Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206810 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eno Khairunnisa
"Bias dalam media sudah menjadi fenomena yang wajar dewasa ini. Masyarakat perlu keterampilan agar bisa lebih kritis dan objektif dalam mengevaluasi konten media dan mempersepsi bias khususnya yang ada dalam pemberitaan, salah satu caranya adalah dengan intervensi news media literacy (NML). Individu dengan literasi media berita yang tinggi dapat mempersepsi bias dalam media lebih baik dibandingkan yang literasinya rendah. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan kemampuan persepsi bias dalam media pada mahasiswa dengan kemampuan news media literacy tinggi dan rendah, sebelum dan sesudah diberikan intervensi news media literacy. Peneliti melakukan studi kuasi eksperimental, pretest-posttest design pada 68 mahasiswa Universitas Indonesia. Hasil analisis gained score menunjukkan tidak ada perbedaan peningkatan skor persepsi bias yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian intervensi pada kedua kelompok tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa keterbatasan penelitian diantaranya karakteristik sampel dan instrumen penelitian.

Bias in the media has become a natural phenomenon today. Society needs skills to be more critical and objective in evaluating media content and perceiving bias in particular in the news, one way is by intervening in news media literacy (NML). Individuals with high news media literacy can perceive bias in the media better than those with low literacy. This research was conducted to see differences in the ability of perception bias in the media in students with high and low news media literacy abilities, before and after news media literacy interventions were given. Researchers conducted a quasi-experimental, pretest-posttest design study on 68 University of Indonesia students. The obtained score analysis results showed that there was no significant difference in the increase in the perception score of bias before and after the intervention in the two groups. This is caused by several limitations of the study including the characteristics of the sample and research instruments."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luna Saraswati
"Penyebaran berita bias, yaitu beritayang direkayasa, dimanipulasi, atau sarat akan subjektivitas penulis berita menjadi fenomena yang semakin marak. Dibutuhkan keterampilan menganalisis dan mengevaluasi berita secara kritis untuk menghindari konsumsi informasi yang tidak akurat dan menyesatkan. Interaksi dengan orang lain melalui fitur komentar juga menjadi kekhasan dalam media berita daring yang dapat mempengaruhi persepsi bias dalam media berita. Edukasiliterasi media berita dilakukan supaya konsumen berita lebih kritis dan objektif dalam menganalisis dan mengevaluasi berita. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh literasi media berita dan komentar pengguna terhadap persepsi dalam media berita. Peneliti melakukan studi eksperimental dengan desain faktorial 2 x 2 pada 72 mahasiswa UI. Hasil analisis two-way ANOVA menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan pada pengaruh literasi media berita dan komentar pengguna terhadap persepsi bias dalam media.

Bias in news as a result of fabrication, manipulation, or media subjectivity has become a common phenomenon. A skill to critically analyze and evaluate news is needed to avoid consuming information that is inaccurate and deceiving. Interaction with other people through the user-comment feature too has become an online news media uniqueness that can affect individuals perception of news media. News media literacy education is needed so news consumer can be more critical and objective in analyzing and evaluating news article. This study is conducted to see the effect of new media literacy and user comment on perception of bias in media. An experimental study with factorial 2 x 2 design on 72 UI students is conducted. Two-way ANOVA analysis shows that both news media literacy and user comment significantly effect perception of bias."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desintya Afta Crissanti
"Penyebaran berita palsu sering terjadi di internet dan media sosial. Kemampuan literasi media, termasuk pengetahuan tentang kepemilikan media, penting untuk membantu kita mengevaluasi informasi. Kepemilikan media mempengaruhi konten berita yang diciptakan oleh media tersebut. Oleh karena itu, mengetahui kepemilikan media dapat membantu konsumen menelaah kembali berita yang dipublikasi oleh media. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah edukasi tentang kepemilikan media dapat memengaruhi persepsi kredibilitas berita daring. Peneliti melakukan studi eksperimental dengan desain between-subject post-test only. Sebanyak 132 mahasiswa sarjana Universitas Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Apparent Reality and Source Credibility Indices digunakan untuk mengukur persepsi kredibilitas. Hasil analisis independent samples t-test menunjukkan bahwa edukasi literasi media tentang media ownership tidak berpengaruh pada persepsi kredibilitas artikel berita.

The spread of fake news often occurred on the internet and social media. Media literacy skills, including media ownership knowledge, are crucial to help us evaluate the information that we receive. Media ownership could affect how news contents were created by the media. Knowing media ownership could help consumers analyze news content published by the media. This study aimed to see whether education about media ownership could affect the perception of credibility of online news. An experimental study using between-subject post-test only design on 132 undergraduate University of Indonesia students was conducted. Apparent Reality and Source Credibility Indices was used to measure perception of credibility. Independent t-test analysis showed that education on media ownership did not affect perception of credibility of online news."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azzadina Nurulain Ikhwan
"Meskipun partisipasi perempuan dalam politik Amerika Serikat telah mencapai angka tertinggi sepanjang masa dalam pemilu terakhir, keikutsertaan perempuan dalam politik Amerika Serikat bukannya tanpa kekurangan. Salah satu masalah yang masih terus terjadi hingga saat ini adalah bias media, yang sering kali muncul dalam pemberitaan. Artikel-artikel yang melaporkan suatu peristiwa atau subjek dengan cara yang sangat bias telah menyebabkan persepsi publik yang terdistorsi tentang peristiwa atau subjek tersebut, dan dapat membuat publik mempertanyakan integritas media sebagai sumber informasi yang objektif. Penelitian sebelumnya telah membuktikan adanya bias media dan juga kerugian yang ditimbulkannya terhadap politisi perempuan. Namun, masih kurangnya perhatian terhadap interseksionalitas antara aspek identitas seseorang dan efek gabungannya terhadap bias. Untuk memahami kompleksitas bias media dalam pemberitaan secara lebih komprehensif, penelitian ini melakukan analisis untuk melihat bagaimana bias termanifestasi dalam pemberitaan tentang Alexandra Ocasio-Cortez, seorang politisi perempuan Amerika Serikat, dalam empat media massa yang berbeda, yaitu media massa Demokrat (kiri) dan Konservatif (kanan).

Dengan metode Critical Discourse Analisis, temuan penelitian ini menyoroti adanya bias media dengan memeriksa penggunaan pilihan kata, semantik, dan topik yang berulang untuk mengindikasikan bias terkait jenis kelamin, usia, kelas sosial ekonomi, dan ideologi politik Ocasio-Cortez.Despite the number reaching an all-time high in the most recent election, female participation in U.S. politics is not without its drawbacks. One longstanding issue that continues to occur to this day is media bias, which often manifests in news coverage. Articles that report an event or subject in a highly biased manner have led to a distorted public perception of said event or subject and they may lead the public to question the integrity of the news outlet as an objective source of information. Previous studies had proven the existence of media bias as well as the disadvantage it gave female politicians. However, there is a lack of attention to the intersectionality between one’s identity aspects and their compounding effects on bias. In order to understand the nuance in media bias within news outlets more comprehensively, this study conducted an analysis to see how bias manifested in the news coverages of Alexandra Ocasio-Cortez, an American female politician, written by four different American democratic (left-wing) and conservative (right-wing) news outlets. With the method of critical discourse analysis, the findings of this study highlighted the presence of media bias by examining the use of word choices, semantics, and recurring topics to indicate bias regarding Ocasio-Cortez’s gender, age, socioeconomic class, and political ideology."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghaniyyah Cinta Kautsar
"Penelitian ini menganalisis judul artikel berita di media massa daring Jerman yang memberitakan penggerebekan Masjid As-Sahaba di Berlin tahun 2018. Untuk memperlihatkan narasi yang dibentuk oleh media daring mengenai umat Islam di Jerman mengenai peristiwa penggerebekan tersebut, penelitian ini menggunakan teori analisis wacana kritis model Fairclough untuk menganalisis 27 judul berita hasil pencarian dengan kata kunci yang mengacu pada peristiwa penggerebekan tersebut. Penelitian ini menemukan adanya bias dalam judul-judul berita yang diproduksi oleh media massa Jerman dalam memberitakan peristiwa yang berkaitan dengan Islam. Bias tersebut terlihat dalam penggunaan kata-kata pada judul yang membentuk asosiasi antara peristiwa penggerebekan Masjid As-Sahaba dengan terorisme, yang dapat berkontribusi pada pembentukan citra negatif terhadap Islam.

This study analyses the headlines of online news articles in German mass media reporting the raid on the As-Sahaba Mosque in Berlin in 2018. To illustrate the narrative shaped by online media regarding the Muslim community in Germany concerning the raid, this study employs Fairclough’s model of critical discourse analysis to examine 27 headlines resulting from searches with keywords related to the raid. The research reveals the presence of bias in the headlines produced by German mass media when reporting events associated with Islam. This bias is evident in the use of words in the headlines that create associations between the raid on As-Sahaba Mosque and terrorism, potentially contributing to the formation of a negative image of Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Potter, W. James
California: Sage, 2005
302.23 POT m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Potter, W. James
USA: Sage Publ., 2011
302.23 POT m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Putri Pertiwi
"Penelitian ini berusaha mengkaji pengaruh keanggotaan partisipan dalam sebuah kelompok tertentu, keanggotaan media massa, dan status ingroup (sebagai minoritas)-outgroup (sebagai mayoritas atau minoritas) terhadap hostile media bias. Hostile media bias adalah sebuah fenomena di mana individu yang merupakan anggota kelompok tertentu berpersepsi bahwa berita yang menayangkan konflik kelompoknya dengan kelompok lawan adalah mendukung kelompok lawan dan menyerang kelompoknya sendiri. Penelitian ini terdiri dari dua studi dengan latar belakang konflik intra-religious antara organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) dengan organisasi Islam Majelis Tafsir Al-Quran (MTA). Studi pertama berusaha untuk melihat pengaruh keanggotaan partisipan dan keanggotaan media massa terhadap hostile media bias. Studi kedua berusaha untuk melihat pengaruh status ingroup-outgroup dan keanggotaan media massa terhadap hostile media bias.
Hasil penelitian Studi 1 mengkonfirmasi hipotesis, yaitu ?keanggotaan partisipan? dan "keanggotaan media" berpengaruh secara signifikan terhadap hostile media bias untuk kedua kota (Solo dan Jakarta). Hasil penelitian Studi 2 menunjukkan bahwa status ingroup (minortas)-outgroup (minoritas atau mayoritas) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hostile media bias. Namun Studi 2 berhasil menemukan bahwa keanggotaan media massa dalam kelompok tertentu berpengaruh secara signifikan terhadap hostile media bias.

This research studied deeper about the influence of participant membership in certain communities, mass media membership, and ingroup (as minority) ? outgroup (as majority or minority) status toward hostile media bias. This research consisted of two studies with the conflict background of intra-religious between Nahdlatul Ulama Islamic Organisation (NU) and Majelis Tafsir Al-Quran Islamic Organisation (MTA). The first study strived to observe the influence of participant membership and mass media membership toward hostile media bias. The second study strived to observe the influence of ingroup-outgroup and mass media membership toward hostile media bias.
The result of the first study confirmed hypothesis ?participant membership and mass media membership had significant influence toward hostile media bias for both cities Solo and Jakarta?. The result of the second study confirmed hypothesis ?ingroup (as minority) ?outgroup (as majority or minority) status didn?t have significant influence toward hostile media bias. Nevertheless, the second study managed to find out that mass media membership in certain communities had significant influence toward hostile media bias.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cesilia Faustina Sinur
"Penelitian ini difokuskan pada evaluasi terhadap pengaruh buruk yang dihasilkan oleh media, tepatnya dalam berita internasional, dan apakah berita zaman sekarang lebih dilihat sebagai negative atau positif. Penelitialn ini juga mengevaluasi dampak negatif dari topik berita itu sendiri dan apakah berita tersebut menimbulkan persepsi yang berat sebelah. Penelitian ini dilakukan dengan mengobservasi beberapa organisasi berita internasional seperti CNN, BCC, dan Al-Jazeera dan apakah sebagian besar berita difokuskan dari sisi negatif atau berhubungan dengan konflik. Penelitian ini juga dilaksanakan dengan mengadakan questionnaire atau wawancara dengan beberapa responden dan bagaimana mereka menanggapi berita-berita di media sekarang, begitu pula dengan melihat efek yang disebabkan oleh berita tersebut; tepatnya bagaimana berita negative akan mempengaruhi sikap responden dan apakah menimbulkan persepsi yang berat sebalah.

The research focused on evaluating the negative world news coverage within an international scale and whether news media today would be considered more as negative rather than positive. This research also focused on seeing the negative effects of negative world news coverage itself and whether it created a bias interpretation of the issue or party at hand. The research was conducted by observing a number of international, multi-national news media organisations such as CNN, BCC, and Al-Jazeera of their story coverage and whether it revolved around negative and conflict based topics; as well as through a series of questions conducted by interview and questionnaire to understand how the public perceived the news and whether it was also seen as negative and what were some of the impacts caused by their exposure towards news ? especially within a negative context and would it form a bias towards those issues and topics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Romina Rosdianawati Sukma
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui preferensi media yang digunakan oleh mahasiswa kelompok milenial dalam mengakses berita serta faktor yang mempengaruhi pemilihan media tersebut. Generasi milenial merujuk pada individu yang lahir bersamaan dengan munculnya perkembangan teknologi digital. Teknologi digital kini telah mengubah proses produksi dan distribusi berita dari masa lalu. Teknologi digital juga telah mempengaruhi pilihan jenis media yang digunakan oleh millennial dalam mengakses berita. Untuk mengetahui preferensi media yang digunakan millennial, data untuk studi ini diambil melalui studi kuantitatif menggunakan metode survei online kepada 164 mahasiswa berusia 18 sampai 38 tahun yang telah mengakses berita dalam seminggu terakhir. Kami menemukan bahwa penggunaan media digital sebagai sumber berita sangat dominan pada milenial. Preferensi media tersebut didorong oleh faktor konten berita yang disajikan, kecepatan informasi yang didapatkan, biaya, aksesibilitas, dan tampilan berita.

ABSTRACT
This study was conducted to discover media preference used among university students particularly millennials in accessing news, and examine factors contributing to the choice of media preference. Millennial generation refers to individuals who were born along with the development of technology. Digital technology has transformed the process of news production and distribution from the past decades. It has also influenced the choice of media preference used by millennials in accessing news. To find out millennials rsquo; media preferences in accessing news, the data was collected through quantitative study using online survey method distributed to 164 students aged 18 to 38 who have accessed the news in the past week. We found that the use of digital media as a news source is very dominant among millennials. Choice of media preferences is driven by various factors including the news content presented, the speed of information, cost, accessibility, and news display."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>