Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168312 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kelly Adelina Auyan
"Penelitian terdahulu menunjukkan temuan yang tidak konsisten mengenai hubungan grit dengan performa atlet. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali peran grit dalam memprediksi performa atlet mahasiswa, dan memahami pengaruh moderasi kepaduan tim berdasarkan Teori Cognitive-Affective System of Personality (Mishcel & Soda, 1995). Sebanyak 265 data partisipan yang tersebar dalam 34 tim olahraga diperoleh dengan memanfaatkan turnamen olahraga futsal, basket, dan sepakbola antar kampus di wilayah Jabodetabek dan Bandung. Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner fisik yang terdiri dari The Grit Scale, Group Environment Questionnaire, dan penilaian performa individual atlet oleh pelatih. Data dianalisis menggunakan korelasi Pearson dan model 1 pada makro PROCESS oleh Hayes. Temuan penelitian menunjukkan bahwa grit tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan performa atlet (r = 0,092, p > 0,05) dan ditemukan efek moderasi kepaduan tim yang negatif terhadap hubungan antara grit dan performa atlet atlet (b = -0,34, SE = 0,13, 95%CI[-0,59,-0,09]).

Previous findings showed inconsistent results regarding the relationship between grit and athlete performance. Therefore, this study was conducted to re-evaluate the role of grit in predicting collegiate athlete performance, and to understand the moderating effect of team cohesion based on 'Cognitive-Affective System of Personality Theory' (Mischel & Soda, 1995). Data were collected through several futsal, basketball, and soccer competition events across Jabodetabek and Bandung, using physical questionnaire consists of 'The Grit Scale, Group Environment Questionnaire', and athlete performance evaluation by coach. 265 participant data which was distributed in 34 different sport teams was obtained and analyzed using 'Pearson' correlation and simple moderator model on Hayes’ PROCESS macro on SPSS program. Findings of this study showed there is no significant relationship between grit and athlete performance (r = 0,092, p > 0,05) and there is a negative moderating effect of team cohesion on grit-athlete performance relationship (b = -0,34, SE = 0,13, 95%CI[-0,59,-0,09]).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Joselini Corlesa
"Latar Belakang. Kejadian Female Athlete Triad (FAT) merupakan salah satu
permasalahan yang masih umum ditemukan pada atlet remaja perempuan, yang melibatkan
rendahnya ketersediaan energi, gangguan siklus menstruasi, dan rendahnya densitas massa
tulang. Berbagai studi menunjukkan risiko lebih tinggi terkait kejadian FAT ditemukan
pada kelompok cabang olahraga individual yang menekankan pada daya tahan, estetika,
dan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik atlet remaja
perempuan dan stratifikasi risiko FAT terhadap atlet remaja perempuan berdasarkan
masing-masing cabang olahraga yang ditekuni serta hubungannya dengan jenis olahraga
individu maupun kelompok Metode. Studi potong lintang analitik ini dilakukan 88 pada
atlet remaja perempuan berusia 15-18 tahun di Pusat Pendidikan dan Latihan X,
berlangsung sejak Agustus sampai September 2019. Setiap subjek penelitian akan
mengikuti proses wawancara, pemeriksaan fisik, antropometri, pemeriksaan densitas massa
tulang dengan Dual X-Ray Energy Absorptiometry (DXA) yang kemudian dimasukkan ke
dalam stratifikasi risiko FAT Hasil. Dari 88 subjek penelitian, didapatkan sebanyak 75%
atlet dengan risiko rendah FAT, 23,9% risiko sedang FAT, dan 1,1% risiko tinggi FAT.
.Cabang olahraga senam, pencak silat, dan bola voli merupakan cabang olahraga dengan
risiko FAT sedang-tinggi lebih banyak dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya.
Berdasarkan stratifikasi risiko FAT , tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara
jenis olahraga individu kelompok (p=0,609) Kesimpulan. Proporsi risiko rendah FAT
lebih banyak ditemukan pada atlet dalam penelitian ini, namun demikian perlu dilakukan
edukasi lebih lanjut mengenai risiko FAT dan pentingnya asupan kalori kepada atlet,
pelatih dan orang tua atlet. Tidak didadapatkan hubungan antara jenis olahraga dengan
stratifikasi risiko FAT.

Background. Female Athlete Triad (FAT) remains as a common problem on adolescent
female athletes, which is divided in three major aspects, such as low energy availability,
menstrual dysfunction, and low bone mass density. Studies showed higher risk of FAT in
individual sports athletes, focusing in endurance, aesthetic, and weight classification. The
purpose of this study was to determine the associations between type of sports and FAT
risk stratification in adolescent female athletes Method. This cross-sectional analytical
study was conducted on 88 adolescent female athletes aged 15-18 years at the education
and training center, taking place from August to September 2019. Each subject will follow
the interview process, physical examination, anthropometry, examination of bone mass
density with Dual X -Ray Energy Absorption (DXA) then classified using FAT risk
assessment score Results. From 88 subjects, 75% of athletes with low risk of FAT were
found, 23.9% of moderate risk of FAT, and 1.1% of high risk of FAT. Gymnastics, pencak
silat, and volleyball are sports with moderate to high risk of FAT compared to other sports.
Based on FAT risk stratification, no significant relationship was found between the types
of sports-individual and group (p = 0.609) Conclusion. The proportion of low risk FAT
is more found in the athletes in this study, however further education needs to be done
about the risk of FAT and the importance of calorie intake to athletes, coaches and
athletes parents. There is no association between the type of sports and FAT risk
stratification."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nikki Antonio Saputra
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh persepsi kepaduan tim dan interpretasi kecemasan kompetitif terhadap performa olahraga atlet. Lebih spesifik lagi, peneliti ingin mengetahui faktor apa yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap performa atlet, di antara faktor kepaduan tim dan interpretasi kecemasan kompetitif. Responden penelitian ini adalah atlet sepakbola (n=43) level amatir yang bermain di Liga Utama Sepakbola Kota Bengkulu. Setiap atlet mengisi modifikasi dari alat ukur kepaduan tim dan adaptasi kecemasan kompetitif pada saat 30-45 menit sebelum bertanding. Setelah bertanding, atlet mengisi modifikasi alat ukur kepuasan performa yang mengukur persepsi atlet terhadap performanya dalam pertandingan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kepaduan tim (β = .403, t(40,2) =2.90, p <.01) dan interpretasi kecemasan kompetitif (β = .289, t(40,2) = 2.12, p <.05) mempengaruhi performa olahraga atlet (R2 = .229, p <.01). Atlet yang mempunyai persepsi kepaduan tim tinggi dan interpretasi kecemasan kompetitif sebagai suatu hal yang fasilitatif, lebih mungkin mempunyai performa yang lebih baik dibandingkan atlet yang mempunyai persepsi kepaduan tim rendah dan interpretasi kecemasan kompetitif sebagai suatu hal yang mengganggu.

The general purpose of the present study was to determine the effects of team cohesion and athlete's interpretation of competitive state anxiety to their sport performance. Respondent were football's amatir athletes (n=43)who participated in major league football in Bengkulu city, Indonesia. Each athlete completed the modified team cohesion inventory, adaptation of competitive state anxiety inventory 30-45 minutes prior to a competion, and the modified of performance satisfaction scale, 10 minutes after the game.
Result showed that athlete's perception about team cohesion (β = .403, t(40,2) =2.90, p <.01) and interpretation of competitive state anxiety (β = .289, t(40,2) = 2.12, p <.05) influencing athlete's performance (R2 = .229, p <.01). Athlete who perceived team cohesion is high and competitve anxiety as fasilitative may have a better performance than athletes who perceived team cohesion is low and competitve anxiety as debilitative.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Anjani
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh persepsi atlet terhadap
kohesivitas timnya terhadap ketangguhan mental pada atlet mahasiswa. Beberapa
penelitian sudah meneliti tentang hubungan antara persepsi kohesivitas tim dan
ketangguhan mental, namun belum ada penelitian mengenai pengaruh dari salah
satu konstruk pada atlet mahasiswa di Indonesia. Partisipan berjumlah 234 (140
laki-laki dan 94 perempuan) atlet mahasiswa yang telah bergabung dalam tim
olahraga universitas lebih dari 6 bulan dan memiliki pengalaman bertanding
tingkat nasional di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan alat ukur Mental Toughness Inventory yang
dikembangkan oleh Middleton, Marsh, Martin, Richards, dan Perry, C. (2005)
untuk mengukur ketangguhan mental dan Group Environment Questionnaire
yang dikembangkan Carron, Widmeyer, dan Brawley (1985), untuk mengukur
persepsi kohesivitas tim. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik
deskriptif dan simple regression. Hasil analisis simple regression menunjukan
adanya pengaruh yang signifikan dari persepsi atlet terhadap kohesivitas tim
terhadap ketangguhan mental.

ABSTRACT
The aim of this study is to investigae the effect of perception of team
cohesion towards mental toughness among scholar atheletes. Some researches
had studied about the relationship between perception of team cohesion and
mental toughness, however there is no research that has studied about the effect
between one of the constructs amongst scholar athletes in Indonesia. There were
234 participants (140 male and 94 female) who are scholar athletes, have joined
the university?s sport team more than 6 months, and have an experience in
national tournaments in Indonesia.
This research used Mental Toughness Inventory, which was developed by
Middleton, Marsh, Martin, Richards, and Perry, C. (2005) to measure mental
toughness and Group Environment Questionnaire which was developed by
Carron, Widmeyer, and Brawley (1985) to measure perception of team cohesion.
The analysis technique used in this research were descriptive statistic and simple
regression. The result of simple regression anaylsis showed that there is an effect
of perception of team cohesion towards mental toughness."
2016
S64296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Rianda Karissa
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas mengenai dasar hukum INASGOC selaku penyelenggara Asian Games 2018 yang mengasuransikan atlet Pra-Asian Games 2018. Suatu perjanjian asuransi ini harus memenuhi syarat salahsatu prinsip utama dalam hukum asuransi yakni prinsip kepentingan insurable interest. Kemudian, Penulis juga membahas mengenai sejauh mana pengaturan mengenai asuransi kesehatan atlet diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang keolahragaan di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif. Selain itu penulis menggunakan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 INASGOC dalam mengasuransikan para atlet terkait, dasar hukumnya terlahir dari peraturan perundang-undangan yaitu Keputusan Presiden No. 15 Tahun 2017 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan ASIAN GAMES XVIII Tahun 2018 yang mana mengakibatkan timbulnya prinsip kepentingan insurable interest, 2 Peraturan perundang-undangan tentang keolahragaan belum mengatur secara khusus mengenai asuransi kesehatan bagi atlet. Dengan demikian, saran penulis dalam pembahasan ini adalah pemerintah perlu membentuk pengaturan khusus yang mengatur mengenai asuransi kesehatan atlet terlepas dari peraturan perundang-undang tentang keolahragaan.

ABSTRACT
This thesis discusses the legal basis of INASGOC as the organizer of the Asian Games 2018 which insures the athletes of Pre Asian Games 2018. The insurance agreement must meet the requirements one of the main insurance principles, namely principle of insurable interest. This thesis also discusses how far the regulation for athlete health insurance is regulated in Indonesian legislation, especially on sports. This is a judicial normative research. In addition to that, writer used quality analysis method. The result of the analysis shows that 1 INASGOC in insuring the athletes of Pre Asian Games 2018, the legal basis was born from the legislation which is the Presidential Decree of The Republic of Indonesia Number 15 of 2017 about National Committee of Asian Games XVIII 2018, which causes that INASGOC has a financial interest to insure the athletes, 2 Indonesia legislation on sport has not set specification about insurance health for athlete. So, the author rsquo s suggestion for this issues is the government needs to establish special regulation that regulates the athlete rsquo s health insurance regardless of the sport legislation regulation."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gagola, Sarah Nicolina
"Skripsi ini membahas mengenai persepsi tentang kohesi yang dimiliki oleh atlet profesional bolabasket yang terlibat dalam liga tertinggi di Indonesia, yaitu National Basketball League (NBL) Indonesia, dan hubungannya dengan performa individual yang ditampilkan selama setengah musim pertandingan reguler. Alat ukur yang digunakan adalah Group Environment Questionnaire (Carron, et al., 1985) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia, dan pengukuran analisis notasi statistik pertandingan individual untuk pengukuran performa individual. Partisipan dari penelitian ini berjumlah 131 atlet profesional dari kedua belas tim yang berpartisipasi dalam liga NBL Indonesia. Dari penghitungan korelasi yang dilakukan, tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi kohesi dan performa individual pada atlet profesional bolabasket yang bermain di NBL Indonesia, r = 0,066, n = 131, p>0,05, one tail. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kemungkinan terdapat faktor lain yang mempengaruhipersepsi kohesi dan performa individual.

This research explains about the perception of cohesion on professional athletes who plays at the highest level of basketball league, the National Basketball League Indonesia, and its relationship with individual performance shown for the half of the reguler season. The instruments used in this research is the Group Environment Questionnaire (Carron, et al., 1985) which has been adapted into Bahasa Indonesia, and notational analysis of individual game statistics for the individual performance measurement. Total participant was 131 professional athletes who played for the twelve teams participating in NBL Indonesia. The result of this research shows no significance between perception of cohesion and individual performance in professional atheletes who play in NBL Indonesia, r = 0,066, n = 131, p>0,05, one tail. This result is due to the possibility of other factors influencing perception of cohesion and individual performance.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S58885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Leane Suniar
"ABSTRAK
Ketahanan fisik olahragawan dapat dibina melalui latihan dan asupan gizi yang cukup. Dengan metode dan ilmu kepelatihan yang tinggi dapat dicapai prestasi maksimal.
Bila pada keadaan demikian prestasi ingin ditingkatkan lagi, maka pengaturan gizi memegang peranan penting, di samping pengetahuan tentang pemilihan makanan yang tepat secara kualitatif dan kuantitatif sangat menunjang peningkatan ketahanan fisik olahragawan. Berbagai macam diet untuk meningkatkan ketahanan fisik olahragawan telah banyak diteliti di luar negeri. Diantaranya peneliti dari Swedia yaitu Per Olof Astrad dan Eric Hultman tahun 1975 yang mengemukakan metode Carbohydrate Loading, dan dilakukan pada persiapan suatu pertandingan. Di luar negri metode ini dilaporkan memberi hasil yang memuaskan, karena itu ingin dilakukan penelitian untuk membuktikan apakah metode, ini iuga memberi hasil yang serupa bila diterapkan di Indonesia yang mempunyai polar kebiasaan makan serta susunan menu yang berbeda. Prinsip diet penimbunan hidrat arang (HA) tersebut berdasarkan kenyataan bahwa hidrat arang merupakan sumber energi yang paling dominan pada kerja berat dengan intensitas tubuh penting peranannya dalam menentukan kapasitas kerja fisik (1, 2, ,4,5).
Cadangan hidrat arang didalam tubuh disimpan di hati dan di otot dalam bentuk glikogen, cadangan glikogen tersebut dapat ditingkatkan secara bermakna dengan latihan dan diet khusus, terutama pada otot olahragawan yang terlatih (1,4,6,7).
Dalam penelitian yang akan dilakukan digunakan atlit voli yang terlatih, umur antara 18 - 22 tahun, disebabkan kesulitan untuk mengumpulkan atlit maraton yang mempunyai batas umur tertentu dan memenuhi jumlah persaratan statistik. Disamping itu pertimbangan bahwa cabang olahraga tersebut menggunakan otot-otot tungkai yang setara dengan penggunaannya pada cabang olahraga maraton.
Penelitian dilakukan secara acak menyilang dengan kelola (Randomized Controlled Crass Over Study).
Ketahanan fisik diukur dengan menggunakan jentera lari (treadmill) menurut cara Bruce (8,9).
Peningkatan ketahanan fisik dinyatakan dengan selisih lama melakukan treadmill sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua kelompok tersebut. dan dianalisis dengan uji t berpasangan?
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz Rivaldho
"[Loyalitas terhadap tim sangat penting dalam industri olahraga terutama karena kurangnya kontrol terhadap hasil pertandingan. Untuk itu perlu ada pendekatan relasional untuk menciptakan loyalitas para supporter. Selain itu, perlu juga ditambahkan pendekatan hierarchy of effects, cognition ? affection ? conation, untuk membantu menjelaskan seberapa kuat dan loyal hubungan antara konsumen olahraga dan timnya terjalin. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling dengan bantuan software LISREL 8.51. Penelitian ini menemukan bahwa team attachment memiliki pengaruh positif dengan team loyalty. Kedua, membuktikan bahwa team self ? expression memiliki pengaruh positif dengan team attachment. Ketiga, membuktikan bahwa team trust memiliki pengaruh positif dengan team attachment. Terakhir, membuktikan bahwa team involvement memiliki pengaruh positif dengan team attachment.;In sport industry, loyalty was considered as one of the most important aspect as the lack of match control often to happen. Therefore, relational approach is needed in order to create supporters?s loyalty. Moreover, hieararchy of effects; cogmition- affection-conation is needed to describe further the relationship between consumers and the club itself. This research used Structural Equation Modelling (SEM) with Lisrel 8.51 as the statistical software. Furthermore, this research found that team attachment had a positive influence towards team loyalty. It was also prove that team self expression had a positive influence towards team attachment. Last but not least, This research found that team involvement had a positive influence towards team attachement., In sport industry, loyalty was considered as one of the most important aspect as the lack of match control often to happen. Therefore, relational approach is needed in order to create supporters’s loyalty. Moreover, hieararchy of effects; cogmition- affection-conation is needed to describe further the relationship between consumers and the club itself. This research used Structural Equation Modelling (SEM) with Lisrel 8.51 as the statistical software. Furthermore, this research found that team attachment had a positive influence towards team loyalty. It was also prove that team self expression had a positive influence towards team attachment. Last but not least, This research found that team involvement had a positive influence towards team attachement.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziza Dina Rahmi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat konflik pekerjaan-keluarga sebagai moderator pada hubungan antara grit dan kepuasan kerja. Partisipan penelitian ini berjumlah 183 orang yang merupakan karyawan organisasi yang telah menikah dan sudah bekerja minimal selama dua tahun. Pengukuran grit menggunakan. The Grit Scale, kepuasan kerja menggunakan. The Generic Job Satisfaction Scale dan konflik pekerjaan-keluarga menggunakan Work-Family Conflict Scale. Hasil penelitian menemukan bahwa grit memiliki hubungan yang positif signifikan dengan kepuasan kerja dan konflik pekerjaan-keluarga berhubungan negatif dengan kepuasan kerja. Akan tetapi, konflik pekerjaan-keluarga tidak memoderasi hubungan antara grit dan kepuasan kerja.

ABSTRACT
This research is aimed to see the work family conflict as a moderator in relationship between grit and job satisfaction. The participant of this research is 183 people who are marriage employees of organization. The employees have worked at least two years. The measurement of grit uses The Grit Scale, job satisfaction uses The Generic Job Satisfaction Scale and work family conflict uses the Work Family Conflict Scale. The results of the research found that grit has as positive relationship and significant with job satisfaction and work family conflict has negative relationship with job satisfaction. However, work family conflict does not moderate the relationship between grit and job satisfaction."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raynaldi Kosasih
"Riset ini menggunakan model oleh Biscaia Correia Rosado Ross dan Maroco 2013 yang telah dimodifikasi yaitu mengenai peran dari sponsor olahraga terhadap hubungan antara loyalitas tim kesadaran merek sikap konsumen dan niat beli oleh penggermarnya. Riset ini adalah riset kuantitatif dengan tipe penelitian survei studi cross sectional.
Hasil dari riset menunjukan bahwa loyalitas tim mempunyai efek positif secara langsung terhadap kesadaran merek tetapi hasil riset juga menunjukan bahwa loyalitas tim tidak menunjukan adanya efek positif secara langsung terhadap sikap konsumen dan niat beli. Tetapi riset ini menunjukan bahwa loyalitas tim dapat mempengaruhi sikap konsumen dan niat beli secara tidak langsung melewati kesadaran merek yang mempengaruhi sikap konsumen secara positif yang pada gilirannya akan mempengaruhi niat beli.

The research use a modified model by Biscaia Correia Rosado Ross Maroco 2013 which is about the role of sports sponsorship of a football team toward the relationship of team loyalty brand awareness consumer attitude and purchase intention of the fans. This research is categorized as a quantitative research with survey type of research cross sectional studies.
The result of this research found that the loyalty of the fans toward the team had a direct positive effect on brand awareness but does not have a direct positive effect on consumer attitude and purchase intention. But the research shows that the loyalty of the fans affect the consumer attitude and purchase intention indirectly through brand awareness which positively influence the consumer attitude which in turn affect the purchase intention of the fans.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>