Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49814 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"ABSTRAK
Berangkat dari gagasan untuk memperkenalkan Teknologi Terbarukan Ramah Lingkungan untuk menghasilkan tenaga listrik bagi masyarakat Kampung Belo Laut, Kota Muntok, Bangka Barat, program ini berkembang menjadi kegiatan pendidikan masyarakat (mass education), pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dan Forum Motivasi tentang potensi daerah di bidang EBT bagi generasi muda dan pelajar. Kunjungan dan pemaparan Tim Universitas Indonesia ke Kota Muntok dan Desa Belo Laut menjadi momentum menggerakkan masyarakat, tidak hanya membuka wawasan mereka tentang EBT dengan memanfaatkan kekayaan alam seperti angin dan tenaga matahari tapi juga memberikan inspirasi bahwa bila mereka mau, para ilmuan dari Universitas Indonesia akan siap menbantu.
Pada tahun 2017 ini, Tim Universitas Indonesia melakukan empat hal. Pertama, pengenalan lingkungan fisik maupun sosial dan membangun kepercayaan dari masyarakat dan aparat pemerintah Kota Muntok dan Desa Belo Laut. Kedua, membuka wawasan dan memperkenalkan mereka dengan teknologi yang memungkinakan mendapatkan tenaga listrik ramah lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan perekonomian skala rumah tangga atau usaha kecil dan menengah (UKM) kepada perangkat desa, tokoh masayarakat, pemuda dan pelajar, dan pemilik UKM Desa Belo Laut, serta mitra lokal di Muntok. Ketiga, untuk mempersiapkan strategi memperkenalkan teknologi baru dan terbarukan kepada masyarakat Kampong Belo Laut, Tim UI memgidentifikasikan karakteriskik daerah dan mengumpulkan data-data primer baik melalui interview kepada stakeholder di kampong Belo laut maupun melalui pengamatan langsung. Keempat, Tim mendapatkan komitmen dukungan bagi program ini dari Bupati Kabupaten Bangka Barat dan jajarannya, seperti Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) dan Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan; dari perangkat desa dan warga Desa Belo Laut, dari Universitas Bangka Belitung yang akan menjadi mitra dalam program ini. Dapat disimpulkan, semua stake holder yang terkait dengan program ini berharap agar program ini dapat dilanjutkan dari kegiatan sosialisasi ke persiapan dan pelaksanaan program EBT di desa Belo Laut dalam waktu dekat karena akan menjadi pilot project pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Bangka Barat dan propinsi Bangka Belitung."
2017
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wulandari
"Kota merupakan ruang huni bagi penduduknya. Keberadaan penduduk sangat mempengaruhi perkembangan sebuah kota. Ditinggalkannya kota oleh penghuni secara terus menerus dan dalam kurun waktu tertentu, dikenal sebagai fenomena penyusutan urban. Fenomena penyusutan urban juga dapat terjadi karena suatu kawasan tidak dapat memenuhi kebutuhan penghuninya. Dalam skripsi ini saya akan membahas penyebab terjadinya fenomena penyusutan urban melalui teori pembentukan ruang pusat ekonomi dalam suatu kota, hubungan antar pusat ekonomi tersebut, serta kemampuan kota dalam memenuhi kebutuhan penduduknya.
Melalui metode studi literatur, saya jadikan fenomena penyusutan urban di Italia sebagai salah satu preseden pembahasan dalam skripsi ini. Untuk menambah pemahaman, saya juga membahas Kota Muntok, Bangka Belitung, yakni kota yang pernah kehilangan penduduk akibat anjloknya harga timah dunia. Muntok mengalami kasus penyusutan urban disebabkan oleh (1) kurangnya persebaran area pusat ekonomi sehingga menyebabkan aglomerasi keramaian hanya pada titik-titik tertentu, dan (2) tidakmampunya kawasan dalam memenuhi kebutuhan penghuni, sedangkan kawasan berpotensi lainnya belum terolah, sehingga penduduk Muntok lebih memilih bermigrasi ke kawasan lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

City is living place for citizen. Existence of citizen is important for city?s development. In urban context, the migration a lot of people, constantly, in the one period of time, is called Urban Shrinkage Phenomenon. Urban Shrinkage Phenomenon is also caused by city?s inability providing the citizen needs. I will study the cause of Urban Shrinkage Phenomenon by place making theory of economic center in the city, connectivity between urban economic center, and urban ability to provide the needs of citizen.
Based on literature study method, this thesis presents Urban Shrinkage Phenomenon in Italia as a precedent study. To obtain a deep understanding of Urban Shrinkage Phenomenon, I also provide the study of Kota Muntok, Bangka Belitung, city whose ever lose its citizens caused by the world big tin crash. As a result, Urban Shrinkage in Muntok is caused by (1) lack of economic centers that make space agglomeration and dissemination, and (2) urban inability to provide citizen needs, whereas some potential area are abandoned, ended by the migration of Muntok?s citizen, to another city, to get their needs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Eddy M.T.
"ABSTRAK
Sebagai alternatif untuk bahan bakar fosil, pemanfaatan thorium oleh TNI untuk oersional Alutsistanya perlu dipertimbangkan. Thorium memilikki kandungan energi yang lebih tinggi dibandingkan uranium ataupun bahan bakar fosil, sehingga sangat potensial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiesnsi dan nilai keekonomian dari pemanfaatan thorium sebagai bahan bakar pengganti untuk menggerakan Alutsista. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Pengumpulan data dilakaukan melalui focus group discussion (FGD)dengan berbagai lembaga terkait dan para pakar, seperti BATAN, PSTA-BATAN, dan PT. Timah, tbk. Temuan penelitian ini mengungkap beberapa informasi penting."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2019
355 JIPHAN 5:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Meita Ramdani
"ABSTRAK
Artikel ini merupakan laporan progress kerja dari penelitian introduksi teknologi biogas untuk masyarakat pedesaan di Sulawesi Utara. Tujuan artikel ini adalah mendiskusikan tentang penerapan teknologi biogas untuk masyarakat pedesaan dan sebagai laporan studi kasus introduksi teknologi biogas di desa terpilih. Metode penelitian yang dilakukan adalah melalui survey lapangan, wawancara, pengumpulan data melalui kuisioner dan studi kasus berupa rancang bangun proyek contoh teknologi biogas di desa Kosio, Sulawesi Utara. Hasil
analisa menunjukan aksi introduksi teknologi biogas dengan membangun proyek contoh skala rumah tangga di desa Kosio, Sulawesi Utara mendapat respons positif
dari masyarakat setempat. Inisiasi ini memicu dukungan masyarakat desa tersebut untuk memanfaatkan potensi biogas yang tersedia. Artikel ini juga menghasilkan
rekomendasi berupa kajian lebih lanjut mengenai skenario dan petunjuk pengembangan teknologi biogas bagi masyarakat pedesaan."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Reza Ramadhani Raharjo
"Energi merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup. Saat ini, sebagian besar energi yang digunakan dalam pembangkit listrik menggunakan bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar yang mengeluarkan emisi dalam jangka panjang akan menimbulkan efek gas rumah kaca (GRK) dan dapat merusak lingkungan. Jika dilakukan secara terus menerus akan mengakibatkan perubahan cuaca yang ekstrim yang dapat membahayakan banyak nyawa. Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya untuk mengurangi emisi karbon, salah satunya dengan bergabungnya Paris Agreement. Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29% pada tahun 2030. Untuk mengurangi emisi karbon, pemerintah pada tahun 2022 berencana menetapkan pajak karbon sebesar Rp30 per kg atau Rp30.000 per ton karbon. Ini merupakan langkah awal dari pemerintah untuk mengurangi emisi karbon. PT XYZ ingin melakukan investasi pembangkit listrik tenaga baru dan terbarukan guna mengurangi emisi karbon serta mengurangi biaya listrik mereka. Penelitian melakukan analisis capital budgeting terhadap investasi PLTS dan PLTBm, serta mencari dampak lingkungan ketika menggunakan PLTS atau PLTBm. Hasil dari analisis capital budgeting adalah PLTS memberikan manfaat yang lebih besar yaitu memiliki IRR sebesar 7,17%, NPV memiliki nilai yang positif yaitu $US 718.293,81, PI sebesar 1,14, serta DPP sebesar 19,18 tahun.

Energy is a source of energy that is needed for life. Currently, most of the energy used in power generation uses fossil fuels. The use of fuels that emit emissions in the long term will cause greenhouse gas (GHG) effects and can damage the environment. If done continuously will result in extreme weather changes that can endanger many lives. The Indonesian government has made efforts to reduce carbon emissions, one of which is the joining of the Paris Agreement. The government is committed to reducing carbon emissions by 29% by 2030. To reduce carbon emissions, the government in 2022 plans to set a carbon tax of IDR30 per kg or IDR30.000 per tonne of carbon. This is the first step from the government to reduce carbon emissions. PT XYZ wants to generate new and renewable power plants to reduce carbon emissions and reduce their electricity costs. The research analyzes capital budgeting on PLTS and PLTBm investments, and looks for environmental impacts when using PLTS or PLTBm. The results of the capital budgeting analysis are that PLTS provides greater benefits, namely it has an IRR of 7.17%, NPV has a positive value of $US 718,293.81, a PI of 1.14, and a DPP of 19.18 years.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Sudarto
"Dalam membuat perencanaan sistem ketenagalistrikan, salah satu tujuan yang harus dicapai adalah terpenuhinya kebutuhan beban setiap saat. Untuk dapat memenuhi kebutuhan beban tersebut, maka sistem di sisi pembangkit harus memiliki keandalan yang tinggi. Kondisi kelistrikan di Bangka menunjukkan bahwa tingkat keandalan sistem pembangkit masih belum sesuai dengan standar PLN. PLN telah menetapkan standar keandalan pembangkit yaitu indeks keandalan (LOLP) dibawah 0,274% atau setara dengan kurang dari 1 hari/tahun. Penelitian ini bertujuan mendapatkan indeks keandalan sistem pembangkit berupa LOLP dengan melakukan analisis pemanfaatan potensi energi terbarukan sebagai sistem penyediaan tenaga listrik di Bangka. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa indeks keandalan sistem pembangkit maksimal 0,00274 atau setara dengan maksimal 1 hari/tahun dapat dicapai dengan menambahkan PLTD 30 MW, PLTS 11,8 MW dan PLT Biogas 2 x 100 kW ke sistem pembangkit yang ada (existing) selama pertumbuhan beban tidak lebih dari 15,4 MW.

One of the aims in planning of power system which must be achieved is to make sure enough capacity is available to meet the demand at any time. To be able to meet the demand, the generation system must have high reliability level. The condition of power system in Bangka shows that the reliability indices of generation system is not yet meet the PLN standard. PLN has set the standard of generation system reliability that is the reliability indices (LOLP) below 0,274% or less than 1 day/year. This research aims to obtain reliability indices of generation system by analyzing the utilization of renewable energy as a power supply system in Bangka. The study concluded that the reliability indices of generation system (LOLP) for a maximum of 0,00274 or 1 day/year can be achieved by adding diesel power plant (30 MW), a solar power plant (11.8 MW), and biogas engines (2 x 100 MW) to existing power plants. The reliability level can be maintained at the same level during the increase in system load does not exceed at 15.4 MW.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Purbayanto
Bogor: IPB Pres, 2010
R 639.2 ARI m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Pranawaningtyas
"ABSTRAK
Konsumsi energi final terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, dengan memperhatikan trend dan intensitas energi proyeksi permintaan energi sampai dengan tahun 2025 menunjukkan konsumsi energi tiap sektor pengguna yaitu rumah tangga, transportasi, industri dan komersial meningkat dengan ratarata pertumbuhan 1,4% 2,9% 3,2% dan 3% berturut-turut. Jenis energi fosil yang dikonsumsi tiap sektor meningkat oleh karena itu perlu adanya kebijakan diversifikasi sehingga dapat mendorong pemanfaatan energi terbarukan di tahun 2025 untuk mensubtitusi energi fosil. Optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan per sektor dilakukan dengan pertimbangan biaya,efisiensi teknologi, demand persektor dan potensi energi terbarukan. Dengan mengetahui pola pemanfaatan energi terbarukan yang optimal pada tahun 2025 diharapkan Pemerintah dapat menyusun strategi untuk mencapainya. Dari hasil optimalisasi dengan programa linier sederhana didapatkan hasil tenaga panas bumi yang bisa dimanfaatkan untuk industri pembangkit sebesar 157,2 juta SBM, untuk mensuplai listrik ke sektor komersial sebesar 10,3 juta SBM, biodiesel yang dapat dimanfaatkan untuk sektor transportasi sebesar 92,42 juta SBM dan Bioetanol yang dapat dimanfaatkan untuk sektor transportasi sebesar 62,98 juta SBM dan Biooil yang dimanfaatkan untuk sektor rumah tangga sebesar 8,9 juta SBM dan biogas yang dapat dimanfaatkan untuk sektor rumah tangga sebesar 5,2 juta SBM.

ABSTRACT
Energy final consumption always increase in accordance to economic growth, due to energy intensity and energy trend, energy demand projection from 2010 until 2025 will show energy consumption per sector increase for household sector, transportation sector, industrial sector, and commercial sector with average growth rate are 1,4% 2,9% 3,2% dan 3% respectively. Renewable energy utilization optimization per sector based on criterias as follows: cost, efficiency, technology, renewable energy potency, and energy demand per sector. After knowing renewable energy optima utilization in 2025, Government can propose strategies to reach it. From simple linier programing calculation, we can get the patern of renewable energy optimal utilization in 2025 as follows : geothermal power for industry can be utilized amount of 157,2 million TOE, geothermal for commercial sector 10,3 million TOE, Biodiesel for transportation sector 92,42 million TOE and Bioethanol for transportation sector 62,98 million TOE and Pure Plant Oil for household 8,9 million TOE and Biogas for household sector approximately 5,2 million TOE.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25905
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rifka Sofianita
"

Penelitian ini mempelajari analisis ekonomi dan potensi dampak lingkungan penggunaan PLTS dan PLTB yang diyakini tidak menghasilkan emisi selama memproduksi listrik. Untuk analisis ekonomi menggunakan metode LCC dan LCOE. Metode LCA digunakan untuk menghitung potensi dampak lingkungan dari sistem PLTS dan PLTB off grid menggunakan baterai. Hasil penelitian untuk analisis ekonomi menyebutkan biaya LCC PLTS lebih rendah dibanding PLTB, dengan biaya LCC PLTS sebesar Rp 724.448.306, sedangkan biaya LCC PLTB Rp 1.834.313.012. LCOE dari PLTS juga lebih rendah dibanding PLTB, dengan LCOE PLTS sebesar Rp 2.542/kWh, sedangkan biaya LCOE PLTB Rp 6.445/kWh. Potensi dampak lingkungan pada PLTS dan PLTB di Kampung Bungin menggunakan software Simapro menggunakan metode CML IA, didapatkan kategori GWP PLTS 0.09 kg CO2 eq/kWh dan GWP PLTB 0.176 kg CO2 eq/kWh. EBT yang sesuai di Kampung Bungin berdasarkan analisa ekonomi dengan biaya LCOE yang rendah dan analisa berdasarkan potensi dampak lingkungan adalah PLTS.


This study studied economic analysis and the potential environmental impacts of using solar power plants and power plants which are believed to produce no emissions during electricity production. For economic analysis use the LCC and LCOE methods. The LCA method is used to calculate the potential environmental impact of the solar power plant and off grid wind turbine power plant systems using batteries. The results of the study for economic analysis stated that the cost of LCC solar power plant was lower than wind turbine power plant, with the cost of LCC solar power plant amounting to Rp 724,448,306, while the cost of LCC wind turbine power plant was Rp. LCOE from solar power plant is also lower than PLTB, with LCOE solar power plant of Rp 2,542 / kWh, while LCOE wind turbine power plant costs Rp 6.445 / kWh. Potential environmental impacts on solar power plant and wind turbine power plant in Bungin Village using Simapro software using the CML IA method, obtained GWP solar power plant category 0.09 kg CO2 eq / kWh and GWP PLTB 0.176 kg CO2 eq / kWh. The appropriate renewable energy in Bungin Village is based on economic analysis with low LCOE costs and analysis based on potential environmental impacts is solar power plant.

"
2019
T53322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>