Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158786 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardelia Atila Patriajaya
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepuasan pelanggan perusahaan pelayaran nasional yang diukur dengan metode SERVQUAL. Beberapa gap terbesar antara persepsi dan harapan pelanggan, diperbaiki dengan metode Business Process Reengineering. Pengambilan data dilakukan kepada para pengguna jasa di salah satu perusahaan pelayaran nasional sebagai responden dengan 20 (dua puluh) kuesioner service quality serta wawancara dengan pihak top management perusahaan pelayaran nasional. Permasalahan diselesaikan dengan merancang proses baru, meningkatkan sistem informasi dan menerapkan rencana perbaikan dengan metode Business Process Reengineering (BPR). Dibangun lima buah scenario perbaikan yang akan disimulasi dengan menggunakan software oracle BPM.
Dari lima skenario yang ada, scenario 5 merupakan scenario terbaik dengan  perbaikan proses berupa penghapusan non value added activities, perbaikan proses dengan membuat sistem automatic CODA, perbaikan proses dengan membuat sistem automatic vessel tracking, dan adanya perbaikan proses dengan cara penggantian personel yang melakukan aktivitas, agar langsung dilakukan oleh personel yang memiliki kompetensi yang tepat. Simulasi skenario 5 menghasilkan pengurangan waktu proses operasional kualitas pelayanan  sebesar 77.30% menjadi  51.4  hari.

This study was conducted to determine customer satisfaction of national shipping company and measured by SERVQUAL method. Some of the largest gap between perceptions and expectations of customers, will be improved with Business Process Reengineering method. Data collecttion was performed to the charterer who used national shipping industry as a respondent with 20 (twenty) questionnaires on service quality, and interviews with the top management of the national shipping company. Problems are solved by designing new processes, improving the information systems and implement an improvement plan with the methods of Business Process Reengineering (BPR). In the study, five scenario improvement is being  built using Oracle BPM software.
From all scenarios, scenario number 5 (five) have the best result, this scenario includes removing non-value added activities, improving the process by creating an automatic CODA system, creating of automatic vessel tracking system, process improvement  by replacing personnel with the right skills and competencies. This reduces service quality  operational time by 77.30%   to 51.4 days."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T52198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfie Hidayatullah
"Digitalisasi sektor perbankan saat ini terus mengalami perkembangan yang sangat masif dan inovatif, karena untuk dapat bersaing dengan kompetitor lain suatu bank dituntut untuk memiliki keunggulan dengan teknologi yang digunakan selain untuk efisiensi, bank yang memiliki layanan digital dapat memudahkan nasabah dalam bertransaksi dan menjadi lebih fleksibel. Sehingga nasabah mendapatkan pengalaman yang berkesan. tujuan penelitian ini adalah menentukan dimensi dan atribut yang dipakai untuk mengukur kualitas pelayanan, dan bagaimana kualitas pelayanan jasa. Metode yang dilakukan adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada 155 nasabah sebagai responden kemudian data di uji validitas dan reliabilitasnya. Jika data dinyatakan valid dan reliabel maka dihitung gap antara persepsi dan harapan dari setiap atribut. 5 atribut yang memiliki gap terbesar yaitu tidak adanya bunga pinjaman, fasilitas parkir kendaraan, tidak ada bunga tabungan, pelayanan yang menyenangkan (waktu pelayanan cepat) dan tim manajemen memiliki pengetahuan yang luas,. Investasi terhadap digitalisasi pada bank memang keputusan yang tepat pada abad 21 ini. Tetapi sebagai bank yang memiliki prinsip khusus dalam aktivitasnya, diperlukan pengembangan terhadap pemenuhan kepatuhan.

The current digitization of the banking sector continues to experience massive and innovative developments because to be able to compete with other competitors, a bank has an advantage with the technology used in addition to efficiency, a bank that has digital services can make it easier for customers to transact and be more flexible. So that customers get a memorable experience. The purpose of this study is to determine the dimensions and attributes used to measure the quality of service, and how the quality of service is. The method used is by distributing questionnaires to 155 customers as respondents then the data is tested for validity and reliability. The 5 attributes that have the biggest gap are no credit interest, vehicle parking facilities, no savings interest, pleasant service, and a broad management team. Investing in digitization in banks is indeed the right decision in this 21st century. But as a bank that has specific principles in its activities, it is necessary to develop compliance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Yuri M. Zagloel
"Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, pihak manajemen Bank X bertekad untuk menjadikan Bank X sebagai bank ritel terbaik dengan mengutamakan pelayanan prima dan hingga saat ini berbagai usaha telah dilakukan untuk memenuhi tekad tersebut. Sebelum melangkah lebih jauh, Bank X merasa perlu untuk melakukan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikannya kepada nasabah selama ini, untuk dijadikan dasar peningkatan kualitas pelayanannya.
Tulisan ini membahas tentang pengukuran kualitas pelayanan yang dilakukan penulis di Bank X dengan menggunakan kuesioner yang berdasarkan metode SERVQUAL. Metode ini merupakan suatu alat untuk mengukur kualitas pelayanan suatu instansi dengan berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy.
Pengukuran ini dilakukan dengan mengidentifikasi tingkat kepentingan, ekspektasi serta persepsi nasabah terhadap kualitas pelayanan Bank X, sehingga dari ketiga hal tersebut dapat diketahui tingkat kualitas pelayanan Bank X secara keseluruhan dengan melihat gap yang ada dan persepsi nasabah. Dengan menganalisa gap kualitas pelayanan Bank X dengan berdasarkan ketiga hal tersebut, maka akan diketahui kemana sebaiknya bank X memfokuskan usahanya dalam memenuhi harapan nasabah, serta aspek·aspek pelayanan yang perlu diperbaiki Bank X da!am rangka memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah.

In the middle of the increasing competition in banking sector, Bank X's management have committed to bring the company to become the best retail bank that giving best services to their customers. Since then, there are lots of efforts have been done to reach the vision. Before gone too far, the management became aware of the importance of measuring the service quality that has given to customers as their basis to take the steps forward.
This paper reviews the service quality measurement that has been done in Bank X, as one of retail banks in Indonesia. The measurement was conducted by using the SERVQUAL method proposed by Parasuraman et al (1988). This method is an 22-item instrument for measuring customer's perception of service quality across the five service quality dimensions (tangibles, reliability, responsiveness1 assurance1 and emphaty).
This study is conducted to identify customer's relative importance between each dimensions, and also their expectations and perceptions of the service quality given by the company. The findings from these studies can help to determine where and how serious the gaps between the expectations and perceptions· are and suggest key opportunities for company to improve their quality service as perceived by customers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Widya Pratiwi
"Pada saat KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) ingin menjalankan sebuah proyek maka diharuskan untuk mengajukan usulan dokumen usulan yaitu AFE (Authorization For Expenditure) kepada BPMIGAS. Hal ini bertujuan untuk memonitoring kegiatan KKKS, data yang ada dalam dokumen tersebut akan mencangkup mengenai pengerjaan proyek tersebut seperti informasi lengkap KKKS mengenai kegiatan yang diusulkan, mengetahui rincian biaya proyek, pengandalian biaya, pertahapan proyek dan pemeriksaan keuangan. Dari banyaknya dokumen yang akan diperiksa tentunya acap kali sering terjadi keterlambatan dalam proses pemeriksaan sehingga perlunya perubahan dalam bisnis proses lama menjadi bisnis proses yang baru yang dapat meningkatkan efisiensi dalam proses pemeriksaan yaitu dengan menggunakan metode BPR (Business Process Reengineering). Dalam proses perekayasaan ulang tersebut nantinya akan dibantu oleh Sistem Informasi untuk memudahkan dalam memonitor pergerakan tahapan untuk setiap dokumen usulan.

AFE (Authorization For Expenditure) is the proposal document to BPMIGAS when KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) want to run a project. They submit the document to monitor the activities in project, the data contained in the document will covers the construction project as complete information such as project cost detail, project cost control, project phase and auditing. When the document come will be checking to complete contain, if contain document is complete the next process is reviewing, often in delay process in reviewing make planning to start a project in KKKS will be pending so that need for improve business process make more efficiency with BPR (Business Process Reengineering). In the reengineering process, system information will be helped flow of movement monitoring proposal document stages for each document."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivantoro Sayogo
"Seiring dengan semakin meningkalnya persaingan di dunla usaha dan semakin knlisnya para pelanggan, kualitas menjadi kunci utama bagi perusahaan agar dapat bertahan di era millenium ini. Kualltas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan(meeting the needs of customers).
Tampak bahwa kualitas selalu berfokus pada pelanggan. Karena kualltas mengacu pada segala sesuatu yang menenlukan kepuasan pelanggan. Suatu produk yang dihasilkan baru dapat dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan pelanggan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mencakup perbedaan antara harapan dengan persepsi yang dirasakan. Sehingga sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui keinginan atau kebuluhan pelanggan sebagai masukan bagi manajemen perusahaan dalam menetapkan semua langkah kebijakannya yang berfokus pada pelanggan. Untuk itu sangat perlu diadakan suatu riset atau penelitian untuk mengidentifikasi sejauh mana kualitas pelayanan yang diberikan dapat memenuhi keinginan pelanggan.
Pada tugas akhir ini penulis mencoba untuk mengidenttifikasi tingkat atau level kualitas pelayanan PT. X suatu perusahaan yang bergerak dlbidang jasa penerbangan dengan metode Servqual yang terdiri dari lima dimensi kualitas pelayanan yaitu keandalan (reliability), jaminan (assurance), bentuk lisik langsung (tangible), Empati (Empathy), dan daya tanggap (responsiveness).
Dengan alat bantu Servqual dapat diketahui faklor-faktor apa saja yang memerlukan perbaikan guna meningkatkan kualitas pelayanan, serta mengupayakan agar kualltas yang dicapai mendekati, sesuai, atau bahkan melebihi kualitas pelayanan yang diharapkan, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Dan dari hasil penelitian ini didapat pula urutan prioritas perbaikan dari dimensi-dimensi kualitas pelayanan yang harus segera dltindaklanjuti oleh manajemen PT. X."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ershabella Christy
"Skripsi ini membahas langkah-langkah perbaikan proses bisnis dengan menggunakan metode Business Process Reengineering (BPR). Proses bisnis yang menjadi objek adalah finished good quality release di divisi Quality Food Safety. Hasil akhir dari studi ini adalah sebuah strategi bisnis yang merupakan solusi dari permasalahan yang terjadi dalam proses ini.
Dalam pencapaian solusi, dilakukan proses evaluasi, rekayasa ulang, dan perbaikan sistem ERP (Enterprise Resource Planning). Untuk memprediksi implementasi perbaikan, digunakan perangkat lunak Oracle®. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa solusi yang diajukan dapat menurunkan process lead time dan meningkatkan kuantitas quality report yang dirilis.

The focus of this study is to conduct business process improvement using Business Process Reengineering (BPR). The objective process is finished good on time release in Quality Food Safety Division. The deliverable key of this study is some comprehensive business strategies which are the solutions of the root problems.
To achieve the goal, evaluation, reengineering, and improvement the ERP system are conducted. To visualize the predicted implementation, a simulation model is built using software Oracle®. The output of simulation showed that proposed solution could effectively reduce the process lead time and increase the number of quality release.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Hashi Wiyantirta
"Saat ini persaingan di industri retail minyak dan gas khususnya SPBU sangat kompetitif dan semuanya bersaing untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Namun, sampai saat ini juga belum ada pengukuran kualitas terhadap digitalisasi yang telah hadir di SPBU. Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi kualitas layanan terhadap digitalisasi di SPBU menggunakan pendekatan Servqual terintegrasi Best Worst Method (BWM). Selain itu, penelitian ini juga ingin menunjukkan perbandingan metode antara Servqual yang familiar digunakan untuk mengukur kualitas layanan dengan metode Multi-Criteria Decision Making (MCDM) baru yaitu BWM. Data kriteria dimensi Servqual dan BWM dikumpulkan dari beberapa sumber seperti pakar ekspertis, Tools, dan literatur jurnal. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan 2 (dua) kuesioner yang pertama sesuai aturan Servqual dan yang kedua sesuai aturan BWM dengan target masing-masing 50 responden. Subjek penelitian ini dilakukan di 3 (tiga) SPBU Full Self Service area Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Pada tahap pertama didapatkan hasil pengukuran nilai Gap dengan Servqual dan hasil pengukuran peringkat dengan BWM. Setelah itu pada BWM dilakukan pembobotan lokal masing-masing kriteria dan sub-kriteria dan hasil akhir dilakukan agregasi sehingga didapatkan pembobotan global. Hasilnya menunjukkan reliable karena skor rasio konsistensi dibawah batas maksimal. Penelitian ini menemukan bahwa dimensi Digitalisasi dan Responsiveness serta Self Service dan Aplikasi Mobile pada sub-kriteria perlu ditingkatkan agar layanan SPBU meningkat. Tesis ini memiliki beberapa kekurangan yang perlu disempurnakan karena factor atau aspek bersifat dinamis dinamis dan dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan jaman seperti faktor lokasi, factor social, dan lain-lain. Dilain hal metode ini dapat dikembangkan dan dipergunakan di berbagai sector serta dikombinasikan dengan metode lainnya seperti AHP, MOORA, TOPSIS, dan lain-lain.

Currently, competition in the oil and gas retail industry, especially gas stations, is very competitive and all of them compete to improve service quality. However, until now there has been no quality measurement of digitalization that has been present at gas stations. The purpose of this thesis is to find out and identify the quality of service to digitalization at gas stations using the Best Worst Method (BWM) integrated Servqual approach. In addition, this research also wants to show a comparison of the familiar Servqual method used to measure service quality with the new Multi-Criteria Decision Making (MCDM) method, namely BWM. Servqual and BWM dimension criterion data were collected from several sources such as expert experts, tools, and journal literature. Data collection was carried out by distributing 2 (two) questionnaires, the first according to Servqual rules and the second according to BWM rules with a target of 50 respondents each. The subject of this research was conducted at 3 (three) Full Self Service gas stations in the Jakarta, Tangerang and Bekasi areas. In the first stage, the Gap value measurement results were obtained with Servqual and the ranking measurement results with BWM. After that, the local weighting of each criterion and sub-criteria is carried out in BWM, and the final results are aggregated to obtain a global weighting. The results show reliable because the consistency ratio score is below the maximum limit. This study found that the dimensions of Digitalization and Responsiveness as well as Self Service and Mobile Applications on the sub-criteria need to be improved so that gas station services improve. This thesis has several shortcomings that need to be refined because the factors or aspects are dynamic and can be expanded according to the needs of the times such as location factors, social factors, and others. On the other hand, this method can be developed and used in various sectors and combined with other methods such as AHP, MOORA, TOPSIS, and others."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta
"Pemenuhan permintaan merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki perusahaan ditengah tingginya persaingan pada industri pelumas. Fokus dari penelitian yang dilakukan adalah melakukan pemetaan dan perancangan perbaikan proses pemenuhan permintaan dengan menggunakan metode Business Process Reengineering. Dibangun enam skenario perbaikan yang disimulasi dengan menggunakan software Oracle BPM. Dari hasil simulasi, skenario enam merupakan skenario terbaik yang menghasilkan pengurangan waktu pemenuhan permintaan sebesar 44% menjadi 5 hari dan 17 jam, dengan kinerja yang meningkat dari 68% menjadi 97%.

Order fulfillment is one of the core competencies which required by lubricant company, especially during tough competition in the market. Due to that reason, the focus of the study is to design process improvement of order fulfillment process using Business Process Reengineering method. In the study, six scenario improvements are built using Oracle BPM software. From all scenarios, scenario six showing the best result, this scenario reduces order fulfillment time by 44% to 5 days and 17 hours, with increasing performance from 61% to 97%."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shagova Maulana Khalafiano
"Paper ini meneliti dampak dari rekayasa ulang proses bisnis dalam mengurangi waktu tunggu dokter di rumah sakit. Dengan menerapkan strategi dan teknologi inovatif, studi ini bertujuan untuk mencapai pengurangan waktu yang signifikan dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan di rumah sakit, mengacu pada indikator kualitas nasional Indonesia yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Melalui analisis menyeluruh terhadap proses saat ini dan integrasi metodologi baru, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana rekayasa ulang proses bisnis dapat menghasilkan peningkatan hasil pasien, pengurangan waktu tunggu, dan peningkatan efisiensi operasional.

This paper examines the impact of business process reengineering on reducing doctor waiting time in a hospital. By implementing innovative strategies and technology, the study aims to achieve significant time reduction and enhance overall efficiency in hospitals, referring to the Indonesian national quality indicator set by the ministry of health. Through a thorough analysis of current processes and the integration of new methodologies, this research explores how business process reengineering can lead to improved patient outcomes, reduced wait times, and increased operational efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mikael Eko Baskoro
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Divisi Product Quality Engineering PT. MEB dimana terdapat satu seksi yang bertugas menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia karyawan di divisi tersebut. Penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta pelatihan terhadap kualitas pelayanan pelatihan. Kepuasan peserta dianalisis dengan metode SERVQUAL. Penelitian ini juga untuk mengetahui faktor-faktor prioritas perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pelatihan. Faktor-faktor yang diprioritaskan ditentukan dengan metode Importance-Performance Analysis. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kepuasan peserta dan faktor-faktor prioritas perbaikan meliputi Informasi yang jelas mengenai peraturan, fasilitas peserta, program pelatihan, kebersihan toilet, makanan selama pelaksanaan pelatihan, metode belajar, kemungkinan untuk mendapatkan pelatihan ulang dan mendapatkan handout jika handout yang dimiliki hilang.

ABSTRACT
This research was done at the Product Quality Engineering Division PT. MEB which one of their sections has a duty to create a training program to increase the quality of human resources. This research was done to determine the participants satisfaction level for the training services quality. Participants satisfaction levels analysis measured by the SERVQUAL method. This research was done to determine the priority improvement factors which must be done to increase the training services quality. This factors determined by the Importance-Performance Analysis methode. The result of this research is the customer satisfaction levels and the priority of improvement factors that must be done consist of the information of rule of training, participants facilities, training program, lavatory sanitary, the meal, learning method, the possibility to get the retraining and to get the handout when their handout lost."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1474
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>