Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165378 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Miladiyah
"ABSTRAK
Motivasi dan komitmen organisasi merupakan faktor yang meningkatkan dan membangun kinerja perawat secara konstruktif dalam menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang bermutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi dan komitmen organisasi dengan kinerja perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di sebuah Rumah Sakit di Bekasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah seratus enam perawat pelaksana dengan menggunakan kuesioner dan observasi dokumentasi asuhan keperawatan. Analisis dengan univariat, bivariat (chi square), dan multivariat (regresi logistik berganda). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi dan kinerja perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan (p= 0,000; α= 0,05). Motivasi ekstrinsik memengaruhi kinerja perawat dua puluh enam kali lebih tinggi (OR= 26,708) setelah dikontrol oleh variabel umur, status kepegawaian, dan masa kerja. Perlu dilakukan audit dokumentasi sebagai bagian dari penilaian kinerja perawat.
ABSTRAK
Motivation and Organizational Commitment Determine Nursing Quality and Performance in ones Hospital Bekasi. Motivation and organizational commitment is a factor that can increase positive attitudes towards work and build constructively nurses performance in producing quality nursing care quality. Study is to examine the relationship between motivation and commitment to the organization's performance in implementing nursing documentation of nursing care in hospitals Bekasi. This descriptivestudy with cross sectional correlation. Sample of 106 nurses using questionnaires and observation documentation of nursing care with univariate analysis, bivariate (chi-square) and multivariate (multiple logistic regression). The research results concluded there was relationship between motivation with nurses' performance in implementing nursing care documentation (p= 0.000; α = 0.05). Extrinsic motivation could affect the performance of nurses 26 times higher (OR= 26.708) after controlled by age, employment status, and years of service. Audit documentation needs to be done as part of the performance assessment nurse."
Depok: Department of Health Administration and Policy, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia, 2015
610 UI-JKI 18:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Safrudin
"Perawat pada ruang rawat Inap RS Husada bertanggung jawab atas keberhasitan pelayanan keperawatan yang ditunjukan dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Keberhasilan pelayanan dipengaruhi oleh manajemen waktu dan karakteristik perawat. Sampai saat ini, masih sedikit penelitian yang berfokus pada pengkajian mengenai hal tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara karakteristik perawat dan manajemen waktu dengan dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana di Ruang, Rawat Inap RS Husada Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional. Tempat penelitian adalah Rumah Sakit Husada yang meliputi 19 (sembilan belas) ruang rawat, dengan melibatkan 131 perawat pelaksana sebagai responden.
Data didapat dengan cara mengevaluasi dokumentasi yang di buat responden dengan cara menilai aspek pengkajian, diagnosa, rencana tindakan dan evaluasi. Hasil uji statistik menunjukan 56,5% dokumentasi asuhan keperawatan baik sesuai dengan standar Dep. Kes. 1998. Hasil uji statistik bivariat chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel usia (p=0,004), pendidikan (p = 0,001), lama kerja (p = 0,006) dan manajemen waktu P = 0,013).
Uji statistik regresi logistik dapat dilakukan karena hasil analisis bivariatnya untuk menentukan kandidat seluruhnya memiliki nilai p value < 0,25. Dari keempat variabel tersebut yang paling dominan memiliki hubungan dengan dokumentasi asuhan keperawatan adalah variabel pendidikan setelah dikontrol variabel manajemen waktu.
Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RS Husada untuk melakukan pengkajian ulang terhadap peran dan fungsi perawat sehingga perawat pelaksana mempunyai otoritas dan akuntabilitas yang lebih besar. Selain itu diperlukan peningkatan pendidikan bagi perawat pelaksana tentang manajemen waktu dan dokumentasi asuhan keperawatan. Rekomendasi juga diberikan untuk para peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian tentang dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana agar melibatkan lebih banyak variabel yang diteliti dengan desain yang berbeda serta menggunakan instrumen.
Daftar Pustaka: 58 (1991 - 2001)
Nurses at the in-patient wards of Husada Hospital had responsibility on the successfulness of an optimum nursing services which could be revealed by their quality of nursing documentation. This successful of nursing services was influenced by factors such as nurses' characteristic and time management in the Hospital.
Therefore, this research analyzed, the relation between nurses' characteristics and time management with their documentation of nursing care in in-patient ward of Husada Hospital.
The purpose of this research was to identify the relationship between nurses' characteristic and time management with their documentation of nursing. This research was a descriptive correlation which used a cross sectional research design. The place of this research was at Husada Hospital which involving 19 in-patient wards and 131 nursing associates as respondents.
The data were obtained by evaluating the nursing documentation which was developed by the respondents. This documentation, then examined on its quality of the assessment, diagnosis, planning, intervention and evaluation. The result revealed that 56,5% of documentation was good, along with Dep. Kes. 1998 standard of documentation. Hence, the result of bivariate chi-square statistical test show that there was a significant relationship between variables; age (p=O,004), education (p=4,OO1 ), nurse's length of work (p=O,006) and time management (p=4,013 ).
Multivariate test of analysis, using logistic regression, tested that, from these 4 variables above, the education variable was the most dominant variable (p Wald=,001), after controlled by the time management variable (p wald=0,008).
This research recommended to the Hospital manager to do the re-assessment toward the nurses role and function. have more authority and accountability. Recommendation also given to the other researcher to assess the documentation of nursing care variables, different design and instruments.
Bibliography: 58 ( 1991- 2001 )
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Miladiyah
"Motivasi dan komitmen organisasi merupakan faktor yang meningkatkan dan membangun kinerja perawat secara konstruktif dalam menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang bermutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi dan komitmen organisasi dengan kinerja perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di sebuah Rumah Sakit di Bekasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah seratus enam perawat pelaksana dengan menggunakan kuesioner dan observasi dokumentasi asuhan keperawatan. Analisis dengan univariat, bivariat (chi square), dan multivariat (regresi logistik berganda).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi dan kinerja perawat dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan (p= 0,000; α= 0,05). Motivasi ekstrinsik memengaruhi kinerja perawat dua puluh enam kali lebih tinggi (OR= 26,708) setelah dikontrol oleh variabel umur, status kepegawaian, dan masa kerja. Perlu dilakukan audit dokumentasi sebagai bagian dari penilaian kinerja perawat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
610 JKI 18:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Oberty
"Manajer keperawatan berperan penting dalam memotivasi perawat. Penelitian cross sectional pada 276 perawat pelaksana di tiga RS TNI ini bertujuan untuk melihat pelaksanaan peran dan fungsi manajemen kepala ruangan, dan hubungannya dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan antara peran manajemen kepala ruangan (interpersonal, informational, dan decisional) dengan motivasi kerja perawat pelaksana di RSPAD Gatot Soebroto (p<0,001) dan RSAU dr.Esnawan Antariksa (p<0,005). Berbeda dengan di RSAL Mintohardjo yang berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana hanya peran interpersonal (0,001) dan informational (p=0,002). Fungsi manajemen kepala ruangan (perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan dan pengendalian) berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana di RS TNI (p<0,042). Variabel yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja perawat pelaksana di RSPAD Gatot Soebroto adalah fungsi perencanaan, di RSAL Dr. Mintohardjo adalah fungsi pengendalian, di RSAU dr. Esnawan Antariksa adalah fungsi pengarahan. RS perlu meningkatkan kemampuan manajerial kepala ruangan melalui peningkatan strata pendidikan dan pelatihan manajemen keperawatan yang berkesinambungan.

Implementation of the head nurse's management roles and functions of will bring accomplishment in the management of nursing services. This study used crosssectional method to involve sample of 276 nurses of three military hospitals using proportional random sampling method. The results showed that there was a significant relationship between the role of head nurse management (interpersonal, informational and decisional) and the work motivation of nurses at the Gatot Soebroto army hospital (p<0,001) and dr. Esnawan Antariksa air force hospital (p<0.005). However work motivation in Dr. Mintohardjo navy hospital is only associated with interpersonal (p=0,001) and informational roles (p=0,002). There was a significant relationship between the head nurse functions of management (planning, organizing, staffing, directing and controling) and the work motivation of nurses (p<0,042) at the military hospitals. The most dominant variable affecting nurses' work motivation in Gatot Soebroto hospital was planning function, while in Dr. Mintohardjo hospital was controlling function and finally in dr. Esnawan Antariksa hospital was directing function. It is important for hospital leaders to improve managerial skills of head nurse by increasing the level of education and continuous training of nursing management."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulya Akbar
"Perilaku kekerasan adalah gejala positif dari skizofrenia yang menjadi penyebab utama klien dirawat. Di RSJ Tampan priode tahun 2011 - 2012 ditemukan 1218 klien yang dirawat kembali dengan diagnosa perilaku kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan askep sesuai standar dengan kemampuan keluarga dan klien yang di rawat diruang MPKP RSJ Tampan. Penelitiaan ini menggunakan desain cross sectional dengan total sampel 45 perawat, 30 klien prilaku kekerasan dan 30 keluarga. Data wawancara digunakan untuk mengkonfirmasi hasil. Responden untuk wawancara 10 orang dari klien dan keluarga klien. Uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Pearson Corelation. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dan erat antara penerapan MPKP oleh perawat terhadap tanda, gejala dan kemampuan pasien pada klien perilaku kekerasan. Pemberian asuhan keperawatan yang sesuai standar meningkatkan pelayanan kepada klien dan keluarga.

Violent behavior is the positive symptoms of schizophrenia are a major cause of the client being treated. Handsome RSJ years in the period 2011 - 2012 found that clients were treated back in 1218 with the diagnosis of violent behavior. This study aims to determine the relationship of the implementation of nursing standards in accordance with the ability of families and clients are treated in PNPM RSJ Handsome. This penelitiaan using crosssectional design with a total sample of 45 nurses, 30 clients and 30 family violent behavior. Interview data is used to confirm the results. Respondents to interview 10 people from the client and the client's family. Test analysis used in this study is the Pearson Correlation test. The results showed a significant correlation between the implementation of PNPM and closely by nurses on signs, symptoms and the patient's ability violent behavior on the client. Appropriate nursing care standards improve services to clients and families."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wida Kuswida Bhakti
"Keterampilan perawat dalam menjalin hubungan terapeutik perawat klien merupakan kompetensi perawat profesional. Fenomena yang ada di RSU Samsudin, SH Sukabumi berdasarkan hasil pengkajian Kornite Keperawatan terhadap kepuasan kiien didapatkan bahwa 75% klien (n-IOO) menyatakan perawat hanya datang jika dipanggil atau memberikan tindakan. Rumusan masalah penelitiannya adalah belum diketahuinya hubungan karakteristik perawat dan metoda penugasan asuhan keperawatan dengan pelaksanaan fase-fase hubungan terapeutik perawat klien. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan fcarakteristik perawat dan metoda penugasan asuhan keperawatan dengan pelaksanaan fase-fase hubungan terapeutik perawat klien di RSU Samsudin, SH Sukabumi.
Responden penelitian ini adalah 78 perawat pelaksana dari 10 ruang perawatan penyakit dalam dan bedah serta ruang perawatan anak. Metoda yang digunakan dalam penelitian adalah Cross Sectional. Instrumen penelitian berbentuk fcuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti yang mengacu pada pedoman pelaksanaan hubungan terapeutik perawat klien yang disusun oleh Bagian Keperawatan Jiwa FIKUI. Hasil uji coba instrumen didapatkan nilai reliabilitas pada aipha=0?9738 dan validitas r >0,364.
Hasil analisis univariat didapatkan tingkat pendidikan responden 52,6% lulusan SPK/SPR, selebihnya lulusan Dill Keperawatan. Jenis Kelamin responden yang terbanyak adalah perempuan (80,8%). Responden yang pernah mengikuti pelatihan hubungan terapeutik perawat klien sebesar 14,1%. Pemahaman perawat tentang nilai-nilai yang berhubungan dengan pelaksanaan fase-fase hubungan terapeutik perawat klien rata-rata baik (mean=3,8). Perawat yang bertugas di ruang perawatan yang menggunakan metoda penugasan asuhan keperawatan fungsional sebesar 51,3% dan selebihnya bertugas di ruangan dengan metoda penugasan tim primer, Perawat yang telah melaksanakan fase-fase hubungan terapeutik perawat klien dengan baik sebanyak 19,2%.
Hasil anafisis didapatkan ada perbedaan skor rata-rata pelaksanaan fase-fase hubungan terapeutik perawat klien yang signifikan pada variabel tingkat pendidikan, jenis kelamin dan pelatihan. Skor rata-rata perawat lulusan Dili lebih tinggi dari lulusan SPK. Untuk jenis kefamin, skor rata-rata perawat perempuan lebih tinggi dari perawat laki-laki. Adapun berdasarkan pelatihan, perawat yang pernah mengikuti pelatihan skor rata-ratanya lebih tinggi dari yang belum mengikuti pelatihan. Hasil analisis multivariat regresi linier ganda didapatkan pefatihan dan jenis kelamin berhubungan secara signifikan dengan pelaksanaan fase-fase hubungan terapeutik perawat klien. Kesimpulan variabel pelatihan mempunyai hubungan yang paling kuat dengan pelaksanaan fase-fase hubungan terapeutik perawat klien.
Disarankan bag! manajer dalam pelayanan keperawatan untuk mengintensifkan pelatihan bagi seluruh perawat dan peningkatan pendidikan bagi perawat lulusan SPK/SPR. Untuk perawat laki-laki pefatihan ditindaklanjuti dengan bimbingan dan pengarahan yang optimal."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T1076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nella Abdullah
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan Tingkat Jenjang Karir dengan Ketepatan Konsep Asuhan Keperawatan di Paviliun Anggrek RSUP Fatmawati. Terhadap semua perawat pelaksana di Paviliun Anggrek sejumlah 42 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain study cross sectional. Kerangka konsep penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu jenjang karir perawat, usia, pendidikan, pelatihan, perilaku, kinerja seharihari, variabel dependen ketepatan konsep asuhan keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara jenjang karir dengan ketepatan konsep asuhan keperawatan, Non Perawat Klinik/Perawat Klinik 1 dan Perawat Klinik 2/Perawat Klinik 3, ketepatan asuhan keperawatan yang kurang memiliki peluang yang sama antara Non Perawat Klinik /Perawat Klinik 1 ( 56 %) dan Perawat Klinik 2 /Perawat Klinik 3 (46,2 %). Variabel lain yang berhubungan dengan ketepatan asuhan keperawatan dari asesor eksternal adalah pendidikkan.Saran dari hasil penelitian ini adalah agar dilakukan evaluasi terhadap indikator asesmen internal jenjang karir perawat klinik di RSUP Fatmawati.

The aim of this research is to know the correlation between clinical nurse's level career and the accuracy of nurse care concept in Anggrek Ward, Fatmawati General Hospital. This research's involving 42 nurses in Anggrek Ward. This research is quantitative research with a cross sectional study design. The research contains independent variable (nurse's level career, age, education, training, attitude, daily working habit), dependent variable (accuracy of nurse care). The result shows that there are no correlation between clinical nurse's level career and the accuracy of nurse care concept. They have the same opportunity for having less accuracy of nurse care concept whic is 56% for non clinical nurse/clinical nurse1 and 46,2% for clinical nurse 2/clinical nurse 3. The other variables related to the accuracy of nurse care concept is affected by education. The author suggested that internal assesment indicator for clinical nurse's level career to be evaluated.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriela Ere Badjo
"Peran kolaborasi perawat primer dengan dokter dan klien pada metode keperawatan primer masih belum berjalan dengan baik sehingga dalam pengobatan dan perawatan klien beluin optimal. Kondisi ini menyebabkan efektifitas dan efisiensi tindakan keperawatan pada klien juga belum optimal.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kontribusi karakteristik perawat primer dan pengetahuan tentang metode keperawatan primer terhadap kolaborasi perawat primer dengan dokter dan klien di unit rawat inap.
Penelitian ini dilaksanakan di unit penyakit dalam dan bedah P.K. Sint Carolus pada bulan Juli 2003.
Disain penelitian menggunakan deskriftif korelasional dengan metode pendekatan cross seesianul. Populasi adalah semua perawat primer di unit penyakit dalam - bedah di 12 unit rawat inap. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi dimana responden yg memenuhi kriteria penelitian adalah 109 perawat primer. Pengumpulan data menggunakan angket yang terdiri atas isian mengenai karakteristik perawat (umur, tingkat pendidikan, status perkawinan, lama kerja), kuesioner pengetahuan tentang metode keperawatan primer dan kuesioner pelaksanaan kolaborasi perawat primer dengan dokter dan klien didapatkan pada persepsi perawat primer. Uji analisis hubungan atau kontribusi menggunakan uji korelasi dari Spearman.
Hasil penelitian didapatkan hubungan atau kontribusi variabel independen yaitu umur (rs= .0,203, p = 0,034), sistem penugasan (rs= 0,322,p = 0,001), tindakan keperawatan primer (rs= 0,369, p = 0,0001), otonomi dalam pengambilan keputusan (rs= 0,477, p= 0,0001) dan total metode keperawatan primer ( rs= 0,494, p= 0,0001) terhadap variabel kolaborasi perawat primer dengan dokter dan klien. Penelitian ini juga mendapatkan model bahwa otonomi perawat primer dalam pengambilan keputusan (Beta = 3,329), dan tindakan keperawatan komprehensif (Beta =2,713) ditambah konstanta (38,091) merupakan prediktor utama terhadap pelaksanaan kolaborasi perawat primer dengan dokter dan klien.
Dari hasil penelitian ini disarankan agar perawat primer diberi penambahan pengetahuan dan pemahaman tentang otonomi dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan tindakan keperawatan komprehensif.
Daftar Pustaka 69 (1975 - 2443)

"The Contribution of Nurses Characteristics and Primary Nursing Method to the Collaboration of Primary Nurse -- Doctor - Client at the Medical - Surgical unit of St. Carolus Health Service". The role of Primary Nurse with the doctor and the client on the primary nursing method was not implemented well, thus the medical intervention and nursing intervention were also not optimal.
The study was conducted to identify the contribution of the characteristics of primary nurse the knowledge about primary nursing method to the collaboration process of Primary Nurse - Doctor and Client.
Using a descriptive - correlational, especially cross - sectional method, the researcher selected 109 participants from 12 wards of medical-surgical wards of PKSC, Jakarta in July, 2003. The data were gathered by using the distribution of three questionnaires, there are the nurse's characteristic data sheet (age, educational level, marital status, length of work), the knowledge about primary nursing method and the process of collaboration between the nurse - doctor and client which is based on primary nurse perception. The statistical treatment used where Spearman's correlation test and Mann - Whitney test.
The findings indicated that the relationship between the nurse's characteristics : age and the collaboration process was high with the following results; (rs=0,203, pri,034 for age. In term of primary nursing method with collaboration process, the results as follows: tasking system (rs 0,322, p=0,001; Nursing Process (1-0 ,369, p-:1.0001; autonomy in decision making (rs=0,477, p=0,0001) and the total of primary nursing method (rs,494. p=0,00010. The finding also showed that the nurse's autonomy indecition making (12,713) with constant value of the primary nurse -- doctor - client collaboration.
This findings recommend that the primary nurses need to Improve to loo given some additional knowledge and understanding about autonomy in decision making and comprehensive nursing intervention.
Biliography 69 (1975 - 2003)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ratih Kanestren
"Pelayanan keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Kinerja perawat akan turut mempengaruhi kinerja Rumah Sakit. Penelitian ini akan membahas mengenai hubungan karakteristik individu dan lingkungan kerja dengan kinerja perawat di unit Rawat Inap RS Pertamina Jaya. Penelitian ini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan memakai desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan kinerja perawat adalah variabel karakteristik individu (umur, masa kerja dan tingkat pendidikan). Sedangkan untuk variabel lingkungan kerja tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat. Terdapat pola hubungan yang positif antara umur, masa kerja, kerjasama dan desain pekerjaan dengan kinerja. Peningkatan kinerja perawat tentu akan memberikan dampak yang positif bagi kualitas pemberian layanan kepada pasien. Oleh karena itu, pihak manajemen perlu melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas dan sarana kerja dengan mempertimbangkan prioritas kepentingan dan perkembangan teknologi, peningkatan koordinasi antar unit, pengawasan, serta melakukan evaluasi mengenai struktur pemberian imbalan.

The nursing care as one of the professional service forms could not be separated from the health service in the Hospital. The performance of the nurse will influence the Hospital performance. This research is carry out to learn about relations analysis of the individual characteristics and the work environment with the performance of the nurse in Inpatient department at Pertamina Jaya Hospital. This research is the quantitative study and used the design cross sectional. Results of the research shows that the variables which has significant relations with the performance of the nurse is variable of individual characteristic (the age, the length of work and the level of education). Whereas for the variable of the work environment has not significant relations with the performance of the nurse. There are positive pattern of relations between the age, the length of work, the co-operation and the design of the work with the nurse performance. The increase in the performance of the nurse will certainly give the positive impact for the quality of the service to the patient. Therefore, the management side must carry out the improvement and the increase in facilities and work means by considering the priority in the interests and the development of technology, the increase in the co-ordination between the unit, the supervision, as well as carry out the evaluation about the reward system."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suprajitno
Jakarta: EGC, 2004
610.73 SUP a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>