Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67708 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umanto
Depok: Universitas Indonesia-Center for Study of Governance and Administrative Reform, 2017
330 UMA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Julius Tzar
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh skor ESG terhadap inovasi hijau perusahaan publik di negara ASEAN pada tahun 2021. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 381 perusahaan publik dengan industri non-keuangan. Pengukuran green innovation dilakukan dengan melakukan analisis konten serta dikombinasikan dengan bantuan autocoding melalui machine learning. Hasil pengukuran green innovation menunjukkan bahwa perusahaan di negara ASEAN sudah cukup baik dalam mengadaptasi dimensi-dimensi inovasi hijau secara keseluruhan, meskipun masih ada beberapa dimensi yang rendah dalam pengaplikasiannya. Selanjutnya, pada penelitian ini dilakukan analisis regresi OLS untuk mengetahui pengaruh skor ESG terhadap inovasi hijau perusahaan di negara ASEAN. Sehubungan dengan hal tersebut, juga dilakukan analisis robustness dengan menggunakan robust OLS regression dan hasilnya selaras dengan regresi OLS. Pada akhirnya, penelitian ini merangkum bahwa skor ESG berpengaruh signifikan positif terhadap inovasi hijau perusahaan-perusahaan di negara ASEAN dan investor dapat menggunakan skor ESG untuk menginterpretasikan inovasi hijau yang dilakukan oleh perusahaan.

The purpose of this study is to examine the effect of ESG scores on green innovation of public companies in ASEAN countries in 2021. This research uses a sample of 381 public companies with non-financial industries. By conducting content analysis, combined with the help of autocoding through machine learning, evidence shows that ASEAN companies are doing well in terms of adapting to overall green innovation dimensions, although there are still several dimensions that are still low in its application. Next, an OLS regression analysis was conducted that included several financial and corporate governance control variables to determine the effect of ESG scores on the green innovation of ASEAN companies. In this regard, this research also carried out a robustness analysis using a robust OLS regression and the results are consistent with the OLS regression. In the end, this study summarizes that the ESG score has a significant positive effect on the green innovation of companies in ASEAN countries and in the end investors can rely on the ESG score to interpret green innovation carried out by companies."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Kusumastuti
"ABSTRACT
This study aims to analyze innovation diagnostic in micro, small, and medium enterprises in Depok. The measurement of this innovation process refers to the measurement of Innovation Diagnostic Diamond proposed by Mazzarol and Reboud (2006), measuring the innovation capacity of the company in terms of market, innovation, strategy, and resources. The data are collected through questionnaires distributed to Micro, Small, and Medium Enterprises (SMEs). The SMEs selected as samples of this study is 99 SMEs in Depok and 112 SMEs in Solo. The findings of the study show SMEs as an active innovator by presenting the profile of SMEs and the perception of the context of existing innovations. The obstacles in innovation learning are related to human resources, the implementation of technology and the access to capital. "
New Delhi: Serial Publications PVT. LTD, 2017
MK-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Afrizal Hernandar
"Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengelola porsi yang signifikan dari ekonomi dunia, termasuk di negara-negara berkembang (The Economist, 2014). Indonesia termasuk negara yang memiliki proporsi BUMN terbesar jika dibandingkan dengan ukuran ekonominya (Kowalski et al, 2013). BUMN sebagai motor ekonomi suatu negara, diharapkan dapat berperan aktif dan signifikan dalam meningkatkan kinerja ekonomi dan kesejahteraan negara melalui peningkatan kinerja inovasi. Globalisasi, lingkungan pasar yang semakin kompetitif dan dinamika perkembangan teknologi pada akhirnya mempengaruhi proses inovasi menjadi lebih mahal, kompleks, menantang, dan berisiko. Daya saing dan kinerja inovasi BUMN Indonesia yang masih relatif rendah dan tidak merata dipengaruhi oleh proses inovasinya yang masih cenderung tertutup dan berjalan sendiri-sendiri. Paradigma open innovation membuka jalan bagi perusahaan untuk mengeksplorasi inovasi di luar lingkungan internalnya secara efisien dan efektif (Chesbrough, 2003). Perusahaan di berbagai industri saat ini mencari format sinergi, kemitraan dan kolaborasi baru dalam rangka membangun keunggulan model bisnis dan daya saing (Linde et. al., 2021). Untuk itu BUMN membutuhkan cara kerja sistematis dalam beradaptasi dan mengorkestrasi proses inovasinya dalam konteks ekosistem inovasi bisnis untuk membangun keunggulan daya saing melalui keunggulan kolaborasi di tengah lingkungan yang dinamis dan kompleks. Aktivitas eksplorasi dan eksploitasi peluang inovasi perlu dilakukan dalam kerangka kerja kewirausahaan strategis berbasis pendekatan ekosistem inovasi bisnis. Studi terkait inovasi terbuka, kewirausahaan strategis dan dampak ekosistem inovasi terhadap kapabilitas dinamis dan inovasi model bisnis dalam orkestrasi proses inovasi terintegrasi di BUMN masih sangat terbatas. Penelitian ini menguraikan peran ekosistem inovasi dalam proses kewirausahaan strategis dengan instrument proses inovasi terintegrasi, sejak proses eksplorasi yang direpresentasikan oleh kapabilitas sensing yang kemudian memperkuat eksploitasi peluang inovasi melalui orkestrasi sumber daya yang dioperasionalisasikan melalui strategi inovasi dan model bisnis. Inisiatif inovasi model bisnis BUMN akan memberi fondasi kuat dalam berbagai inovasi produk atau jasa yang dihasilkannya, yang pada gilirannya akan berdampak pada meningkatnya collaborative advantage bagi BUMN sebagai proxy daya saing yang juga akan memberi manfaat kepada ekosistem inovasinya.

State-Owned Enterprises (SOEs) manage a significant portion of the global economy, including in developing countries (The Economist, 2014). Indonesia is one of the countries with the largest proportion of SOEs relative to the size of its economy (Kowalski et al., 2013). As the economic engine of a country, SOEs are expected to play an active and significant role in enhancing economic performance and national welfare through improved innovation performance. Globalization, increasingly competitive market environments, and the rapid development of technology have made the innovation process more expensive, complex, challenging, and risky. The competitiveness and innovation performance of Indonesian SOEs, which remain relatively low and uneven, are influenced by their innovation processes, which tend to be closed and operate in silos.
The open innovation paradigm opens pathways for companies to efficiently and effectively explore innovations outside their internal environments (Chesbrough, 2003). Companies across industries are now seeking new formats for synergy, partnerships, and collaborations in order to build business model advantages and competitiveness (Linde et al., 2021). In response, SOEs need systematic ways to adapt and orchestrate their innovation processes within the context of a business innovation ecosystem, to build competitive advantages through collaborative excellence in a dynamic and complex environment. The exploration and exploitation of innovation opportunities must be conducted within the framework of strategic entrepreneurship, based on a business innovation ecosystem approach. Research on open innovation, strategic entrepreneurship, and the impact of innovation ecosystems on dynamic capabilities and business model innovation in the orchestration of integrated innovation processes within SOEs remains very limited. This study elaborates on the role of the innovation ecosystem in the strategic entrepreneurship process using the integrated innovation process framework, beginning with the exploration process represented by sensing capabilities, which subsequently strengthen the exploitation of innovation opportunities through resource orchestration operationalized via innovation strategies and business models. SOE business model innovation initiatives will provide a strong foundation for various product or service innovations they produce, which in turn will enhance the collaborative advantage of SOEs as a proxy for competitiveness, ultimately benefiting their innovation ecosystem.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deon Montasser
"Ekonomi digital yang menjanjikan sedang berkembang di Indonesia. Mengingat agar tetap relevan dengan perubahan lingkungan dan mempertahankan keunggulan kompetitif, organisasi petahana harus mampu melakukan inovasi model bisnisnya secara digital. Dibandingkan dengan kompetitor start-up digital, upaya untuk berinovasi secara digital dalam penciptaan nilai dan menangkap nilai secara efektif memerlukan elemen berbeda yang sejauh ini masih kurang diteliti. Penelitian ini berupaya untuk mengisi kesenjangan pengetahuan ini dengan mengeksplorasi faktor-faktor signifikan dalam inovasi model bisnis digital bagi perusahaan-perusahaan lama di Indonesia. Dengan menerapkan analisis pemodelan persamaan struktural (SEM) pada kumpulan sampel yang terdiri dari 124 titik data yang berasal dari perusahaan publik B2C dan B2B2C di Indonesia, kami menemukan kesiapan organisasi dan kapabilitas dinamis yang mendukung TI sebagai faktor mediasi utama untuk pengembangan DBMI yang efektif. dipengaruhi oleh ketidakpastian lingkungan. Selain itu, peran pemimpin transformasional juga disoroti sebagai hal yang penting dalam mendorong kesiapan organisasi yang efektif untuk melakukan inovasi digital. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi teoretis yang penting terhadap literatur model bisnis dengan menawarkan kerangka kerja terintegrasi mengenai DBMI perusahaan mapan. Selain itu, kerangka kerja ini dapat digunakan sebagai panduan bagi para manajer yang memimpin inisiatif transformasi digital.

A promising digital economy is emerging in Indonesia. Considering that to stay relevant with the changing environment and maintain competitive advantages, incumbent organizations must be able to innovate their business models digitally. Compared to digital start-up competitors, the attempt to digitally innovate incumbent value creation, and effectively capture value require different elements which have remained under-researched so far. This research attempts to fill this knowledge gap by exploring the significant factors of digital business model innovation for incumbent companies in Indonesia. By applying structural equation modeling (SEM) analysis to a sample set of 124 data points derived from the public listed B2C and B2B2C companies in Indonesia, we founf the Organizational readiness and IT-enabled dynamic capabilities as the central mediating factor for effective development of DBMI affected by environmental uncertainties. Additionally, the role of transformational leaders has also been highlighted as important antecedent for driving effective organizational readiness for digital innovation. Overall, this research provides an important theoretical contribution to the business model literature by offering an integrated framework of antecedents concerning established firms’ DBMI. Furthermore, the framework can be used as a guide for managers leading digital transformation initiative. "
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Gratiyana Ningrat
"Perspektif multi-level memberikan stimulasi inovasi dalam transisi sosio-teknis dalam mengatasi masalah sosial dan lingkungan seperti kemiskinan dan perubahan iklim. Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan perubahan struktural yang mendalam karena mereka melibatkan perubahan dalam konfigurasi keseluruhan yang melibatkan teknologi, kebijakan, dan pasar. Elemen tersebut dikembangkan, dikelola, dan ditransformasikan oleh pelbagai aktor salah satunya perusahaan bisnis digital yang memiliki orientasi tujuan yang kuat. Bisnis sosial dan Islam memiliki keunggulan kompetitif dalam berperan di transisi sosio-teknis. Penelitian ini bertujuan untuk membangun ekosistem bisnis digital Islam untuk sektor pertanian agar dapat memberikan kontribusi pada transisi sosio-teknis dengan perspektif multi-level. Metode kualitatif pendekatan studi kasus ganda terpancang digunakan untuk membangun model ekosistem. Hasil yang didapatkan dari studi kasus ganda ini menunjukkan bahwa bisnis digital pertanian membutuhkan kolaborasi antara pelbagai aktor dari level lanskap seperti pembuat kebijakan hingga niche seperti komunitas lokal agar skalabilitas bisnis dan transisi sosio-teknis yang diharapkan dapat terjadi. Untuk mengatasi kesenjangan digital, infrastruktur sosial lokal dan institusi yang terintegrasi dengan rantai nilai bisnis pertanian dapat menjadi jembatan antara perusahaan dengan petani berskala kecil. Pengembangan transisi dengan maqasid al-syariah menjadi kerangka penting untuk bisnis digital Islam. Indikator pengukuran keberlanjutan bisnis dan pertanian untuk mencapai kemaslahatan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk memastikan transisi sosio-teknis.

The multi-level perspective provides stimulation of innovation in socio-technical transitions in addressing social and environmental problems such as poverty and climate change. To address these problems, deep structural changes are needed because they involve alterations in the overall configuration which entail technology, policy and markets. These elements are developed, managed, and transformed by various actors for instance a purposeful digital business company. Social and Islamic business have a competitive advantage in playing a role in the socio-technical transition. This research aims to build an Islamic digital business ecosystem for the agricultural sector so that it can contributes to the socio-technical transition with multi-level perspective. The embedded multiple case studies design with qualitative method has been carried out. The results obtained from this study shows that digital agricultural business requires dynamic collaboration between various actors from the landscape level such as policy makers to niches such as local communities hence that business scalability and socio-technical transition are expected to prevail. To overcome the digital divide, local social infrastructure and institutions can be embedded with agricultural business value chain to bridge the gap between companies and smallholder farmers. The development of the transition with the maqasid al-sharia is an important framework for Islamic digital business. Indicators for measuring the sustainability of business and agriculture to achieve public interest can be further developed to ensure the socio-technical transition."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana Rachma Puspita
"Perusahaan digital berpeluang untuk berkembang dan kompetitif bersaing melalui perkembangan teknologi dan terbukanya investasi. Namun, pandemi Covid-19 dapat menjadi peluang atau ancaman bagi mereka untuk makin berkembang. Penelitian ini akan menguji secara empirik dampak orientasi kewirausahaan dan kemampuan ambidexteritas dalam meningkatkan kinerja perusahaan digital melalui peran ketangkasan strategis dan inovasi model bisnis. Total 68 perusahaan digital yang tersebar di Indonesia akan diteliti untuk menguji hipotesis penelitian. Penulisan penelitian ini akan ini memberikan wawasan bahwa melalui orientasi kewirausahaan dan kemampuan ambidexteritas terhadap ketangkasan strategis dapat mencapai inovasi model bisnis dan selanjutnya mencapai performa yang baik dari segi keuangan, invoasi dan organisasi.

Digital companies have the opportunity to grow and compete competitively through technological developments and open investment. However, Covid-19 pandemic might be opportunity or threat for them to develop further. This research will empirically examine the impact of entrepreneurial orientation and ambidexterity in improving digital company performance through role of strategic agility and business model innovation. Total 68 digital companies spread across Indonesia will be examined to test research hypothesis. This research will provide insight that through entrepreneurial orientation and ambidexterity towards strategic agility, can achieve business model innovation and subsequently achieve good performance in terms of finance, innovation, and organization."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamel, Gary
Yogyakarta: Baca , 2007
303.484 HAM lt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Marliana
"Pada dasarnya industri kecil dan menengah memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Industri kecil memiliki fleksibilitas yang lebih baik dari industri menengah dan besar,bahkan dalam kondisi krisis pun industri kecil memiliki ketahanan yang lebih baik. Keberadaan industri kecil memberi dampak sosial dalam penyediaan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan.
Ada tiga komponen utama yang dapat mempengaruhi perkembangan usaha kecil, yaitu SDM dalam hal ini pengusaha, strategi yang digunakan dan peran keluarga. Keluarga merupakan faktor yang cukup penting dalam mempengaruhi perkembangan usaha kecil. Mengingat usaha kecil pada umumnya usaha keluarga. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang perilaku kewirausahaan pengusaha industri kecil dan peran keluarga pengusaha dalam upaya mengembangkan atau mempertahankan usaha industri kecil.
Peneltian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara terperinci fenomena sosial yang kompleks. Penelitian dilakukan di sentra industri kecil Kalibata Pulo Jakarta Selatan. Subyek penelitian adalah satu orang pengusaha industri kecil berhasil, satu orang pengusaha industri kecil stabil dan satu orang pengusaha industri kecil tidak berkembang. Metode pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan observasi non-partisipan.
Hasil temuan lapangan menunjukkan bahwa industri kecil sebagai organisasi kewirausahan memiliki struktur organisasi sederhana terdiri dari pimpinan dan unit operasi. Pengambilan keputusan berada pada satu orang yaitu pimpinanusaha, sehingga maju mundurnya usaha sangat tergantung pada kemampuan kewirausahaan individu pengusaha. Hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa Pengusaha berhasil merupakan sosok pengusaha yang ulet dan mau bekerja keras. Faktor yang dapat menghambat perkembangan usaha industri kecil pada kasus Pengusaha Tidak Berkembang cenderung merupakan kendala internal yaitu kemampuan pengambilan resiko yang rendah, hal ini ditunjukkan dengan usahanya hanya produktif pada waktu musim ramai saja. Sedangkan pada Pengusaha Stabil, faktor internal yang menghambat perkembangan usahanya adalah etos kerja yang rendah. Maka dapat dikatakan bahwa perkembangan usaha ditentukan oleh kemampuan mengambil resiko (risk taking) dan memiliki etos kerja tinggi dari pelaku usaha, dimana keduanya menunjukkan karakteristik pengusaha yang memiliki jiwa kewirausahaan. Kemampuan kewirausahaan pengusaha tercermin dari strategi pemasaran yang diterapkan pengusaha dalam upaya mengembangkan usahanya.
Meskipun sebagian pengusaha di sentra Kalibata Pulo berlatar belakang keluarga wirausaha, namun peran keluarga tidak dominan dalam pengembangan usaha. Sebagian besar pengusaha di sentra tersebut masih memiliki ikatan keluarga satu dengan yang lainnya, namun hal tersebut tidak mendorong mereka untuk melakukan penggabungan usaha atau membentuk suatu asosiasi untuk pengembangan usaha. Masing-masing pengusaha menjalankan usahanya sendiri-sendiri. Mereka tidak memanfaatkan hubungan keluarga untuk mendapatkan bantuan modal dari lingkungan keluarga, karena dikhawatirkan dapat mengganggu hubungan silaturahmi diantara mereka.
Hasil temuan lapangan menunjukkan bahwa pada umumnya industri kecil di Sentra Kalibata Puloa mempunyai peluang yang sama untuk mendapat pembinaan. Mereka sudah dapat memanfaatkan program bantuan modal usaha, mesin maupun program pelatihan. Namun karena penentuan program pelatihan masih bersifat top-down tanpa mengetahui kebutuhan industri kecil, hal ini menyebabkan para pengusaha enggan menerapkannya dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Dengan melakukan analisis terhadap kendala-kendala internal dan eksternal yang dapat menghambat perkembangan usaha industri kecil di sentra Kalibata Pulo, menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi oleh para pengusaha dalam menjalankan usahanya tidak sama. Namun secara umum masalah utama yang dapat diidentifikasi adalah kemampuan kewirausahaan pengusaha yaitu aspek pengambilan resiko dan etos kerja yang rendah. Selain itu, masalah permodalan dan persaingan tidak sehat. Hasil temuan lapangan menunjukan tidak ada jaringan diantara para pengusaha industri kecil berbentuk ikatan atau paguyuban. Hal ini berarti sentra Kalibata Pulo tidak bersifat dinamis. Jaringan diantara pengusaha dapat berfungsi sebagai fasiltas pertukaran informasi yang dapat mendukung perkembangan usaha. Dalam upaya untuk mengembangkan usaha industri kecil di sentra kalibata Pulo, maka intervensi dapat dilakukan dengan 'Program Pengembangan Jaringan antar Pengusaha Berbasis Komunitas Sentra"."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T4363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>