Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175961 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniel Setiawan
"

Tesis ini membahas tentang laporan proses business coaching atas pemecahan masalah terhadap gap aspek sumber daya manusia pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) PT Wijara Nagatsupazki. Terdapat 2 (dua) kesenjangan yang dipecahkan, yakni ketiadaan proses job analysis dan pemetaan kompetensi untuk alokasi sumber daya manusia, yang dinilai menjadi faktor penyebab menurunnya output PT Wijara Nagatsupazki. Ketiadaan job analysis mengakibatkan PT Wijara Nagatsupazki tidak dapat memformulasikan dokumen job description dan job specification, yang diperlukan bagi karyawan untuk memahami peran dan tanggung jawab yang dimiliki dengan seksama. Selain itu, ketiadaan job analysis mengakibatkan program pengembangan kemampuan karyawan yang diberikan tidak tepat sasaran. Ditambah lagi, ketiadaan pemetaan kompetensi mengakibatkan ketidaksesuaian alokasi penempatan karyawan pada pekerjaan yang tepat. Sebagai perusahaan penyedia layanan tool making yang berorientasi pada kualitas, aspek sumber daya manusia memegang peranan penting dalam menghasilkan produk berkualitas bagi konsumen PT Wijara Nagatsupazki. Setelah melalui proses business coaching, UMKM PT Wijara Nagatsupazki memiliki job analysis dan competency mapping sebagai instrumen untuk memastikan the right person at the right place, agar sumber daya manusia UMKM PT Wijara Nagatsupazki dapat menjadi comparative advantage resources yang memberikan competitive advantage bagi UMKM PT Wijara Nagatsupazki.

 


This thesis discusses the report of business coaching process for solving problems in human resources management, in a Small and Medium Enterprises (SMEs) named PT Wijara Nagatsupazki. There are 2 (two) gaps solved, which are the absence of job analysis process, and the lack of competency mapping for allocating human resources, These gaps are considered to be the root cause of PT Wijara Nagatsupazki's declining output. In the absence of job analysis, PT Wijara Nagatsupazki's could not formulate a job description and job specification documents for employees to fully understand their roles and responsibilities. This absence also resulted in the mismatch between employee development program and the human resources. In addition, the lack of competency mapping resulted in a mismatch of job allocations to the right people. As a tool making service provider company that is oriented to quality, human resources play an important role in producing high-quality products for clients. After going through the business coaching process, PT Wijara Nagatsupazki now has a job description, job specification, and competency mapping, as instruments to ensure the right person at the right place. This process is done so that PT Wijara Nagatsupazki’s human resources can be a comparative resource that provides a competitive advantage for PT Wijara Nagatsupazki .

"
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahril Ardiansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh transformational leadership dan organizational learning culture terhadap job performance baik secara langsung maupun melalui peran mediasi job satisfaction. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan purposive sampling yaitu pekerja pada perusahaan manufaktur di DKI Jakarta. Penelitian ini mendapatkan responden sebanyak 268 orang pekerja pada perusahaan manufaktur di DKI Jakarta. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS 24 dan Lisrel 8.80 untuk pengujian hipotesis menggunakan SEM. Temuan peneliti menunjukkan bahwa transformational leadership berpengaruh baik secara langsung maupun melalui peran mediasi job satisfaction terhadap job performance pada pekerja perusahaan manufaktur di DKI Jakarta. Tidak hanya itu, job satisfaction juga dapat memediasi hubungan antara organizational learning culture terhadap job performance. Penelitian ini memiliki sampel yang terlalu kecil untuk dapat merepresentasikan keseluruhan populasi dari pekerja pada perusahaan manufaktur di DKI Jakarta. Selain itu, tidak adanya pilihan jenjang jabatan dan domisili yang lebih spesifik pada kuesioner untuk dianalisis uji beda One-Way Anova yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini. Dengan penelitian ini, praktisi dapat menyadari bahwa peran kepemimpinan terutama kepemimpinan transformasional di dalam organisasi menjadi hal yang penting karena dapat berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja dan kinerja pekerjaan. Tidak hanya itu, praktisi juga dapat memperhatikan budaya pembelajaran organisasi untuk terciptanya inovasi dan inisiatif pada organisasi yang nantinya akan berdampak pada kepuasan kerja serta kinerja pekerjaan.

This study intends to investigate the effect of transformational leadership and organizational learning culture on job performance both directly and through the mediation role of job satisfaction. This research is quantitative research with a conclusive research design and using purposive sampling, namely workers in manufacturing companies in DKI Jakarta. This study obtained 268 respondents as workers in manufacturing companies in DKI Jakarta. Data processing was carried out using SPSS 24 and Lisrel 8.80 software for hypothesis testing using SEM. The findings of the researchers indicate that transformational leadership influences both directly and through the role of mediating job satisfaction on job performance in manufacturing company workers in DKI Jakarta. Not only that, job satisfaction can also mediate the relationship between organizational learning culture on job performance. This study has a sample that is too small to represent the entire population of workers in manufacturing companies in DKI Jakarta. In addition, there was no more specific choice of position and domicile in the questionnaire to be analyzed by the One-Way Anova test which was a limitation in this study. With this research, practitioners can realize that the role of leadership, especially transformational leadership in organizations is important because it can affect the level of job satisfaction and job performance. Not only that, practitioners can also pay attention to organizational learning culture to create innovations and initiatives in organizations that will later have an impact on job satisfaction and job performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Putri Lestari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara job satisfaction dan job insecurity, serta peran self-esteem sebagai moderator di dalam hubungan tersebut. Tipe penelitian korelasional kuantitatif merupakan tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel penelitian, antara lain Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ) dari Weiss dkk. (1967) untuk mengukur job satisfaction, Job Insecurity Questionnaire (JIQ) milik De Witte 2000 untuk mengukur job insecurity, serta Rosenbergs Self-esteem Scale (RSES) milik Rosenberg 1965 yang diadaptasi oleh Pierce & Gardner (204) untuk mengukur self-esteem. Partisipan penelitian ini merupakan karyawan yang sedang bekerja full-time selama minimal satu tahun. Perolehan partisipan tersebut menggunakan metode convenience sampling. Dari 103 partisipan, didapatkan hasil yang signifikan pada hubungan antara job satisfaction dan job insecurity r= -.287, n= 03, p< .01), serta efek moderasi self-esteem pada hubungan tersebut bInt = -0.022, t = -2.65, p < 0.05 sig, CI =-0.03-0.005. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi job satisfaction karyawan, semakin rendah job insecurity yang mereka miliki dan self-esteem dapat memoderasi hubungan di antara kedua variabel tersebut."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandapotan
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan intervensi untuk meningkatkan kolaborasi dan kompetensi pada karyawan di strategic job family PT XYZ. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi perubahan strategi XYZ dalam meningkatkan daya saing dalam kompetisi global. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengukur organizational identification pada karyawan di divisi yang akan digabung (merge) yang berdasarkan survey engagement memiliki nilai kolaborasi antar divisi rendah. Secara spesifik, kolaborasi sebagai suatu variable juga terdiri dari beberapa dimensi yang berproses di dalamnya. Ada lima dimensi yang diukur yaitu governance, administration, organizational autonomy, mutuality dan norms.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara organizational identification dan kolaborasi. Selain itu, berdasarkan perhitungan deskriptif didapatkan perbedaan nilai dari dimensi-dimensi yang membentuk kolaborasi. Dimensi yang dianggap rendah yang menjadi dasar rancangan program intervensi ini, yang mengkombinasikan antara intervensi proses kelompok serta beberapa inisiatif knowledge management.

The purpose of this research is to develop interventions to improve employee collaboration and competence in strategic job family at XYZ. This is done in anticipation of strategy changes in the XYZ to increase competitiveness in the global competition. This study used quantitative methods to measure organizational identification on employee in that division will be merged (merge) and also based on a survey of engagement has a low value of collaboration among divisions. Specifically, the collaboration as a variable also consists of several dimensions process in it. There are five dimensions were measured, namely governance, administration, organizational autonomy, mutuality and norms.
The results showed that there was no significant relationship between organizational identification and collaboration. In addition, based on the calculation, it showed differences value of the dimensions that make up the collaboration. Lower perceived dimensions on which to base the design of the intervention program, which combines the intervention group process and knowledge management initiatives.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh Kadarisman
"Abstract. This research discusses how far job satisfaction is achieved, the factors that influence job satisfaction, and what needs to be done in order to increase the job satisfaction of Government Employees working at the Bogor Regency Secretariat. The objective of this research is to analyze the level of job satisfaction and the factors that influence job satisfaction, plus recommend what can be done to increase job satisfaction of Government Employees working at the Bogor Regency Secretariat. A criteria range analysis (analisis rentang kriteria) method was used to determine the level of job satisfaction of Government Employees. Results revealed that Government Employees were at a satisfied scale. The results from this research were obtained by using a factor analysis method to analyze the factors of job satisfaction of Government Employees. Eleven dominant factors were the reasons why Government Employees were satisfied with their jobs. These factors include: 1. Salary; 2. Benefits and facilities; 3. Relationship between superiors and subordinates; 4. Relationship among coworkers; 5. Development; 6. Opportunity; 7. Safety at work; 8. Education; 9. Policies within the organization; 10. Conflict resolution; and 11. Career achievements. The results of this research can be used as a suggestion for organization managements to improve the job satisfaction of Government Employees. The management can focus their attention on improving employee job satisfaction by referring to the eleven dominant factors in order to become more efficient and effective in making policies and be able to focus on the improving these job satisfaction factors.
Abstrak. Tujuan penelitian untuk menganalisia tingkat kepuasan kerja, dan factor-factor yang mempengaruhi kepuasan kerja, serta merekomendasikan upaya-upaya bagi peningkatan kepuasan kerja SDM Aparatur pada Sekretariat Kabupaten Bogor. Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja SDM Aparatur digunakan metode analisis rentang kriteria. Hasilnya menunjukkan kepuasan kerja SDM Aparatur berada pada rentang skala puas. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan factor analisis untuk menganalisis faktor-faktor kepuasan kerja SDM Aparatur, berupa sebelas factor dominan yang menjadi sumber kepuasan kerja SDM Aparatur yaitu 1. Gaji; 2. Tunjangan dan fasilitas; 3. Hubungan atasan dengan bawahan; 4. Hubungan antar rekan kerja; 5. Pengembangan; 6. Kesempatan; 7. Keselamatan kerja; 8. Pendidikan; 9. Kebijakan organisasi; 10. Penyelesaian konflik; dan 11. Prestasi kerja. Hasil penelitian tersebut berimplikasi terhadap upaya-upaya manajemen organisasi untuk meningkatkan kepuasan kerja SDM Aparatur."
Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2012
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Ardiansyah
"Pemegang jabatan seringkali mendapati jobdecs yang ada tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukannya. Selain membingungkan, informasi yang tidak relevan lagi pada jobdesc menyebabkan pemegang jabatan mengalami kesulitan dalam melakukan penyesuaian terhadap pekerjaan. Belum adanya alat bantu yang memadai dalam melakukan desain ulang pekerjaan membuat proses evaluasi jobdesc dilakukan secara sepihak oleh pemegang jabatan. Penelitian ini menghasilkan alat bantu yang disebut Job Mapping, bekerja dengan memetakan seluruh pekerjaan dalam matriks yang dibentuk oleh pemegang jabatan pada sisi baris dan fungsi pengelolaan pada sisi kolom. Dari penelitian yang dilakukan di PT. SM, telah dilakukan pemetaan terhadap 261 tugas (pekerjaan) dalam matriks JM berukuran 18 x 26 dengan hasil penurunan kondisi kerja yang overload dari 9 menjadi 1, dan penurunan total waktu kerja semua fungsi pengelolaan dari 800,51 jam per-minggu menjadi 627,49 jam per-minggu.

Employes often found their job descriptions is not relevant with many activities that they have to do. Besides confused, an unrelevant information in this job description caused employees can?t make adaptation with their work. There is no appropriated tools for job redesign so they make job description evaluation doing by them self. This research produced a tool that call Job Mapping, it work by mapping all of the jobs or tasks on a matriks in which developing from jobs handler in the row side and organize functions in the column side. Applied at PT.SM, mapping have done for 261 tasks or jobs in JM matriks 18 x 26, and have decreased overload conditions from 9 to 1, and all organize functions total work time from 800,51 hours per week to 627,49 hours per week., job mapping."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26193
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nilam Ayuningtyas
"Akibat besarnya kerugian yang ditimbulkan turnover, dua area penelitian telah berkembang, yaitu (1) area yang meneliti alasan-alasan mengapa individu meninggalkan pekerjaannya (employee turnover) dan (2) area yang meneliti alasan-alasan mengapa individu bertahan dalam pekerjaannya (employee retention). Penelitian ini meneliti tiga variabel yang termasuk dalam pendekatan retensi karyawan, yaitu job embeddedness, job satisfaction, dan organizational trust. Penelitian ini menguji job embeddedness terhadap organizational trust dengan juga menguji efek dari job satisfaction terhadap organizational trust. Dihipotesiskan bahwa baik job embeddedness maupun job satisfaction akan mempengaruhi organizational trust secara positif dan signifikan, di mana efek job embeddedness terhadap organizational trust akan lebih besar daripada efek job satisfaction. Hasil pengujian persamaan model struktural dengan pendekatan regresi berganda yang dilakukan terhadap data yang diperoleh dari 203 partisipan menunjukkan bahwa job embeddedness mempengaruhi organizational trust secara positif dan signifikan (koefisien regresi = 0.82) sedangkan pengaruh job satisfaction terhadap organizational trust adalah negatif dan tidak signifikan (koefisien regresi = -0.07). Dengan demikian, job embeddedness mampu mempengaruhi organizational trust lebih baik dari job satisfaction.

Due to significant losses caused by turnover, two research areas have emerged (1) area studying the reasons why an individual leaves his/her job (employee turnover) and (2) area studying the reasons why an individual retains his/her job (employee retention). This research studies three variables included in retention research approach, which are job embeddedness, job satisfaction, and organizational trust. The influence of job embeddedness and job satisfaction to organizational trust is the focus of this research. It is hypothesized that both job embeddedness and job satisfaction will positively and significantly influence organizational trust. Results from structual equation modeling with multiple regression approach to data gathered from 203 participants shows that job embeddedness is positively and significantly influence organizational trust (regression coefficient = 0.82) while job satisfaction shows a negative and non significant result (regression coefficient = - 0.07). Thus, job embeddedness appears to be a better predictor for organizational trust than job satisfaction."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Estu Priharti
"Kepuasan Kerja merupakan hal yang sangat penting dalam pengelolaan sumber daya manusia di dalam perusahaan. Workplace Spirituality memainkan peran penting dalam mengatasi Kepuasan Kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dimensi Workplace Spirituality terhadap Job Satisfaction. Workplace Spirituality memiliki empat dimensi yaitu Meaningful Work, Sense of Community, Compassion, dan Organizational Values. Penelitian ini melibatkan 72 orang karyawan PT Chubb Safes Indonesia. Hasil pengolahan data dengan menggunakan Statistical Package for the Social Science SPSS 20.0 menunjukkan bahwa Kepuasan Kerja dipengaruhi oleh Meaningful Work, Sense of Community, Compassion, dan Organizational Values.

Job satisfaction is very important in the human resources management within the organization. Workplace spirituality plays an important role in overcoming job satisfaction. The research aims to determine the effect of workplace spirituality dimension to job satisfaction. Workplace spirituality has four dimensions meaningful work, sense of community, compassion, and organizational values. The study involves 72 employees of PT Chubb Safes Indonesia. The result of data processing using Statistical Package for the Social Science SPSS 20.0, shows that job satisfaction is influenced by meaningful work, sense of community, compassion, and organizational values."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samto Hadi Isnanto
"Kepuasan kerja merupakan isu penting dalam sebuah organisasi. Kepuasan kerja telah dibicarakan berulang kali karena pentingnya hal itu dalam perilaku individu dan kelompok, yang akan mempengaruhi produktivitas suatu organisasi. Meskipun peran kepuasan kerja penting dalam suatu organisasi, terkadang tidak diperhatikan dan diabaikan oleh pihak manajemen yang pada akhirnya berakibat pada menurunnya kinerja organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab mengapa kepuasan kerja itu penting dan bagaimana cara meningkatkannya di industri penerbangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan mencari penelitian-penelitian tertentu yang sesuai dengan topik yang dibahas yaitu kepuasan kerja, untuk mengintegrasikannya ke dalam suatu kesimpulan yang ringkas. Penelitian ini menggunakan sampel dari jurnal terpublikasi dalam 10 tahun terakhir (2011 – 2021) yang ditemukan melalui google Scholar dengan variabel utama kepuasan kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan tinjauan literatur dari berbagai jurnal, kepuasan kerja terbukti memperkuat keterlibatan karyawan dan komitmen organisasi, menurunkan tingkat turnover karyawan dan meningkatkan produktivitas karyawan. Beberapa cara yang terbukti dapat meningkatkan kepuasan kerja di industri penerbangan adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif/positif, menerapkan manajemen penghargaan dan pengakuan, mengembangkan potensi keterampilan karyawan dan evaluasi dan pengukuran kepuasan kerja karyawan secara terus menerus."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2021
620 JIA XIII:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcahyo Adi Kusumo
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh persepsi terhadap corporate social responsibility (CSR) karyawan di PT XYZ terhadap job performance mereka, dengan menguji peran mediasi dari job satisfaction, organizational commitment, dan organizational trust. Penelitian ini mengadopsi teori identitas sosial sebagai kerangka teoritis utama, yang memberikan wawasan tentang bagaimana identitas kelompok dapat mempengaruhi perilaku individu dalam konteks organisasi. Melibatkan desain penelitian deskriptif dengan pengumpulan data cross-sectional melalui penyebaran kuesioner pada platform SurveiUI, penelitian ini melibatkan 200 responden karyawan PT XYZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi terhadap CSR tidak memiliki pengaruh langsung pada kinerja pekerjaan, namun memediasi melalui komitmen organisasional dan kepercayaan organisasional. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS dan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan Smart PLS 4.0. Kontribusi penelitian dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana identitas sosial karyawan dalam organisasi dapat berperan dalam menghubungkan corporate social responsibility dengan job performance karyawan. Penelitian ini memiliki implikasi penting untuk pengembangan kebijakan dan praktik manajemen di organisasi dengan fokus pada peningkatan kinerja karyawan melalui strategi CSR yang terintegrasi secara efektif.

This research aims to determine the influence of employee perceptions of PT XYZ's Corporate Social Responsibility (CSR) on work performance, testing the mediating role of job satisfaction, organizational commitment and organizational trust. This research adopts social identity theory as the main theoretical framework, offering insights into how group identity can impact individual behavior in organizational context. Using descriptive research design with cross-sectional data collection through surveys distributed on the SurveyUI platform, this research involved 200 PT XYZ respondents. The findings show that CSR perceptions do not have direct impact on performance but are mediated through organizational commitment and organizational trust. Data analysis was carried out using SPSS and Structural Equation Modeling (SEM) with Smart PLS 4.0. This study contributes to deeper understanding of how individual social identity within an organization can play a key role in linking corporate social responsibility to employee performance. This research has important implications for development of management policies and practices in organizations, with a focus on improving employee performance through effectively integrated CSR strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>