Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104419 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulham
Jakarta: Kencana, 2018
340.59 ZUL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Amru
"Skripsi ini membahas mengenai peraturan-peraturan terkait perlindungan hukum bagi konsumen terhadap jaminan produk makanan halal di Indonesia dan keberlangsungan pelaksanaan dari peraturan-perturan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis-normatif, penelitian kepustakaan dengan cara menelaah norma hukum tertulis berdasarkan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa pemerintah telah berupaya melalui peraturan-peraturan terkait perlindungan hukum bagi konsumen muslim terhadap produk makanan halal di Indonesia meskipun memiliki kekurangan dalam pelaksanaannya, berupa penerapan sanksi bagi produsen yang melanggar peraturan label produk makanan halal belum cukup tegas.

His Thesis is focusing on regulations regarding legal protection for the consumers about Halal Edibles Certainty in Indonesia, about the application of the regulations, and about Institutions focusing on legal protection for muslim consumer rsquo s right regarding Halal Edibles. The method used in this research is Juridical Normative which uses Primary Data through interview, and also Secondary Data by using Literature Studies. This research concludes that regulations on legal protection for muslim consumer rsquo s right regarding Halal Edibles in Indonesia are finely tuned, although there are some weaknesses. That is found the imposition of legal and sanctions enforcement for the Edible Producers whom broke the law of label for Halal Edibles is not firm enough."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Ashari
"Perkembangan teknologi makanan dan minuman yang begitu pesat membuat umat Islam merasa perlu meningkatkan kewaspadaan dan menuntut pembuktian kehalalan setiap produk makanan dan minuman demi ketenangan dalam mengkonsumsi dan menggunakan produk-produk makanan dan minuman yang semakin banyak macamnya.
Perhatian dan kewaspadaan umat Islam semakin meluas ke kosmetika. Mereka juga hares menerapkan pedoman tentang makanan, minuman dan obat¬obatan pada kosmetika. Karena jika Islam melarang suatu bahan dijadikan makanan dan obat sudah barang tentu melarang pula bahan tersebut dijadikan kosmetika untuk digunakan.
Kehalalan suatu produk pangan, obat-obatan, dan kosmetika bukan hat yang mudah diketahui, melainkan diperlukan suatu kajian khusus yang cukup mendalam. Kajian tersebut memerlukan pengetahuan dalam bidang-bidang pangan, kimia, biokimia, teknologi industri dan didukung oleh pemahaman IPTEK dan Syariat Islam. Dengan demikian, integrasi antara pemahaman IPTEK dan Syariat Islam diperlukan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua orang muslim akan dengan mudah mengetahui status kehalalan atau keharaman suatu produk yang akan dikonsumsinya.
Sertifikasi halal bertujuan memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum terhadap konsumen serta meningkatkan daya saing produk nasional dalam negeri. Ketentuan sertifikasi produk halal memiliki 2 (dua) sasaran utama, yaitu: a) melindungi konsumen dengan tersedianya produk yang kehalalannya dilindungi dan dijamin oleh hukum, dan b) memberi keuntungan pada produsen dengan meningkatkan daya saing dan omzet produksi dan penjualan.
Supaya sasaran tersebut tercapai, hal-hal yang perlu diperbaiki ialah sertifikasi produk halal nasional dan standardisasi proses sertifikasi dengan alat ukurnya, sistem sertifikasi, prinsip pengaturan untuk tujuan apa sertifikasi hares dilaksanakan dan lembaga sertifikasi, perlengkapan, teknologi, laboratorium yang memenuhi standar, serta jangka waktu berlakunya sertifikat halal. Sertifikasi juga harus menjangkau bahan baku, bahan tambahan maupun bahan penolong dalam bentuk "bukan kemasan" yang tidak diecerkan untuk bahan produk makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik, dan produk lainnya yang beredar di masyarakat."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T19872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deta Nuaristia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor (kesadaran halal, sertifikasi halal, kualitas produk halal, promosi penjualan, merek berlogo halal, komponen pemasaran) yang mempengaruhi niat pembelian konsumen muslim dalam membeli sebuah produk halal. Teknik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kesadaran halal tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap niat membeli produk pangan halal. Namun, sertifikasi halal memiliki pengaruh secara signifikan terhadap niat membeli produk pangan halal. Lalu kualitas produk halal tidak berpengaruh signifikan terhadap niat membeli. Promosi penjualan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap niat membeli produk pangan halal, sedangkan untuk merek berlogo halal memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap niat membeli produk pangan halal. 

This research is intended to identify the factors (halal awareness, halal certification, product quality, marketing promotion, and brand) in determining halal purchase intention in Jabodetabek. This research used Structural Equation Modeling (SEM) as the data analysis technique. The results showed that the role of awareness of halal has no significant influence on Muslim consumer in halal purchase intention. However, halal certification has significant influence on Muslim consumer in halal purchase intentions. Then the quality of the halal product does not significantly influence Muslim consumer in halal purchase intention. Marketing promotion has no significant influence on Muslim consumer in halal purchase intentions, while for the halal brand has a significant influence on Muslim consumer in halal purchase intentions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathalia Hastuti Handayani
"Perdagangan bebas saat ini menyebabkan arus keluar masuk barang antar lintas negara semakin lancar. Termasuk produk pangan impor yang kemudian mempengaruhi pola makanan masyarakat khususnya di kota-kota besar. Kemajuan IPTEK yang terjadi juga menyebabkan berbagai macamnya makanan, banyaknya bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan untuk memproduksi suatu makanan olahan. Era global sekarang ini dalam penetapan kehalalan suatu produk pangan tidaklah semudah pada waktu teknologi belum berkembang begitu pesatnya. Dengan demikian diperlukan adanya suatu jaminan dan kepastian akan kehalalan produkproduk makanan yang dikonsumsi oleh umat Islam yang merupakan bagian terbesar penduduk Indonesia (lebih dari 80%). Jaminan kehalalan suatu produk pangan dapat diwujudkan diantaranya dalam bentuk sertifikat halal yang menyertai suatu produk pangan, yang mana setelah mempunyai sertifikat tersebut produsen atau importir dapat mencantumkan label halal pada kemasannya. Masalahnya bagaimana menjamin bahwa label halal tersebut telah memenuhi ketentuan yang ada dalam penetapan kehalalan, baik secara kaidah Islamnya maupun ketentuan hukum yang berlaku. Dalam hal ini berkaitan dengan kompetensi lembaga yang mengeluarkan sertifikat, standar halal yang digunakan, personil yang terlibat dalam sertifikasi dan auditing, sampai dengan mekanisme labelisasi halal itu sendiri. Produk pangan impor yang masuk ke Indonesia dan beredar di Indonesia sebelumnya harus didaftarkan ke Badan POM, sebagai lembaga pengawas di bawah Departemen Kesehatan. Badan POM mengeluarkan izin penggunan label halal setelah dikeluarkannya sertifikat halal oleh LPPOM-MUI. LPPOM-MUI adalah lembaga keagamaan yang telah terakreditasi sebagai lembaga yang mengeluarkan sertifikat halal. Akan tetapi dapat juga kita temui produk pangan impor yang telah berlabel halal dari negara asalnya, dalam hal ini LPPOM-MUI sebagai lembaga pemeriksa, pemeriksaan sebatas kepada pemeriksaan dokumen-dokumen yang ada, dan label halal tersebut haruslah dikeluarkan lembaga halal internasional yang diakui. Begitu banyaknya produk pangan impor yang masuk dan masih lemahnya pengawasan pemerintah serta tidak adanya standar-standar halal yang berlaku secara internasional merupakan permasalahan-permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan label halal pada produk pangan impor."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T36875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yasin
"Labelisasi halal bagi produk makanan untuk diedarkan bagi umat Islam merupakan upaya pemerintah dalam memberikan kepastian hukum dan melindungi konsumen muslim dari mengkonsumsi produk makanan haram serta memberikan dorongan kepada prousen produk makanan agar memiliki kompitisi yang unggul dalam merebut pangsa pasar dari konsumen muslim di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut maka pokok permasalahan yang akan dibahas adalah: bagaimana perlindungan hukum atas konsumen muslim terhadap labelisasi produk makanan halal di Indonesia, pertanggungjawaban produsen produk makanan halal terhadap konsumen muslim atas pencatuman label halal serta dapatkan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memberikan perlindungan hukum dalam hal terjadinya kerugian yang dialami konsumen muslim.
Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah metode penelitian kepustakaan yang bersifat hukum normatif. Perlindungan konsumen dalam KUHPerdata terdapat dalam buku ketiga tentang perikatan dan buku keempat tentang pembuktian dan kedaluwarsa. Dalam hukum pidana terdapat dalam Pasal 383 ayat (2) bahwa diancam dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan, seorang penjual yang berbuat curang terhadap pembeli mengenai jenis keadaan dengan menggunakan tipu muslihat.
Di dalam Pasal 8 ayat (1) UU Perlindungan Konsumen disebutkan bahwa pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana pernyataan halal yang dicantumkan pada label. Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) Undang-undang Perlindungan konsumen disebutkan pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti kerugian atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan. Masyarakat banyak sekali mengeluhkan kekecewaannya tentang berbagai produk makanan kepada pihak YLKI, terhadap keluhan-keluhan tersebut YLKI akan melakukan melaporan kepada Ditjen POM, menindaklanjuti kepada MUI dan melakukan lewat jalur hukum."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T36887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thasya Fadilla
"ABSTRAK
Sebagai negara dengan penduduk Muslim lebih dari 200 juta penduduk, banyak penelitianmengungkapkan bahwa Indonesia merupakan pasar potensial bagi produk halal. Sejauh ini, daribeberapa penelitian yang telah dilakukan, label halal pada produk perawatan pribadi yang halal PCP halal ternyata kurang terlalu dipedulikan sebagai atribut penting bagi umat Muslim yangsering menggunakan produk tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukanfaktor-faktor intensi beralih yang memengaruhi umat Muslim Indonesia untuk menggunakanPCP yang halal. Dengan menggunakan model jalur regresi, penelitian ini mengonfirmasihipotesis hubungan antara religiositas, sikap, dan niat konsumen untuk beralih beberapa klasterkonsumen dengan menggunakan teori gaya pengambilan keputusan. Sebagai hasil, penelitian inimenunjukan bahwa religiositas dan gaya pengambilan keputusan tidak secara kuat menjelaskansikap konsumen terhadap PCP halal secara bersamaan. Teori Consumer Style Inventory CSI oleh Sproles dan Kendall 1986 membantu menunjukkan keragaman pengambilan keputusankonsumen Muslim Indonesia terhadap PCP halal, bahkan klaster-klaster ini tidak membuatperbedaan dalam sikap terhadap pembelian PCP halal. Data yang dikumpulkan melalui teori CSIdan dianalisis menggunakan Principal Component Analysis PCA menghasilkan enam gayaalamiah pengambilan keputusan konsumen Muslim Indonesia mengenai pembelian PCP. p.p1 margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 10.0px Helvetica.

ABSTRACT
Many research reports that Indonesia, home of more than 200 million Muslims, to be the bigpotential market for halal products. However, few studies have been conducted to understand theconsumers rsquo switching intention to use halal personal care product halal PCP . Halal label on PCPis less concerned as an important attribute even tough Muslims consume PCP as frequent as foodsand beverages. This study aims to find the switching intentions rsquo determinant factors that influenceIndonesian Muslim to use halal personal care product. This study uses a path model regression toconfirm hypothetical relationships between consumers rsquo religiosity, attitude and intention to switchfor each consumers rsquo cluster using decision making style theory. This research shows thatreligiosity and decision making style do not strongly explain consumers rsquo attitude towards halalpersonal care product simultaneously. The original theory of Consumer Style Inventory CSI bySproles and Kendall 1986 helps showing diversity of Muslim consumers decision makingtowards halal PCP, even these clusters makes no differences in Muslim attitude towards halal PCPpurchase. The original data collected based on CSI theory and analyzed using PrincipalComponent Analysis PCA produces six original Indonesian Muslim consumers rsquo decision makingstyle regarding PCP purchasing. p.p1 margin 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px font 10.0px Helvetica "
2018
T51500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iffah Karimah
"Halal dan Haram bagi muslim merupakan masalah yang sangat krusial karena menyangkut hubungan antara manusia dengan Allah hablumminallah Oleh karena itu informasi kehalalan suatu produk sangat penting bagi konsumen muslim Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perlindungan hak atas informasi bagi konsumen muslim dalam Undang Undang No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yang dilakukan dengan studi pustaka dan wawancara Berdasarkan penelitian diketahui bahwa hak atas informasi bagi konsumen muslim dilindungi dengan pengaturan Sertifikasi Halal untuk produk halal serta kewajiban pencantuman informasi tidak halal dalam produk tidak halal Konsumen yang hak atas informasinya tidak terpenuhi dapat melakukan upaya hukum melalui jalur perdata pidana dan administrasi.

Halal and Haram for muslims is crucial issue because it rsquo s regarding relationship between human and Allah hablumminallah Therefore information on the halal status of product is vital for muslim consumers This research aims to analyze protection of right to information for muslim consumers which regulated at Act Number 33 of 2014 about Halal Product Guarantee This thesis uses juridic normative research method with literature study and interview Based on the research right to information for muslim consumers is protected by Halal Certificate for halal product and obligation to put non halal information at non halal product Consumer who don rsquo t get right to information is able to do legal remedies through private law criminal law and or administrative law
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S58971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mujib Arijuddin
"Penggunaan kosmetik saat ini bagi perempuan muslim menjadi sebuah kebutuhan untuk meningkatkan kepercayaan diri, namun perlu diperhatikan bagi Wanita muslim adalah produk yang digunakan harus halal, tetapi saat ini masih banyak konsumen muslim yang lebih memilih merek kosmetik tanpa label halal dengan alasan brand popular dan bersedia membayar mahal demi sebuah kualitas. Di Sisi lain banyak juga konsumen muslim yang meragukan kehalalan produk kosmetik yang diproduksi oleh non-muslim serta negara non-Muslim. Pada sisi produsen juga dalam lima tahun terakhir menurut data dari MUI dan BPOM hanya 19% produk kosmetik yang beredar di Indonesia yang sudah tersertifikasi halal. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk melihat fenomena brand switching behavior pada konsumen muslim terhadap produk kosmetik berlabel halal. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data kuesioner pada sampel 347 responden. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan SEM-PLS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan, pada push factor variabel product safety memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand switching behavior, variabel low quality memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand switching behavior, dan variabel pricing problem memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan. Kemudian pada pull factor variabel percieved value memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand switching behavior, variabel brand image memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand switching behavior, dan variabel promosi iklan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand switching behavior, dan pada mooring factor variabel religiusitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand switching behavior, dan variabel subjective norms memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap brand switching behavior.

The current use of cosmetics for Muslim women is necessary to increase self-confidence, but what must be considered for Muslim women is that the products used must be halal. However, many Muslim consumers currently prefer cosmetic brands without a halal label because the brand is famous and willing to pay. Expensive for quality. On the other hand, many Muslim consumers doubt the haleness of cosmetic products produced by non-Muslims and non-Muslim countries. On the producer's side, in the last five years, according to data from the MUI and BPOM, only 19% of cosmetic products circulating in Indonesia have been halal certified. So this study aims to look at brand-switching behavior among Muslim consumers toward cosmetic products labeled halal. The research design is a quantitative study using questionnaire data from 347 respondents. Research data were analyzed using SEM-PLS. The results of this study indicate that the push factor variable product safety has a positive and significant influence on brand switching behavior, low-quality variables have a positive and significant influence on brand switching behavior, and the pricing problem variable has a negative and insignificant effect. Then on the pull factor, the variable perceived value has a positive and significant influence on brand switching behavior, the brand image variable has a positive and significant influence on brand switching behavior, and the advertising promotion variable has a positive and significant influence on brand switching behavior, and on the mooring factor the religiosity variable has a positive and significant effect on brand switching behavior, and the subjective norms variable has a positive and insignificant influence on brand switching behavior."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laudza Rakin Taufiq
"ABSTRAK
Tingginya permintaan terhadap produk kosmetik halal memberikan peluang bagi produsen kosmetik, khususnya di Indonesia, untuk memperluas pasar mereka di dalam negeri maupun di luar negeri. Saat ini, halal tidak lagi hanya diartikan sebagai kewajiban agama, tetapi sudah dianggap sebagai standar pilihan baik bagi konsumen Muslim maupun non-Muslim di seluruh dunia, sehingga terdapat potensi yang besar untuk menjangkau konsumen non-Muslim sebagai pasar baru untuk produk kosmetik halal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi konsumen non-Muslim dalam melakukan pembelian produk kosmetik halal. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen non-Muslim yang pernah membeli dan menggunakan produk kosmetik halal di Indonesia. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan software Lisrel 8.8 untuk menganalisis pengaruh faktor persepsi terkait safety pada attitude, dan juga faktor Theory of Planned Behavior (attitude, subjective norm, perceived behavioral control) dan 4Ps Marketing Mix (product, price, promotion, dan place) sebagai variabel yang memengaruhi repurchase intention produk kosmetik halal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor safety memengaruhi attitude, dan dari empat bauran pemasaran, hanya product dan promotion yang memengaruhi repurchase intention pada konsumen non-Muslim dalam pembelian produk kosmetik halal.

ABSTRACT
The high demand for halal cosmetic products provides opportunities for cosmetic manufacturers, especially in Indonesia, to expand their markets domestically and global. At present, halal is no longer only interpreted as a religious obligation, but has been considered a standard of choice for both Muslim and non-Muslim consumers worldwide, so there is great potential to reach out to non-Muslim consumers as a new market for halal cosmetic products. The purpose of this study was to determine the factors that influence non-Muslim consumers in purchasing halal cosmetic products. Respondents in this study are non-Muslim consumers who have bought and used halal cosmetic products in Indonesia. The analytical method used in this research is Structural Equation Modeling (SEM) using Lisrel 8.8 software to analyze the influence of perception factors related to safety on attitude, and also Theory of Planned Behavior factors (attitude, subjective norm, perceived behavioral control) and 4Ps Marketing Mix (product, price, promotion, and place) as variables that influence the repurchase intention of halal cosmetic products. The results showed that the safety factor affects attitude, and from the 4Ps Marketing Mix, only product and promotion affect the repurchase intention of non-Muslim consumers toward purchasing halal cosmetic products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>