Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77299 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lutfi Amalia
"Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang sudah ada di Indonesia khususnya di Kota Jakarta. Keluarga miskin berarti keluarga yang memiliki ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan. Keluarga miskin juga memiliki tingkat pendapatan atau penghasilan seseorang yang rendah dan dibawah rata-rata minimum standar hidup nasional. Standar hidup nasional keluarga miskin ditetapkan oleh pemerintah bagi keluarga miskin melalui Garis Kemiskinan (GK). Garis Kemiskinan (GK) nasional pada Maret 2018 adalah Rp401.220/kapita/bulan. Ketahanan ekonomi keluarga miskin ditentukan oleh lima variabel yaitu tempat tinggal keluarga, pendapatan perkapita keluarga, aset dan liabilities, pembiayaan pendidikan anak dan jaminan keluarga. Penelitian ini menguji pengaruh variabel terhadap ketahanan ekonomi keluarga dengan menggunakan metode regresi logistik. Berdasarkan pengujian secara simultan, penelitian ini memiliki hasil tidak semua variabel berpengaruh terhadap ketahanan ekonomi keluarga. Variabel yang memiliki pengaruh adalah tempat tinggal, pendapatan perkapita, dan pembiayaan pendidikan. Sehingga strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga adalah dengan cara menabung secara periodik, meningkatkan pendapatan, mengoptimalkan dan mereduksi kualitas hidup dan meningkatkan sumber penghasilan.

Poverty is one of the social problems that already exist in Indonesia, especially in the city of Jakarta. Poor families means families who have an inability to fulfill their daily needs such as clothing, food and shelter. Poor families also have a level of income or income that is low and below the minimum average national standard of living. The national standard of living of poor families is determined by the government for poor families through the Poverty Line (GK). The national Poverty Line (GK) in March 2018 is IDR 401,220/capita/month. The economic resilience of poor families is determined by five variables: family residence, family income per capita, assets and liabilities, financing for children's education and family security. This study examined the effect of variables on family economic resilience using the logistic regression method. Based on simultaneous testing, this study has the results that not all variables have an effect on family economic resilience. Variables that have influence are residence, per capita income, and education funding. So the strategy that can be done to improve the economic resilience of the family is by saving periodically, increasing income, optimizing and reducing quality of life and increasing sources of income."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1984
S6551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tabana
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menunjukkan corak keteraturan kehidupan sosial dalam masyarakat miskin yang tinggal di permukiman kumuh RT 05 RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi Johar Baru Jakarta Pusat.
Sebagai satu satuan sosial, masyarakat miskin yang tinggal di permukiman kumuh, terdapat pula keteraturan sosial dimana dalam hubungan antar sesama warga masyarakatnya, perilaku anggota masyarakat tadi sesuai dengan norma dan pedoman yang adaptif dengan lingkungan mereka tinggal. Demikian pula halnya masyarakat yang tinggal di RT 05 RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi Johar Bans Jakarta Pusat, terdapat norma dan pedoman dalam hubungan sosial antar sesama warganya sesuai peran dan statusnya. Hubungan sosial tadi tercakup dalam jaringan sosial yang terwujud dalam keteraturan sosial. Dan dalam keteraturan sosial tersebut, tercermin aturan dan norma yang berupa pola hubungan sosial antar peran-peran anggota masyarakatnya yang menentukan corak keteraturan sosial di lingkungan masyarakat tersebut.
Penulisan tesis tentang kehidupan masyarakat miskin yang tinggal di permukiman kumuh RT 05 RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi Johar Baru Jakarta Pusat, metodologi yang dipergunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode etnografi, yaitu mendiskripsikan suatu kebudayaan masyarakat dari sudut pandang masyarakat itu sendiri. Dengan cara mengkaji prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam kehidupan sosial masyarakat tersebut.
Sebagai masyarakat miskin di lingkungan RT 05 tadi, kebanyakan warga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya bekerja di sektor informal, dengan sejumlah pekerjaan sampingan. Hal ini dikarenakan apabila hanya menyandarkan kepada I (satu) jenis mata pencaharian saja, kebutuhan rumah tangga tidak dapat tertanggulangi. Dalam usaha mendapatkan penghasilan keluarga tadi, penduduk setempat ada yang melibatkan anggota keluarganya dalam membantu kehidupan ekonomi rumah tangganya dan disamping ada yang meminjam uang ke rentenir.
Kehidupan sosial masyarakat, dapat terlihat dalam berbagai kegiatan sosial masyarakat setempat, misalnya hubungan antara aparat pengurus RT dengan masyarakat atau hubungan antar tetangga. Bagi masyarakat RT 05 hubungan antara tetangga dapat dijadikan sebagai sandaran dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti adanya pinjam-meminjam uang dan pinjam meminjam barang. Disamping itu dalam hubungan antar tetangga terlihat ada kegiatan arisan, ngobrol bersama dan melakukan kegiatan hiburan.
Dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat tadi, sering pula timbul konflik. Penyelesaian konflik ini dilakukan dengan berbagai cara seperti mendiamkan, mempermalukan, melibatkan pihak lain seperti tokoh masyarakat, dan juga melibatkan aparat keamanan. Peran yang menonjol dalam kehidupan masyarakat tersebut dalam menciptakan keteraturan sosial adalah peran Pak Rohim selaku tokoh masyarakat yang diperlakukan sebagai patron.
Dari peran tokoh tadi, terlihat bahwa corak keteraturan sosial di RT 05 RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi Johar Baru Jakarta Pusat, dipengaruhi oleh tokoh informal yang diperlakukan sebagai patron. Dan dalam kaitannya dengan implikasi kamtibmas di wilayah tadi, maka seyogyanya aparat kepolisian memanfaatkan peran tokoh informal tersebut."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Widya Kurniasari
"Tesis ini dilatarbelakangi adanya rasa keingintahuan mengenai upaya dari pemerintah pusat dan daerah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan keluarga tidak mampu di Jakarta. Menurut data BPS Tahun 2019 jumlah penduduk Kelurahan Kembangan Utara mencapai 66.996 ribu jiwa. Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari 6 Kelurahan yang ada di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Dengan banyaknya jumlah penduduk tentu masyarakat memiliki dinamika yang berbagai macam salah satunya adalah kemiskinan. Pada observasi awal, memang ditemukan beberapa masalah dalam keluarga tidak mampu diantaranya adalah perceraian dan putus sekolah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memberikan pendidikan yang layak bagi keluarga tidak mampu. Mendeskripsikan informasi secara mendalam mengenai pendekatan top down dalam implementasi kebijakan Bantuan Sosial Biaya Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar tahun ajaran 2019/2020. Disamping itu, juga menganalisis outcome dari Implementasi Kebijakan Bantuan Sosial Biaya Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) tahun ajaran 2019/2020. Desain penelitian ini ialah penelitian deskriptif. Penelitian ini dipilih untuk menyajikan data sistematis, faktual, dan akurat mengenai informasi yang terdapat di lapangan. Wawancara mendalam dilakukan kepada delapan belas orang informan dengan menggunakan recording, buku catatan untuk menulis temuan penelitian dan dokumentasi berupa foto saat di lokasi penelitian. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling. Banyak sekali upaya yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah dalam rangka memberikan bantuan biaya pendidikan diantaranya: BOS, BOP, KIP,PIP dan KJP. KJP merupakan kebijakan strategis dan unggulan di Jakarta. Dalam implementasi KJP di Kelurahan Kembangan Utara, ditemukan bahwa terdapat berbagai informasi terkait struktur birokrasi, tujuan kebijakan, komunikasi dalam implementasi kebijakan, dan monitoring KJP. Namun, masih ditemukan kendala-kendala dalam implementasi KJP.
Kata Kunci: Penanganan pendidikan anak miskin, KJP, pendekatan top down dan Outcome Kebijakan

This thesis is motivated by curiosity about the efforts of the central and local governments to meet the educational needs of underprivileged families in Jakarta. According to BPS data in 2019, the population of North Kembangan Village reached 66,996 thousand people. North Kembangan Village is one of 6 sub-districts in Kembangan District, West Jakarta. With the large number of people, of course, the community has various dynamics, one of which is poverty. In the initial observations, it was found that several problems in poor families were found, including divorce and dropping out of school. This study aims to describe the efforts of the DKI Jakarta Provincial Government in providing proper education for underprivileged families. Analyzing information in depth about the top down approach in the policy of Social Assistance for Education Costs through the Jakarta Smart Card for the 2019/2020 academic year. As well as analyzing the outcomes of the implementation of the Social Assistance Policy for Education Fees through the Jakarta Smart Card for the 2019/2020 academic year. The design of this research is descriptive research. This research was chosen to present systematic, factual, and accurate data regarding the information contained in the field. and research time for three months starting from March to June. Interviews were conducted to eighteen informants using recordings, notebooks to write research findings and documentation in the form of photos while at the research location. The selection of informants was done by purposive sampling. This research uses a top-down approach. There are many efforts made by the central and local governments in order to provide assistance for education costs including: BOS, BOP, KIP, PIP and KJP. KJP is a strategic and superior policy in Jakarta. In the implementation of KJP in Kembangan Utara Village, it was found that there is various information related to the bureaucratic structure, policy objectives, communication in policy implementation, and KJP monitoring. However, there are still obstacles in the implementation of KJP."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeffry Kurniawan Zheta
"Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal ke-2 dan ke-3 akibat pandemi COVID-19. Salah satu upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi adalah Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Program tersebut antara lain penempatan dana pemerintah di perbankan yang diharapkan segera terserap untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dimana metode ini sudah terbukti mendorong pertumbuhan ekonomi. Bank menjalankan fungsi bisnisnya sebagai penyalur dana bagi masyarakat. Namun, meningkatkan penyerapan dana pinjaman oleh masyarakat sulit dan tidak mudah. Kompleksitas dinamis pencairan dana kepada masyarakat menambah tantangan untuk mencapai tujuan yang disebabkan juga oleh tujuan yang berbeda dari beberapa pihak yang terlibat. Salah satu cara untuk menjawab tantangan ini adalah dengan mengungkap kerumitan proses pencairan dana pinjaman, namun masih sedikit mendapat perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan ekplorasi kebijakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan semua pihak dengan model sistem dinamis yang sudah tervalidasi. Kebijakan paling efektif adalah memprioritaskan secara berurutan dari manajemen risiko, marketing kemudian collection.

Indonesia experienced negative economic growth in the 2nd and 3rd quarters due to the COVID-19 pandemic. One of the government's efforts in economic recovery is the National Economic Recovery Program (PEN). The program includes the placement of government funds in banks which are expected to be absorbed immediately to stimulate economic growth, where this method has been proven to promote economic growth. The bank carries out its business function as a channel for funds to the community. However, increasing the absorption of kredit funds by the community is difficult and not easy. The dynamic complexity of disbursing funds to the community adds to the challenge of achieving the goals, which is also caused by the different objectives of the different parties involved. One way to address this challenge is to reveal the complexity of the kredit disbursement process, but it has received little attention. This study aims to conduct policy exploration to achieve the expected goals of all parties with a validated dynamic system model. The most effective policy is to prioritize in order of risk management, marketing then collection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendi Irawan
"Penelitian ini menggambarkan Pelaksanaan Program BSM bagi siswa-siswa tidak mampu di MAN 19 Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi, menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif dengan teknik analisa berdasarkan pedoman petunjuk teknis pelaksanaan program BSM yang diterbitkan oleh Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI 2015. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pelaksanaan program belum sepenuhnya sesuai dengan petunjuk teknis program. Peneliti menyarankan agar dibuat sejumlah perbaikan pada program BSM yang ada agar program dapat lebih baik lagi dan lebih bermanfaat kedepannya

This Research describes the Implementation of the BSM (Poor Students Aid) for financially underprivileged students in MAN 19 Jakarta. This Research is an evaluation study using qualitative approach of research method with analysis technique based on the guiding principles of technical implementation of BSM which published by Dirjen Pendis Kemenag RI 2015. From the Results of the Research is Noted that the Implementation of the Program is not yet Fully in Accordance of technical guidelines. The Researcher suggests to create a number of improvements to the existing BSM Program in order to be better and more useful in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buyung Kurniawan
"Tesis ini berupaya mengidentifikasi karakter nasional serta menganalisa peran keluarga miskin dalam menanamkan karakter yang baik kepada anak-anaknya untuk membangun ketahanan nasional. Penelitian ini merupakan studi dengan pendekatan kualitatif pada keluarga miskin di Kelurahan Ujung, Surabaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa keluarga miskin menanamkan berbagai karakter yang baik pada anaknya terutama terkait nilai agama dan cinta ilmu, sopan santun, serta sikap melawan godaan dari hal-hal yang mengarah pada pergaulan negatif. Pembentukan karakter dilakukan dengan cara menasihati, memberi tauladan, dan menggunakan hukuman. Dalam studi ini ditemukan bahwa peran keluarga sangat penting bagi pembentukan karakter dengan menjalankan fungsi perlindungan norma, ekonomi dan sosialisasi.

The purpose of this thesis is to identify the national character and also to analyze the role of poor family in good character building to their children as to build national resilience. This research is conducted by using qualitative method to several poor families in Ujung administrative village, Surabaya. The result of analysis showed that poor families planted good character traits especially religious values, love, courtesy and attitude to resist temptation to their children. The way parents built their children character through giving advice, giving exemplary and giving punishment. This study found that the role of family is vital in building character as norm protection, economic and socialization.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Muhammad Arifin
"Konsolidasi tanah perkotaan (KTP) di berbagai kota dan ibukota negara dunia sudah banyak berhasil dilaksanakan, namun hingga kini di Kota Jakarta masih belum terealisasi. Salah satu faktor penentu berhasilnya penetapan lokasi berawal dari adanya kesediaan, minat awal dan kesepakatan masyarakat. Sasaran utama KTP di wilayah perkotaan adalah dalam rangka peremajaan permukiman kumuh. Salah satu lokasi permukiman kumuh berat yang terdapat di Wilayah DKI Jakarta adalah RW 014 Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Kota Administrasi Jakarta Pusat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah masyarakat perkotaan di Jakarta, khususnya masyarakat yang bertempat tinggal pada kawasan permukiman kumuh berat di RW 014 Kelurahan Kebon Melati bersedia untuk menerima program KTP, berapa besar prosentase yang bersedia dan tidak bersedia, variabel-variabel apa saja yang berpengaruh dan apakah adanya jaminan mendapatkan satuan unit rumah susun, relokasi dan ganti rugi biaya relokasi berpengaruh positif terhadap kesediaan masyarakat untuk menerima program konsolidasi tanah perkotaan (dalam bentuk rencana pembangunan rumah susun).
Penelitian ini menggunakan pendekatan survei dengan menggunakan kuesioner yang berasal dari 100 sampel responden. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis regeresi berganda model logit untuk mengetahui variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap kesediaan masyarakat untuk menerima program konsolidasi tanah perkotaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesediaan masyarakat untuk ikut program KTP cukup tinggi, yakni sebesar 64%. Adapun variabel-variabel yang signifikan berpengaruh adalah umur, jenis kelamin, pekerjaan, asal daerah, jumlah keluarga, luas tanah, jumlah lantai bangunan, lama tinggal, umur bangunan, jumlah kamar, adanya jaminan mendapatkan SHMRSS dan adanya jaminan ganti rugi biaya relokasi.
Untuk mendapatkan tingkat kesediaan yang lebih tinggi, perlu dilakukan berbagai upaya (misal kegiatan sosialisasi) yang lebih baik oleh pemerintah. Selain itu, pelaksanaan program KTP dalam bentuk rencana pembangunan rumah susun perlu pendekatan paradigma baru sehingga dapat dilaksanakan dan tepat sasaran.

Urban land consolidation (ULC/KTP) in various cities and the capital of the world countries have successfully implemented many, but until now in Jakarta is yet to be realized. One key success factor in determining of the location came from willingness, initial interest and agreement society. The main target KTP in the urban areas in order to rejuvenate the slums. One of the locations that are heavy slums in Jakarta area is RW 014 Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Central Jakarta Administration City.
The purpose of this study was to determine whether the urban community in Jakarta, especially people living in slum areas heavy in RW 014 Kelurahan Kebon Melati willing to accept the KTP program, how much percentage are willing and not willing, what are the variables that influential and whether the guarantee of getting the apartment unit, relocation and compensation costs relocation a positive effect on people's willingness to accept urban land consolidation program (in the form of public housing development plan).
This study uses a survey approach using a questionnaire derived from the 100 sample respondents. The analysis used is descriptive analysis and qualitative analysis regeression multiple logit models to determine the variables that influence thought on people's willingness to accept urban land consolidation program.
The results showed that the level of people's willingness to participate in the KTP program it is pretty high, which amounted to 64%. The variables that significantly influence are age, gender, occupation, region of origin, family size, land area, number of floors of the building, length of stay, age of building, number of rooms, the guarantee and the guarantee of getting SHMRSS and compensation relocation costs.
To get a higher level of willingness, to do various efforts (eg. socialization) better government. In addition, the implementation of KTP program in the form of public housing development plans need to approach a new paradigm that can be implemented and on target."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T36069
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Fadhillah
"Beras merupakan sumber karbohidrat utama masyarakat Indonesia. Setiap tahun harga beras selalu mengalami kenaikan yang disebabkan oleh inflasi, sewaktu krisis ekonomi menimpa Indonesia tahun 1997 inflasi tidak dapat dikendalikan sehingga harga beras meroket. Tingginya harga beras berdampak terhadap menurunnya konsumsi masyarakat miskin, kondisi ini juga terjadi di kawasan lumbung padi nasional, tepatnya di Kabupaten Karawang yang mayoritas masyarakat bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan yang diterima buruh tani hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, dan jika harga beras naik mereka akan sangat terdampak. Untuk melindungi buruh tani serta masyarakat miskin dan rawan pangan pada umumnya pemerintah menetapkan pembentukan program subsidi terhadap harga beras untuk keluarga miskin (RASKIN) tahun 2002. Mayoritas penerima raskin di Kabupaten Karawang merupakan buruh tani, dan dalam pelaksanaan program raskin pendataan penerima manfaat adalah masalah utama yang selalu terjadi. Beberapa literatur yang mengangkat program raskin lebih berfokus ke efektivitasnya, sementara dalam penelitian ini membahas pelaksanaan program raskin di Kabupaten Karawang dengan mengangkat kerawanan pangan buruh tani dari tahun 2002 hingga 2006. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode sejarah yang berupa heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.

Rice is the main source of carbohydrates for Indonesians. Every year, the rice prices always increase due to inflation. When economic crisis hit Indonesia in 1997, inflation couldn’t be controlled then rice prices skyrocketed. The high price of rice has an impact on decreasing level consumption of the poor. This condition also occurs in the national rice granary, precisely in Karawang Regency where the majority of people work as farm laborers. Daily income farm laborers receive is only sufficient for their daily needs, and if the rice prices goes up they will be greatly affected. To protect them as well the poor and food insecure people in general, the government established a subsidy program on the rice prices for poor family (RASKIN) in 2002. In Karawang Regency, farm laborers are the majority of raskin recepients. In the implementation of the raskin program in Karawang, recepients data has always been a major problem. Previous research mostly focused on raskin program effectiveness, while this research discusses implementation of the raskin program in Karawang Regency with focus on food insecurity of farm workers from 2002 to 2006 using historical methods in the form of heuristic, critics, interpretation, and historiography."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Bagus Sugiyono
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelusuri terjadinya politik pengelolaan pada ruang publik bernama Ruang Publik Terpadu Ramah Anak. Penelitian-penelitian yang dilakukan mengenai RPTRA sebelumnya mengemukakan bahwa secara umum RPTRA dapat memberikan fungsi sosial tertentu dalam masyarakat, misalnya membangun interaksi sosial, memberikan ruang relaksasi dan rekreasi, dan sebagainya. Penelitian ini mengambil sudut pandang yang berbeda. Alih-alih melihat dari paradigma fungsionalis, penelitian ini menggunakan paradigma konflik dalam memetakan politik pengelolaan RPTRA. Yang dimaksud dengan politik adalah tegangan kepentingan antara pihak-pihak yang terkait, antara lain pengelola RPTRA dan warga masyarakat. Kerangka konsep yang digunakan adalah produksi dan kontestasi ruang Henri Lefebvre. Konsep ini sendiri mengatakan bahwa di dalam produksi ruang, terjadi benturan antara ruang abstrak yang dibentuk oleh perencana kota dengan ruang sosial yang dijalani oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengambil studi kasus mengenai RPTRA Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, sebab RPTRA ini terletak di permukiman padat penduduk dengan tingkat status ekonomi menengah ke bawah. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi lapangan, mental-mapping, wawancara mendalam, dan partisipatori visual (elisitasi foto dan autofotografi). Penelitian ini menemukan tiga simpul analisis. Pertama, pola konstruksi ruang abstrak ditandai dengan pelayanan yang menempatkan warga Rustanti sebagai objek, pelarangan beberapa kegiatan seperti hajatan dan keagamaan, dan kecenderungan melihat warga Rustanti sebagai pihak yang memiliki sumber daya manusia (SDM) rendah. Kedua, warga Rustanti sendiri memaknai RPTRA Rustanti sebagai ruang sosial dalam beberapa kategorisasinya, antara lain ruang rekreasi, ruang edukasi, ruang ekspresi dan eksplorasi diri, serta ruang ekonomi. Ketiga, terjadi beberapa konflik oleh karena adanya perbedaan pemaknaan RPTRA sebagai ruang publik. Beberapa konflik tersebut adalah pengaturan waktu penggunaan lapangan RPTRA, pemberlakuan jam buka-tutup lapangan RPTRA, dan pelarangan perayaan keagamaan di RPTRA. Jarak antara ruang abstrak dan ruang sosial ini semakin diperpanjang dengan adanya beberapa isu, seperti keterwakilan warga sebagai pengelola, perilaku elitis pengelola, dan pelayanan yang birokratif. Di masa pandemi, prioritas pengelolaan juga masih menggunakan sudut pandang dari pengelola alih-alih melihat kebutuhan warga. Hal ini terlihat dari prioritas proyek tanaman hidroponik daripada upaya untuk secara kreatif mempromosikan protokol kesehatan di RPTRA Rustanti.

This research aims to analyze the politics of public space’s management, namely Child-friendly Integrated Public Space (RPTRA). Previous research related this public space assert that RPTRA has given certain social function to the life of city dwellers. They can do their various activities there, such as building social interaction, doing sports, and so on. This research itself uses different point of view. Instead of using functionalist paradigm, this research employs conflict paradigm in the process of analyzing the politics of public space’s management. The word “politics” refers to the tension between several related parties, for instance the staff of RPTRA and the local community. As a framework of analysis, this research uses the concept of the production of space from Henri Lefebvre. This concept explains that in the process of production of space, there are some frictions due to the existence of two different spaces, which are abstract space and social space. This research stands within qualitative approach by taking a case study of RPTRA Rusun Tanah Tinggi, Central Jakarta. The reason behind this choice is because this RPTRA exists in the midst of dense community. There are several methods employed within this research, such as field observation, mental-mapping, in-depth interview, and visual partisipatory (photo elicitation and autophotography). There are three main findings of this research. Firstly, the pattern of the construction of abstract space has been signaled by several characteristics, which are the services that position the local community as object, the restriction of activities related to hajatan and religious celebrations, and the tendency to see local community as people who are lack of skills. Secondly, the people of Rustanti see the RPTRA as a social space from several points of view, such as space of recreation, space of education, space of expression and self-exploration, and space of economy. Thirdly, there happen few conflicts due to the different interpretation of RPTRA as a public space. Those conflicts include time schedule of the field usage, the policy of opening and closing the field of RPTRA Rustanti, and the restriction of religious celebrations in RPTRA. The distance between abstract and social space is worsened by some issues, like the representativeness of local community as a staff of RPTRA, the attitude of the staff as certain elites, and the difficult bureaucracy. In the context of COVID-19 pandemic, this research found that the staff put the priority not based on the need of the local community. They chose to put certain efforts to the project of hydroponic plants instead of tirelessly find creative way in promoting the importance of health protocol to the users of RPTRA Rustanti."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>