Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30292 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panggabean, Daulat
"ABSTRAK
Sloof yang diteliti menggunakan besi 10 mm sebagai tulangan balok ukuran 15cm x 15 cm dengan panjang 60 cm dengan begel 6 mm yang berjarak 15 cm. Sedangkan untuk pengganti begel digunakan kawat harmonika 1,58 mm adapun cara pemasangan dengan membungkusnya untuk menirukan begel. Sebagai bahan campuran beton digunakan perbandingan dengan cara volume yaitu 1:2:3 dan 1:3:5. Jumlah kubus beton digunakan ukuran 15 cm x 15 cm 15 cm sebanyak enam buah dengan tegangan maksimun untuk perbandingan 1:2:3 adalah 226,66 kg/cm2, 221,515 kg/cm2, 211,212 kg/cm2 dan untuk perbandingan 1:3:5 adalah 221,515 kg/cm2, 190,606 kg/cm2, 231,810 kg/cm2 dan balok sloof berjumlah sebanyak delapan buah. Pengujian balok dengan menggunakan mesin tes universal (universal test machine) dan diperoleh beban peak load rata-rata dari hasil pengujian yaitu 144,953 kN untuk balok dengan begel biasa, dan 120,792 kN untuk balok dengan kawat harmonika. Kemudian berdasarkan perbandingan antara nilai beban (peak load) analisis dengan hasil uji dalam persen, dimana pada begel tulangan biasa 36,16 kN dan kawat harmonika 11,523 kN. Berdasarkan hasil pengujian yang didapat, diperoleh suatu hasil bahwa perbedaan tegangan geser antara begel besi biasa diameter 6 mm dan begel dengan kawat harmonika diameter 1,58 mm tidak berbeda jauh yaitu hanya sebesar 1,2 berbanding satu atau dengan kata lain dengan perbedaan 20 persen. Salah satu alternatif pembesian sebagai tulangan sloof dapat digunakan kawat harmonika untuk rumah tinggal sederhana/rumah tinggal biasa (tidak bertingkat)."
Medan: Polimedia Negeri Medan, 2018
338 PLMD 21:4 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Fauzi
"ABSTRAK
Baja tulangan bekas bongkaran bangunan banyak juga digunakan kembali oleh masyarakat untuk konstruksi, dirakit untuk dijadikan tulangan pada kolom dan balok. Baja tulangan tersebut hasil dari bongkaran bangunan yang bentuknya bengkok-bengkok, kemudian diluruskan kembali dan dirakit menjadi tulangan kolom, tulangan balok. Pemakaian kembali baja tulangan bekas untuk konstruksi, harus memenuhi syarat yang ditentukan, diantaranya tegangan lekatnya dalam beton, sehingga dapat nanti disimpulkan apakah masih layak untuk dipakai kembali untuk konstruksi. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah mengetahui tentang tegangan lekat dari baja tulangan bekas bongkaran bangunan yang ada di Jalan Mahkamah Medan yang digunakan kembali untuk konstruksi dan berapa tegangan lekatnya dalam beton dengan menggunakan campuran beton perbandingan 1:2:3 yang umum digunakan masyarakat untuk buat rumah dll. Material yang digunakan yaitu bahan baja tulangan polos, diameter 12 mm dan 14 mm. Jumlah benda uji untuk diameter 12 mm sebanyak 10 buah dan untuk diameter 14 mm sebanyak lima buah. Kemudian dilanjutkan dengan uji lekat tulangan tersebut pada beton. Pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan. Dari hasil penelitian ini untuk tulangan beton diameter 12 mm tegangan lekat rata-rata = 0.77 Mpa. untuk tulangan beton diameter 14 mm tegangan lekat rata-rata = 0.75 Mpa. Nilai tegangan lekat ini diperkuat dengan terjadinya keruntuhan lekatan (bond stress failure) pada benda uji, yaitu terjadinya retak beton arah melintang (transverse failure) dan retak beton arah memanjang (Splitting failure)."
Medan: Polimedia Negeri Medan, 2018
338 PLMD 21:4 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ali Ramdhani
"ABSTRAK
Peningkatan teknologi, khususnya pada bidang teknologi informasi memberikan dampak
yang signifikan terhadap perubahan tata kehidupan dunia. Dimensi kreativitas dan inovasi
memainkan penting dalam meningkatkan kapasitas ekonomi suatu negara. Quad Helix
merupakan sistem kolaborasi yang memberikan dorongan pada tumbuhnya industri kreatif
dan inovatif . Tujuan penulisan ini adalah membahas tentang implementasi Quad Helix yang
dibingkai dalam konsep sismennas sebagai upaya peningkatan daya saing bangsa."
Jakarta : Biro Humas Settama Lemhannas RI , 2019
321 JKLHN 39 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin
"Abstrak
Beton adalah hasil campuran yang diperoleh dengan cara mencampurkan semen Portland, air dan agregat (halus dan kasar) serta bahan tambah, yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan. Beton digunakan sebagai struktur dalam konstruksi bangunan dapat dimanfaatkan untuk banyak hal. Seperti untuk struktur beton digunakan untuk bangunan pondasi, kolom, balok, pelat atau pelat cangkang. Semen sebagai perekat banyak type/jenis semen namun yang dijual (dipasarkan) ada semen yang disebut semen OPC (ordinary Portland Cement) dalam kemasannya disebut type I dan semen PPC (Portland Puzzoland cement). Penelitian ini, adalah membandingkan dan mengetahui mutu atau kualitas beton dengan menggunakan Semen PPC sebagai penganti dari semen type I. Dari hasil pengujian dengan membuat benda uji kubus dengan ukuran 15 x 15 x 15 cm dibuat 20 buah dengan umur uji 7, 14, 21,dan 28 hari serta masing-masing umur lima buah. Perlakuan pembuatan benda uji sama antara pengunaan semen type 1 dan semen PPC. Pelaksanaan pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan, beton dibuat dengan menggunakan berat dari masing-masing bahan sesuai rencana, selanjutnya bahan tersebut diaduk dengan molen, setelah adukan merata dituang kedalam cetakan kubus 15 x 15 x 15 cm dan dipadatkan dengan rojokan menggunakan tongkat besi sampai merata, lalu diratakan dan di catat tanggal pembuatannya, setelah benda uji dibuat berumur 24 jam cetakan dibuka dan direndam dalam bak perendaman, sehari sebelum pelaksanaan pengujian sesuai dengan umur yang diinginkan benda uji dikeluarkan dari bak perendaman selanjutnya diuji kuat tekan dengan dengan alat tes kuat tekan, selanjutnya hasilnya diolah sesuai dengan jenis semen yang direncanakan. dihitung kuat tekan beton sesuai umur dan di hitung kuat tekan rata-rata sesuai umur benda uji. Hasil pengujian untuk umur 7, 14, 21, dan 28 hari semen type I 140 kg/cm, 180 kg/cm2, 186 kg/cm2, dan 175 kg/cm2, sedang semen PPC 139 kg/cm2, 171 k/cm2, 168 kg/cm2, dan 148 kg/cm2. Dari hasil pengujian serta pengolahan data maka dapat disimpulkan semen type 1 lebih tinggi dengan umur 7, 14, 21, dan 28 hari , yaitu 0,71 % , 3,9 %, 9,8%, dan 15,43 % kualitasnya dari semen PPC."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2018
338 PLMD 21:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"penguncian sasaran berbasis pemrosesan gambar merupakan salah satu alternatif metode yang cukup baik dibandingkan sistem penguncian sasaran berdasarkan panas atau radar, karena tidak semua objek sasaran memeiliki radiasi termal, selain itu juga tidak terganggu oleh gangguan elektromagnet (jamming)."
050 JDST 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto
"Abstrak
Pengelolaan limbah radioaktif padat radiasi tinggi katagero tidak dapat bakar di Instalasi Radiometalurgi (IRM) telah dilakukan. Lira radiasi tinggi merupakan limbah yang memiliki tingkat aktivitas diatas sedang, sehingga memerlukan penanganan yang tepat dari pemilahan hingga pengangkutannya. Lira padat radiasi tinggi di IRM dihasilkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan bahan bakar nuklir di dalam hotcell 102 dan 103. Bentuk limbah berupa serbuk logam, kawat, potongan logam, kaleng dan peralatan di hotcell yang sudah tidak terpakai lagi. Metode pengelolaan dilakukan dengan cara: pemantauan, pengumpulan, pengemasan, pelabelan, penyimpanan dan pengiriman ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PLTR). Tujuan dari pengelolaan adalah untuk meminimalisasi bahaya radiasi dan kontaminasi limbah radioaktif padat radiasi tinggi yang diterima oleh pekerja, daerha kerja, dan lingkungan. Pengelolaan lira padat radiasi tinggi dari tahun 2013 hingga tahun 2016 sebesar 1.790 liter. Dari jumlah tersebut limbah yang telah dikirim ke PLTR sebesar 1.190 liter (66,480 %) yang dibungkus kedalam 13 kemasan dengan paparan tertinggi 4.600.000 µSv/h, sementara yang belum dikirim sebesar 600 liter terbungkus ke dalam 6 kemasan dengan paparan permukaan tertinggi adalah 4.500 µSv/h. Pada saat ini limbah tersebut masih disimpan di R 013 gudang limbah radioaktif padat di IRM."
Jakarta: Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2017
600 PIN 10:19 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Amru
"ABSTRAK
Serat sabut kelapa muda dapat dimanfaatkan sebagai komponen bahan akustik. Bahan komposit yang berfungsi sebagai bahan akustik, terdiri dari kombinasi serat sabut kelapa muda dengan polimer jenis low density polyethylene (LDPE). Susunan bahan akustik merupakan lapisan-lapisan serat sabut kelapa muda sebagai bahan penyerap gelombang bunyi dan polimer jenis low density polyethylene (LDPE) sebagai bahan pengikat (matriks). Benda uji (spesimen) untuk pengujian koefisien adsorpsi dibuat dengan variasi bentuk geometris dari bangun-bangun serat sabut kelapa muda. Bentuk geometris serat sabut kelapa muda terdiri dari bangun-bangun bola, silindris, dan bentuk lembaran-lembaran. Spesimen dibuat melalui proses pemanasan dan penekanan bangun-bangun serat sabut kelapa muda ke dalam LDPE. Benda uji yang telah dibentuk ini berfungsi sebagai bahan akustik yang dapat mengadsorpsi gelombang bunyi. Koefisien adsorpsi bunyi dari spesimen diuji dengan metode tabung impendansi. Peralatan yang digunakan pada metode tabung impedansi ini terdiri dari rangkaian tabung impedansi, oscilloscope, labjack U12 LV dan software DAQ. Hasil pengujian menunjukkan bahwa koefisien adsorpsi bunyi relatif lebih baik untuk spesimen yang mempunyai serat sabut kelapa muda berbentuk lembaran-lembaran, untuk rentang frekuensi (1500 ÷ 2000) Hz. Namun sebaliknya untuk spesimen dengan serat sabut kelapa muda berbentuk bangun bola dan silindris mempunyai koefisien adsorpsi bunyi relatif lebih baik, untuk rentang frekuensi (500 ÷ 1000) Hz."
Medan: Polimedia Negeri Medan, 2018
338 PLMD 21:4 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Amry Daulat
"High Altitude Platform (HAP) merupakan solusi alternatif untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur terestrial maupun satelit. HAP merupakan pesawat ataupun balon udara yang ditempatkan pada ketinggian 20-50 km di atas permukaan bumi. Kelebihan yang utama dari HAP adalah kemudahan dalam penempatan, fleksibilitas, biaya operasionalnya rendah, delay propagasi rendah, sudut elevasi lebar, cakupan yang luas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi HAP untuk komunikasi pita lebar dan perkembangannya di Indonesia. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan mengolah data literatur yang didapat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat potensi teknologi HAP untuk komunikasi pita lebar dengan lebar pita 2x300 MHz di band 27,9-28,2 GHz dan 31-31,3 GHz. Namun, belum ada peraturan yang mengatur alokasi frekuensi untuk HAP secara khusus di Indonesia."
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika,Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika , 2016
302 BPT 14:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Tangoro
Jakarta: UI-Press, 2007
690 DWI t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Tangoro
Jakarta: UI-Press, 2005
690 DWI t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>