ABSTRAK
Nama : Prisilia OktaviyaniProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Analisis Tren Spasial-Temporal Kejadian Malaria berdasarkan FaktorLingkungan dan Kependudukan di Kabupaten Kapuas tahun 2013-2017Pembimbing : Dr. Budi Hartono, S.Si., MKMxviii + 127 halaman + 16 tabel + 15 gambar + 4 lampiranMalaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasite Plasmodium dan ditularkan olehnyamuk Anopheles. Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan yang dihadapiIndonesia dan dunia. Sehingga upaya pemberantasan malaria masuk dalam salah satutujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs). Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan faktor lingkungan dan kependudukan terhadap kejadian malaria diKabupaten Kapuas. Penelitian ini menggunakan metode ekologi yang dilakukan pada 17kecamatan di Kabupaten Kapuas tahun 2013 – 2017. Data yang digunakan pada penelitianini adalah data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait, yaitu Dinas KesehatanKabupaten Kapuas, Badan Pusat Statistik Kabupaten Kapuas dan BMKG Palangkaraya.Variabel independen dalam penelitian ini adalah topografi, curah hujan, luas perairan,distribusi kelambu, dan kepadatan penduduk. Untuk variabel dependen adalah kejadianmalaria. Hasil analisis menunjukan bahwa variabel lingkungan yaitu topografi, curahhujan, luas perairan, dan distribusi penduduk serta variabel kependudukan yaitukepadatan penduduk berhubungan secara signifikan dengan kejadian malaria diKabupaten Kapuas tahun 2013-2017 (nilai p < 0,1). Hasil analisis juga menunjukkanhubungan posistif antara variabel topografi, laus perairan, dan distribusi kelambu dengankejadian malaria. Sedangkan variabel curah hujan dan kepadatan penduduk menunjukkanhubungan yang negative terhadap kejadian malaria. Perlu dilakukan usaha preventifuntuk mencegah kejadian malaria di Kabupaten Kapuas seperti memaksimalkandistribusi kelambu melakukan penyemprotan di rumah transmigran, menyediakanlarvasida serta memperkuat data dasar malaria dengan pemetaan.Kata kunci: Malaria, Faktor Lingkungan, Faktor KependudukanABSTRACT
Name : Prisilia OktaviyaniStudy Program : Public HealthTitle : Spatial-Temporal Trend Analysis of Malaria Cases Based onEnvironmental and Demography Factors in Kapuas Regency2013-2017Counsellor : Dr. Budi Hartono, S.Si., MKMxviii + 127 pages + 16 tables + 15 figures + 4 attachmentsMalaria is a disease caused by the Plasmodium parasite and is transmitted by theAnopheles mosquito. Malaria is one of the health problems faced by Indonesia and theworld. So that efforts to eradicate malaria are included in one of the goals of theSustainable Development Goals (SDGs). This study aims to determine the relationship ofenvironmental and population factors to the incidence of malaria in Kapuas District. Thisstudy used ecological methods carried out in 17 sub-districts in Kapuas District in 2013 -2017. The data used in this study were secondary data obtained from relevant agencies,namely the Kapuas District Health Office, Kapuas Regency Central Bureau of Statisticsand BMKG Palangkaraya. The independent variables in this study were topography,rainfall, water area, distribution of bed nets, and population density. For the dependentvariable is the incidence of malaria. The results of the analysis show that environmentalvariables, namely topography, rainfall, water area, and population distribution andpopulation variables, namely population density are significantly associated with malariaincidence in Kapuas District in 2013-2017 (p value <0.1). The results of the analysis alsoshowed positive relationships between the topographic, water, and netting distributionswith the incidence of malaria. While the rainfall and population density variables showeda negative relationship to the incidence of malaria. Preventive efforts need to be made toprevent the incidence of malaria in the Kapuas Regency, such as maximizing thedistribution of mosquito nets to spray in transmigrant homes, providing larvacides andstrengthening malaria baseline data by mapping.Key words: Malaria, Environmental Factors, Demography Factor"Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang mudah menular melalui udara yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis dan masih menjadi masalah kesehatan di dunia maupun Indonesia. Tingginya kasus TB dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko, di antaranya faktor lingkungan, faktor perilaku, dan faktor pelayanan kesehatan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan meliputi cakupan rumah sehat dan kepadatan penduduk, faktor perilaku meliputi cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat, dan faktor pelayanan kesehatan meliputi fasilitas kesehatan dan angka keberhasilan pengobatan TB (success rate) terhadap kejadian TB paru BTA positif di Kota Surabaya tahun 2018-2022. Penelitian ini memakai data sekunder selama lima tahun (2018-2022) yang berasal dari Badan Pusat Statistik Kota Surabaya dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya dengan metode studi ekologi. Hasil dari penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan dengan prevalensi TB paru BTA positif adalah variabel cakupan rumah sehat (r = -0,300), kepadatan penduduk (r = 0,343), dan fasilitas kesehatan (r = 0,302) dengan masing-masing keeratan hubungan sedang. Sementara itu, variabel cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat dan angka keberhasilan pengobatan TB tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan prevalensi TB paru BTA positif. Variabel yang berhubungan dengan prevalensi TB paru BTA positif di Kota Surabaya tahun 2018-2022 adalah cakupan rumah sehat, kepadatan penduduk, dan fasilitas kesehatan. Dengan demikian, diperlukan upaya untuk mengendalikan faktor risiko yang berhubungan seperti peningkatan kondisi rumah dan edukasi rumah sehat, perizinan pembangunan wilayah, dan pengkajian efektivitas fasilitas kesehatan.
"