Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136196 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ciptoning Hestomo
"Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi PT XYZ pada tahun 2017 bertanggung jawab atas beberapa proyek. Tetapi sayangnya tidak semua proyek yang ditangani dapat diselesaikan. Hal ini disebabkan beberapa hal terutama proses pengembangan perangkat lunak yang tidak teratur. Muncul peluang untuk menerapkan metodologi pengembangan perangkat lunak. Tetapi, tidak sembarang metodologi bisa digunakan karena bisa timbul kerugian ketika metodologi yang digunakan tidak tepat.
Digunakan metode quality function deployment dengan pendekatan pengambilan keputusan multi kriteria menggunakan bilangan fuzzy. Pengambil keputusan adalah seluruh karyawan PT XYZ. Nilai dari responden diambil menggunakan kuesioner. Pengolahan data dilakukan menggunakan dua matriks QFD dengan bilangan fuzzy.
Hasil dari penelitian ini, Dynamic System Development Method adalah metodologi pengembangan perangkat lunak yang sesuai diterapkan di PT XYZ dengan nilai 0,65691. Penelitian ini tidak hanya bermanfaat untuk PT XYZ, tapi juga bisa menjadi alternatif metode pemilihan metodologi pengembangan perangkat lunak bagi organisasi lain.

As a company engaged in information technology, XYZ-CORP in 2017 is responsible for several projects. Not all projects finished by the deadline. This is caused by the software development process is undisciplined. So, there are opportunities to enabled the use of software development methodology in the organization. But, not just any methodology can be used by the company. Incorrect methodology, may cause more problems than before.
The researcher decided to use the quality function deployment with multicriteria approach using fuzzy number. The decision maker in this study is every staff of XYZ-CORP. The data collection used in this research is questionnaire. Data processing is done using two QFD matrix with fuzzy number.
The result of this research, Dynamic System Development Method is a suitable software development methodology to be applied in XYZ-CORP with a value of 0.65691. This research is not only useful for XYZ-CORP, but also can be an alternative method of selecting software development methodologies for other organizations."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Kurniasih
"Kebutuhan telekomunikasi termasuk kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia, salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan jasa telekomunikasi adalah inovasi teknologi yang dapat mencakup seluruh wilayah Indonesia sampai ke pelosok area, bukan hanya telekomunikasi di darat bahkan saat berada ditengah laut sekalipun. Adanya kerjasama Perusahaan Telekomunikasi Selular untuk mendukung ketersediaan telemetri, yang kemudian memiliki manfaat besar yaitu tersedianya jaringan telepon selular bagi para penumpang diatas kapal, dan untuk terus berinovasi serta memberikan yang terbaik kepada konsumen, pihak penyedia layanan harus terus memperbaiki kualitas.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode SERVQUAL agar dapat diukur kualitas pelayanan berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan dengan menganalisa kesenjangan (gap) yang terjadi akibat ketidaksesuaian antara harapan dan persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diterima. Pada penelitian ini keinginan dan harapan konsumen diterjemahkan kedalam House of Quality pada Quality Function Deployment. Hasil penelitian diusulkan menggunakan nilai strategi perusahaan untuk mendapatkan prioritas perbaikan atribut pelayanan sesuai dengan kemampuan perusahaan.

The need for telecommunications, including the category of primary need for the people of Indonesia, one of the important aspects that need to be considered by the telecommunications company is a technological innovation that can cover all of Indonesia to outlying places, not only telecommunications on land even when in the middle of the ocean though. With Cellular Telecommunications Company cooperation to support the availAbility of telemetry, then develop into the greatest benefit is the availAbility of the Mobile phone network for the passengers on board, to continue to innovate and deliver the best to customers, the service providers must continue to improve quality.
Research conducted using the SERVQUAL method to used to measure the quality of service based on the five dimensions of service quality by analyzing gaps that occurs due to a mismatch between customer expectations and perceptions of the quality of service received. In this study wants and expectations of consumers translated into House of Quality in Quality Function Deployment. Results of research propose using strategy value to get priority repairs according to the company’s ability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradhiba Banat
"Penelitian ini mengeksplorasi pendekatan terpadu dalam pengembangan produk delivery bed dengan mengintegrasikan teknik Quality Function Deployment (QFD) dan Model Kano. QFD digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan esensial pelanggan sehubungan dengan penggunaan delivery bed, sedangkan Model Kano digunakan untuk mengklasifikasikan atribut produk ke dalam kategori kepuasan pelanggan. Metodologi penelitian melibatkan langkah-langkah sistematis, termasuk identifikasi kebutuhan pelanggan, klasifikasi atribut produk, hubungan kebutuhan pelanggan dengan spesifikasi teknis, serta prioritisasi fitur dan spesifikasinya untuk membantu perusahaan atau lembaga kesehatan dalam merancang produk yang tidak hanya memenuhi harapan pelanggan tetapi juga efektif dalam meningkatkan kualitas dan nilai produk delivery bed. Pendekatan melalui kedua metode ini menunjukkan bahwa atribut kenyamanan, keamanan, aksesibilitas, dan higienitas delivery bed berada pada klasifikasi Must be (M) yang berarti produk yang dirancang harus memenuhi semua atributnya sebagai syarat kepuasan pelanggan, sedangkan hasil pendekatan matriks House Of Quality (HOQ) dapat dijadikan acuan menentukan prioritas spesifikasi teknis. Berdasarkan hasil analisis 20 spesifikasi teknis, terdapat 5 hal yang paling penting dan berpengaruh untuk meningkatkan kepuasan pelanggan yaitu backrest, leg support, mekanisme Hi-Lo, pushing bar, dan kekuatan rangka.

This research explores an integrated approach to developing a delivery bed product by integrating Quality Function Deployment (QFD) and Kano Model techniques. QFD is used to identify essential customer needs regarding the use of delivery beds, while the Kano Model is used to classify product attributes into customer satisfaction categories. The research methodology involves systematic steps, including customer needs identification, product attribute classification, the relationship between customer needs and technical specifications, as well as feature prioritization and their specifications to assist healthcare companies or institutions in designing products that not only meet customer expectations but also effectively improve the quality and value of delivery bed products. The approach through both methods shows that the attributes of comfort, safety, accessibility, and hygiene of delivery beds are in the Must be (M) classification, which means that the designed product must meet all its attributes as a condition of customer satisfaction, while the results of the House Of Quality (HOQ) matrix approach can be used as a reference to determine the priority of technical specifications. Based on the results of analyzing 20 technical specifications, there are 5 things that are the most important and influential in increasing customer satisfaction, namely backrest, leg support, Hi-Lo mechanism, pushing bar, and frame strength."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triastana Anang Wibawa
"ABSTRAK
Location based service merupakan salah satu layanan tambah yang paling banyak
digunakan saat ini. Dengan menggunakan informasi lokasi maka operator bisa
menawarkan berbagai layanan yang lebih personal kepada pelanggannya.
Layanan LBS Telkomsel telah diluncurkan pada tahun 2008, namun jumlah
penggunaan layanan LBS masih cukup rendah dibandingkan dengan potensi
pelanggan yang dimiliki oleh Telkomsel. Bahkan saat ini jumlah transaksi layanan
ini juga semakin menurun. Padahal bila dilihat dari pasar layanan LBS secara
global, penggunaan layanan ini masih terus menanjak. Dalam tesis ini penulis
melakukan analisa quality function deployment untuk menentukan pilihan
alternatif solusi dalam pengembangan dan perbaikan layanan LBS. Dengan
menggunakan QFD bisa dilakukan identiflkasi terhadap kebutuhan pelanggan dan
melakukan evaluasi bagaimana mewujudkan kebutuhan tersebut. QFD dapat
memberikan analisa kuantitatif berupa kualitas layanan seperti apa yang
diinginkan pelanggan, dan solusi apa yang bisa diprioritaskan untuk
mewujudkannya.
Analisa QFD ini diawali dengan melakukan kano survei dan modelling terhadap
atribut-atribut layanan LBS, seperti kecepatan respon, ketepatan lokasi, konten
dan lain-lain. Dari kano model ini selanjutnya bisa didapatkan customer
requirement yang menjadi input dari tools House of Quality. Dengan tools ini
maka bisa dibuatkan korelasi antara atribut pembentuk persepsi layanan dengan
spesifikasi pengembangan yang akan dilakukan.
Untuk pemenuhan keinginan pelanggan LBS ini diidentifikasikan 12 alternatif
solusi yang bisa digunakan untuk memperbaiki layanan LBS. Selanjutnya dari
analisa critical to quality menyimpulkan bahwa ada beberapa solusi yang layak
untuk dikedepankan untuk pengembangan layanan ini. Alternatif solusi
pengembangan ini adalah perbaikan metode pencarian dengan LCS TDOA dan
juga Cell Identity Timing Advance. Dengan kedua metode ini maka performansi
layanan lokasi ini bisa ditingkatkan dan tetap mempertahankan kompatibilitas
handset. Selain itu pengembangan layanan menuju cloud computing merupakan
salah satu alternatif solusi lain yang bisa digunakan untuk membuat fitur
tambahan.

ABSTRACT
One of the value added services that widely used today is the location based
service. Location based services is the personalized service that based on the
location ofthe users' mobile device. Telkomsel LBS service had been launched in
2008, but the number of LBS services transaction is still quite low compared to
potential customers owned by Telkomsel. Even today the number of service
transactions is still declining. If no action taken for service improvement, then
this service will no longer bring in benefit for the company. On the other hand
LBS services market globally continue to increase. Many factors may contribute
in the Telkomsel LBS trafic declining. This thesis implemented quality function
deployment method to find alternative solution for improvement of location based
services. QFD enable team of developers to identify customer needs' and evaluate
how to achieve those needs. QFD can give quantitative analysis of products that
customers want, and which solution should be prioritize to achieve those.
This QFD analysis begins by conducting kano survey and modelling to LBS
service attributes, such as response speed accuracy of location, content and
others. Kano modelling result on attributes that can be categorized as influential
factor on LBS services. Then, analysis is carried out by using statistical analysis
tools of House of Quality. With these tools correlation between the perception of
the attributes and the specification development services can be identified
Based on what LBS customer needs, there are I2 alternative solutions that can be
used to improve this kind of service. Critical to quality analysis performed
concluded some viable solutions to be prioritized for the development of this
service. The alternative solution is the development of improved positioning
methods using TDOA LCS and Cell Identity Timing Advance. These two methods
will greatly improve this location service performance and maintained the
handset compatibility. In addition the development of cloud computing services is
one of the solutions that also can be prioritized to enrich the feature of the
service."
2012
T30949
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Roy
"Persaingan yang kompetitif di dunia industri membuat pelanggan memiliki begitu banyak pilihan dalam menentukan apa yang ingin mereka dapatkan. Perputaran pelanggan yang terus terjadi membuat perusahaan menjadi frustasi. Salah satu cara untuk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan adalah dengan melakukan pengembangan jasa (service development). Kecepatan dan ketepatan perusahaan dalam mengembangkan pelayanan kepada konsumennya merupakan salah satu faktor yang penting dalam keberhasilan perusahaan.
Dewasa ini, telekomunikasi telah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat yang modern dan dinamis. Dengan semakin berkembangnya industri telekomunikasi, maka telepon seluler jenis CDMA pun ikut berkembang. Perkembangan pasar yang positif ini membuat semakin banyak perusahaan yang ikut bermain dalam industri ini yang menyebabkan persaingan semakin ketat dan dinamis. Sebuah perusahaan bisa dengan cepat mengubah kebijakannya dalam usaha memperebutkan pelanggan. Untuk itu, dibutuhkan metode yang tepat dalam menilai kebutuhan pelanggan dan dapat mengambil langkah tersebut dengan cepat dan dinamis.
QFD adalah metode pendekatan terstruktur untuk memahami apa yang diinginkan oleh pelanggan Dengan memasukkan faktor fuzzy pada perhitungan Quality Function Deployment (QFD), perusahaan dapat melakukan pengambilan keputusan yang dinamis dalam menatap persaingan di industri telekomunikasi. Fleksibilitas yang dimiliki oleh Fuzzy QFD ini berguna untuk menyusun "what-if" analysis dalam merencanakan strategi bisnis perusahaan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak perusahaan mengenai metode penilaian keinginan pelanggan sehingga pihak perusahaan dapat dengan cepat dan tepat memahami keinginan pelanggannya.

A competition in the world industries gives a lot of choices for customers to be decided, in order to get what they exactly want. The cycle of customers is happened all the time and that makes company began frustrated. Service development is one way to satisfy customers with their needs. If the company develops service approprietly, it's going to be the important factor for company in gaining their success.
Nowadays, telecommunication has become the major need for modern society. By the growth of the telecommunication industry, CDMA as one type of cellular phone is getting popular. Because of this, many companies have joined to compete in this industry, and at the end, the competition is getting tight and unpredictable. Therefore, the exact method is needed to evaluate customer needs and it can be held if the company promptly changed their policy, in order to take over customers.
QFD is a structural method, used to find out what customers will. Including fuzzy factor in QFD calculation, is the way of how the company can survive and still exist in this telecommunication industry. The flexibility of fuzzy QFD helps the company organized "what-if" analysis and also helps them planning their business strategy.
By doing this research, it is hoped that it could suggest the company about the methods to evaluate customers will. It will help them understand what customers want in fulfilling their needs, appropriatly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Kartika Jati
"Pesatnya perkembangan sistem informasi menjadi pemicu dalam pengembangan aplikasi pendukung operasional organisasi. Tak terkecuali pemerintah Indonesia. Sebagai organisasi yang besar, pemerintah Indonesia memandang perlu adanya perbaikan layanan kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan dengan menetapkan penerapan e-government. E-government merupakan salah satu alat yang digunakan dalam perbaikan birokrasi dan tata kelola pemerintahan. Pusat Penelitian X sebagai lembaga pemerintahan melakukan perbaikan terus menerus untuk meningkatkan tata kelola organisasi. Dari beberapa area yang akan menjadi objek pengembangan e-government, pihak manajemen Pusat Penelitian X memutuskan untuk memprioritaskan perbaikan pada proses keuangan, khususnya proses penganggaran. Dalam rangka perbaikan proses anggaran tersebut, perlu kajian terkait pengembangan penganggaran elektronik. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk pengembangan penganggaran elektronik di Pusat Penelitian X. Pengembangan dilakukan dengan menggunakan Software Quality Function Deployment (SQFD) yang merupakan pengembangan Quality Function Deployment (QFD) tradisional yang umum digunakan pada pengembangan produk manufaktur. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa dalam pengembangan penganggaran elektronik di Pusat Penelitian X, programmer perlu memperhatikan delapan kriteria prioritas yang menurut pengguna perlu ada di dalam penganggaran elektronik. Dimana delapan kriteria prioritas tersebut dapat digunakan sebagai dasar pengetesan sistem untuk finalisasi pengembangan penganggaran elektronik."
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika,Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika , 2017
302 BPT 15:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhly Radite Adryan
"PT. Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa telekomunikasi yang memberikan layanan komunikasi data dan suara. Meningkatnya permasalahan perbulan terdapat rata-rata 150 dalam satu bulan gangguan yang dilaporkan berupa keluhan komunikasi data maupun komunikasi suara. Kegiatan penanganan gangguan ini dilaksanakan oleh engineer, kemudian hasil penanganan (troubleshoot) diberitakan kepada pelanggan.
Historis penanganan gangguan membuktikan bawah Telin belum memenuhi SLA kepada beberapa pelanggan, sehingga terdapat kesenjangan antara layanan yang diharapkan dengan yang didapatkan. Pemanfaatan dimensi dan atribut pada metode Service Quality digunakan untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan terkait ketidaksesuaian tersebut.
Umpan balik akan diolah dengan menggunakan metode Importance-Performance Analysis (IPA) dan KANO untuk melihat dimensi dan atribut yang dianggap penting oleh pelanggan. Dimensi dan atribut terpilih akan diolah menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) untuk mendapatkan tindakan teknis sebagai rekomendasi memperkecil atau menghilangkan kesenjangan kualitas layanan yang diberikan.

PT. Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) is a telecomunication company which provides data communication and voice services. Many kind of problems are increasing on the average of 150 problems in a month due to customer reports about data communication and voice services. The reported problems are handled by an engineer, and the troubleshoot progress will be updated to the customer thereafter.
From the historical error-handling data, it is known that Telin has not fulfilled a SLA standard to some customers thus the discrepancies between the given and the expected service are occured. The of dimension and attribute on the Service Quality method are used for retrieving the feedback from customers in regard to the discrepancy issues.
The customers feedback is processed by using Importance-Performance Analysis (IPA) and KANO methods to see how the dimension and attribute considered being important for them. The selected dimension and attribute are then processed by using Quality Function Deployment (QFD) method in order to get the technical action as the recommendation of reducing or even removing such potentially issues of quality discrepancy from the service given.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Kharisma Setiawan
"Tesis ini membahas tentang kesesuaian standar/manual audit kinerja BPK dengan standar/manual audit kinerja lembaga pemeriksa (SAI) negara lain. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dan bersifat deskriptif. Hasil penelitian secara umum tidak ada perbedaan yang mendasar dalam hal perbandingan standar/manual audit kinerja yang dimiliki oleh BPK dengan SAI negara lain. Hasil penelitian menyarankan bahwa BPK perlu menyusun rencana strategis audit kinerja, membuat sebuah tim khusus untuk melakukan manajemen audit kinerja, dan melakukan evaluasi atas dampak dan nilai tambah yang diberikan oleh audit kinerja yang dilakukan.

This thesis is a literature and descriptive study that discuses about the appropriateness between performance audits standard/manual used by BPK and other SAI?s. In general, there is no significant difference between performance audits standard/manual used by BPK and other SAI?s. This study recommends BPK to arrange a performance audits strategic plan, make a team to manage performance audits, and evaluate the impact and value added brought by performance audits that have been done."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27483
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Radithya Rayhanadhya Rafee
"Kehamilan, persalinan, dan masa nifas seharusnya menjadi pengalaman positif dengan fokus utama pada kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi. Namun, tahapan ini masih menghadapi risiko tinggi, terutama di negara-negara dengan fasilitas kesehatan yang kurang memadai. Dua metode persalinan yang umum adalah persalinan pervaginam dan seksio sesarea (sesar), di mana persalinan sesar meningkat prevalensinya meskipun memiliki risiko lebih tinggi. Tren peningkatan persalinan sesar, yang dipicu oleh preferensi untuk menghindari rasa sakit, bertentangan dengan anjuran medis yang merekomendasikan persalinan pervaginam kecuali ada komplikasi. Studi ini bertujuan meningkatkan desain meja bersalin untuk mendorong ketertarikan ibu untuk memilih persalinan pervaginam, menggunakan metodologi Quality Function Deployment (QFD) dan Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian mengidentifikasi 20 spesifikasi teknis meja bersalin yang terbagi menjadi 4 kelompok prioritas. Backrest (16,127%), kekuatan rangka (11,610%), dan mekanisme hi-lo (8,020%) merupakan spesifikasi dengan bobot tertinggi sehingga diyakini dapat meningkatkan nilai jual. Korelasi antar spesifikasi teknis dan arah perbaikan juga telah dipetakan untuk penetapan target yang lebih baik. Penggunaan kombinasi QFD dan AHP memungkinkan pengembangan spesifikasi yang konsisten dan prioritas atribut berdasarkan kebutuhan pengguna.

Pregnancy, childbirth, and the postpartum period should be positive experiences with a primary focus on the health and well-being of both mother and baby. However, these stages still face high risks, particularly in countries with inadequate healthcare facilities. Two common childbirth methods are vaginal delivery and caesarean section (C-section), with the prevalence of C-sections increasing despite their higher risks. The rising trend of C-sections, driven by the preference to avoid pain, contradicts medical recommendations that suggest vaginal delivery unless complications arise. This study aims to improve the design of delivery tables to encourage mothers to choose vaginal delivery, using the Quality Function Deployment (QFD) and Analytic Hierarchy Process (AHP) methodologies. The research identified 20 technical specifications for delivery tables, divided into four priority groups. Backrest (16.127%), frame strength (11.610%), and Hi-Lo mechanism (8.020%) are the specifications with the highest weights, believed to enhance sales value. Correlations among technical specifications and directions for improvement have also been mapped for better target setting. The use of QFD and AHP in combination allows for the development of the delivery bed specifications and prioritization of attributes based on users’ consistent judgment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gobel, Rahmat Ihsan
"Penelitian ini mengaplikasikan metode Quality Function Deployment dan Analytical Hierarchy Process pada produk air conditioner tipe YC-CS9NKJ yang diproduksi oleh Panasonic Indonesia. Tujuan utama dari penelitian dalam skripsi ini adalah mengidentifikasi kebutuhan dan prioritas konsumen terhadap produk air conditioner secara umum untuk dijadikan sebagai dasar dalam menentukan prioritas pengembangan dari setiap atribut teknis produk tersebut, sehingga dapat menghasilkan produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan prioritas konsumen air conditioner secara tepat.
Penelitian secara garis besar menjelaskan penerapan metode Quality Function Deployment dalam mengidentifikasi atribut kebutuhan yang ada untuk kemudian prioritasnya akan ditentukan melalui metode Analytical Hierarchy Process. Hasil yang diperoleh, lebih lanjut akan diolah dengan matriks House of Quality untuk dihubungkan dengan setiap atribut teknis yang ingin dikembangkan dari produk.
Dari berbagai data yang diperoleh sebagai input dalam pengolahan data penelitian, didapatkan hasil penelitian bahwa pengembangan pada atribut kinerja dan fitur penekan konsumsi daya listrik dari penggunaan produk menjadi pengembangan yang memiliki prioritas paling tinggi untuk dilakukan agar dapat memenuhi prioritas kebutuhan konsumen. Penelitian ini juga berhasil mengidentifikasi berbagai atribut kebutuhan konsumen lainnya beserta prioritasnya terhadap produk air conditioner secara umum yang juga dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam pengembangan produk. Lebih jauh, penelitian ini juga memberikan implikasi manajerial serta saran bagi perusahaan dan penelitian selanjutnya.

This study is implementing the methods of Quality Function Deployment and Analytical Hierarchy Process on air conditioner product type CS-YC9NK which is produced by Panasonic Indonesia. The main objective of the research in this study is to identify the customer requirements and priorities on air conditioner product in general which is going to become the foundation of determining the development priority on every technical attribute of the product, therefore it will able to deliver a product which satisfies customer requirement and priorities on air conditioning precisely.
Generaly the research is describing the implementation of Quality Function Deployment method in identifying the available requirement attribute, which the priorities is going to b determined by the Analytical Hierachy Process method. After ward, the result will be calculated inside the House of Quality matrix to be connected to each technical attributes which is subjected to product development.
From various data which are obtained as input during research and data calculation, can be concluded that development on performance and features to reduce electrical power consumption during product utilization become the highest priority to be performed in order to satisfy the customer requirement priorities. This research also successfully intended various of other customer requirement attributes, together with priorities on air conditioner product in general which may also be utilized for product development considerations. Furthermore, this research has provided managerial implications and recommendations for company and for further research.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>