Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Through the year 2006, there are many national happenings influence the progress of the national development. During this year, there were many street demonstrations and excessive actions performed by local community. It has influenced the process of recovery of tourism development in Indonesia. The Statistical Report of Visitor Arrivals to Indonesia published by Ministry of Culture and Tourism showed the total of foreign visitor arrival to Indonesia decreased significantly in 2006. In the other hand, the flow of Indonesian national travelling overseas has increased significantly. Based on the above matters, it is considered necessary to re-evaluate and formulate a better strategy to improve Indonesian image overseas. Corrective actions should be taken to develop good image through tourism promotional activities. The policy on budget allocation for promotional activities has to be re-evaluated, as Malaysia and Singapore have much more promotional budget. Innovative creation and ideas should be developed to meet the wants and the needs of tourists. Tourist destination should be developed in such a way related to local-based sustainable tourism. This efforts is expected to assure foreign visitor to Indonesia that Indonesia is in a fact a ideal place for visitation. The decision to set 2008 as the Visit Indonesia year should be set as a big momentum to improve Indonesia image to foreign tourists."

"Setiap orang memiliki masalah, tentu saja ingin secepatnya meniadakan masalah itu. Konflik dan tekanan merupakan penyebab ketegangan dalam hidup. Kita sadar bahwa selama kita hidup, maka kita akan mendapatkan masalah. Tidak seorang pun luput dari masalah. Bahkan ada peribahasa mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada orang yang dapat dikatakan sebagai orang normal. Kita semua memiliki kebiasaan khusus dan terkadang menunjukkan perilaku yang tidak logis dan menderita penyakit yang disebabkan oleh emosi. Bila kita menderita sakit yang disebabkan oleh jiwa dan emosi, apakah sebaiknya kita merawat diri sendiri? Tentu saja tidak semuanya mampu kita atasi bahkan dalam kasus kejiwaan yang berat kita memerlukan bantuan profesional. Namun terdapat banyak gejala lain serta kondisi lainnya yang dapat disembuhkan dengan menggunakan metode penyembuhan diri sendiri. Dalam buku ini kita akan mendapatkan teori sekaligus praktek untuk penyembuhan diri sendiri yang berkaitan dengan masalah kejiwaan. Misalnya lewat hipnotis diri maupun latihan-latihan sederhana untuk melepaskan persoalan kejiwaan di masa lalu yang masih terbawa hingga saat ini. Walaupun kita abaikan persoalan di masa lalu, akan tetapi secara kita tidak sadari akan mempengaruhi perilaku kita di masa sekarang. Jadi, mengapa kita bawa beban masa lalu, jika kita mampu melepaskan beban itu? Pilihlah langkah ringan menuju masa depan"