Ditemukan 101114 dokumen yang sesuai dengan query
Amilia Amin
"
ABSTRACTPenelitian kuantitatif ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengalaman depresif dengan gejala depresi pada dewasa awal. Pengalaman depresi meliputi kritisi diri dan ketergantungan, dimana pengalaman depresi ini jika tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan seseorang mengalami gejala depresi yang semakin buruk. Dalam penelitian ini digunakan dua alat ukur, yaitu untuk pengukuran pengalaman depresif digunakan alat ukur Depressive Experience Questionnaire (DEQ) dan untuk mengukur gejala depresi digunakan Beck Depression Inventory (BDI). Alat ukur ini diadministrasikan melalui media daring. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 113 partisipan yang merupakan mahasiswa program sarjana Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan teknik korelasi Pearson untuk melihat hubungan antara kedua variabel ini. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pengalaman depresi dan gejala korelasi dengan nilai r (113) = 0,468, p < 0,001. Selain itu ditemukan juga bahwa jumlah partisipan yang memiliki skor kritisi diri yang tinggi jumlahnya lebih banyak daripada jumlah partisipan yang memiliki skor ketergantungan yang tinggi.
ABSTRACTThis quantitative research focuses on the relationship between Depressive Experiences and Depressive Symptoms among emerging adults. The experience of depression involves self-criticism and dependence, if the experience of depression is not handled properly will make a person get the worst symptoms of depression. Depressive experiences are measured by Depressive Experience Questionnaire (DEQ) and Depressive Symptoms are measured by Beck Depression Inventory (BDI) and managed online. 113 students from the University of Indonesia participated in this study. This study uses Pearson correlation to determine the relationship between depressive experiences and depressive symptoms. The result is r (113) = 0.468, p <0.001, which means that there is a correlation between depressed experience and depressive symptoms. Other results from this study are participants who have higher self-criticism scores higher than participants who have high dependency scores."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Syandra Divia Estheresia
"Penelitian kuantitatif ini ditujukan untuk melihat hubungan trait kepribadian dengan gejala depresi pada individu yang mengalami adverse childhood experience dan berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan berusia 18-29 tahun. Pengukuran terhadap trait kepribadian menggunakan instrumen Mini-IPIP, sedangkan ACEs diukur dengan ACE-Q, dan gejala depresi diukur dengan BDI-II. Penelitian melibatkan 250 partisipan dengan rata-rata skor ACEs 2, rata-rata gejala depresi minimal, dan kecenderungan memiliki trait kepribadian yang sedang. Hasil analisis regresi menunjukkan trait extraversion (b = -0.14, p < 0.05) dan trait conscientiousness (b = -0.25, p < 0.05) memiliki pengaruh signifikan dengan arah negatif
dalam hubungan ACEs dan gejala depresi. Sedangkan trait neuroticism berpengaruh signifikan secara positif (b = 0.49, p < 0.01).
This quantitative research is aimed to look at the relationship between personality traitsand symptom of depression in individuals who experienced adverse childhoodexperiences and live in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi (Jabodetabek) andaged 18-29 years. The personality traits was measured using the Mini-IPIP as the instrument, while ACEs was measured by ACE-Q, and depression tendency wasmeasured by BDI-II. The research involved 250 participants with an average ACEs score of two, an average of minimal symptom of depression, and a tendency to have moderate personality traits. The regression analysis showed that extraversion (b = -0.14, p <0.05) and conscientiousness (b = -0.25, p <0.05) had a significant effect in a negative direction on the relationship between ACEs and depression tendency. Meanwhile, neuroticism hada significant positive effect on the relationship (b = 0.49, p < 0.01)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hanifah Nurul Firdausi
"
ABSTRAKOutness merupakan seberapa jauh seseorang terbuka mengenai orientasi seksualnya. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa outness mampu mengurangi gejala depresi pada homoseksual. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah outness memiliki hubungan secara signifikan dengan gejala depresi pada homoseksual di Indonesia. Studi korelasional dengan analisis korelasional menggunakan Pearsons correlation dilakukan terhadap partisipan gay dan lesbian di Indonesia N = 231). Instrumen penelitian adalah Outness Inventory (OI) dan Beck Depression Inventory (BDI). Hasil yang didapat menunjukkan bahwa outness (M = 5,72, SD = 2,94) dengan gejala depresi tidak berkorelasi secara signifikan (M = 17,96, SD = 12,87), r(231) = 0,043, p < 0,05. Dengan kata lain, tinggi rendahnya tingkat outness tidak memiliki hubungan dengan tinggi rendahnya tingkat gejala depresi pada homoseksual di Indonesia.
ABSTRACTOutness is the extent to which someone is open about his or her sexual orientation. Previous research has shown that apparently outness can reduce depression symptoms in homosexuals. This study aims to examine whether outness has a significant relationship with depressive symptoms in homosexuals in Indonesia. Correlational studies with correlational analysis using Pearsons correlation were conducted with gays and lesbians in Indonesia (N = 231). Research instruments are Outness Inventory (OI) and Beck Depression Inventory (BDI). The results obtained showed that outness (M = 5.72, SD = 2.94) with depressive symptoms did not correlate significantly (M = 17.96, SD = 12.87), r (231) = 0.043, p <0 , 05. In other words, the level of outness does not have a relationship with the levels of depressive symptoms in homosexuals in Indonesia."
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library