Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104741 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Krisandi Yonathan
"Gangguan yang biasa terjadi pada sistem tenaga listrik seperti pelepasan pasokan dapat memengaruhi stabilitas frekuensi suatu sistem. Frekuensi suatu sistem dapat digunakan sebagai parameter untuk melakukan Load Shedding untuk menjaga stabilitas sistem. Tesis ini membahas metode Load Shedding selama operasi islanding menggunakan relay frekuensi (Under Frequency Relay) pada sistem tenaga listrik Senayan-Sambas yang menggunakan generator sebagai mesin pembangkit listrik. Pemisahan beban dilakukan dengan melepaskan beban yang mengkonsumsi daya reaktif (Var) dalam jumlah besar terlebih dahulu, tetapi ada beban penting yang perlu dipertahankan.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem stabil pada skenario 1, 2 dan 3 yang berarti sistem dapat mempertahankan kondisi frekuensinya agar tetap stabil setelah pelepasan beban. Dalam skenario 1, suplai yang dilepaskan adalah 17,13 MW dan beban total padam sebesar 18 MW, frekuensi pulih setelah 28,38 detik. Dalam skenario 2 pasokan dilepaskan dalam jumlah 34,26 MW dan beban dilepaskan pada 35,76 MW, frekuensi pulih setelah 24,04 detik. Dalam skenario 3 jumlah pasokan dan beban yang dipadamkan sama dengan skenario 2, hanya waktu pasokan yang berbeda. Dan dalam skenario 4, sistem tidak lagi mampu menahan penurunan frekuensi yang tajam, sehingga dalam skenario 4 sistem mengalami pemadaman.

Disturbances that commonly occur in electric power systems such as supply discharges can affect the frequency stability of a system. The frequency of a system can be used as a parameter to perform load shedding to maintain system stability. This thesis discusses the Load Shedding method during islanding operations using a frequency relay (Under Frequency Relay) on the Senayan-Sambas electric power system that uses a generator as a power generation engine. Load separation is done by releasing loads that consume large amounts of reactive power (Var) first, but there are important loads that need to be maintained.
The simulation results show that the system is stable in scenarios 1, 2 and 3 which means the system can maintain its frequency condition so that it remains stable after releasing the load. In scenario 1, the supply released is 17.13 MW and the total load goes out to 18 MW, the frequency recovers after 28.38 seconds. In scenario 2 the supply is released in the amount of 34.26 MW and the load is released at 35.76 MW, the frequency recovers after 24.04 seconds. In scenario 3 the amount of supply and load that is extinguished is the same as scenario 2, only the time of supply is different. And in scenario 4, the system is no longer able to withstand a sharp decrease in frequency, so in scenario 4 the system experiences a blackout.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniadi Ramadhan
"Gangguan dalam menghasilkan sistem tenaga listrik dapat menyebabkan ketidakstabilan tegangan pada sistem beban. Ketidakstabilan tegangan dalam sistem menyebabkan sistem beroperasi secara tidak normal yang menyebabkan keruntuhan tegangan atau pemadaman total di seluruh sistem. Makalah ini membahas analisis stabilitas tegangan statis dan dinamis dari Sistem Tenaga Senayan-Sambas dengan menggunakan perangkat lunak ETAP12.6.0 untuk simulasi aliran beban dan simulasi analisis sementara. Perubahan pengaruh persentase beban dan catu daya reaktif dari tegangan sistem akan diamati menggunakan analisis statis. Skema pelepasan beban dengan relai di bawah tegangan dan kompensator daya reaktif dalam beban, yang akan dilindungi ketika terjadi gangguan masif pada generator, akan digunakan sebagai sistem. Skema pelepasan beban disampaikan untuk mengembalikan dan menstabilkan tegangan sistem. Skema tersebut kemudian akan menjatuhkan beberapa beban prioritas tinggi dari sistem. 15 MVA atau 12,32% dari seluruh beban akan dihemat untuk mencegah beban dari tersandung kompensator daya reaktif yang digunakan dengan 30 capasitive rating MVAR.

Interference in generating electric power systems can cause voltage instability in the load system. Voltage instability in the system causes the system to operate abnormally which causes a voltage collapse or a total blackout throughout the system. This paper discusses the static and dynamic stress stability analysis of the Senayan-Sambas Power System using ETAP12.6.0 software for load flow simulations and transient analysis simulations. Changes in the effect of the percentage load and reactive power supply of the system voltage will be observed using static analysis. A load release scheme with a relay under voltage and a reactive power compensator in the load, which will be protected when there is massive interference with the generator, will be used as a system. The load release scheme is delivered to restore and stabilize the system voltage. The scheme will then drop some high priority loads from the system. 15 MVA or 12.32% of the total load will be saved to prevent the load from tripping over the reactive power compensator used with 30 MVAR rating capacities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Dharmawan
"Karakteristik dinamik merupakan parameter alami yang dimiliki struktur untuk menghasilkan respons akibat pembebanan dinamik yang bekerja. Nilai karakteristik dinamik dapat merepresentasikan kondisi dari suatu struktur. Melalui penelitian ini, analisa karakteristik dinamik dilakukan pada struktur model berdasarkan hasil simulasi pengujian modal. Adapun pengolahan data dilakukan dengan mengekstrak hasil Frequency Response Function (FRF) struktur dengan metode Rational Fraction Polynomial. Pengolahan data tersebut diintegrasikan kedalam bentuk program, sehingga terbentuk program untuk menganalisa data pengujian modal menjadi karakteristik dinamik secara tepat dan akurat. Dalam penelitian ini, karakteristik dinamik yang didapatkan dari program dibandingkan dengan hasil software SAP2000 dengan persentase error rataan sebesar 0.8583%.

Dynamic characteristics are some natural parameter of structure or materials to give a response or reaction for the dynamic loading that works on the structure. The dynamic characteristic value can represent the condition of the structure as its on service life. By this research, the dynamic analysis will be performed by utilizing the data of modal testing simulation on the object of bridge model. The global Rational Fraction Polynomial (RFP) method will be performed to extract the structure frequency response function to its dynamic characteristic. The data processing step are all be integrated in a program, then a program which can performed a dynamic analysis of vibration testing data with highly accurate and precise result. And by this research, the dynamic characteristic obtained by the program was compared to the result from SAP2000 software and have the average error percentage of 0.8583%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendy Heryanto Surya
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perubahan frekuensi pada transformator arus instrumen yang digunakan untuk tagihan pengukuran energi listrik. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan beban non-linear meningkat. Hal ini menimbulkan suatu permasalahan kualitas daya dari system kelistrikan. Salah satu hal kualitas daya yang terpengaruh adalah frekuensi kerja dari system kelistrikan. Transformator arus sebagai salah satu peralatan yang terdapat pada system, maka ketika arus primer dari transformator mengalami distorsi atau gangguan, maka dapat mempengaruhi sisi sekunder transformator tersebut. Hasil pengujian menunjukan bahwa perubahan frekuensi memiliki pengaruh terhadap persentase kesalahan dan pergeseran fasa dari transformator arus kelas 0.5s, dimana ketika frekuensi meningkat maka persentase kesalahan dan pergeseran fasa menurun, namun penurunan nilai ini masih dalam batas standar yang telah ditetapkan. Perubahan frekuensi juga memiliki pengaruh terhadap faktor keamanan peralatan, nilai keamanan peralatan tersebut akan meningkat seiring meningkatnya frekuensi. Sehingga, sangatlah penting untuk menjaga frekuensi tetap bekerja pada frekuensi dasar.

ABSTRACT
This paper is aiming the frequency changing effect to an instrument current transformer, which is used in a measurement of an energy billing. As a technology is developing, the usage of non-linear load is increase. This will cause a problem in a power quality of an electrical system. This disturbance of power quality effected the working frequency on electrical system. As current transformer is one of the equipment in the system, when the primary of a current transformer is disturbed, it could also affected the secondary side. The result shows that the frequency changing has an effect to error ratio and phase displacement on a current transformer class 0.5s which will decrease while the frequency is increase but still within the standard limit. Frequency changing also has an effect on Security Factor on an instrument, which will increase when the frequency is increase. So, it is important to keep frequency within the fundamental frequency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: IEE Press, 1979
629.831 FRE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Riana Aryani
"Konstruksi fisik transformator terdiri atas elemen-elemen bersifat resistif, induktif, dan kapasitif, yang susunannya memiliki respon frekuensi yang khas.Dengan mengamati respon frekuensi suatu transformator, dapat dideteksi kerusakan mekanik yang terjadi pada inti dan belitan transformator tersebut. Metode yang sedang dikembangkan untuk mendeteksi kerusakan mekanik dikenal dengan Sweep Frequeency Response Analysis (SFRA). Proses pengukuran dilakukan dengan menginjeksikan sinyal tegangan rendah dengan menyapu nilai frekuensi mulai dari 20 Hz hingga 2 MHz. Dasar dari pengukuran ini merupakan analisis fungsi alih yang mana hasil pengukuran perlu diinterpretasikan lebih lanjut, salah satu caranya yaitu dengan perhitungan statistik. Indikator statistik yang digunakan yaitu koefisien korelasi, simpangan baku, dan absolute sum of logarithmic error (ASLE).
Skripsi ini membahas proses interpretasi hasil pengukuran SFRA pada transformator 4 MVA, 11,8/6,3 kV di PT ABC dan transformator 12 MVA, 70/6,3 kV di PT XYZ menggunakan perhitungan statistik. Hasil yang didapat yaitu tidak ada indikasi kerusakan pada transformator 4 MVA, 11,8/6,3 kV di PT ABC pada kedua sisi kumparan. Sedangkan pada transformator 12 MVA di PT XYZ ditemukan indikasi kerusakan di bagian ujung (lead) kumparan utama dan tap kumparan pada kumparan tegangan 70 kV, dan di bagian inti, kumparan utama, tap kumparan, ujung (lead) kumparan utama, dan ujung (lead) tap kumparan pada kumparan tegangan 6,3 kV.

Physical construction of transformerconsists of resistive, inductive, and capacitive elements,the structurehas a typical frequency response. By observing the frequency response of a transformer, we can detect mechanical damage that oK Kurs in the transformer core and windings. Method sare being developed to detect mechanical damage known as Sweep Frequeency Response Analysis (SFRA). Measurement processis done by injecting a low voltage signal with the sweep frequency values ranging from 20Hz to 2MHz. The basis of this measurement is transfer function analysis that the measurement results need to be interpreted further, one way is by statistical calculations. Statistical indicator that used is correlation coefficient, standard deviation, and sum of absolute logarith micerror (ASLE).
This thesis discusses the process of interpreting SFRA measurements result on PT ABC transformer, 4 MVA, 11,8/6,3 kV and PT XYZ transformer, 12 MVA, 70/6,3 kV using statistical calculations. The results are no indication of damage to PT ABC transformer, 4 MVA, 11,8/6,3 kV on both sides of the windings. While in PT XYZ transformer, 12 MVA found indications of damage at main and tap winding leads on 70 kV windings, and indications of damage at the core, main and tap windings, main and tap winding leads on 6,3 kV windings.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kery Anindita Wakman
"ABSTRAK
PLTMG Bontang II Kaltim merupakan salah satu unit pembangkit yang baru yang di miliki oleh PT. Bumi Bayu Gemilang . PLTMG Bontang II Kaltim mengoperasikan pembangkit listrik dengan kapasitas 4 x 2 MW. pembangkit listrik ini menyuplai daya listrik pada beban utama pada Priority Customer. Selain itu sistem pembangkit ini juga tersambung dengan jaringan PLN untuk memberikan kelebihan daya pada beban utama. Sebagai sistem pembangkitan yang baru, diperlukan pemodelan sistem yang dapat digunakan untuk menganalisa kinerja secara keseluruhan sistem. Pada tugas akhir ini analisa yang dilakukan adalah analisa kestabilan transien pada saat sistem beroperasi dengan 4 generator pararel island mode dan ketika 4 generator pararel terhubung jaringan PLN. Analisa di lakukan dengan melihat pengaruh gangguan-gangguan yang mungkin terjadi, dimana gangguan terebut berupa gangguan hubung singkat, motor starting, dan lepasnya generator. Dari hasil analisis dapat disimpulkan saat sistem beroperasi dengan mode 4 generator pararel island mode sistem dapat dikatakan stabil. Selain itu saat sistem beroperasi mode 4 generator pararel terhubung jaringan PLN, terjadi penurunan nilai sudut rotor melebihi batas normal yaitu ±90, sehingga dibutuhkan skema pelepasan generator. sedangkan saat starting motor dengan kapasitas terbesar, sistem menjadi tidak stabil dan membuat nilai tegangan tiap bus menjadi tidak normal untuk kedua jenis mode operasi pembangkitan, oleh karena itu di perlukan penambahan kapasitor bank untuk memperbaiki nilai tegangan pada tiap bus.

ABSTRACT
PLTMG II Bontang East Kalimantan is one of the new generating unit which is owned by PT. Bayu Earth Gemilang. Bontang, East Kalimantan PLTMG II operates power plants with a capacity of 4 x 2 MW. The power plant supplies electrical power to the main load on a Priority Customer. Besides generating system is also connected to the grid to provide excess power to the main load. As a new generation system, the necessary modeling system that can be used to analyze the overall performance of the system. In this final analysis was performed on the transient stability analysis of the current operating system with 4 parallel generator island mode when the 4 generators and grid connected in parallel. The analysis is done by looking at the effect of disturbances that may occur, where the disturbances stretcher a short circuit, motor starting, and the loss of the generator. From the analysis it can be concluded when the system is operating with a generator mode 4 modes island parallel system can be said to be stable. Additionally when the system is in operation mode 4 parallel connected generators of electricity networks, a decline in the value of the angle of the rotor exceeds the normal range is ± 90, so it takes a generator release scheme. while when starting the motor with the largest capacity, the system becomes unstable and make the value of each bus voltage becomes abnormal for both types of operation modes of generation, therefore in need of additional capacitor banks to correct the value of the voltage at each bus.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Amelia Herstyana Kinanti
"ABSTRAK
Penggunaan peralatan listrik pada gedung BPKP Pusat sangat beragam sehingga besar beban listrik mengalami variasi dan dapat berbeda-beda setiap saat. Hal ini dapat mengurangi kualitas daya listrik. Skripsi ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan mengetahui kualitas daya listrik pada gedung pemerintahan BPKP Pusat. Parameter yang mempengaruhi kualitas daya listrik adalah tegangan dan frekuensi listrik. Parameter tersebut kemudian dibandingkan dengan standar yang ada di Indonesia. Setelah dilakukan pengamatan, teradapat kelebihan nilai tegangan dan nilai faktor daya di bawah 0,85 pada malam hari. Selain itu nilai THDi dan IHDi orde 3 diatas standar yang seharusnya. Dengan menggunakan analisis aliran daya maka perancangan filter  pasif dilakukan. Kemudian pemasangan filter mampu mengurangi nilai THDi menjadi dibawah standar.

ABSTRACT
The use of electrical equipment in the Central BPKP building is very diverse so that large electrical loads experience variations and can vary at any time. This can reduce the quality of electric power. This thesis is a quantitative study that aims to determine the quality of electric power in the central BPKP government building. Parameters that affect the quality of electric power are electrical voltage and frequency. These parameters are then compared to the standards in Indonesia. After observing, there is an excess of the stress value and the power factor value is below 0.85 at night. Besides that the THDi and IHDi values are 3rd order above the standard that should be. By using power flow analysis, passive filter design is carried out. Then the installation of the filter can reduce the THDi value to below the standard.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danu Nuryanto
"Salah satu komponen utama dari keamanan sistem tenaga listrik adalah pengendalian frekuensi. Pengendalian frekuensi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : pengendalian primer, pengendalian sekunder, pengendalian tersier. Pengendalian frekuensi primer dikenal free governor wajib dipenuhi Pembangkit Listrik yang interkonesi ke sistem. Sistem governor merupakan fitur kontrol yang ada pada mesin pembangkit. Sistem governor pada setiap gas turbin PLTGU Priok dipasang pada nilai 4 persen speed droop, serta deadband ±200 mHz pada gas turbin blok 1-2 dan tidak ada deadband pada blok 3-4. Nilai seting tersebut sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan pada aturan jaringan. Hasil pengujian peran sistem governor PLTGU Priok dalam membantu sistem tenaga pada saat terjadi gangguan adalah sebesar maksimum 321 MW, yaitu 15 persen dari beban peak atau 32% dari beban offpeak sub-sistem Priok Bekasi. Respon tercepat dalam menaikan daya turbin ke titik maksimum didapat pada blok 1-2 yang mampu menaikan daya dalam waktu 20 detik. Sedangkan pada blok 3-4 dibutuhkan waktu 2 menit. Hal ini dikarenakan perbedaan kontrol pengendalian frekuensi pada kedua jenis mesin gas turbin. Sistem governor turbin merupakan salah satu mitigasi untuk menjaga keandalan sistem tenaga listrik. Maka selayaknya pembangkit yang interkoneksi ke sistem tenaga listrik mengaktivasi sistem governor, serta memenuhi kriteria pengaturan pada aturan jaringan.

Frequency control is one protection of the electrical power system. Frequency control is divided into three parts: primary control, secondary control, tertiary control. The primary frequency control, known as free governor, must be carried out by a power plant that interconnects to the network. The governor device is the control mechanism of engine generator. The governor device Priok gas turbine is installed at 4 percent speed droop and ± 200 mHz deadband on gas turbine block 1-2 and there is no deadband on the block 3-4. The results of testing the role of Priok PLTGU governor system in assisting the power system in the event of interruption are up to maximum of 321 MW, which is 15% peak load or 32% off-peak load subsystem. The fastest response to increase the turbine power to the maximum point is achieved in block 1-2, which can increase power in 20 seconds. Whereas it takes 2 minutes in block 3-4. It is due to different in the frequency control of the two types of gas turbine engines. The turbine governor system is one of the mitigation steps intended to improve the reliability of the electrical power network. The generator that interconnects to the electrical power system will must be activate the governor system and comply with the regulatory requirements set out in the network rules.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Arwy Herdiyanto
"ABSTRAK
Dewasa ini telah dilakukan beberapa penelitian bahwa frekuensi antara 2-150 KHz merupakan salah satu fenomena penyimpangan kualitas daya. Menurut penelitian salah satu akibat dari distorsi atau disturbance dari frekuensi 2-150 kHz tersebut yaitu berdampak pada kinerja peralatan rumah tangga yang dimana beberapa diantaranya terjadi malfungsi. Tidak hanya pada peralatan rumah tangga saja, disturbance tersebut juga bisa berdampak pada kWh meter analog maupun digital satu fasa. Pengukuran transaksi energi listrik dengan menggunakan kWh meter selayaknya mempunyai tingkat akurasi yang baik agar tidak ada satupun pihak yang dirugikan akibat adanya kesalahan dalam proses pengukuran. Dalam skripsi ini akan dilakukan pengujian disturbance tersebut terhadap pembacaan di kWh meter analog dan digital satu fasa. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB yang akan membangkitkan disturbance frekuensi tersebut sehingga dapat diketahui efeknya terhadap kinerja kWh meter yang diuji. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terjadi kesalahan error sebesar ± 5 % dalam perhitungan energi kWh di kWh meter analog baik pada pengukuran normal maupun pengukuran yang diberikan.

ABSTRACT
Disturbance frekuensi. Nowadays some research has been done that the frequency between 2-150 KHz is one of the phenomenon of power quality deviation. According to research, one result of distortion or disturbance of the 2-150 kHz frequency is the impact on the performance of household appliances where some of them became malfunctions. Not only in household appliances, but the disturbance can also affect the function of kWh meter analog or digital single phase. Measurement of electric energy transaction should have a good accuracy so that no party is disadvantaged because of an error measurement. This thesis will be tested the distortion to the readings in single phase of analog and digital kWh meter. The method used in this research is by using MATLAB softwre to generate the frequency disturbance so it can know the effect on the performance of tested kWh meter. The test results show that there is an error of ± 5% in calculating kWh energy in analog kWh meters both in normal measurements and measurements given disturbance frequency."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>