Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149184 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Fauziah Priani
"ABSTRAK
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas pendidikan kesehatan singkat terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap calon pengantin perempuan mengenai kesehatan prakonsepsi.
Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental pre and posttest with control group. Sampel terdiri dari 92 calon pengantin perempuan yang terbagi dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang dipilih secara consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan pendidikan kesehatan singkat mengenai kesehatan prakonsepsi yang meliputi kesehatan fisik, nutrisi dan gaya hidup prakonsepsi. Sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan intervensi namun mendapatkan buku saku kesehatan prakonsepsi.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol sesudah pemberian intervensi meliputi kesehatan fisik (p = 0,001), nutrisi (p = 0,001), and gaya hidup (p = 0,001) prakonsepsi. Disamping itu, terdapat perbedaan sikap yang bermakna antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol sesudah pemberian intervensi meliputi persepsi terhadap kerentanan (p = 0,001), persepsi terhadap ancaman (p = 0,001), persepsi tentang manfaat (p = 0,001), persepsi terhadap hambatan (p = 0,001).
Simpulan: Penelitian ini merekomendasikan pemberian pendidikan kesehatan singkat untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap calon pengantin perempuan mengenai kesehatan prakonsepsi.

ABSTRACT
Objective: This study aims to identify the effectiveness of preconception health brief education toward improvement on knowledge and attitudes of brides about preconception health.
Method: This study used a quasi-experimental pre and posttest with control group design. The sample were 92 brides selected by consecutive sampling technique. The respondents divided into intervention group and control group. The intervention group was given a preconception health brief education including preconception physical health, nutrition, and lifestyle, while the control group was not given the intervention but got preconception health booklet.
Results: The results showed that there is a significant different of knowledge between the intervention group and the control group after the intervention includes physical health (p = 0,001), nutrition (p = 0,001), and lifestyle (p = 0,001). Besides that, there is a significant different in attitude between intervention group and control group after the intervention includes perceived susceptibility (p = 0.001), perceived severity (p = 0.001), perceived benefits (p = 0.001), perceived barriers (p = 0.001).
Conclusion: This study recommended to use preconception health brief education to increase the preconception health knowledge and attitude of brides about preconception health education.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anny Fauziyah
"Status nutrisi prakonsepsi merupakan salah faktor yang dapat mempengaruhi kondisi kehamilan dan kesejahteraan bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan singkat nutrisi prakonsepsi terhadap pengetahuan, sikap dan praktik makanan sehat wanita pranikah. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan pre test and post test with control group. Jumlah sampel sebanyak 66 orang yang diseleksi dengan metode consecutive sampling . Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, McNemar dan Chi-Square, serta regresi logistik. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan bermakna pada pengetahuan (p=0,001), sikap (p=0,039), dan praktik (p=0,000) sebelum dan sesudah intervensi. Pendidikan nutrisi prakonsepsi dapat menyiapkan kehamilan lebih optimal dan bayi yang dilahirkan sehat. Disarankan memberikan edukasi nutrisi prakonsepsi sebelum wanita menikah.

Preconception nutrition status is a factor affect the condition of pregnancy and fetal well-being. One important factor is fulfillment of nutritional needs. The lack of nutrition factor that occured prior to pregnancy, can be addressed before pregnancy occurs, that is through health education. Health education can support premarital women has an optimal capacity of knowledge, change attitudes, and practices. The purpose of this study to determine the effect of brief education in nutrition preconception, on knowledge, attitudes and practices of healthy food consumption in premarital women. This study used quasi experiment design approach with pre test and post test with control group. The number of samples are 66 premarital womens which selected consecutive sampling . The data analysis used is univariete, Mc Nemar and chi square also logistic regression. The results showed there are significant difference in knowledge (p=0,001), attitude (p=0,039), and practice (0,000) before and after intervention. Preconception nutrition education can prepared the optimize pregnancy and the health of infants. Suggested providing preconception nutrition health education before the women married.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30440
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Shinta Uly Noor
"Persiapan sebelum memasuki masa kehamilan prakonsepsi menjadi suatu hal yang penting untuk diketahui oleh laki-laki maupun perempuan. Pada usia 16 - 24 tahun yang dianggap telah cukup matang untuk hamil sebaiknya terpapar oleh informasi tersebut. Pada usia ini berada pada rentang usia mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan kesehatan prakonsepsi pada mahasiswa. Penelitian deskriptif ini dilakukan secara cross sectional terhadap 325 mahasiswa S1 reguler dan ekstensi 2017/2018. Analisis data yang digunakan adalah univariat.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa mahasiswa RIK sebanyak 107 mahasiswa 54,8 dan mahasiswa non RIK sebanyak 71 mahasiswa 39,9 memiliki pengetahuan yang tinggi. Pengetahuan kesehatan prakonsepsi yang tinggi perlu dipertahankan dengan melakukan promosi kesehatan prakonsepsi pada lingkungan kampus agar dapat meningkatkan wawasan pengetahuan mahasiswa RIK dan non RIK.

Preparation before pregnancy preconception becomes an important thing to know by men and women. At the age of 16-24 years who are considered to be mature enough to get pregnant should be exposed to the information. In this age is in the range among undergraduate students. This study aims to determine the description of knowledge preconception health among undergraduate students. This study was conducted cross sectional on 325 undergraduate students of regular and extension of 2017 2018. Analysis of the data is univariate.
The result of the research shows that health science clusters among undergraduate students about 107 students 54,8 and non health science clusters students were 71 students 39,9 have high knowledge preconception health. High knowledge preconception health needs to be maintained by conducting preconception health promotion on campus environment to improve knowledge among undergraduate students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Yumna Ariba
"Calon pengantin merupakan kelompok usia reproduktif yang masanya paling mendekati masa kehamilan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesadaran diri calon pengantin tentang kesehatan prakonsepsi. Kesadaran diri calon pengantin diukur menggunakan kuesioner Self-awareness of preconception health and pregnancy yang telah dimodifikasi. Desain penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling terhadap 348 calon pengantin yang melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi dan konseling calon pengantin di Puskesmas wilayah Jakarta Utara. Dari hasil penelitian didapatkan mayoritas calon pengantin (77,6% - 80,8%) menyatakan sangat menyadari hingga menyadari faktor yang berbahaya bagi kehamilan dan hal yang berdampak baik bagi kehamilan. Selain itu, berdasarkan hasil skor rerata jawaban benar konten kesadaran diri, calon pengantin perempuan mendapatkan nilai lebih tinggi dibandingkan calon pengantin laki-laki. Maka dari itu, diperlukan peningkatan kesadaran tentang kesehatan prakonsepsi kepada calon pengantin.

The bride and groom are the reproductive age group whose time is closest to the period of pregnancy. This study aims to determine the description of the bride and groom's potential self-awareness about preconception health. Self-awareness of the bride and groom will be measured using a questionnaire Self-awareness of preconception health and pregnancy that has been modified. The research design used was a descriptive study with a cross section analysis method. Sampling used a consecutive sampling method to 348 bride and groom who conducted reproductive health checks and counseling in the North Jakarta Health Center. The results obtained the majority of the bride and groom (77.6% - 80.8%) stated extremely aware to moderately aware the dangerous factors for pregnancy and positive factors for pregnancy. In addition, based on the results of the mean score of correct answers to self-awareness content, female brides get a higher score than male brides. Therefore, it is necessary to increase awareness about the health of preconceptions to bride and groom."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Dewi
"Obesitas memberikan dampak yang serius pada kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi perempuan. Nilai-nilai dan budaya Minangkabau mempengaruhi gaya hidup perempuan obese pada periode prakonsepsi. Penelitian ini bertujuan menghasilkan intervensi keperawatan prakonsepsi berbasis mobile health untuk meningkat efikasi diri dan perilaku kesehatan reproduksi perempuan obese Minangkabau. Desain penelitian ini adalah Research and Development (R&D) yang terdiri dari tiga tahap, 1) mengidentifikasi masalah dan kebutuhan edukasi perempuan obese, 2) mengembangkan model intervensi keperawatan prakonsepsi My Plan yang diintegrasikan ke dalam aplikasi android, dan 3) menguji pengaruh model intervensi menggunakan desain quasi experiment pre-post test with control group. Sebanyak 195 perempuan obese usia 18-40 tahun sebagai responden, terdiri dari kelompok intervensi (98 orang) dan kelompok kontrol (97 orang). Penelitian ini menemukan bahwa intervensi keperawatan prakonsepsi My Plan efektif meningkatkan efikasi diri (p=0.001), dan perilaku kesehatan reproduksi (p=0.013) setelah dikontrol oleh variabel lingkungan sosial. Aplikasi My Plan dapat digunakan oleh pemerintah, tokoh masyarakat, dan petugas kesehatan untuk meningkatkan efikasi diri dan perilaku kesehatan reproduksi perempuan obese.

Obesity has a serious impact on health, including women's reproductive health. Unhealthy living behaviors and lack of confidence in obesity treatment are important problems for women in the preconception period. This study aims to produce a mobile health-based preconception nursing intervention to increase self-efficacy and reproductive health behavior of obese women. This study used a research and development (R&D) design consisting of three stages, 1) descriptive qualitative research to identify problems and educational needs of obese women, 2) development of a nursing intervention model integrated into the application, and 3) testing the effect of the intervention model using a quasi experiment pre-post test design with control group. A total of 195 obese women aged 18-40 years as respondents, consisting of an intervention group (98 people) and a control group (97 people). This study found that My Plan preconception nursing intervention was effective in improving self-efficacy (p=0.001), and reproductive health behavior (p=0.013) after controlling for social environment variables. The recommendation of this study is that the My Plan application can be used by the government, community leaders, health cadres and health workers to increase self-efficacy to change lifestyles and reproductive health behaviors of obese women."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Sekarastri
"Kehamilan dapat terjadi kapan saja selama terdapat proses konsepsi pada pasangan yang berada di rentang usia prakonsepsi 15-44 tahun. Kehamilan tidak diinginkan, kehamilan berisiko, serta angka kematian ibu dan bayi merupakan beberapa contoh dari permasalahan akibat perencanaan kehamilan yang kurang baik. Kesehatan prakonsepsi berperan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak dengan melakukan perencanaan kehidupan reproduksi yang matang. Studi deskriptif ini dilakukan secara konsekutif kepada 398 mahasiswa Universitas Indonesia untuk mengetahui gambaran kesadaran diri dan pengetahuan mereka tentang kesehatan prakonsepsi.
Hasilnya didapat sebagian besar mahasiswa 75,4 -72,9 merasa sedikit hingga cukup menyadari perilaku/faktor yang berbahaya bagi kehamilan dan hal yang berdampak baik bagi kehamilan. Pengetahuan mahasiswa menunjukkan tingkat pengetahuan yang kurang baik yakni 46,87 95 CI 26.41, 28,90 dengan variasi skor 7 sampai 98 . Mahasiswa menunjukkan pengetahuan yang baik pada indikator penyalahgunaan zat yakni alkohol, rokok, kokain dan marijuana dan asupan asam folat. Pengetahuan mahasiswa kurang pada indikator bahaya produk herbal, jarak aman antar kehamilan dan peningkatan berat badan yang dianjurkan selama hamil. Berdasarkan penelitian ini perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang kesehatan prakonsepsi pada mahasiswa.

Pregnancy can occur any time as long as there is a conception between couples at the preconception age range 15 44 years. Unwanted pregnancies, high risk pregnancies, and maternal and infant mortality are examples of problems due to poor pregnancy planning. Preconceptional health plays a role in improving maternal and child health by conducting a well prepared reproductive life planning. This descriptive study was conducted consecutively to 398 students in the University of Indonesia to find out their selfawareness and preconception health knowledge.
The result is that most students 75.4 72.9 feel slight to moderately aware of the behaviors factors that are harmful to pregnancy and that are good for pregnancy. Overall student showed a low knowledge level that is 46,87 from total score 95 CI 26.41, 28,90 with variation 7 until 98. Students are highly aware on substance abuse harmness indicators ie alcohol, cigarettes, cocaine and marijuana and the benefit of folic acid suplementation. Student knowledge is low on herbal product consumption, safe distance between each pregnancy and weight gain recommendation during pregnancy. Based on this research, there should be an effort to increase awareness and knowledge about preconception health among students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Dariyani
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan catin tentang kesehatan reproduksi setelah dilakukan pengontrolan oleh jenis kelamin, usia, pekerjaan dan pendidikan catin. Metode penelitian ini adalah desain cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh calon pengantin muslimyang terdaftar pada 7 KUA di Kabupaten Tangerang bulan Mei-Juni 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa catin dengan sumber informasi cukup mempunyai peluang empat kali untuk berpengetahuan tinggi dibandingkan catin dengan sumber informasi kurang setelah dikontrol jenis kelamin dan pendidikan catin. Saran yang diajukan adalah memberikan informasi kesehatan reproduksi kepada catin melalui kegiatan Suscatin serta memaksimalkan media informasi baik cetak maupun elektronik.

This study aims to analysis the relationship between source to information on brides reproductive health knowledge after controlling by gender, age, occupation, and education. Method cross sectional design. Sample were all couple who registered on 7 Kantor Urusan Agama in Tangerang district on May-June 2013.
The results showed that the bride with enough source to information have opportunities four times higher for good knowledge than the lower source to information after controlling by gender and education. The suggestion are to provide reproductive health information to the bride through Suscatin and maximize media both print and electronic information.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Anggela
"Masa remaja merupakan suatu periode transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, merupakan waktu kematangan fisik, kognitif, sosial dan emosional yang cepat untuk mempersiapkan diri menjadi laki-laki dan perempuan dewasa. Permasalahan yang paling sering terjadi pada masa remaja saat ini adalah masalah kesehatan reproduksi. Metode yang tepat diperlukan untuk menyampaikan informasi tentang kesehatan reproduksi kepada remaja salah satunya dengan menggunakan smartphone. Aplikasi android merupakan salah satu fitur pada smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas aplikasi kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Penelitian Quasi-eksperimental ini menggunakan pre-post dengan kelompok kontrol. Kelompok intervensi terdiri dari 42 responden sedangkan kelompok kontrol 59 responden. Sampel pada penelitian ini adalah siswa dari dua Sekolah Menengah Pertama di kota Depok. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji repeated anova,friedman, independent t test, Man whitney. Hasil uji statistic menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap remaja pada kelompok intervensi yang diberikan edukasi android dibandingkan kelompok kontrol (p<0,001). Edukasi kesehatan menggunakan aplikasi efektif dalam mempertahankan pengetahuan remaja setelah diberikan edukasi kesehatan tentang kesehatan reproduksi (p<0,001). 

Adolescence is a transition period between childhood and adulthood when physical, cognitive, social and emotional maturity grow rapidly to prepare for being adult men and women. The most common problem for existing adolescence is reproductive health problems. The effective method is needed to convey information about reproductive health to adolescents like using smartphone. Android application is one of the features on a smartphone. This study aims to determine the effectiveness of reproductive health applications on adolescent knowledge and attitudes about reproductive health. This quasi-experimental study uses pre-post with a control group. The intervention group consisted of 42 respondents while the control group 59 respondents. The sample in this study were students from two junior high schools in the city of Depok. The sampling technique used is simple random sampling. Data were analyzed using repeated anova test, Friedman test, independent t test, Man Whitney test. Statistical test results showed that there were significant differences between the knowledge and attitudes of adolescents in the intervention group given android education compared to the control group (p <0.001). Health education uses effective application in maintaining adolescent knowledge after being given health education about reproductive health (p <0.001)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silke Ramadhani Tresnatri
"Latar belakang: Merokok merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menimbulkan
berbagai macam masalah pada kesehatan termasuk pada gigi dan mulut. Jumlah perokok
di Indonesia tinggi dan menurut Riskesdas (2013) usia pertama kali merokok paling
tinggi di Indonesia adalah pada kelompok umur 15 – 19 tahun yang merupakan remaja.
Selain itu, jumlah perokok yang merupakan pelajar di Bogor juga cukup tinggi. Oleh
karena itu, perlu dilakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap pada
remaja khususnya siswa SMAN 3 bogor mengenai dampak merokok terhadap kesehatan
gigi dan mulut menggunakan media poster. Tujuan: Mengetahui efektivitas poster
melalui daring dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap dari siswa SMA mengenai
dampak merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut Metode: Dilakukan penelitian
secara daring dengan kuesioner yang menggunakan desain studi pre-experimental dengan
rancangan one group pretest-posttest design pada siswa SMAN 3 Bogor yang berusia 15-
19 tahun. Responden penelitian terdiri dari 410 orang yang dipilih melalui metode
purposive sampling. Hasil: Berdasarkan uji Wilcoxon, terdapat perbedaan bermakna
secara statistik pada rerata nilai pre-test dan post-test pengetahuan (p < 0,05) namun tidak
ada perbedaan bermakna pada rerata sikap (p > 0,05). Berdasarkan uji Effect Size Cohen’s
d, efektivitas poster dalam meningkatkan pengetahuan siswa mengenai dampak merokok
terhadap kesehatan gigi dan mulut relatif kecil. Kesimpulan: Terdapat peningkatan
pengetahuan namun tidak terjadi peningkatan sikap pada siswa SMAN 3 Bogor.
Evektivitas poster dalam meningkatkan pengetahuan relatif kecil dan poster tidak efektif
dalam meningkatkan sikap

Background: Smoking is one of the risk factors that can cause a lot of problems in health
including oral health. The number of smokers in Indonesia is high and according to
Riskesdas (2013) the highest age group to start smoking is between 15 to 19 years old
which is the teenager. Other than that, the number of smokers amongst students in Bogor
is quite high. Based on those statements, the need to educate students in 3 Senior High
School Bogor is important to increase the knowledge and attitude of the students about
smoking effects on oral health by using poster as a media which was posted online.
Objectives: To identify the effectivity of online posted poster in increasing knowledge
and attitude of senior high school’s students about smoking effects on oral health.
Methods: This research has been done through online questionaires by using preexperimental
study with one group pretest-posttest design towards the students in 3
Senior High School Bogor aged 15-19. Result: Based on Wilcoxon test, there is
statistically significant difference between the mean of pre-test and post-test score in
knowledge (p < 0,05) but there is no statistically significant difference in attitude. Based
on Effect Size Cohen’s d test, the effectivity of poster in increasing knowledge of the
students about smoking effect on oral health is relatively small. Conclusion: There is an
increase in knowledge but there is no increase in attitude of the 3 Senior High School
Bogor’s students. Poster effectivity in increasing knowledge is relatively small and poster
is not effective in increasing attitude.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amandita Parameswari
"Latar Belakang: Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada dengan keterbatasan pendengaran. Untuk meningkatkan kemandirian dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, diperlukan sebuah metode edukasi kesehatan gigi yang efektif. Penelitian bertujuan untuk menguji metode edukasi penayangan video bahasa isyarat dan permainan kartu interaktif terhadap pengetahuan, sikap dan praktik kesehatan gigi dan mulut anak disabilitas rungu.
Metode: 40 anak disabilitas rungu pada sebuah sekolah khusus tunarungu dibagi secara acak ke dalam dua kelompok. Kelompok 1 mendapatkan intervensi edukasi penayangan video bahasa isyarat dan kelompok 2 mendapatkan intervensi edukasi permainan kartu interaktif. Pengetahuan, sikap dan praktik kesehatan gigi dan mulut anak disabilitas rungu dinilai dengan kuesioner, dan status kebersihan gigi dan mulut dinilai dengan indeks Oral Hygiene Index-Simplified (OHI-S) sebelum dan sesudah intervensi dilakukan.
Hasil: Terdapat hasil signifikan pada peningkatan sikap dan praktik pada kelompok penayangan video, dan hasil signifikan pada peningkatan pengetahuan, sikap, praktik dan penurunan skor OHI-S pada kelompok permainan kartu dalam interval 1 bulan.
Kesimpulan: Kedua jenis intervensi dapat digunakan sebagai metode edukasi pada anak disabilitas rungu. Edukasi interaktif lebih signifikan dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, praktik kesehatan gigi dan mulut serta menurunkan skor OHI-S.

Background: Oral health is one thing that needs to be considered in children with hearing impairments. To increase independence in maintaining oral and dental health, an effective dental health education method is needed. The aim of the study was to test education with video and interactive games method on the increase of oral health knowledge, attitudes and practices of children with hearing disabilities.
Method: 40 children with hearing disabilities in a special school were randomly divided into two groups. Group 1 received a one-way educational intervention by showing video with sign language and group 2 received an interactive educational intervention by playing cards game. Oral health knowledge, attitudes practices of children with hearing disabilities were assessed by a Knowledge-Attitude-Practice questionnaire, and oral hygiene status was assessed by the Oral Hygiene Index-Simplified (OHI-S) index before and after the intervention was carried out.
Results: There were significant results in increasing attitudes and practices in the video group, and significant results in increasing knowledge, attitudes, practices and decreasing OHI-S scores in the interactive card game group after 1 month interval.
Conclusion: Both type of interventions can be used as educational methods for children with hearing disabilities. Interactive education is more significant in increasing knowledge, attitudes, dental and oral health practices and decreasing OHI-S scores.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>