Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Yuliani
"ABSTRAK
Pneumonia merupakan salah satu penyebab tingginya morbiditas dan mortalitas anak di Indonesia. Salah satu faktor risiko terjadinya pneumonia dan meningkatnya risiko anak untuk dirawat inap adalah kurang mampunya ibu merawat anak di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh perencanaan pulang terhadap kemampuan ibu merawat anak pneumonia di rumah. Penelitian ini merupakan studi quasi-experiment dengan rancangan post-test only group. Sampel penelitian adalah 26 responden di dua rumah sakit di Sulawesi Barat. Hasil post-test menggambarkan tingkat pengetahuan dan keterampilan masing-masing kelompok berbeda secara bermakna (p< 0,05), dan ibu pada kelompok intervensi mampu merawat anak pneumonia di rumah, berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol (p< 0,05). Perencanaan pulang anak dengan pneumonia hendaknya diberikan secara terstruktur guna mendukung terlaksananya asuhan keperawatan anak yang berpusat pada keluargadi rumah sakit."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Atikah Fajrina
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara parenting knowledge dan maternal self-efficacy pada ibu yang baru pertama kali memiliki anak usia bayi. Parenting knowledge ibu diukur menggunakan alat ukur Knowledge of Infant Development Inventory KIDI yang disusun oleh MacPhee 1983 dan pengukuran maternal self-efficacy ibu menggunakan alat ukur Maternal Self-Efficacy MSE yang disusun oleh Teti dan Gelfand 1991. Partisipan dari penelitian ini berjumlah 90 orang ibu berusia 20-40 tahun dari status sosial ekonomi menengah ke bawah yang baru pertama kali memiliki bayi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara parenting knowledge dan maternal self-efficacy r = 0,065, n = 90, p>0,05.

This research was conducted to find the relationship between parenting knowledge and maternal self efficacy with first time mothers of infant. Parenting knowledgeis measured by Knowledge of Infant Development Inventory KIDI compiled by MacPhee 1983 , and maternal self efficacyis measured by Maternal Self Efficacy MSE compiled by Teti and Gelfand 1991. Participants in this research were 90 first time mothers of infant aged 20 40 years old from middle low social economic status. The result showed that there was no significant correlation between parenting knowledge and maternal self efficacy r 0,065, n 90, p 0,05."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Triasmono
"Pemerintah melalui Departemen Sosial telah berupaya dan mencari solusi terhadap permasalahan Pelaku Seks Bayaran (PSB) dengan memberikan pelayanan program rehabilitasi sosial di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Mulya Jaya Pasar Rebo, Jakarta Timur. Salah satu programnya adalah Bimbingan Keterampilan Usaha (BKU).
Menyikapi uraian tersebut diatas, penulis berusaha untuk melihat upaya yang dilakukan PSKW dalam melaksanakan program Bimbingan Keterampilan Usaha serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah menggambarkan pelaksanaan program BKU di PSKW Mulya Jaya dan untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan program BKU di PSKW.
Kerangka pemikiran pelaksanaan program Bimbingan Keterampilan Usaha di PSKW yang dibahas dalam tesis ini adalah permasalahan PSKW dan Bimbingan Keterampilan Usaha. Selanjutnya dikupas keberadaan Panti sosial sebagai organisasi pelayanan rehabilitasi sosial dan Bimbingan Keterampilan Usaha sebagai salah satu programnya. Keberadaan PSKW tidak bisa dilepaskan dari permasalahan dalam menjalankan kegiatannya. Oleh karena itu pada bagian akhir kerangka pemikiran selanjutnya diuraikan tentang faktor penghambat dan pendukung Bimbingan Keterampilan Usaha.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif untuk menghasilkan informasi-informasi tentang pelaksanaan program. Metoda Penelitian ini menggunakan aiur pelayanan yang selanjutnya diterjemahkan sebagai langkah kegiatan yang ada di PSKW. Untuk melihat keberhasilan pelaksanaan program digunakan kriteria keberhasilan program melalui upaya yang sederhana sebagaimana ketentuan peraturan yang berlaku. Informan penelitian ini adalah pejabat struktural, pekerja sosial dan instruktur sebagai pelaksana dan pihak yang bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan. Sedangkan pada hasil pelaksanaan program Bimbingan Keterampilan Usaha di PSKW selain kepada klien, informan utama adalah enam orang mantan klien yang sedang dalam proses rehabilitasi dan telah selesai mendapatkan Bimbingan Keterampilan Usaha di PSKW dan masing-masing mewakili jurusan keterampilan salon, menjahit (high speed, bordir) dan olahan panganlmasak.
Analisis hasil penelitian pada kondisi sumber daya PSKW menunjukkan bahwa aspek raw material seperti ruang, alat-alat dan bahan pelatihan keterampilan serta pola dan sistem pengajaran sesuai dengan -kriteria ideal yang ditetapkan sebagai suatu standar sebuah program pelatihan. Sedangkan yang tidak sesuai adalah tenaga instruktur, kriteria calon klien, kurikulum dan buku panduan, alat peraga serta target pelatihan. Sementara untuk menilai hasil pelaksanaan program bimbingan keterampilan usaha di PSKW, Iangkah yang dilakukan adalah membedah apa yang menjadi tujuan pelatihan itu sendiri. Pada aspek pertama yaitu jumlah lulusan, pengurangan klien yang selesai atau lulus dad Panti, Aspek kedua tentang tingkat pemahaman klien terhadap materi menujukkan, bahwa tidak seluruh materi dapat dimengerti namun sebagian besar Mien mengaku dapat dipahami. Aspek ketiga yang membahas keberhasilan klien (pekerjaan), klien yang bekerja sesuai dengan BKU yang diikuti dan ada juga yang tidak. Namun demikian bagi klien yang belum dapat bekerja menganggap bahwa bukan berarti pelatihan yang diikutinya menjadi sia-sia. Mereka tetap memperoleh pengaruh lain, yaitu berupa manfaat seperti sadar akan perbuatan yang pemah dilakukan, memiliki motivasi hidup yang tinggi, dan terus berupaya memperbaiki pola hidup.
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu keberadaan instruktur disatu sisi merupakan faktor pendukung, namun sekaligus menjadi faktor penghambat karena tidak memiliki kemampuan profesional dan pengalaman mengikuti diktat yang berkaitan dengan bidang tugas mengajar. Faktor pendukung Iainnya adalah sarana prasarana yang memadai seperti adanya cottages system dan tersedianya anggaran rutin/tetap dari pernerintah. Sedangkan faktor penghambat adalah karakteristik klien yang memiliki tingkat pendidikan beragam, juga keberadaan alat keterampilan yang tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Selain itu pengadaan bahan pelatihan yang seriing terlambat atau tidak selalu tersedia pada saat dibutuhkan oleh instruktur.
Penelitian ini memberikan beberapa saran yang perlu dilakukan oleh pelaksana di PSKW. Saran berkaitan dengan temuan faktor penghambat yang diuraikan sebelumnya, yaitu perlu memberi kesempatan kepada instruktur untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. Selanjutnya perlu disusun sebuah kurikulum yang baku, memperketat persyaratan calon klien, sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, meningkatkan honor instrktur dan menciptakan transparansi anggaran dalam kaitan dengan penyediaan alat dan bahan keterampilan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gajali Rahman
"ABSTRAK
Keluarga merupakan salah satu faktor pencetus timbulnya masalah kesehatan
mental klien sebagai akibat sikap keluarga yang tidak terapeutik sehingga tidak
mampu mendukung dalam perawatan klien. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Mengetahui pengaruh Family Psychoeducation Therapy (FPE) terhadap
kemampuan keluarga merawat klien skizofrenia dengan halusinasi. Penelitian ini
adalah quasi eksperiment dengan rancangan pre post test without control group
design dengan intervensi Family Psychoeducation. Jumlah sampel 25 keluarga
(total sampling) yang memiliki pasien skizofrenia dengan halusinasi. Hasil:
ditemukan peningkatan kemampuan kognitif keluarga (p=0,0001 ; α=0,05) dan
peningkatan kemampuan psikomotor keluarga merawat (p=0,0001 ; α=0,05)
dalam merawat pasien skizofrenia. Terapi ini direkomendasikan sebagai terapi
yang bisa meningkatkan kemampuan kluarga dalam merawat pasien skizofrenia
dengan halusinasi

ABSTRACT
Family is one of the trigger client's mental health problem as the effect of
nontherapeutic family's behaviours so unable to supporting client's care. The aim
of this study is to identify the effect of family psychoeducation therapy toward
famiky's ability to care schizopren's client with halusination. This is a quasi
experiment study with pre and post test study without control group design, the
intervention is family psychoeducation. The amount of samples on this study are
25 families (total sampling), who have schizofren with halusination. Result: there
is an increase of cognitive family's ability (p=0,0001; @=0,05) and increase of
pshycomotor family's ability (p=0,0001; @=0,05) to care schizofren's patient.
This therapy was reccomended to increasing family's ability to care schizofren's
patient with halusination"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seto Mulyadi
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rangsangan pengembangan kreativitas kepada anak-anak usia prasekolah (46 tahun) yang mengikuti kegiatan di beberapa Taman Kanak-kanak di Jakarta.
Menyadari akan anti penting kreativitas bagi upaya pengembangan sumber daya manusia di Indonesia, khususnya melalui perangsangan sejak usia dini pada anak-anak usia prasekolah, maka peneliti mencoba untuk menyusun suatu paket pelatihan pengembangan kreativitas bagi anak usia prasekolah.
Paket ini terdiri dari dua macam, pertama adalah paket pelatihan pengembangan kreativitas untuk anak; dan kedua adalah Paket pelatihan cara pengembangan kreativitas anak bagi ibu, agar dapat mengupayakan pengembangan kreativitas anaknya di rumah melalui kegiatan bermain.
Dalam pelaksanaannya, kelompok penelitian dibagi empat kelompok yaitu: (1) Kelompok anak memperoleh pelatihan dan ibu juga memperoleh pelatihan (AP-IP), (2) Kelompok anak memperoleh pelatihan tetapi ibu tidak memperoleh pelatihan (AP-ITP), (3) Kelompok anak tidak memperoleh pelatihan tetapi ibu memperoleh pelatihan (ATP-IP), (4) Kelompok anak tidak memperoleh pelatihan dan ibu juga tidak memperoleh pelatihan (ATP-ITP).
Sebelum pelatihan dimulai, kepada semua kelompok diberikan prauji Torrance Tests of Creative Thinking (TTCT) Figural Form A. Kemudian kelompok (1) dan (2) memperoleh pelatihan pengembangan kreativitas anak, sementara kelompok (1) dan (3) ibunya memperoleh paket pelatihan cara pengembangan kreativitas anak. Pada kelompok (2), ibunya tidak memperoleh paket pelatihan, pada kelompok (3) anak tidak memperoleh paket pelatihan dan pada kelompok (4) baik anak maupun ibu tidak memperoleh paket pelatihan. Pada akhir masa pelatihan, seluruh kelompok penelitian memperoleh pascauji TTCT Figural Form-A.
Sampel penelitian ini adalah anak usia 4-6 tahun yang mengikuti kegiatan di beberapa Taman Kanak-kanak di Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga buah hipotesis kerja ternyata ketiga-tiganya dinyatakan diterima. Hipotesis tersebut adalah :
Hipotesis Kerja I :
Peningkatan kreativitas pada anak usia prasekolah yang telah memperoleh pelatihan pengembangan kreativitas secara bermakna Iebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan kreativitas anak usia prasekolah yang tidak memperoleh pelatihan pengembangan kreativitas.
Hipotesis Keria II :
Peningkatan kreativitas pada anak usia prasekolah yang ibunya telah memperoleh pelatihan cara pengembangan kreativitas anak secara bermakna Iebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan kreativitas anak usia prasekolah yang ibunya tidak memperoleh pelatihan cara pengembangan kreativitas anak.
Hipotesis Kerja III :
Ada interaksi yang bermakna antara pemberian pelatihan pengembangan kreativitas anak dan pemberian pelatihan cara pengembangan kreativitas anak terhadap ibu dalam upaya peningkatan kreativitas anak usia prasekolah.
Secara keseluruhan berdasarkan basil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kreativitas anak usia prasekolah dapat ditingkatkan dengan upaya pengembangan kreativitas melalui kegiatan bermain; apakah dilakukan melalui pendekatan terhadap anak maupun ibu.
Efek pengembangan kreativitas akan menjadi maksimal apabila upaya pengembangan kreativitas pada anak usia prasekolah dilakukan melalui pendekatan terhadap anak dan ibu sekaligus.
Untuk penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang, peneliti menyarankan agar juga dilibatkan anak-anak Taman Kanak-kanak di desa dan di tempat-tempat terpencil, anak-anak usia prasekolah yang tidak sempat mengikuti kegiatan Taman Kanak-kanak, serta melakukan penelitian mengenai potensi ibu dalam upaya pengembangan kreativitas anak di rumah.
Untuk penerapan paket pelatihan pengembangan kreativitas disarankan agar dapat dilaksanakan pada waktu liburan atau sore hari setelah jam sekolah dan dipertimbangkan penyusunan paket pelatihan yang diterapkan dalam waktu yang Iebih singkat namun dengan hasil yang lebih intensif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
D220
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992
370.157 UTA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Yuliani
"Pneumonia merupakan salah satu penyebab tingginya morbiditas dan mortalitas anak di Indonesia. Salah satu faktor risiko terjadinya pneumonia dan meningkatkan risiko anak untuk dirawat inap adalah kurang mampunya ibu merawat anak di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh perencanaan pulang terhadap kemampuan ibu merawat anak pneumonia di rumah. Penelitian ini merupakan studi quasi-experiment dengan rancangan posttest only group design. Sampel penelitian adalah 26 responden di dua rumah sakit di Sulawesi Barat.
Hasil posttest menggambarkan tingkat pengetahuan dan keterampilan masing-masing kelompok berbeda secara bermakna (p < 0,05), dan ibu pada kelompok intervensi mampu merawat anak pneumonia di rumah, berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol (p < 0,05). Perencanaan pulang perawatan anak dengan pneumonia hendaknya diberikan secara terstruktur guna mendukung terlaksananya konsep family centered care dalam asuhan keperawatan anak di rumah sakit.

Pneumonia is one of the causes of high morbidity and mortality of children in Indonesia. One risk factor for pneumonia and increased risk for hospitalized children is the lack of maternal knowledge. The aims of this study was identify the effect of discharge planning for maternal ability in caring the child pneumonia at home. This research was a study of quasi-experiment with group posttest only design. Study sample was 26 respondents in two hospitals in West Sulawesi.
The result were describe the post-test level of knowledge and skills each group different significantly (p < 0,05), and mothers in the intervention group capable of caring for child pneumonia, significantly different to the control group (p < 0,05). Discharge planning about pneumonia in children should be administered structured to support the implementation of family centered care concept in pediatric nursing at hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fifi Husnil Fitry
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29676
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ediasri T. Atmodiwirjo
"ABSTRAK
Penelitian iai bertujuan untuk menjawab permasalahan apakah pemberian latihan konsep prabilangan dapat meningkatkan kemampuan berpildr matematis dini seorang anak. Dengan mengacu pada Ginsburg & Russell maka apa yang dimaksud dengan kemampuan berpikir matematis dini adalah kemampuan seorang anak dalam menyelesaikan sejumlah tugas kognitif yang tidak saja memerlukan kemampuan perseptual tetapi juga ingatan, kemampuan numerik dan abstraksi. Konsep prabilangan mencakup delapan konsep yang secara terpadu merupakan dasar dari pengalaman belajar logiko matematikal. Bersumber pada kegiatan-kegiatan yang disusun oleh Richardson dkk. dalam program kegiatan matematika untuk anak usia Pra sekolah dan awal Sekolah Dasar, dibuat satu paket latihan. Teori perkembangan kognitif dari Piaget dan Bruner serta cara pembelajaran konsep dari Klausmeier dan Liebeck menjadi dasar dari pemberian latihan konsep prabilangan bagi anak usia 5 - 6.5 tahun yang tidak bersekolah.
Alasan pemilihan topik ini disebabkan karena berpikir merupakan unsur penting dalam hidup manusia. Berpikir-matematis dini juga perlu dikembangkan, khususnya pada anak yang tidak pernah mendapat pengalaman awal bersekolah. Diduga suatu tuntunan yang terarah akan meningkatkan kemampuan berpikir matematis dini pada anak.
Studi ini dilakukan di Desa Rangkapan Jaya Depok, melibatkan 30 anak sebagai kelompok eksperimen dan 30 anak sebagai kontrol. Data yang diolah adalah hasil prauji dan pascauji pada 12 tugas berpikir matematis dini dari Ginsburg & Russell dengan menggunakan analisa kovarian.
Hasil penelitian menunjukkan latihan konsep prabilangan mempunyai pengaruh bermakna pada enam tugas berpikir matematis dini, yaitu Seriasi, Ekuivalensi, Bilangan Lebih Besar, Aturan Unit, Kalkulasi Penjumlahan dan Menulis Angka.
Hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk pengembangan alat ukur kemampuan berpikir matematis dini bagi anak usia prasekolah dan paket latihan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan untuk usaha mencerdaskan bangsa."
1993
D 00022
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>