Ditemukan 1380 dokumen yang sesuai dengan query
Goenawan Mohamad, 1941-
2018
899.221 GOE s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1976
S13826
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Aquarini Priyatna Prabasmoro
"Tesis ini merupakan kritik sastra yang mempergunakan perspektif feminis dan pascakolonial terhadap tiga novel karya Nh. Dini, yaitu Pada Sebuah Kapal, La Barka, Namaku Hirolco. Analisis dalam tesis ini menyoroti konstruksi seksualitas dan subjektivitas perempuan dalam budaya patriarki yang saya lakukan melalui kajian struktur dan kajian wacana yang saya fokuskan pada wacana tubuh dan penubuhan, serta wacana berahi, seks dan cinta.
Simpulan yang saya dapatkan adalah pada ketiga novel Nh. Dini meresistensi konstruksi patriarki atas seksualitas dan subjektivitas perempuan melalui penghadiran tokoh perempuan yang menginternalisasi dan mendekonstruksi, mengartikulasi dan/atau melebih-lebihkan konstruksi patriarkal terhadap seksualitas/ subjektivitas perempuan sebagai bagian dari proses menjadi Diri/Subjek sebagaimana Diri itu ingin dibangun oleh tokoh-tokoh tersebut
Representation of Women's Sexuality in Three Novels by Nh. DiniThis thesis is a piece of literary criticism using feminist and postcoionial perspective on Nh. Dini's three novels, namely Pada Sebuah Kapal, La Barka, Namaku Himko. The analysis of this thesis highlights the construction of women's sexuality and subjectivity through structural and discursive analysis, which I focus on the patriarchal construction of women's sexuality and subjectivity as well as based on the discourse of passion, sex and love.The conclusion I can draw is that in the three novels, Nh. Dini resists the patriarchal construction on women's sexuality and subjectivity by presenting women characters that internalize and deconstruct, articulate and/or magnify the patriarchal construction of women's sexuality and subjectivity as a part of a process of becoming Self/ Subject as the Self wishes to be constructed by the characters."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T 10863
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ni Nyoman Subardini
Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas, 2007
899.221 NIN k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Sutyaningsih
"Kajii Motojiro adalah seorang pengarang zaman Tai_sho yang mengidap suatu penyakit kronis yang cukup meng_khawatirkan. Karya-karyanya sebagian besar berisi catat_an pribadinya ketika ia berada di suatu tempat atau keti_ka ia sedang mengadakan suatu perjalanan. Nove1nya yang berjudul Fuyu no Hae, Yami no Emaki dan Kobi merupakan karya-karya Kajii Motojiro yang men_jadi bahan penelitian penulis dalam skripsi ini. Fuyu no Hae, Yami no Emaki dan Kobi banyak mence_ritakan tentang gelap atau kegelapan yang selalu dialami pengarang ketika ia sedang berjaian-jalan pada senja atau malam hari di suatu tempat yang umumnya sunyi. Unsur gelap yang terkandung di dalam ketiganya itu ternyata berhubungan erat dengan kesunyian hidup yang dialami pengarang atau Kajii Motojiro sebagai seorang penderita penyakit TBC atau paru-paru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13875
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Ogawa Yoko as a Japanese novelist mostly features the life of contemporary Japanese society in her novels. One that stands out from her works is the image of the Japanese family structure. Ogawa outlines the Japanese family structure in contrast to the Japanese family structure in actual society, as in the novel Kifunjin A No sosei, Hakase no Aishita Suushiki, and Miina no Koushin. These three novels depict Japanese family structure more complex than her other novels. How Ogawa described Japanese family structure in the three novels is the issue on this article. This article is a literature study ; data were collected from the three novels and analyzed using sociological literature approach and the concepts of Japanese traditional family known as ie system. This paper shows that there was an implementation of the ie system in the three novels yet it was only a part of the ie concept. "
LINCUL 8:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Muhammad Fahmi Pradana
"Sebagai dampak globalisasi, isu keragaman budaya memengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan bermasyarakat saat ini, khususnya dalam kesusastraan. Sapardi Djoko Damono membawa topik tersebut ke novelnya berjudul Segi Tiga. Penelitian ini berfokus kepada isu keragaman budaya yang ditampilkan pada Segi Tiga. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah keragaman budaya dan konflik yang timbul akibat keragaman tersebut dalam cerita. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan: (1) penggambaran keragaman budaya dalam novel dan (2) konflik yang disebabkan oleh keragaman budaya dalam novel. Hasil penelitian ini adalah terdapat representasi keragaman budaya yang ditampilkan oleh tokoh-tokoh dalam novel Segi Tiga, terutama pada tokoh Suryo dan Noriko. Suryo dihadapkan pada nilai-nilai kepriayian yang dibawa oleh keluarganya, tetapi kemudian dibentur oleh budaya modern setelah ia tinggal bersama keluarga Tia di Jakarta. Sementara itu, Noriko memiliki keterikatan pada budaya Jawa sebagai budaya yang dipelajari selama ia menetap di Solo dan Jepang sebagai budaya tanah kelahirannya. Keragaman budaya tersebut dapat menyebabkan beberapa konflik dalam cerita, yaitu selisih paham yang terjadi pada keluarga Suryo dalam menanggapi dampak internet dan krisis identitas yang dialami oleh Noriko.
As a result of globalization, the issue of cultural diversity affects various aspects of today's social life, especially in literature. Sapardi Djoko Damono brings this topic to his novel titled Segi Tiga (Triangle). This research focuses on the issue of cultural diversity presented in Segi Tiga. The problems discussed in this study are cultural diversity and the conflicts that arise as a result of this diversity in the story. This study uses a descriptive method with a qualitative approach which aims to explain: (1) the depiction of cultural diversity in the novel and (2) the conflict caused by cultural diversity in the novel. The results of this study are that there are representations of cultural diversity displayed by the characters in the novel Segi Tiga, especially in the characters Suryo and Noriko. Suryo was confronted with the values of the nobility brought up by his family, but then collided with modern culture after he lived with Tia's family in Jakarta. Meanwhile, Noriko has an attachment to Javanese culture as a culture that she learned during her stay in Solo and Japan as the culture of her homeland. This cultural diversity can cause several conflicts in the story, namely differences in understanding that occur in the Suryo family in response to the impact of the internet and Noriko's identity crisis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sitanggang, Saut Raja Hamonangan
Jakarta : Pusat Bahasa, 2004
899.221 SIT r
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Darni
"
ABSTRAKKehadiran Sastra Jawa Modern
Sastra Jawa modern adalah sastra Jawa yang hidup di masyarakat saat ini. Kehadirannya sebagian besar tertuang dalam majalah-majalah berbahasa Jawa. Sastra Jawa modern. juga hadir dalam bentuk buku dan dijual di toko-toko buku. Namun masih ada sekelompok orang yang tidak mau melihat kenyataan tersebut. Mereka memiliki anggapan bahwa sastra Jawa adalah sastra keraton Surakarta dan Yogyakarta saja. Karya sastra yang dihasilkan setelah masa kepujanggaan R. Ng. Ronggowarsito, yang disebut sastra Jawa modern, seakan-akan tidak ada. Sebenarnya mereka hanya merupakan sekelompok orang yang ingin terus bermimpi tentang kejayaan karya-karya sastra keraton.
Kehadiran sastra Jawa modern itu penting sekali sebagai pertanda kehidupan sastra Jawa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library