Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87175 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siagian, Reynaldo Angga
"ABSTRAK

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai cost effeciency dari produksi padi di Indonesia dengan menggunakan model cost frontier dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan nilai efesiensi biaya dari petani padi. Studi ini menggunakan data cross section pada tahun 2010 dan tahun 2016. Didapat biaya irigasi, pupuk dan tenaga kerja berkontribusi secara signifikan pada cost effeciency dari petani padi. Rata-rata cost effeciency dari produksi padi di tahun 2016 adalah 83 percent, dimana lebih tinggi dibandingkan dengan 2010. Ini mengindikasi  adanya potensial untuk meningkatkan output pado sekitar 17 persen dengan teknologi yang ada. Model menyatakan bahwa lahan yang lebih kecil,  mempunyai jumlah plot yang lebih banyak di lahan, penanaman tiga kali dalam setahun, dan diversifikasi secara signifikan berkontribusi pada cost effeciency di dalam produksi lahan.


ABSTRACT


The main objectives of the study are to estimate the farm specific cost efficiency of rice production in Indonesia using Cost Frontier model and to identify and measure the impacts of different factors associated with cost efficiency of rice farmers. The study employed farm level cross sectional data for the years 2010 and 2016. Cost of Irrigation, Fertilizer and labor were found to contribute significantly in the cost efficiency of rice farmers. The average cost efficiency of rice production in 2016 is 83 percent, this result is more higher than 2010. This indicates a good potential for increasing rice output by 17 percent with the existing technology. The model claims that smaller land, have more plot in the land, three time crop planting a year, and diversification significantly contribute to cost effeciency in farm production. 

"
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Thivany Agnesty Z.
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi biaya dan efisiensi profit perbankan syariah di Indonesia khususnya Unit Usaha Syariah (UUS). Efisiensi merupakan parameter untuk mengukur kinerja perbankan. Terdapat 18 UUS yang digunakan sebagai sampel penelitian ini dengan jangka waktu penelitian selama 5 tahun yaitu tahun 2007-2011.
Dalam penelitian ini akan digunakan metode Stochastic Frontier Analysis (SFA) dengan fungsi biaya dan profit guna mengukur efisiensi perbankan syariah pada UUS di Indonesia. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software frontier 4.1. Semakin mendekati angka 1 maka semakin efisien bank tersebut. Variabel dipilih berdasarkan pendekatan intermediasi. Variabel input dalam penelitian ini adalah harga tenaga kerja, harga dana, dan harga modal. Sementara variabel output berupa total pembiayaan dan aktiva produktif lainnya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada UUS yang mempunyai nilai 1 dalam efisiensi biaya dan efisiensi profit. Rata-rata efisiensi biaya selama 5 tahun sebesar 1.252 dan rata-rata efisiensi profit sebesar 0.881. Hal ini berarti selama tahun 2007-2011 inefisiensi biaya UUS sebesar 0.252, sementara nilai inefisiensi profit sebesar 0.1192. Nilai inefisiensi profit lebih rendah dibandingkan nilai inefisiensi biaya, artinya selama periode penelitian UUS lebih efisien dalam menghasilkan profit dibandingkan mengendalikan biaya.

This research purpose to analyze the cost efficiency and profit efficiency of Islamic Business Unit. Efficiency is a parameter to measure the performance of banks. There are 18 Islamic Business Unit are used as the sample of this study for 5 years during 2007-2011.
In this research, the method of Stochastic Frontier Analysis (SFA) in order to measure the cost and profit efficiency of Islamic Business Unit in Indonesia. The research data were processed using the software Frontier 4.1. The closer to 1, the more efficient the bank. Variables selected based intermediation approach. Input variable in this study is the price of labor, the price of funds, and the price of capital. While the output variables such as total financing and other earning assets.
The analysis showed that there was no UUS which has 1 of value in cost efficiency and profit efficiency. The average cost efficiency for 5years is 1,252 and the average profit efficiency is 0.881. It means that during 2007-2011 the inefficiency of cost is 0.252, and the inefficiency of profit is 0.1192. The value of profit inefficiency is lower than the cost inefficiency, it means that during the research period, UUS more efficient in generating profits than controlling costs.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S53439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Firmansyah Triputra
"Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk muslim terbesar, perbankan syariahnya masihlah berkembang, jika dibandingkan dengan negara-negara islam lainnya perbankan syariah masih terhitung baru di indonesia. Peranan perbankan syariah menjadi penting seiring dengan adanya fenomena globalisasi dan juga krisis ekonomi global yang berdampak pada hampir seluruh negara di dunia. Perbankan syariah dianggap tahan terhadap terpaan krisis. Saat kondisi krisis, efisiensi menjadi penting.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah perbankan syariah di indonesia sudah beroperasi dengan efisien. Hasil dari penelitian ini adalah, mayoritas bank syariah di indonesia mengalami penurunan tingkat profit efficiency pada periode 2011-2014, walaupun di sisi lain, terjadi peningkatan efisiensi di sisi biaya.

Indonesia as one of the largest Muslim country is still developing sharia banking compared to other islamic countries Islamic banking is still relatively new in Indonesia. Islamic banking becomes an important role along with the globalization and the global economic crisis that affected nearly all countries in the world. Islamic banking is considered resistent to the crisis, when crisis, efficiency becomes important.
This study aimed to investigate whether Islamic banking in Indonesia has been operating efficiently. Results from this study is that majorityof islamic banks in indonesia decreased levels of profit efficiency in the period 2011-2014, although on the other side has an increase in the cost side.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Geniki Lavinia Natih
"Terdapat bukti substantif pengalaman berbagai negara di dunia bahwa akses pada jasa finansial formal adalah faktor kunci dalam upaya pengentasan kemiskinan. Pemerintah Republik Indonesia telah menempatkan upaya peningkatan mutu dan akses jasa finansial bagi masyarakat Indonesia, sebagai salah satu kebijakan utama dalam pengentasan kemiskinan. Tulisan ini bertujuan untuk membahas dan menganalisa efektivitas badan-badan penyedia jasa finansial di Indonesia, sebagai starting-point dengan memulai analisa efektivitas jasa finansial yang diberikan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Penelitian ini difokuskan kepada BPR di Jawa Barat. Penulis mengevaluasi performa BPR pada 25 kabupaten/kota di Jawa Barat, dengan mengukur tingkat efisiensi teknis melalui metode Stochastic Frontier Approach (SFA). Kota tempat BPR yang memiliki rata-rata in-efisiensi tertinggi adalah Kota Bandung dan Kabupaten dengan in-efisiensi rata-rata BPR-nya yang terendah adalah Kabupaten Ciamis. Peningkatan dalam konsentrasi perbankan di sebuah kabupaten/kota (terindikasi Hirschman-Herfindahl Index) dan peningkatan pendapatan per kapita pada kabupaten/kota tersebut terbukti menurunkan tingkat inefisiensi BPR. Sebagai kesimpulan utama, ditemukan bahwa BPR tidak dapat beroperasi secara efektif pada area yang sangat underdeveloped dan juga tidak dapat beroperasi efektif pada area yang sangat developed.

There is considerable evidence from around the world to support the idea that access to formal financial services is a key factor towards achieving poverty alleviation. The government of Indonesia has placed high importance on the issue of improved access to financial services and one feels that it would be appropriate to begin the process of analyzing effective financial inclusion initiatives with the existing Bank Perkreditan Rakyat (BPR) system. BPRs have long been an integral part of Indonesia?s financial, economic, and social development. This research is focused on BPRs in West Java. In this research, the writer evaluates BPR performance within twenty-five districts in West Java, by measuring the technical efficiency levels of the BPRs through employing the Stochastic Frontier Approach (SFA). The district that has the highest BPR average inefficiency score is Bandung city and the district with the lowest average BPR inefficiency score is the district of Ciamis. Increases in bank concentration (indicated by the Hirschman-Herfindahl Index) and income per capita are shown to decrease BPR inefficiency levels. Increases in the percentage of the population under the poverty line, the percentage of the labor force with a high school education, the percentage of road length per area, and the amount of bank offices per district, increase the inefficiency levels of BPRs. Overall, it is found that BPRs cannot operate efficiently in areas which are too underdeveloped; neither can they operate efficiently in areas which are too well developed.
"
2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Rahadian
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan efisiensi biaya dan keuntungan beberapa kelompok bank yaitu antara Bank Umum Syariah (BUS) dengan Unit Usaha Syariah (UUS), antara bank milik pemerintah dengan milik swasta dan antara bank asset besar, menengah dan kecil. Selain itu, penelitian ini akan menguji perbedaan efisiensi biaya dan keuntungan antara fungsi translog dan fungsi Cobb-Douglas. Metode yang digunakan untuk mendapatkan nilai efisiensi adalah dengan Stochastic Frontier Analysis.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah tidak terdapat perbedaan efisiensi biaya dan keuntungan antara kelompok bank dan antara fungsi translog dengan fungsi Cobb-Douglas. Nilai efisiensi biaya tertinggi dan terendah secara berturut-turut dimiliki UUS Bank Aceh dan UUS Bank Permata. Sedangkan, nilai efisiensi keuntungan tertinggi dan terendah masing-masing dimiliki UUS Bank Kalimantan Barat dan UUS Bank Jawa Timur.

This study aims to examine the differences in cost and profit efficiency some banks namely between Sharia General Banks with Sharia Business Units, between the government-owned banks and private banks and between large, medium and small banks. In addition, this study will examine the difference cost and profit efficiency between translog function and the Cobb-Douglas function. The method used to obtain the value of efficiency is the Stochastic Frontier Analysis.
The results are no difference cost and profit efficiency between group of banks and between translog function with Cobb-Douglas function. Highest value and lowest cost efficiency respectively were obtained by Sharia Business Unit Bank Aceh and Sharia Business Unit Bank Permata. Meanwhile, the value of the highest and lowest profit efficiency respectively were obtained by Sharia Business Unit Bank Kalimantan Barat and Sharia Business Unit Bank Jawa Timur.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lupita Widyaningrum
"BPJS Ketenagakerjaan sebagai pelaksana Sistem Jaminan Sosial di Indonesia merupakan lembaga yang memiliki fungsi strategis dan berperan penting dalam
meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi teknis Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia, serta untuk mengetahui faktor faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi teknis dan output BPJS Ketenagakerjaan. Penelitian dilakukan pada sebanyak
325 Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan di Indonesia dengan periode tahun 2014 hingga 2019. Analisis data yang digunakan dalam penelitian untuk mengukur efisiensi
teknis ini adalah dengan fungsi produksi Stochastic Frontier. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan memiliki efisiensi teknis dengan rata-rata bervariasi antara 0,409767 – 0,979056 selama periode 2014-2019.
Variabel yang berpengaruh terhadap inefisiensi teknis BPJS Ketenagakerjaan adalah jumlah peserta, dan variabel yang berpengaruh terhadap output pendapatan asuransi
adalah variabel input jumlah pegawai, belanja modal, dan klasifikasi Kantor Cabang.
Selain itu terdapat temuan menarik bahwa kantor cabang skala yang lebih kecil akan beroperasi lebih efisien dibandingkan Kantor Cabang yang besar. Untuk meningkatkan efisiensi Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan perlu meningkatkan jumlah pegawai,
meningkatkan capital, lebih gencar dalam melakukan sosialisasi untuk akuisisi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

BPJS Ketenagakerjaan as the institution implementing Social Security System in Indonesia has a strategic function and plays a vital role in improving welfare economy of the labour in Indonesia. The performance stability of the BPJS Ketenagakerjaan is vital. This study aims to determine the technical efficiency of BPJS Ketenagakerjaan
branch offices throughout Indonesia and determine the factors that affect the technical
efficiency and output of BPJS Ketenagakerjaan. The research was conducted at 325
BPJS Ketenagakerjaan branch offices in Indonesia for the period 2014 to 2019. The
data analysis used in this study to measure technical efficiency is stochastic frontier
production analysis. The results showed that the BPJS Ketenagakerjaan branch office
during 2014-2019 was technically efficient with an average efficiency ranging between
0.609767 - 0.929056. The variables that affect the technical inefficiency of BPJS Ketenagakerjaan is the number of participants, and variables that affect the insurance income output are the input variables for the number of employees, capital expenditures, and branch classes. Interestingly, it has been observed that smaller branch
offices have been operating more efficiently than large branch offices. To increase the BPJS Ketenagakerjaan branch office’s efficiency, it is necessary to increase the number of employees, increase capital, and be more aggressive conducting socialization for acquisitions of member BPJS Ketenagakerjaan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Detri Ratnika Dewi
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh preferensi risiko dan Good Corporate Governance terhadap efisiensi biaya bank Syariah yang diukur dengan menggunakan Stochastic Frontier Approach. Sampel penelitian ini adalah 8 Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2010-2014. Hasil pengujian menunjukkan bahwa solvabilitas (Equity to Asset Ratio) dan likuiditas (Cash to Asset Ratio) berpengaruh positif, sedangkan kualitas pembiayaan (Not Performing Financing), Good Corporate Governance, dan jumlah anggota dari masing-masing Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi bank Syariah di Indonesia.

This research investigates the effects of risk preferences and good corporate governance on cost efficiency of Islamic Banks listed on Indonesia Financial Service Authority during the period 2010-2014. The cost efficiency score is measured by Stochastic Frontier Approach. The result shows that solvability (equity to asset ratio) and liquidity (cash to asset ratio) have positive and significant effects on efficiency of the banks. However, financing quality (not performing financing), good corporate governance, and member of Executive Boards, Non Executive Boards, and Sharia Supervisory Boards have no significant effect on cost efficiency of the banks.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Naya Anindita
"Penelitian kinerja efisiensi perbankan ini menggunakan 28 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk data periode 2006 sampai 2007. Kredit yang diberikan adalah sebagai variabel output, sedangkan total dana pihak ketiga (DPK), jumlah karyawan serta total modal adalah sebagai variabel inputnya. Penggunaan Stochastic Frontier Analysis diharapkan dapat memberikan estimasi pengukuran efisiensi yang lebih baik, karena tidak menggunakan salah satu perusahaan sebagai benchmark. Pengolahan data dan analisis data dilakukan dengan bantuan software Frontier 4.1. Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bank publik yang memiliki tingkat efisiensi tertinggi untuk periode 2007 adalah Bank Niaga dan Bank Rakyat Indonesia menempatkan posisi terefisien untuk periode 2006. Bank dengan kategori BUMN memiliki tingkat mean (rata-rata) yang lebih tinggi dibandingkan dengan kategori Non BUMN.

These research on efficiency performance have been conducted on 28 banks listed in Indonesia Stock Exchange for the period of 2006 ? 2007. Loan Granted by Banks as the output variable and third party fund, numbers of employees and total capital as the input variables. In addition, these research also examines the efficiency performance based on the Government Banks and Non Government Banks and to its individual banks. The measurement, which using Stochastic Frontier Analysis is expected to be more adequate than other method, due to benchmarking is not relevan on this method. From this studies, we can conclude that overall Bank Niaga is the most efficient bank in 2007 while Bank Rakya Indonesia is the most efficient bank in 2006. Seems that the government-banks has higher mean efficiency compare to Non government-banks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T26371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Kristanto
"Karya akhir ini memperlihatkan efisiensi Bank Bukopin sebelum dan setelah Initial Public Offering (IPO), menggunakan pendekatan parametrik Stochastic Frontier Approach, untuk melihat apakah IPO dapat memacu peningkatan efisiensi. Membandingkan 39 decision making unit (DMU): satu unit Jakarta, tujuh cabang kelas A, empat cabang kelas B, 22 cabang kelas C, dan lima cabang syariah.
Hasil pengolahan data memperlihatkan tidak ada DMU Bank Bukopin yang memiliki skor 1 (efisien secara teknikal), baik sebelum maupun setelah IPO, Efisiensi teknikal Bank Bukopin setelah IPO lebih baik dibandingkan sebelum IPO. Mean efficiency meningkat dari 0.97946245 menjadi 0.98661037. Karya akhir ini juga memperlihatkan profil peringkat efisiensi DMU Bank Bukopin.

This paper exhibit the efficiency of Bank Bukopin before and after Initial Public Offering (IPO), using parametric approach Stochastic Frontier Approach, to know whether IPO push its efficiency raised. Comparing 39 decision making unit (DMU): Jakarta, seven A class branches, four B class branches, 22 C class branches, and five sharia branches.
The result show that there is no Bank Bukopin DMU got the perfect score 1 (technically efficient), whether before nor after IPO. Technical efficiency of Bank Bukopin after IPO is better than before IPO. Mean efficiency raised from 0.97946245 to 0.98661037. This paper also show the efficiency rank profile of Bank Bukopin DMU."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25538
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>