Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30995 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haris Fazoan
"ABSTRAK
Disrupsi digital, big data, serta revolusi industri 4.0 menjadi beberapa tantangan lingkungan stratejik bagi ASN Indonesia. ASN dituntut memiliki kompetensi yang relevan dengan kemajuan zaman agar dapat memanfaatkan perubahan lingkungan menjadi suatu yang lebih berkualitas. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana perubahan paradigma pengemabangan kompetensi mampu mendukung terwujudnya Smart ASN untuk pemerintahan berkelas dunia. Paper ini menggunakan studi literatur sebagai teknik pengambilan data. Hasil analisis memberikan simpulan bahwa perubahan paradigma pengembangan kompetensi berbasis human capital mampu membawa beberapa manfaat antara lain penguatan pengembangan kompetensi non-klasikal, efisiensi anggaran diklat klasikal, pemenuhan hak minimal 20 jam pelajaran pegawai, serta menyokong perbaikan posisi indonesia dalam Government Effectiveness Index"
Jakarta: Biro Hukum dan Komunikasi Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2018
320 JPAN 8 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Winardi
Jakarta: KIecana, 2006
658 Win m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fadil
"ABSTRAK
Kemandirian Rumah Sakit sangat panting dalam rangka mempertahankan perkembangan Rumah Sakit dengan kualitas pelayanan kesehatan yang baik disamping tetap menghasilkan Sisa Hasil Usaha yang bermanfaat bagi pengelola.
Kesulitan yang dihadapi Rumah Sakit Pavilyun Kartika RSPAD Gatot Soebroto sebagai sisi pelayanan swasta dilingkungan RSPAD Gatot Soebroto dengan kondisi krisis moneter yang terjadi tahun 1997 mengharuskan mencari terobosan intervensi baru dalam usaha menuju kemandiriannya.
Perlakuan berupa perubahan tarif rawat inap, realokasi jumlah tempat tidur, upaya pengendalian biaya dan reorganisasi SDM perawat di Unit Rawat inap di tahun 1997 belum diketahui efeknya.
Untuk mengetahui apa ada perbedaan antara kondisi awal (1996) dan pasta intervensi (akhir 1997) dan mendapat gambaran hasil intervensi dilakukan penelitian cross sectional dengan sumber informasi data sekunder berupa laporan-laporan, data primer peer group pimpinan dan karyawan
Hari rawat, BOR, BTO, TOI, Total Pendapatan, Total Biaya, SHU, LOS, CRR digunakan sebagai indikator dengan hasil tidak ada perbedan antara tahun 1996 dan 1997.
Melalui penggantian tenaga perawat berpredikat Akper pada tenaga SPK yang pindah ke RSPAD Gatot Soebroto, kwalitas pelayanan keperawatan tetap tinggi sedangkan efisiensi pelayanan meningkat.
Melalui usaha pengembangan corporate culture, pemahaman social revenue, cost effectiveness/cost containment dipertajam.
Melalui usaha pengembalian PNS RSPAD Gatot Soebroto tingkat subsidi dikurangi.
Disimpulkan krisis moneter pada tahun intervensi 1997 sebagai pemicu gerakan efisiensi dan konsolidasi kepegawaian, menghasilkan tingkat kemandirian yang meningkat dengan tetap mempertahankan tingkat pelayanan yang baik serta Sisa Hasil Usaha (SHU) tetap positif meskipun tingkat inflasi yang terjadi sekitar 50%.

ABSTRACT
Self sufficiency (Self Reliance) in Hospitals is very important within the frame work to maintain the development of the hospital, with excellent quality health services and still provide adequate profitability for the owner.
The 1997 monetary crisis problems faced Paviliun Kartika Hospital RSPAD Gatot Soebroto as the business unit for RSPAD Gatot Soebroto, forced it to find new ways of intervention towards self sufficiency.
Interventions in the form of price changes in the hospital wards, reallocation of hospital beds, cost containment and reorganization of human resources in nurses in the hospital wards in 1997 were implemented with impact not yet known.
To ascertain whether there was a difference between the preintervention period (1996) and post-intervention period (end of 1997) and to obtain the intervention result, a cross sectional study was done based on information reports and peer group analysis.
Measures like bed days, BOR, TOI, Total Revenue, Total Cost, Net Profit , LOS, CRR are used as the indicators. The study found that there was no apparent difference between 1996 and 1997 indicators.
The quality of nurses services was maintained high and the efficiency of services was raised by adding more nurses with academic back ground.
Through the development of corporate culture, the understanding of social revenue and the cost effectiveness/cost containment were focused.
Through returning nurses paid by government back to the RSPAD Gatot Soebroto of level of subsidy was lowered.
The monetary crisis in 1997 intervention year had sparked the efficiency and person& consolidation resulting in the increase of self sufficiency and high level of health services and sufficient profit despite of 50% annual rate of inflation.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Sondang P.
Jakarta: Bumi Aksara, 1995
658 SIA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmasari Nung Yulianti
"ABSTRAK
Dewasa ini, perkembangan teknologi semakin pesat. Salah satu produk yang tengah dikembangkan adalah wearable computer. Salah satu bentuk dari wearable computer adalah smart glass yang tergolong dalam dual product, yaitu perpaduan antara utilitarian product dan hedonic product. Smart glass adalah wearable computer yang memiliki fungsi dan fitur yang mirip dengan smartphone. Sebagai perangkat yang tergolong baru, perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu terkait penerimaan teknologi tersebut, terutama dilihat dari konstruk perceived usefulness, perceived ease of use, perceived enjoyment, identification, stimulation, perceived mobility, attitude toward smart glass, dan intention to use smart glass. Kedelapan kosntruk tersebut adalah perpaduan dari Balanced TAM dan CAM yang mewakili karakteristik dari smart glass. Dengan stimulus berupa narasi dan gambar, hasil dari penelitian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan dari attitude toward smart glass terhadap intention to use smart glass. Oleh sebab itu, pemberian rekomendasi dapat dilakukan dengan menganalisis konstruk yang memengaruhi keduanya secara terpisah.

ABSTRACT
Nowadays, technology evolves faster and wider. One of the latest technology development is wearable computer which has smart glass as one of its type. Smart glass is classified as dual product and is resemble smartphone. A dual product is a combination of utilitarian product and hedonic product. As a new product, it is a necessary to do a research regarding its acceptance. Factors that can be inferred in having effect to the tehcnology acceptance are perceived usefulness, perceived ease of use, perceived enjoyment, identification, stimulation, perceived mobility, attitude toward smart glass and intention to use smart glass. Those factors were adapted from Balanced TAM and CAM. These two theories has characteristics that appropriate with smart glass. By using narrative and pictures, the finding of this research is there is no significant effect on intention to use smart glass from attitude toward smart glass. Thus, recommendations were done by analyzing constructs that affect them independently.
"
2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Afirando
"Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang pegawai dalam melakukan pekerjaannya. Kumpulan dari beberapa kompetensi membentuk suatu model kompetensi. Model kompetensi yang saat ini digunakan di instansi pemerintah di Indonesia belum memiliki turunan kompetensi teknis yang lebih detail. Hal ini membuat kompetensi teknis Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak dapat dievaluasi atau dipantau. Selain itu, asesmen yang banyak dilakukan saat ini belum memberikan penilaian kompetensi secara objektif. Sebagian besar asesmen kompetensi yang dilakukan berbentuk penilaian atasan terhadap bawahan. Penilaian pegawai yang subjektif dapat menimbulkan ketidaknyamanan pegawai dan menurunkan motivasi dalam bekerja. Penelitian ini mengusulkan pengembangan dari model kompetensi yang sudah ada agar mampu memberikan gambaran kebutuhan kompetensi teknis ASN. Selain itu, penelitian ini juga mengusulkan rancangan sistem informasi yang dapat digunakan untuk mengelola, mengukur dan memonitor kompetensi ASN. Pengukuran dilakukan secara objektif, agar mampu memberikan gambaran kompetensi pegawai yang akurat. Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan antara kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan pada proses pengembangan model kompetensi, sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan pada proses evaluasi rancangan sistem. Tahap pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada User-Centered Design, sehingga kebutuhan pengguna dapat terekam dengan baik sejak awal. Sistem yang dihasilkan berbentuk high-fidelity prototype, dengan penggunaan elemen gamifikasi di dalamnya untuk meningkatkan daya tarik pengguna. Alat bantu evaluasi yang digunakan pada penelitian ini adalah Usability Testing dan open-ended questionnaire.

Competence is the ability possessed by an employee in doing his job. A collection of several competencies forms a competency model. The competency model currently used in government agencies in Indonesia does not yet have a more detailed of technical competence. This makes the technical competence of ASN cannot be evaluated or monitored. In addition, the current assessments do not provide an objective competency assessment. Most competency assessments are bosses' assessments of employees. Subjective employee appraisal can cause employee discomfort and reduce motivation at work. This study proposes the development of an existing competency model that is able to provide an overview of the technical competency needs of ASN. This study also proposes an information system design that can be used to manage, measure and monitor ASN competencies. Measurements are carried out objectively, to provide an accurate description of employee competencies. This study uses a combined approach between qualitative and quantitative. A qualitative approach is used in the competency model development process, while a quantitative approach is used in the system design evaluation process. The system development stage used in this study refers to the User-Centered Design , so that user needs can be recorded properly from the start. The resulting system is in the form of a high-fidelity prototype, with the use of gamification elements in it to increase user attractiveness. Usability Testing and open-ended questionnaire were used to evaluate the prototype. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Azalia
"Mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Elizabeth G Ananto terhadap profesi PR menemukan bahwa sebanyak 95% responden penelitian berpendapat ?PR is an open profession?. Bertolak dari hasil penelitian tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sikap pihak manajemen perusahaan terhadap kompetensi para praktisi PR perusahaan.
Dalam penelitian ini, digunakan teori kompetensi yang diharapkan oleh top manajemen perusahaan terhadap seorang PR oleh Robert L Woodrum Vice President Korn/ Ferry International, dalam buku ?Public Relations; Strategies and Tactics? karangan Dennis L. Wilcox, Philips H. Ault, Warren K. Agee, dan Glen T. Cameron. Kompetensi yang diharapkan tersebut yaitu kemampuan komunikasi yang solid, analytical, orientasi hasil, pemain tim dan kepribadian.
Pendekatan penelitian adalah kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik analisa data univariat. Populasi penelitian ini adalah Perusahaan Terbuka di Jakarta, sampel penelitian adalah pihak manajemen departemen PR di Perusahaan terbuka di Jakarta dengan menggunakan metode penelitian survei. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling dari 321 Perusahaan Terbuka, sampel diambil sebanyak 50 responden.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pihak manajemen departemen PR perusahaaan bersikap positif terhadap kompetensi para praktisi PR perusahaan. Hasil temuan penelitian ini tidak sejalan dengan Robert J. Wood dan Max Gunther dalam buku ?Pengakuan Seorang Humas? yang menyatakan bahwa pihak manajemen tidak mengetahui kompetensi yang dimiliki oleh para praktisi PR perusahaan. Mereka pun hanya mewarisi staf PR dari pimpinan manajemen yang sebelumnya dan membiarkan staf yang berpotensi hanya diam atau melakukan keahlian PRnya bukan untuk tugas yang semestinya Dilihat dari tiga dimensi sikap, pada dimensi kognitif seluruh responden beranggapan positif bahwa mereka mengetahui para praktisi PR perusahaan kompeten. Namun pada dimensi afektif dan konatif anggapan tersebut mengalami penurunan nilai, akan tetapi mayoritas responden tetap beranggapan mereka merasa dan membuktikan para praktisi PR kompeten dalam menjalankan tugas dan fungsi PR Penurunan nilai terhadap sikap responden dari dimensi kognitif ke dimensi afektif dan konatif memberikan gambaran walaupun pihak manajemen departemen PR perusahaan mengetahui para praktisi PR kompeten, akan tetapi belum tentu mereka merasa dan sudah pernah membuktikan sendiri kinerja para praktisi PR perusahaan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Referring to observation?s results which has been conducted by Elizabeth G Ananto towards PR job profession has found that over 95% of respondents have an opinion as ?PR is an open profession?. Based on its results, the purpose of this research is to learning on how is company?s management attitude towards competency of company?s PR.
Competency theories are using on this research as it were expected by company?s top management towards PR by Korn/ Ferry International Vice President Robert L Woodrum on his book ?Public Relations; Strategies and Tactics? with the author Dennis L Wilcox,Philips H, Warren K.Agee, and Glen T. Cameron. An expected competencies are solid communication?s ability, analytical, result orientation, team player and personality.
The results approach is descriptive quantitative with univariat data analysis technical. The population of this research is Go Public Company in Jakarta, sample of research is PR Department Management at Go Public Company in Jakarta by using a survey research method. Sampling is conducted by means of simple random sampling from 321 Go Public company, and it were taken 50 respondents.
Based on analysis result it was conclude that Company?s PR Department Management had a positive attitude towards competency of company?s PR. Research Finding result is unsynchronized with Robert J Wood and Max Gunther on his book of ? PR confession? which had declared that management did not aware of competency owned by Company?s PR. They only inherit and represent of PR from prior management and let the potential staff stays or performing their skill on the wrong task they should do. By notice from 3 dimension of attitude, whole respondents has taking into account over cognitive dimension that they knowledge of a PR of competent company. Nevertheless, in affective and conative dimension conclusion is experiencing value decrease, but most respondent still presume that they are feel and to prove that PR are competent in performing their task and duty. A value decrease over respondent?s attitude from cognitive dimension to affective dimension conative has provide a description though Company?s PR Department Management aware that PR is competent, but they never feel or prove it by themselves of company?s PR performances working as it were expected.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
A.B. Susanto
Jakarta: Grasindo, 1997
658.403 SUS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Humiras Hardi
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009
658 PUR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pudjono
"Adanya perubahan dalam pembuatan laporan keuangan dari sistem lama (manual) menjadi Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) menyebabkan Departemen Kehakiman dan HAM RI melaksanakan manajemen perubahan sistem pelaporan keuangan.
Sehubungan dengan hal tersebut, masalah pokok yang dirumuskan adalah untuk menjawab pertanyaan :
· Bagaimana kesiapan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI dalam pengelolaan perubahan sistem pelaporan keuangan ?
· Bagaimana upaya pengelolaan perubahan (manajemen perubahan) sistem pelaporan keuangan di Departemen Kehakiman dan HAM ?
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut dengan mempergunakan teori sebagaimana digambarkan oleh Lance A. Berger dengan "The Change Management Model" nya.
Tahapan-tahapan yang terjadi pada manajemen perubahan dalam model yang ditampilkan oleh Lance A. Berger (1994), sebagai berikut : Dimulai dengan adanya change triggers (pemicu perubahan) yang dalam hal pembuatan-laporan keuangan adalah Surat dari Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN) Nomor : S-851AK12002 tanggal 8 April 2002 perihal Pelaksanaan SAP Tahun 2002. Tahapan kedua adalah destabilize existing business situation, berarti bahwa setiap perubahan yang diambil pasti akan mempengaruhi seluruh sistem yang tengah berlangsung. Tahapan ketiga reassessment of alignment to market merupakan adanya terobosan dari kebijakan organisasi yang diperlukan manajemen agar dapat menyesuaikan diri dengan hal Baru. Tahapan keempat, change decision, yaitu melakukan perubahan/perbaikan organisasi dan terakhir ialah stabilizing change plan, adalah upaya-upaya yang dilakukan agar setiap unit kerja dapat memacu kinerja masing-masing.
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah dengan mempergunakan Key informants, Observasi dan Desk Research. Dengan key informants, adalah wawancara langsung kepada pejabat/pegawai yang paling berkompeten dalam pembuatan/penyusunan laporan keuangan dengan Sistem Akuntansi Pemerintah.
Observasi (pengamatan) dilakukan untuk memperoleh data yang secara verbal tidak dapat diperoleh melalui wawancara mendalam dari observasi akan dapat diketahui bagaimana budaya organisasi, telah seberapa jauhkah pelaksanaan change management dan bagaimana perilaku para pegawai dalam meresponsnya.
Desk Research, merupakan suatu metode. pengumpulan dan pengolahan data yang berdasarkan pada informasi yang telah didokumentasikan, seperti peraturan-peraturan dan laporan tahunan.
Hasil penelitian menunjukkan dalam pelaksanaan Sistem Akuntansi Pemerintah di Departemen Kehakiman dan HAM RI, dukungan dari pimpinan (terutama di Kanwil-kanwil) belum optimal, dana untuk pelaksanaan sistem itu sangat terbatas dan Sumber Daya Manusia yang melaksanakannya kurang profesional.
Dari hasil temuan penelitian tersebut disarankan; diadakan sosialisasi SAP (Sistem Akuntansi Pemerintah) bagi top management dan middle management di Departemen Kehakiman dan HAM baik di Pusat maupun di Daerah agar memahami urgensi dari SAP, mengusahakan dana bagi implementasi SAP, mengikutsertakan pegawai pelaksana pada penyuluhan SAP atau mengadakan penyuluhan/penataran sendiri.
Dan akhirnya bila memungkinkan merekrut pegawai baru yang berpendidikan Sarjana Ekonomi/Akuntansi dan Sarjana Komputer untuk ditempatkan pada Bagian/Sub Bagian Keuangan baik di Pusat maupun di Daerah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>