Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 248 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aryanti, examiner
Jakarta: Gaya Favorit Press, 1987
899.232 ARY k
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Aryanti
Jakarta: Gaya Favorit Press, 1987
899.232 ARY k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Murywantobroto
"ABSTRAK
Sebagai cerpenis, Aryanti mulai mempublikasikan karyanya pada tahun 1976 melalui majalah Femina. Karyanya mempunyai ciri tersendiri. Dari sejumlah karyanya beberapa di antaranya merupakan cerita yang di dalamnya terdapat kebimbangan yang dialami oleh tokoh protagonisnya, dan pencerita tidak lebih tahu dari protagonisnya, sesuatu benar-benar terjadi atau sekadar ilusi. Peristiwa yang dialami tokohnya kadang-kadang terasa aneh atau tidak wajar, bahkan ia juga banyak mengungkapkan cerita hantu.
Tesis ini meneliti cerpen-cerpen Aryanti dalam Kaca Rias Antik (selanjutnya disingkat KRA). Dari lima belas cerpen dalam KRA, tujuh cerpen yang mengandung unsur das Unheimliche. Selanjutnya dari tujuh buah cerpen yang menimbulkan kecemasan itu dipilih lima buah cerpen yang dapat mewakili tema-tema Unheimliche yang dibuat Aryanti untuk diteliti.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Dalam tema-tema apakah Unheimliche pada KRA karya Aryanti diungkapkan? (2) Apa makna Unheimliche dalam KRA karya Aryanti?
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Memerikan tema-tema yang mengungkapkan Unheimliche dalam KRA karya Aryanti; dan (2) Mengungkapkan makna Unheimliche dalam KRA karya Aryanti.
Objek penelitian ini adalah Das Unheimliche dengan sumber data (1) "Kaca Rias Antik" (KRA), (2) "Jemputan Khusus" (JK), (3) "Si Selop Wanita" (SSW), (4) "Di Tepi Sungai, Di Pinggir Hutan'' (DTS), dan (5) "Irama" (Ir).
Teori psikoanalisis Sigmund Freud, terutama yang berhubungan dengan kecemasan digunakan dalam penelitian ini. Untuk menganalisisnya, digunakan pendekatan yang bersifat intrinsik, yang berfokus pada teks cerpen sebagai adanya ( objektif).
Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut. Lima cerpen Aryanti yang menjadi objek penelitian ini mengungkapkan perasaan Das Unheiml'lche. Tema orang mati hidup kembali mendorninasi penyebab kecemasan. Dalam "KRA" medium yang digunakan cermin. Kecemasan muncul karena munculnya tangan dari cermin dan adanya riasan yang tidak seperti biasa; "JK" orang mati hidup kembali menjadi hantu penolong dan kecemasan muncul dengan cara surprise ending; "SSG" orang mati yang hidup kembali muncul melalui bunga anggrek. Kecemasan terjadi karena bentuk bunga anggrek yang aneh; "DTS" menampilkan hantu yang menakutkan dan menganggu. Kecemasan muncul dari peristiwa yang dialami tokoh sejak awal perkawinan yang tidak disetujui kerabatnya.
Tema Das Unheimliche lain adalah kemahakuasan fikiran yang terdapat dalam "Ir" kecemasan disebabkan oleh adanya perilaku aneh tokoh yang suka menyendiri berdiri di pinggir jembatan seperti hendak bunuh diri.
Dari kelima cerpen dalam KRA, Das Unheimliche bermakna sebagai pengungkap mekanisme pertahanan diri. Kecemasan merupakan tanda peringatan adanya sesuatu yang tidak heres. Mekanisme pertahanan yang ditemukan adalah represi penokohan, pengalihan, proyeksi, fantasi, rasionalisasi, regresi, dan formasi reaksi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T39163
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Luckman Sinar
Medan: Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Seni Budaya Melayu, 1994
392.5 TEN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pramoedya Ananta Toer, 1925-2006
Jakarta: Lentera Dipantara, 2011; 2015
899.232 PRA r (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pramoedya Ananta Toer, 1925-2006
"Roman keempat, Rumah Kaca, memperlihatkan usaha kolonial memukul semua kegiatan kaum pergerakan dalam sebuah operasi pengarsipan yang rapi. Arsip adalah mata radar Hindia yang ditaruh di mana-mana untuk merekam apa pun yang digiatkan aktivis pergerakan itu. Pram dengan cerdas mengistilahkan politik arsip itu sebagai kegiatan pe-rumahkaca-an."
Jakarta: Lentera Dipantara, 2025
808.3 PRA r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Karen Priyanka
"Penelitian ini membahas konsep pemikiran Jean Baudrillard mengenai hyperréalité yang tampak dalam fenomena koleksi benda antik. Adapun hyperréalité merupakan konsep gejala masyarakat yang tidak lagi mampu membedakan antara realitas dan representasinya, yang disebut dengan simulacra, dalam kehidupan masyarakat modern.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data penelitian ini adalah perilaku dan tindakan kolektor benda antik dari Komunitas Djadoel Djakarta dan dari kolektor benda antik tunggal di Jakarta dan sekitarnya.
Hasil analisis menunjukkan ada usaha pembentukan hyperréalité dalam fenomena koleksi benda antik. Penelitian tentang koleksi benda antik dapat menyadarkan masyarakat di dunia modern untuk tidak dikuasai oleh objek dan tidak teralienasi dari diri sendiri.

This research discusses the concept of Jean Baudrillard?s thought about hyperréalité which seen in the phenomenon of collecting antiquities. The hyperréalité is one of Baudrillard?s ideas about the society who are no longer able to distinguish between reality and its representation, as known as simulacra, in modern society.
The method used in this research is a qualitative research method. Author takes the behaviors and actions of the antiquities collector from Komunitas Djadoel Djakarta and from single antique collectors in Jakarta and its surrounding areas as the data of this research.
The results of the analysis concluded in this research indicate the existence of hyperréalité formation effort in collecting antiquities. Author?s analysis of collecting antiquities would remind society to not be ruled by the object, and to not be alienated from oneselves."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ayu Ria Sirviany Purnama Sari
"Opera Beijing 京剧 merupakan salah satu jenis seni pertunjukan di Cina. Opera ini memiliki empat kategori peran utama namun yang paling menarik adalah peran Jìng 净 karena wajah tokoh peran ini dicat dengan berbagai pola dan warna yang disebut liănpŭ 脸谱. Warna yang digunakan memiliki makna simbolis tertentu yang dapat membantu memahami watak dari tokoh tersebut. Warna ini terdiri dari warna primer dan warna sekunder. Dalam skripsi ini dibahas mengenai kaitan makna warna primer riasan wajah dengan watak peran jìng 净.

Beijing Opera is one of the performing arts in China. This opera have four types of role, but the most interesting role is the jìng role. It is because this type of role has colourful paint with kinds of pattern draw on their faces called liănpŭ 脸谱. Colour that used in this role has certain symbolic meaning which can help to understand the character's personality. Those colours are divided into primary colour and secondary colour. This thesis will discussed about the connection between primary colour and Jing role character's personality that shown by those colour."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S12
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>