Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44727 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lessy Sutiyono Aji
"

Televisi white space adalah teknologi yang memanfaatkan spektrum tak terpakai yang dimiliki oleh pengguna utama yaitu penyelenggara siaran TV di area dan waktu tertentu. Ada dua masalah utama terkait dengan penggunaan white space, yaitu perlindungan pengguna utama dan identifikasi kanal white space. Di sebagian besar negara berkembang, alokasi kanal televisi tidak sebaik di negara-negara maju; oleh karena itu, sangat tinggi terjadi overlap antara area cakupan digital television terrestrial (DTT) dan area white space. Pertama, studi ini mengusulkan metode untuk menentukan kanal white space yang memastikan perlindungan pengguna utama. Simulasi menunjukkan bahwa metode yang diusulkan lebih baik daripada model federal communications commision (FCC). Model FCC menggunakan parameter perlindungan jarak tetap, sedangkan model yang diusulkan menggunakan parameter field strength yang bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan. Selanjutnya, penelitian ini mengusulkan metode PSML yang membagi area perlindungan TV menjadi empat zona (prohibited, strict, moderate dan loose) untuk memodelkan sistem white space. Peneliti menggunakan daerah perlindungan tambahan dan area cakupan televisi yang memiliki probabilitas lokasi kurang dari 70% untuk memperhitungkan kemungkinan overlap antara white space dan area perlindungan. Penelitian ini juga mengusulkan nilai protection ratio untuk melengkapi standar yang diberikan oleh FCC bagi negara-negara yang menerapkan sistem penyiaran TV digital (DVB-T2). Telah dilakukan tes untuk menganalisis penerapan metode PSML yang diusulkan di Pulau Bali, Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa model PSML dapat menyediakan lebih banyak kanal white space daripada model yang diajukan oleh Villardi dan FCC ketika diterapkan pada daerah transisi antara daerah perkotaan dan pedesaan. Model PSML dapat menyediakan 2 kanal lebih banyak dari model Villardi pada saat pengguna utama menggunakan sistem DVB-T2 64 QAM dan 3 kanal lebih banyak pada saat pengguna utama menggunakan sistem DVB-T2 256 QAM. Jumlah 3 kanal white space adalah setara dengan 24 MHz frekuensi kosong yang bisa dimanfaatkan untuk layanan broadband. Telah dilakukan juga pengukuran lapangan di kota Jogjakarta dengan mengambil sampel coverage area TVRI Patuk. Berdasarkan hasil pengukuran, didapatkan bahwa deviasi antara hasil simulasi dengan hasil pengukuran adalah sebesar 7,32 dB atau lebih tinggi 1,82 dB dibandingkan dengan rekomendasi dari ITU-R. Hal tersebut mengindikasikan bahwa berdasarkan kondisi geografis, daerah Jogjakarta memiliki variasi nilai field strength yang lebih tinggi dibandingkan dengan rekomendasi dari ITU.


TV white space is a technology that utilizes the unutilized spectrum owned by the primary user in a particular area and time. A major concern in implementing white-space technology in television is the ability of the system to provide information about the vacant channels while guaranteeing protection to primary users. Moreover, in developing countries, the allocation of television broadcasting channels is not as good as that in developed countries.  Therefore, there is a high possibility of overlap between the Digital Television Terrestrial (DTT) coverage areas and white-space areas. The first contribution of this study is a proposed method for determining white-space channels that ensure primary user protection. The simulation shows that the proposed method is better than the Federal Communications Commission (FCC) model. The FCC model uses fixed range protection parameters, whereas the proposed model uses field strength parameters that vary depending on environmental conditions. Secondly, this study also proposes a method involving the use of four zones—prohibited, strict, moderate, and loose (PSML)—to model the television white-space system. The author uses a television coverage area that has less than 70% location probability to accommodate the possibility of overlaps between the white space and the protection areas. The author also proposes a protection ratio value to complement the standard given by the Federal Communications Committee (FCC) for countries implementing the digital video broadcasting system (DVB-T2). A test to analyze the implementation of the proposed PSML method in Bali Island, Indonesia, has been conducted. The results show that the proposed model can provide more white-space channels than the models proposed by Villardi and the FCC when applied to transition areas between urban and rural regions. The PSML model provides 2 and 3 channels higher than others model when the primary user uses DVB-T2 64 QAM system and DVB-T2 256 QAM system, respectively. Furthermore, a field measurement to get field strength data has been conducted in the TVRI Patuk coverage area, Jogjakarta. The result is 7,32 dB of standard deviation between simulation and field measurement result, or 1,82 dB higher than ITU-R recommendation. This indicates that based on geographical conditions, the Jogjakarta area has a higher variety of field strength values compared to the recommendations from ITU.

"
2018
D2568
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Gojali
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
TA666
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Komang Setia Buana
"Tesis ini berisi perancangan, pembuatan, dan analisa dari sistem traffic counting dan classification kendaraan menggunakan teknologi computer vision. Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah metode optical flow, dan untuk proses ektraksi fitur dengan menggunakan algoritma canny. Metode yang dipakai tersebut diimplementasikan dan dievaluasi menggunakan bahasa pemrograman java dengan menambahkan library openCV dan javaCV, dan untuk versi jdk menggunakan jdk 1.7 dan Netbeans IDE 7.3. Alur kerja dari sistem ini yaitu pengambilan data dan pengolahan data. Data yang diambil berupa video yang berasal dari CCTV, kemudian data video tersebut diolah menggunakan sistem ini. Pengolahan data terdiri dari proses-proses yaitu konversi video ke gambar, segmentasi, ektraksi fitur dalam sistem ini menggunakan algoritma canny, dan deteksi objek menggunakan metode optical flow. Dari proses tersebut maka dapat dijadikan acuan untuk melakukan penghitungan, pengklasifikasian dan mengetahui kecepatan rata-rata setiap kendaraan yang melintas di area yang diteliti. Berdasarkan pengujian dengan menerapkan metode optical flow, algoritma canny, dan untuk menghilangkan noise menggunakan morfologi didapat bahwa tingkat error akan semakin berkurang jika perubahan jarak deteksi semakin besar. Error paling besar terjadi untuk tahap counting 26,75 % dan untuk klasifikasi kendaraan 38 %. Pengujian kami juga menemukan bahwa semakin dekat area pertama dengan area kedua, proses klasifikasi yang dilakukan semakin lama sehingga jarak deteksi semakin jauh.

This thesis describes the design, making, and analysis of traffic counting and vehicles classification system using computer vision technology. The methods used in this system is a method of optical flow, and for the process of feature extraction by using the canny algorithm. The methods used were implemented and evaluated using the java programming by adding the openCV library and javaCV, and to use jdk 1.7 and Netbeans IDE 7.1. The workflow of the system is the data retrieval and data processing. The data is taken in form of video CCTV, the video data is then processed using this system. Data processing consists of the processes of conversion of video to pictures, segmentation, feature extraction in this system using canny algorithm, and object detection method using optical flow. The result of that process is referred to conduct the counting, classification and to calculate the average speed of each vehicle passing in the area examined. Our experiment shows that by applying optical flow method, Canny algorithm, and removing noise using morphological process occurred that level of error is decreased that the distance is greater. Error occurred for most of the counting stage is 26.75% and for the vehicle classification is 38%. Our test also observes that the closer the first and the second area, the longer process classification so the farther detection distances."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35110
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Andayani
"Pengukuran kinerja digunakan secara luas oleh unit-unit bisnis dan industri untuk meng-asses- kemajuan atau progres dari rancangan tujuan dan sasaran secara kuantitatif untuk mencapai keefektifan dan efisiensinya. Pengukuran kinerja memberikan informasi yang dibutuhkan manajemen untuk pengambilan keputusan yang efektif. Pengukuran kinerja maintenance menjadi elemen penting dari pemikiran strategis bagi pemilik aset dan pengelola aset.
Maintenance Scorecard adalah suatu pendekatan yang didesain untuk membantu dalam pembuatan dan pengimplementasian strategi dalam pengelolaan asset-aset perusahaan, diaplikasikan melalui suatu hirarki tujuan atau pendekatan yang terstruktur melalui tiga level fundamental yaitu corporate, strategic dan functional. MSC melalui tiap indikator yang kuantitatif dalam tiap level perusahaan mengukur performa dalam asset management tentang apa yang dilakukan, bagaimana kinerja selama ini dan bagaimana performa setiap tindakan yang sudah dilakukan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Terdapat 6 perspektif pengukuran performa dalam MSC yaitu productivity, cost effectiveness, safety, environmental dan learning perspective. Penelitian ini dilakukan untuk merancang Maintenance Scorecard pada PT.XY sebagai perusahan percetakan uang.
Hasil rancangannya adalah adanya usulan hirarki indikator (KPI) dari setiap level perusahaan yang terbagi dalam tiap perspektif MSC. Dari 6 perspektif pada MSC dihasilkan sebanyak 39 usulan indikator performa yang relevan, yang terbagi menjadi : 14 indikator productivity, 8 indikator cost effectiveness, 4 indikator safety, 8 indikator quality, 3 indikator environmental dan 1 indikator learning perspective. KPI yang dihasilkan dari rancangan MSC kemudian dibobotkan dengan metode Analytic Network Process (ANP) menggunakan software super decision. Keluaran dari software adalah urutan prioritas KPI.

Performance Measurement used widely by business and industrial units for assesing the improvement or progress of designed targets and goals quantitavely to achieve effectiveness and efficiency. Performance measurement give information required by management for the effective decision making. The measurement of maintenance performance has become an essential element of strategic thinking of asset owners and asset managers.
Maintenance Scorecard (MSC) is an approach which is designed to assist the strategy development and implementation in company asset management, it is applied through the hierarchical of goals or structured approached into three fundamental level that is corporate, strategic and functional. MSC through its quantitative indicators in every company level measure the asset management performance about what have to do, how is the current performance and how is the performance of the action taken to achieve company goals. There are 6 perspectives of performance measurement in the MSC that is productivity, cost effectiveness, safety, quality, environmental and learning perspectives. This research goal is to design Maintenance Scorecard in PT. XY as banknote printers. The design result is a suggestion of the hierarchical indicators (KPI) in every company level stated in each MSC perspective.
Based on the 6 MSC perspective the results 39 suggested relevan performance indicator that is : 14 indicators for productivity perspective, 8 indicators for cost effectiveness perspective, 4 indicators for safety perspective, 8 indicators for quality perspective, 3 indicators for environmental perspective and 1 indicator for learning perspective. The suggested KPI result from MSC design is weighted using Analytic Network Process (ANP) method processed with super decision software. The output is the priority of KPI."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharon Hanandi
"Pengembangan pengisian form dalam bentuk digitalisasi adalah salah satu hal yang penting untuk memudahkan pengisian serta pemantauan pengisian form oleh penanggung jawab. Hal ini khususnya diperlukan pada pemantauan suhu cold room di luar jam operasional karena produk rantai dingin merupakan produk yang memiliki persyaratan khusus yang harus dipenuhi sebagai standar, meliputi aturan yang berkaitan dengan pemantauan suhu pada saat penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman. Usulan digitalisasi pengisian form pada PT. Anugerah Pharmindo Lestari dilakukan melalui aplikasi “InformU” yang dapat diakses staff security untuk mengisi form dan BRQA (Branch Regulatory and Quality Assurance) untuk me-review hasil pengisian form. Digitalisasi pengisian form pemantauan suhu di luar jam operasional diharapkan dapat membuat pencatatan dan pemantauan suhu menjadi lebih efisien, terintegrasi, dan mudah diakses bagi PT. Anugerah Pharmindo Lestari serta dapat menghindari kemungkinan pencatatan form yang tidak dilakukan secara real time.

The development of filling out forms in digitized form is one of the important things to facilitate filling and monitoring of forms by the person in charge. This is especially necessary for cold room temperature monitoring outside of operating hours because cold chain products are products that have specific requirements that must be met as standards, including rules relating to temperature monitoring during admission, storage and delivery. Proposed digitization of filling out forms at PT. Anugerah Pharmindo Lestari is carried out through the "InformU" application which can be accessed by security staff to fill out the form and BRQA (Branch Regulatory and Quality Assurance) to review the results of the filled out form. Digitalization of filling out temperature monitoring forms outside of operating hours is expected to make temperature recording and monitoring more efficient, integrated and easily accessible for PT. Anugerah Pharmindo Lestari and can avoid the possibility of recording forms that are not done in real time."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rehan Wira Widyatna
"Didorong oleh kemajuan teknologi yang pesat sekarang ini, dunia bergerak dengan sangat cepat. Bisnis adalah salah satu hal yang sangat terpengaruh oleh perubahan itu, perusahaan dituntut untuk terus berinovasi dan memberikan value yang lebih pada customer dibandingkan kompetitornya dengan memiliki apa yang disebut sebagai Competitive Advantage (CA). 85% nilai suatu perusahaan didasarkan pada intangible assets, yang mana SDM termasuk di dalamnya. Ini menjadi sanagt mengkhatirkan karena, aset yang sedimikian berpengaruh, yaiut sumber daya manusia, malah jarang diperhatikan dan diukur. Padahal, Sumber Daya Manusia adalah salah satu aspek yang dimiliki dan sangat penting untuk setiap perusahaan. Maka dari itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk dapat merancang suatu sistem pengukuran performa dari sumber daya manusia, agar bisa sesuai dengan tujuan perusahaan serta dapat digunakan sebagai alat pertanggung jawaban divisi SDM terhadap XYZ Consulting, sebuah perusahaan konsultan yang mana value dari perusahaan seperti itu sangat ditentukan oleh kualitas dari SDM-nya. Perancangan dilakukan dengan menggunakan metode Human Resource Scorecard, didasarkan pada tujuan, visi, misi, serta value dari XYZ, sampai kemudian dihasilkan Key Performance Indicator pada setiap sasaran strategis. KPI ini lalu dibobotkan menggunakan Analytical Network Process dan didapatkan 13 sasaran strategis yang dibagi menjadi 4 perspektif, dan didapatkan juga KPI berjumlah 44 yang terbagi menjadi Leading indicator sebanyak 22 dan Lagging Indicator sebanyak 22.

Driven by today's rapid technological innovation, the world is changing at a breakneck speed. Business is one of the things that is greatly affected by this change, companies are required to continuolsly improving and provide more value to customers compared to competitors, by having strong Competitive Advantage (CA). 85% value of a company is based on intangible assets, which HR play a big role. Here’s where the problem is, because an asset that is so influential, namely human resources, is rarely considered and measured. In fact, Human Resources is one aspect that is owned and very important for every company. Therefore, this study aims to be able to design a performance measurement system for human resources, so that it fits the company's goals and can be used as a tool for the HR division's report to XYZ Consulting, a consulting firm where the value of this kind of company is really determined by the quality of its human resources. The design is carried out using the Human Resource Scorecard method, based on the objectives, vision, mission, and values of XYZ, until a Key Performance Indicator is generated for each strategic goal. These KPIs then were weighted using the Analytical Network Process and obtained 13 strategic targets which were divided into 4 perspectives, and obtained 44 KPIs which were divided into 22 for Leading indicators and 22 for Lagging Indicators."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Tamala
""White Snake Legend (白蛇传)" television series is a story based on novel that firstly published in Song Dynasty. This television series told us about love story between a husband and wife named Xu Xian and Bai Shu Zhen that was prohibited by a monk named Fa Hai,because Bai Shu Zhen is a ghost. The purpose of this research is to express various myths in this television series and to discuss its development in Chinese society?s life. The method of this research is qualitative method. This research told that myth and Chinese society?s life are inseparable, so less or more Chinese society?s life is influenced by them.

Serial televisi "Legenda Ular Putih (白蛇传)" adalah cerita yang diangkat berdasarkan novel yang muncul pertama kali pada masa dinasti Song. Serial televisi ini bercerita tentang kisah cinta sepasang suami istri yang bernama Xu Xian dan Bai Shu Zhen yang ditentang oleh seorang biksu yang bernama Fa Hai dikerenakan sang istri adalah seorang siluman. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan mitos-mitos yang ada dalam serial televisi "Legenda Ular Putih (白蛇传)" dan membahas perkembangan mitos-mitos tersebut dalam kehidupan masyarakat Cina. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa mitos sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Cina, sehingga mempengaruhi kehidupan mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tata Hadinata
"Digital Video Broadcasting (DVB-T) adalah standar transmisi televisi digital terrestrial yang menggunakan teknik modulasi OFDM yaitu teknik modulasi multicarrier yang menggunakan beberapa frekuensi subcarrier yang saling tegak lurus (orthogonal). Salah satu permasalahan OFDM adalah nilai Peak-to-Average Power Ratio (PAPR) yang tinggi sehingga diperlukan penguat daya RF dengan dynamic range yang lebar untuk menghindari distorsi nonlinear. Pada penelitian ini reduksi PAPR dilakukan dengan menggunakan metode soft clipping berdasarkan model Rapp?s SSPA yang membatasi sinyal daya puncak maksimum dengan lebih halus tanpa melebihi nilai saturasinya. Reduksi PAPR yang dihasilkan dengan menggunakan metode soft clipping pada aplikasi DVB-T mode 2k (2048 IFFT points) dengan level threshold 0.7 dan knee factor 2 adalah 23.35 dB. Metode soft clipping dapat meningkatkan reduksi PAPR yang lebih besar dibandingkan dengan metode hard clipping dimana nilai reduksi PAPR pada metode soft clipping dipengaruhi oleh nilai knee factor-nya.

Digital Video Broadcasting (DVB-T) is a standard for terrestrial transmission of digital television signals. DVB-T uses OFDM modulation technique which is multicarrier modulation technique that using some subcarriers orthogonally. One of the serious problems in OFDM is the high Peak-to-Average Power Ratio (PAPR) that needs RF Amplifier with high dynamic range to avoid nonlinear distortion. In this thesis, PAPR reduction was succesfully performed using soft clipping method based on Rapp?s SSPA model which limits the maksimum peak power smoothly below the saturation value. The PAPR reduction on DVB-T mode 2k (2048 IFFT points) with 0.7 of threshold and 2 of knee factor is 23.35 dB. Soft clipping method increase PAPR reduction compared to hard clipping where the PAPR reduction of soft clipping method influences by knee factor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T38873
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Salsabila
"Perkembangan teknologi yang pesat dan hadirnya fenomena pandemik COVID- 19 memaksa usaha restoran untuk memanfaatkan teknologi seperti self-service technology (SST) untuk beradaptasi dengan kondisi yang ada. Adopsi SST berupa selfservice kiosk juga dilakukan oleh perusahaan retail furnitur dalam menjalankan bisnis restoran mereka. Namun, pengguna menghadapi masalah terkait desain interface nya seperti layout yang tidak umum, tulisan sulit terbaca dan tombol yang sulit ditemukan saat mengoperasikan mesin self-service kiosk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengalaman menggunakan self-service kiosk dan memberikan rekomendasi perbaikan desain sesuai dengan hasil evaluasi yang didapatkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi User-Centered Design (UCD) dan usability testing agar rekomendasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Evaluasi yang dilakukan didasarkan pada performance metrics berupa task success, time on task, time-based efficiency, dan error. Kuesioner System Usability Scale (SUS), Single Ease Question (SEQ) dan in-depth interview juga digunakan untuk mendapatkan data kualitatif dan mengidentifikasi masalah yang ada. Saat melakukan performance measurement, responden mengalami kesulitan menyelesaikan task, terutama untuk task 2, 3, dan 4. Penggunaan kiosk makanan juga dinilai sulit berdasarkan hasil Single Ease Question (SEQ), terutama untuk task 2, 3 dan 4. Hasil dari System Usability Scale (SUS) berada di nilai 47.5, yang dimana masuk ke dalam kategori 'not acceptable'. Rekomendasi perbaikan desain dibuat berlandaskan prinsip-prinsip Law of UX dan Shneiderman's Eight Golden Rules. Berdasarkan hasil evaluasi rekomendasi perbaikan desain, ditemukan bahwa nilai metrik untuk semua task mengalami peningkatan dengan skor SEQ dan SUS secara keseluruhan masing-masing adalah 6,74 dan 89,8.

The rapid development of technology and the presence of the COVID-19 pandemic phenomenon have forced businesses to utilize technology such as Self- Service Technology (SST) to adapt to existing conditions. The adoption of SST in the form of self-service kiosk is also carried out by furniture retail companies in running their restaurant business. However, users face problems related to its interface design such as unfamiliar layouts, hard-to-read text and hard-to-find buttons when operating the self-service kiosk machine. The purpose of this research is to evaluate the experience of using the self-service kiosk and provide recommendations for design improvements according to the evaluation results obtained. This research was conducted using the User-Centered Design (UCD) methodology and usability testing so that the recommendations given are in accordance with user needs. The evaluation is based on performance metrics such as task success, time on task, time-based efficiency, and error. The System Usability Scale (SUS) questionnaire, Single Ease Question (SEQ) and indepth interviews were also used to obtain qualitative data and identify existing problems. When conducting performance measurement, respondents had difficulty completing tasks, especially for tasks 2, 3 and 4. The use of the food kiosk was also considered difficult based on the results of the Single Ease Question (SEQ), especially for task 2, 3, and 4. The results of the System Usability Scale (SUS) were 47.5, which falls into the 'not acceptable' category. Design improvement recommendations were made based on the principles of Law of UX and Shneiderman's Eight Golden Rules. Based on the evaluation results of the design improvement recommendations, it was found that the metric scores for all tasks had improved with the overall SEQ and SUS scores being 6.74 and 89.8 respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhablisyah
"Fenomena TV religius adalah hal yang baru sejak Ar Rahman Channel memulai siaran perdananya pada Bulan Agustus 2002. Hal yang menarik dalam proses siaran TV ini adalah karena Ar Rahman Channel merupakan TV satelit yang dapat ditangkap hanya dengan menggunakan parabola tanpa dipungut iuran apapun. Di satu sisi bertujuan untuk mendapatkan keuntungan sebagai TV komersial namun sisi lain adalah kewajiban moral untuk melayani masyarakat muslim Indonesia ( sebagai TV komunitas).
Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif dengan pendekatan Studi kasus dan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi berperan serta selama kurang lebih 1 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pra-produksi Program OBSESI di Ar Rahman Channel, dengan menggunakan konsep Rutinitas Media seperti yang dikemukakan oleh Shoemaker dan Reese.
OBSESI merupakan salah satu program yang akan diproduksi oleh Ar Rahman Channel. Program ini merupakan hasil diskusi dari kru produksi dengan manajemen. Di dalam setiap diskusi untuk membahas program ini, orang-orang yang terlibat saling memberikan pandangannya. Interaksi diantara kru menjadi menarik mengingat setiap kru memiliki latar belakang yang berbeda dilihat dari latar belakang agama, budaya, pengalaman setiap anggota.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya penyimpangan dalam pelaksanaan Undang-undang Penyiaran No. 32 tahun 2002, dimana sebuah TV religius seharusnya masuk dalam kategori TV Komunitas. Jika pada kenyataannya mengandalkan pemasukan dari iklan maka stasiun TV yang bersangkutan bisa memilih untuk menjadi TV berlangganan.
Rutinitas yang diterapkan Ar Rahman Channel selama ini belum memiliki prosedur yang baku. Kegiatan operasional dilakukan tanpa adanya pereneanaan yang jelas, umumnya pekerjaan dilakukan secara mendadak. Konflik dalam perencanaan program ini kerap terjadi ketika ide-ide dari kru produksi berbenturan dengan kepentingan perusahaan lain, terutama masalah finansial dan manajemen yang tidak transparan.

Religious television phenomenon is the latest thing happened in this country since Ar Rahman Channel begun to broadcast in May 2002. The most interesting part of this event is the system not being included in the newest convention. Ar Rahman channel is satellite television which broadcast their program through satellite, people could freely received the program by using the satellite and digital receiver. Surprisingly, they don't have to pay anything but the antenna.
The event don?t suite to the Indonesia broadcasting law, No. 32/2002. As a religious TV Ar Rahman shouldn't taking any advantages by they?re broadcast by selling the advertising, this regulation automatically different with Ar Rahman Channel marketing system.
This research is using Qualitative methods and using descriptive case study approach. All the information had gathered for a year by participant observatory. The aim of the research is to describe about the process of pre-production of OBSESI - Program by using Media Routinely Concept (Shoemaker and Reese)
OBSESI is one of the programs, which will be produced by Ar Rahman Channel. This program basically came from production and programming discussion. In every situation all crew have been involved to express their mind. Obviously their idea is being influenced by their experienced, educational and cultural background, religious background, etc.
The result of the research shows that Ar Rahman had broke the rules of Indonesian Broadcast Regulation (W NO. 321 2002), which as a religious broadcast Ar Rahman could choose to be a community or cable television.
Ar Rahman Channel Routinely activities have not been implemented legally trough organization regulation. The operational activity was done without a well planning decision. Conflicts in producing this program often occur since the production team no Ionger trust the management, especially in financial system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14266
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>