Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91434 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salsabila Mardhiyah
"Parameter perencanaan diperlukan untuk menentukan ketebalan perkerasan antara lain meliputi volume lalu lintas jalan, material perkerasan yang dipakai, kondisi tanah dasar, serta iklim dan lingkungan sekitar. Keakuratan nilai parameter-parameter tersebut terhadap kondisi aktual sangat dibutuhkan agar kekuatan konstruksi jalan dapat memenuhi beban lalu lintas yang ada pada daerah rencana dalam umur rencana yang telah ditentukan. Berdasarkan analisis yang dilakukan, FD pada lokasi penelitian melebihi FD yang berlaku pada Manual Perkerasan 2017 sebesar 2%. Adapun lajur 1 memiliki beban 150 ribu ESA dengan distribusi kendaraan sebesar 2%. Sementara Lajur 2 dengan distribusi kendaraan berat sebesar 62% memiliki beban kendaraan sebesar 9.7 juta ESA dalam satu tahun. Sedangkan lajur 1 dengan distribusi kendaraan berat sebesar 36% memiliki beban ESA kendaraan 6.5 juta. Meskipun kendaraan niaga yang melewati lajur 1 memiliki berat kendaraan yang lebih besar dari pada lajur 2, lajur 2 memiliki beban ESA terbesar pada jalur tersebut dikarenakan distribusi kendaraan berat pada lajur 2 melebihi lajur 1 hampir dua kali lipatnya. Selain itu alih-alih lajur 1, dapat disimpulkan bahwa lajur 2 dapat digunakan sebagai lajur rencana untuk pembuatan jalan.

Design parameters needed to determine the depth of road pavement structure included road traffic volume, pavement materials used, natural subgrade condition, surrounding climate and environmental conditions. The accuracy of those parameters towards actual condition is required for pavements strength to satisfy its traffic load within expected lifespan. According to the analysis, distribution factor acquired exceeds 2% than what is on the manual. The third lane has 150 thousand ESAs load for a year with 2% of heavy goods vehicle distribution. The second lane with 62% of heavy goods vehicle distribution has 9.7 million ESAs. Meanwhile, the first lane with 36% of heavy goods vehicle distribution has 6.5 million ESAs. Although the heavy goods vehicles passing through the second lane have lower vehicle weight than on the first lane, it has the biggest load in ESA because it has almost two times higher vehicle distribution than the first lane. This research concludes that the second lane is more appropriate to be the design lane instead of the first lane because of its load in ESA is the highest one among the three lanes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadel Haris Putera
"Secara umum tujuan didirikan jalan tol adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperlancar daerah yang sedang berkembang. Akibat pertumbuhan ekonomi dan populasi manusia terus bertambah maka moda transportasi yang digunakan semakin banyak. Salah satu penyebab meningkatnya kepadatan arus lalu lintas di tol JORR diduga karena ketidakpatuhan truk dalam penggunaan lajur. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisa dampak penggunaan lajur oleh truk terhadap kinerja arus yang dalam hal ini adalah kecepatan arus di jalan tol JORR.
Penelitian dilakukan dengan survey lalu lintas di jalan tol sebagai bahan untuk kalibrasi model VISSIM yang digunakan untuk simulasi dua kondisi yaitu kondisi patuh dan tidak patuh dalam penggunaan lajur. Selanjutnya dibuat hubungan matematis antara kecepatan dan kepadatan dengan metode regresi untuk kedua kondisi tersebut.
Hasil yang ditunjukan dari simulasi yaitu kinerja kecepatan lalu lintas pada kondisi patuh dan tidak patuh pada kerapatan rendah sampai menengah 0-300 kendaraan/km memiliki kemiripan, sehingga dapat dianggap bahwa kepatuhan truk dalam penggunaan lajur tidak mempengaruhi kinerja kecepatan di jalan tol JORR.

In general, the purpose of the establishment of toll roads is to increase economic growth and expedite the developing regions. Due to increasing economic growth and human population more mode of transportation are used more. One of the causes of increasing traffic congestion in the JORR toll is allegedly due to non compliances of the trucks in using the lane. Therefore this study is intended to analyze the impact of lane usage by truck usage on current performance which in this case is the current velocity on the JORR toll road.
The research conducted by surveying the traffic of the toll road as a calibration source of VISSIM model which later used for simulation of two conditions compliance of lane usage and non compliance in lane usage. Then, mathematical relations between velocity and regression method was formed for both conditions.
Result showed from the simulation that the traffic velocity performance on both compliant and non compliance line usage on low ndash medium density 0 300 vehicles km showed similarity, so it can be considered that truck compliance in lane usage does not affect traffic velocity performance of JORR toll road.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Rinaldy
"Jalan tol berfungsi untuk meningkatkan mobilitas dan aksesbilitas orang dan barang, sehingga pembangunan jalan tol dapat berpengaruh pada perkembangan wilayah dan peningkatan ekonomi di suatu daerah.Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol pasal 41 butir 1 b ditegaskan bahwa 'lajur lalu lintas sebelah kanan hanya diperuntukkan bagi kendaraan yang bergerak lebih cepat dari kendaraan yang berada pada lajur sebelah kirinya, sesuai dengan batas-batas kecepatan yang ditetapkan'.
Dari peraturan tersebut, seharunya jalan tol saat ini dapat membuat kendaraan terhindar dari kemacetan dibandingkan jalan biasa, namun yang terjadi sebaliknya yaitu masih ada kendaraan yang berada pada lajur lalu lintas sebelah kanan dengan kecepatan di bawah 80 kilometer per jam, yang mengakibatkan kecepatan kendaraan di jalan tol melambat sehingga terjadi kemacetan. Tingkat kepatuhan kendaraan berat selalu dipertanyakan terhadap penggunaan lajur di jalan tol, karena kendaraan tersebut merupakan salah satu penyebab terjadinya kemacetan di ruas jalan tol.
Lokasi untuk meneliti penyebab tersebut berada di ruas jalan tol JORR arah Kp Rambutan ndash; TB Simatupang, dengan menggunakan varibel karakteristik arus lalu lintas yang dikumpulkan pada saat survei yaitu variabel kecepatan, kerapatan, dan volume. Kondisi patuh dan tidak patuhnya kendaraan berat di dapatkan dari hubungan ketiga variabel tersebut dengan bantuan persamaan model Underwood.
Setelah melalui pengolahan data dan analisa data, disimpulkan bahwa ketidak patuhan kendaraan truk menghasilkan dampak memperbaiki kinerja arus lalu lintas di tol JORR dibandingkan pada saat kondisi kendaraan truk berada pada lajurnya atau patuh.

The toll road works to improve the mobility and accessibility of people and goods, so that toll road development can affect regional development and economic improvement in a region. Based on Government Regulation No.15 Year 2005 on toll road article 41 point 1 b affirmed that lane Right traffic is reserved only for vehicles moving faster than vehicles on their left lanes, according to established speed limits.
From the regulation, the current toll road should be able to prevent vehicles from traffic congestion compared to ordinary road, but on the contrary that there are still vehicles located on the right lane traffic at speeds below 80 kilometers per hour, resulting in the speed of vehicles on the road Tolls slow down so that congestion occurs. The level of heavy vehicle compliance is always questioned on the use of lanes on the highway, because the vehicle is one cause of congestion in the toll road segment.
The location to investigate the cause is located in the JORR toll road section of Kp Rambutan TB Simatupang, using variables of traffic flow characteristics collected at the time of the survey ie variable speed, density, and volume. Conditions of obedience and obedience of heavy vehicles in getting from the relationship of these three variables with the help of equations Underwood model.
After going through data processing and data analysis, it was concluded that the non compliance of trucking vehicles resulted in improving the performance of traffic flows on JORR tolls compared to when the condition of the truck vehicle was on its lane or obedient.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Fauzan
"ABSTRAK
Jakarta, sebagai kota metropolitan, terbebani oleh kegiatan sehari-hari penduduknya dan gerakan sehari-hari mereka. Kendaraan dalam jumlah besar, terutama kendaraan ringan yang bergerak menuju kawasan bisnis seperti Semanggi, telah memenuhi kapasitas jalan tol, khususnya pada jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta. Hal ini menyebabkan kemacetan di jalan tersebut. Untuk meningkatkan kapasitas dan mengurangi kemacetan, PT Jasa Marga telah menerapkan lajur contraflow yang dimulai dari km 01+600 sampai km 08+600. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik lalu lintas dari lajur contraflow dan lajur normal sebelahnya, dengan fokus pada zona masuk dan zona tengah. Penekanan penelitian ini adalah untuk memahami kinerja dan efektivitas jalur contraflow serta efeknya terhadap jalan tol, dalam hal karakteristik lalu lintas (kapasitas, volume, kecepatan dan kepadatan). Metode penelitian ini adalah untuk membandingkan kondisi yang ada dari survei langsung dilapangan dengan standard yang ditetapkan dari Kementrian Pekerjaan Umum, MKJI (manual Kapasitas Jalan Indonesia) dan Teori Greenshield. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan lajur contraflow menurunkan derajat kejenuhan menjadi kurang dari 0,75, dengan meningkatkan kapasitas jalan secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan lajur contraflow efektif dan merupakan sarana yang sangat baik untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.

ABSTRACT
Jakarta, as a sprawling metropolitan, is burdened with the daily activities of its population and their everyday movements. The huge amount of vehicles, especially light vehicles, moving towards the business districts such as Semanggi has filled to capacity the toll roads, more specifically the Jakarta Inner Ring Road, and thus traffic is the result. To increase the capacity and to decrease traffic, PT Jasa Marga has implemented a contraflow lane that starts from km 01+600 until km 08+600. This research is to study the traffic characteristics from the contraflow lane, with the focus at the entrance zone and the middle zone. The emphasis of this study is to understand the performance and effectivity of contraflow lane and the effect it has on the toll road in regards of the traffic characteristics (capacity, volume, speed and density). The method of this research is to compare existing conditions that is surveyed first-hand with standards set from the Public Works Minister, MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) and Greenshield’s Theory. The result of this research shows that the implementation of a contraflow lane decreases the degree of saturation from those greater than 0.75 to less than 0.75, by significantly increasing road capacity. Thus it can be concluded that the contraflow lane is effective and is an excellent means to decrease traffic."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasudungan, Jose Isai
"Kinerja lalu lintas di jalan raya Narogong memiliki permasalahan dengan kecepatan yang diinginkan dari jalan raya tersebut, sehingga pengguna jalan melakukan penurunan kecepatan akibat dari banyaknya kendaraan berat yang melewati ruas jalan raya Narogong, oleh karena itu penulis melakukan kajian dampak dari kerapihan jalan dari ruas jalan raya Narogong untuk mendapatkan kecepatan jalan yang diinginkan oleh pemerintah, penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah desain jalan yang dilakukan oleh penulis dapat memberikan kenaikan dari kinerja jalan yang ditinjau, dimana akan dilihat dari volume dan kecepatannya, apakah dengan volume yang sama bisa didapatkan kenaikan kecepatan apabila dilakukan kerapihan jalan yang diolah penulis.

Kerapihan jalan merupakan kerapihan dari kendaraan yang melewati suatu ruas jalan yang ditinjau, dimana kendaraan yang melewati suatu ruas jalan apabila tetap berada satu ruas lajur yang ada dan tidak melakukan pindah lajur dapat meningkatkan kinerja jalan yang ditinjau. Kendaraan yang dibatasi perpindahan lajurnya adalah kendaraan berat, dan diharapkan dari kerapihan dari kendaraan berat dapat meningkatkan kinerja jalan yang ditinjau.

Pengolahan data menggunakan simulasi mikroskopis untuk mendapatkan simulasi jalan yang diinginkan, dari simulasi ini dilakukan kalibrasi dan validasi terlebih dahulu untuk mendapatkan kondisi simulasi eksisting yang mirip dengan kondisi observasi ruas jalan yang ditinjau. Dari hasil kondisi eksisting yang sudah divalidasi, dilakukan simulasi model jalan desain untuk melihat apakah ada perubahan yang berpengaruh dari desain yang dilakukan oleh penulis, dari hasil tersebut akan didapatkan data-data yang dapat dibandingkan apakah dengan melakukan perubahan desain dapat meningkatkan kinerja lalu lintas dari ruas jalan yang ditinjau.


Traffic performance on the Narogong highway has problems with the desired speed from the highway, so that road users make a decrease in speed due to the large number of heavy vehicles that pass through the Narogong highway, therefore the authors conduct a study of the impact of road tidiness on the highway Narogong to get the road speed desired by the government, this study was conducted to see whether the road design carried out by the author can provide an increase in the performance of the road being reviewed, which will be seen from the volume and speed, whether with the same volume an increase in speed can be obtained if done the neatness of the road processed by the author.

Road tidiness is the tidiness of vehicles that pass a road section under review, where vehicles that pass a road section if there is still one existing lane and do not change lanes can improve the performance of the road being reviewed. Vehicles that are restricted in lane displacement are heavy vehicles, and it is hoped that the tidiness of heavy vehicles can improve the performance of the road under review. Data processing uses microscopic simulations to obtain the desired road simulation, from this simulation calibration and validation are carried out first to obtain the existing simulation conditions which are similar to the observed conditions of the road section being reviewed. From the results of the existing conditions that have been validated, a simulation of the design road model is carried out to see if there are any changes that affect the design made by the author, from these results will be obtained data that can be compared whether making changes to the design can improve traffic performance from the section the path under review."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Ryanto
"Waktu perjalanan dalam kota hari demi hari semakin bertambah dikarenakan makin banyaknya ruas-ruas jalan dalam kota yang mengalami kemacetan. Kemacetan disebabkan kebutuhan perjalanan dalam kota yang terus meningkat, hingga akhirnya kemacetan bukan hanya terjadi di ruas-ruas jalan biasa, tetapi juga terjadi pada jalan tol dalam kota. Salah satu solusi yang diberikan ialah dengan pembangunan JORR (Jakarta Outer Ring Road) II. Selain lokasi yang tepat, perencanaan kapasitas yang efisien merupakan faktor yang harus diperhatikan. Adapun perhitungan kapasitas untuk JORR II ini dilakukan dengan menggunakan metode US-HCM 2000, dimana penulis meramalkan perjalanan yang akan terjadi dan distribusi perjalanan yang akan masuk dan keluar JORR II, sehingga didapat nilai kapasitas jalan tol JORR II ruas Kunciran - Serpong. Dari nilai Kapasitas itu, akan digambarkan dengan banyaknya jumlah lajur yang dibutuhkan. Hasil yang didapat pada tahun 2017 (pembukaan tol) adalah 2 x 2 lajur dengan LOS D dan untuk tahun 2027 (10 tahun setelah pembukaan) adalah 2 x 3 lajur dengan LOS D.

Time travel in the city are increasing rapidly day by day due to the increasing number of road sections in the city experiencing congestion. Congestion caused by travel needs in a city that continues to increase, until jam is not just happening in ordinary road sections, but also occurred on the highway in the city. One solution that was given to the construction JORR (Jakarta Outer Ring Road) II. In addition to the right location, the efficient capacity planning is a factor that must be considered. The capacity to JORR II calculation is done using the US-HCM in 2000, where the author predicts that travel will occur and the distribution of travel that will enter and exit JORR II, in order to get the value of highway capacity JORR II segment Kunciran - Serpong. From the value of that capacity will be identified by the large number of lanes required. The results obtained in 2017 (opening of the highway) is a 2 x 2 lanes with a LOS D and for the year 2027 (10 years after opening) is a 2 x 3 lanes with a LOS D."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50673
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Catherine Tulus Olivia
"Kota Bogor adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Seperti kota-kota besar lainnya, Kota Bogor juga mengalami permasalahan
kepadatan lalu lintas yang antara lain disebabkan oleh tingginya jumlah
kendaraan pribadi, angkutan umum, dan pola tata ruang Kota Bogor yang
terkonsentrasi di pusat kota. Akibat dari pola tata ruang Kota Bogor
yang terkonsentrasi di pusat kota antara lain adalah kepadatan lalu lintas
di kawasan pusat kota dan pergerakan internal-eksternal dan eksternal-internal
yang terakumulasi di pusat kota.
Seperti yang terjadi pada masyarakat yang tinggal di Kecamatan
Bogor Barat, Tanah Sareal, dan Bogor Utara dalam melakukan perjalanan dari
Bogor ke Jakarta atau sebaliknya serta masyarakat luar Kota Bogor yang menuju
Kecamatan Bogor Barat, Tanah Sareal, dan Bogor Utara, yang melewati
Tol Jagorawi, pada umumnya melalui pusat kota (Baranangsiang) terlebih dahulu.
Hal tersebut mengakibatkan kepadatan lalu lintas di ruas jalan yang menuju
Baranangsiang. Salah satu Jalan Utama di Kota Bogor yang terhubung dengan
Tol Jagorawi adalah Jalan Pajajaran.
Untuk mengurangi beban lalu lintas yang tinggi di kawasan pusat
Kota Bogor, khususnya Jalan Pajajaran, pada pergerakan internal-eksternal dan
eksternal-internal yang melintas dari dan ke Kota Bogor, salah satu cara yang
dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui BUMN bekerjasama dengan
Pemerintah Daerah Kota Bogor adalah dengan pembangunan Jalan Tol
Lingkar Luar yaitu Jalan Tol Bogor Ring Road yang diharapkan dapat menjadi
solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di kawasan pusat kota.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak pembangunan
Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi I dalam mengurai kepadatan lalu lintas
di kawasan Pusat Kota Bogor, khususnya Jalan Pajajaran dengan
Metode Regulatory Impact Assessment (RIA).

Bogor is one of the largest cities in the province of West Java, Indonesia.
As any other large cities in Indonesia, Bogor also has traffic congestion problem.
The most common causes of it are the high number of vehicles, public transport,
and the urban land use plan of Bogor that were concentrated in the city center.
It can be seen from the movement of internal-external and external-internal
of traffic that accumulates in the center area of the city.
The traffics that occur are concentrated at Baranangsiang area as the centre
of the city. It is regular for people who lives in West Bogor District, Tanah Sareal,
and North Bogor, to pass the road on their travel to Jakarta or vice versa.
Therefore, it causes heavy traffic on roads especially during rush hour at
Pajajaran Road that connected to the Toll of Jagorawi.
To reduce the traffic load at Bogor, particularly on Pajajaran, from
the movement of internal-external and external-internal of traffic that accumulates
in the center area of the city. Central Government and Local Government
have built construction of the Bogor Outer Ring Road. It is expected to be
a solution to reduce traffic congestion in the downtown area.
Objectives of the research is to examine the impact of the
construction of the Bogor Ring Road Section I in reducing traffic congestion
with Regulatory Impact Assessment (RIA) Method.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Syiffa Fadillah
"Jakarta Outer Ring Road JORR adalah rangkaian jalan tol yang melingkari bagian luar Jakarta, yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan jaringan jalan dari dan menuju pusat kota Jakarta. Akan tetapi, tingginya komposisi truk di dalam JORR menyebabkan kemacetan, dan diduga bahwa kemiringan jalan berkontribusi akan keadaan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dampak kelandaian jalan serta komposisi truk terhadap kinerja arus lalu lintas secara makroskopis. Penelitian ini melengkapi penelitian serupa untuk mengonfirmasi hasil yang didapatkan sebelumnya.
Pada penelitian sebelumnya digunakan Vissim, sebuah aplikasi simulasi, dimana untuk penelitian ini seluruhnya menggunakan studi empiris. Dengan menggunakan data rekaman lalu lintas selama 24 jam pada segmen JORR yang merepresentasikan berbagai jenis kemiringan jalan, model persamaan lalu lintas dihasilkan dan dampak yang terjadi dapat dinilai dengan membandingkan parameter yang didapatkan pada jalan dengan kemiringan 0 dan dengan kemiringan 3.5.
Hasil yang diperoleh menunjukkan perbedaan kecepatan antara truk dan non-truk sebesar 56.2 127 lebih rendah pada gradient 3.5. Akibat dari perbedaan kemiringan jalan ini juga diantaranya terdapat perbedaan kecepatan bebas free flow speed hingga 27.3 lebih rendah pada gradient 3.5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu studi untuk pihak yang berkepentingan dalam menetapkan kebijakan mengenai keberadaan truk, terutama dalam kasus truk sebagai penyebab berkurangnya kualitas arus lalu lintas.

Jakarta Outer Ring Road JORR is a toll road system that circles the outskirts of Jakarta, where the purpose of this road is to reduce congestion on the street network of the city centre of Jakarta. However, the high composition of trucks in JORR resulted in congestion, and moreover it is suspected that the steep gradient of this road has contributed to this situation. This study aims to investigate the impact of road gradient on the trucks and the overall traffic performance from macroscopic view point. This study is the complement of the similar study that has been done in JORR to confirm the result.
The previous study was based on the Vissim simulation, while this paper will be entirely focused on the empirical study. Using the data obtained from 24 hour traffic recording on selected JORR sections that represent various gradients, traffic flow models are generated, and the effect of gradient could be assessed. The speed difference between trucks and non trucks shows 56.2 127 slower on a road with 3.5 gradient compared to road with no grade.
The overall free flow speed uf difference of different gradient is up to 27.3 slower on a road with 3.5 gradient compared to road with no grade. This result will benefit to the transport authority to justify the policy concerning the existence of trucks in the traffic flow, particularly in the condition at which trucks are regarded as a culprit of traffic congestion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Load
"Jalan Tol merupakan salah satu investasi infrastuktur transportasi yang memiliki peranan sebagai suatu generator suatu pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya ibu kota. Dengan intensitas yang tinggi dalam menggunakan jalan tol sebagai aksesibilitas dalam mobilisasi sehingga menimbulkan sebuah masalah. Dimana kondisi jalan tol yang memerlukan kegiatan maintenance pada ruas-ruas jalan untuk dapat mempertahankan kualitas dengan salah satunya melalui peraturan. Tetapi hal tersebut tidaklah cukup, maka diperlukan kegitan perawatan atau maintenance rutin pada ruas-ruas jalan dalam bentuk fisik. Oleh karena itu, diperlukan manajemen lalu lintas pada lokasi zona kerja tersebut yang tidak hanya untuk keselamatan pengguna jalan baik pengendara maupun pekerjanya. Tetapi, manajemen ini juga diperlukan untuk dapat mempertahankan kinerja jalan. Sehingga dilakukan penelitian mengenai dampak atau pengaruh yang terjadi pada tingkat pelayanan kondisi lalu lintas dari adanya zona pembangunan. Hal tersebut berdampak pada terjadinya penyempitan jalan dengan pengurangan lajur pada area jalan bebas hambatan, sehingga dibuatnya zona transisi (taper). Penulis melakukan analisis dengan menggunakan permodelan Vissim untuk megetahui hubungan zona transisi dan pengaruhnya terhadap kondisi lalu lintas. Sehingga didapatkan hasil permodelan yang menunjuka adanya pengaruh perubahan Panjang zona transisi (taper) terhadap kinerja jalan. Pengaruh yang terjadi adalah dimana Ketika Panjang taper semaikan besar maka kinerja jalan atau tingkat pelayanannya semakin baik dengan persamaan yang diapat adalah y=0,8458-0,0005x. Dan dari hubungan tersebut didapatkan Panjang minimal sebesar 211,6 m agar kinerja jalan menghasilkan nilai minimal LOS C. Hal ini berlaku untuk kondisi penyempitan lajur dari 3 menjadi 1 saat lokasi zona kerja terjadi pada lajur 1 dan 2 yaitu lajur cepat dan lajur mendahului.

Toll Road is one of the investment in transportation infrastructure which has a role as a generator of economic growth in Indonesia, specifically the capital city. With high intensity in using the toll road as accessibility in mobilization, it causes problems. Where is the condition of toll roads that require maintenance activities on road sections to be able to maintain quality with one of them through regulations. But this is needed enough, so necessary maintenance or routine maintenance on road segments in physical form. Therefore, traffic management is needed at the location of the work zone, which is not only for the safety of road users, both motorists and workers. However, this management also needs to maintain road continuity. Related research conducted on the situation that occurs at the level of traffic government of the development zone. This has an impact on the displacement of the narrowing of the road with freelane in the freeway area, so that a transition zone (taper) is made. The author analyzes using Vissim modeling to determine the relationship of the transition zone and its effect on traffic conditions. Because the results obtained by modeling show the effect of changes in the length of the transition zone (taper) on road performance. The effect that occurs when the length of the taper increases is greater, the increase in the road or the level of service is getting better with the equation obtained is y = 0.8458-0.0005x. And from that number obtained a minimum length of 211,5 m so that road performance produces a minimum value of LOS C. This applies to the narrowing condition of the lane from 3 to 1 when the work zone location occurs in lanes 1 and 2, namely fast lane and precede lane."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindia A. Indraningtyas
"ABSTRAK
Perpindahan lajur adalah komponen yang penting dalam simulasi model lalu lintas mikroskopis, dan memiliki impact pada pergerakan lalu lintas pada segmen-segmen tertentu jalan. Perpindahan lajur pada off ramp menimbulkan efek diverging pada jalan, perpindahan lajur yang kurang tepat pada jalan bebas hambatan akan membahayakan banyak pengguna jalan bebas hambatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat pengendara kendaraan kecil pada off ramp jalan bebas hambatan. Penelitian ini menggunakan data berbasis video dan menggunakan Trajectory Extractor yang dikembangkan oleh Lee et al. (2009) yang berfungsi untuk menghasilkan data posisi kendaraan tiap detik secara semi manual. Hasil penelitian ini menunjukan karakter perpindahan lajur pada off ramp jalan bebas hambatan. Hasil dari permodelan adalah pengemudi yang tidak akan keluar dari jalan bebas hambatan cenderung menghindari offramp.

ABSTRACT
Moving lanes are an important component in the simulation of microscopic traffic models, and have an impact on traffic movements in certain segments of the road. The transfer of the lane off the ramp creates a diverging effect on the road, the displacement of the lane that is not right on the freeway will endanger many freeway users. This study aims to determine the behavior of small motorists on the off road ramp. This study uses video-based data and uses the Trajectory Extractor developed by Lee et al. (2009) which functions to produce semi-manual vehicle position data every second. The results of this study indicate the character of the displacement of the freeway ramp on the ramp. The result of modeling is that drivers who will not get off the freeway tend to avoid the off ramp road.

 

 

"
2019
T53106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>