Ditemukan 93487 dokumen yang sesuai dengan query
Darmawan Wijaya
"
ABSTRAKOne foreign language that is often encountered in everyday life is English which is an international language. Many people use English in their daily lives to be familiar and fluent in English. But not only English is now an international language, but Mandarin has become an international language as well. Mandarin has already seen its role.
Not only Chinese people need this language, but also all the people. Currently a lot of job vacancies that require the candidate of his career can be Mandarin language. Usually used to communicate with guests from China.
There are so many parents who provide Chinese language for S1 study in China, with the hope that their children can continue their parent's business and hope also to be able to speak Mandarin well in business later. But unfortunately today many people who have not realized the importance of Mandarin. The number of Chinese languages is still far behind the number of English lessons. The number of tutoring places is not as much as English lessons. In Indonesia the new government began to accept Chinese culture in recent years.
By mastering Mandarin we can be recommended to overseas companies are growing, because most large companies that require a career can use mandarin language. So essentially with us mastering Mandarin we get many benefits. In addition, the Chinese language enthusiasts in every year continue and continue to grow."
Sumatera Utara: Universitas HKBP Nommensen, 2018
VISI 26:1 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Hatmi Idris
Jakarta : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
495.107 HAT s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Siti Atikah Immaduddin
"Penelitian ini membahas pembentukan karakter kata tiruan bunyi (Onomatope) binatang dalam Bahasa Mandarin. Karakter Han dalam Bahasa Mandarin memiliki prinsip pembentukan yang unik. Salah satunya adalah prinsip pembentukan karakter ÐÎÉùx¨ªngsh¨¥ng yang digunakan untuk menganalisis data. Selain itu terdapat data-data onomatope binatang yang berbeda untuk binatang yang sama.
Hasil penelitian dari 36 data yang ada menunjukkan bahwa sebagian besar karakter kata tiruan bunyi (Onomatope) binatang dalam Bahasa Mandarin terbentuk dengan prinsip pembentukan karakter ÐÎÉùx¨ªngsh¨¥ng. Hasil penelitian juga menunjukkan onomatope yang berbeda untuk binatang yang sama ternyata mewakili bunyi yang berbeda pula, yang diwakili oleh perbedaan kombinasi fonem pembentuknya.
This study discusses the formation of the characters sound imitative words (Onomatope) animals in Mandarin. Han Characters in Mandarin have a unique principle formation. One is the characters formation principle ÐÎÉùx¨ªngsh¨¥ng which is used to analyze the data. In addition there are some data of different onomatope for the same animal.
Results from 36 data have shown that most of the characters sound imitative words (Onomatope) animals in Mandarin is being formed by the characters forming principle of ÐÎÉùx¨ªngsh¨¥ng. Research also point out that different onomatope that represent the same animals has different sound too, the difference represented by the combination of phoneme."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12998
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Rismawati
"Penelitian ini membahas ungkapan fatis dalam bahasa Mandarin. Ungkapan fatis adalah ungkapan yang bertugas untuk memulai, mempertahankan, atau mengakhiri komunikasi antara pembicara dan kawan bicara. Ungkapan fatis memiliki fungsi sosial yang berperan dalam membangun hubungan sosial dan menunjang kelancaran komunikasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dijelaskan secara deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah ungkapan fatis yang diperoleh dari dialog dalam buku Hanyu Jiaocheng jilid 1 karya Yang Jizhou dkk (1999). Data yang didapat kemudian dianalisis dan diklasifikasikan berdasarkan teori Laver (1975) tentang jenis dan fungsi ungkapan fatis. Hasil analisis menjelaskan klasifikasi jenis dan fungsi ungkapan fatis bahasa Mandarin pada tingkat pemula. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur tentang ungkapan fatis bahasa Mandarin sehingga dapat menjadi referensi bagi pembelajar bahasa Mandarin tingkat pemula dalam memahami makna dan cara menggunakan ungkapan fatis.
This research discusses phatic expression in Mandarin. Phatic expression is used to start, maintain, or end communication between a speaker and a hearer in a conversation. Phatic expression has social function which serves to establish social relationship and encourage harmonious communication. This research is a qualitative descriptive research. The data source of this research are phatic expressions from the textbook “Hanyu Jiaocheng level 1” by Yang Jizhou et al (1999). The phatic expressions are then analyzed and classified based on Laver’s theory about types and functions of phatic expressions. The results of this research classify and explain the types and functions of Mandarin phatic expressions that are used on beginner level. This research is expected to enrich the literature on Mandarin phatic communication and to provide references for Mandarin learners about phatic expressions on beginner level."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fauziyah Yasmin
"Leksem guò dalam bahasa Mandarin merupakan salah satu leksem yang memiliki beberapa makna yang masih saling berhubungan. Keterhubungan antarmakna tersebut disebabkan karena beberapa komponen makna yang dikandung dalam makna-makna leksem guò masih sama. Selanjutnya, leksem guò akan bergabung dengan leksem lain membentuk kata majemuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan komponen makna leksem guò dalam kata majemuk yang diawali dengan leksem guò. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini, 7 makna leksem guò dan 14 kata majemuk yang mengandung leksem guò dalam kamus Xiandai Hanyu Cidian (2016) edisi ke-7 dianalisis komponen maknanya dengan menggunakan teori Analisis Komponen Makna oleh Nida (1975) dan selanjutnya dipaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa sumbangan makna leksem guò kepada 14 kata majemuk yang mengandung leksem guò adalah [+perbuatan], [+pindah], dan [+perubahan keadaan].
Leksem guò dalam bahasa Mandarin merupakan salah satu leksem yang memiliki beberapa makna yang masih saling berhubungan. Keterhubungan antarmakna tersebut disebabkan karena beberapa komponen makna yang dikandung dalam makna-makna leksem guò masih sama. Selanjutnya, leksem guò akan bergabung dengan leksem lain membentuk kata majemuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan komponen makna leksem guò dalam kata majemuk yang diawali dengan leksem guò. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini, 7 makna leksem guò dan 14 kata majemuk yang mengandung leksem guò dalam kamus Xiandai Hanyu Cidian (2016) edisi ke-7 dianalisis komponen maknanya dengan menggunakan teori Analisis Komponen Makna oleh Nida (1975) dan selanjutnya dipaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa sumbangan makna leksem guò kepada 14 kata majemuk yang mengandung leksem guò adalah [+perbuatan], [+pindah], dan [+perubahan keadaan]."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Suryanata
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas hubungan kausalitas Bahasa Mandarin secara sintaktis, semantis, dan pragmatis, serta peran konjungsi dalam hubungan tersebut. Dari hasil analisis ditemukan bahwa kalimat hubungan kausalitas Bahasa Mandarin memiliki struktur dasar konjungsi + klausa + konjungsi + klausa dengan klausa utama menyatakan akibat dan klausa subordinatif menyatakan sebab serta ditemui pula variasi dalam jumlah klausa dan konjungsi. Analisis menunjukkan bahwa pola sebab-akibat merupakan bentuk dasar hubungan kausalitas Bahasa Mandarin dan pola akibat-sebab merupakan variasi dari pola dasar tersebut berdasarkan pada fokus kalimat. Konjungsi berperan sebagai dasar identifikasi dan klasifikasi hubungan antarklausa serta menghindari ambiguitas makna kalimat
AbstractThis thesis analyzes the syntax, semantics, and pragmatics of the causeeffect relationship in Mandarin Chinese. Analysis shows that the basic structure of ause-effect relationship is conjunction + clause + conjunction + clause where the ain clause states effect and the subordinate clause states cause, with variations occurring in the numberof clause and conjunction. Analysis also shows that thecause-effect pattern is the unmarked form of the relationship while the effectcause pattern is the marked form based on the sentence_s focus. Conjunction acts as the basis of identification and classification of relationships among clauses as well as avoiding ambiguity."
2010
S13067
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Hidayatul Astar
Jakarta:: Pusat Bahasa, 2003
495.1 HID p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Budi Santoso
"Hampir setiap saat manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Sebuah komunikasi dapat berjalan dengan baik apabila pihak yang melakukan komunikasi tersebut yaitu pembicara dan kawan bicara memahami bahasa yang digunakan. Untuk memahami sebuah bahasa, seorang penutur dituntut untuk memahami kaidah_-kaidah yang ada dalam bahasa tersebut. Dalam bahasa terdapat kaidah leksikal dan kaidah gramatikal. Kaidah leksikal merupakan kaidah dalam bahasa yang berhubungan dengan perbendaharaan kata. Kaidah gramatikal merupakan kaidah bahasa yang berhubungan dengan struktur bahasa tersebut. (Kentjono,I982 : 16). Kaidah gramatikal bahasa mencakup morfologi dan sintaksis. Morfologi adalah bidang ilmu bahasa yang mempelajari kata, bagian kata serta proses pembentukannya. Sintaksis adalah bidang ilmu bahasa yang mempelajari bagian yang lebih besar dari kata seperti (rase, klausa dan kalimat, serta hubungan di antara satuan-satuan tersebut (Kentjono, 1982: 39).Salah satu satuan linguistik yang dibahas dalam sintaktis adalah kalimat. Tentang definisi kalimat Kenneth L. Pike dalam bukunya Grammatical Analysis (1977: 489) menyatakan : Sentence is an independent clause initialing the cognitive part of conversation, or a proportional unit combining clause with clause and initiating into independent unit; or a minimum reply; or exclamation , greeting or other .Definisi kalimat di atas menjelaskan bahwa masih ada satuan linguistik yang lebih besar dari kalimat misalnya percakapan. Kalimat itu sendiri merupakan bagian dari sebuah percakapan. Menurut Pike kalimat dapat berupa sebuah jawaban singkat, seruan, salam ataupun yang lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S12848
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Chao, Yuen Ren
Cambirdge: Harvard University Press, 1948
495.17 CHA m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
A.M. Hermina Sutami
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
R SIN 495.139 598 HER k
Buku Referensi Universitas Indonesia Library