Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121629 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ida Bagus Gde Manuaba
Jakarta: EGC, 1998
618.2 IDA i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2015
618.2 BUK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Anfasa Moeloek
"Obstetri atau ilmu Kebidanan adalah cabang dari ilmu Kedokteran yang khusus mempelajari segala soal yang bersangkutan dengan lahirnya bayi. Dengan demikian, yang menjadi objek dalam - disiplin ini ialah kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi yang baru dilahirkan'. Obstetri sampai saat ini tetap merupakan dasar usaha yang, menurut WHO (World Health Organization) dengan pelayanan kebidanannya, bertujuan 'menjamin agar setiap wanita hamil dan wanita yang menyusui bayinya dapat memelihara kesehatannya sesempurna-sempurnanya agar melahirkan bayi sehat tanpa gangguan apa pun dan kemudian dapat merawat dan menyusui bayinya dengan baik'.
Adapun Ginekologi atau ilmu Kandungan, yang merupakan padanan dari Obstetri, yakni cabang dari ilmu Kedokteran yang mernpelajari alat--alat kandungan dan yang berhubungan dengan reproduksi serta kelainan-kelainan lain yang menyertainya. Sesungguhnya kedua disiplin ini, Obstetri dan Ginekologi, dapat diibaratkan bagaikan dua sisi dari sebuah mata uang yang saling berkaitan, sulit dipisahkan.
Dalam sejarahnya Obstetri merupakan bagian dari cabang ilmu Bedah, karena masalah yang dihadapi pada saat itu adalah semata-mata persalinan yang sulit, yang senantiasa memerlukan tindakan pembedahan. Sedangkan Ginekologi merupakan bagian dari cabang ilmu Penyakit Dalam, karena memang ilmu Kedokteran zaman dulu berakar dari cabang ilmu Penyakit. Dalam perkembangan ilmu Kedokteran selanjutnya, Obstetri berkembang menjadi disiplin tersendiri yang memperlihatkan kemandiriannya. Obstetri tidak lagi hanya memperhatikan persalinan yang sulit, tetapi juga memperhatikan masalah-masalah pra-kehamilan dengan segala kondisi yang mempengaruhinya, kehamilan itu sendiri, termasuk pato-tisiologi kehamilan dan masa nifas. Demikian pula halnya dengan Ginekologi. Disiplin ini pun berkembang menjadi disiplin tersendiri pula. Ginekologi berkembang dengan perhatian khususnya pada masalah reproduksi wanita dan patologinya, serta semua kondisi yang mempengaruhinya., Namun, Ginekologi tetap tidak pemah lepas dari disiplin Obstetri. Filosofi ini merupakan dasar dari disiplin Obstetri dan Ginekologi yang berkembang terus sampai saat ini."
Jakarta: UI-Press, 1995
PGB Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Judi Januardi Endjun, 1959-
Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2009
618 JUD u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2015
618.2 BUK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Yayasan BIna Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 1999
618.2 ILM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwono Prawirohardjo
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016
618.2 SAR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fadiyah Ulayya Verdianti
"Latar Belakang
Kanker serviks adalah penyakit kronis yang mudah dicegah dan dapat ditangani jika ditemukan dini. Meskipun demikian, sampai saat ini, kanker serviks masih menjadi penyakit dengan angka kejadian dan kematian yang tinggi di Indonesia dan dunia serta menimbulkan beban yang signifikan bagi penderita maupun masyarakat. Infeksi HPV merupakan penyebab utama terjadinya kanker serviks dan tindakan pencegahan lainnya tidak cukup untuk mencegah terjadinya infeksi HPV tanpa didampingi dengan vaksinasi. Oleh karena itu, penelitian untuk menelusuri pengetahuan, sikap, dan perilaku serta faktor sosial ekonomi yang dapat menjadi penghambat terjadinya vaksinasi HPV diperlukan. Metode
Dilakukan pengambilan data menggunakan kuesioner pada tanggal 20-23 November 2023 di Poli Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSCM Kiara. Sampel yang di ambil berupa data dari sosiodemografi dan pengetahuan, sikap, dan perilaku (PSP) terkait HPV serta kanker serviks pada populasi cakupan untuk melihat hubungan diantaranya.
Hasil
Subjek penelitian ini sebagian besar sudah memiliki sikap yang positif terhadap infeksi HPV, vaksinasi HPV, dan kanker serviks (69,3%). Akan tetapi, sebagian besar masih memiliki pengetahuan dan perilaku yang buruk (72,4% dan 84,3%). Pada penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap (p 0,001, OR 6,857, 95% CI=1,954- 24,062) dan pengetahuan dengan perilaku (p 0,003, OR 4,227, 95% CI=1,569-11,389). Akan tetapi, tidak ditemukan hubungan yang signifikan secara statistik antara sikap dengan perilaku. Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status pengetahuan dengan status vaksinasi HPV (p 1,000), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status sikap dengan status vaksinasi HPV (p 0,455), dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status perilaku dengan status vaksinasi HPV (p 1,000). Kesimpulan
Ditemukan tingkat pengetahuan dan perilaku subjek yang buruk dengan sikap yang positif. Penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap dan pengetahuan dengan perilaku, tetapi tidak antara sikap dengan perilaku. Selain itu, tidak ada hubungan antara status pengetahuan, sikap, dan perilaku denga status vaksinasi.

Introduction
Cervical cancer is a chronic disease that is easy to prevent and can be treated if found early. However, to date, cervical cancer is still a disease with a high incidence and mortality rate both in Indonesia and globally, while also causing a significant burden for sufferers and society. HPV infection is the main cause of cervical cancer and, without vaccination, other preventive measures alone are not enough to prevent HPV infection. Therefore, research to explore knowledge, attitudes, and behavior as well as socio- economic factors that can hinder HPV vaccination is needed.
Method
Data were collected using a questionnaire on 20-23 November 2023 at the Obstetrics and Gynecology Clinic, RSCM Kiara. The sample that was taken was data from sociodemographics and knowledge, attitudes, and practice (KAP) related to HPV and cervical cancer in the coverage population to see the relationship between them.
Results
Most of the subjects in this study had a positive attitude towards HPV infection, HPV vaccination, and cervical cancer (69.3%). However, the majority still have poor knowledge and behavior (72.4% and 84.3%). This research found a relationship between knowledge with attitudes (p 0.001, OR 6.857, 95% CI=1,954-24,062) and knowledge with behavior (p 0.003, OR 4.227, 95% CI=1,569-11,389). However, no statistically significant relationship was found between attitudes with behavior. This study found that there was no significant relationship between knowledge status with HPV vaccination status (p 1.000), there was no significant relationship between attitude status with HPV vaccination status (p 0.455), and there was no significant relationship between behavior status with HPV vaccination status (p 0.455).
Conclusion
It was found that the subject's level of knowledge and behavior was poor with a positive attitude. This study also found that there was a statistically significant relationship between knowledge with attitudes and knowledge with behavior, but not between attitudes with behavior. Apart from that, there is no relationship between knowledge status, attitudes, and practice with vaccination status.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Yatim
Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2008
618.14 FAI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2015
618.8 BUK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>