Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168553 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stella Chrisantha Yogawisesa
"ABSTRACT
Penggunaan kadaver sebagai alat bantu pembelajaran di pendidikan kedokteran menimbulkan masalah ketika kadaver tersebut telah selesai digunakan dan hendak dikebumikan kembali dengan metode deep burial karena dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan masalah kesehatan. Penggunaan cairan fiksatif formalin 10% merupakan konsentrasi standar. Penelitian dengan mengurangi konsentrasi formalin yang digunakan menjadi 4% dilakukan dengan harapan akan mempercepat proses dekomposisi ketika kadaver sudah dikebumikan. Penelitian ini menggunakan mencit Mus musculus, terutama otot tungkai belakangnya, yang diawetkan dengan cairan fiksatif formalin 10% dan 4% dan membandingkan kecepatan proses dekomposisi yang terjadi perminggu selama 6 minggu penguburan deep burial. Kecepatan dekomposisi dinilai dengan mengukur massa otot tungkai dan massa total mencit perminggu penguburan. Didapatkan hasil penurunan massa total yang berbeda secara signifikan yang terjadi antara kelompok Formalin 10% dan 4%, pada minggu 3-5. Hal ini diduga karena dekomposisi otot yang memang baru terjadi pada tahap lanjut. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya sebelum dapat diterapkan sebagai dasar pengelolaan kadaver manusia yang telah digunakan untuk kepentingan pendidikan dokter

ABSTRACT
.use of human cadaver as an educational tool in medical education may cause many problems when the cadaver is no longer being used and is to be buried, such as environmental problems and health problems. Cadavers are preserved in standardized 10% formalin solution. This research aims to reduce the concentration of formalin solution used to be a solution of 4% to accelerate the decomposition process of the deep buried cadaver, using Mus musculus mice as the samples, specifically the lower limb muscle. The lower limb muscle of the mice is preserved in 10% and 4% formalin solution, and are deep buried. The samples are compared by the decrease of the mass of lower limb muscle and the total mass of the mice per week in a total of 6 weeks period. Significant different results of comparasion are obtained in the total mass of the mice in 10% and 4% formalin solution. The decrease of lower limb muscle mass only significantly differs in week 3-5, presumably due to the decomposition process of muscle tissues that happens in the latter stages of decomposition. This research is expected to be the foundation of further research of comparasion of 10% and 4% formalin solution, before is able to be done in medical education human cadaver."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Suprapto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Agus Bayu Prasetyo
"Rekayasa terhadap material zeolit alam Bayah untuk memperbaiki karakteristik material yang lebih baik dan seragam telah dilakukan dengan menambahkan FeCl3.6H2O dan proses perlakuan ultrasonik dengan variasi waktu untuk melihat perubahan yang terjadi pada zeolit. Karakterisasi dengan XRD memperlihatkan puncak baru difraksi, hasil konfirmasi dengan EDS menunjukkan perubahan elemen Fe sebesar 215.77%wt. Distribusi ukuran partikel dengan metode NIBS memperlihatkan hubungan antara waktu proses ultrasonik terhadap ukuran partikel, semakin lama proses ultrasonik akan berdampak pada ukuran partikel, selain itu pada pengujian BET juga memperlihatkan adanya perbaikan luas permukaan sebesar 30.80%, volume pori-pori 62.51% dan ukuran pori-pori 5.50%. Perlakuan ultrasonik terhadap zeolit juga memperlihatkan pergeseran bidang kristal (020) dan (200) pada intensitas difraksi tertinggi XRD. Spektrum infra merah zeolit yang di ultrasonik juga memperlihatkan munculnya puncak kedua hydroxil, peregangan O-H pada 3.800-3.400 cm-1 menunjukkan bahwa absorbsi ganda yang muncul sangat bermanfaat sebagai bahan baku absorbsi, hasil analisa setelah proses adsorbsi H2S juga memperlihatkan pergeseran puncak adsorbsi sinar infra merah dan munculnya ikatan S=O. Kinerja zeolit Bayah dengan penambahan FeCl3.6H2O dan perlakuan ultrasonik, memperlihatkan kenaikan adsorbsi gas H2S sebesar 70%wt sampai 117%wt lebih tinggi dibandingkan tanpa penambahan FeCl3.6H2O dan perlakuan ultrasonik. Kinerja adsorbsi gas H2S hasil riset zeolit Bayah juga menunjukkan kinerja adsorbsi maksimum 150%wt lebih tinggi dari produk komersial PURAFIL® PURACARB MEDIA.

Modification of Bayah natural zeolite to improve material characteristics and uniformly has been done by adding FeCl3.6H2O and ultrasonic treatment process with a time variation to see changes that occur in zeolites. XRD characterization showed a new diffraction peak, the confirmation results with EDS showed changes in Fe elements of 215.77% wt. Particle size distribution using the NIBS method shows the relationship between ultrasonic processing duration to particle size, the longer the ultrasonic process will have an impact on particle size. BET testing also shows an improvement in surface area of ​​30.80%, pore volume 62.51% and pore size 5.50%. The ultrasonic treatment of zeolite also shows a shift in the crystalline plane (020) and (200) at the highest diffraction intensity of XRD. Infrared spectrum in the ultrasonic process also shows the emergence of a second hydroxil peak, OH stretching at 3,800-3,400 cm-1 shows that the emerging double absorption is very useful as a raw material for absorption and the appearance of the S=O bond. Bayah zeolite performance with the addition of FeCl3.6H2O and ultrasonic treatment, showed an increase in H2S gas adsorption of 70% wt to 117% wt higher than without the addition of FeCl3.6H2O and ultrasonic treatment. The performance of H2S gas adsorption from the Bayah zeolite research also shows a maximum adsorption performance of 150% wt higher than the PURAFIL® PURACARB MEDIA commercial product."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh S. Djamal
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didin Kuswardani
"ABSTRAK
Medium TEA (TAoge Extract Agar) merupakan salah satu medium semisintetik yang dapat digunakan sebagai substrat untuk pertumbuhan aneka jenis fungi. Medium TEA yang biasa dipakai di Laboratorium Mikrobiologi di Indonesia adalah TEA 6% sukrosa. Konsentrasi sukrosa tersebut merupakan informasi dari peneliti-peneliti Belanda yang pernah bekerja di Kebun Raya Bogor, sewaktu dan seusai Perang Dunia II. Penelitian ini bertujuan meneliti kemungkinan menurunkan konsentrasi sukrosa dalam medium TEA agar harganya menjadi lebih murah. Pengujian dilakukan dengan menumbuhkan masing-masing kapang, yaitu Rhizopus oligosporus, Chlamydomucor oryzae, Aspergilus oryzae, Penicillium purpurogenum, dan juga khamir Saccharomyces cerevisiae, Candida tropicalis pada medium TEA dengan 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6% sukrosa. Penentuan pertumbuhan dilakukan dengan mengukur diameter koloni. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa medium TEA 6% sukrosa untuk pertumbuhan R. oligosporus sudah tepat; untuk Ch. oryzae konsentrasi dapat diturunkan sampai 4% sukrosa; untuk A. oryzae sampai 5% sukrosa; dan untuk P. purpurogenum, S. cerevisiae, C. tropicalis penurunan konsentrasi sukrosa dapat sampai 1% sukrosa."
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Pinalia
"Termal dekomposisi amonium perklorat dapat ditingkatkan salah satunya dengan memberikan nano aditif dalam propelan komposit. Nano aditif yang memiliki aktivitas katalitik dapat terbuat dari logam, logam oksida, maupun paduan logam oksida (nanokomposit). Pada penelitian ini, termal dekomposisi amonium perklorat ditingkatkan dengan penambahan nanokomposit logam oksida NiO-Co3O4. Nanokomposit logam oksida NiO-Co3O4 dipreparasi dengan metode green synthesis menggunakan ekstrak daun sambiloto. Dengan kehadiran Nanokomposit logam oksida NiO-Co3O4 mampu meningkatkan karakteristik termal dekomposisi amonium perklorat. Hal ini ditandai dengan penurunan suhu termal dekomposisi pada amonium perklorat sebesar 163 oC, yaitu dari 462oC menjadi 299 oC, dan menurunnya energi aktivasi dari 60,43 kJ/mol menjadi 24,36 kJ/mol.

Thermal decomposition of Ammonium Perchlorate can be improved by providing nano additives in composite propellants. Nano additives that have catalytic activity can be metals, metal oxides, or metal oxide alloys (nanocomposite). In this study, the thermal decomposition of Ammonium Perchlorate was increased by the addition of NiO-Co3O4 metal oxide nanocomposite. NiO-Co3O4 metal oxide nanocomposite was prepared by green synthesis method using sambiloto leaf extract. NiO-Co3O4 nanocomposite utilized as effective catalyst in the thermal decomposition of ammonium perchlorate. This is indicated by a decrease in the thermal decomposition temperature of Ammonium Perchlorate by 163 oC, from 462 oC to 299 oC and energy of activation decrease from 60.43 kJ/mol to 24.36 kJ/mol.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathul Jannah
"ABSTRAK
Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) di Indonesia masih menempati urutan ke-3 di dunia.
Anak dengan tuberkulosis umumnya mengalami defisiensi zinc dan vitamin A. Defisiensi
zinc dapat menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh dan mengganggu sintesis
retinol binding protein sehingga dapat menghambat proses penyembuhan TB.
Penambahan zinc dan vitamin A dapat membantu meningkatkan respon kekebalan tubuh
pada penderita TB.
Tujuan: Membuktikan pengaruh suplementasi zinc dan vitamin A dalam meningkatkan
status gizi dan perbaikan gejala klinis pada anak usia 5-10 tahun dengan tuberkulosis
paru.
Disain: Penelitian adalah kuasi eksperimen dengan pre post design dengan kontrol.
Sebanyak 84 anak yang telah diseleksi dan terdiagnosis TB Paru yang berada di empat
wilayah Puskesmas Kecamatan di Jakarta Pusat diambil menjadi subyek penelitian.
Kelompok perlakuan dibagi secara acak menjadi dua kelompok yakni kelompok I yang
mendapatkan Obat anti Tuberkulosis Standar DOTS dan suplemen (berisi 20 mg zinc
elemental dan vitamin A asetat 1500 IU) dan kelompok II yang hanya mendapatkan OAT
saja. Obat dan suplemen diminum setiap hari selama pengobatan TB. Respon
kesembuhan dapat diukur dari membaiknya gejala klinis dan status gizi dibandingkan
pada saat awal sebelum pengobatan. Analisis untuk melihat perbedaan dua kelompok
menggunakan uji T-Test. Gejala klinis diukur dengan chi-square.
Hasil: 84 Subyek terdiri atas kelompok intervensi (n=38) dan kelompok kontrol (n=46).
Pada fase inisial (bulan ke dua) perubahan nilai zinc, retinol dan IMT-U pada kelompok
intervensi lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol, grup I dengan nilai p=0,087;
p=0,002; p=0,449 berturut-turut. Perubahan kadar albumin dan hemoglobin kelompok
kontrol lebih tinggi dibanding kelompok intervensi denan nilai p=0,000; p=0,142. Pada
bulan ke enam terjadi kenaikan pada retinol, hemoglobin, IMT-U, kelompok intervensi
lebih tinggi dari kelompok kontrol dengan p=0,879; p=0,142; p= 0,216. Perubahan kadar
albumin lebih tinggi pada kelompok kontrol p=0,005. Kadar zinc mengalami penurunan
pada kedua kelompok p=0,153. Perbaikan gejala klinis lebih cepat terjadi pada kelompok
intervensi dan bermakna secara klinis namun tidak bermakna secara statisik.
Simpulan: Pemberian suplemen disarankan pada anak TB yang mendapat OAT hingga
bulan ke dua, karena dapat meningkatkan status gizi dan perbaikan gejala klinis.

ABSTRACT
Background: Indonesia is the 3rd in the world on Tuberculosis (TB). Most children with
tuberculosis commonly have zinc and vitamin A deficiency. Zinc deficiency caused
immune system disorders and disturb the synthesis of retinol binding protein, it inhibited
the healing process of TB. Supplementation of zinc and vitamin A helped to improve the
immune response in TB patients.
Objective: To prove the effect of zinc and vitamin A supplementation in improving the
clinical symptoms and nutritional status in children 5-10 years of tuberculosis.
Design: This study was quasi experimental, was conducted in a pre post design. A total
of 84 children who were selected and diagnosed with pulmonary TB in the four districts
of the Public Health Center in Central Jakarta were invited as research subjects. Subjects
were divided into two groups. Group I received the standard DOTS ATT and supplement
(containing 20 mg zinc element, as a zinc sulfate and acetate vitamin A 1500 IU), while
group II only received ATT. These drugs and supplements are taken daily during TB
treatment. The recovery response can be measured by observing the improvement in
clinical symptoms and nutritional status compared to the time before treatment. The
analysis used to see the differences between the two groups is the T-Test. Clinical
symptoms are measured by chi-square.
Results: There are 84 subjects taken in the intervention group (n = 38) and the control
group (n = 46). In intensive phase, delta of zinc, retinol, BMI/A on intervention group
was higher than control ( p=0,087; =0,002; =0,449, respectively). Delta albumin and Hb
were higher ol control than intervention (p=0,000; =0,142). On the 6th mo, delta of
retinol, Hb increased higher than control (p=0,879; =0,142; =0,216, respectively). But
zinc level decreased on both groups (p=0,153). Clinical symptoms provide good results
and are clinically meaningful but not significant.
Conclusion: Supplementation was valueable with ATT treatment up to two months due
to it could improve nutritional status and clinical symptoms.

"
2019
D2622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Arifin
"Pertumbuhan populasi dan pengembangan industri menyebabkan pencemaran air semakin banyak. Salah satu sumber utama pencemaran air yaitu zat pewarna organik. Metode degradasi fotokatalis merupakan solusi efektif untuk menghilangkan zat pewarna organik dalam air, salah satu contohnya ialah metode fotokatalisis dengan menggunakan semikonduktor ZnO. ZnO sebagai fotokatalis memiliki keterbatasan yaitu rekombinasi pasangan elektron-hole yang dapat menurunkan aktivitas fotokatalitik dari ZnO. Salah satu upaya untuk menekan rekombinasi yaitu membuat struktur nanokomposit ZnO dengan logam mulia Ag dan Pt yang dapat bertindak sebagai pengikat elektron. Paduan logam AgPt dengan bentuk anisotropik juga diketahui memiliki sifat fotokatalitik lebih tinggi dari bentuk isotropik logam tunggal.
Pada penelitian ini dibuat fotokatalis untuk degradasi metilen biru berupa struktur nanokomposit nanorod ZnO dengan nanopartikel AgPt dengan perbandingan mol 0:1, 1:2, 1:1, dan 1:0. Nanorod ZnO yang ditumbuhkan di atas substrat kaca dengan metode hidrotermal, sedangkan nanopartikel AgPt dibuat dengan metoda reduksi yang kemudian dideposisi di atas permukaan ZnO dengan menggunakan metode drop casting. Kecepatan degradasi tertinggi dicapai oleh ZnO/Ag1Pt1 yaitu 62,29 % dibawah penyinaran UV dan 64,49% dibawah penyinaran cahaya tampak. Keberadaan nanopartikel AgPt pada permukaan ZnO mengakibatkan terjadinya transfer elektron dari ZnO ke nanopartikel AgPt sehingga nanopartikel AgPt bertindak sebagai electron sink yang dapat menghambat laju rekombinasi seperti ditunjukkan dengan penurunan drastis intensitas fotoluminisensi. Selain itu, paduan AgPt yang berbentuk nanopartikel heksagonal dengan ukuran yang lebih seragam diduga berperan dalam meningkatkan aktivitas fotokatalitiknya.

Population growth and industrial development cause more water pollution. One of the main sources of water pollution is organic dyes. Degradation method by using semiconductor photocatalyst is one of effective solutions for removing organic dyes in water. As a photocatalyst, ZnO has limitation, namely the high recombination rate of electron-hole pairs that can decrease the photocatalytic activity of ZnO. One of the efforts to supress the recombination rate is to develop the nanocomposite structures between ZnO with noble metals such as Ag and Pt that can act as electron sinks. Moreover, AgPt metal alloys with anisotropic form are known has higher photocatalytic activity than single metal isotropic.
In this study, the photocatalysts for the degradation of methylene blue were made in the form of nanocomposite ZnO nanorods with AgPt nanoparticles with Ag/Pt mol ratio of 0:1, 1:2, 1:1, and 1:0. ZnO nanorods were grown on a glass substrate by hydrothermal method, while AgPt nanoparticles were synthesized by a reduction method and then deposited on the ZnO surface using the drop casting method. The highest degradation rate was achieved by ZnO/Ag1Pt1 up to 62.29% under UV irradiation and 64.49% under visible light irradiation. The presence of AgPt nanoparticles on the ZnO surface results in the transfer of electrons from ZnO to AgPt nanoparticles so that AgPt nanoparticles act as electron sinks that can inhibit the recombination rate as indicated by a drastic decrease in the photoluminisence intensity. Moreover, the Ag1Pt1 were formed in hexagonal particles in uniform size may also induce the higher photocatalytic activity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander
"Penanganan limbah organik beracun dapat dilakukan dengan cara fisis, biologis, dan kimiawi. Ketiga proses ini belum memperlihatkan hasil yang optimal, tidak ekonomis dan dapat terjadi pembentukan senyawasenyawa yang lebih toksik, sehingga harus dikembangkan cara baru yang lebih optimal. Cara ini dikenal sebagai Advance Oxidation Process (AOP). AOP untuk sistem homogen adalah penggunaan O3, H2O2, atau kombinasi keduanya dengan atau tanpa irradiasi UV, O3/UV, H2O2/UV, O3/H2O2/UV. AOP untuk sistem heterogen adalah penggunaan semikonduktor dengan irradiasi UV atau sinar matahari. AOP juga memiliki keterbatasan, khususnya untuk sistem homogen yang relatif mahal karena tidak bisa dipakai ulang tetapi tidak untuk sistem heterogen yang dapat dipakai ulang. Dari berbagai semikonduktor yang telah diuji coba, Ti02 lebih disukai karena lebih inert.
Pada penelitian ini diamati senyawa intermediet hasil degradasi PCP dengan UV/Ti02. yang diimobilisasi pada plat titanium dengan variasi waktu, dengan menggunakan pH meter, spektrofotometri UV-Vis dan HPLC-UV. Hasil evaluasi data pH menunjukkan adanya senyawa intermediet yang bersifat asam, hasil ini didukung data HPLC-UV yang menunjukan adanya asam oksalat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwan Nur Rahman
"Penelitian mengenai polikristalin perovskite manganit telah dilakukan, dimulai dengan mensintesis material La0,7(Ba0.97Ca0.03)0.3Mn1-xCuxO3 (x = 0; 0,03; 0,05; 0.07 dan 0,10) dengan menggunakan metode sol-gel, karakterisasi menggunakan X-ray diffractometer, menunjukkan sampel memiliki struktur kristal rhombohedral dengan space group R-3c, substitusi Cu yang dilakukan tidak mengubah struktur kristal sampel akan tetapi hanya merubah parameter latis, volume unit sel, ukuran kristalit rata-rata, Panjang ikatan dan sudut ikatan antara Mn/Cu terhadap oksigen. Karakterisasi SEM menunjukkan bahwa terjadi perubahan ukuran grain yang membesar saat konsentrasi Cu ≤ 5% dan ukuran grain akan mengecil kembali saat kosentrasi melebihi 5%. Karakterisasi menggunakan VSM menunjukkan bahwa terjadi penurunan magnetisasi seiring penambahan konsentrasi Cu. Hasil uji kelistrikan menunjukkan bahwa resistivitas menurun drastis ketika konsentrasi Cu ≤ 5% dan meningkat kembali ketika konsentrasi Cu melebih 5 %. Hasil permodelan menggunakan persamaan perkolasi menunjukkan penurunan Tcmod seiring dengan penambahan konsentrasi Cu.

Research on polycrystalline perovskite manganite has been carried out, starting with materials synthesizing La0.7(Ba0.97Ca0.03)0.3Mn1-xCuxO3 (x = 0; 0.03; 0.05; 0.07 and 0.10) using the sol-gel method, characterization using X-ray diffractometer, shows the sample has a rhombohedral structure with R-3c space group, Cu substitution that is not changing the crystal structure of the sample, but only change lattice parameters, unit cell volume, average crystallite size, bond length and the bond angle between Mn / Cu and oxygen. Characterization of SEM showed changes in grain size which increase when concentration of Cu ≤ 5% and grain size will decrease when Cu concentration increases by 5%. Characterization using VSM showed a decrease the magnetization. Electrical characterization results showed that the resistivity decrease dramatically while Cu concentrations ≤ 5% and increased while Cu concentrations increased by 5%. The modeling results using the percolation equation showed the Tcmod decrease according to the ratio of Cu concentration."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>