Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165007 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Florensa Florensa
"Sekitar 71% dari 229 remaja SMA di kota Depok, Jawa Barat mengalami depresi. Depresi terjadi karena berbagai faktor diantaranya efikasi diri yang rendah. Cognitive Behavior Therapy (CBT) merupakan terapi yang dilakukan untuk meningkatkan efikasi diri dan mengatasi depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan efikasi diri dan depresi setelah mendapat CBT. Metode penelitian: quasi eksperimen dengan pre-post test with control group pada penerapan CBT yang dilakukan secara berkelompok. Uji analisis yang digunakan adalah dependen dan independent sample t-Test, chi-square dan pearson product moment. Responden penelitian ini adalah remaja kelas VIII SMPN Kota Bogor. Sampel penelitian sebesar 72 remaja.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan efikasi diri remaja yang mendapat CBT lebih tinggi dibanding remaja yang tidak mendapat CBT, depresi remaja yang mendapat CBT lebih rendah dibandingkan penurunan depresi pada remaja yang tidak mendapat CBT. Peningkatan efikasi diri mempunyai hubungan yang kuat dalam menurunkan depresi pada remaja dengan arah hubungan negatif. CBT direkomendasikan pada remaja dengan efikasi diri rendah dan depresi."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Rakhmaningrum
"Pandemi COVID-19 memberikan dampak psikologis pada individu di seluruh level usia termasuk remaja. Di masa ini remaja rentan mengalami distres psikologi yang kemudian dapat berdampak buruk pada kondisi kesehatan mentalnya. Dengan sumber distres yang tidak terhindarkan di masa pandemi ini, kajian untuk melihat faktor protektif yang dapat bertindak sebagai buffer hubungan distres psikologi dengan kesehatan mental remaja dirasa perlu untuk dilakukan. Salah satu faktor yang diduga berperan dalam hal ini adalah resiliensi. Penelitian ini melihat peran resiliensi terhadap hubungan antara distres psikologi dan kesehatan mental pada remaja. Penelitian ini merupakan menggunakan desain korelasional dan kuantitatif dengan teknik non probability sampling dengan target partisipan adalah remaja berusia 11-19 tahun. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner untuk mengukur kesehatan mental (Mental Health Continuum - Short Form), distres psikologi (K10), dan resiliensi (Resilience Scale – 14) secara onlinemelalui google form dengan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 390 orang. Hasil analisis multiple regression menunjukkan bahwa distres psikologi dan resiliensi memiliki sumbangan sebesar 40,5 persen terhadap kesehatan mental remaja setelah mengontrol jenis kelamin, usia, dan domisili. Analisis moderasi menggunakan PROCESS menemukan bahwa resiliensi secara signifikan memoderasi hubungan antara distres psikologi dengan kesehatan mental pada remaja (t = 2,038 dan p = < 0,05).

The COVID-19 outbreak has psychological impact on individuals at all ages including adolescents. At this very time, adolescents are prone to experiencing psychological distress which has a negative impact on their mental health. With a potential source of stress that cannot be avoided during this pandemic, a study to look at protective factors that can act as a buffer for the relationship between psychological distress and adolescent mental health during this pandemic is deemed necessary. One factor presumed to play a role is resilience. The aim of this study is to look at the role of resilience in the relationship between psychological distress and mental health in adolescents. This research uses correlational and quantitative design with non-probability sampling techniques, the target participants are adolescents aged 11-19 years. The research was conducted by distributing questionnaires to assess mental health (Mental Health Continuum - Short Form), psychological distress (K10), and resilience (Resilience Scale - 14) via google form and obtained 390 samples. Multiple regression analysis showed that psychological distress and resilience contributed 40,5 percent to adolescent mental health after controlling for gender, age, and domicile. Moderation analysis using PROCESS found that resilience significantly moderated the relationship between psychological distress and mental health in adolescents (t = 2.038 and p = <0.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Semiun
Yogyakarta: Kanisius, 2006
616.890 092 YUS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Emylia M Arifin
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S2398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fajar Apriliana Dewi
"ABSTRAK
Skizofrenia merupakan sekumpulan gejala atau sindrom yang dapat menyebabkan masalah kejiwaan yang sangat serius. Stigma diri muncul akibat efek negatif penilaian orang lain terhadap pasien Skizofrenia sehingga mengakibatkan penurunan kemampuan kerja, fungsi sosial, harga diri dan harapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara stigma diri dengan kualitas hidup pasien Skizofrenia. Desain penelitian ini adalah descriptive corelative dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan sampel 92 orang dengan diagnosa Skizofrenia dengan teknik sampling consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah instrumen Internalized Stigma for Mental Illness (ISMI) dan instrumen kualitas hidup menurut (WHOQOL-BREF) versi Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya
hubungan yang signifikan antara stigma diri dengan kualitas hidup pasien Skizofrenia dengan korelasi negatif (r = -0,568, p value= 0,000 <0,05) dengan level stigma diri termasuk kedalam klasifikasi stigma tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan implikasi untuk penatalaksaan asuhan keperawatan dalam upaya pencegahan stigma diri dan peningkatan kualitas hidup bagi individu dan komunitas.

ABSTRACT
Schizophrenia is a syndrome that could induce seriously psychology problems. Self stigma can induce because of consequence of negative stereo-tip in patients with Schizophrenia with the result that diminished ability to work, social function, self-esteem and hope. Quality of life in patients with Schizophrenia related to disability because of impaired cognitive and perception in their life. This study was conducted to correlation between self stigma with quality of life in patients Schizophrenia. Methodology use descriptive correlative with cross sectional study, used 92 patients with a diagnosis of Schizophrenia and used consecutive sampling. The Researcher used demographics questionnaire, Internalized Stigma of Mental Illness Scale (29 items) and WHOQOL Bref Indonesian version (26 items). Result this study, there is correlation between self stigma and quality of life (p=0,00 < 0,005) (r= -0,865). The level of self stigma of patients with schizophrenia was determined to be high, and the self stigma had a negative impact on the quality of life. Implication this study for treatment or nursing intervention become base literature for effort to prevention of self stigma and raising quality of life in individuate area or community area."
2015
S59596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arsyad Subu
"ABSTRAK
Salah satu efek stigmatisasi gangguan jiwa adalah perilaku kekerasan yang dilakukan oleh penderita terhadap orang orang di sekitarnya termasuk keluarga, perawat dan masyarakat. Sebaliknya, penderitamengalamikekerasan dari keluarga, masyarakat dan profesional keperawatan. Penelitian ini bertujuan memahami dampak stigmatisasi dalam hubungannya dengan perilaku kekerasan terhadap penderita; serta untuk mengetahui perilaku kekerasan yang dilakukan oleh penderita terhadap orang lain. Penelitian ini menggunakan Constructivist Grounded Theory. Metode pengumpulan data termasuk wawancara semi-terstruktur, dokumen reviw, catatan lapangan, dan memo. Analisis data menggunakan metode Paillé. Perilaku kekerasan adalah efek stigmatisasi termasuk kekerasan diri sendiri dan kekerasan terhadap keluarga, masyarakat dan tenaga kesehatan.Kekerasan fisik juga dialami penderita dari orang lain. Dampak stigmatisasi dimanifestasikan dengan perilaku kekerasan yang dilakukan oleh penderita, keluarga, staf rumah sakit, masyarakat, dan aparat.Hasil temuan ini relevan untuk para perawat jiwa yang memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien perilaku kekerasan.Penelitian lanjut diperlukan untuk melihat perspektif keluarga, masyarakat dan staf pemerintah terkait stigma dengan perilaku kekerasan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Pitawati
"Latar Belakang: Yayasan Galuh merupakan sebuah panti rehabilitasi mental di Bekasi yang menangani orang dengan gangguan jiwa menggunakan metode pengobatan tradisional. Latar belakang petugasnya berasal dari non medis. Mereka mengenali gejala gangguan jiwa berdasarkan perilaku abnormal dan kekerasan. Orang-orang dengan gangguan jiwa sering disertai dengan gangguan dalam perawatan diri dan aktivitas sehari-hari. Belum ada penelitian tentang profil gangguan jiwa dan tingkat kemandirian penghuni Yayasan Galuh.
Tujuan: Untuk mendapatkan profil gangguan jiwa serta tingkat kemandirian penghuni Yayasan Galuh selama periode Desember 2012 sampai Januari 2014.
Metode: Dengan metode wawancara klinis berdasarkan PPDGJ III untuk mendapatkan diagnosis gangguan jiwa serta instrumen indeks Barthel untuk mendapatkan tingkat kemandirian dalam perawatan diri dan aktivitas sehari-hari-hari. Penelitian dilakukan selama periode waktu bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.
Hasil: Dari 210 responden didapatkan gangguan psikotik atau skizofrenia (F2) sebanyak 82,8%, gangguan afektif (F3) sebanyak 6,2%, retardasi mental (F7) sebanyak 1,4% dan ganggguan mental organik (F0) sebanyak 1%, sementara yang tidak ada psikopatologi sebanyak 8,6%. Untuk tingkat kemandirian sebagian besar penghuni termasuk mandiri yaitu sebanyak 157 orang (74,8%), 51 penghuni (24,3%) mempunyai ketergantungan ringan dan hanya 1 penghuni (0,5%) yang masing-masing memiliki ketergantungan sedang dan berat.
Simpulan: Dengan diketahuinya profil gangguan jiwa dan tingkat kemandirian penghuni Yayasan Galuh ini diperlukan perbaikan mutu layanan baik untuk kesehatan umum maupun kesehatan jiwa penghuni Yayasan Galuh dengan melakukan kerjasama dengan pihak pemerintah untuk kebijakannya dan pendidikan untuk memberikan pelatihan kepada petugas-petugasnya dan bidang ilmiah untuk penelitian lebih lanjut.

Background: Galuh Foundation is a traditional mental rehabilitation shelter in Bekasi. The workers were not having medical background. They diagnosed the residents as having mental disorder from abnormal behaviour and hostility. People with mental disorder is usually having impairment in self care and daily activities. There haven‟t been any study about mental disorder profiles and independency level of residents in Galuh Foundation.
Objective: The purpose of this study was to describe the profiles of mental disorder and independence level of residents in Galuh Foundation Bekasi from December 2012 until January 2013.
Methods: Clinical interview according to PPDGJ III (based on ICD 10) to get the profiles of mental disorder and by using the Barthel index to get the independency level of self care and daily activities of residents in Galuh Foundation, from December 2012 until January 2013.
Results: Of 210 residents who had psychotic disorder (F2) were 82.8%, affective disorder (F3) were 6.2%, mental retardation (F7) were 1.4%, organic mental disorder (F0) were 1%, and no psychopatology were 8.6%. From the 210 residents who were independence were 74.8%, mild dependence were 24.3%, and only 0,5% each for mediate and totally dependence.
Conclusion: There will be need improvement for mental health of residents in Galuh Foundation and their utilities by engaging with the government and with the institution to do more studies for better improvement.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Syam
"Kesehatan jiwa adalah suatu keadaan sejahtera yang dihubungkan dengan kebahagiaan, kepuasan, pencapaian, optimisme, dan harapan. Kesehatan spiritual meliputi rasa keharmonisan, saling kedekatan diri dengan orang lain, alam, dan dengan kehidupan yang tertinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesehatan spiritual dengan kesehatan jiwa pada lansia muslim di Sasana Tresna Werdha KBRP Jakarta Timur yang berjumlah 40 orang.
Desain yang digunakan adalah desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat. Tehnik pengambilan sampel menggunakan total populasi.
Hasil studi menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara kesehatan spiritual dan kesehatan jiwa pada lansia. Meskipun demikian penelitian ini memberi implikasi bagi institusi pendidikan, agar dapat memasukkan pembahasan kesehatan spiritual dalam kurikulum pendidikan yang perlu dimiliki khususnya oleh perawat spesialis jiwa.

Mental health is a prosperous state related to happiness, satisfaction, optimism, and expectation. While spiritual health included sense of harmony, closeness to other people, nature and highest values of life.
This study aimed to find out relationship between spiritual health and mental health to Muslim elderly people in house of Tresna Werdha KBRP East Jakarta with number of people as much as 40.
Used Design was descriptive design by cross sectional approach. Analyzing done by univariate and bivariate. Samples obtained technique are total of population.
Study results showed that there were not significant correlation between mental health and spiritual health to elderly. Nevertheless, this study also give an implication to education institution in order to take spiritual health in to education curriculum which had owned by nurses mainly for mental specialist nurse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T41462
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Rini Hastuti Ramelan
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>