Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179139 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Rusminaldi
"Industri internet merupakan industri yang berkembang pesat, dimana peran internet dapat ditemui di hampir seluruh kegiatan masyarakat dunia, baik untuk kebutuhan kerja, kampus, informasi maupun hiburan. Perkembangan yang pesat ini tidak terlepas dari cepatnya pertumbuhan teknologi Internet Protocol (IP) dan industri pendukung seperti Perangkat keras (hardware) dan Perangkat lunak (software) komputer.
Di Indonesia, perkembangan internet yang pesat dan potensi pertumbuhan pangsa pasar yang besar menjadi suatu tantangan tersendiri khususnya bagi para penyelenggara jasa akses internet yang ada. Bagi Indosat yang memiliki ISP IndosatNet, perkembangan industri internet yang cepat merupakan tantangan tersendiri dalam usahanya mengembangkan pasar dalam industri ini. Adanya perubahan dalam regulasi pemerintah dalam bidang Telekomunikasi membuat Indosat barns melakukan reposisi strategi perusahaan dari perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi intemasional menjadi perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi secara full dan terintegrasi (Full Network and Service Provider) dengan berbasis kepada Backbone, Fixed, Mobile and Selular serta Internet dan Multimedia, dimana untuk lebih mengoptimalkan bisnis internet, maka Indosat mengalihkan jasa Internet ke anak perusahaannya yaitu PT. Indosat Mega Media (IM2) yang memang bergerak dan memiliki core bisnis dalam bidang Internet dan Multimedia.
Dengan adanya pengalihan Jasa IndosatNet dari Indosat ke IM2, dibutuhkan suatu analisa yang mampu menunjukkan posisi perusahaan, dalam hal ini IM2 sebagai perusahaan yang kini menangani jasa tersebut perlu menyusun posisi produk dalam lingkungan industri untuk keniudian dapat diterapkan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk dapat memenangkan persaingan ditengah semakin ketatnya persaingan yang teijadi.
Berdasarkan analisa dari faktor lingkungan ekstemal diperoleh faktor-faktor yang berpengaruh terhadap daya tarik perusahaan (IM2) dalam berasaha antara lain yaitu potensi dan pertumbuhan pasar yang besar, perkembangan teknologi akses internet yang berkembang sangat cepat dan bervariasi, pergeseran nilai social budaya dalam sebagian masyarakat dimana internet sudah menjadi bagian dari gaya hidup yang memudahkan dalam aktivitas sehari-hari serta intensitas persaingan yang semakin ketat dengan banyaknya pemain baru yang masuk ke dalam industri.
Berdasarkan analisa dari faktor lingkungan internal diperoleh.faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kekuatan perusahaan (IM2) antara lain yaitu kemampuan untuk menggunakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan mengikuti perkembangan teknologi yang ada, adanya dukungan backbone Indosat, baik intemasional maupun domestik, sumber daya manusia yang berkualitas, baik di bidangnya dan memiliki kemauan untuk mengembangkan perusahaan dan didukung oleh system pelatihan yang berkesinambungan.
Dari hasil analisa SWOT yang dilakukan, strategi yang disarankan bagi perusahaan adalah strategi agresif dengan memanfaatkan sebaik mungkin kekuatan yang ada untuk meraih peluang-peluang yang ada. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan lebih mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dan menerapkan strategi yang mendukung kearah pengembangan kekuatan yang sesuai untuk dapat meraih peluang yang tersedia sekaligus mampu mengatasi kekurangan dan ancaman yang ada.
Dari hasil analisa BCG yang dilakukan terhadap produk jasa akses IndosatNet, diperoleh posisi produk yaitu Jasa IndosatNet Dial Up berada pada posisi Question Mark yang pada umumnya memerlukan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk dapat meningkatkan posisi terutama terkait dengan usaha peningkatan kondisi market share produk dan Jasa IndosatNet Dedicated berada pada posisi Star yang dapat dikatakan bahwa posisi produk ini memegang peranan penting dalam group produk akses internet perusahaan dan dibutuhkan kegiatan pemasaran yang tepat untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan terus posisi produk ini.
Untuk strategi pemasaran terdapat beberapa alternative pendekatan strategi yang dapat diambil oleh perusahaan, diantaranya yaitu untuk jasa Dial up adalah dengan melakukan serangan rusuk dengan langsung menyerang hal-hal yang menjadi kelemahan pemimpin pasar dan serangan menghindar dengan menargetkan pasar yang belum begitu banyak tersentuh baik secara segmen pasar maupun secara geografis serta dengan menerapkan dengan tepat teknologi yang sesuai. Sementara untuk jasa Dedicated, adalah dengan melakukan melakukan perluasan keseluruhan pasar dan melindungi pangsa pasar eksisting.
Perusahaan perlu menerapkan program bauran pemasaran (marketing mix) yang mampu untuk mendukung alternative strategi pemasaran yang ada, baik untuk Produk. Price, Promotion Place, People, Proccess maupun Physical Evidence dan diperlukan konsistensi dalam pelaksanaanya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Wibowo
"ABSTRAK
Setiap industri maupun bisnis tentunya didukung oleh beberapa atau bahkan banyak industri penunjang. Begitu pula pada industri otomotif yang memiliki banyak industri penunjang atau komplementer dimana apapun yang terjadi pada industri otomotif tentunya akan berpengaruh besar baik secara langsung maupun tidak terhadap industry pendukungnya.
Salah satu bisnis pendukung industri otomotif yang sedang berkembang pesat akhir-akhir ini adalah bisnis rumah modifikasi mobil terutama di Jakarta. Dalam kasus ini rumah modifikasi diartikan sebagai toko atau bengkel yang menyediakan aksesoris beserta kegiatan pendukungnya yaitu layanan instalasi dan konsultasi untuk memodifikasi mobil.
Bisnis rumah modifikasi mobil ini sebenarnya telah mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 1980an dimana keadaan perekonomian Indonesia terus berkembang. Perkembangannya terus meningkat di tahun 1990an namun kemudian sempat mengalami kemunduran yang cukup berarti saat krisis moneter terjadi di tahun 1997-1998. Banyak rnmah modifikasi mobil berguguran pada masa ini karena kacaunya situasi ekonomi, keamanan dan politik pada saat itu. Namun demikian dalam 1-2 tahun berikutnya, bisnis ini kembali ramai dan terus berkembang sampai saat ini ditandai dengan terus bertambahnya jumlah rnmah modifikasi yang ada terntama di pusat-pusat perdagangan otomotif di Jakarta.
Jumlah rnmah modifikasi terus bertambah di masa paska krisis akhir-akhir ini sedangkan wilayah sasaran pasarnya tetap yaitu Jabotabek meskipun tentunya dilihat dari pertambahan jumlah penduduk dan kendaraan bermotor yang ada maka besarnya pasar pun juga ikut bertambah. Dengan semakin banyaknya rumah modifikasi ini sedangkan lingkup wilayah sasarannya tetap tentunya tingkat persaingan yang terjadi juga meningkat secara signifikan.
Permasalahan dalam studi ini adalah bagaimana pemain lama agar dapat bertahan pada masa paska krisis sekarang ini yang ditandai dengan terus bertambah banyaknya kompetitor dan bagaimana pula kompetitor baru untuk dapat masuk ke dalam bisnis ini yang tentunya akan membutuhkan strategi tertentu agar dapat berhasil.
Untuk dapat menentukan strategi apa yang tepat untuk dilakukan, terlebih dahulu kita harus menganalisa lingkungan eksternal dan intenal dari bisnis rumah modifikasi ini. Dari kedua analisa ini nantinya kita dapat mengidentifikasi strategi apa saja yang mungkin bisa kita terapkan. Pada akhirnya kita akan memilih satu atau Iebih dari pilihan strategi tersebut yang dianggap sebagai yang terbaik tentunya setelah melalui pertimbangan secara konkret.
Dari studi yang dilakukan temyata dapat diketahui bahwa jumlah rumah modifikasi di Jakarta saat ini sudah cukup banyak dan perkembangannya bahkan semakin pesat pada masa paska krisis, namun sebagian besar darinya terkelompok di wilayah-wilayah tertentu yang letaknya seringkali jauh dari konsumen. Sehingga sebenarnya peluang untuk pemain baru masuk di bisnis ini masih terbuka mengingat volume pasarnya yang cukup besar. Namun demikian untuk hasil yang lebih baik khususnya untuk jenis rumah modifikasi yang tidak terlalu membutuhkan keahlian tertentu, sebaiknya pemain baru membidik pasar yang belum sepenuhnya tergarap seperti membuka rumah modifikasi di dalam kompleks perumahan atau dengan kata lain dengan membuka pasar baru.
Sedangkan dalam menghadapi persaingan ketat saat ini, strategi yang harus dilakukan pemain yang sudah ada ternyata berbeda-beda menurut jenis rurriah modifikasi dan pasar sasarannya. Strategi yang harus dilakukan oleh rumah modifikasi audio mobil tentunya akan berbeda dengan strategi dari rumah modifikasi roda dan ban. Selain itu faktor promosi juga akan menjadi salah satu faktor pendukung kesuksesan dalam menghadapi persaingan.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Masrul
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T24347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akmal Ghifari Raharjo
"Tugas Karya Akhir ini membahas tentang bagaimana sebuah usaha mikro, kecil, dan menengah, dalam hal ini adalah sebuah kafe bernama Castle 8 dengan unique selling preposition berupa penyedia berbagai macam jenis board games. Tugas Karya Akhir ini berisi berbagai strategi serta implementasi kampanye yang diharapkan dapat menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh Castle 8, salah satunya adalah rendahnya awareness dari target audiens Castle 8. Hasil dari penelitian ini menyarankan bahwa Castle 8 perlu meningkatkan eksistensi secara online dan offline yang diimplementasikan dengan cara penggunaan media sosial serta promosi-promosi sehingga dapat mencapai tujuan kampanye melalui sebuah ide besar bertajuk “Embracing Variety. Implementasi dari strategi kampanye akan dilakukan selama 6 bulan dari bulan Januari – Juni 2017 dan menelan biaya sebanyak Rp 44.120.000Tugas Karya Akhir ini membahas tentang bagaimana sebuah usaha mikro, kecil, dan menengah, dalam hal ini adalah sebuah kafe bernama Castle 8 dengan unique selling preposition berupa penyedia berbagai macam jenis board games. Tugas Karya Akhir ini berisi berbagai strategi serta implementasi kampanye yang diharapkan dapat menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh Castle 8, salah satunya adalah rendahnya awareness dari target audiens Castle 8. Hasil dari penelitian ini menyarankan bahwa Castle 8 perlu meningkatkan eksistensi secara online dan offline yang diimplementasikan dengan cara penggunaan media sosial serta promosi-promosi sehingga dapat mencapai tujuan kampanye melalui sebuah ide besar bertajuk “Embracing Variety. Implementasi dari strategi kampanye akan dilakukan selama 6 bulan dari bulan Januari – Juni 2017 dan menelan biaya sebanyak Rp 44.120.000

This final paper discusses on how a small medium enterprise, in this case is a caf� called Castle 8 which has a unique selling preposition that provides a lot of variety of board games. This paper also includes strategies and campaign implementations in order to answer problems that Castle 8 encounters, one of which is its awareness level that is low among its target audience. The result of this research suggests that Castle 8 needs to improve its existence through online and offline platforms that are implemented with the use of social media and also promotions so those strategies can achieve the campaign objectives with the big idea named as “Embracing Variety”. The implementations of the campaign strategy will run for 6 months from January – June 2017 and will cost Rp 44.120.000.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Tri Tjiptadi
"Memasarkan suatu produk adalah suatu hal biasa bagi organisasi yang biasa memasarkan produknya sendiri. Berbeda dengan Mattei Jakarta Dua (MJD), memasarkan suatu produk adalah suatu hal yang diluar kebiasaan. Hal ini disebabkan selama ini pengembangan suatu produk dipusatkan di Departemen Design Development Head Quarter. Mattellnc. sedangkan pemasaran produk secara world wide di atur oleh Head Quarter Mattei Inc. MJD sebagai salah satu operation plant Mattei Inc. merencanakan memasarkan produk barn yang didesain oleh MID sendiri. Hal ini adalah pertama kalinya suatu operation plant Mattei Inc mengembangkan suatu produk barufashion dolls serta memasarkan sendirifashion dolls, terlebih MID tidak memiliki suatu departemen pemasaran dalam struktur organisasi perusahaan. Atas dasar inilah maka penulis yang juga sebagai staf engineering di MJD bemiat untuk melakukan studi atas strategi pemasaran produk barn yang akan dipasarkan oleh MID, yaitu Indonesian Native Fasion Dolls dengan tema yang dipilih adalah Minang Barbie.
Pemasaran produk yang terkesan mudah ini menjadi tidak mudah, disebabkan selain karena MID tidak memiliki departemen pemasaran, belum banyaknya organisasi yang memasarkan produk fashion dolls menyebabkan tidak ada organisasi yang dapat dijadikan benchmark. Selain itu literatur serta data - data mengenai kondisi pasar terhadap produk fashion dolls dapat dikatakan minim sekali. Target pasar Indonesian Native Fashion Dolls yang mayoritas adalah anak - anak yang merupakan volatile market menyebabkan diperlukannya pola pemasaran yang khusus. Anak - anak adalah pasar yang bisa diraih dengan dasar etika dan cara yang mempertimbangkan perkembangan psikologi seorang anak.
Tujuan dari studi ini adalah untuk memberi masukan bagi manajemen MID dalam menentukan araban strategi pemasaran Indonesian Native Dashion Dolls. Selama melakukan studi ada beberapa temuan yang dapat dijadikan suatu dasar kebijakan. Salah satunya adalah kesempatan dalam mernasarkan Minang Barbie sebagai Indonesian Native Fashion Dolls terbuka pada pasar Indonesia. Pasar yang terbuka ini disebabkan kondisi persaingan head to head dapat dikatakan tidak ada, potensial pangsa pasar cukup besar di kota - kota besar Indonesia, brand awareness cukup baik pada pasar Indonesia, identifikasi produk Minang Barbie yang cukup jelas dan berpotensi sebagai suvenir khas budaya Indonesia serta saluran distribusi cukup marnpu rnencapai potensial pasar di kota - kota besar. Selain itu faktor ekstemal dan internal yang mendukung diantaranya adalah dari segi kapasitas pernbiayaan dalam arti budget dan non pernbiayaan dalam arti surnber daya serta kapasitas produksi terpasang MID.
Faktor yang dapat rnenjadi harnbatan adalah MID tidak mernpunyai surnber daya yang memiliki pengetahuan cukup dalam bidang pemasaran. Dengan tidak memiliki sumber daya pemasaran, rnaka keberhasilan pernasaran dari Minang Barbie sangat tergantung dari sole distributor yang ditunjuk oleh Mattei South East Asia, yaitu Emway Sakti. Emway Sakti sebagai sole distributor yang ditunjuk mempunyai target pasar menc~p anak pra sekolah, anak sekolah, konsumen dewasa serta sebagai suvenir turis.
Beberapa usulan pemecahan masalah diantaranya strategi pengembangan produk dari MID sebaiknya lebih terarah untuk ja..'lgka panjang, hal ini disebabkan kesempatan pemasaran Indonesian Native Fashion Dolls yang terbuka Iebar. Dengan strategi jangka panjang maka manajemen MID perlu mempertimbangkan orang - orang yang memiliki pengetahuan cukup di bidang pemasaran khususnya industri maman di Indonesia ke dalam tim Product Development.
Disisi lain MID perlu mengarabkan Emway Sakti untuk mengkaji kembali strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh Em way Sakti. Strategi harga yang dilakukan oleh MID dengan strategi penetration pricing sebaiknya tidak diambil kesempatan bagi pihak Emway sakti untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Strategi promosi yang dilakukan sebaiknya juga mempertimbangkan psikologi anak dengan memperbaiki dari tampilan iklan di media TV. Selain itu dalam strategi saluran distribusi, pibak Emway Sakti juga dapat menjajaki kemungkinan memasarkan melalui Departemen Parawisata.
Dalam pelaksanaan produk launching dapat dilakukan program - program analisa Critical Path Analysis (CPA) sehingga memudahkan untuk menganalisa kemajuan dari setiap aktivitas yang telah dilakukan. Serta mencegah terjadinya bottleneck pada aktivitas tertentu, seperti pemilihan media promosi dan dalam melakukan negoisasi terhadap retailer dalam memilih pola distribusi.
Dengan memiliki strategi jangka panjang dalam pemasaran Indonesian Native Fashion Dolls, maka MID akan memiliki sumber daya yang handal dalam pemasaran sehingga MJD dapat menciptakan departemen pemasaran yang bertanggung jawab terhadap produk Barbie fashion dolls yang akan didesain di Indonesia dan dipasarkan baik di Indonesia sendiri maupun di regional South East Asia.
Selain itu perlu dijajaki aliansi strategi antara MID dengan saluran distribusi yang ada di Indonesia untuk memasarkan produk- produk Mattei selain darifashion dolls, sehingga pasar di Indonesia dapat dipuaskan dengan produk - produk Mattei yang saat ini hanya dapat dilihat di media asing atau pada situs e-commerce asing di internet."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kenna Khalisha Jitendriya
"ABSTRAK
Masyarakat lebih memilih untuk berlangganan (subscription) dibandingkan melakukan pembelian.
Streaming membuat konsumen dapat mengakses konten tanpa batas dengan melakukan pembayaran dengan harga tetap setiap bulannya.Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan pengguna Spotify, salah satu penyedia layanan streaming musik, tercepat di Asia Tenggara sejak kehadirannya di tahun 2016.Saat ini keberadaan Spotify di Indonesia bersaing ketat dengan beberapa aplikasi streaming musik yaitu JOOX, Apple Music, Langit Musik, dan YouTubeMusic.Penggunaan sosial media oleh Spotify Indonesia kurang relevan dan efisien sehingga interaksi tidak berjalan secara maksimal.Belum adanya informasi mengenai Spotify Lite yang dapat menjadi alternatif bagi para pengguna Spotify yang memiliki keluhan mengenai aplikasi Spotify yang membutuhkan penyimpanan cukup besar pada ponsel.Meningkatnya eksposur sosial media dan engagement antara Spotify Indonesia dengan khalayak sasaran.Memperkuat Spotify dalam benak penggunanya sebagai aplikasi streaming musik yang memberikan kemudahan untuk mereka dalam mendengarkan lagu setiap hari. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fenny Purnawan
"Peranan komunikasi dalam pembangunan telah mendapat
perhatian yang serius dari berbagai pihak yang terlibat di
dalam pembangunan sektor sekitar tahun 60-an. · Salah satu
strategi komunikasi pembangunan yang berke bang sejak tahun
70-an adalah strategi pemasaran sosial (social marketing).
Pemasaran sos ial merupakan s u_atu strategi yang
mempergunakan prinsip-p rinsip pemasaran yang d ikenal
sebagai 4P (product~ price~ place~ promotion), untuk
memperoleh manfaat sosial. Sebagaimana diketRhui, ilmu
pemasaran biasanya digunakan untuk memasarkan produk-produk
komersial. Namun kini, prinsip pemasaran juga dilirik untuk
memasarkan produk dan gagasan sosial"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S4051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoanary Sylvianita
"Tesis ini menganalisis faktor-faktor kritikal yang menentukan keberhasilan implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) dilihat dari persepsi praktisi ERP dan korelasi faktor-faktor tersebut dengan keberhasilan suatu implementasi ERP. Faktor-faktor yang dianggap kritikal dikumpulkan dari jurnal-jurnal ilmiah, lalu di bagikan kuesioner untuk mengetahui pendapat praktisi ERP. Hasil penelitian menemukan adanya perbedaan persepsi kepentingan faktor antara pihak perusahaan dengan pihak vendor ERP. Penelitian juga menghasilkan faktor-faktor dengan korelasi terbesar terhadap keberhasilan implementasi, yang berguna bagi praktisi ERP dalam menjalankan implements ERP
This study analyzes critical success factors of enterprise resource planning (ERP) implementation, base on ERP?s practitioners? perception and the factor?s influence on ERP implementation success. Potentials critical factors are collected from science journals. Using survey, the ERP practitioners express their opinion about the importance of the factor and the appearance of the factor in the ERP implementation. The research finds that there are differences between enterprise?s perception and ERP vendor?s perception. The research also recognizes factors that have the greatest influence on ERP success, which is useful for ERP practitioners implementing ERP implementation."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wahab
"Sudah menjadi, ciri kota besar bahwa pertumbuhan penduduk dari tahun-ketahun terus mengalami peningkatan, disebabkan . oleh kelahiran serta tingkat urbanisasi yang tinggi. Akibatnya wilayah perkotaan menjadi semakin padat dan tanah untuk perumahan bertambah sempit.
Situasi seperti ini dialami juga oleh Jakarta, dimana pada akhir 1989 jumlah penduduk telah mencapai 7,8 juta jiwa dan pada tahun 2005 nanti dengan berbagai upaya seperti pelaksanaan program keluarga berencana, akan dipertahankan pada tingkat 12 juta jiwa. Oleh karena itu maka kebutuhan kota Jakarta akan tempat tinggal terus bertambah.
Sebagai sal ah satu alternatif pemecahan, pemerintah telah mulai memasyarakatkan rumah susun, karena dengan bentuk ini akan lebih banyak rumah yangbisa dibangun guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Akan tetapi kelihatannya pembangunan rumah jenis ini belum begitu berkembang karena masyarakat kurang tertarik antara lain disebabkan oleh faktor budaya. Disamping itu para pengusaha pun masih enggan menanamkan modal karena dianggap tingkat resiko cukup tinggi yang dilihat dari pertimbangan pemasaran.
Padahal sebagai contoh Singapura yang pada avyal tahun j960-an mengalami problem relatif sama, hamun dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, keberhasilan yang dicapai dalam pembangunan sektor perumahannya, bahkan telah menjadi kebanggaan seluruh pemerintah dan masyarakatnya. Dewasa ini empat perlima penduduk Singapura telah bertempat tinggal dirumah-rumah susun yang dirasakan lebih nyaman, 1ebih sehat dan lebih aman.
Faktor dominan dalam pembangunan perumahan adalah unsur tanah, karena selain di perkotaan semakin langka, juga harganya terus meningkat yang berakibat harga rumah menjadi sangat mahal, sehingga sukar dijangkau oleh sebahagian besar anggota masyarakat. Maka dari itu pemilihan lokasi yang tepat akan merupakan awal dari keberhasilan kegiatan pembangunan perumahan.
Kelihatannya, pemerintah perlu lebih meningkatkan peranannya dalam hal pengadaan lokasi tanah yang diperlukan serta menunjang usaha swasta dalam memasyarakatkan kehadiran rumah susun ini. Keberhasilan Jakarta dalam membangun rumah susun akan merupakan dorongan bagi kota-kota besar lainnya untuk menerapkan pola sejenis dalam rangka pemerataan tempat tinggal yang layak dihuni."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, Lena Elfrida
"Skripsi ini membahas rencana strategi pemasaran unit medical check up RS Pertamina Jaya tahun 2011-2015. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penyusunan rencana strategis pemasaran MCU diawali dengan identifikasi faktor-faktor eksternal dan internal yang kemudian dianalisis dengan menggunakan Matriks EFE dan EFI. Setelah itu, dilakukan pencocokkan dengan menggunakan Matriks IE dan Matriks TOWS. Dari tahap pencocokan ini ditemukan tiga alternatif strategi pemasaran yaitu pengembangan pasar, pengembangan produk, dan penetrasi pasar. Selanjutnya prioritas strategi ditentukan dengan menggunakan QSPM. Dari hasil QSPM diperoleh bahwa prioritas strategi pemasaran MCU RS Pertamina Jaya adalah pengembangan pasar. Strategi pengembangan pasar dilakukan dengan melihat segmen, target, dan bauran pemasaran. Hasil penelitian ini menyarankan untuk memperkenalkan produk MCU pada sasaran baru, mengembangkan produk MCU, dan mengoptimalkan kinerja unit pamasaran dengan menfokuskan perhatian kepada pelanggan yang telah ada.

The focus of this study is the marketing strategic plan of medical check up unit Pertamina Jaya Hospital in 2011-2015. This research is descriptive qualitative. The process began with the identification of internal and external factors using EFE and IFE Matrix. After that, make matching by using the IE and TOWS Matrix. From this matching stage, found three alternative marketing strategies are that market development, product development, and market penetration. Next, priority of strategy is determined by using QSPM. From the results are obtained that the priority strategy QSPM of MCU Pertamina Jaya Hospital is the market development. Market development strategy is carried out by looking at segmentation, targeting, and marketing mix. The results of this study suggests to introduce product on the new targeting, develop MCU product, and optimize unit performance by focusing attention on captive market."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>