Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163443 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Miladiyah
"Motivasi dan komitmen organisasi merupakan faktor yang meningkatkan dan membangun kinerja perawat secara konstruktif dalam menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang bermutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi dan komitmen organisasi dengan kinerja perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di sebuah Rumah Sakit di Bekasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah seratus enam perawat pelaksana dengan menggunakan kuesioner dan observasi dokumentasi asuhan keperawatan. Analisis dengan univariat, bivariat (chi square), dan multivariat (regresi logistik berganda).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi dan kinerja perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan (p= 0,000; α= 0,05). Motivasi ekstrinsik memengaruhi kinerja perawat dua puluh enam kali lebih tinggi (OR= 26,708) setelah dikontrol oleh variabel umur, status kepegawaian, dan masa kerja. Perlu dilakukan audit dokumentasi sebagai bagian dari penilaian kinerja perawat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
610 JKI 18:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elok Dwi Oktaviana
"Asuhan keperawatan spiritual pada pasien di Rumah sakit dikaitkan dengan pengetahuan dan sikap yang dimiliki mahasiswa profesi keperawatan. Pengetahuan dan sikap mempengaruhi mahasiswa saat memberikan asuhan keperawatan spiritual di Rumah Sakit. Penelitian dengan desain Cross Sectional bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap mahasiswa profesi dengan pelaksanaan asuhan keperawatan spiritual pada pasien. Penelitian dilakukan secara online dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling pada 133 mahasiswa profesi di Institusi A sebagai perwakilan institusi umum dan Institusi B sebagai institusi berbasis agama pada tahun 2021. Pengetahuan diukur menggunakan kuesioner yang dimodifikasi oleh peneliti. Sikap diukur menggunakan Spirituality and Spiritual Care Rating Scale (SSCRS) dan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Spiritual diukur menggunakan kuesioner modifikasi. Analisis bivariat dihitung dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pelaksanaan (p = 0,495; α = 0,05). Namun, ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pelaksanaan (p = 0,000; α = 0,05). Penelitian ini merekomendasikan institusi pendidikan untuk meningkatkan sikap mahasiswa terkait pemberian asuhan keperawatan spiritual dengan pengoptimalan kompetensi pada mata kuliah terkait.

Spiritual nursing care for patients in hospitals is associated with the knowledge and attitudes possessed by students of the nursing clinical student. Knowledge and attitudes influence students when providing spiritual nursing care in hospitals. This study was a cross sectional design, aims to determine the relationship between knowledge and attitudes of nursing clinical students with the implementation of spiritual nursing care for patients. This study using a consecutive sampling technique, involving 133 clinical nursing students at the Institution A as a representative of public institutions and Institution B as a religion-based institution. Knowledge was measured using a questionnaire modified by the researcher. Attitudes were measured using the Spirituality and Spiritual Care Rating Scale (SSCRS) and the Implementation of Spiritual Nursing Care was measured using a modified questionnaire. Bivariate analysis was calculated using Chi-square test. The results showed that there was no significant relationship between knowledge and implementation (p = 0.495; = 0.05). However, there is a significant relationship between attitude and implementation (p = 0.000; = 0.05). This study recommends educational institutions to improve student attitudes regarding the provision of spiritual nursing care by optimizing competencies in related subjects.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Mulia Herawati
"Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB) merupakan komponen sistem jenjang karir dimana perencanaan dan implementasi perencanaan karir dapat memengaruhi proses kehidupan perawat. Jenjang karir di beberapa RS telah dilaksanakan namun kadangkala belum selaras dengan pelaksanaan rekrutmen, rotasi, pengembangan professional berkelanjutan dan promosi yang menjadi komponen tidak terpisah dari jenjang karir. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh PPB dengan implementasi manajemen nyeri di rumah sakit. Disain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan melalui data primer sebanyak 121 perawat pelaksana serta data sekunder dokumen rekam medis pasien berisi catatan keperawatan terkait manajemen nyeri yang terdiri dari pengkajian, intervensi dan re-evaluasi. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Analisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian didapatkan bahwa variabel implementasi sistem jenjang karir yang paling berpengaruh terhadap implementasi manajemen nyeri oleh perawat klinik adalah pengembangan profesional berkelanjutan (PPB) (p= 0,027) . Peneliti merekomendasikan perlunya perencanaan terstruktur melalui analisis kebutuhan training bagi masing-masing perawat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 JKI 20:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achir Yani S. Hamid
2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Azwir
"Perawat sebagai tenaga keschatan mayoritas di tempat pelayanan kesehatan, tcrmasuk rumah sakit, mempunyai posisi kunci dalam pelayanan kesehatan karena hakikat dari asuhan keperawatan yang bersifat kontinyu, konstan, koordinatii dan advokatitl sehingga pcxsiapan, pendayagumaaxm, distribusidan retensi tenaga perawat memplmyai implikasi penting untuk kesinambungan dan tercapainya tujuan pelayanan kesehatan.
Penelitian dilaksanakan di RSUD Tarakan karena pengembangan karir tenaga keperawatan yang dilaksanakan di RSUD Tamkan belum sesuai dengan fungsi dan peran perawat. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap jajaran direksi, Jajaran kepala bidang, kcpala scksi, dan kepala subbag serta Foccus Group Discussion (FGD) untuk kepala ruang dan perawat ldinik Juga dilakukan telaah dokumen yang berhubungan dengan pengernbangan pola karir perawat klinik untuk memperlcuat metode tersebut.
RSUD Tarakan memiliki tenaga kepemawatan sebanyak 245 orang dengan karakteristik (1) mayoritas tenaga kepcrawatan bemda pada kelornpok umur 25-44 tahun (77,96%), (2) memiliki mass kelja terbesar pada kelompok >3 tahun (61,22 %), (3) dcngan latar belakang pendidikan D III Keperawatan sebanyak 72,24 %, Mekanisme pengembangan tenaga kcpezawatan yang saat ini diterapkan di RSUD Tarakan dimulai dengan kegiaian rekruitmen pegawai bam, dilanjulkan dengan seleksi, kemudian dilaksanakan orientasi selama 30-70 hari. Selain itu juga meliputi kegiatan mutasi, promosi dan pendidikan dan pelatihan.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dan FGD diperoleh gambaran pola jalur karir tenaga kepcrawatan di RSUD Tarakan yang sesuai dengan pemn dan iimgsinya yang dapat diterapkan di RSUD Tarakan yaitu sebagai perawai klinik (enam level) dan perawat menejer (empat level).
Pada akhir penelitian ini direkomendasikan bagi RSUD Tarakan untuk dilaksanakan advokasi kepada pihak direksi rumah sakit untuk menetapkan peraturan nunah sakit tcntang sistem remunerasi terhadap jenjang karir keperawatan dan mengopllmalisasi iimgsi dad komite keperawatan untuk menyusun insuumen uji kompetensi yang bqrhubungan dengan pengembangan karir tenaga keperawatan.

The nurse as a majority health worker in the health care place including hospital has a significant position in health care. The value of nursing care that is continuous, constant, coordinative, and advocative so the preparation, usage, distribution, and retention of nurse, has an important implication to the continuity and to obtain the objectives of health care.
The study was conducted in the Tarakan General Hospital (RSUD Tarakan) because its nursing career development was not appropriate yet with the function and role of the nurse. This study was conducted using qualitative research method by doing the in depth interview toward the directors, head of divisions, head of units, and head of sub units, and doing focus group discussion (FGD) toward the head of rooms and clinical nurses. Document review related to career pattem development of clinical nurse was also conducted in the study to enhance the method.
RSUD Tarakan had 245 nurses with characteristics as follow: 77.96% of nurses has the age range of 25 - 44 years old, 61.22% of nurses had working period > 3 years, 72.24% of nurses had nursing diploma educational background, and 4ll2% of nurses was governmental officer. At present, the mechanism of career development of nurse that implemented in RSUD Tarakan is started from recruitment of new nurses followed by selection, orientation for 30-70 days. Beside that, mutation, promotion, and training and education were also conducted.
According to the in depth interview and FGD was resulted the description of nursing career path pattem in RSUD Tarakan that suitable to the function and role and could be implemented in the hospital, were the clinical nurse (six levels) and manager nurse (four levels) career path.
The study recommended RSUD Tarakan to conduct advocacy toward the hospital director board to determine the regulation of remuneration system of nursing career path in the hospital and to make the function of nursing committee optimally in formulating the instrument of competency test related to the nursing career development.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34436
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Widyanti
"ABSTRAK
Prosedur pemasangan intravenous line merupakan sebuah prosedur tindakan invasif yang dapat mengakibatkan trauma dan gambaran yang negatif pada balita dan orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran prosedur pemasangan intravenous line yang dilakukan oleh perawat kepada balita di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif pada 40 responden dengan metode analisis data univariat. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55% responden mempunyai gambaran yang baik tentang prosedur pemasangan intravenous line yang dilakukan oleh perawat kepada balita. Berdasarkan hasil penelitian ini prosedur pemasangan IV line sebagian besar sudah dilaksanakan dengan baik oleh perawat. Penelitian ini dapat menjadi informasi dan hasil evaluasi bagi perawat tentang prosedur pemasangan intravenous line kepada balita.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asnet Leo Bunga
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu dan penerapan Metode Asuhan Keperawatan Primer dengan kemampuan perawat dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini bersifat deskriptif korelasi dengan disain potong lintang (cross sectional) terhadap 124 perawat di Unit Penyakit Dalam dan Bedah PK Sint Carolus Jakarta pada tanggal 25 Juni - 4 Juli 2001.
Hasil penelitian secara signfikan menunjukkan bahwa 89,5% perawat primer mempunyai tingkat kemampuan pengambilan keputusan tinggi, dan 10,5% mempunyai kategori sedang 78,2% perawat primer mempunyai kategori baik dalam penerapan asuhan keperawatan primer dan 21,8% mempunyai kategori cukup. Variabel independen yang mempunyai hubungan signifikan dengan kemampuan perawat dalam pengambilan keputusan adalah umur, pengalaman kerja, tindakan keperawatan komprehensif, otonomi pengambilan keputusan, dan komunikasi antar perawat. Dari variabel dependen tersebut sebagai prediktor yang paling besar pengaruhnya terhadap kemampuan perawat dalam pengambilan keputusan adalah komunikasi antar perawat.
Daftar Pustaka 51 (1975-2001)

The Relationship Between Individual Characteristic And Implementation of Primary Nursing Care Method With Nurse's Capability to Make Decision at Medical and Surgical Unit of Sint Carolus Health Service Institution Jakarta.The main purpose of the research is going to acquire information about the relationship between individual characteristics and the implementation of primary nursing methods towards nurses ability to make decision. This descriptive correlation research with cross sectional designed was conducted toward 124 nurses at medical and surgical unit of Sint Carolus Hospital, Jakarta from June 25 until July 04, 2001.
Results indicated that significantly, 89.5% of primary nurses had a high level category of making decisions, and the rest (10.5%) had an intermediate one; 78.2% of primary nurses had a good category in implementing primary nursing methods and 21,8% were in sufficient category. Independent variables that had significant relationship with nurses ability to make decision were age, working experience, comprehensiveness 1 the depth of nursing intervention, autonomous decision making and communication among nurses. According to variables independent, the most influential predictor on nurses' ability to make decision was communication among nurses.
Bibliography 51 (1975-2001"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T1075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Miladiyah
"ABSTRAK
Motivasi dan komitmen organisasi merupakan faktor yang meningkatkan dan membangun kinerja perawat secara konstruktif dalam menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang bermutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi dan komitmen organisasi dengan kinerja perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di sebuah Rumah Sakit di Bekasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah seratus enam perawat pelaksana dengan menggunakan kuesioner dan observasi dokumentasi asuhan keperawatan. Analisis dengan univariat, bivariat (chi square), dan multivariat (regresi logistik berganda). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi dan kinerja perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan (p= 0,000; α= 0,05). Motivasi ekstrinsik memengaruhi kinerja perawat dua puluh enam kali lebih tinggi (OR= 26,708) setelah dikontrol oleh variabel umur, status kepegawaian, dan masa kerja. Perlu dilakukan audit dokumentasi sebagai bagian dari penilaian kinerja perawat.
ABSTRAK
Motivation and Organizational Commitment Determine Nursing Quality and Performance in ones Hospital Bekasi. Motivation and organizational commitment is a factor that can increase positive attitudes towards work and build constructively nurses performance in producing quality nursing care quality. Study is to examine the relationship between motivation and commitment to the organization's performance in implementing nursing documentation of nursing care in hospitals Bekasi. This descriptivestudy with cross sectional correlation. Sample of 106 nurses using questionnaires and observation documentation of nursing care with univariate analysis, bivariate (chi-square) and multivariate (multiple logistic regression). The research results concluded there was relationship between motivation with nurses' performance in implementing nursing care documentation (p= 0.000; α = 0.05). Extrinsic motivation could affect the performance of nurses 26 times higher (OR= 26.708) after controlled by age, employment status, and years of service. Audit documentation needs to be done as part of the performance assessment nurse."
Depok: Department of Health Administration and Policy, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia, 2015
610 UI-JKI 18:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Sulaeman
"Pelaksaanaan asuhan keperawatan merupakan standar pelayanan yang harus dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan pelayanan terhadap masyarakat dalam hal ini pasien. Dalam pelaksanaannya khusus pada perawat di Puskesmas masih belum optimal dilaksanakan.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan asuhan keperawatan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaannya pada perawat Puskesmas di Kabupaten Sumedang tahun 2002. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik yang menggunakan metode survai dan telaah dokumen dan dilakukan dengan pendekatan potong lintang. Populasi pada penelitian ini adalah perawat puskesmas di Kabupaten Sumedang. Jumlah populasi 274 orang, jumlah sampel 107 orang, cara pengambilan sample dengan sistematik random sampling.
Hasil penelitian bivariat menunjukan bahwa (1) Ada hubungan antara variabel individu, meliputi tingkat pendidikan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan, golongan/pangkat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan dan mesa kerja dengan pelaksanaan asuhan keperawatan. (2) Ada hubungan antara variabel psikologis yaitu sikap dengan pelaksanaan asuhan keperawatan. (3) Ada hubungan antara variabel organisasi meliputi pelatihan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan, sarana dan prasarana dengan pelaksanaan asuhan keperawatan.
Hasil penelitian multivariat didapatkan bahwa variabel yang berhubungan paling erat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan pada perawat puskesmas di Kabupaten Sumedang tahun 2002 adalah variabel psikologis yaitu sikap dengan variabel organisasi yaitu pelatihan. Diantara keduanya mempunyai hubungan yang erat dan model interaksi.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan antara sikap dan pelatihan mempunyai tingkat keeratan yang paling kuat dibandingkan dengan pendidikan, golongan/pangkat, sarana & prasarana, dan masa kerja. Mengingat bahwa sikap dan pelatihan mempunyai keeratan hubungan yang paling kuat, disarankan untuk peningkatan pelatihan asuhan keperawatan secara berkesinambungan pada perawat puskesmas di Kabupaten Sumedang dan menanamkan suasana kerja yang mendukung salah satunya dengan meningkatkan sikap perawat dari aspek kognisi, konisi dan apeksi sehingga terlaksananya asuhan keperawatan pada pasien sehingga pelayanan keperawatan menjadi lebih berkualitas dan sesuai dengan harapan masyarakat pada umumnya dan pasien pada khususnya.

The Factors Related to Treatment Upbringing Execution at Nurses Puskesmas in Sumedang District, a Study in all Puskesmas in Sumedang District, West Java, year 2002The implementation of upbringing treatment is a standard services that should be conducted by nurses in executiag services to society in this case patiens. In its special execution at nurses in puskesmas hasn't been conducted optimally yet.
The aim of this research is to get information about treatment upbringing execution and factors related to execution at nurses in puskesmas, in Sumedang district, year 2002. The kind of research that's used is analytic descriptive research by using survey method and document study and conducted with transversal crosscut approach. The population in this research is puskesmas nurses in Sumedang district, The amount of population is 174 samples (people), and the way of intake samples by systematicly sampling random.
The result of bivariat research shows that (1) there is a relationship among individual variables, covering education storey level with treatment upbringing execution and year of services with treatment upbringing execution. (2) there is a relationship among psychological variables that is attitude with treatment upbringing execution. (3) There is arelationship among organizational variables, including training with treatment upbringing execution.
The result of multivariate research is known that closet corresponding variables with treatment upbringing execution. At puskesmas nurses in Sumedang district is psychological variables that's attitude with organizational variables, training. Between both have a close relationship and interaction models.
From the result of this research can be cloncluded that the relationship between training and attitude have a strongest relationship compared by education, factions/ranks, facilities and basic facilities and a period of work. Considering that attitude ang training have a close relationship, suggested to make training increased at nurses and it gives ondosif condition in puskesmas, so that attitude for treatmen upbringing execution become a better thing.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T8246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarly Mobiliu
"Irina D dan Irina G RS Prof.Dr.H.Aloei Saboe Gorontalo merupakan ruangan rawat inap kelas III untuk kasus penyakit dalam dan bedah, yang memiliki BOR masing-masing 85% dan 54%; LOS masing-masing 4 hari dan 6 hari; GDR masing-masing 60% dan 17%. perawat merasa kurang mempunyai waktu untuk membuat dokumentasi keperawatan yang baik dan lengkap. Kedudukan dokumentasi keperawatan sangat penting dalam pelayanan keperawatan.
Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan hubungan beban kerja perawat setiap waktu jaga (shift) dengan kualitas dokumentasi keperawatan. Penelitian ini merupakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional di Irma D dan Irma G. Sampel penelitian ini adalah 21 orang perawat pelaksana. Data beban kerja dengan dokumentasi keperawatan dikumpulkan dengan cara observasi sedangkan data tingkat pendidikan didapatkan dari data sekunder. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dan Uji T.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan perawat pelaksana di Irma D dan Irma G mayoritas D III Keperawatan. Beban Kerja yang besar pada waktu jaga pagi di Irma D (359,58) dan Irma G (300,44) dan kualitas dokumentasi keperawatan pada waktu jaga sore 66,50% dan 62,34% lebih tinggi dari waktu jaga pagi dan malam. Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara beban kerja pada waktu jaga pagi dengan p value 0,001, begitu pula beban kerja tidak langsung mempunyai hubungan yang signifikan dengan kualitas dokumentasi keperawatan dengan p value 0,000 sedangkan beban kerja dengan kualitas dokumentasi keperawatan pada waktu jaga sore dan malam tidak ada hubungan dengan p value 0,344 dan 0,125.Untuk tingkat pendidikan dengan menggunakan uji T didapatkan hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kualitas dokumentasi keperawatan baik waktu jaga pagi, sore atau malam.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kualitas dokumentasi keperawatan pada setiap waktu jaga pada umumnya sudah bisa dikatakan cukup baik karena dokumentasi yang ada adalah dari tahap pelaksanaan sampai dengan catatan asuhan keperawatan mencapai nilai yang tertinggi 66,50%. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan perlu pemantauan dari bidang keperawatan terhadap kualitas dokumentasi keperawatan, perlunya peningkatan peningkatan pendidikan formal dan memanfaatkan tenaga yang ada khususnya DIII Keperawatan kaitannya dengan penkajian, perumusan diagnosa keperawatan dan perencanaan.

The ward of IRINA D & G of Prof. Aloei hospital is the 3rd class of in-patient unit, which is provided for medical & surgical adult cases. These wards have bed occupation rate (BOR) of 85% & 54% and the length of stay 4 & 6 days, where the gross death rate 6096o & 1796o. In general the staff nurses in these wards do not have enough time to do the nursing document.
The goal of this study was to know the correlation between the staff nurse workload on every shift & their educational background with the quality of nursing documentation in the wards. This study was using the descriptive correlation design with cross sectional. The sample of this study was 21 staff nurses on those wards. The workload and documentation data were collected by observation and the educational background was collected from secondary data. The analyze process of this study was using Pearson Product Moment Correlation test and T test.
The result of this study shows that the educational background of the staff nurses in those wards were Diploma Nursing. The result of the workload implies that the workload in the IRINA D (359.58) higher than G (300.44) & the quality of the nursing documentation in the late shift (10) was more than the morning & the night shift. From the bivariate analyze shows the significant correlation between the workload and the quality of the nursing documentation in the late shift (p=0,001). There was no significant correlation in the morning (pl.344) and the night shifts (p=).125), but there was significant correlation between indirect workload and the quality of nursing documentation in every shifts (p=0,000), where there was a strong correlation between educational backgrounds with the quality of nursing documentation.
The conclusion of this study imply that the quality of nursing documentation in every shifts were fairly good where the result of morning shift 9, late shill 10 and night shift 7, and these was a strong correlation between educational background with the quality of nursing documentation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>