Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116566 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aty Astriyani
"Skripsi ini membahas mengenai kualitas pelayanan pengajuan bantuan kegiatan mahasiswa di pusat pelayanan mahasiswa terpadu (PPMT) Universitas Indonesia, dalam hal ini pelayanan pengajuan bantuan kegiatan mahasiswa melayani pengajuan bantuan pada lembaga kemahasiswaan di tingkat universitas dan kegiatan level nasional atau internasional. Penelitian ini dilakukan terhadap pengurus lembaga kemahasiswaan di tingkat universitas untuk menganalisis bagaimana kualitas pelayanan menurut persepsi pengurus lembaga kemahasiswaan ditingkat universitas sebagai mahasiswa penerima layanan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini daalah teori Parasuraman et.al (SERVQUAL). Teori Parasuraman et.al (SERVQUAL) dalam penelitian ini terdiri dari lima dimensi yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibility. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melaui kuesioner dan wawancara mendalam.
Kesimpulan hasil penelitian ini didapatkan bahwa menurut persepsi pengurus lembaga kemahasiswaan ditingkat universitas kualitas pelayanan pengajuan bantuan kegiatan mahasiswa pada dimensi tangibility didapatkan skor terbanyak yaitu 136.8, sedangkan skor terendah ada pada dimensi responsiveness dengan skor 129. Dari dimensi tersebut, indikator yang mendapatkan penilaian paling rendah yaitu indikator bantuan dana yang diterima memuaskan, layanan yang diberikan tepat waktu, dan layanan yang diberikan sesuai kebutuhan. Ketiga indikator yang masih mendapat penilaian rendah tersebut menandakan masih adanya masalah dan ketidaksesuaian pelayanan yang seharusnya didapatkan oleh pengguna layanan di pusat pelayanan mahasiswa terpadu, dalam hal ini pengurus lembaga kemahasiswaan ditingkat universitas.

This thesis discusses the quality of service for the submission of student activity assistance at the University of Indonesia integrated student service center (PPMT), in this case the service for submitting student assistance serves the submission of assistance to student organizations at the university level and national or international level activities. This research was conducted on administrators of student organizations at the university level to analyze how the quality of service according to the perceptions of administrators of student organizations at the university level as students receiving services. The theory used in this study is the theory of Parasuraman et.al (SERVQUAL). Parasuraman et.al (SERVQUAL) theory in this study consisted of five dimensions, namely reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangibility. The research method used in this study is a quantitative approach with data collection techniques through questionnaires and in-depth interviews.
The conclusion of this study found that according to the perceptions of management of student organizations at the university level the service quality of submitting student assistance to the tangibility dimension obtained the highest score of 136.8, while the lowest score was in the responsiveness dimension with a score of 129. From that dimension, the indicator that received the lowest rating was indicators of funds received are satisfactory, services provided on time, and services provided as needed. The three indicators that still get low ratings indicate that there are still problems and service mismatches that should be obtained by service users at the integrated student service center, in this case the management of student organizations at the university level.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Aditia Puspaningrum
"Kepuasan pasien dapat di ukur menggunakan lima dimensi kepuasan (keandalan, ketanggapan, jaminan, empati, produk-produk fisik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan Pusat Kesehatan Mahasiswa Universitas Indonesia (PKM UI) setelah dilakukan upaya perbaikan pelayanan. Desain penelitian ini adalah deskriptif sederhana. Teknik pengambilan sampel (n=106) menggunakan consecutive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang puas terhadap pelayanan PKM UI hanya sebesar 45%. Sebesar 57% puas pada dimensi ketanggapan, 52,38% puas pada dimensi jaminan, 42,80% puas pada dimensi kehandalan, 42,40% puas pada dimensi empati, dan 45,30% puas pada dimensi produk-produk fisik.

Patient satisfaction can be measured using five dimensions of satisfaction (reliability, responsiveness, assurance, empathy, tangibles). This research aims to know student satisfaction about service of health care student center of Universitas Indonesia (PKM UI) after service improvement done by PKM UI. Design for this research was simple descriptive. The technique of sampling (n = 106) used consecutive sampling. The research showed that students who were satisfied to PKM UI’s services only 45%. 57% satisfied in dimension responsiveness, 52,38% satisfied in dimension assurance, 42,80% satisfied in dimension reliability, 42,40% satisfied in dimension empathy, and 45,30% satisfied in dimension tangibles."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Relisa Retina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas pelayanan Perpustakaan Universitas Indonesia berdasarkan persepsi mahasiswa Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner dan jenis penelitian deskriptif. Identifikasi kualitas pelayanan didasarkan pada empat dimensi kualitas pelayanan perpustakaan yang terdapat dalam LIBQUAL, yaitu dimensi mengenai sikap dan kemampuan petugas perpustakaan dalam melayani pengguna (Affect of Service), dimensi kemandirian pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan (Personal Control), dimensi mengenai kecukupan dan akses terhadap koleksi perpustakaan (Access to Information), dan dimensi perpustakaan dalam pengertian fisik (Library as Place). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa persepsi mahasiswa Universitas Indonesia tentang kualitas pelayanan Perpustakaan Universitas Indonesia dinilai kurang baik oleh anggotanya yaitu mahasiswa Universitas Indonesia. Hal ini dapat diketahui dari hasil penelitian pada tiga dari empat dimensi dinilai kurang baik yaitu dimensi Affect of Service, Personal Control dan Access to Information.

This research aims to identify the quality of service of the Library of the University of Indonesia based on the perceptions of students of the University of Indonesia. This research uses a quantitative approach. The technique of data collection is carried out by means of dissemination of the questionnaire and the type of descriptive research. Identification of the service quality is based on four dimensions of service quality of the library contained in the LIBQUAL, i.e. the dimension of the attitude and ability of library staff in serving users (Affect of Service), the dimensions of the user's independence in making use of the library (Personal Control), dimensions of the adequacy of and access to the library's collections (Access to Information), and dimension in terms of the physical library (Library as Place). Results of the study concluded that the perception of University of Indonesia student about quality of service of the Library of the University of Indonesia was rated less well by members of student the University of Indonesia. It is known from the research results on three of the four dimensions rated less well the dimensions of Affect of Service, Personal Control and Access to Information."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liestyodono B. Irianto
"Dalam era globalisasi sekarang ini dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara cepat, sejalan dengan hal tersebut maka baik organisasi bisnis maupun organisasi publik, khususnya Universitas Terbuka dituntut untuk meningkatkan kinerja pelayanan yang efektif, efisien, kompetitif dan berorientasi kepada mahasiswa sebagai subyek pelayanan.
Kajian utama dalam penelitian ini adalah menitik beratkan kepada analisis proses pelayanan kemahasiswaan dan kualitas pelayanan di Universitas Terbuka. Pada proses pelayanan kemahasiswaan dianalisis sejumlah faktor yang diperkirakan mempengaruhinya, meliputi; strategi, sistem, struktur, ketrampilan SDM, gaya kepemimpinan dan pemilikan nilai. Sedang pada kualitas pelayanan dianalisis dari masing-masing dimensi kualitas pelayanan, meliputi; tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, melalui penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pertama, proses pelayanan kemahasiswaan di UT belum menunjukkan kinerja pelayanan yang efektif;
Kedua, beberapa faktor yang mempengaruhi proses pelayanan adalah strategi yang diterapkan UT belum mengenai sasaran, sistem dan prosedur belum berfungsi secara optimal, struktur yang ada belum mengakomodasikan tugas pekerjaan secara maksimal; terjadinya penugasan yang overlap, kinerja pegawai belum optimal sebagai akibat kombinasi kemampuan dan kemauan yang masih rendah. Gaya kepemimpinan yang cenderung kepada pemberian tugas secara langsung tanpa melihat hirarkhi organisasi yang ada, pemilikan nilai-nilai yang masih berorientasi kepada kebutuhan ekonomi dan kebutuhan pokok yang paling mendasar.
Bertitik tolak dari kesimpulan penelitian diatas, dikemukakan rekomendasi sebagai berikut:
Pertama, perlu adanya upaya yang optimal berbagai fungsi dalam proses pelayanan kemahasiswaan, dengan memperbaiki dan meningkatkan kemampuan SDM, dengan didukung oleh perangkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai.
Kedua, perlu adanya restrukturisasi organisasi untuk menghasilkan struktur organisasi yang ramping, efektif dan efisien.
Ketiga, Perlu adanya penataan kembali dalam kualifikasi, proporsi dan promosi SDM.
Keempat, Perlu adanya upaya peningkatan dan pemerataan kesejahteraan bagi semua karyawan, baik tenaga fungsional akademik maupun tenaga administrasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda I. Sumayku
"Sekolah belum berhasil mempersiapkan siswa untuk terjun ke masyarakat (dunia kerja/kehidupan sehari-hari). Ini disebabkan karena sebagian besar aktivitas sekolah masih dijiwai plinsip surface conception of learning. Prinsip ini mengandung pemahaman bahwa belajar (learning) adalah sekedar proses merekam pengetahuan baru untuk ditambahkan kepada kumpulan pengetahuan yang sudah ada, bukan upaya aktif pelakunya mengkonstruksi pemahaman bagi dirinya seperti terkandung dalam prinsip deep conception of learning. Konteks belajar dapat mempengaruhi conception of learning siswa, yang akan menentukan pendekatan mereka dalam belajar. Pendekatan dalam belajar dapat dilihat dari strategi-strategi self-reguIated learning siswa ketika berhadapan dengan tugas belajar. Metode belajar kolaboratif; yang dirancang berdasarkan prinsip deep conception of learning, memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi munculnya strategi-strategi self-regulated learning.
Masalah-masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimana conception of learning siswa SMU? (2) Bagaimana conception of learning mereka setelah mengikuti kegiatan belajar kolaboratif? Dan (3) Bagaimana hubungan conception of learning yang ditampilkan para siswa tersebut dengan penggunaan strategi strategi self-regulated learning mereka dalam kegiatan belajar kolaboratif?
Penelitian ini adalah penelitian N kecil (N=15). Subyek adalah siswa SMU Islam Dian Ilmu Cinere. Data conception of learning siswa diperoleh lewai wawancara (sebelum dan sesudah kegiatan belajar kolaboratif), sedangkan data strategi sirategi self-regulated learning siswa diperoleh lewat penyelenggaraan kegiatan belajar kolaboratif. Analisis data bertujuan melihat proses/dinamika perubahan yang terjadi, dan pola hubungan dalam proses tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subyek ternyata memiliki surface conception of learning, namun setelah kegiatan belajar kolaboratif, terjadi perubahan positif. Penelitian ini juga mencatat antara lain ciri-ciri subyek yang memiliki deep learning conception dalam penggunaan self-regulated learning strategies, dan mereka yang mengalami perubahan positif dalam learning conception."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Agustia Anisa
"Keterlibatan belajar merupakan salah satu variabel yang memiliki peran terhadap kesuksesan akademis dan mencegah putus kuliah. Dalam perspektif Self-Determination Theory SDT , keterlibatan belajar merupakan hubungan dialektik antara lingkungan belajar dengan kebutuhan dasar psikologis. Teman sebaya sebagai agen di lingkungan belajar memiliki peran dalam keterlibatan belajar terutama di perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini untuk menguji peran mediasi pemenuhan kebutuhan dasar psikologis terhadap hubungan dukungan makna belajar dari teman sebaya dan keterlibatan belajar mahasiswa. Partisipan penelitian sejumlah 736 mahasiswa semester 2 pada Rumpun Ilmu Sosial, Rumpun Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Rumpun Ilmu Teknik di Universitas Negeri Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data dengan kuesioner dan menggunakan metode olah data IBM Statistic SPSS 20: Process Macro by Andrew Hayes. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Brief Personal Meaning Profile Wong, 2012 mengukur dukungan makna belajar dari teman sebaya, Engaged Learning Index Schreiner Louis, 2006 mengukur keterlibatan belajar, Basic Psychological Needs Satisfaction Scale Deci Ryan, 2000 mengukur pemenuhan kebutuhan dasar psikologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar psikologis memiliki peran mediasi parsial terhadap hubungan dukungan makna belajar dari teman sebaya dan keterlibatan belajar mahasiswa.

AbstractStudent engagement in the learning process has a role in the academic success and prevent drop out. According to Self Determination Theory, student engagement is the result of dialectical relationship between learning environments and the basic psychological needs satisfaction. Peers as an agent in the learning environment has a role influencing student engagement in learning including student in higher education. The purpose of this study was to examine the role of basic psychological needs satisfaction as a mediator between peers support meaning in learning and college student engagement. Respondents in this study were 736 freshman from State University of Jakarta. Engaged Learning Index Schreiner Louis, 2006 was used to measure college student engagement, The Brief Personal Meaning Profile Wong, 2012 was used to measure peers support meaning in learning, and Basic Psychological Needs Satisfaction Scale Deci Ryan, 2000 was used to get the data of basic psychological needs satisfaction. The process macro by Andrew Hayes for SPSS was used to test the mediation variable. The result of the study indicated that basic psychological needs satisfaction partially mediated the relationship between peers support meaning in learning and college student engagement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Dwi Jatirizki Ramadhana
"ABSTRAK
Student Centered E-Learning (SCeLE) merupakan media pembelajaran online yang mulai digunakan pada tahun 2008. Penggunaan SCeLE pada Cluster Sosial dan Humaniora paling rendah dibandingkan dengan Cluster Sains dan Teknologi dan Cluster Ilmu Kesehatan di Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penerimaan teknologi yang mempengaruhi tingkat kepuasan siswa sosial dan humaniora dalam menggunakan SCeLE. Penelitian ini menggunakan kombinasi model kesuksesan informasi teori DeLone & McLean dan Technology Acceptance Model (TAM) dengan analisis menggunakan SEM-PLS. Hasil penelitian terhadap 9 hipotesis, yaitu 7 hipotesis diterima dan 2 hipotesis ditolak. Hipotesis yang ditolak adalah bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap persepsi kegunaan, dan kualitas sistem berpengaruh terhadap persepsi kegunaan. Hipotesis yang diterima adalah Kualitas layanan mempengaruhi persepsi kemudahan kita, Kualitas informasi mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan, Kualitas informasi mempengaruhi persepsi kegunaan, Kualitas sistem mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kemudahan penggunaan mempengaruhi niat perilaku, persepsi kegunaan mempengaruhi niat perilaku, perilaku niat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.
ABSTRACT
Student Centered E-Learning (SCeLE) is an online learning media that began to be used in 2008. The use of SCeLE in the Social and Humanities Cluster is the lowest compared to the Science and Technology Cluster and the Health Science Cluster at the University of Indonesia. This study aims to determine the technology acceptance factors that affect the level of social and humanities student satisfaction in using SCeLE. This study uses a combination of the DeLone & McLean theorys information success model and the Technology Acceptance Model (TAM) with analysis using SEM-PLS. The results of the study on 9 hypotheses, namely 7 hypotheses accepted and 2 hypotheses rejected. The rejected hypothesis is that service quality affects perceived usefulness, and system quality affects perceived usefulness. The accepted hypothesis is that service quality affects our perceived convenience, information quality affects perceived ease of use, information quality affects perceived usability, system quality affects perceived ease of use, perceived ease of use affects behavioral intention, perceived usefulness affects behavioral intention, behavioral intention affects user satisfaction."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bertens, Kees
Jakarta: Gramedia, 2006
371.38 BER m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>