Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137273 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aisyah Nabilaa Antani
"Jurnal ini membahas film Ciske de Rat (1984) yang tokohnya, Ciske Vrijmoeth, menarik simpati penonton. Film ini diangkat dari novel trilogi dengan judul sama, berkisah tentang Ciske, seorang anak 11 tahun, yang kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Ciske yang dikenal nakal pun terlibat kasus pembunuhan terhadap ibunya. Pembahasan menggunakan unsur sinematografi: mise-en-scène untuk melihat framing serta tata kamera dan pencahayaan untuk melihat bagaimana tokoh Ciske ditampilkan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tata kamera memperlihatkan Ciske sebagai tokoh yang lemah dan hal itu juga didukung oleh tata cahaya. Tetapi, justru hal itu lah yang mengarahkan simpati penonton pada tokoh Ciske.

This journal analyses the film Ciske de Rat (1984) whose character, Ciske Vrijmoeth, attracting the sympathy of the audience. The film is based on a trilogy novel with the same title, tells the story of Ciske, an 11-year-old boy, who’s got lack affection from his parents. Ciske who was known to be a delinquent boy was involved in a murder of his mother. This study uses elements of cinematography: mise-en-scène to see the framing and camera stands and lighting to see how Ciske's character is shown. From this study, it can be concluded that the cinematography technics successfully uplifting the character of Ciske as a weak figure. However, those are the aspects that bring up the sympathy of the audience to the character of Ciske.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Phelps, Guy
London: Victor Gollanez, 1975
791.43 Phe f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Phelps, Guy
London: Victor Gollanez, 1975
791.43 Phe f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bakker, Piet
Amsterdam: Elsevier, 1948
839.36 BAK c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Irawanto
Yogyakarta: Media Pressindo, 1999
791.43 Ira f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Nasya Iskandar
"Panti asuhan biasanya dikaitkan dengan anak-anak yang terlantar dan tidak dirawat oleh orangtuanya dengan baik. Artikel ini akan membahas bagaimana panti asuhan menjadi agen perubahan habitus anak dalam film animasi Ma vie de Courgette (2016). Untuk menjawab pertanyaan tersebut, artikel ini menggunakan konsep film dari Joe Boggs dan Dennis Petrie (2018) dan struktur fungsional dari Algirdas Julien Greimas (2016). Setelah itu, konsep habitus dari Pierre Bourdieu (1977) akan dipakai untuk mendalami aspek perubahan anak-anak tersebut. Dari analisis naratif dan sinematografi, ditemukan bahwa alur, aspek visual, dan aspek sonor menunjukkan perubahan yang lebih positif dari hubungan anak-anak di panti asuhan. Dengan memfokuskan narasi seputar anak-anak, film ini memberikan kacamata baru tentang kehidupan anak-anak yang fokus pada hal-hal kecil. Lingkungan yang saling mendukung dan rasa senasib sepenanggungan anak-anak panti asuhan menumbuhkan rasa kekeluargaan dan membangun hubungan yang erat di antara mereka. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa budaya sehat yang dibentuk di panti asuhan sangat berpengaruh terhadap perubahan habitus anak. Kegiatan terstruktur, pendampingan, dan pendidikan yang layak didapatkan seorang anak dapat membantu membentuk habitus baru yang menghasilkan perilaku yang lebih sehat dan positif. Penelitian ini memberikan pandangan yang berbeda dari stereotip umum terkait panti asuhan dengan menyajikan perspektif yang berbeda terhadap panti asuhan sebagai institusi bagi anak-anak tanpa keluarga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa panti asuhan yang berfungsi dengan baik dapat memainkan peran penting dalam membentuk hubungan anak-anak tersebut dan mempengaruhi perubahan positif dalam habitus mereka. Penelitian ini dapat berguna sebagai evaluasi peran panti asuhan yang efektif dalam membina perkembangan sosial dan psikologis anak-anak yatim piatu, serta mendorong potensi transformatif dari intitusi ini.

Orphanages are usually associated with children who are neglected and not properly cared for by their parents. This article will discuss how the orphanage becomes an agent for changing children's habitus in the animated film Ma vie de Courgette (2016). To answer this question, this article uses the film concept from Joe Boggs and Dennis Petrie (2018) and the functional structure from Algirdas Julien Greimas (2016). After that, the concept of habitus from Pierre Bourdieu (1977) will be used to explore aspects of these children's changes. From the narrative and cinematography analysis, it was found that the plot, visual aspects and sonor aspects showed more positive changes in the relationships between children in the orphanage. By focusing on children, this film’s narrative provides a new perspective on children's lives that focuses on the small things. A mutually supportive environment and a sense of shared fate among the orphans fosters a sense of kinship and builds a close relationship between them. This research also shows that the healthy culture formed in the orphanage has a big influence on changes in children's habitus. Structured activities, assistance and education that a child deserves can help form a new habitus that produces healthier and positive behavior. This research provides a different view from the general stereotypes regarding orphanages by presenting a different perspective on orphanages as shelters for neglected children. The results of this study suggest that a well-functioning orphanage can play an important role in shaping these children's relationships and influencing positive changes in their habitus. This research can be useful as an evaluation of the effective role of orphanages in fostering the social and psychological development of orphaned children, as well as encouraging the transformative potential of this institution."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hazhiyah Zharfa
"ABSTRAK
Media massa merupakan alat yang digunakan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhannya seperti
menghabiskan waktu luang, berkumpul bersama teman atau keluarga, melepas stress, mendapat rasa nyaman, mendapat bahan percakapan, membantu beristirahat, mendapatkan informasi terbaru serta mendapatkan sensasi kesenangan. Salah satu media yang digunakan khalayak untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan tersebut yaitu film. Film dianggap menarik karena cara penyampaiannya yang menggunakan cerita dengan menggunakan gambar-gambar dan suara-suara. Salah satu film yang menarik, dan yang terkenal adalah film Beauty and the Beast yang dirilis pada 17 Maret tahun 2017 lalu oleh The Walt Disney Company. Film ini menarik karena memiliki genre fantasi, serta termasuk sebagai film 2017 terlaris kedua sepanjang masa. Makalah ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mengenai pemenuhan kebutuhan khalayak di Indonesia dalam menonton film Beauty and the Beast yang dirilis tahun 2017 lalu. Makalah ini menggunakan metode perolehan datanya yaitu dari data pustaka dan data wawancara. Pembahasan dari makalah ini memaparkan bahwa terdapat pemenuhan kebutuhan khalayak dalam menonton film Beauty and the Beast (2017) dan terdapat penjabaran kategorikategori kebutuhan yang terpenuhi berdasarkan pendekatan Uses and Gratification serta penelitian yang sudah ada sebelumnya. Didapatkan bahwa adanya dominasi pada tiga kategori kebutuhan, yaitu kebutuhan enjoyment, kebutuhan social interaction, dan kebutuhan excitement.

ABSTRACT
Mass media is a tool used by humans to fulfill various needs such as spending free time, gathering with friends or family, releasing stress, get enjoyment, getting conversation material, relax, get the latest information and get a sensation of excitement. One of the media used by audiences to obtain these needs is film. Films are considere interesting because of the way they are delivered using stories using images and sounds. One interesting film, and famous is the film Beauty and the Beast which was released on March 17 in 2017 by The Walt Disney Company. This film is interesting because its fantasy genre, and is included as the second best-selling 2017 film of all time. This paper aims to gain an understanding of fulfilling the needs of audiences in Indonesia in watching the film Beauty and the Beast released in 2017. This paper uses the data acquisition method, namely from library data and interview data. The discussion of this paper explains that there is fulfillment of the needs of the audience in watching the film Beauty and the Beast (2017) and there is an elaboration of the categories of needs fulfilled based on the Uses and Gratification approach and pre-existing research. It was found that there was dominance in"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Armijn
Jakarta: Badan Musjawaratan Kebudayaan Nasional, 1953
791.430 ARM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Armijn
"Buku ini berisi tentang produksi cerita film di Indonesia karya Armijn Pane. Menurut Armijn Pane, film bukan hanya suatu hasil kesenian melainkan juga menjadi hasil suatu industri ..."
Djakarta: Badan Musjawarat Kebudajaan Nasional, 1953
K 384.8 ARM p
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Salim Said, 1943-
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994
791.430 79 SAL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>