Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6545 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bauman, Zygmunt, 1925-2017
Chichester: Polity Press, 2013
170 BAU m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hutcheson, Francis
"Often described as the father of the Scottish Enlightenment, Francis Hutcheson (1694–1746) was born in the north of Ireland to an Ulster-Scottish Presbyterian family. Organised into three 'books' that were divided between two volumes, A System of Moral Philosophy was his most comprehensive work. It synthesised ideas that he had formulated as a minister and as the Chair of Moral Philosophy at the University of Glasgow (1729–46). Published posthumously by his son in 1755, prefaced by an account of his life, it is the only treatise by Hutcheson for which a manuscript is known to have survived. Asserting that individual natural rights derive from an innate understanding of moral behaviour, Hutcheson offers a model that mediates between individual interests and communal ideals. Containing Book 1 and part of Book 2, Volume 1 describes the role and perception of 'perfect' and 'imperfect' natural rights."
New York: Cambridge University Press, 2014
e20528819
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Etika merupakan bagian filsafat yang melipudi hidup baik, menjadi orang baik, berbuat baik dan menginginkan hal baik dalam hidup. Etika, sebagaimana metode filsafat, mengandung permusyawaratan dan argumen eksplisit untuk membenarkan tindakan tertentu (etika praktis). Juga membahas asas-asas yang mengatur karakter manusia ideal atau kode etik profesi tertentu (etika normatif). Etika adalah pedoman berbuat sesuatu dengan alasan tertentu. Alasan tersebut sesuai dengan niat tertentu dan pembenarannya. Etika penting karena masyarakat selalu berubah, sehingga kita harus dapat memilih dan menyadari kemajemukan (norma) yang ada (filsafat praksiologik). Jadi etika juga adalah alasan untuk memilih nilai yang benar di tengah belantara norma (filsafat moral).
Perbedaan etika dengan moralitas, bahwa moralitas adalah pandangan tentang kebaikan/kebenaran dalam masyarakat. Suatu hukum dasar dari masyarakat yang paling hakiki dan dan amat kuat. Juga suatu perbuatan benar atas dasar suatu prinsip (maxim). Ia merujuk pada perilaku yang sesuai dengan "kebiasaan atau perjanjian rakyat yang telah diterima", sesuai nilai dan dan pandangan hidup sejak masa kanak-kanak, tanpa permusyawaratan."
JHK 3:5 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Donaldson, Thomas
New Yok: McGraw-Hill, 1986
170 DON i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Al Purwa Hadiwardoyo
Yogyakarta: Kanisius, 1990
170 PUR m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andrina Ratri Paramita
"Gallupe dan Baron (2010) menyatakan bahwa moralitas seseorang memiliki peran dalam memprediksi terjadinya penyimpangan tingkah laku yang mengarah pada kriminalitas. Hal serupa juga dikemukakan oleh Bandura (2004) melalui teori pelepasan moral (moral disengagement) dalam fenomena radikalisme dan terorisme yang dapat dijelaskan sebagai rekonstruksi kognitif terhadap tingkah laku destruktif menjadi tingkah laku yang memiliki tujuan moral tinggi. Meskipun demikian, pelepasan moral dapat dicegah dengan memunculkan aspek-aspek kemanusiaan pada diri seseorang melalui penanaman nilai-nilai positif yang dapat membantu meningkatkan moral judgment seseorang. Meskipun demikian, remaja belum menjadi fokus dari program kontra radikalisasi di Indonesia, sehingga dirasa perlu ada program khusus bagi remaja sebagai kelompok yang rentan dipengaruhi oleh paham radikal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan moral judgment remaja yang terkait dengan keberagaman dengan menerapkan teknik Appreciative Inquiry (Cooperrider, Whitney, & Stavros, 2003) terhadap siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di wilayah Jakarta. Melalui penerapan teknik tersebut, diperoleh peningkatan moral judgment remaja yang signifikan secara statistik dengan peningkatan rata-rata nilai sebesar 29.5% (t = -2.209, df = 23, p = .037).

Gallupe and Baron (2010) proposed that morality has a role in predicting deviation in one?s behavior leads to crime. Bandura (2004) also proposed the similar idea regarding radicalism and terrorism issues, stated that individuals experienced moral disengagement caused by cognitive reconstruction towards destructive behavior, resulting it to appear as a high morality behavior. Moral disengagement can be prevented by bringing up humanity aspects from one self through teaching positive values to develop moral judgment. Nevertheless, Indonesian adolescents? are not yet the focus for counter-radicalisation program held by the government, making it necessary to develop a program special for adolescents as a group vulnerable to radicalism. This research focus on enhancing adolescents? moral judgment regarding diversity, and appreciative Inquiry technique (Cooperrider, Whitney, & Stavros, 2003) is being used for this intervention technique targeting public high school students in Jakarta area. The application of this technique resulting in the statistically significant enhancement of adolescents? moral judgment with the average increased score 29.5% (t = -2.209, df = 23, p = .037).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachels, James, 1941-2003
New York: McGraw-Hill , 2012
170 RAC e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Destriana Rusmaniar
"Skripsi ini berisi pembahasan tentang aspek-aspek moral yang membangun falsafah Tri Dharma Mangkunegara I (RM. Said) dilihat dari kisah-kisah perjuangan RM. Said. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek moral apa yang membangun butir-butir falsafah Tri Dharma. Dengan teori gaya hidup dan empat aktivitas sosial yang disebutkan dalam teori tersebut penulis mencoba menganalisis aspek-aspek moral yang ada dalam kisah-kisah perjuangan RM. Said.
Hasil analisis menyatakan bahwa falsafah Tri Dharma dibangun oleh beberapa aspek moral dan relevansinya bahwa falsafah Tri Dharma masih dipakai oleh masyarakat khususnya masyarakat Mangkunegaran sebagai ajaran moril dalam kehidupan sehari-hari.

This undergraduate thesis will discuss about moral aspects which builds Mangkunegara I?s Tri Dharma ideology based on R.M. Said?s struggle history. This research will answer what kind of moral aspects which builds the points of Tri Dharma ideology. By applicating the lifestyle theory and four social activities which mentioned in the theory, the researcher analyzed moral aspects behind the struggle story of R.M. Said.
The result says that the Tri Dharma ideology consists of several moral aspects and that it still relevant to be practised in the society especially Mangkunagaran? society as a daily moral guidance."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11657
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yosephus, L. Sinuor
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010
174.4 YOS e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>