Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25849 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Triana Dewi Iriani
"Tugas Karya Akhir ini secara umum akan membahas mengenai sebuah bisnis UMKM merek Ayam Kane. Ayam Kane merupakan merek makanan beku tradisional Indonesia siap saji yang berada pada wilayah Bogor. Berdasarkan analisa penulis terhadap kondisi dan potensi Ayam Kane, maka program yang dipilih akan fokus pada pemasaran digital. Analisa dilakukan sendiri oleh penulis dengan mengumpulkan data melalui wawancara pemilik Ayam Kane dan survei ke khalayak sasarannya. Rancangan kegiatan pemasaran digital Ayam Kane disusun dari latar belakang, analisa pasar dan produk terkait Ayam Kane, penetapan masalah komunikasi, penetapan strategi komunikasi, implementasi, hingga rencana evaluasi yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan program pemasaran digital yang dilaksanakan. Program ini akan berjalan selama 6 bulan, dengan anggaran program yang dibutuhkan sebanyak Rp. 30,452,400. Program ini juga akan dikaitkan dengan teori dan konsep periklanan yang dapat mendukung berjalannya perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dayintani Kirana
"Dalam sebuah bisnis, pertumbuhan terjadi apabila ia mampu mendapatkan pengguna baru. Salah satu alat utama untuk mewujudkannya adalah melalui kegiatan pemasaran. Secara umum, Tugas Karya Akhir ini membahas mengenai perencanaan strategi komunikasi pemasaran dari coffee shop lokal KopiCabbana dalam periode 6 bulan, dengan berfokus pada penggunaan media digital berbasis online sebagai wadahnya, sesuai analisa terhadap kegiatan pemasaran KopiCabbana dan karakteristik khalayak yang dituju. Dasar analisis ini dilakukan melalui prosedur yang akurat, yaitu wawancara terhadap pemilik coffee shop KopiCabbana itu sendiri dan melakukan survei terhadap target khalayaknya. Perencanaan strategi komunikasi digital ini menggunakan teori dan konsep dalam komunikasi dan periklanan untuk menciptakan relevansi dan mendukung jalannya strategi. Penyusunan dari kegiatan pemasaran disusun dari latar belakang, analisa terhadap KopiCabbana, penentuan masalah komunikasi yang terjadi, strategi komunikasi yang digunakan, eksekusi dan implementasi, hingga rencana evaluasi dan monitoring untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan pemasaran sekaligus memantau agar proses tetap berjalan sesuai rencana.

In a business, growth of the business is when it is able to get new users. One of the tools to actualize it is through marketing activities. Basically, this TKA is about marketing communications strategic planning of local coffee shop named KopiCabbana for period of 6 months, focusing on the use of digital media online basis as the media, in line with analysis of KopiCabbana marketing activities and its characteristic of consumer. The analysis is done through accurate procedures, i.e. interviews with the owners of KopiCabbana coffee shop and surveys on the targeted consumers. This digital communication strategic planning is using theory and concept of communication and advertisement to support the strategy. The built of marketing activities is based on the background and analysis of KopiCabbana, identification of communication problem that occurs, communication strategy used, execution and implementation up to evaluation and monitoring plan to measure the level of success of marketing activities and the same time to monitor the process to be in accordance with the plan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Vania Alya Putri
"Lacrou Patisserie adalah sebuah toko kue lokal yang secara khusus memproduksi kue pastri Prancis (Patisserie). Lacrou mengambil konsep Artisan, yang mana memiliki keunggulan tersendiri, seperti bahan dasar yang memiliki kualitas tinggi dengan jumlah terbatas, tanpa pengawet, dibuat dengan tangan, serta tidak melewati proses pembuatan di pabrik konvensional. Lacrou memiliki varian produk kue pastri Prancis yang ditawarkan, seperti eclair, Choux, Canele, Mille-feuille, dan Madeleine.
Harga pasaran kue pastri Prancis Lacrou mulai dari Rp 35.000 hingga Rp 260.000 untuk setiap set hamper-nya. Khalayak sasaran Lacrou yaitu wanita maupun pria, berusia 25-35 tahun, middle class-upper class, tinggal di Jabodetabek khususnya Jakarta Selatan. Analisis permasalahan adalah dimana Lacrou belum memiliki program pemasaran yang sistematis, informatif, dan konsisten. Selain itu, konten-konten pemasaran Lacrou pada kanal Instagram juga belum interaktif serta memiliki engagement yang rendah. Hal ini kemudian berimplikasi pada rendahnya brand awareness dan rendahnya purchase intention dari Lacrou.
Maka dari itu, tujuan komunikasi Lacrou Patisserie adalah untuk meningkatkan brand awareness dan engagement melalui program integrated marketing communications (IMC). Selain itu juga menciptakan strategi pesan yang relevan dan dapat menyampaikan keunggulan atau unique selling point dari Lacrou kepada khalayak sasaran, yang mana kemudian diharapkan dapat terjadi konversi, yakni dapat menarik konsumen baru (new users).
Kampanye ini dilakukan selama 6 bulan (Januari-Juni 2019) dengan memadukan elemen komunikasi pemasaran terpadu yang terdiri dari advertising, direct marketing, internet marketing, sales promotion, dan public relations. Evaluasi yang digunakan adalah berupa pre-test dan post-test, serta menentukan key performance indicators (KPI). Keseluruhan biaya kampanye Lacrou Patisserie adalah sebesar Rp 26.730.000."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Venna Alya Ramadhanty
"Profil Perusahaan Minopelepon merupakan merek fashion lokal yang mengusung konsep sustainable yang berdiri sejak tahun 2020. Minopelepon menjual atasan, celana, dan outerwear dengan tiga jenis pola yang berbeda. Minopelepon menggunakan Acacia Wood Chip sebagai bahan dasar produk-produknya. Kegiatan pemasaran yang telah dilakukan Minopelepon sejauh ini adalah content marketing melalui media sosial Instagram. Analisis SWOT Strengths (Kekuatan) Menggunakan bahan yang ramah lingkungan (Acacia Wood Chip) dan berkualitas. Memiliki pola dan pemilihan warna yang unik dan bold dengan desain yang sederhana sehingga tetap cocok digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Memiliki nilai lebih dibandingkan kompetitor karena tidak hanya menggunakan bahan yang ramah lingkungan tetapi mengedepankan kesejahteraan pembuat produk, yaitu penjahit rumahan. Weaknesses (Kelemahan) Kegiatan pemasaran yang hanya terbatas pada satu media sosial saja, yaitu Instagram. Pilihan produk yang masih sedikit. Belum menetapkan positioning yang jelas. Belum menjadi top of mind dalam kategori sustainable fashion. Opportunities (Peluang) Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya untuk mulai peduli dengan lingkungan. Masyarakat Indonesia sudah mulai tertarik dengan sustainable fashion. Semakin berkembangnya media digital yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pemasaran bagi merek fashion (baik dari segi promosi maupun penjualan produk). Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan untuk mencari informasi dan membeli produk fashion secara online. Threats (Hambatan) Memiliki kompetitor yang sudah mengoptimalkan media digital untuk kegiatan pemasaran dan lebih dikenal oleh khalayak. Penempatan produk beberapa kompetitor sudah lebih luas. Rumusan Masalah Rendahnya brand awareness Minopelepon dan positioning yang belum jelas. Tujuan Menunjukkan nilai yang dibawa oleh Minopelepon kepada khalayak sasaran yang lebih luas. Meningkatkan brand awareness dari 26% menjadi 46% Khalayak Sasaran Demografis: Perempuan, usia 20-35 tahun, dan SES A-B Geografis: JABODETABEK, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali Psikografis: Memiliki minat dibidang fashion, lifestyle, tertarik untuk menjaga lingkungan, dan tertarik untuk menerapkan sustainable living. Positioning Minopelepon merupakan merek sustainable fashion yang unik dan berani, yang peduli dengan lingkungan dan orang dibalik pembuatan produknya. Strategi Big idea untuk perencanaan program pemasaran digital ini adalah “Be the Boldest Version of Yourself with Minopelepon”. Strategi program ini menggunakan kerangka kerja 5A yang terdiri dari lima tahapan nonlinear, yaitu aware, appeal, ask, act, dan advocate, melalui content marketing, social media advertising, influencer marketing, e-commerce, dan sales promotion. Periode Januari – Juni 2022 Anggaran Rp18.026.000 Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan: Kegiatan pemantauan dilakukan setiap hari selama program pemasaran digital berlangsung dengan metode observasi. Kegiatan pemantauan dilakukan untuk memastikan program-program dilakukan sesuai dengan perencanaan yang disusun dan dilaksanakan sesuai linimasa. Output: Dapat mencapai jumlah pengikut pada masing-masing media promosi yang digunakan, engagement rate, impressions, reach pada iklan dan social media influencer, pengunjung profil, tag, dan penjualan sesuai angka yang telah ditetapkan. Alat pengukuran yang digunakan adalah dengan melihat Instagram Insights, TikTok Analytics, dan Shopee Dashboard. Outcome: Meningkatnya brand awareness Minopelepon, terbentuk pandangan khalayak yang positif terhadap Minopelepon dalam kategori sustainable fashion, dan khalayak sasaran tertarik untuk mengetahui lebih lanjut dan membeli produk Minopelepon.

Company Profile Minopelepon is a local fashion brand that carried a sustainable concept that was established in 2020. Minopelepon sells tops, pants, and outerwear with three different patterns. Minopelepon uses Acacia Wood Chip as the material for their products. Minopelepon has been doing content marketing through Instagram as their marketing activity. SWOT Analysis Strengths: Minopelepon uses eco-friendly (Acacia Wood Chip) and high-quality materials. The products have a unique and bold pattern and color, with a simple design. So, it is suitable for daily activities Minopelepon has more value than their competitors because they use eco-friendly materials and prioritize a better life for their product maker, which is the home tailor. Weaknesses: The marketing activity is limited to one social media, which is Instagram. The product selection is still limited. Minopelepon has not created a clear positioning yet Minopelepon is not yet the top of mind in the sustainable fashion category. Opportunities: People are more aware of the importance of taking care of the environment. Indonesian people are interested in sustainable fashion. The growth of digital media that can be used for marketing activities (for promotion or to sell the products). Indonesian people have a habit of seeking information and buying fashion products through online media. Weaknesses: Minopelepon has several competitors who have optimized digital media for marketing activities and are more well-known. The distribution of the products from several competitors is wider. Problem Statement Minopelepon has low brand awareness and unclear positioning. Objective • Show Minopelepon's value to broader target audiences. • Increase brand awareness from 26% to 46% Target Audience Demographic: Female, 20-35 years old, and SES A-B Geographic: JABODETABEK, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, and Bali Psychographic: Having an interest in fashion and lifestyle, interested in protecting the environment, and interested in implementing sustainable living. Positioning Minopelepon is a unique and bold sustainable fashion brand, which cares about the environment and the people behind the product. Strategy The big idea of the digital marketing program plan is "Be the Boldest Version of Yourself with Minopelepon." This program strategy uses the 5A framework, which consists of five nonlinear stages, namely aware, appeal, ask, act, and advocate, through content marketing, social media advertising, influencer marketing, e-commerce, and sales promotion. Period January - June 2022 Budgeting Rp18.026.000 Monitoring and Evaluation Monitoring: Monitoring is conducted regularly every day during the digital marketing program using the observation method. It is also to ensure that plans are going well according to the digital marketing plan and the timeline. Output: Able to reach the number of followers on each promotional media used, engagement rate, impressions, reach on advertisements and social media influencers, profile visitors, tags, and sales according to predetermined numbers. The measurement tools used are by looking at Instagram Insights, TikTok Analytics, and the Shopee Dashboard. Outcome: Increased brand awareness of Minopelepon, formed a positive view of Minopelepon in the sustainable fashion category, and the target audience is interested in knowing more and buying Minopelepon products."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhika Vebryto
"Autoforza merupakan sebuah portal digital fotografi otomotif berbahasa Inggris asal Indonesia yang dibentuk oleh Jason Benedikto Wijaya dan Ubaydah Syawal Tore pada 13 Mei 2015. Autoforza pada awalnya dibentuk sebagai penyedia jasa dokumentasi kegiatan-kegiatan otomotif kelas sport, premium, dan mewah. Saat ini, Autoforza turut menghadirkan artikel-artikel, video, dan liputan terkait gaya hidup otomotif kelas. Hanya saja, hingga kini Autoforza belum dapat memaksimalkan awareness khalayak sasaran dan masih tertinggal dibanding kompetitor-kompetitornya.
Pada tahun 2017, Autoforza menargetkan memaksimalisasi aset-aset digital yang dimilikinya agar dapat meningkatkan jumlah pengikut secara signifikan. Dengan begitu, Autoforza dapat menandingi kompetitor dikelasnya dan juga dapat membuka peluang-peluang baru dalam memonetisasi usaha. Hal tersebut sejalan dengan hasil temuan riset pendahuluan yang menyatakan bahwa tingkat awareness Autoforza masih belum sebaik pesaing-pesaingnya serta adanya peluang untuk memanfaatkan aset-aset digital yang ada untuk mencapai target yang diinginkan.
Untuk mencapai target tersebut, dibuatlah suatu perencanaan strategi komunikasi pemasaran terpadu berbentuk web series “The Petrolheads” pada akun Youtube yang kemudian didukung dengan konten-konten yang sejalan dengan web series pada tiap-tiap kanal digital yang dimiliki oleh Autoforza. Program yang berjalan selama semester pertama tahun 2017 tersebut diprediksi menghabiskan dana sebesar Rp.15.791.000,- dari sejak awal hingga akhir pelaksanaannya.

Autoforza is an English-based digital automotive photography portal from Indonesia, founded by Jason Benedikto Wijaya and Ubaydah Syawal Tore on May 13th, 2015. In the beginning, Autoforza was created to provide documentary services for sport, premium, and luxurious automotive events. Now, Autoforza also provide its audience with articles, videos, and coverages on high class automotive lifestyle. But until today, Autoforza has not been able to maximize its awareness to the target audience and also a bit behind of its competitors.
On the year 2017, Autoforza targeted to maximize the usage of its digital assets to improve the numbers of followers significantly. By that mean, Autoforza may exceeds its rivals and also open up possibilities of monetizing the business. These matters were also sustained by the fact from the preliminary research explained that Autoforza still had less awareness than its competitors and the fact that opportunities to utilize its digital assets to accomplish the target achievements are still wide open.
To accomplish the targets above, an integrated marketing communication strategy plan was made in the form of a web series called "The Petrolheads" on Autoforza's Youtube Account and be supported by various contents related to the web series through every channels owned by Autoforza. The whole program will be held on the first half of the year 2017 and predicted to cost around Rp.15.791.000,- from its beginning to the end.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ken Pandita Wisesakanya
"Analisis Situasi
1. Jumlah unit usaha UMKM mencapai 62.922.617 Jumlah tersebut mencapai 99,9 persen.
2. UMKM mempunyai kedudukan sebagai pemimpin utama dalam kegiatan ekonomi diberbagai sektor. Pada 2019, realisasi kontribusi UMKM terhadap PDB nasional tahun lalu (2018) mencapai sekitar 60,34%
3. Salah satu permasalahan yang dihadapi UMKM saat ini adalah kurangnya pemanfaatan pemasaran melalui media digital (digital marketing). Pada Juli 2019 diperkirakan UMKM yang bergabung dengan e-commerce baru sebanyak 8 juta. Angka ini setara dengan 14%.
4. Kegiatan mengkonsumsi camilan atau biasa disebut dengan ngemil, menjadi satu kebiasaan orang Indonesia yang tidak dapat lepas dari kehidupan sehari-hari.
5. Budaya Indonesia yang cenderung kekeluargaan ternyata berpengaruh pada kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi camilan.
Tujuan
Tujuan Pemasaran:
Menjangkau khalayak sasaran yang baru dan lebih luas, dengan meningkatkan paparan (exposure) brand Mahu Cookies kepada khalayak sasaran.
Tujuan Komunikasi:
Meningkatkan kesadaran (awareness) untuk menciptakan pemahaman konsumen terhadap produk melalui atribut brand yang dimiliki Mahu Cookies.
Strategi
Kegiatan pemasaran digital ini mengangkat big idea “Your Delicious Companion” dengan memanfaatkan hierarchy of effect model untuk menentukan strategi komunikasi yang akan digunakan. Model ini memiliki 6 tahap, yaitu awareness, knowledge, liking, preferences, conviction, dan purchase."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Renata Goldi
"Perkembangan suatu bisnis berkaitan erat dengan kegiatan pemasaran yang dilakukannya. Malva Dress sebagai bisnis brand lokal yang menjual produk berupa gaun custom memiliki kebutuhan untuk meningkatkan brand awareness. Berdasarkan potensi dan pesatnya perkembangan teknologi digital, Malva Dress akan menggunakan perencanaan komunikasi pemasaran digital yang menyasar khalayaknya, yaitu perempuan, 22-34 tahun, di tiga kota besar, social media savvy serta memiliki karakteristik psikografis dan behavioural lainnya yang sesuai dengan hasil analisa. Program ini disusun untuk lima bulan dan melibatkan anggaran dana sebesar 17,8 juta rupiah. Bahan analisis diambil langsung oleh penulis melalui wawancara dengan pemilik Malva Dress dan survei kepada khalayak sasarannya. Perencanaan pemasaran digital Malva Dress disusun dari latar belakang, analisa terkait Malva Dress, penetapan masalah komunikasi, strategi komunikasi, implementasi sampai pada rencana evaluasi untuk mengukur keberhasilan program pemasaran digitalnya. Rancangan pemasaran digital ini mengacu pada teori dan konsep-konsep ilmiah yang digunakan dalam bidang periklanan tujuannya agar dapat diterapkan secara nyata dan berhasil mendukung perkembangan bisnis Malva Dress dari segi pemasaran.

The development of a business is closely related to marketing activities. Malva Dress as a local brand business that sells custom dress needs to increase its brand awareness. Based on the potential and rapid development of digital technology, Malva Dress will use digital marketing communication planning targeting its audience, specifically women, 22-34 years old, live in three big cities, social media savvy as well as having other psychographic and behavioral characteristics in accordance with brand analysis. The program is set for five months and involves a budget of 17.8 million rupiah. Materials analysis was taken directly by the author through interviews with Malva Dress owners and surveys to his target audience. Malva Dress's digital marketing planning is structured from backgrounds, Malva Dress related analyzes, communication issues, communication strategies, implementation to evaluation plans to measure the success of its digital marketing program. This digital marketing design refers to the theoretical and scientific concepts used in the field of advertising for the purpose of being real-time and successfully supporting Malva Dress's business development, especially from marketing point-of-view."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Herling Parikesit
"Di tengah banyaknya produsen pengrajin gitar lokal yang sudah mempunyai nama lebih dulu, tentunya Genera Custom Guitars sebagai brand yang belum mature masih membutuhkan awareness yang lebih lagi. Dengan mempertimbangkan khayalak sasaran, Genera Custom Guitars membutuhkan perencanaan komunikasi terpadu yaitu "Live the Guitar!". Kampanye ini merupakan rangkaian program yang berfokus kepada kemajuan dunia teknologi, khususnya internet. Hal ini terlihat dalam penggunaan Website (dengan "Guitar Builder" sebagai konten andalan) sebagai elemen utama pada campaign ini, dan juga social media sebagai elemen pendukung. Dewasa ini banyak para pemain gitar kurang puas dengan presisi gitar buatan manufaktur (pabrik). Peran pengrajin gitar custom sangat penting disini dalam memuaskan hasrat kepuasan bermain gitar para konsumennya. Kampanye ini membutuhkan biaya sekitar sembilan belas juta rupiah.

Genera Custom Guitars "Live the Guitar!" In the middle of many local guitar craftsmen whom already have name in the industry, Genera Custom Guitars needs more awareness as a brand that haven’t matured yet. By considering the target market, Genera Custom Guitars needs an integrated communication marketing, "Live the Guitar!". This Campaign is a series of programs that focused on the advancement of the technology world, especially the Internet. It can be seen from the use of Website (with "Guitar Builder" as the main content) as the main element of this campaign and also the social media as the support element. A lot of guitarists aren’t content with guitar precision that the manufactory made these days. The custom guitar’s craftsmen (luthier) role is very important to satisfy the desire to play guitar that consumers have. This campaign will requires a fee of nineteen million rupiah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>