Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198827 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mardelia Desfrida
"ABSTRAK
The achievement of revenue targets PD Pasar Medan were not as expected, of course, shows the performance of PD Pasar Medan is not optimal. Many factors affect the achievement of revenue targets, one of which is the human factor in this case is no PD Pasar employee performance. If the employee has a good performance, then the trader as the party renting selling space will be more loyal and have an impact on increasing the occupancy rate of the market. This type of research in this study is correlational research that consists of four independent variables and the dependent variable of employee performance, Analysis of the data used is multiple regression analysis. The result showed that the performance of employees PD Pasar Medan by 39.1% influenced by competence, work culture, organizational communication and motivation."
Medan: Polimedia Negeri Medan, 2018
338 PLMD 21:4 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Rilyawati
"Persoalan peningkatan kinerja pegawai merupakan hal yang sentral dibicarakan dalam manajemen sumber daya manusia. Berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat pencapaian kinerja pegawai sangat diperlukan bagi manajemen untuk solusi peningkatan kinerja pegawai. Masalah pokok yang diangkat dalam penelitian ini adalah melihat hubungan antara beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja pegawai khususnya faktor budaya kerja, motivasi dan kepemimpinan transformasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh budaya kerja BNI terhadap kinerja pegawai di BNI Cabang Gambir; (2) pengaruh motivasi pegawai BNI terhadap kinerja pegawai di BNI Cabang Gambir; (3) pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai di BNI Cabang Gambir; (4) pengaruh ketiganya secara bersama terhadap kinerja pegawai di BNI Cabang Gambir. Dalam perspektif teori, peningkatan kinerja pegawai mencakup hasil kerja seorang pegawai di dalam perusahaan.
Dari berbagai metode peningkatan kinerja pegawai, maka sistem manajemen kinerja dianggap dapat menjawab kebutuhan dari manajemen dan pegawai yang bersangkutan untuk memantau serta meningkatkan kinerja pegawai. Penelitian ini mengambil teori yang dikemukakan oleh Stephen P.Robbins untuk variabel budaya kerja oganisasi, Abraham H. Maslow untuk variabel motivasi dan Bass-Avolio untuk variabel kepemimpinan transformasional serta Benardin ? Russell untuk mengukur indikator dari kinerja pegawai diperoleh melalui studi lapangan dan penyebaran kuesioner yang sebelumnya telah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Sedangkan data sekunder berasal dari data laporan dari berbagai instansi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Data yang diperoleh diolah dengan SEM (Structural Equation Modelling) dan aplikasi software Lisrel versi 8.30 yang berfungsi untuk mengkonfirmasi hubungan antara varibel konstruk dan kecocokan model konseptual.
Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa; (1) Terdapat pengaruh positif antara budaya kerja dengan kinerja pegawai BNI Cabang Gambir; (2) motivasi pegawai memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai BNI Cabang Gambir; (3) Terdapat pengaruh positif antara kepemimpinan transformasional dengan kinerja pegawai BNI Cabang Gambir;(4) Secara bersamaan ketiga variabel tersebut mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pegawai BNI Cabang Gambir. Dengan demikian berbagai hipotesis yang digariskan telah terbukti.
Sebagai saran untuk meningkatkan kinerja pegawai BNI di Cabang Gambir, manajemen BNI terutama di BNI Cabang Gambir disarankan agar melakukan perbaikan budaya kerja terutama dalam kebiasaan untuk melakukan kontrol terhadap pekerjaan yang telah diselesaikan baik oleh pegawai yang mengerjakannya dan peningkatan pengawasan oleh atasan dan unit lain yang mempunyai kewenangan tersebut. Perbaikan budaya kerja juga dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan outbond, pelatihan kepribadian dan berbagai pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan untuk mencapai tujuan visi dan misi BNI.

The human performance appraisal is one of the issues frequently discussed in the human resource management. Some factors effected the staff?s performance achievement are really required by the management in order to improve the staff?s performance. This research will discuss the relationship among some factors such as organizational culture, motivation and transformational leadership that will impact the staff performance.
The purposes of this research are to observe : (1). The impact of organizational culture of BNI Gambir branch to its staff performance; (2). The impact of staff motivation in BNI Gambir branch to its staff performance; (3). The impact of management?s transformational leadership of BNI Gambir branch to its staff performance; (4). The impact of the three blended factors above in the BNI Gambir branch to its staff performance. In theoretical perspective, the staff performance appraisal includes the staff achievement in a company.
From various methods, the performance management system is considered be able to fulfill the needs of both management and its staff in monitoring and improving staff performance. Taking account some theories having impact to staff performance, this research will explore the theories brought up by Stephen P. Robbins in organizational culture variable, by Abraham H. Maslow in motivation variable and by Bass ? Avolio in transformational leadership as well as by Benardin ? Russel in performance indicator. This research used both primary and secondary data. Primary data was collected from questionnaires distributed to the BNI Gambir branch staffs and having been tested their validity and realibility. In the other hand, secondary data was collected from some institutional reports related to this research. The gathered data was processed using the SEM (Structural Equation Modeling) and software application Lisrel 8.30 version which had the functionality to confirm the relation between the construct variable and the fit of the conceptual model.
The result shows that : (1) There are positive values between organizational culture and staff Performance in BNI Gambir branch; (2) the staff motivation have positive impact to the staff performance in BNI Gambir branch; (3) There are some positive values between transformational leadership and staff Performance in BNI Gambir branch; (4) All blended variables mentioned above have positive impact to the staff performance in BNI Gambir branch. Therefore, all hypothesis mentioned in this research have been accepted.
As recommendation, it is recommended that in order to improve the staff performance in BNI Gambir branch, the management should enhance the organizational culture especially by conducting routine monitoring of tasks carried out by staffs and surveillance carried out by the supervisors or other related department having the authority such as internal audit department. It is also recommended that the management provides the outbond management training, personality development program and other courses that will promote togetherness among the staffs in order to achieve BNI?s Vision and Mission."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24471
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irhas Surahman
"Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai institusi pemerintah sangat menyadari pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan. Salah satu langkah BPKP untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya adalah dengan mencanangkan sebuah program pengembangakan budaya kerja. Pengembangan budaya kerja ini ditempuh melalui pelatihan mind shifting. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana pelatihan mind shifting berperan dalam pengembangan budaya kerja di lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan pusat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penulis menemukan bahwa peran pelatihan mind shifting tersebut digunakan untuk memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai program pengembangan budaya kerja yang sedang dijalankan di lingkungan BPKP. Prosesnya melalui internalisasi nilai-nilai PIONIR (profesional, independen, orientasi pada pengguna, nurani dan akal sehat, integritas, responsibel ? akuntabel) yang menjadi nilai-nilai bersama BPKP dalam upaya mengembangkan budaya kerjanya.

The Financial and Development Supervisory Board as governmental institution realize increasing the quality of its resource in running fundamental duty and function in auditing and development is important. Therefore, one of the way that The Financial and Development Supervisory Board mentioned is with a cultural development program of work. Directly, culture work has hand in glove bearing with environment and values influencing a view of life. The development of culture work also concerning mind set. Culture work development is executed through mind shifting training. This research?s purpose is to give description about how mind shifting training share in culture work development in The Financial and Development Supervisory Board. The author found that that mind shifting training used to give furthermore understanding of culture work development program which is running in The Financial and Development Supervisory Board. Its Process came through by injecting some kind of values. Those values such as professional, independent, orient at] consumer, common sense, integrity, responsible ? accountable becoming values of The Financial and Development Supervisory Board in developing its culture work."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Budiyanto
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lingkungan kerja pustakawan,
memahami terbentuknya budaya kerja dan proses internalisasinya, dan
mengidentifikasi kendala penerapan budaya kerja UMB di Perpustakaan
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan
kualitatif dan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
budaya kerja sudah dilakukan di perpustakaan, hal tersebut terlihat dalam sikap
dan perilaku pustakawan dalam bekerja sehari-hari yang merupakan wujud dari
internalisasi budaya kerja UMB. Adanya resistensi dan respon negatif dari
pustakawan merupakan masukan dan koreksi dalam penerapan budaya kerja
UMB. Hal tersebut ditujukan kepada pimpinan UMB untuk dicarikan solusi yang
positif dengan win-win solution.

ABSTRACT
This research aims to identify the librarians working environment, to understand
the formation and the process of internalization of work culture, and to identify
constraints in the implementation of the work culture UMB in Library. This
research uses a constructivist paradigm with qualitative approach and the case
study method. The results show the application of work culture has been
successfully carried out in the library, it is seen in the attitude and behavior of the
librarians in their daily work which is a form of internalization work culture
UMB. Resistance and negative responses from librarian is input and correction in
the application of UMB work culture. It is addressed to the head of UMB to find a
positive solution with win-win solution, This research aims to identify the librarians working environment, to understand
the formation and the process of internalization of work culture, and to identify
constraints in the implementation of the work culture UMB in Library. This
research uses a constructivist paradigm with qualitative approach and the case
study method. The results show the application of work culture has been
successfully carried out in the library, it is seen in the attitude and behavior of the
librarians in their daily work which is a form of internalization work culture
UMB. Resistance and negative responses from librarian is input and correction in
the application of UMB work culture. It is addressed to the head of UMB to find a
positive solution with win-win solution]"
2015
T44249
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandapotan Jackro
"Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem bisnis di Jepang daiam sistem saluran distribusinya sangat dipengaruhi oleh budaya dan tradisi yang ada di Jepang. Dimana saluran distribusi yang terjadi tidak terlepas dari jalinan kerjasama yang ada disetiap perusahaan-perusahaan Jepang yang selalu di wamai pada perilaku budaya yang melingkupinya. Dasar kepentingan bersama dan rasa saling ketergantungan selalu yang mendasari prinsip-prinsip bisnis yang diterapkan setiap organisasi bisnis pada umumnya di Jepang, dan hal ini membawa dampak yang sangat besar pada sistem saluran distribusi Jepang yang menjadi bagian dari bisnis Jepang secara keseluruhan.
Masalah penelitian yang ingin diungkapkan dalam tesis ini adalah konsep budaya Amae, Girl dan Ninjo diterapkan dan menjadi bagian periling dalam sistem bisnis di Jepang khususnya dalam sistem saluran distribusi Jepang. Melalui penelitian pustaka, data yang ada dianalisa melalui pendapatan kualitatif dan interpretasi ilmiah Kerangka teori yang digunakan dalam melihat pola sistem saluran distnbusi Jepang yang dipengaruhi oleh elemen budaya dalam setiap kegiatannya adalah per'kembangan sistem bisnis di Jepang dari masa ke masa serta konsepsi Takeo Doi tentang budaya Amae, Giri dan Ninjo sebagai bagian dari sistem saluran distribusi Jepang.
Penulis berkesimpulan kecenderungan untuk amae, giri dan ninjo merupakan salah satu konsep yang telah menjadi sebab pemberian tekanan pada hubungan vertikal seperti hubungan oyabun (induk semang) dengan kobun (anak buah) yang tergambar dengan jelas pada hubungan antara produsen dan para perantaranya (supplier dan dist ibutornya) serta pengecer/retailer dalam sistem saluran distribusi Jepang. Dalam sistem saluran distnbusi Jepang, perilaku manusia dan hubungan sosial, seperti keselarasan, kerjasama timbal balik, dan pengembangan antar anggota saluran adalah hal yang sering ditekankan dan dinyatakan. Namun pemikiran dan konsep-konsep ekonomi secara umum tidak pemah dilupakan dan menjadi pegangan utama.
Hubungan-hubungan yang secara erat yang dijalin antara produsen, supplier dan distributor serta pengecer dapat diciptakan karena adanya orientasi hubungan yang bersifat jangka panjang. Penekanan pada pertumbuhan usaha-usaha berskala kecil yang tidak memeriukan modal investasi yang begitu besar menjadi skala pnoritas, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan serta ketenagakerjaan yang utama yang berarti juga memberikan penghidupan yang layak bagi kesejahteraaan. Untuk memahami sistem saluran distribusi Jepang, harus terlebih dahulu dipahami struktur, perilaku dan mentalitas bisnis yang menjadi dasar dart setiap bisnis yang dijalankan di Jepang.
Dalam sistem distribusi di Jepang rasa sating percaya ini telah tertanam dan merupakan ciri mendasar dimana masing-masing percaya setiap pihak akan memberikan hasil yang maksimal ketika berhubungan bisnis. Hal ini dapat terlihat dalam hubungan bisnis yang dilakukan, yang tidak diikat semata-mata karena hubungan kontraktual Sehingga dapat dikatakan bahwa budaya aurae, giri dan ninjo membawa dampak positif bagi sistem saluran distribusi di Jepang, namun tidak selalu positif dalarn hal-hal tertentu seperti kasus Nissan. Dimana pada kelompok bisnis Nissan mereka mengalami kesulitan keuangan akibat keterikatan bisnis yang dipengaruhi faktor-faktor budaya, sehingga manajemen Nissan Jepang pada waktu Stu tidak dapat mengambil Iangkahlangkah kearah penyelamatan berdasarkan konsep ekonomi yang scharusnya,tanpa meninggalkan konsep budaya yang ada yang merupakan ciri manajemen Jepang.

Research in this thesis aim to to know how business system in Japan in distribution channel system very influenced by tradition and cutture exist in Japan. Where distribution channel that happened is not quit of existing cooperation braid in every companys of Japan which always colouring at cultural behavior which embosoming. Base common interest and feel interdependence always constitutoing applied business principles each every business organization in general in Japan, and this matter bring very big impact at Japan distribution channel system becoming the part of Japan business as a whole.
Problem of research which wish to be laid open in this thesis is cultural concept of Amae, Girl and Ninjo applied and become important shares in business system in Japan specially in Japan distribution channel system. Through research of book, analysed existing data pass approach qualitative and erudite interpretation. Theory framework used in Japan distribution channel system pattern influenced by cultural element in each every its activity is growth of business system in Japan from time to time and also conception of Takeo Doi about culture of Amae, Girl and Ninjo as part of Japan distribution channel system.
Writer of conclusion of tendency for the amae, girl and ninjo represent one of concept which have become because pressurizing vertical relation like oyabun ( master) with kobun (staff) drawn clearly at relation between producer and intermediaries supplier and distributor and also retailer in Japan distribution channel system. in Japan distribution channel system, behavioral of human being and social relation like compatibility, reciprocal cooperation, and development between channel member is often emphasized and expressed. But economic concepts and idea in genera! have never been forgotten and become especial hold.
Relation which hand in glovely is braided between producer, distributor and supplier and also retailer can be created caused by relation orientation of long-range. Emphasis a growth of small scale efforts which do not need capital invesment which big to so become priority scale, so that can become the source of earnings and also prima facie ketenagakerjaan which connote give competent subsistence to kesejahteraaan.
To comprehend Japan distribution channel system, have to is beforehand comprehended by structure, behavioral and business mentality becoming base from each business in Japan. in distribution system in Japan feel each other trusting this have planted and represent elementary characteristic where each trust each every side will give result of maximal when correlating business. In conducted business relation, not be bound solely because contractual relation.
That can be said by culture of amae, girl and ninjo bring positive impact to distribution channel system in Japan, but not be positive always in some respects like case of Nissan. Where business group of Nissan have finance difficulties binding of business influenced by cultural factors, so that management of Nissan Japan by then cannot take steps saving without leaving existing cultural concept representing Japan management characteristic.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Syahmenan
"Penelitian yang berjudul Iklim Organisasi dan Kinerja Ditinjau dari Motivasi Kerja Karyawan Pusat Perbukuan Depdikbud mempunyai tujuan yang secara umum adalah mendapatkan khasanah pengetahuan tentang stereotip, prasangka, dan komunikasi dalam hubungannya dengan motivasi kerja pada Pusat Perbukuan Depdikbud dalam rangka memperbaiki kinerja di Lembaga tersebut. Secara khusus mempunyai tujuan yang sangat berhubungan dengan masalah-masalah yang telah dikemukakan yaitu : Mendapatkan suatu pengetahuan tentang pengaruh komunikasi terhadap motivasi keja dan bentuk hubungan komunikasi antara bawahan dan atasan pada Pusat Perbukuan Depdikbud; Mendapatkan khasanah pengetahuan tentang komunikasi antaretnik ditinjau dari segi etnis secara umum dan kendala-kendala yang ada dalam hubungannya dengan kemampuan berkomunikasi ditinjau dari segi etnik; Mengetahui dengan kemampuan berkomunikasi.
Dengan menggunakan metode dan analisa kualitatif dan alamiah langsung kepada obyek penelitiannya yang bersifat langsung natural atau antropologik, berdasarkan data wawancara, angket, observasi langsung, dan dokumentasi penelitian menyimpulkan bahwa:
Pertama, secara umum dapat dinyatakan bahwa stereotip dan prasangka yang terjadi adalah sangat mengesankan, yang pada akhirnya akan menciptakan suatu sistem komunikasi yang kondusif, mengakibatkan adanya motivasi kerja yang menguntungkan semua pihak, bila semuanya dilatarbelakangi oleh kesadaran untuk bekerja, dengan mengeliminir fungsi kerja yang tidak menguntungkan seperti halnya pementingan pangkat, etnis, dan balas jasa. Selain itu, ternyata terdapat hubungan yang erat antara kemampuan berkomunikasi dengan motivasi kerja karyawan. Semakin sering dan semakin eratnya hubungan antarkaryawan dalam artian hubungan yang baik, ternyata motivasi kerja karyawan menjadi semakin meningkat.
Kedua, terdapat hubungan antara kemampuan berkomunikasi dengan kepangkatan atau golongan dari karyawan. Semakin tinggi kepangkatan atau golongan dari karyawan. Semakin tinggi kepangkatan semakin besar kemampuan berkomunikasi dari para karyawan.
Ketiga, terlihat perbedaan kemampuan berkomunikasi ditinjau dari segi etnik.
Keempat, dari segi etnik ternyata masih terdapat kendala di dalam berkomunikasi. Kelima, ternyata perbedaan pangkat dan etnik tidak berinteraksi dengan kemampuan berkomunikas, namun faktor pendidikan dalam wujud pelatihan dan pendidikan profesi yang berinteraksi dengan kemampuan berkomunikasi. Para pegawai yang berpendidikan lebih tinggi, dan para pegawai yang telah pernah mengikuti pelatihan profesi lebih supel dan luwes dalam berkomunikasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-8827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rashieqa Maharani
"Penelitian ini tentang pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai; Penelitan ini menggunakan pendekatan  dengan teknik kuantitatif survei dengan kuesioner dan teknik kualitatif dengan wawancara mendalam. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 49 orang pegawai. Metode analisis menggunakan regresi linier. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa budaya organisasi secara signifikan memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja pegawai di Diskominfo  Kota Depok. Indikator dari variabel budaya yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Diskominfo  Kota Depok adalah pimpinan mendorong pegawai untuk melakukan inovasi, kerjasama antar tim, komunikasi dengan atasan, dukungan pimpinan dalam menyelesaikan masalah dan penghargaan atas prestasi kerja sehingga dari indikator yang berpengaruh tersebut, dapat dilakukan langkah - langkah strategis peningkatan kinerja pegawai yang tepat sasaran.

This research is about the influence of organizational culture on the performance of the communication and informatics office of the city of Depok. The purpose of this study was to analyze the effect of organizational culture on employee performance; This research uses a mixed method approach with quantitative survey techniques with questionnaires and qualitative techniques with in-depth interviews. The sample used was 49 employees. The analysis method uses linear regression. From the research results obtained that Organizational Culture significantly has a positive influence on improving employee performance in the Diskominfo of depok city. Indicators of cultural variables that affect employee performance at Diskominfo Depok City are leaders encouraging employees to innovate, teamwork, communication with superiors, leadership support in solving problems and appreciation for work achievements. So, from these influential indicators, strategic steps can be taken to improve employee performance that are right on target."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Septanto
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan hubungan antara budaya organisasi dengan semangat kerja spirit at work pada perusahaan startup teknologi PT. XYZ. Dalam penelitian ini, variabel budaya organisasi menggunakan enam dimensi utama, yaitu teamwork and conflicts, climate and morale, information flow, involvement, supervision, dan meetings. Kemudian dimensi yang terdapat pada variabel semangat kerja spirit at work adalah engaging work, spiritual connection, sense of community, dan mystical experience. Pada penelitian ini diambil berdasarkan 30 responden yang merupakan karyawan tetap perusahaan startup teknologi PT. XYZ baik dari level manajerial maupun non-manajerial. Penelitian ini menggunakan uji korelasi spearman untuk mengukur tingkat suatu hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang sangat kuat antara budaya organisasi dengan semangat kerja spirit at work pada perusahaan startup teknologi PT. XYZ.

ABSTRACT
The purpose of this research is to explain the relationship between organizational culture with spirit at work on a technology startup company PT. XYZ. In this research, organizational culture variables using six main dimensions, namely teamwork and conflicts, climate and morale, information flow, involvement, supervision, and meetings. Then the dimensions contained in the variable spirit at work are engaging work, spiritual connection, sense of community, and mystical experience. In this research were taken by 30 respondents who are permanent employees of technology startup company PT. XYZ from managerial level, and non managerial. This research used Spearman correlation test to measure the level of a relationship between the dependent and independent variables. The result from this research obtained that there is a very strong relationship between the organization culture with spirit at work on a technology startup company PT. XYZ."
2016
S65938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahara Ainaya Asmaralda
"Laporan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal yang dikeluarkan oleh InaportNet menunjukkan PT BAG kalah saing dengan perusahaan pelayaran di Indonesia. PT BAG menduduki peringkat 5 terbawah dengan jumlah produktivitas yang dilakukannya. Motivasi dan kompetensi kerja memiliki pengaruh terhadap produktivitas perusahaan. PT BAG sendiri belum mampu memberikan diklat yang layak sehingga kompetensi pegawai menjadi kurang maksimal. PT BAG juga tidak mempunyai sistem reward terhadap pegawai sehingga pegawai menjadi kurang semangat dalam bekerja dan menjadikan alasan belum tercapainya target produktivitasnya. Kondisi tersebut mendorong dilakukannya penelitian ini yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi dan kompetensi kerja terhadap produktivitas pegawai di PT BAG.Penelitian ini menggunakan konsep teori yang dikemukakan oleh Mcclelland’s (dalam Robbins (1998) terkait motivasi kerja, Spencer & Spencer (1993) terkait kompetensi kerja dan Sedarmayanti (2009) terkait produktivitas pegawai. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data mixed methods melalui survei, wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja, kompetensi kerja dan produktivitas pegawai di PT BAG masuk ke dalam kategori tinggi. Selain itu, motivasi kerja dan kompetensi kerja juga memiliki pengaruh yang sangat kuat dan positif terhadap produktivitas pegawai di PT BAG.

The Ship Arrival and Departure Reports issued by InaportNet show that PT BAG has lost competitiveness with shipping companies in Indonesia. PT BAG ranks 5th lowest with the amount of productivity it does. Motivation and work competence have an influence on company productivity. PT BAG itself has not been able to provide proper training so that employee competencies are less than optimal. PT BAG also does not have a reward system for employees so that employees become less enthusiastic in working and make the reasons for not achieving their productivity targets. These conditions encourage the conduct of this study which aims to analyze the effect of work motivation and competence on employee productivity at PT BAG. This study uses theoretical concepts proposed by Mcclelland's (in Robbins (1998) related to work motivation, Spencer & Spencer (1993) related to work competence and Sedarmayanti (2009) related to employee productivity. The research approach used in this study is a quantitative approach with collection techniques data mixed methods through surveys, in-depth interviews and literature studies the results showed that work motivation, work competency and employee productivity at PT BAG fall into the high category, besides that work motivation and work competency also have a very strong and positive influence on employee productivity at PT BAG."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenny Julita
"Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Direktorat Jenderal Imigrasi. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, namun dalam penelitian ini hanya melihat faktor motivasi kerja dan kepemimpinan. Metode penelitian menggunakan metode survey. Penulis menggunakan data primer dan data sekunder. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan sampel berjumlah 100 orang. Sebelum menganalisa, semua instrument diuji validitas dan reabilitasnya. Setelah data dinyatakan valid dan reliabel kemudian dianalisis.
Hasil analisis Motivasi Kerja merupakan variabel yang memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja pegawai, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,697. kepemimpinan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Direktorat Jenderal Imigrasi sebesar 0,61. Kepemimpinan dan motivasi secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai Direktorat Jenderal Imigrasi sebesar 0,731.

This research is conducted in order to assess the extent of work motivation and leadership?s impact to the employee?s performance in Directorate General of Immigration. There are many factors that have impacts on employee?s performance, but this research is limited to work motivation and leadership. The research methodology of this research is survey. The researcher is utilizing primary and secondary data. Quantitative approach is applied to 100 (one hundred) samples. Before undertaking an analysis, all instruments are examined for their validity and reliability. After they are examined as valid and reliable, the instruments are then being analyzed.
The result of the analysis on Work Motivation is that it is a variable that has big impact to the employee?s perfomance, with a regression coefficient value of 0.697. On the other hand, leadership has positive and significant impact to the employee?s performance for 0.61. Both leadership and motivation have impact to the employee?s performance in Directorate General of Immigration for 0.731."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26324
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>