebab gizi kurang. Semakin parah jika ditambah dengan adanya pengeluaran rokok.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan besar pengeluaran RT untuk rokok dengan status gizi balita pada RT miskin di kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor 2016.
Desain penelitian kasus kontrol, kasus adalah RT miskin yang memiliki balita (12-59 bulan) gizi kurang (Z-score < -2SD). Kontrol adalah RT miskin yang memiliki balita gizi baik (nilai z-score >-2 SD s/d 2 SD). Pemilihan kontrol dengan teknik simple random sampling dari desa yang sama dengan kasus. Analisis menggunakan regresi logistik ganda.
Hasil analisis adanya interaksi antara pengeluaran rokok dengan riwayat penyakit infeksi terhadapa status gizi. RT dengan pengeluaran rokok tinggi berisiko memiliki balita gizi kurang 8 ? 9 kali dibandingkan balita dalam RT dengan pengeluaran rokok rendah setelah mengontrol variabel riwayat penyakit infeksi, OR 8,86 (95% CI 4,01-19,58). Karena kemiskinan sudah membatasi RT dalam pemenuhan kebutuhannya ditambahlagi dengan adanya pengeluaran untuk rokok oleh sebab itu perlu peningkatan upaya promotif akan pentingnya gizi dan efek rokok dengan melibatkan semua sektor terkait serta tindakan tegas pemerintah dalam pengendalian tembakau.

Malnutrition often happened by children. It needs attention because it involves the quality of the young generation. Malnutrition is often fatal in child. Poverty often become a reason for the caused of malnutrition. It more severe with the cigarette expenditure.
The purpose of this study to determine the relationship of the family expenditures for cigarettes with nutritional status of the children in poor family in the Bojong Gede subdistrict, Bogor district, 2016.
Design study is case-control. Cases are poor family that have a children (12-59 months) with malnutrition (Z-score ≤ -2SD). Controls are poor family that have children (12-59 months) with good nutrition (Z-score >-2 SD). Selection of the control by simple random sampling from the same village with the case. Analysis using multiple logistic regression.
The results is OR 8,86 (95% CI 4,01-19,58) its mean family with high cigarette expenditure has a risk 8-9 times to make children have malnutrition compared children in poor family with lower cigarette expenditures after controlling infectious diseases variable. Need to increase promotional about the importance of nutrition and the effects of smoking by involving all relevant sectors. The central government can raise taxes on tobacco and cigarette prices and restrictions on cigarette advertising. Must be committed to the local regulations about the region without cigarettes, to actually apply punishment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neny Husnaini Zain
"Kesehatan tidak dapat dipisahkan dengan dengan asupan gizi yang kita konsumsi setiap hari. Seseorang dengan status gizi yang baik maka sejatinya juga memiliki kualitas kebugaran tubuh yang baik pula. Untuk menilai suatu kebugaran seseorang dapat menggunakan metode uji jalan 6 menit. Penelitian ini ingin mengetahui korelasi antara status gizi dengan tingkat kebugaran pada petugas kebersihan luar Universitas Indonesia yang merupakan rujukan data karena belum pernah dilakukan sebelumnya. penelitian ini menggunakan desain potong lintang dimana status gizi subjek didapatkan dari hasil perhitungan IMT dengan terlebih dahulu mengukur berat dan tinggi badan subjek. Tingkat kebugaran didapatka dengan perhitungan presentase hasil uji jalan 6 menit yang berupa jarak tempuh dan prediksi uji jalan 6 menit yang disesuaikan dengan pedoman ATS. Kemudian data status gizi dan tingkat kebugaran dianalisis korelasinya dengan uji kruskall wallis. Hubungan antara status gizi dengan tingkat kebugaran pegawai nonstaf Universitas Indonesia Depok tidak memiliki korelasi (P >0,05).

The health of one’s body is inseparable from the nutrition we consume each day. A person with a good nutritional status would make a good quality of life and a fit body. Physical fitness can be measured using The 6 Minute Walking Test. This study investigates the correlation between nutritional status and the fitness level of the cleaners in Universitas Indonesia which is a reference data since the study has not been conducted before. This study used a cross-sectional method, in which the subjects’ nutritional status wass acquired by the calculation of IMT after taking the data of the subjects’ body weight and height. The fitness level was calculated from the percentage of the result from The 6 Minute Walking Test and the prediction value of The 6 Minute Walking Test according to the guidelines from ATS. Furthermore, the correlation between the data of the nutritional status and the fitness level were analyzed using Kruskal Wallis Test. There was no significant correlation between the nutritional status and the fitness level of the Non-Staff Employees at Universitas Indonesia Depok (P >0,05)"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathalia Isabella Muskitta
"Penggunaan rokok elektrik di Indonesia terus meningkat, terutama untuk kelompok usia muda. Persepsi masyarakat terhadap rokok elektrik dinilai mempengaruhi penggunaan rokok elektrik sehingga menjadi komponen penting dalam analisis dan evaluasi penggunaan rokok elektrik. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai hubungan antara persepsi manfaat dan kerugian penggunaan rokok elektrik terhadap frekuensi penggunaan rokok elektrik khususnya di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional study yang dilakukan di Universitas Indonesia dari bulan Juni 2018 sampai Juli 2019. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang dibagikan kepada subjek penelitian terpilih dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu 104 mahasiswa Universitas Indonesia berusia 18-24 tahun. bertahun-tahun. Pengujian yang digunakan untuk analisis data adalah uji univariat untuk melihat distribusi prevalensi rokok elektrik dan uji chi-square untuk menilai hubungan antar variabel.
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa dari 104 subjek mayoritas pengguna rokok elektrik adalah laki-laki (93,3%), berusia 20 tahun (37,5%), kuliah di fakultas teknik (40,4%), dan pernah menggunakan rokok elektrik. lebih dari 24 bulan (33,7%). Frekuensi penggunaan rokok elektrik dianggap seimbang, yaitu setiap pengguna rutin dan pengguna non-rutin adalah 50%. Mayoritas pengguna rokok elektrik juga multiple user (61,5%) dan jenis rokok konvensional yang paling banyak digunakan adalah kretek (54,7%). Mayoritas pengguna rokok elektrik di Universitas Indonesia juga memiliki persepsi positif tentang definisi, kandungan, manfaat, dan kerugian penggunaan rokok elektrik. Hubungan yang signifikan hanya ditemukan pada persepsi kandungan rokok elektrik dengan frekuensi penggunaannya (p<0,05).
Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik cukup umum di kalangan kelompok usia muda, khususnya mahasiswa di Universitas Indonesia. Semakin rutin penggunaan rokok elektrik memiliki hubungan yang signifikan dengan persepsi bahwa kandungan rokok elektrik berbahaya. Hal ini bisa terjadi karena kelompok usia dewasa muda umumnya menggunakan rokok elektrik karena penasaran dan tidak ada niat untuk berhenti merokok. Hal ini juga terlihat dari tingginya jumlah pengguna ganda dalam penelitian ini. Oleh karena itu, perlu dibuat regulasi dan intervensi khusus terkait penggunaan rokok elektrik karena masih banyak pengguna reguler rokok elektrik meskipun persepsi mayoritas terhadap rokok elektrik adalah positif.

The use of e-cigarettes in Indonesia continues to increase, especially for the young age group. Public perception of e-cigarettes is considered to affect the use of e-cigarettes so that it becomes an important component in the analysis and evaluation of the use of e-cigarettes. Therefore, the purpose of this study was to assess the relationship between perceived benefits and disadvantages of using e-cigarettes on the frequency of e-cigarette use, especially among students at the University of Indonesia.
The research method used is a cross sectional study conducted at the University of Indonesia from June 2018 to July 2019. The instrument used is a questionnaire distributed to selected research subjects using a purposive sampling technique, namely 104 University of Indonesia students aged 18-24 years. many years. The test used for data analysis was the univariate test to see the distribution of the prevalence of e-cigarettes and the chi-square test to assess the relationship between variables.
The results of statistical analysis showed that of the 104 subjects the majority of e-cigarette users were male (93.3%), 20 years old (37.5%), studied at the engineering faculty (40.4%), and had used e-cigarettes. more than 24 months (33.7%). The frequency of using e-cigarettes is considered to be balanced, i.e. each regular user and non-routine user is 50%. The majority of e-cigarette users are also multiple users (61.5%) and the most widely used type of conventional cigarette is kretek (54.7%). The majority of e-cigarette users at the University of Indonesia also have positive perceptions about the definition, content, benefits, and disadvantages of using e-cigarettes. A significant relationship was only found in the perception of the content of e-cigarettes with the frequency of their use (p<0.05).
This study shows that the use of e-cigarettes is quite common among young age groups, especially students at the University of Indonesia. The more routine use of e-cigarettes has a significant relationship with the perception that the content of e-cigarettes is dangerous. This can happen because young adults generally use e-cigarettes out of curiosity and have no intention of quitting smoking. This is also evident from the high number of dual users in this study. Therefore, it is necessary to make regulations and special interventions related to the use of e-cigarettes because there are still many regular users of e-cigarettes even though the majority perception of e-cigarettes is positive.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nura Suciati Fauzia
"ABSTRAK
Konsep literasi gizi telah diuraikan dalam literasi kesehatan. Literasi gizi berarti menjadi suatu fungsi untuk mendapatkan, memproses, memahami informasi gizi dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat gizi yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara literasi gizi dengan status gizi siswa kesehatan Yayasan Annisa Jaya Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling dengan jumlah 120 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengukuran antropometri untuk mengetahui status gizi berdasarkan IMT dan pengisian kuesioner yang diadopsi dari Nutritional Literacy Scale (NLS). Pengolahan dan analisis data menggunakan model chi square dan regresi logistik faktor risiko. Hasil penelitian menyebutkan rendahnya tingkat literasi gizi pada mahasiswa kesehatan Yayasan Annisa Jaya Bogor sebesar 59%. Sedangkan untuk status gizi mahasiswa, status gizi kurus sebanyak 44,5%, gemuk 25,7%, dan normal 29,8%. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara literasi gizi dengan status gizi mahasiswa (p = 0,019), sementara tidak terdapat hubungan antara umur, jenis kelamin, tempat tinggal, tingkat semester, dan program studi dengan status gizi (p = ≥0,05). Mengubah pola makan menjadi gizi seimbang dan meningkatkan literasi gizi sangat penting sebagai upaya untuk mempertahankan status gizi yang baik.

ABSTRACT
The concept of nutritional literacy has been described in health literacy. Nutrition literacy means being a function to acquire, process, understand the nutritional information and skills necessary to make proper nutrition. The purpose of this research was to know the correlation between nutritional literacy and nutritional status of health students of Annisa Jaya Foundation Bogor. This research is done by quantitative method with cross sectional design. Sampling technique with total sampling with total 120 students. The data collection was done by measuring anthropometry to determine the nutritional status based on IMT and filling the questionnaire adopted from Nutritional Literacy Scale (NLS). Processing and data analysis using chi square model and logistic regression of risk factor. The result of this research mention the low level of nutrition literacy in health student of Annisa Jaya Foundation Bogor 59%. As for the nutritional status of students, nutritional status of 44.5%, 25.7%, and 29.8% normal. The result of chi square test showed that there was a significant correlation between nutritional literacy and student's nutritional status (p = 0,019), while there was no correlation between age, sex, residence, semester level, and study program with nutritional status (p = ≥0, 05). Changing diets into balanced nutrition and increasing nutritional literacy is very important as an effort to maintain good nutritional status."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Ummu Rahmatillah
"Kebugaran jasmani dan prestasi akadami dapat dipengaruhi oleh status gizi. Status gizi anak usia sekolah saat ini masih memprihatinkan baik di dunia maupun di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kebugaran jasmani dan prestasi akademik. Penelitian ini dilakukan pada anak usia sekolah di Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglan. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 137 siswa sekolah dasar yang berada di kelas 4,5 dan 6. Responden diambil secara acak sederhana.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas anak memiliki status gizi normal 78,8 dengan sebagian besar anak memiliki status kebugaran yang tidak bugar yaitu 86,9 dan didaptkan juga anak yang memiliki prestasi kurang sebesar 46. Penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan anatara status gizi dengan kebugaran jasmani p value = 0,787, a = 0,05 namun ada hubungan yang signikan antara status gizi dengan prestasi akademik anak p value =0,031, a = 0,05. Oleh karena itu, pihak sekolah dapat memberikan pendidikan kesehatan mengenai gizi seimbang pada siswa.

Physical fitness and academic achievement can be affected by the child 39 s nutritional status. The nutritional status of children today is still very concerning both the world and Indonesia. This study aims to determine the relationship of nutritional status with physical fitness and academic achievement. This study was conducted on school age children in Banjar, Pandeglang. The number of respondents in this study were 137 elementary school students who were in grades 4,5 and 6. Respondents were taken at random simple.
The results of this study indicate that the majority of children have normal nutritional status 78.8 with most children having unhealthy fitness status of 86.9 and also children who have less achievement of 46. The study showed that there was no significant correlation between nutritional status and physical fitness p value 0,787, a 0,05 but there was a significant correlation between nutritional status and children 39s academic achievement p value 0,031, a 0,05. Therefore, the school needs to provide health education for students about balanced nutrition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>