Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156416 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purnama Putra
"ABSTRAK
Indonesia menghadapi permasalahan sampah yang berdampak negatif kepada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Upaya penerapan teknologi untuk meningkatkan performa pengolahan sampah di Indonesia tidak beranjak dari perdebatan atas teknologi yang paling tepat untuk diterapkan. Merujuk pada kota yang telah sukses menerapkan teknologi pengelolaan sampah, terdapat banyak variabel yang menjadi bahan pertimbangan atas pemilihan teknologi yang tepat. Pemilihan teknologi dengan menggunakan metode analisa AHP Analytical Hierarchy Process mampu mengidentifikasi solusi teknologi dengan mengakomodir pandangan dari perkotaan di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengidenfitikasi faktor- faktor kunci yang mempengaruhi kesuksesan penerapan teknologi ITF pada perkotaan di Indonesia untuk kemudian disusun kerangka implementasinya. Kombinasi metode analisis AHP dan IPA Importance Performance Analysis menghasilkan kerangka implementasi pemilihan teknologi yang dapat menjadi referensi pemilihan teknologi pada perkotaan lain di Indonesia. Penelitian menghasilkan 3 kriteria serta 11 sub-kriteria yang termasuk kategori tinggi; serta kerangka implementasi yang dapat digunakan untuk melakukan seleksi teknologi pada perkotaan lain di Indonesia. Dihasilkan pula rencana tindakan untuk meningkatkan performa teknologi secara umum maupun khusus.

ABSTRACT
Indonesia is currently facing waste problems that have a negative impact on the environment and public health. Efforts to implement technology to improve waste management performance in Indonesia have not progress further than debates over the most appropriate technology to be applied. Referring to cities that have successfully implemented waste management technology, there are many variables that are taken into consideration for selecting the right technology. AHP Analytical Hierarchy Process analysis method is able to identify the most optimal technological solutions according to the needs of urban stakeholders in Indonesia. The research aims to identify the key factors that influence the success of the implementation of ITF technology in urban areas in Indonesia for the implementation framework. The combination of AHP and IPA analysis methods Importance Performance Analysis produces a framework for selecting technology that can be a reference for technology selection in other cities in Indonesia. The study identifies 3 criterias and 11 sub- criteria which were included in the high category; and an implementation framework that can be used to conduct technology selection in other cities in Indonesia. It also identified action plan that can be used to improve the performance of technology in general or specifically"
2018
T51701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poerborini Damayanti
"Pengelolaan sampah di Jakarta bergantung pada landfill TPST Bantargebang yang mendekati kapasitas maksimumnya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun ITF Sunter dengan dua alternatif teknologi, Mechanical Biological Treatment (MBT) dan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) dengan insinerasi. Namun, keberlanjutan MBT dan PSEL dari segi ekonomi, lingkungan, dan sosial di ITF Sunter belum diketahui. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keberlanjutan dari ITF Sunter. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran yang terdiri atas metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan nilai BCR dari teknologi PSEL sebesar 1,479 dan MBT sebesar 1,091. Metode AHP dilakukan pada kriteria kelembagaan, efektivitas, perbandingan biaya manfaat, dan produk pengolahan, PSEL memiliki bobot penilaian tertinggi dengan nilai 0,565 dibandingkan MBT dan landfill, sehingga PSEL berpotensi lebih berkelanjutan dari MBT dari sisi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Kesimpulan yang didapat, ITF Sunter dengan teknologi PSEL memiliki nilai keberlanjutan lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi MBT dalam waktu 25 tahun

Jakarta is dependent on Bantargebang landfill which is approaching its maximum capacity. Provincial Government of Jakarta plans to build ITF Sunter with two technology alternatives, Mechanical Biological Treatment (MBT) and Waste-to-Energy with Incinerator. However, the economic, environment, and social sustainability of MBT and Incinerator in ITF Sunter has not been analysed. The research objective is to determine the sustainability of ITF Sunter. The research method used is a mixed between qualitative and quantitative methods. The results showed BCR of incinerator was 1,479 and MBT was 1,091. AHP is conducted on four criteria consisting of institution, effectiveness, cost-benefit analysis, and processing products, incinerator has the highest weighting value of 0,565 compared to MBT and landfill, incinerator has higher sustainability potential compared to MBT in terms of economic, sosial, and environmental sustainability. The conclusion is ITF Sunter with incineration has a higher sustainable potential than MBT within a span of 25 years."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasihisa Hervani
"Indonesia memiliki potensi besar untuk mejadi pemimpin di Kawasan Asia dan infrastruktur memiliki peranan yang penting. Terdapat beberapa sektor infrastruktur yang utama diantaranya adalah infrastruktur pengolahan limbah, air bersih, dan irigasi. Sektor tersebut termasuk dalam sektor utama karena merupakan kebutuhan dasar kelangsungan hidup manusia. Kondisi infrastruktur di Indonesia yang belum memadai menjadi hambatan dari potensi tersebut. Hal tersebut tergambar dari sudut pandang masyarakat terhadap infrastruktur di Indonesia melalui hasil survey dengan kuesioner online oleh lembaga Saatnya Didengar dan juga dari literatur – literatur yang ada. Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi permasalahan dan penentuan solusi dari permasalahan di sektor infrastruktur pengolahan limbah, air bersih, dan irigasi di Indonesia tersebut dengan menganalisis komentar masyarakat dari hasil survey dengan menggunakan metode analisis konten untuk pengolahan datanya. Metode tersebut dipilih karena data yang diolah merupakan data teks yang bersifat kualitatif.
Melalui penelitian ini, didapatkan hasil permasalahan untuk sektor infrastruktur pengolahan limbah sebanyak 43 permasalahan yang dikelompokan ke dalam 8 kategori dengan permasalahan utama banjir dan kategori permasalahan dengan suara terbanyak adalah pencemaran, kerusakan lingkungan, dan gangguan kesehatan akibat limbah dan sampah serta didapatkan 70 solusi dengan suara terbanyak dari masyarakat untuk solusinya adalah menambah tempat pembuangan sampah. Untuk sektor infrastruktur air bersih, hasilnya terdapat 31 permasalahan dengan masalah utama daerah tertentu kesulitan mendapatkan air bersih. Permasalahan tersebut dikelompokan ke dalam 10 kategori permasalahan dengan kategori permasalahan utamanya adalah kekurangan air bersih. Selain permasalahan, dihasilakn juga 40 solusi dengan solusi utama menurut masyarakat adalah dengan menambah pasokan air bersih. Pada sektor terakhir yaitu sektor infrastruktur irigasi, dihasilkan 35 permasalahan dengan masalah utama kekurangan air atau kekeringan ketika kemarau. Untuk kategori permasalahannya, terdapat 8 kategori dengan dua buah kategori permasalahan utama yang memiliki jumlah suara sama yaitu kurangnya sumber air untuk irigasi dan kondisi infrastruktur irigasi yang telah dibangun kurang memadai. Solusi yang dihasilkan pada sektor ini sebanyak 43 solusi dengan solusi utama adalah membangun infrastruktur irigasi yang lebih baik.

Indonesia has a great potential to become a leader in Central Asia and the infrastructure has an important role to it. There are some major infrastructure sectors include waste treatment infrastructure, clean water, and irrigation. The sectors included in the primary sector because it is a basic need of human survival. The condition of infrastructure in Indonesia is not adequate become a bottleneck of this potential. This is reflected from a community perspective to the infrastructure in Indonesia through a survey with a questionnaire method with online way by the agency Saatnya Didengar and also of the existing literatures. Therefore, it is necessary to identify the problem and finding the solution of the problems in the waste treatment, clean water, and irrigation infrastructure sectors in Indonesia by analyze Indonesian people’s comment from the results of the survey by using content analysis to data processing. The method chosen for the processed data because the form of data is a text data that are qualitative. Results from this study is the conclusion that contains the solution of problems in the sector of waste treatment, clean water, and irrigation infrastructures.
Through this research, the problems for the waste treatment infrastructure as many as 43 issues which are being grouped into 8 categories with the main problem is flooding and the category of the problem with the most votes is pollution, environmental damage and health problems caused by waste and garbage and obtained 70 solutions with most opinions from the society to the solution is to add more trash can an landfills for the garbage. For clean water sector of infrastructure, the results there are 31 problems with the major problem is certain regions are having trouble of getting clean water. Those problems are being grouped into 10 categories of problems with the category of the key problems is the lack of clean water. In addition to the problems, also produced 40 solutions with the main solution according to the Indonesian people’s opinion is to increase the supply of clean water. In the last sector which is the irrigation sector of infrastructure, produced 35 issues with a major problem is water shortage or drought when dry. For the category of the problem, there are 8 categories with two categories of major issues that have the same number of votes, they are the lack of water sources for irrigation and irrigation infrastructures which has been built are less than adequate. The resulting solution in this sector as much as 43 solutions with the main solution is to build better infrastructure for irrigation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulin Amrizal
"Permasalahan sampah yang dialami oleh Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta adalah semakin meningkatnya timbunan volume Sampah Kota (Municipal Solid Waste/MSW) ) yang dilaporkan pada tahun 2021 sebesar 5.733 ton/hari. Salah satu teknologi pengolahan sampah yang efektif untuk mengurangi volume sampah tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan proses termal (insinerator). Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan rancangan PLTSa Insinerator yang optimal secara teknologi dan finansial di Jakarta. Dalam penelitian ini, PLTSa Insinerator berkapasitas 120 MW mampu membakar sampah sebanyak 5.733 ton/hari yang memiliki nilai kalor 7,76 MJ/kg. Kelayakan finansial dilakukan melalui tinjauan Net Present Value (NPV) dan Break Even Point (BEP). Dari hasil yang diperoleh, varian kapasitas 9 x 15 MW PLTSa Insinerator menjadi yang paling menguntungkan dengan nilai NPV Rp 13,72 triliun dan BEP 7 tahun. Tingkat NPV dan BEP ini sangat menarik karena harga jual listrik yang tinggi yaitu 14,5 USD/kWh (Rp 2.181/kWh), karena listrik yang dihasilkan tergolong energi yang berasal dari pembangkit listrik energi baru dan terbarukan.

The waste problem experienced by the Bantargebang Integrated Waste Disposal Center managed by the Environmental Agency of Jakarta is the disposal of Municipal Solid Waste (MSW) volume that was reported in 2021 of 5,733 tons/day. One of the effective MSW processing technologies that can reduce its volume is the Waste to Energy (WTE) with a thermal process (incinerator). Therefore, this study’s aim is to determine the technologically and financially optimal design of a WTE Incinerator in Jakarta. In this study, a WTE Incinerator with a capacity of 120 MW can burn 5,733 tons/day of waste, which has a heating value of 7.76 MJ/kg. The financial feasibility was conducted through Net Present Value (NPV) and Break-Even Point (BEP) review. From the results obtained that the 9 x 15 MW capacity variant of WTE Incinerator is the most profitable with an NPV value of 13.72 trillion IDR and a BEP of 7 years. This level of NPV and BEP is very attractive due to the high electricity selling price of 14.5 USD/kWh (2,181 IDR/kWh), because the generated electricity is classified as energy from a new and renewable energy plants"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Utomo
"Program Zero Waste City (Kota Bebas Sampah) merupakan inisiatif kebijakan pengelolaan sampah di Kota Depok yang berlangsung dari tahun 2016 hingga 2024. Program ini bertujuan utama untuk menjadikan seluruh wilayah Kota Depok bebas dari segala jenis sampah. Meskipun demikian, pelaksanaan program ini menghadapi tantangan sehingga beberapa daerah di Kota Depok masih belum berhasil terbebas dari masalah sampah.Universitas Indonesia, sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berlokasi di Kota Depok, menyadari kondisi permasalahan sampah di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, universitas ini berkomitmen untuk turut serta dalam menyelesaikan permasalahan sampah yang berasal dari lingkungan kampusnya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menangani permasalahan sampah dari sumber, terkhusus dengan menerapkan teknologi tepat guna sesuai dengan kriteria dan subkriteria di Universitas Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi masalah persampahan di Kota Depok dan menjadi contoh bagi pengelolaan sampah dari sumbernya. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menghitung bobot kriteria-subkriteria, bobot tertinggi kriteria lingkugnan (0,519) bobot global tertinggi subkriteria emisi (0,233) dan Fuzzy Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) prioritas ranking pertama biodigester (0,888), kedua pirolisis (0,384). Selain itu, dilakukan analisis tekno ekonomi untuk menilai kelayakan investasi teknologi biodigester dan pirolisis. Parameter-parameter evaluasi kelayakan proyek Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP), dan Benefit Cost Ratio (BCR), hasilnya dikatakan layak keduanya secara tekno ekonomi Dengan pendekatan ini, penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi konkrit dan berkelanjutan terhadap permasalahan sampah di Universitas Indonesia dan menginspirasi praktik pengelolaan sampah yang efektif dan efisien di tingkat institusi pendidikan tinggi.

The Zero Waste City Program is a waste management policy initiative in Depok City that runs from 2016 to 2024. This program's main objective is to make the entire Depok City area free from all types of waste. However, the implementation of this program faces challenges so that several areas in Depok City have not yet been free from waste problems. Universitas Indonesia, as a higher education institution located in Depok City, is aware of the condition of waste problems in its surrounding environment. Therefore, this university is committed to participating in solving waste problems originating from its own campus environment. This study aims to address waste problems from the source, specifically by implementing appropriate technology in accordance with the criteria and sub-criteria at Universitas Indonesia. This step is expected to help reduce waste problems in Depok City and be an example for waste management from the source. The analysis in this study uses the Analytical Hierarchy Process (AHP) method to calculate the weight of the criteria-subcriteria, the highest weight of the environmental criteria (0.519) the highest global weight of the emission subcriteria (0.233) and the Fuzzy Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) the first priority ranking of biodigester (0.888), second pyrolysis (0.384). In addition, a techno-economic analysis was carried out to assess the feasibility of investing in biodigester and pyrolysis technology. The parameters for evaluating the feasibility of the project Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP), and Benefit Cost Ratio (BCR), the results are said to be feasible both techno-economically. With this approach, this study is expected to provide concrete and sustainable solutions to waste problems at the University of Indonesia and inspire effective and efficient waste management practices at the higher education institution level."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Abdurrohman
"Penelitian ini membahas pengelolaan sampah pada Kawasan perkotaan Purwokerto kabupaten Banyumas, dengan fokus pada strategi pengelolaan sampah berbasis Sumpah Beruang. Latar belakang studi ini adalah keberhasilan kabupaten Banyumas dalam pengelolaan sampah perkotaan yang sebelumnya telah mengalami berbagai tantangan darurat sampah pada Kawasan perkotaan Purwokerto. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi pengelolaan sampah dengan konsep Sumpah Beruang terhadap minat masyarakat perkotaan dalam memilah sampah dari rumah serta peran stakeholder dalam keberlanjutan pengelolaan sampah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi lapangan dan analisis data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa meskipun pengelolaan sampah pada kawasan perkotaan Purwokerto telah berhasil mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan sampah ahir sehingga upaya mencapai Zero waste to landfill dapat segera tercapai, masyarakat perkotaan Purwokerto belum melaksanakan perannya dalam memilah sampah dari rumah. Pemanfaatan hasil olahan sampah belum dimanfaatkan secara optimal sehingga PDU masih bergantung pada iuran masyarakat. Penelitian ini menemukan potensi ekonomi dan lingkungan yang belum dimanfaatkan secara utuh oleh stakeholder yang bersentuhan dengan pengelolaan sampah pada Kawasan perkotaan Purwokerto. Kesimpulannya untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan maka konsep Community Based Development harus dilaksanakan dan didukung dengan regulasi yang matang.

This study discusses waste management in the Purwokerto urban area, Banyumas district, with a focus on waste management strategies based on the Bear Pledge. The background of this study is the success of Banyumas district in managing urban waste which has previously experienced various emergency waste challenges in the Purwokerto urban area. This study aims to analyze waste management strategies with the Bear Pledge concept on the interest of urban communities in sorting waste from home and the role of stakeholders in sustainable waste management. This study uses a qualitative approach, data obtained through in-depth interviews, field observations and data analysis.
The results of the study show that although waste management in the Purwokerto urban area has succeeded in reducing dependence on final waste disposal sites so that efforts to achieve Zero waste to landfill can be achieved immediately, the Purwokerto urban community has not carried out its role in sorting waste from home. The utilization of processed waste has not been utilized optimally so that PDU still depends on community contributions. This study found economic and environmental potential that has not been fully utilized by stakeholders who are in contact with waste management in the Purwokerto urban area. In conclusion, to realize sustainable waste management, the Community Based Development concept must be implemented and supported by mature regulations.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismaniari
"Anaerobic digester telah menjadi salah satu metode untuk mengolah limbah organik yang mampu menghasilkan biogas sebagai energi baru dan terbarukan. Namun, operator dan/atau pengguna teknologi anaerobic digester seringkali mengalami kendala teknis. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi perilaku pengguna teknologi anaerobic digester pada tipe pra-fabrikasi dalam operasional dan pemeliharaannya, menganalisis kinerja operasional, serta menganalisis hubungan antara perilaku dan output untuk penetapan prosedur operasional pengolahan limbah organik. Lokasi penelitian dilaksanakan di Banten, Karawang, dan Bandung karena menyesuaikan dengan proyek penempatan instalasi teknologi anaerobic digester tipe pra-fabrikasi yang masing-masing berada di daerah pesisir, pertanian, serta peternakan. Identifikasi mengenai kendala dan perilaku dalam mengoperasikan teknologi anaerobic digester yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu wawancara. Identifikasi tersebut dilakukan terhadap variabel frekuensi feeding; jumlah feeding; volume air tambahan untuk feeding; sumber air untuk feeding yang digunakan; durasi perendaman substrat dalam ember pencampur untuk feeding; pencacahan substrat untuk feeding; serta frekuensi pemeliharaan waterdrain. Sedangkan, metode kuantitatif juga digunakan dengan melakukan pengukuran beberapa parameter lingkungan yaitu pH, temperatur, total solids, volatile solids, chemical oxygen demand, dan pengukuran produksi biogas, serta konsentrasi metana pada biogas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua variabel identifikasi perilaku pengguna unit anaerobic digester pada tipe pra-fabrikasi mampu mempengaruhi kinerja operasional unit anaerobic digester secara signifikan, yakni volume air yang ditambahkan untuk feeding mampu mempengaruhi warna api dan kestabilan tekanan biogas (p<0,05) serta variabel identifikasi durasi perendaman substrat untuk feeding mampu menghasilkan produk biogas lebih banyak ±13,3% (p<0,05). Dengan demikian, penambahan volume air dan durasi perendaman substrat dapat menjadi perilaku yang efektif dalam menghasilkan biogas. Rata-rata hasil kinerja operasional unit anaerobic digester tipe pra-fabrikasi menghasilkan nilai TSR (84,3±48,35%); VSD (61,4±70,62%); dan CODR (75±69,26%). Sementara, pH output sudah optimum sebesar 7,2±0,51. Parameter temperatur sampel input dan output tergolong mesofilik, masing-masing sebesar 28,1±1,990C dan 27,7±2,010C. Sedangkan, produksi biogas dan kadar metana menghasilkan nilai masing-masing sebesar 498±456,36 Lbiogas/kgVS dan 214±183,41 LCH4/kgVS.

Anaerobic digester is getting widely known for its capability to treat organic waste into renewable energy. However, its operators and/or users often experienced technical problems. Therefore, this study aimed to identify the pre fabricated anaerobic digester users behaviour in operational and maintenance context, analyze operational performance, as well as establish basic operational concept of organic waste treatment. The study was carried out installed anaerobic digester in Banten, Karawang, and Bandung because they were following the pre fabricated type of anaerobic digester installation project, which were located in coastal area, agriculture, and animal husbandry. The identification of pre-fabricated anaerobic digester users behaviour in operational and maintenance context used qualitative methods by means of interview. Several variables were observed and analysed in terms of feeding frequency; the total amount of feeding; additional water input and its sources; the duration of substrate immersion; pre-treatment substrate for feeding; and the frequency of waterdrain maintenance. Meanwhile, quantitative methods were also used by measuring several environmental parameters, such as pH, temperature, total solids, volatile solids, chemical oxygen demand, and measuring biogas production, as well as the concentration of methane in biogas. The results showed that the additional water and the duration of substrate immersion significantly affected the performance of anaerobic digester. Added water could influence the color of the fire and the stability of the biogas pressure p<0,05, while the duration of the substrate immersion increased biogas production by up to ±13,3% p<0,05. The measurement of anaerobic digester showed TSR values ​​84,3±48,35%; VSD 61,4±70,62%; and CODR 75±69,26%. The optimum pH of effluent was 7,2+0,51, while the temperature of substrate input and effluent were classified as mesophilic, with value of 28,1±1,990C and 27,7±2,010C, respectively. Whereas, biogas and methane were produced by up to 498±456,36 Lbiogas/kgVS and 214±183,41 LCH4/kgVS, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaneta Rahel Renata
"Pertambahan jumlah penduduk yang dinamis di DKI Jakarta menyebabkan terjadinya peningkatan pola konsumsi yang berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas sampah yang dihasilkan. Dilihat dari sumber penghasilnya, sektor rumah tangga merupakan penghasil sampah terbesar. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghitung timbulan dan komposisi sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga, mengevaluasi kondisi pengelolaan sampah eksisting, dan memberikan rekomendasi solusi pengelolaan sampah yang dapat diterapkan di kawasan Kelurahan Pulo Gebang, Jakarta Timur. Dilakukan metode penelitian kuantitatif dengan proses sampling dan penelitian deksriptif kualitatif dengan melakukan observasi, penyebaran kuesioner, dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan rata-rata timbulan sampah berdasarkan berat di Kelurahan Pulo Gebang sebesar 0,22 kg/orang/hari, berdasarkan volume sebesar 1,94 liter/orang/hari dan berat jenis sampah sebesar 110 kg/m3. Selain itu, didapatkan data komposisi sampah organik 46,7%, plastik 19%, kertas/karton 14,2%, lainnya 12%, kayu/ranting 2,2%, kaca 2,2%, logam 1,8%, kain 1,5%, dan karet/kulit 0,3%. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat beberapa hal yang dapat ditingkatkan dalam pengelolaan sampah, antara lain dalam aspek pemilahan dan pengolahan sampah. Sehingga, diperlukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pemilahan sampah dari sumber dan mengembangkan pembangunan fasilitas pengolahan sampah yang disertai teknologi pengolahan sampah, yaitu TPS 3R dengan model Integrated Sustainability Waste Management.

The dynamic increase in population in DKI Jakarta has led to a rise in consumption patterns, affecting the quality and quantity of generated waste. The household sector emerges as the largest waste producer. Hence, this research aims to calculate the generation and composition of household waste, evaluate the existing waste management conditions, and provide recommendations for waste management solutions applicable in the Pulo Gebang Subdistrict of East Jakarta. The research utilized quantitative methods with sampling processes, as well as qualitative descriptive research through observations, questionnaire distribution, and interviews. The findings indicate that the average waste generation, in terms of weight, in the Pulo Gebang Subdistrict is 0.22 kg/person/day, with a volume of 1.94 liters/person/day and a waste density of 110 kg/m3. Additionally, the composition data shows organic waste at 46.7%, plastic at 19%, paper/cardboard at 14.2%, others at 12%, wood/branches at 2.2%, glass at 2.2%, metal at 1.8%, fabric at 1.5%, and rubber/leather at 0.3%. The evaluation highlights areas for improvement in waste management, particularly in waste sorting and processing. Therefore, public awareness campaigns are needed to educate the community on waste separation at the source, along with the development of waste processing facilities incorporating waste treatment technologies, such as the 3R"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abiyyu Tsaqib
"Pengelolaan sampah yang ada di masyarakat saat ini saat ini belum sepenuhnya tepat dari pemilahan, pengumpulan, hingga pengolahan. Kondisi ini terjadi juga di Kelurahan Pancoran Mas Kota Depok. Pengelolaan sampah yang tidak tepat akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Sehingga dibutuhkan adanya penelitian untuk mengukur timbulan dan komposisi sampah, serta mengevaluasi kondisi pengelolaan sampah di Kelurahan Pancoran Mas, Depok. Timbulan dan komposisi sampah didapatkan dengan sampling sampah di 68 rumah tangga selama delapan hari berturut-turut di Kelurahan Pancoran Mas. Selain itu, evaluasi kondisi eksisting pengelolaan sampah dilakukan dengan observasi, wawancara, dan kuesioner. Berdasarkan sampling didapatkan bahwa timbulan sampah rata-rata di Kelurahan Pancoran Mas adalah sebesar 0,24 kg/orang/hari dan 2,43 l/orang/hari. Komposisi sampah terdiri atas sisa makanan 51%, plastik 18%, kertas/karton 12%, kain 4%, kayu/ranting 3%, kaca 2%, logam 1%, karet/kulit 1%, serta residu 8%. Dari hasil pengamatan didapatkan evaluasi pengelolaan sampah aspek teknis operasional yang disesuikan dengan Permen PU No. 3/PRT/M/2013 meliputi pemilahan sampah berdasarkan jenisnya dan teknologi pengolahan sampah yang belum sesuai standar. Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang dapat ditingkatkan di Kelurahan Pancoran Mas meliputi sosialisasi mengenai pemilahan sampah di rumah tangga dan penyediaan sarana pemilahan sampah yang memadai. Selain itu, diperlukan adanya partisipasi masyarakat dalam kegiatan bank sampah dan penerapan teknologi kompos Takakura yang dapat dilakukan di masing-masing rumah tangga.

Waste management in the community is currently not fully appropriate, from sorting, collecting, and processing. This condition also occurs in Pancoran Mas Urban Village, Depok City. Improper waste management will have a negative impact on the environment and human health. So research is needed to measure waste generation and composition and evaluate the condition of waste management in Pancoran Mas Urban Village, Depok. Waste generation and composition were obtained by sampling waste in 68 households for eight consecutive days in Pancoran Mas Urban Village. In addition, an evaluation of the existing conditions of waste management was conducted through observation, interviews, and questionnaires. Based on the sampling, it was found that the average waste generation in Pancoran Mas Urban Village was 0,24 kg/person/day and 2,43 l/person/day. The composition of waste consists of 51% food waste, 18% plastic, 12% paper or cardboard, 4% fabric, 3% wood or ranting, 2% glass, 1% metal, 1% rubber or leather, and 8% residue. From the observation, it was found that the evaluation of waste management in the technical aspect of operations in accordance with Permen PU No. 3/PRT/M/2013 includes sorting waste based on its type and waste processing technology that is not up to standard. Therefore, waste management that can be improved in Pancoran Mas Urban Village includes the socialization of waste sorting in households and the provision of adequate waste sorting facilities. In addition, there is a need for community participation in waste bank activities and the application of Takakura composting technology that can be carried out in each household."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicole Accalia Angriawan
"Zero Waste Indonesia adalah sebuah komunitas digital yang menyebarkan diskursus implementasi 6R (Rethink, Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dan Rot) dalam kehidupan individu. Beberapa kampanye dilakukan oleh ZWID untuk melakukan transformasi individu menjadi praktisi gaya hidup zero waste. Proses subject-making melalui kerangka environmentality di dalam komunitas ZWID menjadi inti dari penelitian. Proses pembentukan subjek diperoleh melalui wawancara dan observasi media sosial @zerowaste.id_official untuk mengetahui proses holistik perkembangan seseorang menjadi praktisi zero waste. Perjalanan ZWID yang dimulai dari inisiatif mandiri pada 2018 hingga menjadi one-stop-solution platform gaya hidup zero waste nasional melibatkan banyak pihak. Penelitian etnografi melibatkan mitra serta anggota aktif komunitas ZWID yang terdiri atas: Bank Sampah Rumah Harum, Burgreens, Alami Bulkshop, dan Demibumi.id sebagai jejaring fasilitas penunjang gaya hidup zero waste. Para informan menceritakan pengalaman mereka mulai dari kesadaran terhadap isu sampah hingga menjadi bagian dari jejaring ZWID. Temuan data menyampaikan terdapat dua faktor utama proses pembentukan subjek, yakni sosialisasi orang tua untuk memberikan pendidikan sejak dini serta media dalam menyebarkan konten kesadaran lingkungan secara luas. Selain itu, terdapat temuan yang menunjukkan adanya dimensi gender dalam proses subject-making praktisi zero waste pada komunitas ZWID melalui dominasi perempuan dan adanya peran signifikan mereka sebagai praktisi, konsumen, dan influencer yang menyebarluaskan gaya hidup zero waste.

Zero Waste Indonesia is a digital community that utilises discourses around individual behavior in conducting 6R (refuse, rethink, reduce, reuse, recycle, and rot) throughout their everyday life. Raising awareness and implementing zero waste lifestyle has a behind-the-screen mechanism of subject-making which has been an overlooked issue in past research. Environmentality is the main concept to explain the process of enacting individual transformation from a listener to a practitioner, hence subject-making of individuals within the community network of Zero Waste Indonesia as the core of this research. The Zero Waste Indonesia community throughout its journey since 2018 has evolved from individual initiatives into an integrated national one-stop-solution platform that collaborates with partners. This ethnography research involves three ZWID members and four partners: Center Waste Bank Rumah Harum, Burgreens, Alami Bulkshop, and Demibumi.id as well as content observation from @zerowaste.id_official. The result of the interview narrates the two key factors of early-age socialization in family and media intervention in the subject-making of zero waste practitioners. In addition, there is a finding of gender dimension in the subject-making process within the zero waste practitioners in Zero Waste Indonesia. The domination of women as practitioners, pioneers, and influencers showcases a significant role in expanding the zero waste lifestyle implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>