Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200824 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nugraha Ichwan Prasudha
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak struktur pasar terhadap kinerja bank, dampak perilaku bank terhadap kinerja bank, dan peran mediasi perilaku bank terhadap dampak struktur pasar terhadap kinerja bank. Penelitian ini menggunakan sampel dari 52 bank di negara-negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam dengan periode waktu 2007 hingga 2017. Penelitian ini menemukan bahwa struktur pasar memiliki dampak positif terhadap kinerja bank yang menunjukkan pasar yang lebih tinggi. konsentrasi akan meningkatkan kinerja bank. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa dampak negatif dari perilaku bank terhadap kinerja bank dan peran mediasi yang sempurna dari perilaku bank terhadap dampak struktur pasar terhadap kinerja bank. Ini menyiratkan bahwa perlu untuk membuat kebijakan antimonopoli yang lebih tepat oleh regulator, seperti kebijakan yang memperketat suku bunga pinjaman dan deposito di setiap negara ASEAN untuk menghentikan bank-bank besar di ASEAN menyalahgunakan kekuatan pasar untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dan menciptakan stabilitas keuangan.

The purpose of this study is to determine the impact of market structure on bank performance, the impact of bank behavior on bank performance, and the role of bank behavior mediation on the impact of market structure on bank performance. This study uses a sample of 52 banks in ASEAN countries such as Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore, Thailand and Vietnam with a period of 2007 to 2017. This study found that market structure has a positive impact on bank performance which shows a higher market . concentration will improve bank performance. In addition, this study also found that the negative impact of bank behavior on bank performance and the role of perfect mediation of bank behavior on the impact of market structure on bank performance. This implies that it is necessary to make antitrust policies more appropriate by regulators, such as policies that tighten lending and deposit rates in each ASEAN country to stop major banks in ASEAN from abusing market power to gain higher profits and create financial stability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Insani Arif
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis keberadaaan funding advantage bank besar serta disiplin pasar bank umum di Indonesia. Periode penelitian yang digunakan yaitu dari tahun 2003-2013. Melalui penelitian, ditemukan fakta bahwa bank besar mendapatkan funding advantage atas bank kecil. Nilai funding advantage ini meningkat pada periode krisis 2008/2009. Keberadaan funding advantage ditandai dengan lemahnya disiplin pasar pada bank besar dikarenakan adanya perceived government support dari investor. Funding advantage ini tetap ada pada masa explicit guarantee. Penulis juga menemukan bahwa bank pemerintah tidak mendapatkan funding advantage.

ABSTRACT
This study analyzes the existence of funding advantage of big bank and market discipline of commercial bank in Indonesia. The study period used is from 2003-2013. Based on the research result, author found the fact that big bank enjoy funding advantage over small bank. This advantage higher when global crisis in 2008/2009. The existence of funding advantage indicated by the weak market discipline for big bank because of perceived government support by investor. This funding advantage exist even under explicit guarantee. The author also found that government banks don’t enjoy funding advantage.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Bosmen H.
"Kondisi kebangkrutan (insolventy) perbankan nasional akibat krisis moneter yang berkepanjangan sejak tahun 1997 bermuara pada 2 (dua) hal yaitu kerugian besar akibat negative spread dari jumlah kredit bermasalah yang membengkak dan kekurangan modal bank (undercapitalized). Kerugian besar yang dialami terjadi karena perbankan Indonesia selama ini hanya mengandalkan pendapatan dari sisi kredit dan mengabaikan potensi pendapatan dari jasa perbankan lainnya (fee based income), seperti pendapatan dari jasa - jasa perbankan internasional (international banking).
Pengalaman tersebut mendorong perbankan dalam hal ini Bank BNI merevitalisasi bisnisnya antara lain dalam layanan transaksi international banking untuk mencapai tujuan strategis sebagai bank sehat dan untung (profitable). Bank BNI sebagai parenting memerlukan penetapan strategi bisnis atas SBU Internasional dalam industri sejenisnya yang menjadi tujuan penelitian pada tesis ini.
Untuk pencapaian strategi yang diperlukan, pembahasan akan dilakukan dalam hal Strategi Generik/Utama, yang umumnya berorientasi terhadap pertumbuhan, Corporate Parenting yaitu membangun sinergi perusahaan melalui pembagian dan pengembangan sumberdaya, dan Portofolio Analysis yaitu kordinasi cash flow diantara unit - unit.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan memetakan posisi bersaing dalam analisis J-E Matrix, dan pengolahan data sekunder untuk mendapatkan posisi market share dan pertumbuhan dalam BCG Matrix. Berdasarkan penelitian tersebut maka alternatif strategi generik yagn sesuai adalah Strategi Intensive.
Dengan memperhatikan tingkat persaingan SBU Internasional dalam industri sejenis, disimpulkan Bank BNI berada dalam posisi kuat sehingga disarankan untuk menerapkan Strategi Intensive, yaitu upaya peningkatan market share melalui usaha - usaha pemasaran, pengembangan pangsa pasar melalui jaringan distribusi dan meningkatkan produk/jasa yang ada melalui sentuhan modifikasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adventius Hermawan Wibowo
"Penelitian dilakukan dengan tujuan memilih media promosi yang tepat, menentukan pasar sasaran dan mengkaji citra layanan Bank AX. Penelitian dilakukan terhadap nasabah Bank AX yang tercatat pada kantor cabang dan cabang pembantu Bank AX di Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Penelitian dilakukan secara acak, dengan kriteria nasabah pemilik rekening tabungan dan atau giro pada Bank AX, dan sekurang-kurangnya satu rekening tabungan dan atau giro pada bank yang lain, sebagai unsur pembanding bagi responden dalam menyampaikan pendapat dan komentarnya. Rekening tabungan dan giro menjadi fokus dalam penelitian ini, karena merupakan sumber dana murah yang selalu berusaha untuk diraih dalam jumlah besar oleh perbankan.
Berdasarkan wawancara dengan nasabah yang terpilih menjadi responden, dilakukan penelitian dengan kriteria segmentasi demografis, psikografis (gaya hidup), perilaku (behavioral) dan teknografis, sehingga nampak segmentasi nasabah Bank AX, yang selanjutnya menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan pasar sasaran (target market) yang akan datang, sesuai dengan kebijakan bisnis dan kemampuan sumber daya yang dimiliki Bank AX. Dengan ditetapkannya kriteria nasabah yang menjadi pasar sasaran, maka melalui pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan media dalam menyampaikan pesan/nilai (value) tertentu yang akan disampaikan, serta dengan membandingkan pencapaian portofolio tabungan dan giro selama periode penelitian tahun 1999 sampai dengan 2001, maka Bank AX dapat memilih jenis media promosi yang paling tepat untuk dapat mencapai positioning tertentu dalam benak nasabahnya.
Pengukuran kekuatan dan arah hubungan statistik antara 'peningkatan portofolio tabungan dan giro' (sebagai variabel terikat) dengan 'biaya promosi' yang dikeluarkan pada tahun 1999 sampai dengan 2001 (sebagai variabel babas), dilakukan dengan menghitung korelasi (Pearson) antara kedua variabel tersebut, namun dengan memperhatikan variabel 'citra layanan' sebagai variabel kontrol yang keberadaannya diperkirakan merupakan semacam 'katalis' yang ikut menentukan keberhasilan peningkatan portofolio tabungan dan giro pada Bank AX. Terhadap sejumlah variabel independen yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, kemudian dilakukan perhitungan regresi untuk meramalkan perubahan yang terjadi terhadap variabel dependen (portofolio tabungan dan giro) jika dilakukan aksi atau perubahan terhadap variabel independen (pemilihan media, yang diukur dari pengeluaran biaya promosi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank AX selama ini tidak tepat dalam memilih media promosi, belum menentukan pasar sasaran secara tepat, dan memiliki citra layanan yang kurang baik, sehingga biaya promosi yang dikeluarkan hanya dapat mempertahankan, namun belum dapat meningkatkan portofolio tabungan dan giro."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primastuti Nugrahani
"Pasar ritel adalah pasar yang sangat luas, dan Para konsumen umumnya adalah individual yang menuntut produk-produk yang bersifat consumer product. Bank ritel yang sukses adalah yang mampu memahami perilaku konsumennya. Salah satu upayanya adalah melalui pemasaran jasa dengan membagi segmentasi pasar, menetapkan target pasar dan berupaya memposisikan diri dimata nasabah/calon nasabah sebagai yang utama. Bank BNI harus mengidentifikasi posisinya untuk memenangkan persaingan di segmen ritel, dengan memformulasikan strategi pemasaran jasa yang tepat.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, diawali dengan mengidentifikasi posisi Bank BNI dengan alat bantu expert choice versi 7 yang dapat mempetakan posisi bersaing dalam analisa I - E Matrix. Dari penelitian yang dilakukan, hasil yang diperoleh adalah bahwa posisi Bank BNI pada I-E Matrix terletak pada kuadran 1 dengan strategi pertumbuhan cepat. Berdasarkan hal tersebut, maka altematif strategi perusahaan yang sesuai adalah penetrasi pasar dan differensiasi produk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T5099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Sri Lindawati
"Masa setelah Pakto 1988, bank jumlahnya semakin banyak sehingga bank berlomba mencari nasabah dengan meningkatkan performance bank dengan melihat peluang yang ada dan melakukan terobosan-terobosan baru serta bertindak proaktif dalam melakukan diversifikasi dan inovasi produk dan jasa. Bank BNI tidak terlepas dari kondisi tersebut dalam memenangkan persaingan yang semakin ketat antar bank dalam mengembangkan bisnis ritelnya selain mempertahankan bisnis korporatnya.
Salah satu strategi yang diambil adalah menciptakan produk baru yang diberi nama BNI Phoneplus yang diluncurkan pada tanggal 19 Pebruari 1998. Tujuannya adalah untuk melengkapi produk-produk yang ada dalam meningkatkan pelayanan, meningkatkan penghimpunan dana murah seperti giro dan tabungan, untuk memenuhi tuntutan nasabah khususnya nasabah pada segmen kelas atas yang berpenghasilan tinggi, untuk menunjang efisiensi dan mengurangi tekanan di cabang dan meningkatkan fee based income di BNI Phoneplus.
BNI Phoneplus memiliki visi jangka pendek yaitu menjadi yang terbaik dalam layanan phonebanking selain itu visi BNI Phoneplus jangka panjang adalah mengcover 24 % transaksi cabang, karena itu perlu strategi pemasaran yang tepat untuk mengembangkan produk jasa BNI Phoneplus sehingga BNI Phoneplus dapat berkembang dan dapat bersaing.
Penulis melakukan penelitian diawali dengan mengidentifikasi posisi BNI Phoneplus dengan alat bantu expert choice yang dapat memetakan posisi bersaingnya dalam analisa GE matrix. Adapun penentuan derajat kepentingannya, penulis ini mengunakan metode Proses Hirarki Analisis (PHA). Setelah mengetahui posisi bersaingnya yaitu pada sel V, maka BNI Phoneplus dapat memilih dan menentukan strategi bersaing yang cocok dengan sumber daya di BNI Phoneplus.
Selanjutnya strategi pemasaran direncanakan dan dirumuskan sesuai dengan strategi bersaing yang dipilihnya. Berdasarkan pilihan strategi pemasaran dan posisi bersaingnya maka pilihan strategi yang tepat adalah penetrasi pasar. Dengan demikian program bauran pemasaran jasapun harus sesuai dengan pilihan strategi perusahaan.
Saran yang dajukan adalah perlu untuk melakukan penyempurnaan dalam aplikasi menjadi anggota, memperluas area layanan melalui kerjasama dengan pihak telkom, penambahan features dalam layanan produk jasa BNI Phoneplus."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T9301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Idawati
"Dunia bisnis senantiasa dituntut untuk menghadapi dan memenangkan persaingan. Nasabah adalah asset utama Bank disamping SDM. Upaya mencari dan mempertahankan nasabah harus selalu dilakukan Bank agar mampu bersaing dengan para kompetitornya. Mencari nasabah baru adalah usaha yang sulit, tetapi jauh lebih sulit lagi adalah mempertahankan nasabah lama. Memperebutkan loyalitas nasabah adalah salah satu kunci terpenting untuk memenangkan persaingan, baik dalam tingkat lokal, terlebih lagi menghadapi (era) persaingan bebas yang tinggal dalam hitungan hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank, dengan menguji hubungan antara variabel-variabel Produk, Harga, Lokasi, Promosi, SDM, Proses, Faktor Fisik, Loyalitas Nasabah dan Loyalitas Pemilik dengan Loyalitas Nasabah. Populasi penelitian adalah seluruh nasabah yang menggunakan jasa perbankan di Business Center PT.Bank Bali, Tbk, Business Unit Jakarta dan Bandung sejumlah 589 pemilik rekening/pelaku transaksi, dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 60 orang yang menjadi sampel penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel seperti promosi/reputasi Bank, loyalitas karyawan dan loyalitas investor merupakan variabel yang menunjukkan korelasi signifikan dengan loyalitas nasabah, ditunjukkan oleh koefisien korelasi Spearman's rho sebesar 0,541 (promosi/reputasi), 0,590 (loyalitas karyawan) dan 0,519 (loyalitas pemilik) dengan signifikansi masing-masing sebesar 0,000 pada level 0,01. Variabel-variabel lainnya seperti produk, harga, lokasi dan faktor fisik korelasinya signifikan pada level 0,05 sedangkan variabel SDM dan proses korelasinya lemah terhadap loyalitas nasabah. Penelitian ini memang menghasilkan output yang agak berlawanan dengan teori pemasaran konvensional (Marketing Mix atau 4P yang berkembang menjadi 7P), kecuali variabel promosi. Tetapi variabel promosi ini dapat diterangkan dengan arah kuesioner dan jawaban yang cenderung ke 'reputasi' Bank itu sendiri, dan bukan cenderung ke upaya/aktivitas promosi (iklan/advertising).
Dari hasil penelitian ini diharapkan praktisi bisnis perbankan, dalam hal ini Business Center Bank Bali, memberikan perhatian yang lebih besar terhadap upaya mempertahankan reputasi Bank, loyalitas karyawannya serta loyalitas para pemilik sahamnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3069
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Francy Iriani Ekawati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran pada Bank-Bank Swasta Nasional antara lain strategi produk, distribusi, penetapan harga dan promosi yang berpengaruh terhadap pemupukan dana dari masyarakat dan besarnya pengaruh masing-masing faktor tersebut.
Landasan teori penelitian ini adalah teori manajemen pemasaran yang telah diaplikasikan pada industri perbankan. Fokus teori manajemen pemasaran pada pembuatan keputusan strategik untuk penetapan harga, produk, saluran distribusi dan promosi. Menurut teori, Bank semakin banyak menyerap dana dari masyarakat apabila menerapkan strategi harga berupa tingkat bunga yang tepat, jumlah produk yang tepat dengan jenis produk yang sesuai kebutuhan konsurnen, biaya promosi yang cukup dan alat promosi yang tepat sasaran serta saluran distribusi berupa banyaknya kantor, adanya ATM, layanan on-line, home banking & telephone banking.
Metodologi penelitian ini termasuk ex post facto, yaitu mengkaji hubungan antara variabel strategi pemasaran yang diwakili oleh banyaknya kantor, adanya ATM sebagai variabel boneka, jumlah produk pendanaan, tingkat bunga tabungan, giro dan deposito dan jumlah biaya promosi dengan variabel jumlah dana yang dapat dihimpun oleh bank, jumlah observasi penelitian adalah 45, terdiri dari 9 bank, masing-masing bank 5 tahun. Teknik analisa data menggunakan metode analisis regresi berganda dan analisis korelasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat bunga tabungan, jumlah kantor, adanya ATM dan besarnya promosi mempengaruhi jumlah dana yang dapat dihimpun oleh bank-bank swasta nasional. Adapun kontribusi tingkat bunga tabungan sebesar 0,44% , jumlah kantor sebesar 0,59 % dan biaya promosi sebesar 0,23 %. Secara bersama-sama variabel tersebut dapat menjelaskan sebesar 81,89 % pengaruhnya terhadap jumlah dana yang dapat dihimpun.
Temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi bank-bank swasta nasional khususnya dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk menghimpun dana dari masyarakat. "
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Octavia Syafarwati
"Menabung di bank adalah salah satu kebutuhan manusia yang terkait dengan kehidupan masa depan. Dalam memilih bank masyarakat Kampung Lio memiliki karakteristik internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi keputusan pemilihan bank. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemilihan bank yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Lio dengan menggunakan analisis spasial dan statistik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lokasi bank yang dipilih oleh masyarakat Kampung Lio yang tinggal di RW 13 memiliki jumlah lokasi bank yang lebih banyak daripada RW 20 dengan karakteristik pekerjaan, umur dan faktor jarak yang mempengaruhi pemilihan. Rute yang dipilih oleh masyarakat Kampung Lio adalah melalui Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Dewi Sartika dan Jalan Margonda dengan menggunakan moda transportasi jalan kaki, sepeda motor, mobil pribadi dan kendaraan umum.

Saving money in bank is one of human needs in future. When choosing a bank, Kampung Lio`s society have their own internal and external characteristics that could influence them to choose a bank. The aim of this research is to know the spatial pattern of Kampung Lio`s society in choosing a bank as a savings place by using statistical and spatial analysis.
The result of the research shows that the amount of choosen bank location of Kampung Lio`s society in RW 13 is bigger than Kampung Lio`s society in RW 20. Furthermore, the characteristics of job and age have influenced the process of choosing a bank as well as distance variable. The routes that Kampung Lio`s society choosed are Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Dewi Sartika and Jalan Margonda, by using motorcycle, walking, private car and public car.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S33771
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmawati Handayani
"Lambatnya proses penyelesaian perbankan di Indonesia sangat menghambat pemulihan dunia usaha setelah adanya krisis, walaupun dalam pelaksanaannya kepercayaan masyarakat sudah kembali pulih sehingga dapat mendorong pertumbuhan penghimpunan dana pada tingkat yang lebih baik khususnya bank yang memiliki derajat kredibilitas tinggj.
Deregulasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah juga mengakibatkan tingkat persaingan yang semakin tajam. Oleh karena itu, untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingap setiap bank harus memperhatikan kepentingan nasabah sebagai perhatjan utama. Tak terkecuali dengan Bank BN1 dalam rangka melakukan pembenahan mutu Iayanan salah satunya dengan cara meluncurkan produk Tabungan Plus (TAPLUS). dalam rangka menghimpun masukan dana sehingga dapat mencapai kinerja keuangan yang mantap.
Ditengah persaingan yang begitu ketat dalam bisnis serupa yang dilakukan oleh kompetitor, ternyata mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi penulis untuk melakukan penelitian dengan topik: Analisa Hubungan Strategi Komunikasi Pemasaran terhadap Citra Pro iuk Tap/us (Kasus Bank Kampus Universitas Indonesia).
Secara umum tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan bauran komunikasi pemasaran terhadap citra produk. Sedangkan tujuan khususnya Penelitian dilakukan di Divisi Pemasaran Retail, BNI Kantor Besar, dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey melalui kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa Univesitas Indonesia yang merupakan nasabah Bank BNI cabang Uiversitas Indonesia Depok dan Salemba. Disamping itu digunakan juga metode kualitatif dengan wawancara mendalam kepada pihak manajemen divisi pemasaran retail BNI serta menggunakan data-data sekunder dan tulilan maupun laporan yang sesuai dengan topik laporan ini.
Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori manejemen pemasaran, teori komunikasi pemasaran terpadu dan teori mengenai citra. Hermawan Kertajaya menyatakan adanya ads clutter (banjir iklan) yang terjadi saat ini ternyata sudah dalam taraf merepotkan konsumen sehingga promosi yang bersifat broadcasting atau massal sudah tidak efektif lagi. Untuk saat ini komunikasi yang bersifat personal communication seperti word of mouth communications dianggap lebih efektif dalam mendongkrak penjualan yang pada akhirnya dapat dijadikan sarana untuk membangun citra perusahaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bank BNI belum melaksanakan kebijakan komunikasi pemasaran terpadu secara komprehensif . Secara statistik, terdapat korelasi yang positif dan signifikan antar elemen-elemen periklanan, personal selling dan publisitas terhadap citra produk TAPLUS, walaupun memang hubungan tersebut tergolong sedang, sehingga belum menunjukkan hasil yang maksimal dalam rangka menancapkan citra yang unik dan positip di benak konsumen.
Rekomendasi teoritis dari penelitian ini adalah yaitu masih perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk mendapat hasil yang lebih komprehensip dan terfokus mengenai strategi komunikasi pemasaran terpadu yang diterapkan dalam bisnis jasa di Indonesia pada umumnya dan bisnis perbankan pada khususnya.
Rekomendasi praktis penelitian diharapkan agar manajemen Bank BNI agar manajemen bank BNI divisi pemasaran retail dapat menetapkan satu garis kebijakan komunikasi pemasaran yang utuh dan terperinci sehingga dapat diimplementasikan pada seluruh cabang-cabang Bank BNI secara bersamaan.

Corelational Analysis Marketing Communications strategy as Taplus Image (Study Case: BNI bank at University of Indonesia )The slowness of the banking resolution process is very slowing down the recovery of banking business after the monetary crisis in Indonesia, even in reality the people faith for the banking industry has recovered which encourage the investor at a better level. This happen especially tp the bank which has high credibility.
The deregulations of banking management which is implemented by the government is also caused high competition. Therefor, to withstand and win the competition, each bank must give priority to customer satisfaction. BNI Bank as one of the government bank (Bank BUMN) in Indonesia is also restructuring the quality of its services in which one of them is to launch Tabungan Plus (TAPLUS) in order to raise the funds for better financial performance.
In the middle of high competition in banking business by its competitor, BNI can give more attraction to the Writer to do research with the topic: The analysis of the influence of the marketing communications mix of Tabungan Plus image (Study Case: BNI bank at University of lndonesi'p ).
In general, the objective of this research is to see the influence of the mixing of marketing communication to product image. The research was conducted at the Retail Marketing Division of BNI Bank head officer by using quantitative and qualitative method. The collection of data was done by using the survey method via questionaire which was distributed to the students' of University of Indonesia which are customer of BNI bank branch at the University. Other than that the qualitative method is also performed by in depth interview to the management of BNI retail division and using secondary data and article or report which is associate with the topic in this report.
Base theories use in this research is markelting management theory, marketing communications theory, and the image theory. Management expert Hermawan Kertajaya says that the ads clutter which currently happen has been confusing the customer and therefore the broadcasting and massive promotion are no longer effective. For the time being the personil communication like word of mouth communication is considered more effective to enchance sales and at least can be used to create company image.
The result of the research shows that BNI is not yet implement an integrated and comprehensive marketing communication, thus, it is not yet a unity. Statistically, there is a positive and significant corelation among the advertising elements, personal selling and publicity to Taplus image, eventhough the. relation is considered average and therefore it h1s not show the maximum result in terms of introducing the positive and unique image among the consumers.
The theoretical recommendation of the research is that BNI needs to do the further research to get more comprehensive find to focus for integral marketing communication strategy which is implemented in the services business in Indonesia in general, and to the banking business Recifically.
The practical recommendation of this research is to encourage the BNI Bank Management so that the retail division can implement one line of marketing communication policy which are detail and rigid pnd therefore it can be implemented to all BNI Bank branch at the same time."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T 11575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>